Anda di halaman 1dari 140

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TEMATIK DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND


LEARNING GURU KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 39
PONTIANAK KOTA

SKRIPSI

OLEH

DWI NOVIYANTI
NIM F1081161056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TEMATIK DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING GURU KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 39
PONTIANAK KOTA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Jurusan Pendidikan Dasar
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH
DWI NOVIYANTI
NIM F1081161056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TEMATIK DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING GURU KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 39
PONTIANAK KOTA

DWI NOVIYANTI
NIM F1081161056

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Siti Halidjah, M. Pd. Dra. Asmayani Salimi, M. Si.


NIP. 197205282002122002 NIP. 196206181988032001

Disahkan,
Dekan,

Dr. H. Martono, M. Pd.


NIP.196803161994031014

Lulus tanggal: 28 Juli 2020


ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TEMATIK DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING GURU KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 39
PONTIANAK KOTA

DWI NOVIYANTI
NIM F1081161056

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Siti Halidjah, M. Pd. Dra. Asmayani Salimi, M. Si.


NIP 197205282002122002 NIP 196206181988032001

Penguji I Penguji II

Dr. Tahmid Sabri, M. Pd. Drs. Sugiyono, M. Si


NIP 195704211983031004 NIP 195507021982031001

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Dr. Hj. Siti Halidjah, M. Pd.


NIP 197205282002122002
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dwi Noviyanti

NIM : F108116056

Jurusan/Prodi : Pendidikan Dasar/Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-

benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan ini hasil jiplakan saya

bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Pontianak, Juli 2020


Yang membuat pernyataan,

Dwi Noviyanti
NIM F1081160156
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segenap rasa puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah

SWT atas segala rahmat dan ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Analisis Rencana Pelakasanaan Pembelajaran dengan

Model Contextual Teaching Learning Guru Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 39

Pontianak Kota”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar

sarjana Jurusan Pendidikan Dasar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dalam penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan

kontribusi, bimbingan, saran, motivasi dan dukungan. Untuk itu peneliti

menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Dr. Hj. Siti Halidjah,

M. Pd. Selaku Pembimbing I sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar dan Dra. Asmayani Salimi, M. Si. selaku pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran-saran, serta motivasi

selama proses penyusunan skripsi ini. Selain itu peneliti mengucapkan terima

kasih kepada yang terhormat :

1. Dr. H. Martono, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak yang telah memberikan surat

keputusan penunjukan dosen pembimbing penyusunan skripsi ini.

2. Suparjan, M. Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak, yang

telah menyetujui penunjukan dosen pembimbing yang diajukan oleh Ketua

Program Studi untuk diajukan ke Fakultas.


3. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekokah Dasar yang banyak

memberikan bekal ilmu selama proses perkuliahan.

4. Staf Tata Usaha Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang turut

membantu urusan administrasi dalam penyusunan skripsi ini.

5. Fatinam, M. Pd selaku Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri 39 Pontianak

Kota yang telah memberikan izin penelitian di sekolahnya.

6. Septiana Dwi Sari, S. Pd. Gr. selaku wali kelas IVB Sekolah Dasar Negeri 39

Pontianak Kota yang telah menjadi narasumber dalam penelitian.

7. Teman- temanku, rekan – rekan mahasiswa seperjuangan S1 PGSD angkatan

2016 yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam proses

penyusunan skripsi ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan

bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung turut memudahkan

selama proses penyusunan skripsi ini.

Berbagai usaha dalam penyusunan skripsi ini telah dilakukan semaksimal

mungkin. Namun peneliti menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan

ketidaksempurnaan yang harus diperbaiki. Untuk itu, peneliti mengharapkan kritik

dan saran yang membangun guna memperbaiki skripsi ini.

Pontianak, Juli 2020

Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iv
PERNYATAAN KEABSAHAN TULISAN .............................................. v
ABSTRAK................................................................................................... vi
MOTTO ...................................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ................................................................. 1
B. Pertanyaan Penelitian .................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
D. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 5
A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............................................. 5
1. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran .. 5
2. Tujuan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran ........ 6
3. Komponen dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Pembelajaran ...................................................... 7
4. Prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran ............................................................................ 11
5. Syarat Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Secara Lengkap dan Sistematis ................................................. 12
B. Pembelajaran Tematik ................................................................... 18
1. Pengertian Pembelajaran Tematik ............................................. 18
2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik ...................................... 19
3. Landasan Pembelajaran Tematik .............................................. 22
4. Karakteristik Pembelajaran Tematik ......................................... 24
5. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik ................... 26
6. Sintaks Pembelajaran Tematik .................................................. 28
C. Model Contextual Teaching and Learning .................................... 29
1. Pengertian Model Contextual Teaching and Learning .............. 22
2. Komponen Model Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning ................................................................................... 31
3. Karakteristik Model Contextual Teaching and Learning ........... 34
4. Kelebihan dan Kekurangan Contextual Teaching
and Learning ............................................................................ 35
5. Langkah-langkah Model Contextual Teaching
and Learning ............................................................................ 37
D. Penelitian yang Relevan ................................................................ 40
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 42
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 42
B. Kehadiran Peneliti......................................................................... 43
C. Lokasi Penelitian dan Partisipan Penelitian ................................... 43
D. Sumber dan Prosedur Pengambilan Penelitian ............................... 43
E. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 45
F. Analisis Data ................................................................................ 45
G. Teknik Pemeriksaan dan Keabsahan Data ..................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 49
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 49
B. Pembahasan ................................................................................. 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 67
B. Saran............................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 70
LAMPIRAN ................................................................................................. 72
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................ 9

2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Contextual teaching

and Learning.......................................................................................... 40
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Wawancara Guru Kelas IVB ......................................................... 72


2. Hasil Observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............................. 74
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran 1............................... 89
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran 2............................... 98
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran 3............................... 112
6. Dokumentasi .......................................................................................... 124
7. SK Pembimbing ..................................................................................... 125
8. Surat Permohonan Bantuan Riset ........................................................... 126
9. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ....................................... 127
10. Riwayat Hidup ....................................................................................... 128
ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TEMATIK DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING GURU KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 39
PONTIANAK KOTA

Oleh:
Dwi Noviyanti
F10181161056

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran


tematik dengan model contextual teaching and learning mengacu pada peraturan menteri pendidikan
dan kebudayaan nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah
penelitian ini adalah Guru Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 39 Pontianak Kota. Data penelitian ini
berupa dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran tematik serta hasil wawancara proses penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran dengan Guru Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 39 Pontianak Kota a.
Hasil analisis menunjukkan bahwa komponen rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh
guru belum sepenuhnya mengacu pada peraturan menteri pendidikan nomor 22 tahun 2016 tentang
standar proses. Komponen identitas, kompetensi inti, tujuan pembelaran, materi pembelajaran dan
metode/model pembelajaran. Komponen yang sesuai dengan peraturan menteri pendidikan nomor 22
tahun 2016 tentang standar proses adalah komponen kompetensi dasar, indikator, media dan sumber
belajar, serta langkah pembelajaran yang memuat kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Rencana
pelaksanaan pembelajaran belum menunjukkan penggunaan menggunakan model contextual teaching
and learning pada setiap pembelajaran.

Kata kunci : analisis, rencana pelaksanaan pembelajaran, model contextual teaching and learning.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar menggunakan

pembelajaran tematik terpadu dimana pembelajaran dirancang berdasarkan tema-

tema tertentu yang meliputi berbagai mata pelajaran. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Daryanto (2014), “Pembelajaran Tematik Terpadu merupakan

pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari

berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema” (h.81).

Dengan adanya pemaduan itu diharapkan siswa memperoleh pengetahuan,

keterampilan dan pengalaman yang bermakna. Pembelajaran tematik dikatakan

memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa karena dalam

pembelajarannya anak akan memahami konsep yang mereka pelajari melalui

pengamatan langsung dan menghubungkannya dengan konsep yang mereka

pahami.

Pada pembelajaran tematik guru diharapkan mampu merancang

pembelajaran yang akan menimbulkan pengalaman yang nyata bagi siswa agar

siswa dapat mengaitkan langsung dalam kehidupannya. Peran Guru dalam upaya

mencapai tujuan pendidikan tersebut sangatlah besar, terutama kemampuan guru

membuat suatu perencanaan pembelajaran tematik yang disesuaikan dengan

tuntutan kurikulum 2013 yang disebut rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)

Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah,

1
2

RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau

lebih. Setiap guru dalam satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara

lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, efisien, memotivasi dan bermakna bagi siswa. Untuk

mewujudkan hal tersebut diperlukan RPP yang sesuai dengan model pembelajaran

pada kurikulum 2013. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah Model

Contextual Teaching And Learning (CTL).

RPP dengan Model Contextual Teaching And Learning (CTL) adalah

rancangan pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi

pembelajaran dengan situasi dunia nyata. Pelaksanaan pembelajaran tersebut

dapat mendorong pengetahuan yang dimiliki siswa dengan penerapan di

kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan yang didukung oleh pendapat Abdul

Majid (2017) “Model Konstektual (Contextual Teaching and learning ) adalah

konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan

dengan situasi dunia nyata dan mendorong membuat pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota kelularga

dan masyarakat.” (h.183)

Sekolah Dasar Negeri 39 adalah salah satu sekolah negeri dengan

akreditasi A. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas Ibu Septiani belum

pernah dilakukan penelitian mengenai analis RPP tematik dengan model CTL.

Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian untuk mendeskripsikan bagaimana

kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tematik

dengan model contextual teaching learning di Sekolah Dasar Negeri 39 Pontianak


3

Kota mengacu pada pedoman Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang

Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

masalah umum dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran tematik dengan model contextual teaching and

learning?

Sedangkan masalah khusus dalam penelitian ini meliputi:

1. Bagaimana kesesuaian komponen rencana pelaksanaan pembelajaran tematik

dengan model contextual teaching and learning mengacu pada peraturan

menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 22 tahun 2016 tentang standar

proses?

2. Bagaimana kesesuaian langkah pelaksanaan pembelajaran dalam rencana

pelaksaanaan pembelajaran tematik dengan model contextual teaching and

learning?

3. Bagaimana penyusunan penilaian hasil belajar dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran tematik?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum untuk mendeskripsikan penyusunan

rencana pelaksanaan pembelajaran tematik dengan model contextual teaching and

learning. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini meliputi:

1. Mendeskripsikan kesesuaian komponen rencana pelaksanaan pembelajaran

tematik dengan model contextual teaching and learning mengacu pada


4

peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 22 tahun 2016 tentang

standar proses.

2. Mendeskripsikan kesesuaian langkah pelaksanaan pembelajaran dalam

rencana pelaksaanaan pembelajaran tematik dengan model contextual

teaching and learning.

3. Mendeskripsikan penyusunan penilaian hasil belajar dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran tematik.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Secara umum, penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat

kepada berbagai pihak, yaitu sebagai berikut:

a. Bagi Guru

Penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi dan refleksi mengenai

kemampuan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan

menerapkan model contextual teaching and learning secara tepat dan

sistematis sehingga guru dapat menggunakan rancangan pelaksanaan

pembelajaran tersebut untuk menunjang peningkatan kualitas dalam

pelaksanaan pembelajaran

b. Bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan pembelajaran bagi siswa sesuai

dengan rancangan skenario pembelajaran yang dibuat oleh guru sehingga

membuat pembelajaran lebih efektif, menyenangkan dan bermakna bagi

siswa.
5

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi sekolah khususnya

pada pembelajaran tematik, terutama kualitas guru dalam merancang

pembelajaran yang tepat dan sistematis. Disamping itu diharapakan dapat

menjadi informasi bagi sekolah untuk mengambil suatu kebijakan dalam

upaya pemanfaatan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien.

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk memperoleh

jawaban dari permasalahan yang ada dan mendapat pengalaman langsung

menganalisis rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan

model contextual teaching and learning dalam pembelajaran tematik di

Sekolah Dasar, sehingga berguna sebagai bekal turun di lapangan menjadi

Guru
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

1. Pengertian Rencana Pelaksanan Pembelajaran

Kata Rencana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti

rancangan; konsep; rangka sesuatu yang akan dikerjakan. Perencanaan menurut

Majid (2008) adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut disusun untuk

jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat dan dapat dilaksanakan

dengan mudah dan tepat sasaran.(hal. 15)

Sebelum mengajar guru harus merancang terlebih dahulu rencana

pelaksanaan pembelajaran. E. Kosasih (2014) menyatakan bahwa “rencana

pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang pengembangannya

mengacu pada suatu kompetensi dasar tertentu didalam kurikulum. Hal ini

ditegaskan oleh.”(hal.144). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 22 Tahun 2016, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah

rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.”

Berdasarkan hal diatas dapat dijelaskan bahwa rencana pelaksanaan

pembelajaran adalah suatu rancangan kegiatan pembelajaran tatap muka untuk

mencapai suatu kompetensi dasar di dalam kurikulum.

5
6

2. Tujuan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah upaya untuk membuat

baik rangkaian kegiatan pembelajaran. Menurut Lukmanul Hakim (2009) tujuan

rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu sebagai berikut:

1. Mempermudah, memperlancar proses dan meningkatkan hasil


belajar siswa
2. Memberikan kesempatan bagi guru unrtuk merancang skenario
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa, kemampuan guru
dan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah.
3. Dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, guru akan
mampu melihat, menganalisis dan memprediksi program
pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana
(hal.153).

Menurut Kunandar (2011) ,tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran

adalah untuk:

1. Mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses


belajar siswa;
2. Dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran profesional,
sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat,
mengamati, menganalisis dan memprediksi program pembelajaran
sebagai kerangkan pembelajaran yang logis dan terencana
(hal.264).

Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat dijelaskan bahwa tujuan rencana

pelaksanaan pembelajaran mempermudah proses pelaksanaan pembelajaran dan

memberikan kesempatan kepada guru dalam mengembangkan skenario

pembelajaran.
7

3. Kompenen dan sistematika dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

Komponen rencana pelaksanaan pembelajaran menurut Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses

pendidikan dasar dan menengah adalah sebagai berikut:

a. identitias sekolah yaitu nama satuan pendidikan;


b. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c. kelas/semester
d. materi pokok
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan
jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang
harus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h. materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir
sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
i. metode pembelajaran digunakan oleh pendidik untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai.
j. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran
untuk menyampaikan materi pembelajaran;
k. Sumber belajar dapat berupa buku , media cetak dan elektronik,
alam sekiar atau sumber belajar lain yang relevan;
l. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan , inti dan penutup dan;
m. Penilaian hasil pembelajaran.

Agar dapat menyusun RPP dengan baik, guru harus mengetahui terlebih

dahulu komponen RPP. Adapun sistematika RPP tematik berdasarkan

Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses. Komponen-

komponen tersebut diwujudkan dalam bentuk format berikut ini:


8

Tabel 2.1

Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan pendidikan:
Tema/Subtema:
Kelas/Semester:
Materi Pokok:
Alokasi waktu :
A. Komptensi Inti
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran
F. Metode Pembelajaran
G. Media Pembelajaran
H. Sumber Belajar
I. Langkah-langkah pembelajaran
J. Penilaian Hasil Pembelajaran
Secara rinci komponen rencana pelaksanaan pembelajara dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1) Identitas Mata Pelajaran, terdiri dari nama sekolah, kelas/semester, mata

pelajaran, materi pokok, dan jumlah pertemuan).

2) Kompetensi Inti(KI), menggambarkan penguasaan kompetensi generik yang

harus dicapai siswa. Lebih lanjut dirinci dalam KD. KI mencakup tiga ranah:

spiritual-sosial (KI-1, KI-2), pengetahuan (KI-3), keterampilan (KI-4). Untuk

keefektifan, pengutipan KI cukup untuk RPP bagian depan, selanjutnya dapat

dikosongkan.

3) Kompetensi Dasar(KD), berarti sejumlah kemampuan yang harus dikuasai

siswa dalam mata pelajaran tertentu. KD menjadi rujukan perumusan tujuan

dan indikator.
9

4) Tujuan Pembelajaran. Rumusannya harus jelas dan lengkap,hendaknya

meliputi unsur ABCD. diselesaikan dan memeriksa kebenaran langkah-

langkahnya.

5) Indikator, yaitu perilaku yang dapat diukur untuk menunjukkan ketercapaian

suatu KD/pembelajaran. Syarat indikator dikatakan “baik”:

(a) kalimatnya simple, jelas, lugas, satu makna dan satu tindakan,

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

(b) kata kerja operasional (KKO) measureable

(c) jumlah indikator untuk satu KD sama dengan jumlah amanat pada KD

(d) dalam satu KD, indikator mengacu sekurangnya 2 dari 3 aspek12. Dalam

merumuskan indikator (khusus ranah kognitif)

6) Materi Pembelajaran, memuat fakta (contoh materi), konsep (definisi), prinsip

(aturan), dan prosedur.

7) Alokasi Waktu, berarti lamanya proses pembelajaran yang diperlukan di

setiap pertemuan. Dalam kurikulum 2013, alokasi waktu untuk SD/MI 35

menit.

8) Metode Pembelajaran, yakni cara/langkah-langkah pembelajaran untuk

mencapai kompetensi tertentu. Ada metode ceramah, diskusi, drill, tanya

jawab, simulasi, demonstrasi, observasi, presentasi, percobaan laboratorium,

karyawisata. Pemilihan metode hendaknya mempertimbangkan karakteristik

siswa, lingkungan sekolah, jam belajar, KD, indikator. Disamping itu

memerhatikan pendekatan saintifik. Langkah pendekatan saintifik mengamti,

menanya, menalar, mengasosiasi mengkomunikasikan


10

9) Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran.

(a) Media adalah sarana yang berfungsi sebagai pengantar materi

pembelajaran, misalnya LCD, papan tulis, benda tiruan, kertas karton, torso,

dan televisi.

(b)Alat adalah yang digunakan dalam proses pembelajaran seperti spidol,

penggaris, penghapus, busur, mikroskop, dan lain-lain.

(c)Sumber yang dimaksud bisa berupa orang (narasumber), buku referensi

lain, alam, peristiwa, dan sosial budaya.

10) Kegiatan Pembelajaran, mencakup tiga bagian umum:a)Pendahuluan, guru

mengenalkan materi dan apersepsi. Alokasi waktu 10-20 menit.b)Inti, Berisi

langkah-langkah pembelajaran utama, kegiatan siswa dan guru selama

pembelajaran. Pendekatan saintifik (5M) harus tergambar dengan jelas dan

sistematis, mulai dari mengamati sampai pada tahap mengomunikasikan.

c)Penutup, Diisi kegiatan penyimpulan hasil kegiatan pembelajaran oleh guru

dan siswa, posttest, refleksi, dan tindak lanjut15.

11) Penilaian(autentik). Aspek yang dinilai mencakup kompetensi generik.

Instrumennya berupa format penilaian disamping berbentuk butir-butir soal

dengan produk berupa aktivitas dan karya siswa

Berdasarkan peraturan diatas bahwa kompenen rencana pelaksanaan

pembelajaran terdiri dari identitias sekolah, identitias tema/subtema,

kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, kompetensi

dasar dan indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode


11

pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah pembelajaran dan

penilaian hasil belajar.

d. Prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Ketika guru hendak menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, maka

guru harus berpedoman pada prinsip penyusunan rencana pelaksanaan

pembelajaran. Menurut Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2016 prinsip dalam

penyusunan RPP adalah sebagai berikut:

a. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan


awal , tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi
belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, nama, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik
b. Partisipasi aktif peserta didik
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat
belajar, motivasi, minat, kreatifitas, inisiatif, inspirasi, inovasi
dan kemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang
untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman
beragam bacaan, dan berekspresi dalam bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat
rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator
pencapaian kompetensi, penilaian dan sumber belajar dalam
suatu keutuhan pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajran tematik-terpadu, keterpaduan
lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman
budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.
Berdasarkan hal diatas, maka prinsip dalam penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran harus ada keterkaitan antara guru, siswa dan materi ajar

agar menumbuhkan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
12

e. Syarat Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Secara

Lengkap dan Sistematis

Dalam menganalisis suatu rencana pelaksanaan, perlu memperhatikan

syarat penilaian kelengkapan dan keteraturan sebuah rencana pelaksanaan

pembelajaran. Berikut syarat penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran

secara lengkap dan sistematis menurut Yunus Abidin (2016) sebagai berikut:

1) Bagian identitas RPP

Pada bagian identitas RPP minimalnya tercantum identitas sekolah, identitias

mata pelajaran atau tema/subtema untuk sekolah dasar, kelas/semester, materi

pokok dan alokasi waktu. Dalam format RPP bagian ini diletakkan pada awal

RPP dan posisinya diatur secara sistematis sesuai dengan jenis kertas yang

digunakan. Data pada bagian identitias ini diisi dengan lengkap dengan

memperhatikan kelogisan alokasi waktu pembelajaran. untuk jenjang sekolah

dasar sesuai dengan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 22

tahun 2016 alokasi waktu jam tatap muka SD/MI adalah 35 menit.

2) Bagian tujuan RPP

Pada bagian ini harus tercantum secara jelas kompetensi inti,

kompetensi dasar, indikator pencapaian, dan tujuan pembelajaran khusus.

Baik untuk kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) harus dilakukan

ialah menentukan terlebih dahulu KI 3 dan dan KI 4 sebelum menentukan KI

dan KI 2. Proses penyusunan semacam ini akan mempermudah dan sekaligus

melogiskan hubungan antara keseimbangan KI dan KD.


13

Berkenaan dengan indikator pencapaian, harus dapat diukur sehingga

harus menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur dan

mencakup sikap, keterampilan dan pengetahuan.

Berkenaan dengan tujuan pembelajaran, harus dikembangkan sejalan

dengan kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator. Dalam menjabarkan

tujuan pembelajaran harus diperhatikan kaidan penyusunan tujuan. Salah satu

kaidah penyusuan tujuan tersebut dikenal dengan konsep A, B, C, dan D. Secara

terperinci kaidah tersebut dijelaskan sebagai berikut:

a) A adalah singkatan dari audiens. Audiens dalam hal ini adalah siswa.

Dengan demikian dalam tujuan harus tercantum siapa audiensnya

secara tersurat.

b) B adalah singkatan dari behavior. Behavior adalah tingkah laku yang

dilakukan siswa selama proses pembelajaran. dalam merumuskan

behavior harus digunakan kata-kata operasional.

c) C adalah singkatan dari condition. Kondisi ini adalah seting yang

melingkupi siswa dalam proses pembelajaran. seting harus dinyatakan

secara spesifik agar tergambar jelas bagaimana siswa belajar.

d) D adalah singkatan degree. Degree adalah tingkatan yang harus dicapai

siswa dalam mempelajari konsep tertentu. Penentuan degree hendaknya

menggunakan skala tingkat dengan sifat kuantitatif sehingga jelas

keterukurannya. Dalam hal degree tidak bisa dinyatakan secara

kuantitatif, degree dapat dinyatakan dalam skala tingkat kualitatif

namun harus jelas terperinci indikator dan subindikator apa yang


14

membedakan tiap tingkatan keberhasilan belajarnya.Dalam kaitannya

dengan pembelajaran tematik integratif di sekolah dasar, bagian ini

harus menyajikan KI, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran dari tiap

mata pelajaran yang diajarkan dalam suatu mata pelajaran.

Dalam kaitannya dengan pendidikan karakter, pada bagian ini juga dapat

dituliskan jenis karakter yang diharapkan berkembang selama proses

pembelajaran. Nilai karakter yang akan dikembangkan melalui proses

pembelajaran dilakukan setelah tujuan pembelajaran.

3) Bagian materi RPP

Materi pembelajaran memuat konsep, fakta, prinsip dan prosedur yang

relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

ketercapaian kompetensi. Penulisan materi pembelajaran harus sistematis

sehingga tergambar jelas kelogisan materi yang disajikan. Materi juga seharusnya

ditulis dengan lengkap atau kalaupun tidak lengkap diberi penjelasan bahwa

materi lengkap terlampir.

Dalam kaitannya dengan pembelajaran tematik integratif di sekolah

dasar, materi pembelajaran harus terperinci dengan kejelasan sesuai dengan mata

pelajaran yang akan diajarakan. Perincian tersebut harus pula menunjukkan baha

ada hubungan yang kuat antara satu materi dengan materi lain sehingga

keterpaduan sudah dapat tergambarkan.

4) Bagian metode pembelajaran

Pada bagian ini harus tercermin pendekatan apa yang digunakan selama

proses pembelajaran. setelah menuliskan pendekatan pembelajaran, tuliskan pula


15

metode/model pembelajaran yang digunakan dan kemudian menuliskan teknik

pembelajarannya. Dengan demikian, walaupun dalam format RPP hanya

dituliskan pendekatan, metode/model isinya tetap harus menggambarkan adanya

pendekatan, metode/model tersebut.

Guna mengisi bagian ini secara tepat, guru harus bisa membedakan mana

yang kategori pendekatan, metode/model dn mana yang kategori teknik

pembelajaran. Misalnya pendekatan yang digunakan adalah pendekatan saintifik,

model contextual teaching and learning dan teknik tanya jawab, diskusi,

penugasan dan ceramah. Hal yang perlu ditegaskan lagi bahwa ceramah, tanya

jawab, diskusi, penugasan, latihan, pengamatan dan wawancara bukanlah metode

melainkan teknik pembelajaran karena didalamnya tidak tercermin prosedur dan

tahapan pelaksanaannya.

5) Bagian tahapan pembelajaran/langkah pembelajaran

Bagian ini terdiri dari 3 bagian besar yakni pendahuluan, inti dan akhir

pembelajaran/penutup. Dalam hal ini haruslah jelas alokasi waktu tiap-tiap bagian

pembelajaran. Hal yang harus diperhatikan adalah bahwa tiap tahap pembelajaran

harus mencerminkan model yang diterapkan.

Hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan proses pembelajaran

dinyatakan dengan tegas oleh Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, pelaksanaan

pembelajaran merupakan implementasi RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti

dan penutup.

a) Kegiatan pendahuluan. Dalam kegiatan pendahuluan, guru:


16

(1) menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran;

(2) memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan

aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan contoh

dan perbandingan lokal nasional dan internasional;

(3) mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya

dengan materi yang akan dipelajari;

(4) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

dicapai; dan

(5) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan materi sesuai dengan

silabus.

b) Kegiatan inti. Kegiatan mengunakan metode pembelajaran, media

pembelajaran dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik siswa

dan pembelajaran.

c) Kegiatan penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik seara individual

maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:

(1) seluruh rangkaian aktifitas pembelajaran dan hasil yang diperoleh untuk

selanjutnya bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung

dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung

(2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

(3) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik

tugas individual maupun kelompok; dan


17

(4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya.

6) Bagian media dan sumber belajar

Pada bagian ini, seluruh media yang digunakan selama proses

pembelajaran harus dituliskan secara lengkap. Hal lain yang harus diperhatikan

LKS atau lembar kerja siswa bukan alat penilaian melainkan media pembelajaran

sehingga dapat ditulis pada bagian ini dan LKS lengkapnya dilampirkan.

Sumber belajar juga harus ditulis secara lengkap. Sumber belajar yang

dituliskan meliputi buku yang digunakan dalam proses pembelajaran, lingkungan

sekolah/masyarakat, narasumber, perpustakaan dan sumber belajar lain yang

relevan. Buku yang harus dituliskan secara lengkap identitias judul, pengarang,

penerbit, kota terbit, dan tahun terbit. Jika menggunakan lingkungan masyarakat

dan narasumber sebagai sumber belajar, perlu juga ditulis secara rinci lokasi atau

profil masyarakat atau narasumber yang akan dilibatkan.

7) Bagian penilaian

Pada bagian ini harus dituliskan secara jelas jenis/ragam/prosedur/bentuk

penilaian yang akan digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan

pembelajaran. Pada bagian ini juga harus dituliskan instrumen penilaian dan kunci

jawaban atau pedoman penilaian yang akan digunakan.

Jika instrumen penilaian, kunci jawaban, dan pedoman penilaian terlalu

panjang, ketiga hal tersebut dapat dilampirkan. Hal penting yang harus diingat,

penilaian harus meliputi tiga ranah tujuan yakni sikap, keterampilan dan

penegtahuan.
18

8) Bagian pengesahan

Pada bagian ini dituliskan tempat pembuatan RPP dan tanggal pembuatan

RPP. Setelah itu harus dituliskan pula nama guru pembuat RPP dan pihak yang

mengetahui RPP misalnya kepala sekolah. RPP juga harus ditandatangani oleh

guru dan pihak yang mengetahui sebagai bentuk pengesahannya.

Berdasarkan hal diatas, dapat dijelaskan bahwa syarat untuk menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik dan sistematis memiliki delapan

komponen utama yang masing-masing memiliki kriteria sendiri. Komponen

tersebut sebagai syarat mutlak sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran yang

tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

B. Pembelajaran Tematik

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan

tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

pengalaman bermakna kepada peserta didik. Menurut Abdul Majid (2017)

“Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang

merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara

individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-

prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik” (hal.87).

Menurut Iif Khoru dan Sofan Amri (2014), “Pembelajaran tematik adalah

pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Pembelajaran

tematik menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum,


19

menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada siswa untuk memunculkan

dinamika dalam pendidikan”(hal.91).

Sejalan dengan itu, menurut Ujang Sukandi dalam Trianto (2010)

pembelajaran terpadu atau tematik memiliki satu tema aktual , dekat dengan dunia

siswa dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat

pemersatu materi yang beragam dari beberapa materi pelajaran. Dari pendapat

para ahli di atas dapat dijelaskan bahwa, pembelajaran tematik atau pembelajaran

terpadu merupakan suatu pembelajaran yang dirancang dalam suatu tema tertentu

bermuatan beberapa mata pelajaran yang dapat memberikan suatu pembalajaran

yang bermakna, holistik dan otentik.(hal.57)

2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik

Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam suatu tema perlu

mempertimbangkan karakteristik siswa, seperti minat, kemampuan, kebutuhan

dan pengetahuan awal. Artinya, materi yang tidak mungkin dipadukan tidak perlu

dipadukan. Menurut Trianto (2012) bahwa secara umum prinsip-prinsip

pembelajaran terpadu dapat diklasifikasikan menjadi : 1) prinsip penggalian tema,

2) prinsip pengolaan pembelajaran , 3) prinsip evaluasi, 4) prinsip reaksi.(hal.58)

Adapun penjelasan mengenai prinsip-prinsip pembelajaran tematik adalah sebagai

berikut:

1) Prinsip Penggalian Tema

Prinsip penggalian tema merupakan prinsip yang dalam pelaksanaannya

suatu tema dipilih dan dikembangkan berdasarkan ada tidaknya tumpang


20

tindih dan keterkaitan dalam pembelajaran. Adapun syarat dalam

penggalian tema adalah sebagai berikut:

a) Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat

digunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran;

b) Tema harus bermakna, artinya tema yang dipilih untuk dikaji harus

memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya;

c) Tema harus disesuaikan dengan taraf perkembangan psikologi anak;

d) Tema dikembangkan harus mewadahi sebagiam besar minat anak;

e) Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa

otentik yang terjadi dalam rentang waktu belajar;

f) Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang

berlaku serta harapan masyarakat luas (asas relevansi);

g) Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan

sumber belajar.

2) Prinsip Pengelolaan Pembelajaran

Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu

menempatkan dirinya dalam kesleuruhan proses. Artinya guru harus mampu

menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses

pembelajaran. Dalam pengelolaan pembelajaran hendaklah guru dapat

berlaku sebagai berikut :

a) Guru hendaknya jangan menjadi single aktor yang mendominasi

pembicaraan dalam proses belajar mengajar;


21

b) Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam

setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok.

c) Guru perlu mengakodimasi terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali

tidak terpikirakan dalam perencanaan.

3) Prinsip Evaluasi

Evaluasi berfungsi untuk melihat seberapa jauh atau seberapa dalam

suatu kegiatan dipahami oleh siswa. Langkah-langkah positif dalam

melaksanakan evaluasi pembelajaran tematik sebagai berikut :

a) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan evaluasi diri

(self evaluation/ self assessment) di samping bentuk evaluasi lainnya.

b) Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar

yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan

yang akan dicapai.

4) Prinsip Reaksi

Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta

tidak mengarahkan aspek yang sempit melainkan ke suatu kesatuan yang utuh

dan bermakna. Pembelajaran tematik memungkinkan kiat-kiat untuk

memunculkan ke permukaan hal-hal yang dicapai melalui dampak pengiring

tersebut.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran

tematik memiliki beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan

pembelajarannya yaitu prinsip penggalian tema, prinsip pengelolaan

pembelajaran, prinsip evaluasi, dan prinsip reaksi. Prinsip utama dalam


22

pembelajaran tematik adalah prinsip penggalian tema yang mengarahkan agar

tema yang dipilih dapat sesuai dengan taraf perkembangan anak dan memberikan

pengalaman bermakna pada anak.

3. Landasan Pembelajaran Tematik

Secara garis besar, landasan pembelajaran tematik terbagi dalam tiga hal,

yaitu landasan filosofis, landasan psikologis, dan landasan yuridis. Menurut Abdul

Majid (2017) pembelajaran tematik memiliki tiga landasan sebagai berikut :

1) Landasan Filosofis

Dalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran

filsafat yaitu progresivisme, konstrutivisme, dan humanisme. Aliran

progresivime memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada

pembentukan krearivitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang

alamiah, dan memperhatikan pengalaman siswa. Aliran Kontrutivisme

melihat pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai kunci

dalam pembelajaran. Menurut aliran ini, manusia mengkonruksi

pengetahuannya melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman,

dan lingkungannya. Hal ini sesuai dengan pembelajaran tematik yaitu

pembalajaran yang memberikan pengalaman dan makna kepada siswa.

Aliran humanisme ialah melihat peserta didik dari segi

keunikan/kekhasannya, potensi dan motivasi yang dimilikinya.

2) Landasan Psikologis

Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan

isi/materi pembelajaran tematik yang diberikan kepada peserta didik agar


23

tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkemabangan

peserta didik.

3) Landasan Yuridis

Dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan kebijakan atau

peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah

dasar. Landasan yuridis tersebut adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak

memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka mengembangkan

pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya

(pasal 9). Landasan yuridis yang lainnya adalah UU No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa peserta didik pada

setiap satuan pendidikan berhak mendapat layanan pendidikan sesuai

dengan bakat, minat dan kemampuannya Bab V pasal 1-b. (hal.87-88)


24

4. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Untuk lebih memahami konsep pembelajaran tematik, maka perlu

diketahui karakteristiknya. Abdul Majid (2017) menyatakan bahwa suatu model

pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristik

sebagai berikut :

1) Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik lebih banyak menempatkan siswa sebagai sumber

belajar, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan

kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

2) Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung (direct

experience). Dengan pengalaman langsung, peserta didik didapatkan

pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal

yang lebih abstrak.

3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Dalam pembelajaran tematik, pemisahan antar mata pelajaran menjadi

tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan

tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata

pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. dengan demikian peserta

didik mampu memahami konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan
25

untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang

dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

5) Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat

mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran

lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan

lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.

6) Menggunakan prinsip pembelajaran yang menyenangkan. (hal.89-90)

Hal ini dipersingkat oleh Iif Khoiru dan Sofan Amri (2014) menyatakan bahwa,

Pembelajaran tematik terpadu memiliki ciri-ciri atau


karakteristik sebagai berikut : (1) berpusat pada siswa, (2)
memberikan pengalaman langsung kepada siswa, (3) pemisahan
antar mata pelajaran tidak nampak, (4) menyajikan konsep dari
berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, (5)
bersifat luwes (fleksibel), (6) hasil pembelajaran dapat
berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.(hal.91-
92)
Berdasarkan uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa ciri – ciri atau

karakteristik pembelajaran tematik adalah berpusat kepada siswa, dimana siswa

yang aktif mencari tau sendiri dan membangun pengetahuannya dengan

melibatkan pengalaman nyata yang diberikan kepada siswa. Pembelajaran tematik

ini tidak menunjukan pemisahan mata pelajaran melainkan menjadi satu kesatuan,

dan bersifat luwes sesuai dengan taraf perkembangan berfikir siswa dan

lingkungan sekitar siswa.


26

5. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun

kelebihan pembelajaran tematik menurut Abdul Majid (2017) antara lain:

1) Pengalaman kegiatan belajar siswa akan selalu relevan


dengan tingkat perkembangan anak;
2) Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan
kebutuhan siswa;
3) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga
hasil belajar akan bertahan lebih lama;
4) Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat
pragmatis. Artinya permasalahan yang disajikan dalam
pembelajaran tematik adala permasalahan kehidupan rill
siswa;
5) Jika pembelajaran terpadu dirancang bersama dapat
meningkatkan kerja sama antara guru bidang kajian terkait,
guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa/guru dengan
narasumber sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar
dalam situasi nyata dan dalam konteks yang lebih
bermakna.(hal.92)

Sejalan dengan itu menurut Khoiru dan Amri (2014) pembelajaran

tematik akan memberikan keuntungan diantaranya : (1) siswa mudah memusatkan

perhatian pada suatu tema tertentu; (2) siswa mampu mempelajari pengetahuan

dan pengembangan berbagai kompetensi antara mata pelajaran dalam tema yang

sama; (3) pemahaman terhadap materi pelajaran yang lebih mendalam dan

berkesan; (4) kompetensi dasar apat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan

mata pelajaran lain dengan kepribadian siswa; (5) siswa mampu merasakan

manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konsep tema yang jelas;

(6)siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata;

dan (7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan dapat

dipersiapkan sekaligus diberikan dalam dua-tiga minggu pertemuan. Selain

memiliki kelebihan, pembelajaran tematik juga memiliki kelemahan.(hal.93)


27

Adapun kelemahan yang ditimbulkan oleh pembelajaran tematik

Menurut Iif Khoiru dan Sofan Amri (2014) jika guru kelas kurang menguasai

secara mendalam penjabaran tema sehingga guru merasa kesulitan untuk

mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran dan setiap guru

mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep yang ada dalam mata

pelajaran secara tepat. (hal.93)

Oleh karena itu, guru harus dituntut untuk menguasai dan mendalami

kompetensi dan keterampilan dalam merencanakan pengelolaan pembelajaran

tematik. Berdasarkan pendapat di atas bahwa kelebihan pembelajaran tematik

terletak pada kegiatan yang berlangsung selama proses pembelajaran yaitu

memberikan pengalaman langsung kepada siswa dengan menciptakan suasana

yang menarik dan menyenangkan serta memberikan kesempatan bagi guru untuk

mengelola, mendalami dan menguasai kegiatan pembelajaran yang dapat

mengembangkan potensi siswa sesuai dengan minat, kebutuhan dan kecerdasan

siswa.

6. Sintaks Pembelajaran Tematik

Pada dasarnya sintaks pembelajaran tematik mengikut tahap-tahap yang


dilalui dalam setiap model pembelajaran meliputi tiga tahap yaotu tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi (Prabowo dalam Trianto
(2012) tahap pembelajaran tematik adalah sebagai berikut :
1) Tahap perencanaan
a) Menentukan jenis mata pelajaran dan jenis keterampilan yang dipadukan.
Untuk jenis mata pelajaran sosial dan bahasa dapat dipadukan
keterampilan berpikir (thinking skill) dengan keterampilan (social skill).
Sedangkan untuk mata pelajaran sains dan matematika dapat dipadukan
28

keterampilan berfikir (thinking skill) dan keterampilan mengorganisir


(organisasi skill).
b) Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator.
Langkah ini akan mengarahkan guru untuk menentukan sub keterampilan
danmasing –masing keterampilan yang dapat diintegrasikan dalam satu
unit pembelajaran.
c) Menentukan sub keterampilan yang dipadukan. Keterampilan yang harus
dikuasai meliputi keterampilan berfikir (thinking skill), keterampilan
sosial (social skill)., dan keterampilan mengorganisir (organisasi skill).
d) Merumuskan indikator dan hasil belajar
Berdasarkan kompetensi dasar dan sub keterampilan yang telah dipilih
dirumuskan indikator. Setiap indikator dirumuskan berdasarkan kaidah
penulisan yang meliputi : audience, behaviour, condition, dan degree.
e) Menentukan langkah-langkah pembelajaran
Langkah diperlukan guru untuk mengintegrasikan setiap sub
keterampilan yang telah dipilih pada setiap langkah pembelajaran.
2) Tahap pelaksanaan
Prinsip utama dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, meliputi :
pertama guru hendaknya tidak menjadi single actor yang mendominasi dalam
kegiatan pembelajaran. peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran yang
memungkinkan siswa menjadi pembelajaran mandiri; kedua pemberian tanggung
jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut
adanya kerja sama kelompok; ketiga, guru perlu akamodatif terhadap ide-ide yang
terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam prosess perencanaan.(hal.63)
3) Tahap evaluasi
Menurut Departemen Pendidikan Nasional dalam Trianto (2012) , tahap
evaluasi dapat berupa proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Tahap
evaluasi hendaknya memperhatikan prinsip sebagai berikut :
(1) memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri
disamping bentuk evaluasi lainnya
29

(2) guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar
yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang
akan dicapai.(hal.66)
C. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

1. Pengertian Model Contextual Teaching and Learning

Kemampuan otak untuk menemukan makna dengan membuat hubungan-

hubungan menjelaskan mengapa siswa yang didorong untuk menghubungkan

tugas-tugas sekoah dengan kenyataan saat ini, dengan situasi pribadi, sosial, dan

budaya mereka saat ini dengan konteks kehidupan keseharian mereka akan

mampu memasangkan makna pada materi akademik mereka sehingga dapat

mengingat apa yang mereka pelajari.

Menurut Elaine B. Johnson (2014), “Contextual teaching and learning

adalah sebuah sistem yang menyeluruh yang merangsang otak untuk menyusun

pola-pola untuk mewujudkan makna dengan menghubungkan muatan akademis

dengan konteks kehidupan sehari-hari”(hal.57). Hal ini sejalan dengan pendapat

Kokom Komalasari (2013) “Pembelajaran kontekstual adalah pendekatan

pembelajaran yang mengatikan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan

nyata siswa sehai-hari baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat,

maupun warga negara dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut

bagi kehidupannya”(hal.7). Sedangkan Menurut Abdul Majid (2017),

“Pendekatakan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan

konsep belajar yang membantu mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan

situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa menghubungkan antara


30

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka

sebagai anggota keluarga dan masyarakat”(hal.180).

Dalam pembelajaran kontekstual adalah membantu peserta didik dengan

cara yang tepat mengaitkan makna pada pembelajaran akademik mereka. Ketika

para peserta didik menemukan makna di dalam pembelajaran mereka, mereka

akan belajar dan ingat apa yang mereka pelajari.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat dijelaskan bahwa

pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) sebagai model

pembelajaran adalah kegiatan belajar siswa yang mengaitkan antara materi yang

diajarkan dengan dengan situasi dunia nyata untuk mencari, mengolah dan

menemukan melalui keterlibatan siswa dalam mencoba, melakukan dan

mengalami sendiri guna mencapai hasil pembelajaran yang lebih bermakna

2. Komponen Model Contextual Teaching and Learning

Model pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning)

adalah kegiatan belajar siswa yang mengaitkan antara materi yang diajarkan

dengan dengan situasi dunia nyata untuk mencari, mengolah dan menemukan

melalui keterlibatan siswa dalam mencoba, melakukan dan mengalami sendiri

guna mencapai hasil pembelajaran yang lebih bermakna.

Menurut Abdul majid (2017), Pembelajaran Kontekstual (contextual

teaching and learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan

materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari dengan melibatkan tujuh komponen utama


31

pembelajaran efektif, yakni: kontruktivisme (constructivism), bertanya

(Questioning), menemukan (inquiry) , masyarakat belajar (learning community ),

pemodelan (modelling), dan penilaian yang sebenarnya (authentic

assasment).(hal.80)

Menurut Ditjen Dikdasmes dalam Kokom Komalasari (2013)

menyebutkan tujuh komponen utama dalam pembelajaran kontekstual yaitu :

kontruktivisme (constructivism); menemukan (inquiry); bertanya (Questioning);

masyarakat belajar (learning community ); pemodelan (modelling), refleksi

(refelction); dan penilaian yang sebenarnya (authentic assasment.)(hal. 11-12)

Secara rinci dijelaskan mengenai tujuh komponen utama model

pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and learning) sebagai berikut :

1) Kontruktivisme (Constructivism)

Kontruktivisme adalah landasan berfikir (filosofi) dalam model

(Contextual Teaching and learning) yaitu bahwa pengetahuan dibangun

oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui

konteks yang terbatas. Maksudnya, pengetahuan bukanlah seperangkat

fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.

Melainkan manusia harus membangun sendiri pengetahuan itu melalui

pengalaman yang nyata.

2) Menemukan (Inquiry)

Menemukan merupakan kegiatan inti dari model Contextual Teaching

and learning melalui upaya menemukan dan memberi penegasan bahwa

pengetahuan dan keterampilan diperoleh siswa diharapkan bukan hasil


32

mengingat seperangkat fakta melainkan hasil dari menemukan sendiri

melalui siklus: (1) observasi (observation) ; (2) bertanya (questioning) ;

(3) mengajukan dugaan (hipotesis) ; (4) mengumpulkan data (data

gathering) ; dan (5) menyimpulkan (conclusion).

3) Bertanya (Questioning)

Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari kegiatan

bertanya. Bagi guru bertanya dipandang sebagai kegiatan untuk

mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi

siswa bertanya merupakan bagian penting dalam melakukan inkuiri yaitu

menggali informasi, mengkonfirmasi pengetahuan, dan mengarahkan

perhatian yang pada aspek yang belum diketahuinya.

4) Masyarakat Belajar (Learning Community)

Masyarakart belajar adalah membiasakan peserta didik bekerja sama dan

memanfaatkan sumber belajar dari teman-teman belajarnya. Hasil belajar

diperoleh dari kerja sama dengan orang lain melalui berbagai

pengalaman (sharing). Setiap peserta didik semestinya dibimbing dan

diarahkan untuk mengembangkan rasa ingin tahunya melalui pemanfatan

sumber belajar secara luas tidak hanya di dalam kelas akan tetapi sumber

manusia yang lain di luar kelas seperti keluarga dan masyarakat.

5) Pemodelan (Modelling)

Dalam pembelajaran keterampilan dan pengetahuan tertentu ada model

yang bisa ditiru. Guru dapat menjadi model, misalnya memberi contoh

mengerjakan sesuatu. Tetapi guru bukan satu-satunya model. Artinya


33

model dapat dirancang dengan melibatkan siswa. Misalnya, siswa

ditunjuk untuk memberikan contoh pada temannya atau mendatang

seseorang dari luar sekolah misalnya mendatangkan profesi atau ahli

yang berhubungan dengan pembelajaran.

6) Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang terjadi atau baru saja

dipelajari. Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai

struktur pengetahuan yang baru, yang merupakan pengayaan atau revisi

dari pengetahuan sebelumnya. Melalui model contextual teaching and

learning pengalaman belajar bukan hanya terjadi dan dimiliki oleh ketika

seorang siswa berada di kelas akan tetapi saat ia dituntut memecahkan

masalah dalam kehidupan sehari-hari.

7) Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assasment)

Kemajuan belajar dinilai dari proses bukan semata hasil. Penilaian dapat

berupa penilaian tertulis (pencil and paper test) dan penilaian

berdasarkan perbuatan (performance based asessment), penugasan

(project), produk (product), portofolio (portfolio).

3. Karakteristik Model Contextual Teaching and Learning

Rusman (2016) menyatakan proses pembelajaran model Contextual

Teaching and Learning harus mempertimbangkan karakteristik berikut: (1) kerja

sama; (2) saling menunjang; (3) menyenangkan dan tidak membosankan; (4)

belajar dengan bergairah; (5) pembelajaran terintegrasi; (6) menggunakan

berbagai sumber; (7) siswa aktif; (8) sharing dengan teman; (9) siswa kritis; (10)
34

guru kreatif; (11) laporan kepada orang tua bukan hanya rapor tetapi hasil karya

siswa.(hal.198)

Berdasarkan uraian diatas, karakteristik model contextual teaching and

learning ialah mengedepankan kerja sama dengan siswa lain, saling membantu,

cara belajar siswa aktif, siswa kritis dan guru kreatif, dan selalu memajang hasil

karya siswa agar siswa melihat hasil kerja mereka dan menumbuhkan rasa dekat

dengan lingkungan sekitar.

4. Kelebihan dan Kelemahan Model Contextual Teaching and Learning

Menurut Aris Shoimin (2014) terdapat keunggulan dan kelemahan dari

model pembelajaran contextual teaching and learning. Beberapa keunggulan

model pembelajaran contextual teaching and learning adalah sebagai berikut :

1) Pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan aktifitas berfikir siswa

secara penuh, baik fisik maupun mental.

2) Pembelajaran konsekstual dapat menjadikan siswa belajar bukan dengan

menghafal, melainkan proses perpengalaman dalam kehidupan dunia

nyata.

3) Kelas dalam pembelajaran kontekstual ini bukan sebagai tempat

memperoleh informasi melainkan sebagai tempat untuk menguji data

hasil temuan mereka di lapangan.

4) Materi pelajaran ditentukan siswa sendiri, bukan hasil pemberian orang

lain.(hal.44)

Berdasarkan keunggulan dari model pembelajaran Contextual Teaching

and Learning tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:


35

1) Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dapat melatih

siswa berfikir secara kritis dan mampu membentuk konsep tersendiri

dalam pembelajaran

2) Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning mendorong

siswa mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan dunia nyata

agar mampu menerapkan dalam kehidupan di lingkungannya.

3) Peserta didik diberi kesempatan untuk bekerja sama melalui masyarakat

belajar.

4) Pembelajaran didapat dari hasil penemuan peserta didik sendiri bukan

hasil dari mengingat fakta-fakta, sehingga memberikan kebermaknaan

kepada peserta didik

Selain memiliki keunggulan terdapat pula kelemahan pada model

pembelajaran contextual teaching and learning. Menurut Aris Shoimin (2014:45)

terdapat kelemahan pada model pembelajaran contextual teaching and learning

adalah sebagai berikut :

1) Pembelajaran contextual teaching and learning memerlukan waktu yang

lama saat proses pembelajaran.

2) Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas maka akan menciptakan

situasi kelas yang kurang kondusif.

3) Dalam Pembelajaran contextual teaching and learning akan tampak jelas

siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan kemampuan yang kurang.

4) Guru lebih intensif dalam membimbing


36

Berdasarkan kelemahan Pembelajaran model Contextual Teaching and

Learning dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Dalam Pembelajaran contextual teaching and learning proses

mengumpulkan informasi pembelajaran akan membutuhkan waktu yang

lama.

2) Pembelajaran tidak akan efektif jika guru kurang mampu dalam

mengkondisikan kelas, karena model pembelajaran contextual teaching

and learning mengharuskan peserta didik untuk menjadi tim kerja sama

untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan bagi siswa.

3) Pembelajaran contextual teaching and learning akan tampak kesenjangan

peserta didik dalam proses pembangunan pengetahuan sendiri, sehingga

akan tampak mana peserta didik yang lebih pandai dalam membangun

pengetahuan sendiri.

4) Pembelajaran contextual teaching and learning menuntut siswa untuk

lebih aktif dalam dan berusaha sendiri dalam mencari informasi,

mengamati fakta dan pengetahuan baru.

Dari kelebihan dan kelemahan yang disebutkan di atas, maka seorang

guru dalam menerapkan model pembelajaran contextual teaching and learning

harus mengenali kondisi kelas sehingga dapat membentuk peserta didik yang aktif

dalam membangun kerja sama kelompoknya dan peserta didik yang pandai dapat

membantu peserta didik yang kurang memahami pelajaran.


37

5. Langkah-langkah dalam Model Contextual Teaching and Learning

Sebelum melaksanakan pembelajaran model contextual teaching and

learning, terlebih dahulu harus membuat skenario dan desain pembelajarannya

sebagai pedoman sekaligus pengontrol dalam pelaksanaannya. Secara garis besar

langkah-langkah yang harus ditempuh dalam model pembelajaran contextual

teaching and learning menurut Abdul Majid (2017) adalah sebagai berikut :

1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan

cara bekerja sendiri, dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan

keterampilan barunya;

2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik;

3) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya;

4) Ciptakan masyarakat belajar;

5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran;

6) Lakukan refleksi di akhir pertemuan;

7) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.(hal.181)

Adapun langkah-langkah model pembelajaran contextual teaching and

learning menurut Aris Shoimin (2014) adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan awal

a) Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti

proses pembelajaran

b) Apersepsi sebagai penggalian pengetahuan awal siswa terhadap materi

yang diajarkan
38

c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi

yang akan dipelajari.

d) Penjelasan tentang pembagian kelompok dan cara belajar

2) Kegiatan inti

a) Siswa bekerja sama dalam kelompok menyelesaikan permasalahan

yang diajukan guru. Guru berkeliling untuk memandu proses

penyelesaian permasalahan.

b) Siswa wakil kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok dan

kelompok lain menanggapi hasil kelompok yang mendapat tugas

c) Dengan mengacu pada jawaban siswa, melalui tanya jawab guru dan

siswa membahas cara penyelesaian permasalahan yang tepat.

d) Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang

hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan

baik, kesan dan pesan dalam mengikuti pembelajaran.

3) Kegiatan akhir

a) Guru dan siswa membuat kesimpulan

b) Siswa mengerjakan lembar tugas(hal.43)

Berdasarkan langkah-langkah yang dikemukakan para ahli di atas,

langkah-langkah tersebut merujuk pada tujuh komponen yaitu: kontruktivisme

(constructivism); menemukan (inquiry); bertanya (Questioning); masyarakat

belajar (learning community ); pemodelan (modelling), refleksi (refelction); dan

penilaian yang sebenarnya (authentic assasment. Secara sederhana langkah-


39

langkah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dapat dilihat

dalam tabel berikut :

Tabel 2.2

Langkah-langkah Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

No Komponen CTL Langkah-langkah yang dilakukan


1 Konstruktivisme Guru menyampaikan kompetensi inti dan
kompetensi dasar
· Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelajaran
· Guru menumbuhkan motivasi belajar untuk
mengikuti pembelajaran
· Guru menggunakan lingkungan sebagai sumber
belajar
· siswa diberi kesempatan untuk menghubungkan
pengetahuan yang dimilikinya dengan materi
yang akan diajarkan
· Guru menciptakan suasana yang menimbulkan
siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran
2 Inquiri · siswa diberikan kesempatan kepada untuk
berfikir dan menemukan jawaban dari suatu
permasalahan
· siswa diberikan kesempatan untuk beraktifitas
menemukan sekumpulan data dan informasi
· Guru berusaha menggali aktivitas siswa dalam
menyelesaikan tugas
3 Bertanya · siswa diberikan kesempatan kepada untuk tanya
jawab
· Guru mengatur lalu lintas bertanya
· siswa diberikan apresiasi pertanyaan/ jawaban
dengan keantusiasan dan kehangatan.
4 Masyarakat siswa dibagi untuk kegiatan kerja kelompok
Belajar · Guru mengamati siswa dalam kerja kelompok
5 Pemodelan · Guru mendemonstrasikan alat/ media
pembelajaran
6 Refleksi · siswa diberi penguatan dan motivasi
Si siswa diarahkan dalam menyimpulkan materi
7 Penilaian · siswa melaksanakan penilaiann kelompok
Sebenarnya · siswa melaksanakan evaluasi tes hasil belajar
40

D. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan adalah penelitian yang terkait dengan hal yang

diteliti sebagai penguat dan dukungan penelitian yang akan dilakukan di analasis

rencana pelaksanaan pembelajaran tematik model contextual teaching and

learning di guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 39 Pontianak Kota, yaitu sebagai

berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Haraswati A. (2017) dengan judul Analisis

Perangkat Pembelajaran Tematik Guru SD Negeri 252 Sapiri Kecamatan

Kajang Kabupaten Bulukumba. Hasil penelitian menunjukan bahwa

perangkat pembelajaran tematik dalam bentuk RPP yang diterapkan pada

kelas rendah yakni kelas II berada pada kategori cukup baik dan

menunjang proses pembelajaran. hanya saja lebih ditekankan pada

kegiatan yang mendorong aktifitas belajar siswa yakni menggunakan

metode-metode yang menarik seperti diskusi. Persamaan penelitian yang

relevan ini dengan penelitian peneliti adalah jenis penelitian yaitu

penelitian kualitatif. Perbedaannya adalah penelitian Haraswati ini

menganalisi perangkat pembelajaran meliputi Silabusm, RPP, lembar kerja

siswa, buku siswa dan buku guru. Sedangkan peneliti menganalisis fokus

kepada rencana pelaksanaan pembelajaran dan kesesuain terhadap model

contextual teaching and learning.

2. Penelitian yang dilakukan oleh I Kadek Winaya (Jurnal 2015) dengan

judul Analisis rencana pelaksanaan pembelajaran menurut kurikulum 2013

kelas IV SD N. 4 Banyuwangi. Pertama, hasil penelitian menunjukan


41

bahwa pemahaman Guru terhadap penyusunan RPP dianalisis melalui

kuesioner yang diisi oleh guru. Hasil analisis kuesioner tersenut

menunjukkan memperoleh skor 144 dari 150 skor maksimal. Kedua,

kemampuan guru dalam menyusun RPP dilihat dari RPP buatan guru yang

memperoleh kualifikasi sangat baik. Ketiga, hambatan guru dalam

penyusunan RPP adalah pengembangan dalam langkah saintifik masih

merasakan kesulitan. Persamaan penelitian relevan ini dengan peneltian

yang diteliti adalah sama-sama menganilisi rencana pelaksanaan

pembelajaran tematik di kelas IV. Sedangkan perbedaannnya adalah dalam

penelitian relevan ini tidak menerapkan model RPP yang menerepakan

contextual teaching learning.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualititatif. Penelitian

kualitatif menurut Sugiyono (2018:13), “Penelitian kualitatif adalah penelitian

yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti

sebagai instrumen kunci.” Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

dilakukan secara triangulasi dengan analisis data bersifat kualitatif. Menurut

Suharsimi Arikunto (2012:203), “Metode penelitian adalah cara yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Hal ini diperjelas oleh

Sugiyono(2018:3), “Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Dengan demikian dapat dijelaskan

bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah yang dilakukan peneliti dalam

mengumpulkan data penelitian guna memecahkan masalah penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif

jenis metode studi kasus. Alasannya karena peneliti bertindak sebagai intrumen

utama dalam penelitian untuk mendapatkan data secara mendalam melalui

dokumentasi tertulis dan hasil wawancara. Hal ini didukung oleh pendapat

sugiyono (2018:14) yang mengatakan bahwa metode studi kasus adalah salah satu

jenis metode penelitian kualitatif, dimana peneliti melakukan kegiatan eksplorasi

mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktifitas, terhadap satu atau lebih

orang.

42
43

B. Kehadiran Peneliti

Pada penelitian kualitatif, peneliti hadir sebagi instrumen utama dan

pengumpul data, yang merancang penelitian, melaksanakan penelitian,

mengumpulkan data, menganalisis data dan melaporkan hasil penelitian. Peneliti

hadir untuk mengumpulkan data berupa rencana pelaksanaan pembelajaran guru

kelas IVB Sekolah Dasar Negeri 39 Pontianak Kota. Peneliti mengumpulkan data

RPP pada hari Kamis 7 Mei 2020 dan dilanjutkan dengan wawancara jumat 8 mei

2020.

C. Lokasi Penelitian dan Partisipan Penelitian

Peneltian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 39 Pontianak Kota yang

bertempat di Jalan Gusti Hamzah Kecamatan Pontianak Kota.

Partisipan dalam penelitian ini adalah guru kelas IVB Sekolah Dasar

Negeri 39 Pontianak Kota. Alasan dipilihnya guru tersebut sebagai sumber data

karena guru tersebut telah menempuh pendidikan profesi guru yang memiliki

pengalaman penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan baik.

D. Sumber dan Prosedur Pengambilan Data

1. Sumber Data

Sumber data yang dimaksud peneliti adalah sumber data yang didapat

dari subjek yang diteliti. Menurut Suharsimi arikunto (2014), “ Yang dimaksud

sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh.”(hal.172)

Sumber data dalam penelitian ini adalah guru kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 39 Pontianak Kota. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah

rencana pelaksanaan pembelajaran sebanyak tiga kali pertemuan dan hasil


44

wawancara. Indikator analisis penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran

adalah sebagai berikut:

a. Kesesuaian komponen rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan

pedoman Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses

Pendidikan Dasar dan Menengah

b. Kesesuian dengan langkah dalam pembelajaran model Contextual Teaching

and Learning

c. Penyusunanan penilaian hasil belajar sesuai dengan pedoman Pemendikbud

Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Menengah

2. Prosedur Pengambila Data

Dalam pemecahan masalah penelitian, diperlukan teknik dan alat

pengumpul data yang tepat agar dapat tercapainya hasil penelitian yang objektif.

Menurut Sugiyono (2018) terdapat empat teknik pengumpul data dalam penelitian

kualitatif yaitu sebagai berikut :

a. Teknik wawancara
Teknik wawancara adalah salah satu teknik untuk
mengumpulkan data penelitian melalui suatu kejadian
atau proses interaksi antara pewawancara dan sumber
informasi atau yang diwawancarai melalui komunikasi
langsung.
b. Teknik observasi
Teknik observasi adalah teknik yang digunakan untuk
mengetahui kegiatan atau menyelidiki tingkah laku non
verbal melalui kegiatan mengamati melalui panca indra
atau dengan menggunakan alat elektronik.
c. Teknik dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data berupa dokumen tertulis dan
rekaman.
d. Teknik triangulasi
45

Teknik ini adalah teknik pengumpulan data dengan


menggunakan berbagai macam teknik pengumpulan data
(observasi, wawancara dan dokumentasi). Data yang
terkumpul dari berbagai teknik itu, dibandingkan, dicari
persamaan dan perbedaannya.(hal.225)

Berdasarkan empat teknik pengumpulan data yang dipaparkan, maka

dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik dokumentasi berupa dokumen

tertulis dari rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat oleh Guru. Data

yang didapat kemudian dianalisis. Selain teknik dokumentasi, peneliti juga

menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh informasi berupa kesulitan

Guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai informasi

tambahan.

E. Insttrumen Pengumpulan Data

Alat pengumpul data harus sesuai dengan teknik pengumpulan data.

Menurut Sugiyono (2018), “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.”

(hal.148). Berdasarkan jenis penelitiannya, alat pengumpul data penelitian

kualitatif adalah peneliti itu sendiri, sementara instrumen lainnya sebagai

penunjang.

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen utama dan

wawancara dijadikan sebagai instrumen penunjang.

F. Analisis Data

Analisis data adalah suatu metode atau cara yang dilakukan untuk

mengolah data menjadi informasi yang mudah dipahami. Menurut Sugiyono

(2018),”Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
46

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan

dokumentasi.”(hal.331)

Penelitian ini menggunakan teknik analisis model miles and hubermen

(Sugiyono, 2018) dapat melalui empat langkah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data (data collection)

Pengumpulan data merupakan hal yang paling utama dalam melakukan

penelitian. Data yang diperoleh berupa wawancara dan dokumentasi.

a) Pada hari Sabtu 2 Mei 2020 guru diwawancarai untuk mendapat informasi

mengenai langkah Guru dalam penyusunan rencana pelaksanaan

pembelajaran.

b) Pada hari Kamis, 7 Mei 2020 guru dimintai dokumen tertulis terkait rencana

pelaksanaan pembelajaran bermodel contextual teaching and learning yang

telah dibuat.

2. Reduksi data (data reduction)

Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan, perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan tranformasi data yang muncul dari

catatan-catatan tertulis dalam penelitian. Reduksi data ini dilakukan secara terus

menerus selama penelitian kualitatif berlangsung. Tahap-tahap reduksi data dalam

penelitian ini meliputi:

a) Menempatkan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan komponen

urutan yang ditetapkan

b) Menganalisis kesuaian dengan langkah model pembelajaran contextual

teaching and learning.


47

Proses reduksi data dilaksanakan pada tanggal 15 mei 2020 bertempat di

kediaman peneliti.

3. Penyajian data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan.

Penyajian data tersebut guna memahami apa yang terjadi dan apa yang harus

dilakukan berdasarkan penyajian data tersebut.

4. Proses menarik kesimpulan

Kesimpulan adalah suatu gagasan atau temuan dari berbagai tindakan

penelitian. Temuan data berupa deskripsi atau gambaran yang sebelumnya belum

jelas menjadi jelas. Proses menarik kesimpulan dimulai dari mencari arti-arti

benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin,

alur sebab akibat dan proporsi. Dalam penelitian ini, peneliti menarik kesimpulan

tentang kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

berdasarkan dokumentasi tulis dan hasil hasil wawancara.

G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini untuk menguji keabsahan suatu data, peneliti

melakukan uji kredibilitas data terhadap hasil penelitian melalui tahapan sebagai

berikut:

1) Memperpanjang pengamatan;

2) Meningkatkan ketekunan dalam penelitian;

3) Melaksanakan triangulasi sumber data dan teknik pengumpulan data


48

4) Melakukan diskusi dengan sejawat/orang yang berkompeten menyangkut

persoalan yang akan diteliti.

Adapun cara lain untuk menguji tingkat validatis data dalam penelitian

ini adalah dengan menggunakan cara triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu

yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Terdapat tiga cara triangulasi dalam

penelitian ini yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan

triangulasi waktu.

Triangulasi sumber data dilakukan kepada guru kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 39 Pontianak Kota. Kemudian triangulasi teknik pengumpulan data

dilakukan dengan menggabungkan antara instrumen penelitian berupa pedoman

wawancara dan dokumentasi tertulis RPP. Triangulasi waktu yang dilakukan pada

waktu dan situasi yang berbeda.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran dengan model contextual teaching and learning

mengacu pada Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses.

Sumber data dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran yang

dibuat oleh guru sebanyak tiga kali pertemuan pada tema 8, subtema 3,

pembelajaran ke 1, 2, dan 3.

Untuk mendeskripsikan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran

tematik dengan model contextual teaching and learning maka dilakukan kegiatan

meliputi observasi, wawancara, dan pencermatan dokumen (studi komunikasi).

Berdasarkan kegiatan tersebut maka hasil penelitian mengenai rencana

pelaksanaaan pembelelajaran tematik dengan model contextual teaching di kelas

IV dideskrispsikan sebagaimana paparan berikut.

1. Hasil Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pembelajaran

ke-1

a. Identitias RPP

Identitas RPP terdiri dari identitas sekolah, identitias mata pelajaran atau

tema/subtema, kelas/semester dan materi pokok. Dalam RPP ini identitas sekolah

tertulis tidak lengkap, melainkan hanya ditulis “SD/MI”. Identitias tema tidak

sesuai, identititas subtema tidak sesuai. Identitias kelas dan semester ditulis

dengan lengkap pada RPP ini. Muatan pelajaran pada RPP ini seharusnya ditulis

49
50

materi pokok. Identitas alokasi waktu dalam RPP ini ditulis secara lengkap

dengan jumlah pertemuan serta jam pelajaran. Sistematika penulisan identitas

pada RPP ini tidak berurutan.

b. Kompetensi Inti (KI)

Penulisan KI sikap sprititual (KI-1) sesuai dengan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 37 tahun 2018 tentang

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Adapun yang tidak sesuai dengan

peraturan tersebut adalah pada KI sikap sosial (KI-2), KI pengetahuan (KI-3).

c. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi dasar ditulis secara lengkap sesuai dengan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 37 tahun 2018 tentang

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.

Indikator pencapaian kompetensi dalma RPP ini sesuai dengan KD.

Menggunakan kata kerja operasional. Jumlah indikator sama dengan jumlah KD.

Indikator sesuai dengan aspek pengetahuan dan keterampilan.

d. Tujuan pembelajaran

Sebagian tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator pencapaian

kompetensi. Namun, pada RPP ini di tujuan pembelajaran ke-3 terdapat perbedaan

kata kerja operasional dengan indikator. Sebagian tujuan pembelajaran memuat

unsur audiens, behavior, condition, degree (ABCD). Namun, pada tujuan

pembelajaran ke-5 tidak terdapat degree.


51

e. Materi Pembelajaran

Materi pelajaran pada RPP ini hanya menuliskan pokok bahasan pada

pembelajaran yang tidak dirincikan dalam lampiran. Materi ajar tidak memuat

fakta, prinsip dan prosedur yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang diinginkan. Materi pelajaran sesuai dengan tema yang sedang dilaksanakan

terlihat dari pokok bahasan yang dituliskan namun tidak terdapat rincian materi

pelajaran. Materi pelajaran tidak sesuai dengan alokasi waktu karena tidak

terdapat materi pembelajaran secara terperinci sehingga tidak dapat melihat

alokasi waktu yang digunakan.

f. Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan dalam RPP ini adalah metode tanya jawab,

diskusi, percobaan, dan penugasan. Namun terdapat ketidaksesuai penggunaan

metode dengan tujuan pembelajaran yaitu pada metode tanya jawab dan

percobaan.

g. Media Pembelajaran

Media pada RPP ini adalah video pembelajaran dan slideshow materi

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. teks cerita dan buku cerita

fiksi bukanlah media pembelajaran melainkan sumber belajar.

h. Sumber belajar

Sumber belajar pada RPP ini terdiri dari buku siswa, buku guru dan buku

pendamping. Sumber belajar lain yang dapat dicantumkan adalah berupa teks

cerita dan buku cerita fiksi.


52

i. Langkah-langkah pembelajaran

Langkah pembelajaran pada RPP ini memuat kegiatan pendahuluan inti

dan penutup. Adapun hasil analisis langkah-langkah pembelajaran pada RPP ini

adalah sebagai berikut:

Kegiatan pendahuluan pada RPP ini mempersiapkan siswa secara psikis

ditunjukkan dengan sifat berdoa. Siswa diajak meneriakan yel-yel sebagai

pemberian motivasi. Guru melakukan apersepsi. Siswa diberikan pertanyaan yang

dapat menggali pengetahuan awal siswa. Siswa juga diarahakan untuk

mengetahaui tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti pada RPP ini belum menunjukkan model yang digunakan.

Kegiatan inti hanya menunjukkan pendekatan saintifik yang terdiri dari

mengkomunikasikan, menanya, mengamati, menalar. Kegiatan inti ini tidak sesuai

dengan metode yang digunakan yaitu metode percobaan. Karena langkah

mencoba tidak terdapat pada kegiatan inti. Kegiatan inti juga tidak terdapat model

yang diterapkan sehingga model contextual teaching and learning hanya tulisan

saja namun tidak ada penerapan pada langkah-langkah.

Kegiatan penutup RPP ini memuat kesimpulan dari pembelajaran,

melakukan refleksi terhadap rangkaian pembelajaran, melakukan umpan balik

berupa evaluasi hasil pembelajaran dan melakukan tindak lanjut. Namun tindak

lanjut pada RPP ini tidak tetulis jelas kegiatannya.


53

j. Penilaian hasil pembelajaran

Penilaian RPP ini memuat penilaian sikap, pengetahuan dan

keterampilan. Penilaian sikap dalam RPP ini dilakukan dengan teknik observasi

dengan jurnal penilaian sebagai instrumennya. Penilaian sikap pada RPP ini

terdapat dua jenis penilaian yaitu sikap sprititual dan sosial. Penilaian sikap sosial

tidak terdapat indikator tiap-tiap butir sikap. Penilaian pengetahuan pada RPP ini

memuat jenis soal esai. Penilaian pengetahuan tidak memuat kisi-kisi soal.

Terdapat kunci jawaban dan pedoman penskoran . Penilaian keterampilan pada

RPP ini memuat lengkap indikator yang akan diukur.

2. Hasil Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pembelajaran

ke-2

a. Identitas RPP

Identitas RPP terdiri dari identitas sekolah, identitias mata pelajaran atau

tema/subtema, kelas/semester dan materi pokok. Dalam RPP ini identitas sekolah

tertulis tidak lengkap, melainkan hanya ditulis “SD/MI”. Identitias tema tidak

sesuai, identititas subtema tidak sesuai. Identitias kelas dan semester ditulis

dengan lengkap pada RPP ini. Muatan pelajaran pada RPP ini seharusnya ditulis

materi pokok. Identitas alokasi waktu dalam RPP ini ditulis secara lengkap

dengan jumlah pertemuan serta jam pelajaran. Sistematika penulisan identitas

pada RPP ini tidak berurutan.

b. Kompetensi Inti (KI)

Penulisan KI sikap sprititual (KI-1) sesuai dengan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 37 tahun 2018 tentang


54

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Adapun yang tidak sesuai dengan

peraturan tersebut adalah pada KI sikap sosial (KI-2), KI pengetahuan (KI-3).

c. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi dasar ditulis secara lengkap sesuai dengan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 37 tahun 2018 tentang

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.

Indikator pencapaian kompetensi pada RPP ini sesuai dengan KD.

Menggunakan kata kerja operasional. Jumlah indikator sama dengan jumlah KD.

Indikator sesuai dengan aspek pengetahuan. Sebagian indikator tidak sesuai pada

aspek keterampilan yaitu pada indikator 4.4.1. Kata kerja operasional menyajikan

dapat diganti dengan mendemonstrasikan agar sesuai KD dan aspek keterampilan.

d. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada RPP ini memiliki kesesuian dengan KD.

Namun, sebagian tujuan pembelajaran tidak sesuai dengan indikator pencapaian

kompetensi yaitu terdapat pada tujuan pembelajaran ke-3, 4, 6, 8 yang tidak

lengkap sesuai dengan indikator. Sebagian tujuan pembelajaran memuat unsur

audience, behavior, condition dan degree (ABCD). Namun pada sebagian tujuan

pembelajaran tidak memenuhi kriteria tersebut yaitu terdapat pada tujuan

pembelajaran ke-2 yang tidak terdapat degree.

e. Materi Pembelajaran

Materi pelajaran pada RPP ini hanya menuliskan pokok bahasan pada

pembelajaran yang tidak dirincikan dalam lampiran. Materi ajar tidak memuat

fakta, prinsip dan prosedur yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran
55

yang diinginkan. Materi pelajaran sesuai dengan tema yang sedang dilaksanakan

terlihat dari pokok bahasan yang dituliskan namun tidak terdapat rincian materi

pelajaran. Materi pelajaran tidak sesuai dengan alokasi waktu karena tidak

terdapat materi pembelajaran secara terperinci sehingga tidak dapat melihat

alokasi waktu yang digunakan,

f. Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan dalam RPP ini adalah metode diskusi, tanya

jawab, penugasan dan demonstrasi. Namun terdapat ketidaksesuai penggunaan

metode dengan tujuan pembelajaran yaitu pada metode demonstrasi yang tidak

sesuai dengan tujuan pembelajaran ke-9 yang menuliskan metode percobaan.

g. Media Pembelajaran

Media pada RPP ini adalah video pembelajaran dan slideshow materi

pembelajaran dan gambar tanjak. Sebagian media yang digunakan sesuai dengan

tujuan pembelajaran. Namun media slideshow materi pembelajaran tidak sesuai

dengan tujuan pembelajaran karena tidak tercantum pada bagian tersebut. Teks

cerita dan buku cerita fiksi bukanlah media pembelajaran melainkan sumber

belajar.

h. Sumber belajar

Sumber belajar pada RPP ini terdiri dari buku siswa, buku guru dan buku

pendamping. Sumber belajar lain yang dapat dicantumkan adalah berupa teks

cerita dan buku cerita fiksi.

i. Langkah-langkah pembelajaran
56

Kegiatan pendahuluan pada RPP ini mempersiapkan siswa secara psikis

ditunjukkan dengan sifat berdoa. Siswa diajak meneriakan yel-yel sebagai

pemberian motivasi. Guru melakukan apersepsi. Siswa diberikan pertanyaan yang

dapat menggali pengetahuan awal siswa. Siswa juga diarahakan untuk mengetahui

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti pada RPP ini menunjukkan model yang digunakan yaitu

model talking stick. Langkah kegiatan RPP ini tidak menggunakan model

contextual teaching learning. Kegiatan inti juga tidak menunjukkan bagian

pendekatan saintifik. Kegiatan inti ini sebagian sesuai dengan metode yang

digunakan namun terdapat metode percobaan pada kegiatan inti yang tidak

dituliskan pada bagian metode pembelajaran.

Kegiatan penutup RPP ini memuat kesimpulan dari pembelajaran,

melakukan refleksi terhadap rangkaian pembelajaran, melakukan umpan balik

berupa evaluasi hasil pembelajaran dan melakukan tindak lanjut. Namun tindak

lanjut pada RPP ini tidak tetulis jelas kegiatannya.

j. Penilaian hasil pembelajaran

Penilaian RPP ini memuat penilaian sikap, pengetahuan dan

keterampilan. Penilaian sikap dalam RPP ini dilakukan dengan teknik observasi

dengan jurnal penilaian sebagai instrumennya. Penilaian sikap pada RPP ini

terdapat dua jenis penilaian yaitu sikap sprititual dan sosial. Penilaian sikap

sprititual terdapat ketidakjelasan singkatan yang dibubuhkan pada jurnal

penilaian. Penilaian sikap sosial tidak terdapat indikator tiap-tiap butir sikap.

Penilaian pengetahuan pada RPP ini memuat jenis soal esai. Penilaian
57

pengetahuan terdapat kisi-kisi soal. Namun tidak terdapat petunjuk soal keberapa

yang termuat pada kisi-kisi. Terdapat kunci jawaban dan pedoman penskoran .

Penilaian keterampilan pada RPP ini memuat lengkap indikator yang akan diukur.

3. Hasil Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pembelajaran

ke-3

a. Identitas RPP

Identitas RPP terdiri dari identitas sekolah, identitias mata pelajaran atau

tema/subtema, kelas/semeste dan materi pokok. Dalam RPP ini identitas sekolah

tertulis tidak lengkap, melainkan hanya ditulis “SD/MI”. Identitias tema tidak

sesuai, identititas subtema tidak sesuai. Identitias kelas dan semester ditulis

dengan lengkap pada RPP ini. Muatan pelajaran pada RPP ini seharusnya ditulis

materi pokok. Identitas alokasi waktu dalam RPP ini ditulis secara lengkap

dengan jumlah pertemuan serta jam pelajaran. Sistematika penulisan identitas

pada RPP ini tidak berurutan.

b. Kompetensi Inti (KI)

Penulisan KI sikap sprititual (KI-1) sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 37 tahun 2018 tentang Kompetensi Inti

dan Kompetensi Dasar. Adapun yang tidak sesuai dengan peraturan tersebut

adalah pada KI sikap sosial (KI-2), KI pengetahuan (KI-3).

c. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi dasar ditulis secara lengkap sesuai dengan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 37 tahun 2018 tentang

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.


58

Indikator pencapaian kompetensi pada RPP ini sesuai dengan KD.

Menggunakan kata kerja operasional. Jumlah indikator sama dengan jumlah KD.

Indikator sesuai dengan aspek pengetahuan dan keterampilan.

d. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada RPP ini memiliki kesesuian dengan KD.

Namun, sebagian tujuan pembelajaran tidak sesuai dengan indikator pencapaian

kompetensi yaitu terdapat pada tujuan pembelajaran ke- 1 yaitu pada kata

“menyebutkan seharusnya ditulis dengan “mengidentifikasi”. Begitu juga dengan

tujuan pembelajaran ke-2 kata “menyebutkan” diganti dengan “mengidentifikasi”

sesuai dengan indikator. Demikian juga dengan tujuan pembelajaran ke-3 yaitu

kata “menentukan” seharusnya diganti dengan “mengidentifikasi” sesuai dengan

indikator. Sebagian tujuan pembelajaran memuat unsur audience, behavior,

condition dan degree (ABCD). Namun pada sebagian tujuan pembelajaran tidak

memenuhi kriteria tersebut yaitu terdapat pada tujuan pembelajaran ke-5 dan ke-6

yang tidak memiliki degree yang terukur sedangkah dilihat dari indikatornya,

tujuan pembelajaran tersebut harus memiliki degree yang dapat diukur atau

kuantitatif.

e. Materi Pembelajaran

Materi pelajaran pada RPP ini hanya menuliskan pokok bahasan pada

pembelajaran yang tidak dirincikan dalam lampiran. Materi ajar tidak memuat

fakta, prinsip dan prosedur yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang diinginkan. Materi pelajaran sesuai dengan tema yang sedang dilaksanakan

terlihat dari pokok bahasan yang dituliskan namun tidak terdapat rincian materi
59

pelajaran. Materi pelajaran tidak sesuai dengan alokasi waktu karena tidak

terdapat materi pembelajaran secara terperinci sehingga tidak dapat melihat

alokasi waktu yang digunakan.

f. Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan dalam RPP ini adalah metode tanya jawab,

diskusi, penugasan, permaianan. Namun terdapat ketidaksesuai penggunaan

metode dengan tujuan pembelajaran yaitu pada metode tanya jawab dan metode

penugasan yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran.

g. Media Pembelajaran

Media pada RPP ini adalah video pembelajaran dan slideshow materi

pembelajaran dan gambar berbagai macam jenis pekerjaan. Sebagian media yang

digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Namun video lagu pembelajaran

tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran dikarenakan pada bagian tersebut tidak

tercantum media tersebut. LCD proyektor dan alat tulis adalah alat yang

digunakan untuk membantu media dapat difungsikan. LCD proyektor dan alat

tulis tidak termasuk media melainkan alat. Teks cerita dan buku cerita fiksi

bukanlah media pembelajaran melainkan sumber belajar.

h. Sumber belajar

Sumber belajar pada RPP ini terdiri dari buku siswa, buku guru dan buku

pendamping. Sumber belajar lain yang dapat dicantumkan adalah berupa teks

cerita dan buku cerita fiksi.


60

i. Langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan pendahuluan pada RPP ini mempersiapkan siswa secara psikis

ditunjukkan dengan sifat berdoa. Siswa diajak meneriakan yel-yel sebagai

pemberian motivasi. Guru melakukan apersepsi. Siswa diberikan pertanyaan yang

dapat menggali pengetahuan awal siswa. Siswa juga diarahakan untuk mengetahui

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti pada RPP ini tidak menerapkan model apapun. Langkah

kegiatan RPP ini tidak menggunakan model contextual teaching learning.

Kegiatan inti menunjukkan kegiatan santifik. Kegiatan inti ini sebagian sesuai

dengan metode yang digunakan namun terdapat metode penugasan yang tidak

terdapat pada kegiatan inti.

Kegiatan penutup RPP ini memuat kesimpulan dari pembelajaran,

melakukan refleksi terhadap rangkaian pembelajaran, melakukan umpan balik

berupa evaluasi hasil pembelajaran dan melakukan tindak lanjut.

j. Penilaian hasil pembelajaran

Penilaian RPP ini memuat penilaian sikap, pengetahuan dan

keterampilan. Penilaian sikap dalam RPP ini dilakukan dengan teknik observasi

dengan jurnal penilaian sebagai instrumennya. Penilaian sikap pada RPP ini

terdapat dua jenis penilaian yaitu sikap sprititual dan sosial. Penilaian sikap

sprititual terdapat penjelasan singkatan yang dibubuhkan pada jurnal penilaian.

Penilaian sikap sosial tidak terdapat indikator tiap-tiap butir sikap. Penilaian

pengetahuan pada RPP ini memuat jenis soal isian yang seharusnnya menjadi soal

essay. Penilaian pengetahuan terdapat kisi-kisi soal dan indikator soal. Namun
61

tidak terdapat petunjuk soal keberapa yang termuat pada kisi-kisi. Terdapat kunci

jawaban dan pedoman penskoran . Penilaian keterampilan pada RPP ini memuat

lengkap indikator yang akan diukur.

4. Hasil Wawancara Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan narasumber diperoleh data

kualititatif berupa keterangan sebagai berikut:

a. Landasan dalam penyusunan RPP

Dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya

mengacu pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, namun guru tidak lagi

melihat peraturan tersebut melainkan mengikuti pedoman dari pengawas sekolah.

b. Format RPP Kurikulum 2013

Dari keterangan narasumber, format RPP tidak didapatkan baku dari

sekolah. Melainkan memakai format saat kuliah pendidikan profesi guru (PPG).

c. Proses penyusunan RPP

Proses penyusunan RPP meliputi tahap merumuskan kompetensi inti,

perumusan kompetensi dasar, perumusan indikator pencapaian kompetensi,

perumusan tujuan pembelajaran, penentuan metode/model/pendekatan,

penyusunan langkah pembelajaran, dan perumusan penilaian.

Dari keterangan narasumber, kompetensi inti dan kompetensi dasar yang

dituliskan ke dalam RPP adalah mengikuti buku guru tidak lagi dilihat sesuai

peraturan undang-undang yang ada. Perumusan indikator pencapaian kompetensi

yang dirumusakan berdasarkan kompetensi dasar. Perumusan tujuan


62

pembelajaran berdasarakn tujuan pembelajaran. Penentuan

metode/model/pendekatan didasari oleh kebutuhan siswa dan karakterisitik materi

tergantung situasi pada saat di kelas. Penyusunan langkah pembelajaran yang

terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti da penutup berdasarakan tujuan

pembelajaran, model yang digunakan juga tergantung situasi dan kondisi yang ada

di kelas. RPP hanya sebagai pedoman secara garis besar dalam melaksanakan

proses pembelajaran, realitanya proses tersebut menyesuaikan situasi kelas.

d. Penerapan Model Contextual Teaching and Learning dalam RPP

Dari keterangan yang diberikan narasumber, beliau menggunakan model

CTL dalam melaksanakan pembelajaran. namun, secara tertulis model tersebut

tidak tercantum dalam RPP. Alasan narasumber tidak mencantumkan langkah

model CTL kedalam RPP karena tidak semua langkah dalam CTL dapat

dilakukan didalam kelas karena kondisi siswa yang kemampuan berfikirnya tidak

merata.

e. Sumber belajar

Dari penuturan narasumber, sumber belajar hanya terpaku dari buku

siswa dan buku guru serta buku pendamping. Narasumber tidak membuat bahan

ajar sebagai sumber belajar sendiri.


63

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran

pembahasan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) meliputi:

Pertama, identitias penyusunan RPP lengkap namun sistematika tidak

teratur. Sistematika identitas RPP menurut Permendikbud nomor 22 tahun 2016

terdiri dari nama satuan pendidikan, tema/ subtema, kelas/semester, materi pokok

dan alokasi waktu. Keseluruhan RPP dari pembelajaran ke-1 hingga ke-3 tidak

menuliskan nama satuan pendidikan secara khusus hanya menuliskan satuan

pendididikan SD/MI. Materi pokok pada keseluruhan RPP dituliskan dengan

muatan pelajaran. Mengacu pada Permendikbud nomor 22 tahun 2016 identitas

RPP ditulis dengan materi pokok. Nama tema dan subtema tidak sesuai dengan

Pedoman silabus Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018 yang

seharusnya ditulis tema 8 dengan judul Tempat Tinggalku, judul subtema tiga

seharusnya ditulis Aku Bangga dengan Daerah Tempat Tinggalku.

Kedua, Kompetensi Inti (KI). Kompetensi inti adalah gambaran secara

kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan dan

keterampilan yang harus dipelajari siswa. Penulisan KI harus sesuai dengan

permendikbud nomor 37 tahun 2018. Penulisan KI pada RPP ini kurang sesuai

dengan peraturan tersebut pada KI-2 dan KI-3. Berdasarkan Permendikbud nomor

37 tahun 2018 (2018:8), KI-1 merupakan rumusan sikap spritual yang berbunyi

“menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.” KI-2

merupakan kompetensi sikap sosial yang berbunyi “menunjukkan perilaku jujur,

disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi
64

dengan keluarga, teman, guru dan tentangganya.” Kedua kompetensi ini dicapai

melalui pembelajaran tidak langsung yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya

sekolah. KI-3 merupakan rumusan kompetensi pengetahuan yang berbunyi

“Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat,

membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.” Kemudian KI-4 merupakan kompetensi

keterampilan yang berbunyi, “Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa

yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia”

Ketiga, Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi.

Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta

didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator

kompetensi. KD dalam keseluruhan RPP ini sesuai dengan Permendikbud nomor

37 tahun 2018. Adapun KD yang digunakan pada RPP ini untuk materi pelajaran

Bahasa Indonesia menggunakan KD 3.9 dan 4.9, materi pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam menggunakan KD 3.4 dan 4.4, materi pelajaran Seni Budaya

dan Prakarya menggunakan KD 3.1 dan 4.1, materi pelajaran Pendidikan

Panacasila dan Kewarganegaraan menggunakan KD 3.3 dan 4.3, materi pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan KD 3.3 dan 4.3. Rumusan indikator sesuai

dengan kompetensi dasar. Setiap indikator harus memuat kata kerja operasional

yang dapat diukur. Hal ini ditegaskan Yunus Abidin (2014: 299) menyatakan
65

“Indikator pencapaian harus dapat diukur sehingga disarankan untuk

menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur mencakup

sikap, keterampilan dan pengetahuan.” Namun tidak semua kata kerja operasional

sesuai dengan aspek keterampilan. Seperti kata operasioanal “Menyajikan” yang

seharusnya ditulis “Mendemonstrasikan”. Hal ini didukung oleh Taksonomi

Bloom pada kata kerja ranah psikomotorik tidak terdapat kata kerja meyajikan

melainkan kata kerja mendemostrasikan.

Keempat, perumusan tujuan pembelajaran belum sepenuhnya sesuai

dengan indikator. Dikatakan belum sepenuhnya sesuai karena terdapat perbedaan

kata kerja operasional pada indikator dan tujuan pembelajaran. Hal ini didukung

oleh Yunus Abidin (2014:300) yang menyatakan “Tujuan pembelajaran harus

dikembangkan sejalan dengan kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator

yang dipesyaratkan dalam kurikulum.” Tujuan pembelajaran dalam RPP ini belum

sepenuhnya memperhatikan kaidah penyusunan tujuan pembelajaran yang dikenal

dengan istilah A, B, C, D. Degree pada beberapa tujuan tidak bersifat kuantitatif

sehingga belum jelas keterukurannya. Beberapa tujuan tersebut menggunakan

skala kualitiatif yang belum jelas rincian tiap tingkatannya. Hal ini didukung oleh

pendapat Yunus Abidin (2014:300) menyatakan penentuan degree hendaknya

menggunakan skala kuantatif sehingga jelas keterukurannya namun jika tidak bisa

dinyatakan dengan skala kuantatif maka menggunakan skala kualitatif dengan

catatan harus jelas terperinci indikator yang membedakan tiap tingkatannya.

Kelima, materi ajar tidak memuat fakta, prinsip konsep dan prosedur.

Dikarenakan keseluruhan RPP hanya mencantumkan pokok bahasan dari materi


66

ajar. Hal ini tidak sesuai dengan materi pembelajaran integratif di sekolah dasar.

Hal ini didukung oleh Yunus Abidin (2014:301) menyatakan materi pembelajaran

harus sistematis sebaiknya ditulis lengkap walaupun tidak lengkap dalam RPP

hendaknya ditulis penjelasan lengkap terlampir. Ini menjadi catatan penting

dalam penyusunan RPP, hendaknya guru membuat materi ajar berdasarkan tujuan

pembelajran tidak hanya mengandalkan buku siswa.

Keenam, metode pembelajaran pada RPP ini terdapat kekeliruan. Metode

pembelajaran yang dituliskan merupakan teknik pembelajaran. Hal ini didukung

oleh pernyataan Yunus Abidin (2014:301) ceramah, tanya jawab, diskusi,

penugasan bukanlah metode pembelajaran melainkan teknik pembelajaran karena

didalamnya tidak tercermin prosedur dan tahapan pembelajarannya.

Ketujuh, penulisan media, alat dan sumber belajar. Media pembelajaran

seharusnya tidak bersatu dengan alat pembelajaran. Menurut Arif Sadiman

(2014:7) media hendaknya dapat dilihat, didengar dan dibaca. Sedangkan alat

adalah hanya seperangkat benda. Sumber belajar sudah ditulis dengan lengkap

seperti identitas judul, pengarang, penerbit, kota terbit, dan tahun terbit.

Kedelapan, model dan pendekatan. Model yang dianalisis dalam RPP ini

adalah model CTL. Namun dalam RPP tidak terdapat komponen dan langkah-

langlah CTL. Menurut Kokom Komalasari terdapat tujuh komponen dalam

pembelajaran kontekstual berbasis kurikulum 2013 yaitu kontruktivisme, inquiri,

bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian sebenarnya.

Meskipun dalam skenario pembelajaran terdapat komponen demikian namun


67

tidak tertuliskan secara jelas kategori komponen tersebut. Pendekatan dalam RPP

ini telah mencerminkan RPP kurikulum 2013 yaitu pendekatan saintifik.

Kesembilan, langkah-langkah dalam RPP ini seharusnya sesuai dengan

model yang digunakan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Yunus Abidin

(2014:302) menyatakan tahap pembelajaran yang dituliskan haruslah

mencerminkan tahapan metode atau model pembelajaran yang digunakan.

Namun langkah-langkah saintifik tergambar dan tertera dalam setiap kegiatan

pembelajaran.

Kesepuluh, penilaian dalam RPP ini sudah sesuai dengan permendikbud

nomor 22 tahun 2016 tentang standar prores. Penilaian menurut permendikbud

nomor 22 tahun 2016 menggunakan pendekatan penilaian otentik. Pada RPP ini

juga memuat perencanaan program perbaikan (remedial) dan pengayaan. Namun

dalam penilaian RPP ada sebagian RPP yang tidak memuat kisi-kisi penilaian

pengetahuan dan indikator penilaian sikap.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut.

1. Rencana pelaksaan pembelajaran yang berpedoman pada Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses

pendidikan dasar dan menengah yang dibuat oleh guru terdapat bagian yang

sudah sesuai dan belum sesuai. Adapun bagian yang sudah sesuai ialah

bagian kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, media

pembelajaran, sumber belajar, langkah pembelajaran dan penilaian. Bagian

yang belum sesuai adalah identitas, kompetensi inti, tujuan pembelajaran,

materi pembelajaran, dan metode/model pembelajaran.

2. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat guru tidak menerapkan

model Contextual Teaching and Learning yang dapat dilihat dari langkah-

langkah pembelajaran. sedangkan di bagian metode/model pembelajan

dituliskan menggunakan model contextual teaching and learning sehingga

terjadi ketidaksesuaian antara metode/model pembelajaran dengan langkah

pembelajaran. Langkah –langkah pembelajaran dalam rencana pelaksanaan

pelaksanaan tersebut memuat komponen model contextual teaching and

learning yang terdiri dari kontruktivisme, menemukan, bertanya,masyarakat

belajar, pemodelan, refleksi, penilaian sebenarnya namun secara tersirat.

Komponen komponen tersebut tidak disebutkan pada langkah pembelajaran.

68
69

3. Penyusunan penilaian hasil belajar telah mencantumkan penilaian autentik

terdiri dari penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Namun indikator

dalam penilaian tersebut belum lengkap karena masih terdapat

ketidaksesuaian antara kisi-kisi soal dan indikator pembelajaran.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat disampaikan peneliti berdasarkan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Komponen rencana pelaksanaan pembelajaran masih ada yang belum sesuai

dengan standar proses, maka disarankan untuk mengacu pada komponen

peraturan menteri pendidikan nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses

pendidikan dasar dan menengah

2. Perumusan kompetensi inti masih terdapat kekeliruan disarankan mengacu

pada peraturam menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 37 tahun 2018

tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar

3. Langkah pembelajaran belum memuat model pembelajaran makan

disarankan untuk memahami lebih dalam mengenai model-model

pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 sehingga dapat

menerapkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran dan proses

pembelajaran.

4. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan analisis pada

beberapa guru pada suatu wilayah, sehingga wawasan hasil penelitian ini

semakin luas dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah.


70

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Khoiru I. dan Amri S. (2014). Pengembangan & Model Pembelajaran


Tematik Integraktif. Jakarta: Prestasi Pustaka

Daryanto. (2014). Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum


2013) . Jakarta: Gava Media

FKIP UNTAN. (2019). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Revisi. FKIP
UNTAN .

Hajar Ibnu. (2013). Panduan Lengkap Kurikulum Tematik untuk SD/MI.


Yogjakarta: Diva Press

Hakim L. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Cv Wacana Prima

Johnson B Elaine. (2014). Contextual Teaching and Learning (Menjadikan


Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna). Bandung:
Kaifa Learning.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22. (2016). Standar Proses


Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37. (2018). Perubahan Aturan


Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013
Pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud

Kementrian Pendidikan Dan Kebudayan. (2018). Model Silabus Sekolah


Dasar/Madarasah Ibtidayah (SD/MI). Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan

Komalasari K. (2014). Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi.


Bandung: Refika Aditama.

Kosasih E. (2014). Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum


2013. Bandung: Yrama Widya

Kunandar. (2011). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan dan Sukses dalam Sertfikasi Guru. Jakarta: Jasa Grafindo
Persada

Majid A. (2017). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja


Rosadakarya.

Rusman. (2016). Model-Model Pembelajaran. Depok: Rajawali Pers.


71

Shoimin A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.


Yogjakarta: Ar-Ruzz Media

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Arikunto S. (2012). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Abidin Y. (2014). Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013.


Bandung: PT Refika Aditama
72

Hasil Wawancara Guru Kelas IV

Responden/Nama Responden : Septiana Dwi Sari, S. Pd., Gr

Hari/Tanggal : 2 Mei 2020

Narasumber Pertanyaan Jawaban


Guru 1. Apakah ibu dalam setiap pembelajaran Ya, saya buat semua karena
menyusun RPP, bu? akan dikumpulkan ke
pengawas
2. Apa landasan ibu dalam menyusun RPP? Landasan pembuatan RPP
dari pengawas mengikuti
arahan pengawas sekolah
3. Dimana ibu mendapatkan format Format diberikan oleh
penyusunan RPP? pengawas melalui sekolah,
namun bebas untuk
dikembangkan. Saya
biasanya menggunakan
format kuliah saat PPG
dulu.
4. Bagaimana ibu dalam merumuskan KI? Melihat buku guru.
5. Bagaimana ibu dalam merumuskan KD? Melihat yang tertera di
buku guru.
6. Bagaimana ibu dalam merumuskan Sesuai dengan KD dan
indikator pelaksanaan pembelajaran? melihat materi
pembelajaran sesuai atau
tidak.
7. Bagaimana ibu dalam merumuskan Mengacu pada indikator
tujuan pembelajaran?
8. Bagaimana ibu dalam menentukan Diambil yang umum saja
metode dalam penyusunan RPP? seperti tanya jawab dan
diskusi
9. Bagaimana ibu menyusun bahan ajar? Biasanya menyusun dan
lampiran terpisah. Namun
ketika materi dibuku siswa
sudah lengkap maka
menggunakan buku siswa.
10. Apakah ibu pernah menggunakan model Pernah.
dalam menyusun RPP?
11. Apakah ibu pernah membuat RPP model Pernah, pengalaman ikut
contextual teaching and learning (CTL)? PPG menuntut kita untuk
menggunakan pendekatan
yang benar-benar sesuai
dengan pembelajaran dan
kondisi anak
12. Apakah disekolah saat ibu mengajar juga Pernah
menerapkan model contextual teaching
and learning (CTL)?
13. Apa kesulitan ibu dalam saat menerapkan Ndak semua materi bisa
model contextual teaching and learning menggunakan pendekatan
73

(CTL)? ctl. Terus kadang kita


kesuliatannya itu saat ada
anak yang kurang atau anak
yang tertinggal
pemahamannya makan
waktu jadinnya. Mereka tak
paham sepenuhnya.
14. Adakah kesulitan ibu dalam menyusun Saat buat RPP nya tak ada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kesulitan kalau materinya
(RPP) dengan model tersebut? bisa menggunakan CTL.
Mungkin kesulitan di
prosesnya
15. Bagaimana ibu dalam menyusun Penilaian berdasarkan
penilaian pada RPP? observasi langsung, jadi
saat pembelajaran bisa kita
lihat sikap siswa. lalu untuk
melihat pengetahuannya
kita melaksanakan evaluasi
akhir pembelajaran, dan
keterampilannya kita
menggunakan rubrik.

Pontianak, 2 Mei 2020

Guru kelas IVB Pewawancara

Septiana Dwi Sari, S. Pd,. Gr. Dwi Noviyanti


74

Lembar Observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Nama guru : Septiana Dwi Sari, S. Pd., Gr.
Tema/subtema : 8. Daerah Tempat Tinggalku/ 3. Bangga Terhadap Tempat Tinggalku
Pembelajaran :1
Kelas/semester : IV/ Genap
Alokasi waktu : 1 kali pertemuan. 5 JP x 35 menit
No Komponen RPP Hasil Observasi catatan
A Identitas Mata Pelajaran Tidak ada Kurang lengkap Sangat lengkap
1 Terdapat: satuan pendidikan, kelas/semester, √ Lengkap. Namun
tema/subtema, jumlah pertemua/alokasi waktu sistematika peletakan
identitias masih terdapat
kekeliruan. Seharusnya
setelah “satuan
pendidikan” adalah
“kelas/semester”.
Namun disini setelah
satuan pendidikan
ditulis “Tema”.
Sistematika yang benar
adalah Satuan
Pendidikan,
Kelas/Semester, Tema,
Subtema,
pertemuan/pembelajaran
ke, dan alokasi waktu
75

B KI dan KD Tidak ada Kurang lengkap Sangat lengkap


1 Kompetensi Inti (KI) √ Kurang sesuai dengan
permendikbud nomor 37
tahun 2018
2 Kompetensi Dasar (KD) √
C Perumusan Indikator Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian dengan KD √
2 Kesesuaian penggunaan KKO dengan kompetensi √
yang diukur
3 Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan √
4 Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan √
D Perumusan tujuan pembelajaran Tidak sesuai Sesuai sebagai Sesuai
seluruhnya (1 s.d 2 tujuan seluruhnya
tidak sesuai)
1 Kesesuaian dengan KD √
2 Kesesuaian dengan Indikator √ Sebagian tujuan
pembelajaran sesuai
dengan indikator
pencapaian kompetensi.
Namun pada tujuan
pembelajaran yang ke 3
tidak sesuai dengan
indikator. Seharusnya
“menceritakan kembali
cerita fiksi” (Bahasa
Indonesia)
76

3 Kesesuaian dengan unsur ABCD √ Pada tujuan ke 5 tidak


terdapat degree.
Seharusnya degree
dapat ditulis “dengan
pecaya diri” atau
“dengan tepat”
E Pemilihan materi ajar Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √ Tidak terdapat materi
ajar secara terperinci,
hanya pokok
pembahasan saja
2 Kesesuaian dengan tema dan subtema √ Hanya pokok bahasan
saja dan sesuai dengan
tema yang sedang
dilakukan
3 Kesesuaian dengan alokasi waktu √ Tidak terdapat materi
ajar secara terperinci
sehingga tidak dapat
melihat kesesuian
alokasi waktu
F Pemilihan sumber belajar Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian tujuan pembelajaran √
2 Kesesuian dengan materi pembelajaran dan √
pendekaran saintifik
3 Kesesuian dengan pendekaran saintifik √
77

4 Kesesuaian dengan karakteristik siswa √


G Pemilihan media belajar Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran √
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik √
4 Kesesuaian dengan karakteristik siswa √
H Model pembelajaran Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √
2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik √
3 Kesesuaian dengan model CTL √ Tidaak tercantum
langkah model CTL
secara tertulis
I Metode pembelajaran Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √
2 Kesesuaian dengan karakteristik materi √
J Skenario pembelajaran Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti dan √
penutup dengan jelas
2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik (5M) √ Tidak terdapat langkah
mencoba
3 Kesesuaian dengan alokasi waktu dengan cakupan √
materi
78

4 Kesesuaian dengan metode pembelajaran √


5 Kesesuaian dengan langkah-langkah model CTL √ Tidaak tercantum
langkah model CTL
secara tertulis, namun
secara tersirat sesuai
dengan langkah model
CTL
K Rancangan penilaian Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen dengan √ Penilaian tertulis
penilaian autentik (tertulis, lisan, produk, proyek,
pengamatan, dan penilaian diri)
2 Kesesuaian dengan indikator √
3 Kesesuaian antara bentuk, teknik, dan instrumen √
penilaian sikap
4 Kesesuaian antara bentuk, teknik, dan instrumen √
penilaian pengetahuan
5 Kesesuaian antara bentuk, teknik, dan instrumen √
penilaian keterampilan
6 Kesesuaian kunci jawaban (pada tes tertulis, lisan) √
7 Kesesuaian pedoman penskoran dengan soal √
79

Nama guru : Septiana Dwi Sari, S. Pd., Gr.


Tema/subtema : 8. Daerah Tempat Tinggalku/ 3. Bangga Terhadap Tempat Tinggalku
Pembelajaran :2
Kelas/semester : IV/ Genap
Alokasi waktu : 1 kali pertemuan. 5 JP x 35 menit
No Komponen RPP Hasil Observasi catatan
A Identitas Mata Pelajaran Tidak ada Kurang lengkap Sangat lengkap
1 Terdapat: satuan pendidikan, kelas/semester, √ Lengkap. Namun
tema/subtema, jumlah pertemua/alokasi waktu sistematika peletakan
identitias masih terdapat
kekeliruan. Seharusnya
setelah “satuan
pendidikan” adalah
“kelas/semester”.
Namun disini setelah
satuan pendidikan
ditulis “Tema”.
Sistematika yang benar
adalah Satuan
Pendidikan,
Kelas/Semester, Tema,
Subtema,
pertemuan/pembelajaran
ke, dan alokasi waktu
B KI dan KD Tidak ada Kurang lengkap Sangat lengkap
1 Kompetensi Inti (KI) √ Kurang sesuai dengan
80

permendikbud nomor 37
tahun 2018
2 Kompetensi Dasar (KD) √
C Perumusan Indikator Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian dengan KD √
2 Kesesuaian penggunaan KKO dengan kompetensi √
yang diukur
3 Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan √
4 Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan √ Sebagian muatan
indikator pembelajaran
sesuai dengan aspek
keterampilan yaitu
menuliskan (Bahasa
Indonesia), dan
membentuk (SBdP).
Namun kata kerja
“menyajikan” bukan
kata kerja operasional.
Seharusnya
“mendemonstrasikan”
(IPA)
D Perumusan tujuan pembelajaran Tidak sesuai Sesuai sebagai Sesuai
seluruhnya (1 s.d 2 tujuan seluruhnya
tidak sesuai)
1 Kesesuaian dengan KD √
2 Kesesuaian dengan Indikator √ Pada tujuan yang ke 3
81

tidak sesuai dengan


indikator karena tidak
terdapat kelengkapan
kata “berdasarkan
bentuknya”
3 Kesesuaian dengan unsur ABCD √
E Pemilihan materi ajar Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √ Tidak terdapat materi
ajar secara terperinci,
hanya pokok
pembahasan saja
2 Kesesuaian dengan tema dan subtema √ Hanya pokok bahasan
saja dan sesuai dengan
tema yang sedang
dilakukan
3 Kesesuaian dengan alokasi waktu √ Tidak terdapat materi
ajar secara terperinci
sehingga tidak dapat
melihat kesesuian
alokasi waktu
F Pemilihan sumber belajar Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian tujuan pembelajaran √
2 Kesesuian dengan materi pembelajaran dan √
pendekaran saintifik
3 Kesesuian dengan pendekaran saintifik √
82

4 Kesesuaian dengan karakteristik siswa √


G Pemilihan media belajar Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran √
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik √
4 Kesesuaian dengan karakteristik siswa √
H Model pembelajaran Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √ Tidak tercantum model
talking stick pada tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik √ Tidak tercantum secara
tertulis metode saintifik
namun secara tersirat
tercantum
3 Kesesuaian dengan model CTL √ Tidak menggunakan
modek CTL
I Metode pembelajaran Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √
2 Kesesuaian dengan karakteristik materi √
J Skenario pembelajaran Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti dan √
penutup dengan jelas
2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik (5M) √
83

3 Kesesuaian dengan alokasi waktu dengan cakupan √


materi
4 Kesesuaian dengan metode pembelajaran √ Tidak terdapat metode
demonstrasi dalam
skenario pembelajaran
5 Kesesuaian dengan langkah-langkah model CTL √ Tidak menerapkan
metode CTL dalam
pembelajaran
K Rancangan penilaian Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen dengan √
penilaian autentik (tertulism, lisan, produk,
proyek, pengamatan, dan penilaian diri)
2 Kesesuaian dengan indikator (tidak sesuai (tidak sesuai 1 s.d √
semua) 2 indikator)
3 Kesesuaian antara bentuk, teknik, dan instrumen √
penilaian sikap
4 Kesesuaian antara bentuk, teknik, dan instrumen √
penilaian pengetahuan
5 Kesesuaian antara bentuk, teknik, dan instrumen √
penilaian keterampilan
6 Kesesuaian kunci jawaban (pada tes tertulis, lisan) √
7 Kesesuaian pedoman penskoran dengan soal √
84

Nama guru : Septiana Dwi Sari, S. Pd., Gr.


Tema/subtema : 8. Daerah Tempat Tinggalku/ 3. Bangga Terhadap Tempat Tinggalku
Pembelajaran :3
Kelas/semester : IV/ Genap
Alokasi waktu : 1 kali pertemuan. 5 JP x 35 menit
No Komponen RPP Hasil Observasi catatan
A Identitas Mata Pelajaran Tidak ada Kurang lengkap Sangat lengkap
1 Terdapat: satuan pendidikan, kelas/semester, √ Lengkap. Namun
tema/subtema, jumlah pertemua/alokasi waktu sistematika peletakan
identitias masih terdapat
kekeliruan. Seharusnya
setelah “satuan
pendidikan” adalah
“kelas/semester”.
Namun disini setelah
satuan pendidikan
ditulis “Tema”.
Sistematika yang benar
adalah Satuan
Pendidikan,
Kelas/Semester, Tema,
Subtema,
pertemuan/pembelajaran
ke, dan alokasi waktu
B KI dan KD Tidak ada Kurang lengkap Sangat lengkap
1 Kompetensi Inti (KI) √ Kurang sesuai dengan
85

permendikbud nomor 37
tahun 2018
2 Kompetensi Dasar (KD) √
C Perumusan Indikator Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian dengan KD √
2 Kesesuaian penggunaan KKO dengan kompetensi √
yang diukur
3 Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan √
4 Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan √ Sebagian muatan
indikator pembelajaran
sesuai dengan aspek
keterampilan yaitu
menuliskan (Bahasa
Indonesia). Namun kata
kerja menuliskan (IPS)
seharusnya
“mengidentifkasikan”,
dan “Mengelompokkan”
(IPS) seharusnya
“Menjeniskan”
D Perumusan tujuan pembelajaran Tidak sesuai Sesuai sebagai Sesuai
seluruhnya (1 s.d 2 tujuan seluruhnya
tidak sesuai)
1 Kesesuaian dengan KD √
2 Kesesuaian dengan Indikator √ Perbedaannya kata kerja
operasional pada tujuan
86

pembelajaran ke 1,2,
dan 3.
3 Kesesuaian dengan unsur ABCD √
E Pemilihan materi ajar Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √ Tidak terdapat rincian
materi pembelajaran
2 Kesesuaian dengan tema dan subtema √ Tidak terdapat rincian
materi pembelajaran
3 Kesesuaian dengan alokasi waktu √ Tidak terdapat alokasi
waktu dalam rincian
materi pembelajaran
F Pemilihan sumber belajar Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian tujuan pembelajaran √
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran dan √
pendekaran saintifik
3 Kesesuian dengan pendekatan saintifik √
4 Kesesuaian dengan karakteristik siswa √
G Pemilihan media belajar Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran √
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik √
4 Kesesuaian dengan karakteristik siswa √
H Model pembelajaran Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
87

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √ Tujuan pembelajaran


tidak mencantumka
model pembelajaran
2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik √
3 Kesesuaian dengan model CTL √ Tidak menggunakan
model
I Metode pembelajaran Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √
2 Kesesuaian dengan karakteristik materi √
J Skenario pembelajaran Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti dan √
penutup dengan jelas
2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik (5M) √ Tidak terdapat langkah
mencoba
3 Kesesuaian dengan alokasi waktu dengan cakupan √
materi
4 Kesesuaian dengan metode pembelajaran √
5 Kesesuaian dengan langkah-langkah model CTL √ Tidaak tercantum
langkah model CTL
secara tertulis, namun
secara tersirat sesuai
dengan langkah model
CTL
K Rancangan penilaian Tidak sesuai Sesuai sebagian Sesuai
seluruhnya
88

1 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen dengan √ Penilaian tertulis


penilaian autentik (tertulis, lisan, produk, proyek,
pengamatan, dan penilaian diri)
2 Kesesuaian dengan indikator √
3 Kesesuaian antara bentuk, teknik, dan instrumen √
penilaian sikap
4 Kesesuaian antara bentuk, teknik, dan instrumen √
penilaian pengetahuan
5 Kesesuaian antara bentuk, teknik, dan instrumen √
penilaian keterampilan
6 Kesesuaian kunci jawaban (pada tes tertulis, lisan) √
7 Kesesuaian pedoman penskoran dengan soal √
89

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SD / MI
Tema : 8. Daerah Tempat Tinggalku
Subtema : 3. Bangga terhadap Daerah Tempat Tinggalku
Pembelajaran Ke : 1 (Satu)
Muatan Pelajaran : IPA dan Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : IV / 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 1 Kali Pertemuan / 5 JP x 35 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang 3.9.1 Mengidentifikasi tokoh utama
terdapat pada teks fiksi dalam cerita fiksi
3.9.2 Mengidentifikasi sifat tokoh
utama dalam cerita fiksi
4.9 Menyampaikan hasil identifikasi 4.9.1 Menceritakan kembali cerita
tokoh-tokoh yang terdapat pada fiksi secara lisan.
teks fiksi secara lisan, tulis dan
visual

2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menghubungkan gaya dengan 3.4.1 Mengidentifikasi sifat-sifat
gerak pada peristiwa gaya
dilingkungan sekitar
4.4 Menyajikan hasil percobaan 4.4.1 Menyajikan hasil pengamatan
90

tentang hubungan antara gaya tentang hubungan gaya dengan


dengan gerak gerak dalam kehidupan sehari-
hari

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca cerita dan menyimak cerita “Sungai Kawat” dengan cermat,
peserta didik dapat mengidentifikasi tokoh utama dalam cerita dengan tepat.
2. Setelah membaca cerita dan menyimak cerita “Sungai Kawat” dengan cermat,
peserta didik dapat mengidentifikasi sifat-sifat tokoh utama dalam cerita
dengan tepat.
3. Dengan penugasan, peserta didik dapat menuliskan hasil identifikasi tokoh-
tokoh dalam cerita fiksi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
runtut.
4. Setelah mengamati video dengan cermat, peserta didik dapat mengidentifikasi
4 sifat gaya dengan benar.
5. Dengan melakukan diskusi kelompok, peserta didik dapat menyajikan hasil
pengamatan tentang hubungan gaya dengan gerak dalam kehidupan sehari-
hari.

D. Materi Pembelajaran
1. Cerita Fiksi
2. Sifat-sifat gaya

E. Pendekatan dan Metode


1. Model : CTL (contexual teaching and learningu)
2. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik (mengamati, menanya,
mencoba/melakukan,
mengasosiasikan/mengelolah informasi, mengkomunikasikan)
3. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, percobaan penugasan

F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar


1. Media Pembelajaran
a. Video pembelajaran mengenai gaya
b. Slide materi pembelajaran
c. Teks cerita rakyat dari Kalimantan Barat berjudul “Sungai Kawat”
d. Buku cerita fiksi (Peserta didik ditugaskan untuk membawa buku cerita)

2. Sumber Belajar
Subekti Ari, 2017. Buku Tematik Guru Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan kebudayaan
91

Subekti Ari, 2017. Buku Tematik Siswa Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan kebudayaan
Priyono, dkk, 2010. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas IV. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Waktu
1. Guru memberi salam, menyapa siswa, menanyakan
kabar dan kondisi kesehatan mereka. Sambil
mengingatkan siswa untuk selalu bersyukur atas
segala nikmat Tuhan YME.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai kegiatan.
Guru menekankan pentingnya berdoa (agar apa
yang akan dikerjakan dan ilmu yang didapat akan
bermanfaat). Berdoa dapat dipimpin oleh guru atau
salah satu peserta didik yang ditunjuk.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
4. Peserta didik diajak untuk menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya. Guru memberikan 15
Pendahuluan
penguatan tentang pentingnya menanamkan Menit
semangat Nasionalisme.
5. Peserta didik diajak meneriakan yel-yel
penyemangat belajar bersama-sama
6. Kegiatan literasi
7. Apersepsi
8. Peserta didik diminta memperkirakan apa yang akan
mereka pelajari terkait dengan pertanyaan yang
diajukan oleh Guru.
9. Guru merespon pendapat siswa sambil mengarahkan
agar siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang
akan dicapai termasuk sikap yang akan dinilai
selama proses pembelajaran.
1. Peserta didik dibagi kedalam 5 kelompok belajar,
setiap kelompok terdiri atas 4 sampai 5 orang.
2. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai
kegiatan yang akan mereka lakukan bersama
kelompok belajarnya, yaitu : 145
Inti
a. Setiap kelompok di beri LKPD dan plastisin Menit
b. Setiap peserta didik diminta untuk membentuk
plastisin menjadi sebesar bola pimpong
c. Peristiwa menekan dan menarik plastisin yang
mereka bentuk tadi
92

d. Peserta didik mendiskusikan perubahan bentuk


plastisin dalam percobaan.
e. Peserta didik menyelidiki hubungan gaya
dengan perubahan bentuk benda yang terjadi
dalam percobaan yang mereka lakukan
f. Peserta didik menuliskan hasil diskusinya dalam
LKPD yang sudah dibagikan oleh guru.
3. Peserta didik yang menjadi perwakilan kelompok
menyampaikan hasil diskusinya mengenai hubungan
gaya dengan perubahan bentuk benda
(Mengkomunikasikan)
4. Peserta didik menyimak teman yang sedang
membacakan hasil diskusinya mengenai berbagai
contoh hubungan gaya dengan gerak dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Peserta didik memberikan tanggapan dan
mengajukan pertanyaan terhadap penampilan
temannya (Menanya)
6. Peserta didik mengamati video yang ditampilkan
oleh guru dikelas (mengamati)
7. Peserta didik dan guru bertanya jawab mengenai
video yang ditampilkan oleh guru. (menanya)
8. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
menjelaskan pengaruh gaya dengan gerak pada
video yang ditampilkan oleh guru (Menalar)
9. Peserta didik mengemukakan pendapatnya
mengenai berbagai contoh pengaruh gaya terhadap
gerak benda dalam kehidupan sehari-hari
(Mengkomunikasikan)
10. Peserta didik diberikan umpan balik oleh guru
11. Peserta didik dan guru bertanya jawab mengenai
cerita fiksi yang berasal dari daerah Kalimantan
Barat. (Menanya)
12. Peserta didik mengemukakan pendapatnya
mengenai berbagai cerita rakyat yang berasal dari
daerah Kalimantan Barat. (Mengkomunikasikan)
13. Peserta didik membaca dengan seksama teks cerita
“Sungai Kawat” yang dibagikan oleh guru.
14. Peserta didik mengidentifikasi tokoh dan sifat tokoh
utama yang ada didalam cerita “Sungai Kawat”
melalui soal-soal yang ada di LKPD (Menalar)
15. Peserta didik menyampaikan hasil identifikasinya
didepan kelas.
16. Peserta didik menyimak temannya yang
membacakan hasil pekerjaannya
17. peserta didik dibagi kedalam 5 kelompok belajar,
93

setiap kelompok terdiri atas 4 sampai 5 orang.


18. Peserta didik menyimak kegiatan yang akan mereka
lakukan bersama kelompoknya:
a. Setiap kelompok belajar diberi LKPD dan teks
cerita rakyat “Malin Kundang serta Bawang
merah dan Bawang putih
b. Setiap peserta didik dalam kelompok diminta
untuk membaca kedua cerita tersebut dengan
seksama
c. Peserta didik akan mendiskusikan kedua cerita
itu untuk mengidentifikasi tokoh dan sifat tokoh
dalam cerita fiksi tersebut.
d. Hasil diskusi setiap kelompok dituliskan
kedalam LKPD yang dibagikan oleh guru
19. Peserta didik menyampaikan hasil diskusinya
didepan kelas. (Mengkomunikasikan)
20. Peserta didik menyimak teman yang sedang
membacakan hasil diskusinya mengenai berbagai
contoh hubungan gaya dengan gerak dalam
kehidupan sehari-hari.
21. Peserta didik memberikan tanggapan dan
mengajukan pertanyaan terhadap penampilan
temannya (Menanya)
22. Peserta didik diberikan umpan balik oleh guru
1. Peserta didik bersama Guru merangkum materi
pembelajaran.
2. Peserta didik mengerjakan evaluasi
3. Peserta didik menyimak ulasan guru tentang
kegiatan yang sudah dilakukan dan meminta siswa
melakukan refleksi dari kegiatan yang baru saja
dilakukan dengan menjawab pertanyaan:
a. Bagaimana perasaan kalian mengikuti kegiatan
hari ini?
b. Kegiatan apa yang paling kamu sukai? 15
Penutup
Mengapa? Menit
c. Kegiatan mana yang paling mudah/sulit?
Mengapa?
d. Sikap apa yang dapat kamu terapkan dalam
kehidupan sehari-hari setelah belajar?
4. Guru mengadakan tindak lanjut
5. Mengajak semua peserta didik berdo’a untuk
mengakhiri pembelajaran
6. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam
94

H. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Penilaian Sikap Spiritual
Teknik : Observasi
Instrumen : Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Jurnal Penilaian Sikap Spritual
Nama Butir Keterangan
Catatan Tindak
No Tanggal Peserta Sikap BS PB
Perilaku Lanjut
didik Spiritual
1
2
3

Butir sikap : Berdoa sebelum belajar dan toleransi

b. Penialain Sikap Sosial


Teknik : Observasi
Instrumen : Jurnal Penilaian Sikap Sosial
Jurnal Penilaian Sikap Sosial
Nama Butir Keterangan
Catatan Tindak
No Tanggal Peserta Sikap BS PB
Perilaku Lanjut
didik Spiritual
1
2
3

Butir sikap : disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama

2. Penilaian Pengetahuan
a. Muatan Pelajaran : SBdP dan IPA
Instrumen : Soal
Bentuk Soal : Esai
Soal
1) Siapakah tokoh utama dalam cerita sungai kawat ?
2) Bagaimana sikap nelayan dalam cerita sungai kawat ?
3) Bagaimanakah seharusnya sikap nelaya atas nikmat yang sudah ia
peroleh ?
4) Apa inti dari teks cerita sungai kawat ?
5) Tuliskan 4 sifat gaya yang berhubungan dengan gerak
6) Tuliskan salah satu contoh peristiwa tentang gaya yang dapat
mempengaruhi arah gerak benda!
95

7) Tuliskan salah satu peristiwa tentang gaya yang dapat mempengaruhi


benda bergerak menjadi diam

Kunci Jawaban
1) Nelayan
2) Nelayan sangat serakah
3) Seharusnya nelayan tidak serakah, dan mengambil kawat emas yang ia
dapat dengan secukupnya.
4) Nelayan serakah yang mendapatkan kawat emas dari dalam sungai,
karena serakah ia menarik kawat emas didalam sungai walau sudah
mendapat peringatan untuk tidak terus menarik kawat dari dalam
sungai. Pada akhirnya bukan kaya yang ia peroleh melainkan
perahunya tenggelam.
5) Gaya mempengaruhi benda diam menjadi bergerak,
Gaya mempengaruhi benda bergerak menjadi diam
Gaya mempengaruhi perubahan bentuk benda
Gaya mempengaruhi perubahan arah gerak benda
6) Peristiwa saat melambungkan bola keatas, maka bola akan bergerak ke
atas
7) Peristiwa saat motor yang sedang bergerak dan tiba-tiba mengerem.

Pedoman Penskoran
No Jabawan Skor
Soal
1 Dijawab benar 2
Tidak dijawab 0
2 Dijawab benar 2
Tidak dijawab 0
3 Dijawab benar 3
Dijawab salah/ Tidak dijawab 0
4 Dijawab benar 3
Dijawab salah/Tidak dijawab 0
Dijawab benar 4 4
Dijawab benar 3 3
5 dijawab benar 2 2
dijawab benar 1 1
Tidak dijawab 0
Dijawab benar 3
6
dijawab salah/Tidak dijawab 1
Dijawab benar 3
7
dijawab salah/Tidak dijawab 1
Jumlah 20
96

3. Penilaian Keterampilan
a. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Menyajikan hasil percobaan hubungan gaya dengan gerak
Aspek
Melakukan Menjawab Kesimpulan
No Nama
Percobaan Pertanyaan
BS B C PB BS B C PB BS B C PB
1
2
3

Keterangan :
Melakukan Percobaan
BS siswa dapat melakukan percobaan dengan mengikuti petunjuk
dengan tepat
B siswa dapat melakukan percobaan dengan mengikuti petunjuk
dengan sedikit kesalahan
C Siswa dapat melakukan percobaan namun masih agak bingung
dalam mengikuti petunjuk.
PB Siswa belum dapat melakukan percobaan dengan mandiri, masih
bingung dalam mengikuti petunjuk

Menjawab Pertanyaan
BS Siswa dapat menjawab semua pertanyaan dengan tepat
B Siswa dapat menjawab 2 pertanyaan dengan tepat
C Siswa dapat menjawab 1 pertanyaan dengan tepat
PB Siswa tidak dapat menjawab semua pertanyaan dengan tepat

Membuat Kesimpulan
BS Siswa dapat membuat kesimpulan yang berhubungan dengan
percobaan dengan sangat tepat
B Siswa dapat membuat kesimpulan yang berhubungan dengan
percobaan dengan tepat
C Siswa kurang tepat dalam membuat kesimpulan yang berhubungan
dengan percobaan
PB Siswa belum dapat membuat kesimpulan yang berhubungan dengan
percobaan

b. Bahasa Indonesia
Menceritakan kembali isi cerita rakyat “Semangka Emas”
Aspek
No Nama Isi Sikap dan Suara
SB B C PB SB B C PB
97

1
2
3

Rubrik Bercerita
Keterangan :
Isi Cerita
BS Isi cerita sesuai dengan dongeng
B isi cerita sebagian sesuai dengan isi dongeng
C Isi cerita sebagian kecil sesuai dengan isi dongeng
PB Isi cerita tidak sesuai dengan isi dongeng

Sikap dan Suara


BS Bercerita dengan suara yang lantang dan percaya diri
B Bercerita dengan suara yang lantang namun kurang percaya diri
C Bercerita dengan suara yang lantang namun tidak percaya diri
PB Bercerita dengan suara yang lemah dan tidak percaya diri

I. Pengayaan
1. Peserta didik ditugas untuk menentukkan peran antagonis dan protagonis
dalam cerita fiksi.
2. Peserta didik ditugaskan untuk menuliskan contoh-contoh selain yang ada
dibuku mengenai hubungan gaya dengan gerak dalam kehidupan sehari-hari.

J. Remedial
1. Apabila peserta didik belum bisa mengidentifikasi tokoh dan sifat tokoh utama
dalam cerita fiksi, guru dapat memberikan bimbingan kepada peserta didik
dengan menggunakan cerita fiksi lainnya.
2. Apabila peserta didik belum bisa mengidentifikasi sifat-sifat gaya, guru dapat
memberikan bimbingan kepada peserta didik.

Pontianak, 23 Maret 2020


Mengetahui
Guru Kepala Sekolah Guru Kelas IV

Fatinam, M.Pd Septiana Dwi Sari, S.Pd, Gr


NIP. 19640202 198212 2 002
98

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SD / MI
Tema : 8. Daerah Tempat Tinggalku
Subtema : 3. Bangga terhadap Daerah Tempat Tinggalku
Pembelajaran Ke : 2 (Dua)
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPA dan SBdP
Kelas / Semester : IV / 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 1 Kali Pertemuan / 5 JP x 35 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang 3.9.1 Mengidentifikasi tokoh-tokoh
terdapat pada teks fiksi dalam cerita fiksi
3.9.2 Mengidentifikasi sifat-sifat
tokoh dalam cerita fiksi
4.9 Menyampaikan hasil identifikasi 4.9.1 Menuliskan kembali isi
tokoh-tokoh yang terdapat pada dongeng fiksi
teks fiksi secara lisan, tulis dan
visual

2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menghubungkan gaya dengan 3.4.1 Mengidentifikasi berbagai
gerak pada peristiwa hubungan gaya dengan gerak
dilingkungan sekitar dilingkungan sekitar
4.4 Menyajikan hasil percobaan 4.4.1 Menyajikan hasil percobaan
99

tentang hubungan antara gaya tentang hubungan gaya dengan


dengan gerak gerak dalam kehidupan sehari-
hari

3. SBdP
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Mengetahui gambar dan bentuk 3.1.1 Menjelaskan pengertian karya
tiga dimensi tiga dimensi
3.1.2 Mengidentifikasi ciri-ciri benda
tiga dimensi
3.1.3 Mengidentifikasi jenis-jenis
benda tiga dimensi berdasarkan
bentuknya
4.1 Menggambar dan membentuk 4.1.1 Membentuk karya tiga dimensi
tiga dimensi

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan pengertian
karya tiga dimensi dengan percaya diri.
2. Setelah mengamati contoh benda tiga dimensi, peserta didik dapat
mengidentifikasi ciri-ciri benda tiga dimensi dengan benar.
3. Setelah mengamati berbagai contoh benda tiga dimensi, peserta didik dapat
mengidentifikasi 3 jenis benda 3 dimensi dengan benar.
4. Dengan penugasan, peserta didik dapat membentuk benda tiga dimensi
menggunakan plastisin dengan teliti.
5. Setelah membaca cerita dan mengamati video “Semangka Emas” dengan
cermat, peserta didik dapat mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam cerita fiksi
dengan tepat.
6. Setalah membaca cerita dan mengamati video “Semangka Emas” dengan
cermat, peserta didik dapat mengidentifikasi sifat-sifat dalam cerita fiksi
dengan tepat.
7. Dengan penugasan, peserta didik dapat menuliskan kembali isi cerita
“Semangka Emas” dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
runtut.
8. Setelah mengamati gambar, peserta didik dapat mengidentifikasi hubungan
gaya dengan gerak dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
9. Setelah berdiskusi dan melakukan percobaan, peserta didik dapat menyajikan
hasil percobaan tentang hubungan gaya dan gerak dengan percaya diri.
100

D. Materi Pembelajaran
1. Cerita Fiksi
2. Hubungan Gaya dengan Gerak
3. Benda tiga dimensi
(Materi pembelajaran terlampir dalam bahan ajar)

E. Pendekatan dan Metode


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan demonstrasi
3. Model : Talking Stick

F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar


1. Media Pembelajaran
a. cerita fiksi “Semangka Emas”
b. Slide materi pembelajaran
c. Plastisin
d. Tanjak
e. Foto Tanjak
f. Tongkat
g. Bola Tenis
h. Video cerita semangka emas.

2. Sumber Belajar
Subekti Ari, 2017. Buku Tematik Guru Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan kebudayaan
Subekti Ari, 2017. Buku Tematik Siswa Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan kebudayaan
Priyono, dkk, 2010. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas IV. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Azmiawaty Chairil. Dkk. IPA Salingtemas 4. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Iskandar dkk. Bahasa Indonesia Kelas IV untuk SD/MI. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Waktu
1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar serta
kondisi kesehatan mereka. Sambil mengingatkan 15
Pendahuluan
Menit
peserta didik untuk selalu bersyukur atas segala
101

nikmat Tuhan YME.


2. Peserta didik berdoa sebelum memulai kegiatan.
Guru menekankan pentingnya berdoa (agar apa
yang akan dikerjakan dan ilmu yang didapat akan
bermanfaat). Berdoa dapat dipimpin oleh guru atau
salah satu peserta didik yang ditunjuk.
3. Peserta didik dicek kehadirannya.
4. Peserta didik diajak untuk menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat Nasionalisme.
5. Peserta didik diajak meneriakan yel-yel
penyemangat belajar bersama-sama
6. Kegiatan literasi
7. Apersepsi
Peserta didik diberikan pertanyaan yaitu :
- Apa nama provinsi tempat kita tinggal sekarang
?
- Apa nama Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat?
- Apakah kalian cinta dan bangga tinggal di
Kalimantan Barat?
- Berikan alasan kenapa kalian cinta dan bangga
hidup di Kalimantan Barat?
8. Peserta didik diminta memperkirakan apa yang akan
mereka pelajari terkait dengan pertanyaan yang
diajukan oleh Guru.
9. Guru merespon pendapat siswa sambil mengarahkan
agar peserta didik mengetahui tujuan pembelajaran
yang akan dicapai selama proses pembelajaran.
1. Perserta didik mengamati gambar kerajinan tangan
dari Kalimantan Barat.
2. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab
mengenai kerajinan tangan yang ditampilkan oleh
guru
3. Peserta didik mengamati gambar Tanjak yang
ditampilkan oleh guru.
145
Inti 4. Peserta didik mengamati Tanjak Melayu yang
Menit
ditampilkan oleh guru
5. Peserta didik dan guru bertanya jawab mengenai
ciri-ciri gambar tanjak (sebagai benda dua dimensi)
dan Tanjak (sebagai benda tiga dimensi)
6. Peserta didik mencoba untuk membandingkan ciri-
ciri foto tanjak (benda dua dimensi) dan ciri-ciri
tanjak (benda tiga dimensi) untuk menemukan
102

pengertian dan ciri-ciri benda tiga dimensi


7. Peserta didik mengemukakan pendapat mengenai
ciri-ciri benda tiga dimensi yang mereka pahami
dari contoh yang ditampilkan oleh guru
8. Peserta didik mencoba menyebutkan contoh-contoh
benda tiga dimensi yang ada disekitar mereka
9. Peserta didik dan guru bertanya jawab mengenai
jenis-jenis benda tiga dimensi, yaitu benda kubistis,
benda silindris dan benda bebas.
10. Peserta didik mengungkapkan pendapatnya
mengenai jenis-jenis benda tiga dimensi dengan
percaya diri
11. Peserta didik mengidentifikasi jenis-jenis benda
tiga dimensi berdasarkan bentuknya dengan
mengamati Slide Powerpoint yang berisi 5 gambar
benda tiga dimensi
12. Peserta didik mengemukakan pendapatnya
mengenai jenis-jenis benda tiga dimensi
berdasarkan gambar yang mereka amati pada slide
powerpoint
13. Peserta didik menyiapkan plastisin warna warni
yang akan digunakan untuk membuat karya tiga
dimensi.
14. Peserta didik membentuk plastisin menjadi karya
tiga dimensi, sesuai dengan ciri-ciri benda tiga
dimensi yang telah mereka pelajari..
15. Peserta didik menampilkan karya tiga dimensinya
yang sudah dibuat kedepan kelas.
16. Peserta didik memberikan tanggapan terhadap hasil
karya temannya.
17. Peserta didik diberikan umpan balik oleh guru.
18. Peserta didik dan guru bertanya jawab mengenai
cerita rakyat dari Kalimantan Barat.
19. Peserta didik dan guru bertanya jawab mengenai
cerita fiksi
20. Peserta didik mengamati dan mencermati video
cerita “Semangka Emas” untuk mengidentifikasi
tokoh dan sifat tokoh dalam cerita.
21. Peserta didik diarahkan oleh guru untuk melakukan
permainan Talking Stick dengan menggunakan
tongkat dan diiringi lagu.
22. Peserta didik memberikan tongkat kepada peserta
didik lainnya yang ada disampingnya secara
bergiliran dengan diringi lagu.
23. Ketika lagu dihentikan, maka peserta didik yang
memegang tongkat harus menjawab pertanyaan
103

mengenai cerita “Semangka Emas” yang diajukan


oleh Guru.
24. Peserta didik lainnya menyimak jawaban temannya
dan memberikan tanggapan terhadap jawaban yang
disampaikan oleh temannya.
25. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai
tokoh dan penokohan dalam cerita “Semangka
Emas”
26. Peserta didik ditugaskan untuk menuliskan kembali
cerita rakyat dengan menggunakan bahasanya
sendiri.
27. Peserta didik membacakan hasil kerjanya di depan
kelas
28. Peserta didik menyimak temannya yang sedang
membacakan cerita “Semangka Emas’ yang
dituliskan kembali dengan bahasa sederhana
29. Peserta didik memberikan tanggapan atau
pertanyaan terhadap penampilan temannya
30. Peserta didik diberikan umpan balik oleh guru
31. Peserta didik dan guru bertanya jawab mengenai
gaya
32. Peserta didik dibagi kedalam 5 kelompok belajar,
setiap kelompok terdiri atas 4 sampai 5 orang.
33. Peserta didik menyimak kegiatan yang akan
dilakukan bersama kelompok belajar :
a. Setiap kelompok diberi LKPD yang berisi
petunjuk melakukan percobaan dan bola
b. Peserta didik mendorong/menggelindingkan
bola dilantai dengan perlahan
c. Peserta didik mengulangi kegiatan tersebut.
Peserta didik mendorong bola kelantai dengan
kuat
d. Peserta didik mengamati gerakan bola yang di
dorong dengan perlahan dan didorong dengan
kuat
e. Peserta didik mengamati hubungan gaya dengan
gerak benda melalui percobaan yang telah
mereka lakukan
f. Peserta didik mencoba mengumpulkan
informasi dengan menjawab pertanyaan yang
ada didalam LKPD.
34. Peserta didik menyampaikan hasil percobaan yang
telah dilakukan di depan kelas
35. Peserta didik menyimak hasil percobaan yang telah
dilakukan oleh peserta didik lainnya
34. Peserta didik memberikan tanggapan atau
104

pertanyaan terhadap hasil percobaan yang telah


dilakukan
35. Peserta didik diberikan penjelasan mengenai
hubungan gaya dengan gerak berdasarkan
percobaan tersebut.
36. Peserta didik mengamati gambar berbagai peristiwa
(gambar bermain ketapel, menimba air di sumur
dan bermain bola)
37. Peserta didik dan guru bertanya jawab mengenai
gambar yang ditampilkan oleh guru didepan kelas.
38. Peserta didik mengidentifikasi hubungan gaya dan
gerak berdasarkan gambar yang ditampilkan oleh
guru.
1. Peserta didik bersama Guru merangkum materi
pembelajaran.
2. Peserta didik mengerjakan evaluasi
3. Peserta didik menyimak ulasan guru tentang
kegiatan yang sudah dilakukan dan meminta siswa
melakukan refleksi dari kegiatan yang baru saja
dilakukan dengan menjawab pertanyaan:
a. Bagaimana perasaan kalian mengikuti kegiatan
hari ini?
b. Kegiatan apa yang paling kamu sukai? 15
Penutup
Mengapa? Menit
c. Kegiatan mana yang paling mudah/sulit?
Mengapa?
d. Sikap apa yang dapat kamu terapkan dalam
kehidupan sehari-hari setelah belajar?
4. Guru mengadakan tindak lanjut
5. Mengajak semua peserta didik berdo’a untuk
mengakhiri pembelajaran
6. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam

H. Penilaian
1) Penilaian Sikap
a. Penilaian Sikap Spiritual
Teknik : Observasi
Instrumen : Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Jurnal Penilaian Sikap Spritual
Nama Butir Keterangan
Catatan Tindak
No Tanggal Peserta Sikap
Perilaku BS PB Lanjut
didik Spiritual
1 Azkia
105

2 Alya
3 dst
Butir sikap : Berdoa sebelum belajar dan toleransi
b. Penialain Sikap Sosial
Teknik : Observasi
Instrumen : Jurnal Penilaian Sikap Sosial
Jurnal Penilaian Sikap Sosial
Nama Butir Keterangan
Catatan Tindak
No Tanggal Peserta Sikap BS PB
Perilaku Lanjut
didik Spiritual
1 Azkia
2 Alya
3 dst

Butir sikap : disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama

2) Penilaian Pengetahuan
Instrumen : Soal
Bentuk Soal : Esai
Kisi-Kisi soal
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9.1 Mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam cerita fiksi
3.9.2 Mengidentifikasi sifat-sifat tokoh dalam cerita fiksi
Kisi-Kisi Soal
1. Mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam cerita rakyat “ Semangka
Emas”
2 Mengidentifikasi sifat-sifat tokoh dalam cerita rakyat “ Semangka
Emas”
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1 Menjelaskan pengertian benda tiga dimensi
3.1.2 Mengidentifikasi ciri-ciri benda tiga dimensi
3.1.3 Mengidentifikasi jenis-jenis benda tiga dimensi berdasarkan
bentuknya
Kisi-Kisi Soal
1 Menjelaskan pengertian karya tiga dimensi
2 Menyebutkan 3 ciri-ciri benda tiga dimensi
3 Menyebutkan 3 jenis benda tiga dimensi
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa dilingkungan
sekitar
Kisi-kisi Soal
Menjelaskan hubungan gaya dengan gerak berdasarkan peristiwa
1
dalam kehidupan sehari-hari
2 Memberikan contoh hubungan gaya dengan gerak berdasarkan
106

peristiwa dalam kehidupan sehari-hari

Soal
Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan teliti !
1) Siapa sajakah tokoh dalam cerita “Semangka Emas” ?
2) Siapakah tokoh antagonis dalam cerita “Semangka Emas”? Mengapa
demikian?
3) Siapakan tokoh protagonis dalam cerita “semangka Emas”? Mengapa
demikian?
4) Perhatikan gambar tempat tisu dibawah ini !

Mengapa dalam kehidupan sehari-hari tempat tisu tergolong dalam


benda tiga dimensi ? Jelaskan !
5) Dengan menggunakan tanda panah, kelompokkan jenis-jenis benda
tiga dimensi dibawah ini berdasarkan bentuknya !

Benda Kubistis

Benda Silindris

Benda Bebas

6) Apa hubungan gaya dengan gerak dalam peristiwa pada gambar


dibawah ini ?
107

7) Tuliskan salah satu peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang


memanfaatkan hubungan gaya dengan gerak !

Kunci Jawaban
1) Saudagar, Muzakir dan Dermawan
2) Muzakir. ia memiliki sifat iri, tidak suka bersedakah, sombong dan
tidak suka menolong orang yang sedang kesulitan.
3) Saudagar, ia memiliki sifat adil karena membagi hartanya secara adil
kepada kedua anaknya yaitu Muzakir dan Dermawan.
Dermawan memiliki sifat tidak sombong dan suka menolong orang
yang sedang kesulitan, dan senang bersedekah
4) Karena tempat tisu memiliki panjang, lebar dan tinggi serta memiliki
volume. Selain itu keindahan tempat tisu dapat dinikmati dari sudut
pandang manapun

5)
Benda Kubistis

Benda Silindris

Benda Bebas

6) Gaya dapat membuat benda yang semula diam menjad bergerak


7) menimba air disumur dengan menggunakan katrol
membuat gerabah
bermain ketapel (jawaban menyesuaikan)

Pedoman Penskoran
No
Jabawan Skor
Soal
Dijawab benar semua 3
Dijawab hanya benar 2 2
1
dijawab hanya benar 1 1
Tidak dijawab 0
108

Dijawab benar semua 4


2
dijawab tapi salah / Tidak dijawab 0
Dijawab benar semua 4
3 dijawab hanya benar 1 2
Tidak dijawab 0
Dijawab benar semua 3
4
dijawab salah / tidak dijawab 0
Dijawab benar semua 3
Dijawab benar 2 2
5
Dijawab benar 1 1
Tidak dijawab 0
Dijawab benar 4
6
tidak dijawab 0
Dijawab benar 4
7
dijawab tapi salah / Tidak dijawab 0
Jumlah total Skor 25

𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡


𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥
8) Penilaian Keterampilan
a. Bahasa Indonesia
Menuliskan kembali cerita “Semangka Emas”
Rubrik menuliskan kembali isi cerita rakyat “Semangka Emas”
Aspek
Kesesuaian isi
Penggunaan Penggunaan
Kelengkapan teks yang
No Nama EYD yang kalimat
penulisan kata ditulis dengan
tepat efektif
judul
BS B C PB BS B C PB BS B C PB BS B C PB
1
2
3

Keterangan
Baik Sekali ( BS ) :4
Baik (B) :3
Cukup ( C ) :2
Perlu Bimbingan (PB) : 1
Penggunaan EYD yang tepat
Menggunakan huruf kapital, kata depan, dan tanda baca yang tepat
BS
tanpa bimbingan guru.
Ada beberapa penggunaan huruf kapital, kata depan, dan tanda baca
B
kurang digunakan dengan tepat, namun dilakukan tanpa bimbingan
109

guru
Ada beberapa penggunaan huruf kapital, kata depan, dan tanda baca
C kurang digunakan dengan tepat dan dilakukan dengan bimbingan
guru
Sebagian besar penggunaan huruf kapital, kata depan, dan tanda
PB baca tidak
Digunakan dengan tepat dan dilakukan dengan bimbingan guru

Kelengkapan Penulisan Kata


BS Seluruh kalimat menggunakan penulisan kata yang lengkap
B Terdapat sebagian kecil penulisan kata yang kurang lengkap
C Terdapat setengah dari teks penulisan kata yang belum lengkap
Sebagian besar kalimat menggunakan penulisan kata yang belum
PB
lengkap

Kesesuaian Isi Teks yang ditulis dengan judul


BS Seluruh isi teks yang ditulis sesuai judul
B Setengah atau lebih isi karangan sesuai judul
C Kurang dari setengah isi karangan sesuai judul
PB Seluruh isi karangan belum sesuai judul

Penggunaan Kalimat yang Efektif


Mengandung unsur kalimat yang lengkap dengan susunan yang
BS
tepat
Mengandung unsur kalimat yang lengkap, namun susunannya
B
kurang tepat
Mengandung unsur kalimat yang kurang lengkap dan susunannya
C
juga kurang tepat
Mengandung unsur kalimat yang kurang lengkap dan tidak jelas,
PB
susunannya juga sulit dipahami

b. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


Menyajikan hasil percobaan hubungan gaya dengan gerak
Aspek
Melakukan Menjawab Kesimpulan
No Nama
Percobaan Pertanyaan
BS B C PB BS B C PB BS B C PB
1
2
3
110

Keterangan :
Melakukan Percobaan
BS siswa dapat melakukan percobaan dengan mengikuti petunjuk
dengan tepat
B siswa dapat melakukan percobaan dengan mengikuti petunjuk
dengan sedikit kesalahan
C Siswa dapat melakukan percobaan namun masih agak bingung
dalam mengikuti petunjuk.
PB Siswa belum dapat melakukan percobaan dengan mandiri, masih
bingung dalam mengikuti petunjuk

Menjawab Pertanyaan
BS Siswa dapat menjawab semua pertanyaan dengan tepat
B Siswa dapat menjawab 2 pertanyaan dengan tepat
C Siswa dapat menjawab 1 pertanyaan dengan tepat
PB Siswa tidak dapat menjawab semua pertanyaan dengan tepat

Membuat Kesimpulan
BS Siswa dapat membuat kesimpulan yang berhubungan dengan
percobaan dengan sangat tepat
B Siswa dapat membuat kesimpulan yang berhubungan dengan
percobaan dengan tepat
C Siswa kurang tepat dalam membuat kesimpulan yang berhubungan
dengan percobaan
PB Siswa belum dapat membuat kesimpulan yang berhubungan dengan
percobaan

c. SBdP
Membentuk karya tiga dimensi
Aspek
No Nama Proses Kerapian
BS B C PB BS B C PB
1
2
3

Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Perlu


(4) (3) (2) Bimbingan (1)
Membuat Membuat Membuat
Tidak dapat
prakarya prakarya prakarya
Proses membuat
secara dengan sedikit dengan penuh
prakarya
mandiri bantuan bantuan
Kerapian Sangat rapi rapi kurang rapi tidak rapi
111

I. Pengayaan
1. Jika peserta didik sudah dapat menjelaskan pengertian dan ciri-ciri benda tiga
dimensi, maka peserta didik dapat diberikan tugas lanjutan.
2. Peserta didik ditugaskan untuk membaca cerita fiksi lainnya yang berasal dari
daerah dari Kalimantan barat.
3. Peserta didik ditugaskan untuk membuat contoh lain mengenai hubungan gaya
dengan gerak dalam kehidupan sehari-hari.

J. Remedial
1. Apabila peserta didik belum dapat menjelaskan pengertian dan ciri-ciri benda
tiga dimensi, maka guru dapat memberikan bimbingan kepada peserta didik.
2. Apabila peserta didik belum dapat mengidentifikasi tokoh dan sifat-sifat tokoh
dalam cerita fiksi, maka guru dapat memberikan bimbingan kepada peserta
didik.
3. Apabila peserta didik belum dapat mengidentifikasi hubungan gaya dan gerak,
peserta didik dapat memberikan bimbingan kepada peserta didik.

Pontianak, 24 Maret 2020


Mengetahui
Guru Kepala Sekolah Guru Kelas IV

Fatinam, M.Pd Septiana Dwi Sari, S.Pd, Gr


NIP. 19640202 198212 2 002
112

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SD / MI
Tema : 8. Daerah Tempat Tinggalku
Subtema : 3. Bangga terhadap Daerah Tempat Tinggalku
Pembelajaran Ke : 3 (Tiga)
Muatan Pelajaran : PPKn, Bahasa Indonesia dan IPS
Kelas / Semester : IV / 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 1 Kali Pertemuan / 5 JP x 35 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


1. PPKn
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.3 Mensyukuri keberagaman umat
beragama di masyrakat, sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam
konteks Bhineka Tunggal Ika.

2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman


umat beragama di masyarakat dalam
konteks Bhinneka Tunggal Ika.

3.3 Menjelaskan manfaat keberagaman 3.3.1 Menyebutkan sikap dalam


karakteristik individu dalam kehidupan menghadapi perbedaan
sehari-hari. karakteristik antarteman.

4.3 Mengemukakan manfaat keberagaman 4.3.1 Menuliskan manfaat yang


karakteristik individu dalam kehidupan diperoleh dari perbedaan
sehari-hari. karakteristik antarteman.
113

2. Bahasa Indonesia
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang 3.9.1 Mengidentifikasi tokoh-
terdapat pada teks fiksi. tokoh dalam cerita fiksi.

3.9.2 Mengidentifikasi sifat


tokoh-tokoh dalam cerita
fiksi.
3.9.3 Mengidentifikasi tokoh
utama, tokoh
pembantu/tambahan, tokoh
protagonis, dan tokoh
antagonis.
4.9 Menyampaikan hasil identifikasi 4.9.1 Menuliskan hikmah dari
tokoh-tokoh yang terdapat pada teks cerita fiksi.
fiksi secara lisan, tulis, dan visual.

3. IPS
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi 3.3.1 Menjelaskan pekerjaan yang
dan hubungannya dengan berbagai menghasilkan barang dan
bidang pekerjaan serta kehidupan pekerjaan yang
sosial dan budaya di lingkungan menghasilkan jasa.
sekitar sampai provinsi.

4.3 Menyajikan hasil identifikasi 4.3.1 Mengelompokkan jenis-jenis


kegiatan ekonomi dan hubungannya pekerjaan yang
dengan berbagai bidang pekerjaan, menghasilkan barang dan
serta kehidupan sosial dan budaya di jenis-jenis pekerjaan yang
lingkungan sekitar sampai provinsi. menghasilkan jasa.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca cerita fiksi “Nelayan dan Ikan Mas” dengan cermat, peserta
didik dapat menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita fiksi tersebut dengan benar.
2. Setelah membaca cerita fiksi “Nelayan dan Ikan Mas” dengan cermat, peserta
didik dapat menyebutkan sifat tokoh-tokoh dalam cerita fiksi tersebut dengan
benar.
3. Setelah membaca cerita fiksi “Nelayan dan Ikan Mas” dengan cermat, peserta
didik dapat menentukan tokoh utama, tokoh pembantu/tambahan, tokoh
protagonis, dan tokoh antagonis dengan benar.
114

4. Setelah membaca cerita fiksi “Nelayan dan Ikan Mas” dengan cermat, peserta
didik dapat menuliskan hikmah dari cerita fiksi dengan tepat.
5. Dengan diskusi, peserta didik dapat menyebutkan sikap dalam menghadapi
perbedaan karakteristik antarteman dengan benar.
6. Dengan diskusi, peserta didik dapat menuliskan manfaat yang diperoleh dari
perbedaan karakteristik antarteman dengan tepat.
7. Dengan mengamati gambar berbagai kegiatan ekonomi, peserta didik dapat
menjelaskan pekerjaan yang menghasilkan barang dan pekerjaan yang
menghasilkan jasa dengan benar.
8. Dengan permainan kartu gambar, peserta didik dapat mengelompokkan jenis-
jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan jenis-jenis pekerjaan yang
menghasilkan jasa dengan benar.

D. Materi Pembelajaran
1. Cerita fiksi.
2. Keberagaman karakteristik individu.
3. Kegiatan ekonomi.

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
mengkomunikasikan).
2. Metode : Tanya jawab, diskusi, penugasan, permainan.

F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar


1. Media
a. LCD proyektor.
b. Teks cerita fiksi “Nelayan dan Ikan Mas” yang akan ditampilkan dalam
bentuk powerpoint.
c. Teks cerita fiksi “Nelayan dan Ikan Mas” yang dibagikan untuk setiap
kelompok.
d. Video lagu “Bung Polisi Pengatur Lalu Lintas”.
e. Gambar berbagai kegiatan ekonomi yang ditampilkan dalam bentuk
powerpoint.
f. Kartu gambar berbagai macam jenis-jenis pekerjaan.
g. Alat tulis.

2. Sumber Belajar
Subekti Ari. 2017. Buku Tematik Guru Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Subekti Ari. 2017. Buku Tematik Siswa Tema Daerah Tempat Tinggalku.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Salam. 15 menit
115

2. Memeriksa kebersihan dan kelengkapan kelas.


3. Berdoa sebelum melakukan kegiatan pembelajaran
(menurut agama dan kepercayaan masing-masing)
yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik. Guru
menekankan pentingnya berdoa (agar apa yang
dikerjakan dan ilmu yang di dapat akan bermanfaat).
4. Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”.
5. Mengecek kehadiran siswa.
6. Pembiasaan membaca 5 menit dimulai dengan peserta
didik diminta membaca teks bacaan “Liburan ke
Rumah Nenek”.
7. Guru menyampaikan apersepsi dengan menanyakan,
“Anak-anak, bangga tidak tinggal di Kalimantan
Barat? Kalau di Pontianak, ada pantai tidak? Siapa
yang pernah pergi ke Pantai Indah Kakap?
8. Informasi tujuan pembelajaran.
“Setelah pembelajaran hari ini, diharapkan kalian
dapat menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita fiksi,
dapat menyebutkan sifat tokoh-tokoh dalam cerita
fiksi dapat menentukan tokoh utama, tokoh
pembantu/tambahan, tokoh protagonis, dan tokoh
antagonis, dan dapat menuliskan hikmah dari cerita
fiksi dengan tepat. Kemudian, kalian dapat
menyebutkan sikap dalam menghadapi perbedaan
karakteristik antarteman, dapat menuliskan manfaat
yang diperoleh dari perbedaan karakteristik
antarteman. Terakhir, kalian dapat menjelaskan
pekerjaan yang menghasilkan barang dan pekerjaan
yang menghasilkan jasa serta dapat mengelompokkan
jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan
jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa”.
9. Informasi kegiatan pembelajaran.

Inti 1. Peserta didik diminta untuk mengamati gambar yang 145 menit
ditampilkan oleh guru. (Mengamati)
G : Apa saja kegiatan ekonomi pada gambar itu?
PD : (tergantung pendapat peserta didik).
G : Apa jenis pekerjaan yang dapat kalian lihat pada
gambar?
PD : (tergantung pendapat peserta didik).
2. Peserta didik dibimbing agar dapat terhubung dengan
pelajaran yang akan disampaikan. (Menalar)
G : Kalian pernah mendengar tidak cerita tentang
daerah tempat tinggal kalian?
G : Apakah kalian pernah mendengar cerita tentang
116

“Nelayan dan Ikan Mas?”


PD : (tergantung pendapat peserta didik).
3. Beberapa peserta didik membaca cerita fiksi yang
ditampilkan oleh guru secara bergantian dan
bersambung. (Mengkomunikasikan)
4. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab
berkaitan dengan cerita fiksi “Nelayan dan Ikan Mas”.
(Menanya)
5. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai
teks cerita fiksi.
6. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya.
(Menanya)
7. Peserta didik ditugaskan menjawab LKPD berisi
pertanyaan-pertanyaan berdasarkan cerita (Nelayan
dan Ikan Mas).
8. Peserta didik diminta untuk menyanyikan lagu “Bung
Polisi Pengatur Lalu Lintas“ yang ditampilkan oleh
guru.
9. Peserta didik dibimbing agar dapat terhubung dengan
pelajaran yang akan disampaikan setelah menyanyikan
lagu “Bung Polisi Pengatur Lalu Lintas“. (Menalar)
10. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai
keberagaman karakteristik individu.
11. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya
mengenai materi yang belum dipahami. (Menanya)
12. Peserta didik ditugaskan menjawab LKPD yang berisi
tabel tentang jenis-jenis keragaman karakteristik
individu.
13. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan isi LKPD
tersebut secara berpasangan dengan teman sebangku.
14. Peserta didik dan guru membahas bersama-sama hasil
dari diskusi.
15. Peserta didik diajak untuk bernyanyi dan berjoget
sebagai ice breaking.
16. Peserta didik diajak mengingat kembali tentang
dongeng yang menceritakan seorang nelayan.
17. Peserta didik diminta untuk mengamati gambar
berbagai macam pekerjaan . (Mengamati)
18. Peserta didik diminta untuk bertanya mengenai
gambar tersebut. (Menanya)
19. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai
pekerjaan yang merupakan salah satu karakteristik
individu.
20. Peserta didik diberikan kesempatan bertanya mengenai
materi yang belum dipahami. (Menanya)
21. Peserta didik dibentuk menjadi 6 kelompok, satu
117

kelompok terdiri dari 5 orang.


22. Setiap kelompok dibagikan kartu gambar berbagai
macam jenis-jenis pekerjaan.
23. Setiap kelompok menyimak penjelasan guru mengenai
teknis dan aturan bermain.
24. Setiap kelompok diminta mengelompokkan jenis
pekerjaan yang menghasilkan barang dan jenis
pekerjaan yang menghasilkan jasa di papan tulis.
(Mencoba)
25. Perwakilan kelompok membacakan hasil diskusi
mereka secara bergantian. (Mengkomunikasikan)
26. Kelompok tercepat dan menempelkannya dengan
benar akan diberikan apresiasi oleh guru.
27. Peserta didik dan guru membahas bersama hasil dari
diskusi.
Penutup 1. Peserta didik dengan bimbingan guru merangkum 15 menit
pembelajaran ini.
2. Peserta didik melakukan refleksi pembelajaran hari ini.
Guru menanyakan mana kegiatan yang menyenangkan
dan mana yang dianggap sulit.
3. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi.
4. Tindak lanjut berupa informasi tema/subtema hari
berikutnya.
5. Mengajak semua peserta didik berdoa sebelum
mengakhiri pembelajaran (menurut agama dan
kepercayaan masing-masing) yang dipimpin oleh salah
seorang peserta didik.
6. Salam.

H. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Penilaian Sikap Spiritual
Teknik : Observasi.
Instrument : Jurnal penilaian sikap spiritual.
Butir Kriteria
Catatan Tindak
No. Tanggal Nama Peserta Didik Sikap
Perilaku BS PB Lanjut
Spiritual
1.
2.
3.
Keterangan : BS (Baik Sekali)
PB (Perlu Bimbingan)
Sikap Spiritual : Kebiasaan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran,
toleransi.

b. Penilaian Sikap Sosial


118

Teknik : Observasi.
Instrument : Jurnal penilaian sikap social.
Butir Kriteria
Catatan Tindak
No. Tanggal Nama Peserta Didik Sikap
Perilaku BS PB Lanjut
Spiritual
1.
2.
3.
Keterangan : BS (Baik Sekali)
PB (Perlu Bimbingan)
Sikap Sosial : Kerjasama, disiplin, dan tanggungjawab.

2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik : Tes tertulis.
b. Instrument : Soal
c. Bentuk Soal : Isian
d. Kisi-kisi :
1) Menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita fiksi.
2) Menyebutkan sifat tokoh-tokoh dalam cerita fiksi.
3) Menyebutkan tokoh utama, tokoh pembantu/tambahan, tokoh
protagonis, dan tokoh antagonis.
4) Menuliskan hikmah dari cerita fiksi.
5) Menyebutkan sikap dalam menghadapi perbedaan karakteristik
antarteman.
6) Menuliskan manfaat yang diperoleh dari perbedaan karakteristik
antarteman.
7) Menjelaskan pekerjaan yang menghasilkan barang dan pekerjaan yang
menghasilkan jasa.
8) Mengelompokkan jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan
jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1) Sebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita fiksi “Nelayan dan
Ikan Mas”!
2) Sebutkan sifat setiap tokoh dalam cerita fiksi “Nelayan dan Ikan Mas”!
3) Siapakah tokoh utama dalam cerita fiksi “Nelayan dan Ikan Mas”?
4) Apa hikmah yang dapat kita ambil dalam cerita fiksi “Nelayan dan Ikan
Mas”?
5) Sebutkan sikap dalam menghadapi perbedaan karakteristik antarteman!
6) Apa manfaat yang diperoleh dari perbedaan karakteristik antarteman?
7) Jelaskan yang dimaksud dengan pekerjaan yang menghasilkan barang
dan pekerjaan yang menghasilkan jasa!
8) Amati gambar di bawah ini!
119

a b c d
Berdasarkan gambar-gambar di atas, kelompokkan pekerjaan tersebut ke
dalam tabel dengan memberikan tanda centang ( √ )

Kelompok Jenis Pekerjaan


Pekerjaan
No. Pekerjaan Pekerjaan
Menghasilkan
Menghasilkan Barang
Jasa
1.
2.
3.
4.

e. Kunci Jawaban
1) Kakek, Nenek, dan Ikan Mas.
2) Kakek
Kakek memiliki sifat penurut. Kakek menuruti semua keinginan nenek.
Nenek
Nenek memiliki sifat serakah. Nenek tidak pernah puas dan selalu
merasa kekurangan atas segala sesuatu yang telah ia miliki.
Ikan Mas
Ikan Mas bersifat ajaib karena dapat mengabulkan permintaan, berbicara
seperti manusia, menepati janji.
3) Kakek (nelayan).
4) Hikmah yang dapat diperoleh dari cerita berjudul “Nelayan dan Ikan
Mas” adalah kita tidak boleh serakah. Kita harus bersyukur terhadap
semua rezeki yang telah diberikan oleh Tuhan.
5) Menghargai cara berpikir teman, menghargai teman yang berbeda
kegemaran, menghargai adat dan kebiasaan teman yan berbeda suku,
dan lain-lain.
6) - Dapat belajar saling menghargai karakter setiap individu,
- Belajar bersosialisasi.
- Belajar toleransi.
- Saling melengkapi sesama individu.
- Hidup rukun dalam masyarakat.
7) Pekerjaan yang menghasilkan barang adalah pekerjaan yang
menghasilkan suatu barang yang bisa dipergunakan oleh seseorang.
Contohnya petani (menghasilkan padi dan jagung), nelayan
(menghasilkan ikan), peternak (menghasilkan daging, susu, dan woll),
penjual kue, dan perajin.
Pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah pekerjaan yang hasilnya
bukan berupa barang, tetapi hasil pekerjaannya dapat dinikmati dan
120

dirasakan orang lain. Contohnya guru, dokter, perawat, tukang potong


rambut, polisi, tentara, dan seniman.

8)
Kelompok Jenis Pekerjaan
Pekerjaan
No. Pekerjaan Pekerjaan
Menghasilkan
Menghasilkan Barang
Jasa
1. Guru √
2. Pedagang √
3. Nelayan √
4. Tukang becak √

f. Pedoman Penskoran
No. Kriteria Skor
Menjawab dengan benar 3
1. Menjawab salah 1
Tidak menjawab 0
Menjawab dengan benar 3
2. Menjawab salah 1
Tidak menjawab 0
Menjawab dengan benar 2
3. Menjawab salah 1
Tidak menjawab 0
Menjawab dengan benar 3
4. Menjawab salah 1
Tidak menjawab 0
Menjawab dengan benar 3
5. Menjawab salah 1
Tidak menjawab 0
Menjawab dengan benar 3
6. Menjawab salah 1
Tidak menjawab 0
Menjawab dengan benar 2
7. Menjawab salah 1
Tidak menjawab 0
Menjawab dengan benar 4
8. Menjawab salah 1
Tidak menjawab 0
Jumlah Skor 23

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟


Nilai Akhir = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
3. Penilaian Keterampilan
121

a. Menuliskan hikmah dari cerita fiksi “Nelayan dan Ikan Mas”.


Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
No. Kriteria Bimbingan
4 3 2 1
1. Penggunaan Menggunakan Ada Ada Ada beberapa
EYD yang huruf kapital, beberapa beberapa penggunaan
tepat. kata depan, penggunaan penggunaan huruf kapital,
dan tanda huruf huruf kata depan,
baca yang kapital, kapital, dan tanda
tepat tanpa kata depan, kata depan, baca tidak
bimbingan dan tanda dan tanda digunakan
guru. baca baca dengan tepat
kurang kurang dan
digunakan digunakan dilakukan
dengan dengan dengan
tepat, tepat dan bimbingan
namun dilakukan guru.
dilakukan dengan
tanpa bimbingan
bimbingan guru.
guru.
2. Kelengkapan Seluruh Terdapat Terdapat Sebagian
penulisan kalimat sebagian setengah besar kalimat
kata. menggunakan kecil dari teks menggunakan
penulisan penulisan penulisan penulisan
kata yang kata yang kata yang kata yang
lengkap. kurang belum belum
lengkap. lengkap. lengkap.
3. Kesesuaian Seluruh Setengah Kurang dari Seluruh
kalimat yang kalimat yang atau lebih setengah isi kalimat yang
ditulis ditulis sesuai isi kalimat kalimat ditulis belum
dengan isi dongeng. sesuai isi sesuai isi sesuai isi
dongeng. dongeng. dongeng. dongeng.

Nama Peserta Kriteria


No. Skor Predikat
Didik 1 2 3 4
1.
2.
3.
Dst.

b. Rubrik mendiskusikan sikap menghadapi perbedaan karakteristik


antarteman dan manfaat yang diperoleh.
Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Kriteria Bimbingan
4 3 2 1
122

Pengetahuan: Mampu Memenuhi 2 Memenuhi 1 Tidak


Sikap menuliskan kriteria dari kriteria dari 3 memenuhi
Menghadapi sikap 3 kriteria yang kriteria yang
Perbedaan menghargai kriteria yang ditetapkan. ditetapkan.
Karakteristik perbedaan jenis ditetapkan.
Antarteman. kelamin, agama,
dan suku.
Pengetahuan: Mampu Memenuhi 2 Memenuhi 1 Tidak
Manfaat yang menuliskan kriteria dari kriteria dari 3 memenuhi
diperoleh dari manfaat yang 3 kriteria yang kriteria yang
perbedaan diperoleh dari kriteria yang ditetapkan. ditetapkan.
karakteristik perbedaan jenis ditetapkan.
antarteman. kelamin, agama,
dan suku.
Sikap saat Percaya diri, Percaya diri, Tidak Menyontek.
mengerjakan mandiri,dan sesekali percaya diri,
tugas. tanggung meminta mengandalkan
jawab. bantuan bimbingan
guru, guru.
dan
tanggung
jawab.

Kriteria
No. Nama Peserta Didik Skor Predikat
1 2 3 4
1.
2.
3.
Dst.

c. Mengelompokkan jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan jenis-


jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa.
Perlu
Baik Sekali Baik Cukup Bimbinga
Kriteria
n
4 3 2 1
Mengelompokkan Mengelompok Mengelomp Mengelompo Tidak
pekerjaan kan gambar okkan kkan gambar mengelom
sesuai dengan gambar belum sesuai pokkan
kolom tabel sesuai dengan gambar.
dengan benar dengan kolom tabel.
dan tercepat. kolom tabel.

Kriteria
No. Nama Peserta Didik Skor Predikat
1 2 3 4
123

1.
2.
3.
Dst.

I. Pengayaan
1. Jika peserta didik sudah bisa menyebutkan sikap dalam menghadapi perbedaan
karakteristik antarteman, maka guru dapat memberikan latihan tambahan.
2. Jika peserta didik sudah bisa menuliskan manfaat yang diperoleh dari perbedaan
karakteristik antarteman, maka guru dapat memberikan latihan tambahan.
3. Jika peserta didik sudah bisa menyebutkan tokoh-tokoh, sifat tokoh,
menentukan tokoh utama, dan menuliskan hikmah dalam cerita fiksi, guru dapat
memberikan tugas tambahan.
4. Jika peserta didik sudah bisa mengelompokkan jenis-jenis pekerjaan yang
menghasilkan barang dan jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa, guru
dapat memberikan tugas tambahan.

J. Remedial
1. Jika peserta didik belum bisa menyebutkan sikap dalam menghadapi perbedaan
karakteristik antarteman, maka guru dapat memberikan bimbingan.
2. Jika peserta didik belum bisa menuliskan manfaat yang diperoleh dari
perbedaan karakteristik antarteman, maka guru dapat memberikan bimbingan.
3. Jika peserta didik belum bisa menyebutkan tokoh-tokoh, sifat tokoh,
menentukan tokoh utama, dan menuliskan hikmah dalam cerita fiksi, maka guru
dapat memberikan bimbingan.
4. Jika peserta didik belum bisa mengelompokkan jenis-jenis pekerjaan yang
menghasilkan barang dan jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa, maka
guru dapat memberikan bimbingan.

Pontianak, 26 Maret 2020


Mengetahui
Guru Kepala Sekolah Guru Kelas IV

Fatinam, M.Pd Septiana Dwi Sari, S.Pd, Gr


NIP. 19640202 198212 2 002
124

Foto Dokumentasi Pelaksanaan Wawancara


RIWAYAT HIDUP

Dwi Noviyanti merupakan putri kedua Ayahanda Tarsan dan Ibu Ningsih
dari empat bersaudara yang lahir pada tanggal 20 November 1998 di
Pontianak, Kalimantan Barat. Kakak pertama bernama Widiyanti, S. Pd,
adik pertama Putri Yuliyanti dan adik kedua bernama Zikri Ramadhan.
Riwayat pendidikan yang telah ditempuh dimulai pada tahun 2004, penulis
mulai masuk ke Sekolah Dasar Negeri 56 Pontianak Barat lulus pada tahun
2010. Dilanjutkan memasuki Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Pontianak lulus pada
tahun 2013. Kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pontianak lulus
pada tahun 2016. Selanjutnya penulis menempuh pendidikan ke jenjang perguruan tinggi
Universitas Tanjungpura Pontianak Kalimantan Barat Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
KATA MUTIARA

“Maka sesungguhnya bersama dengan kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama

kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari satu urusan) tetaplah

bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”

(QS. Al-Insyirah 94: 5-8)

Anda mungkin juga menyukai