Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL KEPERAWATAN JIWA

Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi dengan Stimulasi


Persepsi Sensori

OLEH :
KELOMPOK 2

1. Novallina Appleangeline Rompis P07220218023


2. Priska P07220218026
3. Riza Nur Fauzi Ash Shiddiq P07220218028
4. Syahna Septiara Yolanda .A P07220218033
5. Tika Norjanah P07220218034

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga proposal ini dapat disusun hingga selesai. Penulisan proposal TAK
ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas stase Keperawatan
Jiwa Program Studi Ners pada Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kaltim.

Berdasarkan persyaratan tersebut maka penulis menyusun proposal TAK


ini yang berjudul “ Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi dengan Stimulasi
Sensori” pada pasien Halusinasi di ruang Belibis RSJD Atma Husada Mahakam
Samarinda. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan proposal TAK ini tidak
lepas dari bimbingan, pengarahan, dukungan serta doa-doa dari berbagai pihak
yang dengan segala ketulusan hati, kasih sayang, dan pengorbanannya
memberikan bantuan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa proposal TAK ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan
kritikan yang membangun dari berbagai pihak. Semoga proposal TAK ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.

Samarinda, 07 April 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah suatu penyakit yang bisa terjadi pada semua
orang dan tanpa mengenal ras, budaya, anak-anak, dewasa miskin ataupun
kaya,ganguan jiwa merupakan salah satu gangguan mental yang di
sebabkan oleh beragam faktor yang berasal dari dalam maupun luar.
Gangguan mental ini dapat dikenali dengan perubahan pola pikir, tingkah
laku dan emosi yang berubah secara mendadak tanpa disertai alasan yang
jelas. Stres yang menjadi pemicu awal terjadinya gangguan jiwa akan
membuat seseorang tidak mampu beraktivitas secara normal. Jika stres ini
tidak ditangani secara cepat maka akan berlanjut pada gejala gangguan
kejiwaan.
Pada umumnya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
kejiwaan seseorang yakni. Faktor Keturunan, jika di dalam silsilah
keluarga tersebut mempunyai riwayat ganguan jiwa maka keturunan –
keturunan dari keluarga tersebut bisa dan sangat mungkin juga akan
mengalami ganguan medis tersebut karena ada hubungan darah dari orang
tua mereka yang menyebabkan si anak juga bisa mengalami ganguan jiwa
tersebut. Faktor lingkungan di sini juga bisa berpengaruh terhadap
penyakit medis gangguan jiwa tersebut, contoh di dalam sebuah
lingkungan ada seseorang yang mengalami suatu masalah atau juga miliki
sebuah aib dan dalam lingkungan tersebut ada beberapa orang yang
dengan sengaja mengucilkan dan mengejek orang tersebut, maka orang
terbebut akan mengalami beban pikiran yang berat sehingga menyebabkan
depresi yang mengakibatkan gangguan jiwa.
Terapi Aktivitas kelompok Sosialisasi (TAKS) merupakan
upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan
masalah hubungan sosial. TAKS merupakan terapi modalitas yang
dilakukan perawat pada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktivitas di gunakan sebagai terapi dan
kelompok di gunakan sebagai asuhan. Didalam kelompok terjadi dinamika
interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi
laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki prilaku lama yang maladaptif.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara
bertahap.
2. Tujuan khusus
a. Klien mampu memperkenalkan diri
b. Klien mampu berkenalan dengan anggota keluarga kelompok
c. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
e. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah
pribadi pada orang lain.
f. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosial kelompok
g. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat
kegiatan TAKS yang telah dilakukan.
BAB II

RENCANA KEGIATAN

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan Terapi Aktivitas Kelompok diharapkan
halusinasi terkontrol dengan baik.

2. Tujuan Khusus
a. klien mampu bersosialisasi dengan baik dengan teman-temannya
b. klien dapat lebih terorientasi dengan lingkungannya
c. mencegah klien untuk menyendiri sehingga dapat mengontrol
halusinasi.

B. Kriteria Pasien
a. Klien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktifitas kelompok ini
adalah:
1. Kondisi fisik sehat
2. Klien yang dapat baca dan tulis
3. Klien dapat berinteraksi
4. Klien yang sudah setuju dengan kontrak TAK

b. Klien yang sesuai kriteria dan bersedia

No. Nama Klien Peserta TAK


1. Tn. A.J
2. Tn. A.M
3. Tn. Th
4. Tn. Tk
5. Tn. R
6. Tn. H

C. Waktu dan Tempat


Tempat : Ruang TAK Belibis
Hari/Tanggal : Kamis, 08 April 2021
Waktu : 14.00-14.45 WITA

D. Metode Terapi Aktivitas Kelompok


Metode yang digunakan padatherapy aktifitas kelompok (TAK) ini adalah
metode:
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran/stimulasi

E. Media dan Alat


1. Bola tennis atau botol
2. Handphone (MP3)
3. Buku catatan dan pulpen
4. Jadwal kegiatan klien.
F. Pelaksana
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap
Sessi yang telah disepakati. Sebagai berikut:
Leader : Priska
Co-Leader : Riza Nur Fauzi
Fasilitator I : Syahna Septiara Y. A
Fasilitator II : Tika Norjanah
Observer : Novalinna Appleangeline R

G. Setting Tempat

L Co-L

F F

K
K

K K
K K Obs

Keterangan:
L : Leader
F : Fasilitator
Obs
: Observasi

: Klien/Pasien
K

H. Uraian Tugas
1. Leader
Tugas:
 Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.
 Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya
therapy.
 Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
 Memimpin diskusi kelompok.
2. Co. Leader
Tugas:
 Membuka acara.
 Mendampingi Leader.
 Mengambil alih posisileader jika leader bloking.
 Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
 Menutup acara diskusi.
3. Fasilitator
Tugas:
 Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
 Memberikan stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikuti jalannya therapy.
4. Observer
Tugas:
 Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format
yang tersedia).
 Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai
persiapan, proses, hingga penutupan.

I. Tata Tertib
1. Peserta dan therapist harus hadir 10 menit sebelum acara dimulai
2. Bagi peserta yang akan pergi ke toilet, beri kesempatan sebelum acara
dimulai
3. Selama kegiatan berlangsung,semua anggota kelompok tidak
diperbolehkan meninggalkan ruangan
4. Selama kegiatan berlangsung kemua kelompok tidak menganggu
anggota lainnya
5. Selama kegiatan berlangsung semua anggota kelompok tidak
diperkenankan makan, minum dan merokok
6. Setiap anggota kelompok yang akan berbicara harap mengacungkan
tangan dan berbicara apabila dipersilahkan oleh leader
7. Setiap anggota tidak diperkenankan meninggalkan sebelum acara
dimulai.

J. Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok

No Waktu Tahap Kegiatan


1. 14.00-14.05 Pembukaan  Mengucapkan salam
WITA  Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan terapi
 Melaksanakan kontrak
waktu
2. 14.05-14.35 Kerja  Memebrikan penjelasan
WITA pada klien mengenai
aturan permainan.
 Mendemonstasikan cara
permainan
 Memulai permainan
 Kesan dan pesan

3. 14.35-14.40 Terminasi  Menanyakan perasaan


WITA anggota setelah mengikuti
TAK
 Menanyakan manfaat dari
adanya TAK
 Menarik kesimpulan dari
TAK.
 Menutup jalannya TAK

K. Evaluasi
1. Evaluasi Proses

2. Evaluasi Hasil
Kelompok Intervensi
a. ….. klien mampu mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok dari
awal sampai akhir.
b. menyebutkan perasaannya setelah mengikuti TAK.

Nama Mengikuti Skor Skor Berperan


Klien seluruh PANSS PANSS aktif dalam
TAK sebelum setelah TAK
terapi terapi
BAB III
LAPORAN HASIL KEGIATAN
BAB IV
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna & Akemat. 2004. Keperawatan Jiwa, Terapi Aktifitas
Kelompok. Jakarta: EGC

Stuar dan Sundeen. 2004 . Buku Saku Keperawatan Jwa, Edisi 3.


Jakarta: EG

Anda mungkin juga menyukai