Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rahmi Nurbadriyah N

NIM : 702018062

Resume Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia, terkecuali
bagi mereka yang tidak Pancasilais. Pancasila lahir 1 Juni 1945, ditetapkan pada 18
Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Bunyi dan ucapan Pancasila yang
benar berdasarkan Inpres Nomor 12 tahun 1968 adalah satu, Ketuhanan Yang Maha
Esa. Dua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Dan kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Pancasila merupakan salah satu filsafat yang merupakan hasil dari pencerminan
nilai nilai luhur dan budaya bangsa indonesia yang terkandung 5 isi di dalamnya,
yaitu satu, ketuhanan yang maha esa, dua, kemanusiaan yang adil dan beradab, tiga,
persatuan indonesia, keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebikjasanaan
dan permusayawaratan, perwakilan, kelima, keadilan bagi seluruh rakyat indonesia.
Secara historis pancasila muncul pada tanggal 01 Juni 1945 yang pada saat itu
presiden Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai rumusan Pancasila sebagai
Dasar Negara. Kemudian, Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia
memproklamirkan kemerdekaan, keesokan harinya 18 Agustus 1945 disahkanlah
UUD 1945 termasuk Pembukaannya dimana didalamnya terdapat rumusan lima
Prinsip sebagai Dasar Negara yang kemudian dikenal dengan nama Pancasila. Sejak
saat itulah Pancasila menjadi Bahasa Indonesia yang umum. Jadi walaupun pada
Alinea 4 Pembukaan UUD 45 tidak termuat istilah Pancasila namun yang dimaksud
dasar Negara RI adalah disebut istilah Pancasila hal ini didasarkan pada
interprestasi (penjabaran) historis terutama dalam rangka pembentukan Rumusan
Dasar Negara.
Setiapa bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah
mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup (filsafat
hidup). Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan-
persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta cara bagaimana
memecahkan persoalan-persoalan tadi. Tanpa memiliki pandangan hidup maka
suatu bangsa akan merasa terombang-ambing dalam menghadapi persoalan-
persoalan besar yang pasti akan timbul, baik persoalan-persoalan di dalam
masyarakatnya sendiri, maupun persoalan-persoalan besar umat manusia dalam
pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini. Dengan pandangan hidup yang
jelas sesuatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana ia
memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya yang timbul
dalam gerak masyarakat yang makin maju. Dengan berpedoman pada pandangan
hidup itu pula suatu bangsa akan membangun dirinya.

Pancasila merupakan suatu system filsafat. Dalam sistem itu masing-masing


silanya saling kait mengkait membentuk satu kesatuan yang menyeluruh. Di dalam
pancasila tercakup filsafat hidup dan cita-cita luhur bangsa Indonesia tentang
hubungan manusia sesama manusia, lepas dari keadaan hidupnya yang tertentu.
Pancasila merupakan filsafat tentang kodrat manusia. Dalam pancasila tersimpul
hal-hal yang asasi tentang manusia. Oleh karena itu pokok-pokok Pancasila bersifat
universal.

Pancasila sebagai suatu sistem Filsafat. Pembahasan mengenai Pancasila


sebagai sistem filsafat  dapat dilakukan dengan cara deduktif dan induktif.

Cara deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan
menyusunnya secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif.
Cara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat,
merefleksikannya, dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu.
Filsafat Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia, dapat kita temukan
dalam beberapa dokumen historis dan di dalam perundang-undangan negara
Indonesia diantaranya yaitu: Dalam Pidato Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945. Dalam
Naskah Politik yang bersejarah, tanggal 22 Juni 1945 alinea IV yang kemudian
dijadikan naskah rancangan Pembukaan UUD 1945 (terkenal dengan sebutan
Piagam Jakarta). Dalam naskah Pembukaan UUD Proklamasi 1945, alinea IV.
Dalam Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) tanggal 27
Desember 1945, alinea IV. Dalam Mukadimah UUD Sementara Republik Indonesia
(UUDS RI) tanggal 17 Agustus 1950. Dalam Pembukaan UUD 1945, alinea IV
setelah Dekrit Presiden RI tanggal  5 Juli 1959. Warga negara Indonesia harus lebih
meyakini atau mempercayai, menghormati, menghargai menjaga, memahami dan
melaksanakan segala hal yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya dalam
pemahaman bahwa falsafah Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara
Indonesia. Sehingga kekacauan yang sekarang terjadi ini dapat diatasi dan lebih
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia ini.

Anda mungkin juga menyukai