Leukoplakia CBD
Leukoplakia CBD
“LEUKOPLAKIA ”
Oleh:
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah laporan tugas
yang berjudul “Leukoplakia” untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan kepanitraan klinik modul 3 (CBD) dapat diselesaikan.
Dalam penulisan laporan kasus ini penulis menyadari, bahwa semua
proses yang telah dilalui tidak lepas dari bimbingan drg. Dhona Afriza, M.
Biomed, selaku dosen pembimbing, bantuan dan dorongan yang telah diberikan
berbagai pihak lainnya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu.
Akhir kata penulis mengharapkan Allah SWT melimpahkan berkah-Nya
kepada kita semua dan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat serta dapat
memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang
memerlukan.
Penulis
HALAMAN PERSETUJUAN
Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing
penyakit atau gangguan lain yang diketahui yang tidak meningkatkan risiko
prevalensi leukoplakia berada di kisaran 0,4% hingga 0,7%. Pada penelitian yang
leukoplakia ditemukan sebanyak 2,9% dari 23.616 orang dewasa kulit putih, Di
dianggap sebagai faktor yang sering terlibat hal ini berbading lurus dengan
Secara klinis, leukoplakia dibagi menjadi lesi homogen dan nonhomogen. Jenis
homogen biasanya berupa plak putih tipis, rata, dan seragam dengan setidaknya 1
area yang berbatas tegas dengan atau tanpa figur sedangkan nonhomogen
leukoplakia ditandai dengan adanya bintik-bintik atau erythroplakic dan nodular
leukoplakia masih sering terjadi, hal ini disebabkan oleh beberapa kemungkinan
seperti etiologi leukoplakia yang belum jelas hingga perkembangan yang agresif
3. NIK : 1371111011800002
5. Suku/Ras : Minang
6. Agama : Islam
7. Pekerjaan : Buruh
8. Status : kawin
2.2 Anamnesis
1. Keluhan Utama
keluhan terdapat tompok putih pada pipi bagian dalam dan tidak bisa kerok. Dari
Berdasarkan pemeriksaan ekstra oral terdapat kelainan TMJ dan pemeriksaan intra
oral terdapat kalkulus, halitosis, gingiva udem, OH buruk dan terdapat radiks.
2. Riwayat Penyakit Saat Ini
Disangkal
Disangkal
a. Golongan Darah :-
b. Tekanan darah :-
c. Penyakit Jantung :-
d. Diabetes :-
e. Kelainan Darah :-
f. Hepatitis :-
g. Penyakit Gastrointestinal :-
h. Penyakit Lainnya :-
i. Alergi Obat-obatan :-
j. Alergi Makanan :-
k. Kehamilan/menyusui :-
l. Kontrasepsi :-
Disangkal
6. Riwayat Sosial
- Perokok
7. Pemeriksaan Objektif
a. Keadaan Umum
b. Tanda-tanda vital
Nadi : 65 x / menit
Suhu : 37o C
c. Wajah : Simetris
d. Mata : Normal
f. Bibir : t.a.k
g. Lain-lain : t.a.k
9. Pemeriksaan Intra Oral
b. Frenulum : Sedang
c. Lidah : Normal
f. Palatum : Normal
g. Gingiva : Kemerahan
j. Uvula : Normal
h. Tonsil : Normal
Tidak dilakukan
11. Gigi-geligi
11 Missing Missing 21
12 Missing Missing 22
13 Missing Missing 23
14 Missing Missing 24
15 Missing Missing 25
16 Missing Missing 26
17 Missing Ekstrusi 27
18 Missing Missing 28
41 Missing Missing 31
42 Missing Missing 32
43 Missing Ekstrusi 33
44 Missing Missing 34
45 Ekstrusi Missing 35
46 Missing Missing 36
47 rrx Missing 37
48 Missing Missing 38
Palatum : Sedang
D :0
M : 29
F :0
2.2 Diagnosis
Rencana Perawatan
a. Non Farmakologis
· Menjaga OH
· Kompres hangat pada TMJ yang kaku kurang lebih 10 menit
b. Farmakologis
Prognosis
Ad dubia
Dokumentasi
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi
Istilah leukoplakia pertama kali digunakan oleh Schimmer pada tahun
1877 untuk menerangkan sebuah lesi putih pada lidah yang kemungkinan
sebagai lesi putih keratosis berupa bercak atau plak pada mukosa mulut yang
tidak mempunyai ciri khas secara klinis atau patologis seperti penyakit lain, dan
tidak terkait dengan agen penyebab fisik atau kimia kecuali penggunaan
3.2 Epidemiologi
2,6% dan tingkat konversi ke keganasan berkisar antara 0,1% hingga 17,5%.
3.3 Etiopatogenesis
Etiologi kebanyakan kasus leukoplakia tidak diketahui (idiopatik).
serum vitamin A, B12, C, beta karotin, dan asam folat yang signifikan dapat
rongga mulut. Infeksi Human Papilloma Virus (HIV) juga dapat menyebabkan
Ketika sel jaringan terpapar karsinogen, sel akan berusaha untuk beradaptasi. Sel
akan berproliferasi, menyempitkan kapasitas sitosoliknya, dan menggabungkan
dengan epitel rongga mulut, adaptasi ini dilakukan dengan memperbesar ruang
progenitor (hiperplasia). Hiperplasia ini menjadi tanda yang paling awal muncul.
Ketika iritan bertahan lebih lama, epitelium akan menunjukkan bentuk degenerasi
seluler sehingga mengalami atrofi. Ketika fase adaptasi dan kerusakan sel
reversible selesai, sel akan memasuki tahap kerusakan yang irreversible, yang
terjadi gangguan genetik yang menempatkan sel untuk terus dapat berproliferasi
2018).
merupakan lesi pra kanker yang paling banyak, yaitu sekitar 85% dari semua lesi
pra kanker.
Lesi ini sering ditemukan pada daerah alveolar, mukosa lingual, labia,
palatum, daerah dasar cavum oris, gingiva, mukosa lipatan buccal, serta
mandibular alveolar ridge. Bermacam- macam bentuk lesi dan daerah terjadinya
lesi tergantung dari awal terjadinya lesi tersebut, dan setiap individu akan
berbeda.
Selanjutnya leukoplakia dapat berkembang menjadi granular atau
1. Leukoplakia Homogen
berupa lesi putih yang datar dan tipis. Lesi ini dapat terlihat sebagai
multifokal dan menyebar luas, sering terjadi pada pasien dengan faktor
(Shaffer, 2011).
3.5 Diagnosis Banding
Lichen Planus
kulit, rambut, dan membran mukosa. Biasanya ditandai dengan reticular atrophic
pada lesi erosif mungkin menyakitkan. Pada biopsi insisi dan pathologi
(Ismail,2007)
DAFTAR PUSTAKA
Alessandro Villa. Leukoplakia—A Diagnostic and Management Algorithm.
2017.75:723-734. Di akses pada 9 April 2018.
Ismail, S.B., Kumar, S.K.S., Zain, R.B. Oral lichen planus and lichenoid
reactions: ettiopathogenesis, diagnosis, management, and malignant
transformation. J Oral Sci. 2007;49:89-106.
Langlais Rp, Miller CS. Atlas bewarna kelainan rongga mulut yang lazim. Alih
Bahasa. Budi Suseto. Jakarta: Hipokrates, 1994