Anda di halaman 1dari 11

Jurnal ASIIMETRIK: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi p-ISSN 2655-1861

Volume 2.1, JANUARI 2020 e-ISSN 2716-2923


Website : http://journal.univpancasila.ac.id/index.php/asiimetrik/
Email : asiimetrik@univpancasila.ac.id

PENGUKURAN WAKTU BAKU DAN ANALISIS BEBAN KERJA


PADA PROSES FILLING DAN PACKING PRODUK LULUR
MANDI DI PT. GLORIA ORIGITA COSMETICS
Measurement of Standard Time and Analysis of Workloads in The Filling Process
and Packing of Shower Scrub Products at PT. Gloria Origita Cosmetics

Endah Meila Sari1 dan M. Muchtar Darmawan1*


1
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila, Jakarta, Indonesia

Informasi artikel Abstrak


PT. Gloria Origita Cosmetics adalah perusahaan yang bergerak dalam industri
Diterima: 20/01/2020 kecantikan dan perawatan tubuh (skin care). Salah satu produk yang diproduksi PT
Direvisi : 21/01/2020 Gloria Origita Cosmetics adalah Lulur Mandi Purbasari kemasan 235 gr. Dalam proses
Disetujui: 22/01/2020 produksinya tidak ada standar waktu yang diterapkan dalam proses produksinya
sehingga pihak perusahaan belum dapat menentukan secara pasti berapa kebutuhan
jumlah tenaga kerja seharusnya sesuai dengan beban kerja dari masing-masing stasiun
kerja. Penelitian ini dilakukan untuk menetapkan waktu baku dan beban kerja pada
produksi Lulur Mandi Purbasari kemasan 235 gr tersebut. Proses pengamatan dilakukan
dibagian filling dan packing lulur mandi Purbasari dan pengambilan data waktu kerja
dilakukan dengan menggunakan jam henti (Stopwatch) serta metode penyesuaian yang
digunakan adalah westinghouse. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan
menganalisis pekerjaan yang dilakukan oleh operator yang ada di ruang filling dan
packing, menghitung waktu kerja operator, memperkirakan jumlah permintaan yang
akan diterima, menentukan beban kerja dari masing-masing stasiun kerja, dan
menentukan jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan beban kerja. Hasil perhitungan
diperoleh bahwa berdasarkan perhitungan waktu baku maka diperoleh beban kerja yang
kurang dari 100% adalah pada proses menutup pot, memasang shrink label, dan
memasang capseal, sehingga pada proses tersebut dilakukan pengurang masing-masing
satu operator, sedangkan pada proses inspeksi hasil perekatan label (shrinking process)
terdapat beban kerja yang berlebih yaitu 114% maka diperlukan penambahan overtime
pada proses inspeksi ini.

Kata Kunci: Beban kerja, lulur mandi, pengukuran waktu dengan jam henti, tenaga
kerja, waktu baku, westinghaouse.

Abstract
PT. Gloria Origita Cosmetic is a company that manufactures a beauty and body care
product. One of the products that produced by PT Gloria Origita Cosmetics Is Lulur
Mandi Purbasari 235 gr. In the production process there is no standard time applied in
the production process so that the company can’t decide exactly how many man power
should be needed according to the work load of each work station. The observation is
to determine about the standard time and workload in the prodaction of 235 gr
packaged Lulur Mandi. The observation collecting the working time data in filling and
packing section of Lulur Mandi Purbasari is using a stopwatch and performance rating
used is westinghouse system’s rating. The observation method is by analyzing the man
power work in filling and packing section, calculate the man power working time,
estimate the amount of demand that company will receive, decide the work load of
each work station and decide the amount of man power according to the work load of
each work station. The calculation results based on the calculation of the standard
time, state that the workload is less than 100% in the process of closing the pot, put
on the shrink label and put on the capseal. So in that process the company must
decrease one man power of each process, while in inspection process the result of
shrink process there is an excessive workload about 114% so that process is need an
overtime in the inspection process.

Keywords: Workload, shower scrub, stopwatch time study, man power, standard time,
westinghouse.

*Penulis Korespondensi. Handphone: 0856 9260 6454


email : muchtar_darmawan@univpancasila.ac.id

- 51 -
Pengukuran Waktu Baku dan Analisis Beban Kerja pada Proses Filling dan Packing Produk Lulur Mandi di PT. Gloria Origita Cosmetics

1. PENDAHULUAN produk yang lain. Lulur mandi purbasari


memiliki berbagai 8 varian diantaranya Lulur
Kebutuhan akan produk-produk Mandi Bengkuang, Greentea, Mutiara, Putih,
kecantikan atau skin care dewasa ini semakin Rempah, Susu+Bengkuang, Whitening+Vit E,
meningkat, hal ini disebabkan karena seiring dan Zaitun.
dengan perkembangan zaman dan taraf hidup PT Gloria Origita Cosmetics saat ini
masyarakat dimana kemajuan teknologi dan belum memiliki waktu baku yang dapat
informasi yang semakin berkembang sehingga diterapkan dalam proses produksinya
mempengaruhi kebutuhan dan gaya hidup. sehingga perusahaan belum dapat
Tingginya tingkat permintaan konsumen menentukan secara pasti berapa kebutuhan
tentu mempengaruhi produksi produk-produk jumlah tenaga kerja seharusnya. Untuk itu
skin care, yang mana menuntut perusahaan perlu dilakukan pengukuran waktu baku
untuk bersaing di dunia usahanya agar dapat proses produksi lulur mandi purbasari yang
memperoleh keuntungan yang maksimal dan kemudian dapat digunakan untuk
meningkatkan produktivitas produksi menentukan jumlah tenaga kerja yang
sehingga seluruh permintaan pasar dapat diperlukan berdasarkan besarnya beban kerja
terpenuhi sehingga dapat meningkatkan tersebut. Selain itu dengan adanya waktu
tingkat kepercayaan konsumen. Tuntutan baku yang ditetapkan pada setiap stasiun
untuk meningkatkan daya saing diantara kerja, hal ini akan membantu operator dalam
sesama produsen skin care dan dalam rangka menyelesaikan pekerjaan yang diberikan,
pemenuhan permintaan yang ada, dimana waktu baku digunakan untuk acuan
mendorong produsen untuk berproduksi maksimum dalam menyelesaikan satu unit
secara efisien dan efektif. produk sehingga pekerja tidak dapat bekerja
Salah satu aspek yang berperan agar dengan santai atau melebihi waktu baku yang
dapat berproduksi secara efisien dan efektif telah ditentukan.
adalah dengan melakukan perencanaan Berangkat dari uraian diatas maka
sarana produksi secara baik, misalnya dalam penelitian ini bertujuan untuk:
hal ini adalah perencanaan kebutuhan jumlah a. Melakukan pengukuran waktu baku
tenaga kerja untuk masa yang akan datang. proses produksi lulur mandi purbasari
Menurut Hasibuan (Hasibuan, 2005), b. Menghitung beban kerja dan jumlah
manajemen sumber daya manusia adalah operator yang diperlukan pada proses
ilmu dan seni untuk mengatur hubungan dan pembuatan produk lulur mandi purbasari
peran tenaga kerja agar efektif dan efisien di PT Gloria Origita Cosmetics.
untuk membantu terwujudnya tujuan
perusahaan. Oleh karena itu karyawan Area penelitian dilakukan pada proses
produksi adalah merupakan komponen filling dan packing yang merupakan final
penting dalam setiap kegiatan organisasi, process dari pembuatan lulur mandi
karena manusia adalah sebagai perencana, tersebut.
pelaku dan penentu terwujudnya tujuan
organisasi. Tujuan perusahaan tidak akan
mungkin terwujud tanpa peran aktif 2. TEORI DASAR
karyawan atau tenaga kerja, meskipun alat-
alat yang dimiliki perusahaan sangat canggih. Pengukuran Waktu
Berkenaan dengan peran tenaga kerja Penelitian kerja dan analisa metoda
ini, Sarah (Sarah, 2017) telah menunjukkan kerja pada dasarnya akan memusatkan
dalam penelitiannya di PT Covac Indonesia perhatiannya pada bagaimana suatu macam
bahwa untuk meningkatkan produktivitas pekerjaan akan diselesaikan. Pengukuran
perlu dilakukan analisis yang tepat tentang waktu kerja ini berhubungan dengan usaha-
beban kerja para pekerja yang melakukan usaha untuk menetapkan waktu baku yang
aktivitas proses produksi tersebut. Penelitan dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
dilakukan pada proses produksi pembuatan pekerjaan. Waktu baku ini merupakan waktu
Gear Cover Packing M-013 yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang
PT Gloria Origita Cosmetics adalah salah memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk
satu perusahaan kosmetik yang berada di menyelesaikan pekerjaan. Dalam hal ini
Indonesia yang memproduksi berbagai meliputi waktu kelonggaran yang diberikan
macam produk skin care dan make up. Produk dengan memperhatikan situasi dan kondisi
yang memiliki permintaan pasar paling tinggi pekerjaan yang harus diselesaikan.
adalah produk lulur mandi, sehingga tingkat
intensitas produksinya lebih tinggi diantara

- 52 -
Sari dan Darmawan / Jurnal ASIIMETRIK: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi 2.1 (2020) : 51-61

a. Pengukuran Waktu Kerja Dengan Jam ( = ∑x&


X (3)
)
Henti (Stopwatch Time Study)
Dimana :
Pengukuran waktu dengan jam henti & = Nilai rata-rata subgrup.
X
(Stopwatch Time Study) diaplikasikan baik g = Banyaknya sub grup.
pada pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan
secara singkat maupun pada pekerjaan 3) Menghitung standar deviasi dari rata-rata
sifatnya berulang-ulang (repetitive). subgrup dengan :
Langkah-langkah yang diperlukan sebelum
dan saat melakukan pengukuran adalah σ
σx& = (4)
sebagai berikut (Sutalaksana, 2006): √n

1. Penetapan Tujuan Pengukuran Dimana :


2. Melakukan penelitian Pendahuluan σx& = Standar deviasi dari rata-rata
3. Memilih dan melatih Operator subgrup.
4. Mengurai pekerjaan atas elemen- n = Ukuran subgrup.
elemen σ = Standar deviasi populasi
5. Menyiapkan perlengkapan pengukuran.
6. Melakukan pengukuran 4) Menentukan batas kontrol atas (BKA) dan
batas kontrol bawah (BKB) :
b. Kecukupan Data
BKA = +x + 3σx& (5)
Uji kecukupan data diperlukan untuk BKB = x( - 3σx& (6)
memastikan bahwa data yang telah
dikumpulkan dan disajikan dalam laporan Hasil pengukuran dikatakan seragam
pengukuran tersebut adalah cukup secara bila semua harga rata-rata sub group
obyektif. Berikut adalah rumus yang berada dalam batas kontrol.
digunakan untuk menguji tingkat kecukupan
data (Sutalaksana, 2006): d. Perhitungan Waktu Baku
2
K# $N Sxi2 - (Sxi)2
Apabila semua pengukuran-
N’=" S Sxi % (1) pengukuran telah selesai, yaitu semua data
yang didapat memiliki keseragaman yang
dikehendaki, dan jumlahnya telah
Dimana : memenuhi tingkat-tingkat ketelitian dan
k = konstanta yang nilainya bergantung keyakinan yang diinginkan, maka selesailah
pada tingkat keyakinan yang diambil pengukuran waktu.
s = Derajat Ketelitian
N = Jumlah Data Pengamatan 1) Waktu Siklus
N’ = Jumlah Data Teoritis Waktu siklus atau cycle time adalah
x = Data Pengamatan waktu yang diperlukan untuk membuat satu
Jika N’ ≤ N maka data dianggap cukup, namun unit produk pada satu stasiun kerja
jika N’ > N data tidak cukup (kurang) dan (Purnomo, 2003).
perlu dilakukan penambahan data. Waktu siklus dihitung dengan menggunakan
rumus:
c. Keseragaman Data
∑Xi
Untuk memastikan bahwa data yang Ws= N (7)
terkumpul berasal dari sistem yang sama, Dimana :
maka dilakukan pengujian terhadap Ws = Waktu siklus
keseragaman data. Adapun rumus yang Xi = Waktu pengukuran/ pengumpulan data
digunakan dalam pengujian keseragaman N = Jumlah pengamatan
data adalah (Sutalaksana, 2006):
1) Menghitung harga rata-rata dalam 2) Waktu Normal
subgrup dengan menggunakan rumus : Waktu normal merupakan waktu kerja
yang telah mempertimbangkan faktor
& = ∑xi
X (2) penyesuaian. Rumus waktu normal adalah
'
sebagai berikut:
Dengan n = ukuran subgrup

2) Menghitung rata-rata dari rata-rata Waktu normal = waktu siklus x P (8)


subgrup.

- 53 -
Pengukuran Waktu Baku dan Analisis Beban Kerja pada Proses Filling dan Packing Produk Lulur Mandi di PT. Gloria Origita Cosmetics

Dimana: Dilakukan dengan menyusun tabel-


P = Tingkat Penyesuaian Kerja (Rating tabel faktor penyesuaian dengan cara
Performance) membagi beberapa kelas faktor
penyesuaian.
3) Waktu Baku/standar
2) Kelonggaran
Waktu standar adalah waktu yang
Salah satu hal yang paling penting
sebenarnya digunakan operator untuk
diperhatikan dalam pengukuran waktu
memproduksi satu unit dari data jenis
adalah faktor kelonggaran. Faktor
produk. Waktu baku dihitung dengan
kelonggaran ini ditambahkan pada waktu
menggunakan rumus sebagai berikut.
normal yang telah didapatkan. Kelonggaran
100 % diberikan untuk tiga hal yaitu : untuk
Waktu baku = Waktu Normal X 100 % - % Allowance (9) kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa
fatigue, dan hambatan hambatan yang tidak
e. Penyesuaian Dan Kelonggaran dapat dihindarkan.
Sistem kerja tidak dapat terlepas dari Analisis Beban Kerja
dua aspek, yaitu pemberian penyesuaian
dan pemberian kelonggaran. Beban kerja atau workload adalah
jumlah kegiatan yang harus diselesaikan
1) Tingkat Penyesuaian Kerja (Rating oleh seorang ataupun sekelompok orang
Performance) selama periode waktu tertentu (Dedi,
Pengukuran harus mengamati 1994). Pengukuran beban kerja diartikan
kewajaran kerja yang ditunjukkan sebagai suatu teknik untuk mendapatkan
operator. Metode-metode penyesuaian informasi tentang efisiensi dan efektivitas
(Sutalaksana, 2006): kerja suatu unit organisasi. Sedangkan
a) Westinghouse System’s Rating analisis beban kerja adalah proses untuk
Pengukuran Kelonggaran dengan menetapkan jumlah jam kerja orang yang
metode westinghouse mengarahkan digunakan atau dibutuhkan untuk
pada penilaian pada empat faktor yang menyelesaikan suatu pekerjaan dalam
dianggap menentukan kewajaran atau kurun waktu tertentu.
ketidak wajaran dalam bekerja. yaitu
: keterampilan, Usaha, Kondisi Kerja, a. Faktor Yang Mempengaruhi Beban
dan Konsistensi serta setiap faktor Kerja
dibagi dalam kelasnya dengan nilai
masing masing. Untuk ini westinghouse Terdapat dua faktor yang dapat
telah berhasil membuat suatu tabel mempengaruhi beben kerja seorang tenaga
performance rating yang berisikan kerja atau operator, diantaranya adalah
nilai-nilai angka yang berdasarkan beban kerja eksternal dan beban kerja
tingkatan yang ada untuk masing- internal.
masing faktor tersebut. 1) Beban kerja karena faktor eksternal
adalah beban kerja yang berasal dari
b) Skill dan Effort Rating luar tubuh pekerja. Yang termasuk
Waktu baku dinyatakan dengan angka beban kerja ekternal adalah tugas itu
“Bs” dengan mempertimbangkan sendiri, organisasi dan lingkungan kerja.
allowance waktu lainnya Di sini Bedaux Ketiga aspek ini sering disebut stresor.
menetapkan angka 60 Bs sebagai 2) Beban kerja oleh karena faktor
performace standard yang harus internal adalah faktor yang berasal dari
dicapai oleh seorang operator. dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat
c) Synthetic Rating adanya reaksi dari beban kerja
Metode untuk mengevaluasi tempo eksternal. Reaksi tubuh tersebut dikenal
kerja operator berdasarkan nilai waktu sebagai strain. Berat ringannya strain
yang telah ditetapkan terlebih dahulu, dapat dinilai baik secara objektif
dengan kata lain membandingkan hasil maupun subjektif.
pengukuran dengan waktu
penyelesaian kerja sebelumnya yang b. Perhitungan Beban Kerja
telah diketahui waktunya. Berikut ini adalah rumus perhitungan
d) Metode Shumard yang digunakan untuk mengukur Beban Kerja
(BK):

- 54 -
Sari dan Darmawan / Jurnal ASIIMETRIK: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi 2.1 (2020) : 51-61

Waktu yang dibutuhkan


BK=Kapasitas waktu tersedia (10) 0,05 derajat ketelitian. Untuk ini maka
diperoleh harga konstanta k = 2.
Tabel 1 menyajikan data waktu yang
Sedangkan output yang dihasilkan diperlukan untuk meletakkan pot kedalam
dihitung dengan rumus sebagai berikut: mesin KM-SPA

Output=
Kapasitas waktu tersedia
(11) Tabel 1 Waktu meletakkan pot ke dalam
waktu baku mesin KM SPA (detik)
c. Perhitungan Jumlah Pekerja
Jumlah Pekerja (JP) yang dibutuhkan
dihitung berdasarkan persamaan berikut:

Waktu baku x Demand


JP= Waktu tersedia
(12)

3. METODE PENELITIAN
Studi pendahuluan dilaksanakan dengan
melakukan observasi dan wawancara dengan
pihak yang terkait, sehingga didapatkan
permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan
yaitu belum adanya penetapan waktu standar
yang mengakibatkan permasalahan dalam
penentuan beban kerja. Pengamatan
dilakukan di PT Gloria Origita Cosmetics
bagian filling dan packing lulur mandi
purbasari kemasan 235 gr.
Pengumpulan data primer dilakukan
dengan pengukuran waktu kerja yang
dibutuhkan oleh seorang operator untuk
dapat menyelesaikan pekerjaannya,
pengamatan waktu diukur dengan stopwatch. 2
Data sekunder diperoleh dari perusahaan ⎡k# $N Ʃx2 -(Ʃx)2 ⎤
seperti profil perusahaan, data permintaan ' ⎢ s ⎥
N =
produk Lulur Mandi kemasan 235 gr yang ⎢ Ʃx ⎥
diterima pada periode Januari 2017-Juli ⎣ ⎦
2
2018, data jumlah operator yang ada di
bagian filling dan packing, serta proses alur ⎡2# $(60)(356,15)-(145,84)2 ⎤
0,05
produksi Lulur Mandi Purbasari kemasan 235 =⎢ ⎥
⎢ 145,84 ⎥
gr. ⎣ ⎦
Pengolahan data dimulai dari = 7,50
menentukan waktu siklus, waktu normal, dan
waktu baku pada bagian filling dan packing Jika N’ ≤ N maka data dianggap cukup. Data
Lulur Mandi Purbasari kemasan 235 gr, pada Tabel 2 adalah hasil pengujian
selanjutnya memperkirakan jumlah kecukupan data dari data lainnya yang telah
permintaan yang akan diterima per bulan dikumpulkan.
Agustus 2018 – Desember 2019, selanjutnya
menentukan beban output maksimal perhari, Tabel 2 Uji kecukupan data
dan yang terakhir adalah menentukan jumlah
operator yang sesuai untuk setiap stasiun
kerja.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Penentuan Waktu Baku
a. Uji Kecukupan Data
Didalam aktivitas pengukuran kerja ini
akan digunakan 95% tingkat kepercayaan dan

- 55 -
Pengukuran Waktu Baku dan Analisis Beban Kerja pada Proses Filling dan Packing Produk Lulur Mandi di PT. Gloria Origita Cosmetics

b. Uji Keseragaman Data


Pengujian dilakukan dengan menghitung
batas kontrol atas dan batas kontrol bawah.
Tabel 3 Uji keseragaman data proses filling
meletakan pot kedalam mesin KM SPA

Gambar 1 Grafik keseragaman data


meletakan pot kedalam mesin KM SPA
Dengan cara yang sama data lain yang
telah di kumpulkan kemudian diuji. Hasil uji
keseragaman data yang dapat dilihat pada
Tabel 4.
Setelah dicari rata-rata dari masing-
Tabel 4 Uji keseragaman data
masing sub grup maka selanjutnya dihitung
rata-rata dari sub grup tersebut sebagai
berikut :
Ʃx&
(=
X
n
24,31
=
10
= 2,43
Menghitung standar deviasi sebenarnya dari
waktu penyelesaian dengan cara sebagai c. Penyesuaian dan Kelonggaran
berikut :
Sebelum dilakukan perhitungan waktu
2 baku maka perlu diketahui terlebih dahulu
Ʃ(x-x& )
σ =3 nilai penyesuaian dan kelonggaran yang
N dimiliki oleh operator yang bersangkutan.
1,66
=3 1) Faktor Penyesuaian
60 Memasukan Pot dalam Mol Mesin KM SPA
= 0,17 dan penetapan penyesuaian
Menghitung standar deviasi dari distribusi (performace rating) tersebut,
harga rata-rata sub grup dengan cara sebagai berdasarkan pertimbangan :
berikut : a) Good Skill (C1) :
(1). Kualitas hasil baik
σ (2). Tampak sebagai pekerja yang
σx& =
√n cakap
0,17 (3). Tidak memerlukan banyak
=
√5 pengawasan
= 0,08 (4). Gerakan-gerakannya
terkoordinasi dengan baik.
Menghitung batas kontrol atas dan batas b) Good Effort (C2) :
kontrol bawah dengan cara sebagai berikut: (1). Penuh perhatian pada
BKA = x( + 3σx& pekerjaannya
= 2,43 + (3)(0,08) (2). Kecepatan baik dan dapat
= 2,67 dipertahankan sepanjang
hari
BKB = x( - 3σx& (3). Menerima saran-saran dan
= 2,43 - (3)(0,08) petunjuk dengan senang
= 2,19 (4). Menggunakan alat-alat yang
tepat dengan baik

- 56 -
Sari dan Darmawan / Jurnal ASIIMETRIK: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi 2.1 (2020) : 51-61

c) Good Condition (C) : Tabel 7 Faktor penyesuaian pekerjaan


Operator bekerja pada ruangan memasang shrink label
yang bersih dan pencahayaan
yang sangat baik, sehingga
memudahkan operator untuk
melaksanakan tugasnya. Suara
kebisingan yang diakibatkan oleh
mesin juga masih berada dalam
batas wajar untuk pendengaran. Maka P = 1 + 0,12 = 1,12
Temperatur ruangan juga berada
dalam batas normal yang mana Tabel 8 Faktor penyesuaian pekerjaan
tidak terlalu panas dan tidak memasang capseal
terlalu dingin, sehingga operator
dapat bekerja dengan nyaman.
d) Average Consistency (D) :
Operator bekerja dengan tempo
yang cukup stabil, yang mana
range kecepatannya masih dapat
ditolerir atau berada dalam batas Maka P = 1 + 0,06 = 1,06
wajar. Opetaror juga tidak banyak Tabel 9 Faktor penyesuaian pekerjaan
melakukan gerakan tambahan inspeksi shrink label dan capseal
yang dirasa kurang penting dan
hanya membuang waktu maupun
tenaga yang dapat meningkatkan
tingkat kelelahan operator. Hal
tersebut diakibatkan karena
operator telah terlatih untuk
melakukan pekerjaannya. Maka P = 1 + 0,10 = 1,10
Dengan menggunakan metode Tabel 10 Faktor penyesuaian pekerjaan
Westinghouse, faktor penyesuaian inspeksi hasil pengeshrinkan
(performace rating) dari operator adalah
seperti ditunjukkan pada Tabel 5:
Tabel 5 Faktor penyesuaian pekerjaan
memasukan pot dalam Mesin KM SPA

Maka P = 1 + 0,11 = 1,11


Tabel 11 Faktor penyesuaian pekerjaan
memasukan produk dalam master box
Maka P = 1 + 0,10 = 1,10
Selanjutnya untuk pekerjaan lainnya faktor
penyesuaiannya dapat dilihat pada Tabel 6
sampai dengan Tabel 11.
Tabel 6 Faktor penyesuaian pekerjaan
menutup pot Maka P = 1 + 0,06 = 1,06
2) Faktor Kelonggaran
Faktor Kelonggaran Pekerjaan
Memasukan Pot dalam Mol Mesin KM dapat
dilihat pada Tabel 12.

Maka P = 1 + 0,13 = 1,13

- 57 -
Pengukuran Waktu Baku dan Analisis Beban Kerja pada Proses Filling dan Packing Produk Lulur Mandi di PT. Gloria Origita Cosmetics

Tabel 12 Faktor kelonggaran pekerjaan tabel 15.


memasukan pot dalam mol mesin KM
Tabel 14 Perhitungan waktu siklus

Tabel 15 Perhitungan waktu normal

Jadi total kelonggaran (allowance) yang


digunakan untuk Pekerjaan Memasukan Pot
dalam Mol Mesin KM adalah 27 %. Dengan cara
yang sama faktor kelonggaran untuk
pekerjaan yang lain ditetapkan, hasilnya
disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13 Faktor kelonggaran

f. Perhitungan Waktu Baku / Standar

Waktu baku kegiatan memasukan pot


dalam mol mesin KM SPA
100%
Waktu baku = Wn x
100%-%Allowance
100%
= 2,67 x
100%-27%
d. Perhitungan Waktu Siklus = 3,66 detik/4 pcs

Waktu siklus kegitan memasukan pot Dengan cara yang sama waktu baku kegiatan
dalam mol mesin KM SPA: yang lain dapat dihitung. Hasilnya disajikan
pada tabel 16.
Ʃx 145,84
Waktu siklus = Ws = N = 60
= 2,43 detik/4 Tabel 16 Perhitungan waktu baku
pcs
Dengan cara yang sama waktu siklus untuk
kegiatan dihitung, hasilnya disajikan pada
tabel 14.
e. Perhitungan Waktu Normal
Waktu normal kegiatan memasukan pot
dalam mol mesin KM SPA:
Waktu normal = Wn = Ws x p = 2,43 x 1,10
= 2,67 detik/4 pcs
Dengan cara yang sama waktu normal untuk
kegiatan dihitung, hasilnya disajikan pada

- 58 -
Sari dan Darmawan / Jurnal ASIIMETRIK: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi 2.1 (2020) : 51-61

Peramalan Jumlah Permintaan per Bulan


Periode Agustus 2018-Juli 2019
Pada tabel 17 berikut ini ditampilkan
data jumlah permintaan per bulan periode
Januari 2017 – Juli 2018. Berdasarkan pola
permintaan dari masing-masing varian lulur
mandi Purbasari yang cenderung memiliki
pola rata atau tidak terlalu variatif. b. Beban kerja memasang tutup
Tabel 17 Jumlah permintaan per bulan
produk lulur mandi Purbasari kemasan 235
gr.
c. Beban Kerja memasang Shrink Label

d. Beban Kerja memasang Capseal

e. Beban Kerja Inspeksi Shrink Label dan


Capseal

f. Beban Kerja Inspeksi Hasil Pengeshrinkan

g. Beban Kerja Memasukan Produk kedalam


Berdasarkan tabel diatas maka diperkirakan Master Box
jumlah permintaan untuk Agustus 2018 - Juli
2019 adalah 382126 unit produk.

Analisis Beban Kerja (Workload Analysis) Perencanaan Jumlah Tenaga Kerja Yang
Data jumlah operator pada masing- Sesuai
masing proses pada saat sekarang seperti a. Proses Memasang Pot Pada Mesin KM SPA
ditunjukkan pada tabel 18 berikut: Waktu baku x Demand
Jumlah pekerja = Waktu tersedia
Tabel 18 Jumlah operator pada setiap 0,061 menit/4 pcs x 382126 pcs
=
proses pada saat sekarang 480 menit/orang/hari x 20 hari
= 0,6 orang = 1 orang

b. Proses Menutup Pot


Waktu baku x Demand
Jumlah pekerja = Waktu tersedia
0,044 menit/pcs x 382126 pcs
= 480 menit/orang/hari x 20 hari
= 1,7 orang = 2 orang

c. Proses Memasang Shrink Label


Waktu baku x Demand
Jumlah pekerja = Waktu tersedia
0,023 menit/pcs x 382126 pcs
= 480 menit/orang/hari x 20 hari
= 1 orang
a. Beban kerja pada proses memasukkan pot
d. Proses Memasang Capseal
ke dalam mesin KM SPA Waktu baku x Demand
Jumlah pekerja = Waktu tersedia

- 59 -
Pengukuran Waktu Baku dan Analisis Beban Kerja pada Proses Filling dan Packing Produk Lulur Mandi di PT. Gloria Origita Cosmetics

0,023 menit/pcs x 382126 pcs


= 480 menit/orang/hari x 20 hari
= 1 orang

e. Proses Inspeksi Shrink Label dan Capseal


Waktu baku x Demand
Jumlah pekerja = Waktu tersedia
0,032 menit/pcs x 382126 pcs
= 480 menit/orang/hari x 20 hari
= 1,3 orang = 2 orang

f. Proses Memasang Pot Pada Mesin KM SPA


Waktu baku x Demand
Jumlah pekerja = Waktu tersedia
0,061 menit/4 pcs x 382126 pcs
= 480 menit/orang/hari x 20 hari
= 0,6 orang = 1 orang

g. Proses Menutup Pot


Waktu baku x Demand
Jumlah pekerja = Waktu tersedia
0,044 menit/pcs x 382126 pcs
= 480 menit/orang/hari x 20 hari
= 1,7 orang = 2 orang

h. Proses Memasang Shrink Label


Waktu baku x Demand
Jumlah pekerja = Waktu tersedia Tabel 19 Usulan perbaikan pada proses
0,023 menit/pcs x 382126 pcs inspeksi hasil pengeshrinkan
= 480 menit/orang/hari x 20 hari
= 1 orang

i. Proses Memasang Capseal


Waktu baku x Demand
Jumlah pekerja = Waktu tersedia
0,023 menit/pcs x 382126 pcs
= 480 menit/orang/hari x 20 hari Berdasarkan hasil perhitungan di atas
= 1 orang setelah dilakukan perbandingan dalam
segi biaya antara penambahan tenaga
j. Proses Inspeksi Shrink Label dan Capseal atau penambahan jam lembur
Waktu baku x Demand (overtime) maka dipilihlah alternatif
Jumlah pekerja = Waktu tersedia
penambahan jam lembur (overtime)
0,032 menit/pcs x 382126 pcs
= 480 menit/orang/hari x 20 hari yaitu sebanyak 22 jam/bulan dengan
= 1,3 orang = 2 orang biaya yang lebih rendah yaitu sebesar
Rp. 4,187,000.
k. Proses Inspeksi Hasil Pengeshrinkan
Berdasarkan perhitungan beban kerja l. Proses Memasukkan Produk kedalam
proses inspeksi hasil pengeshrinkan Master Box
Waktu baku x Demand
maka diperoleh beban kerja yang Jumlah pekerja =
Waktu tersedia
berlebih yaitu sebanyak 114%, maka dari =
0,5897 menit/24 pcs x 382126 pcs
itu perlu dilakukan analisis secara lebih 480 menit/orang/hari x 20 hari
lanjut untuk mengetahui mana yang = 1 orang
lebih baik antara menambahkan jumlah
tenaga kerja atau menambahkan jam 5. SIMPULAN
kerja lembur. Dari uaraian pembahasan dapat diambil
beberapa kesimpulan diantaranya :
1) Berdasarkan hasil analisis dan
pengolahan data yang telah dilakukan,
maka didapat waktu baku dari setiap
proses yang terdapat di bagian filling
dan juga packing.

- 60 -
Sari dan Darmawan / Jurnal ASIIMETRIK: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi 2.1 (2020) : 51-61

• Waktu baku pada bagian filling Produksi Gear Cover Packing (M-013) di
• Proses meletakan pot dalam PT. Covac Indonesia, Skripsi, Fakultas
mesin KM SPA : 0,061 menit/4 Teknik, Universitas Pancasila: Jakarta.
pcs Sutalaksana, Iftikar Z, Anggawisastra,
• Proses menutup pot :0,044 Ruhana. Tjakraatmadja,Jann H, Teknik
menit/pcs. Perancangan Sistem kerja, Bandung :
• Waktu baku pada bagian packing ITB, 2006.
• Proses memasang shrink
label:0,023 menit/pcs
• Proses memasang capseal:
0,023menit/pcs
• Poses inspeksi shrink label dan
capseal : 0,032 menit/pcs
• Proses inspeksi hasil
pengeshrinkan : 0,3435
menit/12 pcs
• Proses memasukan dalam
master box : 0,5897 menit/24
pcs.
2) Berdasarkan analisis beban kerja maka
dapat diketahui jumlah tenaga kerja
yang diperlukan pada setiap proses
yang terdapat di bagian filling dan
juga packing adalah seperti
ditunjukkan pada tabel 20 berikut:

Tabel 20 Rekapitulasi usulan jumlah


tenaga kera kerja

DAFTAR PUSTAKA
Dedi C, 1994, Perhitungan Waktu Standar dan
Penyeimbang Beban Kerja Operator
Jalur Permesinan Crankshaf Type S 89
pada PT ADM P-2, Skripsi, Fakultas
Teknik, Universitas Indonesia: Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Edisi Revisi, Jakarta :
Bumi Aksara, 2005.
Purnomo, H., Pengantar Teknik Industri,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003.
Sarah N.A, 2017, Pengukuran Waktu Baku dan
Analisis Beban Kerja pada Proses

- 61 -

Anda mungkin juga menyukai