Anda di halaman 1dari 3

PRINSIP CARA KERJA METAL DETECTOR

Seorang fisikawan asal Skotlandia bernama James Clerk Maxwell menyimpulkan di tahun 1860-
an, bahwa magnet dan listrik memiliki hubungan yang sangat erat. Anda dapat menggunakan
listrik untuk membuat magnet dan menggunakan magnet untuk menghasilkan listrik. Prinsip
inilah yang digunakan dalam metal detectors.

Metal detectors mengandung kumparan kawat yang dikenal sebagai kumparan pemancar. Ketika
listrik mengalir melalui kumparan, medan magnet akan tercipta disekitar kumparan. Ketika Anda
menggerakkan metal detectors ke atas tanah, medan magnet akan ikut bergerak juga. Jika Anda
mendekatkan detektor pada sebuah benda logam, medan magnet akan mempengaruhi atom yang
berada di dalam logam, bahkan mengubah cara elektron bergerak.

Seberapa dalam detektor logam dapat mendeteksi keberadaan benda logam? Sangat tergantung
pada faktor-faktor penentunya, seperti:

 Ukuran, bentuk, dan jenis benda logam yang terkubur atau tersembunyi. Benda yang
semakin besar makan akan lebih mudah terdeteksi daripada yang kecil.
 Letak benda yang terkubur datar umumnya lebih mudah untuk terdeteksi daripada yang
terkubur vertikal. Benda yang melintang akan menciptakan area target yang lebih besar
dan efektif mengirimkan sinyal ke detektor logam.
 Usia dari objek yang terkubur lebih lama akan teroksidasi atau berkarat sehingga akan
mengurangi pendeteksian menggunakan metal detectors.
 Sifat dari tanah atau pasir juga memberikan pengaruh. Secara umum detektor logam
dapat bekerja hingga kedalaman maksimum sekitar 20-50 cm

Prinsip kerja metal detector adalah gelombang electromagnet yang membentuk medan


electromagnet pada satu atau beberapa koil. Ada beberapa buah koil yang dimanfaatkan sebagai
pemancar gelombang dan penerima gelombang, dimana pada kondisi standart, gelombang yang
diterima mempunyai standart tertentu dan ini yang biasa disebut “balance” pada metal detector.
Deskripsi tersebut bisa digambarkan seperti dibawah.

Jika benda logam melewati metal detector, maka gelombang yang ada menjadi terganggu dan
standart wave analyzer akan memberitahukan bahwa ada ketidak seimbangan gelombang. Metal
detector memberitahu kita bahwa ada benda bersifat logam yang lewat.

Untuk logam yang mempunyai sifat magnetic metal, medan electromagnet yang diterima
receiver akan bertambah. Sedangkan logam yang bersifat non magnetic metal, maka medan
electromagnet yang diterima receiver akan berkurang.
Yang gampang dan susah  dideteksi metal detector.
da 3 hal yang penting untuk menjadi acuan pengguna metal detector agar kita tidak salah menilai
atau menggunakan sebuah metal detector.
 
–  Jenis metal kontaminan berdasar sifat  intrinsic resistance metal. Semakin besar intrinsic
resistance dari metal maka semakin sulit terdeteksi. Karena itu standart acuan metal kontaminasi
sebuah metal detector harus ada minimal 2 jenis, yaitu metal yang intrinsic resistance-nya paling
kecil seperti Ferrous(Fe/Besi) dan metal yang intrinsic resistance-nya paling besar seperti
Stainless steel (SS) dan jenis SS yang biasa digunakan adalah SS304 atau SS316.Ukuran sample
kontaminasi metal tersebut pastinya untuk Fe akan lebih kecil dibandingkan dengan SS.
Bagaimana dengan jenis metal yang lain? Bagaimana dengan tembaga atau aluminium atau
kuningan dll? Untuk metal yang lain, ukuran sample kontaminan tidak akan lebih besar daripada
SS.
 
–  Bentuk kontaminasi metal. Standart sample kontaminan metal pada metal detector adalah
berbentuk bola dengan diameter tertentu. Untuk kontaminan berbentuk wire atau disc
(lempengan) hal itu tergantung dari orientasi saat kontaminan tersebut memasuki metal detector.
 
– Untuk metal detector yang mempunyai jenis koil melingkar diseluruh lubangnya (coaxial
type), berlaku hal berikut.

Sensitifitas untuk masing masing point sebagai berikut:


 
1=3=7=9 > 2=8=4=6 > 5
 
Point yang paling tidak sensitive adalah point 5.

Anda mungkin juga menyukai