Anda di halaman 1dari 14

PERUSAHAAN SINAR DUNIA

Jumat, 03 Juni 2016


PT. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA, Tbk

 Latar Belakang

PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur
kertas dan hasil-hasil produksi kertas (stationery) terbesar didunia yang terintegrasi
secara vertical. Perusahaan selanjutnya merupakan salah satu usaha penting di
Jepang, Australia, Timur Tengah, Amerika Serikat, Eropa dan Negara Asia lainnya.
Perusahaan berlokasi ditempat strategis di wilayah Asia Pasifik, dan dikenal dengan
produk kertas berkualitas tinggi, memperkerjakan secara langsung sekitar 13,100
karyawan. Selanjutnya, perusahaan memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip
usaha berkelanjutan (sustainablility) di setiap kegiatan operasionalnya.

PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (“Tjiwi Kimia” atau “Perseroan”) didirikan pada
tanggal 2 Oktober 1972 dengan nama PT. Tjiwi Kimia, berkedudukan di Desa
Kramat Tumenggung, kecamatan Tarik, Sidoarjo, Jawa Timur. Kemudian pada
tahun 1974, dari Perseroan diubah menjadi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia dan pada
tahun 1996 menjadi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia tbk. Pada tahun 1990, saham
Perseroan mulai dicatatkan di Bursa efek Jakarta dan Surabaya. Pada awal
berdirinya, Perseroan hanya memproduksi soda dan bahan kimia lainnya dan sejak
tahun 1978, Perseroan mulai memproduksi kertas dengan kapasitas 12.000 ton per
tahun. Kegiatan utama Perseroan adalah memproduksi berbagai jenis kertas tulis
dan cetak, baik coated maupun uncoated. Selain itu, Perseroan juga memproduksi
kertas dan produk perlengkapan kantor seperti buku tulis, memo, loose leaf, spiral,
amplop, kertas komputer, kertas kado, shopping bag, dan produk fancy yang
diminati pasar internasional. Sesuai dengan permintaan pasar, Perseroan
memproduksi kertas yang memiliki nilai tambah termasuk kertas tanpa karbon dan
kertas cast coated dan board.
Produk loose leaf Paperline di Tjiwi Kimia merupakan produk minor dari
perusahaan,sehingga loose leaf tidak memiliki strategi pemasaran yang khusus.
Adapun strategi pemasaran yang berlaku untuk loose leaf adalah menggabungkan
(bundled) dengan major produk perusahaan yaitu buku tulis, kertas fotokopi dan
memo pad. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan market share loose leaf dan
menjadikan loose leaf sebagai salah satu major produk perusahaan, untuk itu harus
ada suatu strategi yang dirancang tepat pada sasaran yang dituju dan juga
dibutuhkan suatu analisa ataupun kajian dari strategi yang telah dijalanakan secara
bertahap guna mencapai hasil yang maksimal.

Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

Visi

Visi perusahaan adalah menjadi produksi kertas berkualitas tinggi nomor satu
didunia dengan standard internasional pada abad ke-21 yang berkomitmen tinggi
untuk memberikan yang terbaik bagi para pelanggan, pemegang saham, karyawan,
dan masyarakat.

Misi

Misi dari perusahaan antara lain adalah meningkatkan pangsa pasar di seluruh
dunia, menggunakan teknologi mutakhir dalam mengembangkan produk baru,
meningkatkan sumber daya manusia melalui pelatihan, dan mewujudkan komitmen
usaha berkelanjutan disemua kegiatan operasional.

Tujuan Perusahaan

Memperluas daerah perusahaan serta meningkatkan volume penjualan sehingga


keuntungan perusahaan meningkat.

Strategi Yang digunakan Perusahaan:

1. Strategi Komunikasi Marketing Stationary PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia

       Pabrik Kertas PT. Tjiwi Kimia yang merupakan produsen dan penyuplai kertas
terbesar di Asia Tenggara juga menghasilkan dan menerapkan seluruh potensi-
potens yang ada. Melalui berbagai perkembangan dan inovasi dari tahun ke tahun
Tjiwi Kimia berubah menjadi perusahaan produsen kertas terbesar di Asia Tenggara
dengan market lebih dari 100 negara di dunia dan di 5 benua. Dengan kategori
Middle East, Afrika, USA, Jepang dan Eropa.

           Bagi konsumen Amerika Serikat Produk Stationary yag berasal dari Tjiwi
Kimia merupakan produk dengan mutu dan kualitas yang bagus serta harga yang
relatif murah. itulah image yang ada dibenak konsumen, sangatlah sulit menciptakan
citra positif di pangsa pasar Amerika Serikat, apalagi dengan tujuan untuk
menambah daya jual di negeri Paman Sam. Srategi Komunikasi Interpersonal ang
digunakan oleh divisi marketing Stationery selama ini bisa dikatakan berhasil
menciptakan citra positif baik terhadap produk maupun perusahaan dengan
memperhatikan simbol bahasa dan gesture. Simbol bahasa dan gesture merupakan
hal yang sangat penting karena adanya perbedaan budaya antara masyarakat
Indonesia dan Amerika dalam berinteraksi. Penggunaan televisi sebagai media iklan
dipandang sangat efektif dalam membentuk citra positif karena sifatnya yang
memadukan teknologi audio visual membuat tayangan iklan lebih menarik dan dapat
menjangkau semua lapisan masyarakat.

Analisis SWOT PT. Pabrik Kertas TJIWI KIMIA, Tbk

Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kekuatan


(Strength)

Faktor Strategi Niai Bobot Rating Skor


Brand yang sudah dikenal 3 0,3 3 0,9
Memiliki anak perusahaan yang khusus 3 0,3 2 0,6
menangani pendistribusiaan produk
Memiliki fasilitas manufaktur kertas sendiri 4 0,4 4 1,6
TOTAL 10 1 9 3,1
Ukuran pembobotan :                        Ukuran Rating Kekuatan:

1 = Sedikit peluang                             1= Sedikit Kuat

2 = Agak peluang                                2= Agak Kuat

3 = Peluang                                        3= Kuat

4 = Sangat berpeluang                       4= Sangat Kuat


Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kelemahan
(Weakness)

Faktor Strategi Niai Bobot Rating Skor


Minor produk 3 0,5 3 1,5
Kurang kegiatan promosi 3 0,5 2 1

TOTAL 6 1 5 2,5

Ukuran pembobotan :                        Ukuran Rating Kelemahan:

1 = Sedikit peluang                             -1= Sedikit Lemah

2 = Agak peluang                                -2= Agak Lemah

3 = Peluang                                         -3= Lemah

4 = Sangat berpeluang                        -4= Sangat Lemah

Kuesioner Eksternal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Peluang


(Opportunity)

Faktor Strategi Niai Bobot Rating Skor


Kebutuhan akan kertas akan selalu ada. 4 0,31 3 0,93
Tidak ada batasan usia dalam penggunaan loose leaf 3 0,23 2 0,46
Tersedia 60% pasar yang belum terjamah 3 0,23 3 0,69
Perkembangan dan kemajuan teknologi yang dapat 3 0,23 3 0,69
meningkatkan Branding
TOTAL 13 1 11 2,77
Ukuran pembobotan :                        Ukuran Rating Peluang:

1 = Sedikit peluang                             1= Sedikit Berpeluang

2 = Agak peluang                                2= Agak Berpeluang

3 = Peluang                                        3= Berpeluang

4 = Sangat berpeluang                       4= Sangat Berpeluang


Kuesioner Eksternal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Ancaman
(Threath)

Faktor Strategi Niai Bobot Rating Skor


Banyaknya pesaing dalam produk sejenis 4 0,31 3 0,93
Banyaknya substitusi produk 3 0,23 2 0,46
Isu terhadap lingkungan 3 0,23 3 0,69
Adanya privat label Di Modern Market 3 0,23 2 0,46
TOTAL 13 1 10 2,54

Ukuran pembobotan :                        Ukuran Rating Ancaman:

1 = Sedikit peluang                             -1= Sedikit Mengancam

2 = Agak peluang                                -2= Agak Mengancam

3 = Peluang                                        -3= Mengancam

4 = Sangat berpeluang                       -4= Sangat Mengancam

Analisis Matrik SWOT

Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal dan eksternal pada Tabel
seperti dituliskan di atas,  hasilnya dapat  dirangkum  sebagai berikut:

1. Skor Total Kekuatan    = 3,1

2. Skor Total Kelemahan  = -2,5

3. Skor Total Peluang      = 2,77

4. Skor Total Ancaman    = -2,54

Dari hasil perhitungan di atas, di dalam perhitungan strateginya  memerlukan


penegasan dari adanya posisi dalam salib sumbu yaitu antara kekuatan dan
kelemahan, maupun peluang dan ancaman yang kesemuanya digambarkan dalam
garis-garis positif dan negatif. Hal ini mengakibatkan, skor total kekuatan tetap 3,1,
skor total kelemahan menjadi –2,5 sedangkan skor total peluang 2,77 dan skor total 
ancaman menjadi –2,54

Dari analisis tersebut di atas bahwasanya faktor kekuatan lebih besar dari faktor
kelemahan dan pengaruh dari faktor peluang juga lebih besar dari faktor ancaman.
Oleh karena itu posisi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk berada pada kwadran 1
yang berarti pada  posisi PERTUMBUHAN, dimana hal ini menunjukkan kondisi
intern PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk  yang KUAT, dengan lingkungan  yang 
sedikit MENGANCAM.

Untuk mencari koordinatnya, dapat dicari dengan cara sebagai berikut:

Koordinat Analisis Internal:

(Skor Total Kekuatan – Skor Total Kelemahan) : 2 = (3,1-2,5): 2= 0,3

Koordinat Analisis Eksternal:

(Skor Total Peluang – Skor Total Ancaman) : 2 = (2,77-2,54): 2 = 0,23

Jadi: titik koordinatnya terletak pada (0,3 : 0,23)

Setelah diketahui titik pertemuan diagonal-diagonal tersebut (X), maka posisi unit
usaha diketahui pada kuadran I. Hasil perhitungan dari masing-masing kuadran
dapat digambarkan pada tabel berikut ini

Kuadran Posisi Titik Luas Matrik Ranking Prioritas Strategi


I (3,1 : 2,77) 8,6 1 Growth
II (2,5 : 2,77) 6,9 2 Combinasi
III (2,5 : 2,54) 6,35 4 Penciutan
IV (3,1 : 2,54) 6,5 3 Stabilitas
*Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh
perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap
keunggulan pada kesempatan yang ada.

1. Menekan biaya cost production serendah-rendahnya sehingga mendapatkan


margin sebesar mungkin.

2.Memperluas distribusi yang merata ke seluruh lini pasar.


3. Paperline bekerjasama dengan produsen binder file (hasil reasearch: karena
sudah mempunyai binder maka pelanggan membeli kertas file lagi).

* Pada kuadran II ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada


kesempatan sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari
kelemahan.

1. Melakukan kegiatan promosi (memberikan produk secara Cuma-Cuma untuk


pembelian jumlah tertentu)

2.Berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan (perlombaan cerdas cermat).

* Pada kuadran III ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk


menghadapi setiap ancaman.

1. Memperkuat brand awareness paperline.

2. Memperbanyak variant produk (berwarna, bergambar, jumlah sheet).

* Pada kuadran IV ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi


setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang

1. Mempunyai tampilan produk yang eye-catching

2. Mempunyai hutan industri sendiri.

3. Memiliki R&D yang kuat dalam proses produksi kertas.

4. Membuat Point of Purchase yang menarik pada Moderen Market.

Analisa Porter 5 Force

Analisa strategi kompetitif Porter dilakukan untuk menentukan dan menganlisa suatu


industri sebagai suatu kesatuan dan untuk memperkirakan masa depan industrinya.
Analisa dilakukan terdiri dari lima faktor utama, yaitu ancaman para pendatang baru,
ancaman dari produk pengganti, ancaman dari pesaing, kekuatan tawar menawar
pemasok, dan kekuatan tawar menawar pembeli.

Ancaman Para Pendatang Baru


Pada saat ini, sudah terdapat pemain di industri kertas (Loose Leaf), tetapi tidak
tertutup kemungkinan munculnya pendatang-pendatang baru seperti Imperial,
President dan TGA.

Pemain baru dalam industri ini merupakan salah satu ancaman yang serius bagi
perusahaan, dan tingkat ancamannya cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena
kertas merupakan barang komoditi yang dengan mudahnya dapat ditiru dan
pesatnya kemajuan teknologi yang mempermudah untuk membuat produk dengan
kualitas yang setara ataupun yang lebih baik. Demikian pula jika produk tersebut
ditunjang dengan harga yang cukup bersaing, tentu saja dapat menjadi ancaman
yang mampu mengambil market share Paperline.

Ancaman Dari Produk Pengganti

Paperline merupakan produk yang praktis namun juga memiliki kekurangan dalam
penggunaanya yang memungkinkan pemakai kehilangan kertas loose leaf yang
merupakan sutau kertas lepasan. Dibandingkan dari produk penggantinya seperti
Buku Tulis, Memo Pad, Agenda dan Laptop yang tidak terlepas dari tempatnya. Hal
ini menyebabkan ancaman dari produk pengganti tinggi.

Ancaman Dari Pesaing

Ancaman dari pesaing merupakan suatu jal yang patut diwaspadai oleh perusahaan,
dimana kita dapat lihat bahwa tingkat persaingan pada industri ini cukup tinggi.
Tingkat persaingan yang cukup tinggi ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain:

• Meningkatnya jumlah pelajar

Peningkatan jumlah pelajar setiap tahunnya membuat banyaknya kebutuhan akan


kertas dalam catat mencatat yang sebagai kebutuhan dasar pelajar semakin
meningkat. Sekarang ini kebutuhan pelajar dalam kegiatan pencatatnya tergantung
pada kemudahan dalam penggunaannya, dan mudah didapatnya produk yang
digunakan tersebut.

• Meningkatnya jumlah pemain di industri Loose Leaf

Jumlah pemain yang semakin meningkat menyebabkan konsumen memiliki lebih


banyak pilihan dalam memilih produk loose leaf, serta varian produk yang
bermacam-macam dengan harga yang kompetitif.
• Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi

Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka


penemuanpenemuan baru yang dapat membuat kualitas produk semakin meningkat
akan lebih cepat ditemukan. Apabila perusahaan tidak berkembang seiring dengan
kemajuan teknogi, maka perusahaan dapat tertinggal oleh pesaingnya dari segi
teknologi, dan dikhawartikan kualitas produk perusahaan juga tertinggal. Tingkat
persaingan yang semakin meningkat ini menngakibatkan tingkat ancaman dari
pesaing cukup tinggi.

Kekuatan Tawar Menawar Produk

Produk Paperline yang beredar di Indonesia merupakan produk lokal dalam negeri,
dimana produksi Paperline dilakukan di Surabaya Jawa Timur. Produksi Paperline
dilakukan secara integrasi vertikal, dimana proses dari Row Material sampai Barang
Jadi dilakukan oleh PT Tjiwi Kimia, begitu pula dalam hal pendistribusian produk
dilakukan oleh PT CMI yang juga merupakan anak perusahaan dari Sinar Mas
Grup. Tidak adanya ancaman dari kekuatan tawar menawar pemasok merupakan
suatu keunggulan untuk Paperline.

Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Banyaknya pemain pada industri ini yang memiliki kualitas yang serupa dan
mempunyai harga yang cukup bersaing, tetapi pembelian Loose Leaf tidak
dipengaruhi oleh keberadaaan suatu Brand tertentu dan ini menyebabkan end-user
memilih Brand mana saja yang tersedia di toko. Dimana 78% responden menjawab
bahwa mereka akan membeli Brand yang tersedia. Hal ini disebabkan karena Loose
Leaf merupakan barang komoditi dan tidak adanya loyalitas produk dalam
penggunaannya. Sehingga dapat disimpulkan tingkat kekuatan tawar menawar
pembeli tinggi. Berdasarkan analisa-analisa diatas, maka diambil suatu analisa
gabungan terhadap analisa kuestioner, analisa SWOT dan analisa Porter 5 Force
adalah sebagai berikut. Kebutuhan akan tulis menulis selalu terkait dengan kertas.
Produk loose leaf Paperline merupakan salah satu produk kertas yang sudah dikenal
dan banyak digunakan oleh kalangan pelajar. Penggunaan loose leaf oleh kalangan
pelajar dipakai sebagai alat catat mencatat yang pemakaiannya didominasi oleh
pelajar S1. Pembelian kembali loose leaf terutama pada saat kehabisan dan
frekuensi pembeliannya pada jangka waktu diatas 10 minggu. Dengan alasan-
alasan tersebut diatas, keberadaan loose leaf terbilang masih mempunyai tempat di
pasar dan prospeknya akan terus berkembang. Meningkatnya penggunaan loose
leaf disebabkan pula karena penggunanya yang luas, tidak ada batasan usia dan
jenis kelamin dalam pemakaian produknya. Dan banyak kompetitor baru yang
bermunculan membuktikan bahwa pasar Loose Leaf masih diminati. Selain
penjelasan keberadaan loose leaf diatas, penulis juga ingin menjabarkan faktor-
faktor yang mempengaruhi penggunaan loose leaf oleh pelajar dan mahasiswa.
Dengan melihat seseorang memakai/ menggunakan loose leaf, menjadikan salah
satu motif seseorang (dalam hal ini: pelajar dan mahasiswa) untuk menggunakan
produk loose leaf, rekomendasi dari orang lain juga memiliki andil dalam
penggunaan Loose Leaf, hal ini sesuai dengan faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi perilaku konsumen, salah satunya adalah kelompok acuan yaitu
kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap
sikap dan perilaku seseorang. Beberapa diantaranya adalah kelompok-kelompok
primer seperti keluarga, teman, dan tetangga. Dan ada pula faktor pribadi/ personal
yang mempengaruhi perilaku konsumen, termasuk diantaranya gaya hidup
seseorang dimana pola hidup yang diekspresikan oleh kegiatan dan minat
seseorang. Gaya hidup dapat mencerminkan seseorang secara keseluruhan.
Kemudian harga maupun kualitas kertas loose leaf juga sebagai bahan
pertimbangan kustomer. Selanjutnya, dengan pernyataan bahwa loose leaf mudah
dibawa dan digunakan, konsumen (dalam hal ini: pelajar dan mahasiswa) cenderung
menggunakan loose leaf karena praktis dan dapat dipakai untuk keseluruh kegiatan
sekolah (tidak perlu membawa semua buku yang ada). Selain itu, karena pengguna
sudah lebih dahulu memiliki binder file, maka dipakailah loose leaf. Pernyataan ini
sesuai dengan Teori Tahapan Perilaku Konsumen, dimana pada fase evaluasi
alternative, berdasarkan berbagai informasi yang ada, konsumen mulai
mengevaluasi alternative pilihan yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
yang diperlukannya. Pada tahap ini konsumen mulai memiliki preferensi terhadap
satu produk/jasa tertentu. Faktor lain yang mempengaruhi penggunaan loose leaf
adalah adanya promosi yang lebih gencar agar kustomer tertarik pada produk,
variant produk yang bervariasi serta kemasan produk yang menarik/ eye
catching juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kostumer untuk
membeli loose leaf. Berdasarkan salah satu komponen 4P, dimana produk yang
dipasarkan/ tawarkan harus memiliki suatu diferensiasi dari kompetitornya, seperti
variasi produk, kualitas yang diberikan, desain, dan kemasan yang harus menarik
perhatian konsumen.

STRATEGI TINGKAT UNIT BISNIS

Untuk menentukan Strategi Tingkat Unit Bisnis PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia dapat
disimpulkan melalui letak posisi kuadran yang berdasarkan pada diagram Matriks
SWOT diatas yang terletak pada Kuadran I yang jenis strategi Unit Bisnisnya dapat
digambarkan pada Matriks Strategi Bisnis Umumsebagai berikut:

Maka yang dapat saya simpulkan berdasarkan Matriks diatas bahwa perusahaan
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia terletak pada Kuadran I yang cenderung lebih cocok
menggunakan Strategi  Diversifikasi Kosentrik (Concentric Diversification) yakni
dengan menambah produk baru yang saling berhubungan untuk pasar yang sama
dengan harga yang lebih kompetitif. Dengan adanya produk baru tersebut
diharapkan mampu meningkatkan penjualan produk yang sudah ada. Untuk
pembahasan Strategi yang digunakan adalah seperti berikut ini:

Prioritas yang dilakukan:


Tabel Analisa Persaingan PT. Tjiwi Kimia, Tbk

dengan PT. Kertas Leces, Tbk


——- Sekian dan terima kasih ——-
Note : http://kusmianto.mhs.narotama.ac.id/2013/04/05/kasus-manajemen-
strategi-pt-jasa-raharja-persero/
Diposkan oleh Gina IR di 06.00 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Beranda
Langganan: Entri (Atom)

Mengenai Saya

Gina IR 
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog
 ▼  2016 (1)
o ▼  Juni (1)
 PT. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA, Tbk Latar BelakangP...
Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai