Dalam Tabel VI.25. PT ABC mampu menurunkan biaya rata rata perunit output
secara terus menerus sepanjang jalur perluasan usaha selama sembilan periode
itu. Selanjutnya kita dapat mengkaji pengalaman dari PT ABC dalam
meningkatkan efisiensi melalui kurva belajar (learning curve) atau kurva
pengalaman (experience curve).
Berdasarkan data tabel VI.25, yang disusun kembali dalam Tabel VI.28, kita dapat
mengkaji belajar atau kurva pengalaman dari PT ABC dalam menurunkan biaya
rata rata perunit (ATC) selama sembilan periode itu.
R-SQUARE 0.9367
Intercept 10.4494
(Constant)
Dari hasil perhitungan dalam tabel VI.30 dapat dibentuk persamaan kurva
belajar atau kurva pengalaman dari PT ABC dalam menurunkan biaya rata-rata
per unit selama 9 periode, yaitu :
In ATC = 10,4494 – 0,1772 In (Q-kum) atau
ATC = (2,71828) 10.4494 (Q-kum) -0,1772
ATC = 34523,4116 (Q-kum) -0,1772
Dari persamaan kurva belajar di atas, kita dapat menduga biaya rata-rata per
unit pada tingkat output kumulatif tertentu. sebagai misal PT ABC sesuai
dengan perkiraan permintaan pasar akan memproduksi output sebesar
15.000.000 unit (Q = 15.000) pada periode ke-10, hal ini berarti output
kumulatif dari PT ABC sejak periode 1 sampai 9 adalah output kumulatif pada
periode 9 ditambah output yang diproduksi pada periode ke-10 yaitu :
56.989.000 + 15.000.000 = 71.989.000 unit (Q-kum = 71.989, dalam satuan ribu
unit).Dengan mensubstitusikan angka Q-kum = 71.989 ke dalam persamaan
kurva belajar, maka diperoleh
Dengan demikian kita dapat menduga bahwa pada periode ke-10 apabila PT
ABC akan memproduksi output sebesar 15.000.000 unit, maka Berdasarkan
pengalaman selama periode 1 sampai periode 9 diperkirakan biaya rata-rata
akan menjadi Rp. 4.758 per unit.
Pada tingkat output kumulatif sebesar 27.762 unit, maka perkiraan ATC adalah:
ATC = 34523,4116 (27.762) -0,1772 = Rp. 5633 (dibulatkan)
Pada tingkat output kumulatif sebesar 55.524, maka perkiraan ATC adalah :
ATC = 34523 ,4416 (55.524) -0,1772 = Rp. 4982 (dibulatkan)
Dengan demikian biaya rata-rata pada output kumulatif sebesar 55524 yang
dicapai pada periode 9 adalah sebesar Rp 4982 per unit. apabila biaya rata-rata
ini dibandingkan terhadap keadaan periode 7 di mana output kumulatif adalah
setengahnya yaitu 72762 unit dengan biaya rata-rata Rp 5633 per unit atau
setara dengan 100%, maka biaya rata-rata per unit pada periode 9 adalah
setara dengan (4982 / 5663) x 100% = 87,97 %.Hal ini berarti pengalaman PT
ABC selama periode 7 sampai periode 9 telah mampu menurunkan biaya rata-
rata sebesar 100% dikurang 87,97% = 12,03 %, ketika output kumulatif
meningkat sebesar 100% (dgandakan dua kali)
6,7 Evaluasi Sistem Biaya Perusahaan
Biaya standar merupakan biaya per unit yang harus disediakan oleh
perusahaan untuk membuat suatu unit produk ( barang dan atau jasa ).
perusahaan biasanya menggunakan biaya-biaya standar untuk material, tenaga
kerja langsung, dan variable overhead (overhead).
Varians merupakan selisih di antara biaya aktual dan biaya standar, yang
dalam konteks program reduksi biaya terus-menerus perlu dihitung untuk
menyelidiki lebih lanjut Mengapa terjadi penyimpangan itu, Siapa yang
bertanggung jawab atas penyimpangan itu, dan bagaimana upaya untuk
menyelesaikan masalah penyimpangan itu, penyimpangan merupakan
masalah, dan pemborosan selalu ada dalam setiap masalah yang tidak
diselesaikan. apabila biaya aktivitas aktual (actual job costs) lebih besar
daripada biaya standar (standard cost), maka disebut unfavorable variance.
Perbedaan yang besar ( melewati batas toleransi yang ditetapkan manajemen)
di antara biaya aktual dan biaya standar (actual and standard costs)
membutuhkan penyelidikan untuk menemukan akar penyebab masalah dan
menyelesaikannya.
biaya tenaga kerja yang tinggi (high labor costs) Dapat disebabkan oleh
pekerjaan ulang ( rework), operasi-operasi tambahan yang tidak
diantisipasi untuk melakukan perbaikan terhadap item-item yang gagal,
tambahan jam kerja untuk memproduksi ulang parts pengganti, tingkat
efisiensi yang rendah sehingga menggunakan lebih banyak jam kerja
daripada yang direncanakan atau diarahkan. perbedaan yang besar
harus diselidiki akar penyebabnya dan dilakukan tindakan korektif
untuk menghilangkan akar penyebab masalah itu.
Biaya overhead yang tinggi (high overhead costs)Dapat disebabkan oleh
alasan-alasan yang sama untuk biaya tenaga kerja yang tinggi. karena
overhead cost dialokasikan berdasarkan labor or machine time.
Pada situasi lain dapat terjadi bahwa biaya material, tenaga kerja, atau
overhead yang aktual adalah lebih kecil daripada biaya standar yang
diharapkan. variasi dalam situasi ini disebut favorable variances. keadaan ini
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
lebih sedikit material yang dikonsumsi karena scrap lebih sedikit, sehingga
Hasil adalah lebih baik daripada yang diharapkan.
bagaimanapun juga biaya aktual yang rendah ( low actual cost) mungkin
merendahkan adanya kegagalan dalam pelaporan, misalnya : material atau
tenaga kerja dibebankan pada nomor pesan yang salah. dengan demikian
favorable variance dapat membantu mengidentifikasi masalah akurasi laporan
kinerja biaya, misalnya : ketiadaan pelaporan atau kehilangan transaksi,
meskipun Hal ini dapat menjadi lebih sulit untuk mendeteksi dan
membetulkannya
Hasil aktual :
Output yang diproduksi : 1000 unit
Tenaga kerjalangsung (480 jam pada $6.10 perjam) : $2.928
Material yang dibeli (23.000 unit) $2.415 (Harga per Unit = $2,415 / 23000 = $0,105)
Material yang digunakan untuk memproduksi output 1000 unit adalah 19.500
Variabel Overhead yang dikeluarkan $980
Berdasarkan data biaya dalam tabel VI.31, dapat dilakukan perhitungan yang
varian sebagai berikut :
Faktor biaya tenaga kerja langsung
(1) biaya aktual tenaga kerja langsung = kuantitas aktual input tenaga kerja
dikali harga aktual input tenaga kerja = 480 jam x $6.10 /jam = $2928
(2) Biaya standar tenaga kerja langsung = (kuantitas aktual produksi x
standar tenaga kerja per unit) x harga standar input tenaga kerja =(1000
unit x 0,5 jam perunit) x $6.00 per jam = 500 jam x $6.00/jam = $3.000
(3) Biaya varians total untuk Info tenaga kerja langsung = biaya aktual -biaya
standar = (1).(2) = 2928 - 3000 = -$72. (Favorable variance, karena biaya
aktual lebih rendah daripada biaya standar) catatan : nilai penyimpangan
biaya negatif menunjukkan bahwa biaya aktual lebih kecil daripada biaya
standar.
Pertanyaan lebih lanjut tentang biaya variabel total sebesar -$72 adalah
Mengapa terdapat perbedaan? dan siapa yang seyogianya bertanggungjawab
terhadap perbedaan itu? untuk menjawab pertanyaan tentang adanya
perbedaan antara biaya aktual dan biaya standar ini maka kita dapat memecah
biaya total varians dalam dalam poin 3 di atas ke dalam dua bagian, yaitu ;
perbedaan dalam harga input dan perbedaan dalam kuantitas penggunaan
input itu, sehingga manajer bisnis dan industri dapat melakukan pengendalian
biaya secara efektif terhadap harga input dan kuantitas penggunaan input.
perhitungan lanjutan untuk price variance dan quantity variance terhadap input
tenaga kerja langsung, dilakukan sebagai berikut
(4) labor rate (price) variance = kuantitas aktual input tanaga kerja x (harga
aktual input tenaga kerja - harga standar input tenaga kerja) = 480 jam x
($48 (unfavorable variance, karena biaya aktual lebih besar dari pada
biaya standar).Catatan : nilai penyimpanan biaya positif menunjukan
bahwa biaya aktual lebih besar daripada biaya standar.
(5) Labor efficiency (quantity) variance = harga standar input tenaga kerja x
(kuantitas aktual input tenaga kerja - kuantitas standar input tenaga kerja)
= $6.00/jam x (480 jam -500 jam) = $6.00/jam x (-20 jam ) = -120
(favorable variance, karena biaya aktual lebih kecil daripada biaya
standar).
Mengetahui bahwaa pekerja dibayar lebih atau kurang daripada harga standar,
atau pekerja lebih atau kurang dari pada jam kerja standar, tidak menerangkan
mengapa varians itu terjadi.