2ekkyaristriyana@gmail.com
35
JIG | Vol. 2 (1) 2020 |
JU RN AL IN D UST R I AL G AL UH
Rian Ahmad Jamaliyah
36
JIG | Vol. 2 (1) 2020 |
JU RN AL IN D UST R I AL G AL UH
Rian Ahmad Jamaliyah
37
JIG | Vol. 2 (1) 2020 |
JU RN AL IN D UST R I AL G AL UH
Rian Ahmad Jamaliyah
38
JIG | Vol. 2 (1) 2020 |
JU RN AL IN D UST R I AL G AL UH
Rian Ahmad Jamaliyah
Lembar-lembar pengamatan
digunakan untuk mencatat hasil-hasil
pengukuran. Agar catatan ini baik
biasanya lembaran-lembaran itu
disediakan sebelum pengukuran
dengan kolom dan baris yang
memudahkan pencatatan dan
pembacaan kembali. Pada dasarnya
ada dua macam lembar pengamatan.
Pertama untuk pengukuran
keseluruhan seperti pada Gambar 2.8.
6. Menyiapkan Perlengkapan
Pengukuran
Setelah kelima langkah diatas
dijalankan dengan baik, tibalah
sekarang pada langkah terakhir
sebelum melakukan pengukuran, yaitu
menyiapkan perlengkapan yang
diperlukan. Hal-hal tersebut adalah:
a. Jam henti
b. Lembaran-lembaran pengamatan
c. Pena atau pensil
d. Papan pengamatan
Gambar 2.9 Contoh lembar
pengamatan pengukuran siklus
39
JIG | Vol. 2 (1) 2020 |
JU RN AL IN D UST R I AL G AL UH
Rian Ahmad Jamaliyah
Gambar 2.13 Sebuah contoh papan Batas-batas kontrol yang dibentuk dari data
pengamatan merupakan batas seragam tidaknya data.
Sekelompok data dikatakan seragam bila
Jika alat-alat ini telah disiapkan, selesailah berada di antara kedua batas kontrol. Bila di
sudah persiapan-persiapan yang mendahului luar batas-batas itu, yang secara statistika
pengukuran. Ini berarti tahap berikutnya, yaitu disebut berasal dari sistem yang berbeda,
pengukuran waktu, sudah bisa dimulai. ( dinyatakan sebagai data-data yang tidak
Sutalaksana, Iftikar Z, 2006:149) seragam. (Sutalaksana, Iftikar Z, 2006:154)
Uji keseragaman data adalah pengujian yang
2.4.2 Melakukan Pengukuran Waktu dilakukan terhadap data pengukuran untuk
Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengetahui apakah data yang diukur telah
mengamati dan mencatat waktu-waktu kerja seragam dan berasal dari satu sistem yang
baik setiap elemen ataupun siklus dengan sama. Uji keseragaman data dilakukan
menggunakan alat-alat yang telah disiapkan dengan tahapan perhitungan sebagai berikut:
di atas. Bila operator telah siap di depan a. Membagi data ke dalam beberapa
mesin atau di tempat kerja lain yang waktu subgroup.
kerjanya akan diukur, pengukur memilih posisi
untuk tempat dia berdiri mengamati dan k = 1 + 3,3 log N
mencatat. Posisi ini hendaknya sedemikiran Keterangan:
rupa sehingga operator tidak terganggu N : Jumlah pengamatan
gerakan-gerakannya ataupun merasa k : Jumlah subgroup
canggung karena merasa terlampau diamati b. Menghitung rata-rata sub group.
(misalnya jika pengukur berdiri dekat dengan
operator). Posisi ini pun hendaknya ̅
Ʃ𝑥𝑖
𝑥̿ =
𝑘
memudahkan pengukur mengamati jalannya
Keterangan:
pekerjaan sehingga dapat mengikuti dengan
𝑥̿ : Nilai rata – rata subgroup (detik)
baik saat-saat siklus atau elemen bermula
̅ : Jumlah rerata – rata subgroup (detik)
Ʃ𝑥𝑖
dan berakhir. Umumnya posisi agak 2
menyamping dibelakan operator sejauh
K : banyaknya subgroup
sekitar 1,5 meter merupakan tempat terbaik.
Berikut ini adalah hal-hal yang dikerjakan
c. Menghitung standar deviasi dari waktu
selama pengukuran berlangsung.
penyelesaian.
2.4.3 Tingkat Ketelitian, Tingkat keyakinan,
dan Pengujian Keseragaman Data 𝜎 = 𝑆𝐷√Ʃ(𝑥𝑖 − 𝑥̿ )2
1. Tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan 𝑁
Yang dicari dengan melakukan pengukuran- (untuk N > 30)
pengukuran ini adalah waktu yang 𝜎 = 𝑆𝐷√Ʃ(𝑥𝑖 − 𝑥̿ )2
sebenarnya dibutuhkan untuk menyelesaikan 𝑁−1
suatu pekerjaan. Yang ideal tentunya (untuk N < 30)
dilakukan pengukuran-pengukuran yang Keterangan:
sangat banyak (sampai tak terhingga kali, 𝜎 : Standar deviasi waktu
misalnya), karena dengan demikian diperoleh xi : Data ke-i
jawaban yang pasti. Tetapi hal ini jelas tidak 𝑥̿ : Nilai rata – rata subgroup (detik)
mungkin karena keterbatasan waktu, tenaga, N : Banyaknya data
dan tentunya biaya. Namun, sebaliknya jika
dilakukan hanya beberapa kali pengukuran d. Menghitung standar deviasi dari distribusi
saja, dapat diduga hasilnya sangat kasar. nilai rata – rata sub group.
Membebankan waktu, tenaga, dan biaya yang Standar deviasi dari distribusi nilai rata–
sangat besar tetapi hasilnya tidak dapat rata subgroup dapat dihitung dengan
dipercaya. menggunakan persamaan:
σ
2. Pengujian keseragaman data σ𝑥̅ =
√𝑁
Tugas pengukur adalah mendapatkan data
Keterangan:
yang seragam ini. Karena ketidakseragaman
σ𝑥̅ : Standar deviasi dari nilai rata–rata sub
dapat datang tanpa disadari maka diperlukan
group
suatu alat yang dapat “mendeteksi” hal itu.
𝜎 : standar deviasi waktu
40
JIG | Vol. 2 (1) 2020 |
JU RN AL IN D UST R I AL G AL UH
Rian Ahmad Jamaliyah
N : banyaknya data setiap sub group 3. dan gangguan yang tidak terhindarkan.
(Sutalaksana, Iftikar Z, 2006:156)
e. Menghitung nilai Batas Kendali Atas (BKA)
dan Batas Kendali Bawah (BKB). Rumus
untuk menghitung Batas Kendali Atas dan III. METODE PENELITIAN
Batas Kendali Bawah Uraian Tahap Penelitian
Berdasarkan flow chart penelitian ada
BKA = 𝑋̅ + 3𝜎𝑥̅ beberapa tahap dalam penelitian ini,
BKB = 𝑋̅ − 3𝜎𝑥̅ diantaranya :
a. Mulai
Keterangan: Mulai yaitu langkah awal dalam
𝜎𝑥̅ : Standar deviasi dari nilai rata–rata penelitian.
subgroup b. Tema sentral
𝑋̅ : Nilai rata–rata subgroup (detik) Tema sentral yaitu penentuan tema yang
K : Nilai tingkat keyakinan akan diambil pada penelitian.
Data yang dikatakan seragam berada di c. Rumusan masalah
antara kedua batas kendali, dan tidak Perumusan masalah dilakukan atas
seragam jika berbeda di luar batas kendali. permasalahan dalam lingkup tema
sentral yang didapat di lokasi penelitian.
2.4.4 Melakukan Penghitungan Waktu d. Pengumpulan data
Baku Dilakukan pengumpulan data untuk
Cara untuk mendapatkan waktu baku dari diolah ke tahap berikutnya. Data yang
data yang terkumpul adalah sebagai berikut. dikumpulkan yaitu:
a. Hitung waktu siklus adalah waktu 1. Data Primer
penyelesaian rata-rata selama pengukuran Merupakan data yang diperoleh secara
W s =Ʃxi langsung dari UKM Putra AR yang
N memproduksi Otak-Otak Aduhai melalui
Dimana Ʃxi = jumlah waktu pengukuran wawancara kepada pegawai-pegawai
N = jumlah pengamatan serta observasi secara langsung dari
yang dilakukan pengukuran yang dilakukan.
b. Hitung waktu normal 2. Data Sekunder
Wn = Ws x p Merupakan data yang diperoleh secara
Dimana p = faktor penyesuaian tidak langsung seperti data administrasi,
W s = waktu siklus yang meliputi sejarah dan perkembangan
Faktor penyesuaian ini maksudnya adalah perusahaan, data perencanaan dan
jika pengukur berpendapat bahwa penjadwalan produksi serta permintaan
operator bekerja dengan kecepatan tak dari konsumen.
wajar. Maksud tak wajar disini bisa terlalu e. Uji Statistik Data
cepat atau terlalu lambat. Tujuannya Agar data dapat diolah data yang
adalah untuk mendapatkan waktu siklus dihasilkan harus sudah melalui uji
rata-rata yang wajar. keseragam dan uji kecukupan data untuk
1. P = 1 (jika pekerja bekerja dengan wajar) mendapatkan hasil yang pasti.
2. P < 1 (jika pekerja bekerja terlalu lambat) 1. Uji keseragaman data
3. P > 1 (jika pekerja bekerja terlalu cepat) Uji keseragaman data adalah
c. Hitung waktu baku pengujian yang dilakukan terhadap
W b = W n (1 + 1) data pengukuran untuk mengetahui
Dimana 1 = kelonggaran atau apakah data yang diukur telah
allowance seragam dan berasal dari satu
W n = waktu normal sistem yang sama.
Dimana 1 adalah kelonggaran yang 2. Uji kecukupan data
diberikan kepada pekerja untuk Uji kecukupan data adalah proses
menyelesaikan pekerjaan disamping pengujian yang dilakukan terhadap
waktu normal. data pengukuran untuk mengetahui
Kelonggaran diberikan dalam tiga kondisi apakah data yang diambil untuk
yaitu; penelitian sudah mencukupi untuk
1. kebutuhan pribadi dilakukan perhitungan waktu baku.
2. menghilangkan rasa lelah f. Penghitungan data
41
JIG | Vol. 2 (1) 2020 |
JU RN AL IN D UST R I AL G AL UH
Rian Ahmad Jamaliyah
42
JIG | Vol. 2 (1) 2020 |
JU RN AL IN D UST R I AL G AL UH
Rian Ahmad Jamaliyah
Ws Penimbangan
No Proses Ʃxi N 3
(detik) ikan dan bumbu 64,16863 0,45 93,04451
1 Proses perendaman 2953 30 98,4333 Penimbangan
4
2 Proses penyeduhan 1747 30 58,2333 tepung tapioka 47,286 0,45 68,5647
Penimbangan ikan Proses
3 1906 30 63,5333 5
dan bumbu pengadonan 308,555 0,45 447,404
Penimbangan Proses
4 1404 30 46,8 6
tepung tapioka pencetakan 261,5567 0,45 379,2572
5 Proses pengadonan 9165 30 305,5 Proses
7
6 Proses pencetakan 7769 30 258,967 penggorengan 310,676 0,45 450,4802
Proses 8 Proses penirisan 317,3087 0,45 460,0976
7 9228 30 307,6 9 Proses packing 386,997 0,22 472,1363
penggorengan
8 Proses penirisan 9425 30 314,167
9 Proses packing 10366 30 345,533
43
JIG | Vol. 2 (1) 2020 |
JU RN AL IN D UST R I AL G AL UH
Rian Ahmad Jamaliyah
perusahaan yaitu 36000 detik jam kerja Bukaka Teknik Utama TBK. Jurnal Ilmiah Manajemen
Fakultas Ekonomi (JIMFE), Vol. 1, NO. 1, Tahun 2015,
dibagi 300 adonan atau 120 detik. Hal. 12-18
4. Proses penimbangan tepung tapioka 9. Yusup Kurnia, Eky Aristriyana. 2019. Penentuan Waktu
yaitu 68,5647 dengan waktu proses Baku Produksi Palet Dengan Menggunakan Stopwatch
perusahaan yaitu 36000 detik jam kerja dan Motion Time Measurment I Pada CV. Bintang
Perdana di Pamarican Kabupaten. Jurnal Industrial
dibagi 300 adonan atau 120 detik. Galuh, Vol. 1 (2) 2019
5. Proses pengadonan yaitu 447,4048
dengan waktu proses perusahaan yaitu
36000 detik jam kerja dibagi 75 adonan
atau 480 detik.
6. Proses pencetakan yaitu 379,2572
dengan waktu proses perusahaan yaitu
36000 detik jam kerja dibagi 75 adonan
atau 480 detik.
7. Proses penggorengan yaitu 450,4802
detik dengan waktu proses perusahaan
yaitu 36000 detik jam kerja dibagi 75
adonan atau 480 detik.
8. Proses penirisan yaitu 460,0976 detik
dengan waktu proses perusahaan yaitu
36000 detik jam kerja dibagi 75 adonan
atau 480 detik.
9. Proses packing yaitu 472,1363 detik
dengan waktu proses perusahaan yaitu
36000 detik jam kerja dibagi 75 adonan
atau 480 detik.
REFERENSI
1. Amanda Nur Cahyawati, Fajar Al Munawar, Amelia
Anggraeni, Destri Anggun Rizky. 2018. Analisa
Pengukuran Kerja Dengan Menggunakan Metode
Stopwatch Time Study.
2. Ginting, Rosnani. 2007. Sistem Produksi. Graha Ilmu:
Yogyakarta.
3. Jaidan Jauhari. 2010. Upaya pengembangan usaha kecil
menengah (UKM) Dengan memanfaatkan e-commerce.
Jurnal Sistem Informasi (JSI), Vol. 2, NO. 1, April 2010
4. Kurnia Ayu Putranti, Sam Herodian, dan M. Faiz Syuaib.
2012. Studi Waktu (Time Study) Pada Aktivitas
Pemanenan Kelapa Sawit di Perkebunan Sari Lembah
Subur, Riau. Jurnal Keteknikan Pertanian, Vol. 26, No. 2,
Oktober 2012
5. Maman Hilman. 2017. Optimasi Proses Produksi Produk
Makanan Pada UKM Makanan Di Kabupaten Ciamis
Dengan Metode Integer Linier Programming. Jurnal
Media Teknologi, Vol. 4, NO. 1, Agustus 2017
6. Sutalaksana, Iftikar Z. 2006. Teknik Perancangan Sistem
Kerja. Institut Teknologi Bandung: Bandung
7. Trismi Ristyowati, dan Tri Wibawa, 2018. Perancangan
Sistem Kerja Untuk Meningkatkan Hasil Produksi
Melalui Pendekatan Macro Ergonomic Analysis And
Design Di Sentra Industri Batik Ayu Arimbin Sleman.
Jurnal OPSI Vol. 11, NO. 2, Desember 2018
8. Tutus Rully, Noni Tri Rahmawati. 2015 Perencanaan
Pengukuran Kerja Dalam Menentukan Waktu Standar
Dengan Metode Time Study Guna Meningkatkan
Produktivitas Kerja Pada Divisi Pompa Minyak PT.
44
JIG | Vol. 2 (1) 2020 |