Pengaruh Penambahan Sari Wortel Dalam Sitrat Kuning Telur Terhadap Kualitas Spermatozoa Kambing Bligon
Pengaruh Penambahan Sari Wortel Dalam Sitrat Kuning Telur Terhadap Kualitas Spermatozoa Kambing Bligon
Maria E. Barek, Kirenius Uly, Wilmientje M. Nalley, H.L.L. Belli, Thomas M. Hine*
Fakultas Peternakanan - Universitas Nusa Cendana, Jln.Adisucipto, Penfui.
*Correspondence author, email: thomasmatahine@staf.undana.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penambahan berbagai dosis sari wortel ke dalam pengencer
sitrat-kuning telur (S-KT) terhadap kualitas spermatozoa kambing Bligon. Semen ditampung dua kali seminggu
menggunakan metode vagina buatan dari 3 ekor kambing pejantan dengan kondisi tubuh dan organ reproduksi
yang normal. Semen yang memiliki motilitas diatas 70%, konsentrasi ≥1000x106mL dan abnormal ≤ 15%
selanjutnya diencerkan dengan S-KT yang ditambahkan dengan sari wortel pada konsentrasi: 0% (SW-0), 10%
(SW-10), 12,5% (SW-12,5), 15% (SW-15), 17,5% (SW-17,5), dan 20% (SW-20). Semen yang telah diencerkan
disimpan di dalam lemari pendinginan pada suhu 3-5o C. Evaluasi dilakukan setiap 24 jam terhadap motilitas,
viabilitas dan abnormalitas spermatozoa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spermatozoa yang diencerkan
dengan S-KT yang disuplementasi dengan sari wortel 17,5% (P4) mempunyai kualitas lebih tinggi (P<0,05)
dibandingkan dengan ke empat perlakuan lainnya, yaitu dengan motilitas (49,04%), viabilitas (55,70%), dan
abnormalitas (4,57%) dengan lama penyimpanan selama 4 hari. Disimpulkan bahwa penambahan sari wortel
sebanyak 17,5% ke dalam pengencer sitrat kuning telur dapat meningkatkan kualitas spermatozoa kambing
bligon.
Kata kunci: sitrat kuning telur, sari wortel, spermatozoa, kambing bligon.
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of adding various doses of carrot juice into citrate-egg yolk diluents (C-
EY) on bligon buck semen quality. Semen was collected twice a week using an artificial vaginal method of three
buck with normal body condition and reproductive organs. Semen was 70% of motility, konsentration
≥1000x106mL and abnormality ≤ 15 diluted with C-EY added with carrot juice at a concentrations: 0% (CJ-0),
10% (CJ-10), 12.5% (CJ-12,5), 15% (CJ-15), 17.5% (CJ-17,5), and 20% (CJ-20), and stored in a refrigerator at
3-5o C. The quality of spermatozoa was evaluated every 24 hours. The Variables measured were spermatozoa
motility, viability, and abnormalities. The results showed that spermatozoa preserved by C-EY supplemented by
17.5% carrot juice (CJ-17.5) had a higher quality (P<0.05) compared to the other four treatments, with motility
(49.04 ± 1.0%), viability (55.70 ± 1.22%), dan abnormalities (4.57 ± 0.88 %) on the 4th day of storage. This
study concludes that 17.5% carrot juice into citrate eggyolk extender improves the bligon buck semen
PENDAHULUAN
Kambing Bligon (Jawa Randu) merupakan (IB). Keberhasilan IB antara lain terbergantung
kambing hasil persilangan kambing kacang pada kualitas spermatozoa yang digunakan, di
dengan kambing Peranakan Ettawa (PE). mana semakin tinggi kualitas spermatozoa maka
Kambing Bligon merupakan kambing lokal tingkat keberhasilan IB akan semakin tinggi.
Indonesia yang mempunyai keistimewaan dari Pejantan penghasil spermatozoa perlu diseleksi,
segi reproduksinya yaitu mampu memproduksi dan selanjutnya spermatozoa yang diperoleh
cempe sepanjang tahun, tidak dipengaruhi dipreservasi dalam medium pengencer yang
musim, dan mempunyai tingkat prolifikasi yang dapat menyediakan kebutuhan zat-zat nutrisi
relatif tinggi (Basbeth et al., 2015). bagi kebutuhan fisik dan kimiawi spermatozoa
Penggunaan spermatozoa pejantan unggul selama penyimpanan (Tambing dkk., 2003 ).
untuk meningkatkan mutu genetik ternak dapat Sitrat berperan sebagai buffer yang
dilakukan melalui teknologi inseminasi buatan berfungsi untuk mempertahan pH selama proses
109
Jurnal Nukleus Peternakan (Desember 2020) Volume 7, No. 2:109-117 pISSN : 2355-9942, eISSN:2656-792X
Barek et al.: Pengaruh Penambahan Sari Wortel ........................
penyimpanan suhu dingin untuk preservasi daya wortel. Wortel merupakan salah satu jenis
tahan hidup dan fertilitas spermatozoa (Hafez, sayuran yang mudah ditemui dan mengandung
2000), sedangkan kuning telur mengandung zat-zat penting yang dibutuhkan oleh sel.
lipoprotein dan lesitin yang dapat mengurangi Kandungan nutrisi didalamnya seperti
efek cold shock bagi spermatozoa, sehingga karbohidrat yang dapat digunakan oleh
kerusakan pada saat pengenceran, pendinginan spermatozoa sebagai sumber energi, vitamin C
dan pembekuan berkurang. dan β-karoten sebagai senyawa antioksidan, dan
Kuning telur dapat menyebabkan berbagai mineral (Yulnawati, 2005).
ketidakstabilan pada membran dan perubahan Pemanfaatan sari wortel sebagai bahan
pada konsentrasi struktur matrik lipid akibat pengencer telah dilaporkan dengan hasil yang
terjadi hidrolisis lesitin kuning telur menjadi baik dalam proses preservasi spermatozoa
isolilesitin dan asam lemak yang dikatalis oleh domba garut (Parera et al., 2009), dan sapi bali
enzim fosfolipase A yang disekresi oleh kelenjar (Yendraliza et al., 2018). Penelitian ini
bulbouretralis (Hartono, 2008). Untuk bertujuan untuk menguji pengaruh penambahan
mempertahankan kualitas spermatozoa yang berbagai konsentrasi sari wortel ke dalam
dihasilkan, maka petambahan antioksidan dan pengencer sitrat-kuning telur (S-KT) terhadap
nutrisi yang dapat melindungi spermatozoa dari kualitas spermatozoa kambing bligon.
radikal bebas dan zat tersebut terdapat pada
METODE PENELITIAN
Bahan P0 P1 P2 P3 P4 P5
Sitrat – Kuning Telur (%) 100 90 87,5 85 82,5 80
Sari wortel (%) 0 10 12,5 15 17,5 20
Total 100 100 100 100 100 100
110
Penampungan dan Evaluasi Semen dilakukan setelah spermatozoa diwarnai dengan
Penampungan semen dilakukan dengan eosin-negrosin. Spermatozoa hidup berwarna
metode vagina buatan dengan suhu 42-44oC. bening atau putih, sedangkan spermatozoa mati
Penampungan semen dilaksanakan 2 kali berwarna merahkeunguan. Perhitungan
seminggu menggunakan vagina buatan dan viabilitas spermatozoa diperoleh sesuai rumus :
kambing betina berahi sebagai pemancing. Air Viabilitas = , 5)
panas bersuhu 50-55 oC dimasukkan pada klep
vagina buatan kemudian periksa suhu bagian abnormalitas spermatozoa berdasarkan jumlah
dalam vagina buatan dengan thermometer, klep spermatozoa yang memiliki bentuk yang tidak
ditutup dan diberi pelicin pada bagian depan normal menggunakan rumus: abnormalitas =
vagina buatan. Selanjutnya dilakukan .
penampungan.
Semen segar dievaluasi secara makroskopis Pengenceran dan Penyimpanan Semen
meliputi : 1) volume semen: dapat dibaca secara Semen yang digunakan dalam penelitian ini
langsung pada tabung penampung semen, 2) memiliki motilitas >70%, konsentrasi > 1000 ×
konsistensi semen diukur dengan cara 106, dan abnormalitas < 15% (Jhonson et al.,
memiringkan tabung penampung semen secara 2000). Pengenceran semen dilakukan dengan
perlahan-lahan sambil melihat gerakan menggunakan S-KT yang disuplementasikan
perpindahan semen keposisi semula. Pergerakan dengan sari wortel pada berbagai konsentrasi
semen yang lambat menunjukkan konsistensi yaitu, 0, 10, 12,5, 15, 17,5, dan 20%. Semen
kental, pergerakan yang agak cepat yang telah diencerkan disimpan di dalam lemari
menununjukkan konsistensi sedang, sedangkan pendingin pada suhu 3-5oC. Evaluasi kualitas
pergerakan yang sangat cepat menunjukkan semen cair dilakukan setiap 24 jam.
konsistensi encer, 3) pH semen diukur dengan
menggunakan kertas indicator pH. pH semen Variabel Penelitian
diketahui berdasarkan perubahan warna pada Variabel yang diukur dalam penelitian
kertas pH tersebut dan disesuaikan dengan adalah: (1) motilitas spermatozoa (%),
standar warna pada kertas indikator pH. ditentukan melalui pengamatan di bawah
Evaluasi kualitas semen secara mikroskop pada pembesaran 40x10. Penilaian
mikroskopis dilakukan dengan menggunakan dilakukan secara pada 5 lapang pandang
mikroskop yang meliputi: 1) gerakan massa mikroskop yang berbeda; (2) Viabilitas
spermatozoa, dikelompokkan dalam 3 golongan spermatozoa (%), ditentukan melalui
yaitu gerakan cepat berpindah dan berbentuk pengamatan mikroskop pada pembesaran 40×10.
awan tebal dan gelap (+++), gerakan cepat dan Sperma yang mati menyerap warna (berwarna
berbentuk awan tipis (++), terlihat gerakan merah) sedangkan sperma hidup tidak menyerap
sperma secara individu dan tidak ada gumpalan zat warna (berwarna bening atau putih).
awan (+). 2) konsentrasi spermatozoa Perhitungan viabilitas spermatozoa dilakukan
menunjukkan jumlah sel spermatozoa tiap terhadap ≥ 1000 spermatozoa pada 10 lapang
satuan volume semen diukur dengan pandang yang berbeda; (3) Abnormalitas
menggunakan haemocytometer, dan diamati di spermatozoa (%), dilihat dengan mikroskop
bawah mikroskop pada pembesaran 40×10. 3) pada pembesaran 40×10. Sperma yang abnormal
persentase motilitas spermatozoa ditentukan memiliki bentuk kepala atau ekor yang tidak
melalui pengamatan spermatozoa di bawah normal.
mikroskop dengan pembesaran lensa objektif
40×10. Penilaian terhadap persentase Analisis Data
spermatozoa motil adalah spermatozoa yang Data yang terkumpul dianalisis dengan
bergerak progresif ditentukan secara subjektif Analysis of variance (Anova) dan dilanjutkan
pada sepuluh lapang pandang yang berbeda, dengan uji Duncan. Analisis menggunakan
nilai yang diberikan berkisar antara 0% dan software SPSS 22.0 for windows.
100% dengan skala 5%, 4) viabilitas
spermatozoa diketahui melalui pengamatan
mikroskop pada pembesaran 40x10. Pengukuran
111
Jurnal Nukleus Peternakan (Desember 2020) Volume 7, No. 2:109-117 pISSN : 2355-9942, eISSN:2656-792X
Barek et al.: Pengaruh Penambahan Sari Wortel ........................
112
Jurnal Nukleus Peternakan (Desember 2020) Volume 7, No. 2:109-117 pISSN : 2355-9942, eISSN:2656-792X
Barek et al.: Pengaruh Penambahan Sari Wortel ........................
Viabilitas merupakan salah satu indikator sebaiknya tidak mengandung sperma abnormal
penentu kualitas semen karena berhubungan lebih dari 20%. Semen dengan nilai sperma
dengan daya hidup spermatozoa. Persentase abnormal 2,50 ± 0,29% dianggap mempunyai
viabilitas semen segar kambing Bligon diperoleh kualitas baik karena hal ini sesuai dengan
rata-rata 86,70 ± 1,54%. Hal ini menunjukkan pendapat Arifiantini dan Purwantara (2010),
semen tersebut memiliki kualitas yang baik. yang menyatakan bahwa pada umumnya bila
Nugroho et al. (2015) menjelaskan bahwa rata- terlihat sel dengan bentuk abnormal berjumlah
rata viabilitas spermatozoa pada semen segar 20% atau lebih maka kualitas semen itu
adalah 83,09±2,22%. dianggap jelek.
Persentase sperma abnormal pada
penelitian adalah 2,50 ± 0,29%. Nilai ini sesuai Pengaruh Perlakuan Terhadap Kualitas
dengan standar inseminasi buatan menurut Spermatozoa
Kartasudjana (2001), yang menyatakan bahwa Evaluasi kualitas spermatozoa kambing
semen untuk keperluan inseminasi buatan Bligon selama preservasi ditampilkan pada
Table 3.
Tabel 3. Kualitas spermatozoa kambing bligon (%) yang dipreservasi dalam pengencer sitrat-kuning
telur yang disuplementasi dengan berbagai level sari wortel
Hasil penelitian menunjukkan bahwa telur yang disuplementasi sari wortel 17,5%
penambahan sari wortel dalam pengencer sitrat (p<0,05) sedangkan pada level sari wortel
kuning telur tidak mampu meningkatkan lainnya tidak terjadi peningkatan yang signifikan
motilitas dan viabilitas spermatozoa (p>0,05) (p>0,05). Abnormalitas spermatozoa teramati
pada hari ke-1 preservasi. Sejak hari ke-2 hingga cukup rendah pada semua perlakuan yakni di
ke-4 preservasi, terjadi peningkatan motilitas bawah 6%, dan tidak ada perbedaan yang
dan viabilitas yang signifikan pada spermatozoa signifikan (p>0,05) antara perlakuan selama 4
yang dipreservasi dalam pengencer sitrat kuning hari preservasi (Tabel 2).
113
Jurnal Nukleus Peternakan (Desember 2020) Volume 7, No. 2:109-117 pISSN : 2355-9942, eISSN:2656-792X
Barek et al.: Pengaruh Penambahan Sari Wortel ........................
114
sebagai pencegah reaksi adalah katalase, terganggunya transport nutrisi yang diperlukan
glutation peroksidase, glutation, dan sistein, oleh spermatozoa untuk bertahan hidup dan
sedangkan yang berfungsi sebagai antioksidan pergerakannya (Salisbury dan Ros, 1995).
pemutus reaksi rantai adalah vitamin E Konsentrasi kalsium yang tinggi menurut
(tokoferol), vitamin C (asam askorbat), β- Fuller dan Shields (1998) juga memmengaruhi
karoten, glutation, dan sistein (Suryohudoyo, sensitivitas spermatozoa terhadap cold shock
2000). karena menyebabkan kerusakan dan perubahan
Wortel juga mengandung kalium, kalsium membran sel yaitu fosfolipid, kolesterol dan
dan fosfor. Kalsium berfungsi memberikan protein. Meningkatnya konsentrasi ion kalsium
energi bagi spermatozoa serta merangsang bebas dalam sel akan menyebabkan kematian
pergerakan spermatozoa. Kalsium di dalam sel sel, karena keberadaan kalsium bebas ini akan
berperan sebagai kofaktor reaksi biologi, mengaktifkan enzim-enzim penyebab kematian
terutama metabolisme energi dan sintesis sel seperti, endonuklease yang akan
glikogen dan protein untuk pertumbuhan sel. menghancurkan DNA dalam inti spermatozoa
Kalium berfungsi meningkatkan metabolisme dan transglutaminase yang berikatan secara
spermatozoa selama penyimpanan. Keberadaan kovalen dengan protein membran melalui
kalium dan kalsium sangat memengaruhi pembentukan ikatan isopeptida yang mematikan
motilitas daya hidup spermatozoa. Daya tahan sel.
hidup spermatozoa rendah, yang diakibatkan Fosfor berfungsi untuk mempertahankan
tingginya kadar alkaloid dalam pengencer semen keseimbangan pH dalam sel. Fosfor juga
dapat mengganggu aktivitas enzim ATP-ase merupakan mineral penting yang ditemukan di
pada membran sel spermatozoa dibagian ekor. setiap sel tubuh yang berperan utama dalam
Enzim ATP-ase tersebut berfungsi pembentukan DNA dan RNA. Fosfor memiliki
mempertahankan homeostatis ion natrium dan manfaat dalam proses metabolisme sel.
kalium. Aktifitas enzim ATP-ase terganggu, Keberadaan Phosphore berperan dalam proses
maka homeostatis ion natrium dan kalium akan pemecahan karbohidrat dan lemak didalam
terganggu sehingga konsentrasi Na+ intrasel sistem pencernaan, sehingga lemak dapat
meningkat, gradient Na+ melintasi membran sel terdistribusi dalam tubuh untuk pembentukan
akan mengalami penurunan (Ganong, 2001). sel. Phosphore dalam bentuk fosfolipid
Apabila kalsium berkurang maka Membran akan membantu protein dan lemak untuk
kehilangan kemampuannya untuk mengangkut didistribusikan dalam tubuh dan membentuk
bahan-bahan terlarut kedalam sitoplasma apa membran sel (Ganong, 2001).
bila kalsiun kurang. Permeabilitas membran
spermatozoa jika terganggu akan menyebabkan
SIMPULAN
Penambahan sari wortel ke dalam spermatozoa kambing bligon, dengan level sari
pengencer S-KT dapat meningkatkan kualitas wortel terbaik adalah 17,5%.
DAFTAR PUSAKA
Alextriston KN, Henderiana LLB, Uly K. 2015. Agarwal A, Sekhon LH. 2010. The role of
Pengaruh sari wortel dengan level yang antioxidant therapy in the treatment of male
berbeda pada pengencer sitrat kuning telur infertility. Human Fertility. 13(4): 217-25.
terhadap motilitas, viabilitas, derajat Babic I, Amiot MJ, Ngugen The C, Aubert S.
keasaman spermatozoa babi Landrace. 1993. Changes in phenolic content in
Jurnal Nukleus Peternakan. 2(2): 117-128. fresh, ready-to-use and shredded carrots
Arifiantini RI, Purwantara B. 2010. Motility and during storage. Journal of Food Science.
viability of Friesian Holstein spermatozoa 58(2): 351- 356.
in three different extender stored at 5oC. Basbeth AH, Dilaga WS, Purnomoadi A. 2015.
Jurnal of the Indonesian Tropical Animal Hubungan antara ukuran- ukuran tubuh
Agriculture. 35(4): 222-226. terhadap bobot bada kambing bligon jantan
umur muda di Kabupaten Kendal, Jawa
115
Jurnal Nukleus Peternakan (Desember 2020) Volume 7, No. 2:109-108 pISSN : 2355-9942, eISSN:2656-792X
Adjam et al.: Kualitas Organoleptic Daging Se’i........................
116
Program Pascasarjana. Institut Pertanian pengencer tris terhadap kualitas semen
Bogor, Bogor. beku kambing Etawah. J. Ilmu Ternak Vet.
Parera FZ, Prihatiny DF, Souhoka, Rizal M. 5(2): 1-8.
2009. pemanfaatan sari wortel sebagai Tambing SN, Sutama IK, Arifiantini RI. 2003.
pengencer alternative spermatozoa Efektevitas berbagai konsentrasi laktosa
epididimis sapi Bali. Indonesia Tropical dalam pengencer tris terhadap viabilitas
Animal Agriculture. 34(1):50-56. semen cair kambing Saanen. JITV. 8(2):
Rizal M. 2008. Peningkatan kualitas 84-90
spermatozoa epididimis kerbau belang Thamburaj S, Singh N. 2005. Textbook of
yang dikriopreservasi dengan Vegetables, Tuber Crops And Spices.
beberapa konsentrasi sukrosa. Jurnal Ilmu Indian Council of Agriculture Research.
Ternak dan Veteriner 8(4):188-183. New Delhi.
Rubatzky E, Yamaguchi M. 1997. World Tambing NS, Gazali M, Purwantara B. 2001.
Vegetables: Principles, Production, and Pemberdayaan teknologi inseminasi buatan
Nutritive Value. A Division of pada ternak kambing. Wartazoa. 11(1): 1 -
International Thomson Publishing Inc. 320 6.
pp. Yulnawati MA, Setiadi, Herdis. 2005.
Suryohudoyo P. 2000. Oksidan, antioksidan, dan Pemanfaatan sari buah melon dan sari
radikal bebas. Dalam: Kapita Selekta wortel sebagai media pengencer alternatif
Ilmu Kedokteran Molekuler. semen cair domba Garut. Protein 1(2): 151-
Suryohudoyo, P. CV Sagung Seto, Jakarta. 160.
hlm. 31-47. Yendraliza, Musyrifin M, Elviriadi, Zumarni,
Salisbury B, Ross CW. 1995. Fisiologi Rodiallah M. 2018. Viabilitasspermatozoa
Tumbuhan. Jilid 1. Edisi IV. ITB, sapi bali menggunakan pengencer
Bandung. andromed dengan penambahan konsentrasi
Suyadi A, Rachmawati N, Iswanto. 2012. sari wortel yang berbeda. Jurnal Ilmu dan
Pengaruh α-Tocopherol yang berbeda Teknologi Peternakan Tropis. 6(2): 239-
dalam pengencer dasar tris 245.
aminomethane kuning telur terhadap Yotov SI, Fasulkovand N, Vassilev. 2011.
kualitas semen kambing Boer yang Effect of ejaculation frequency
disimpan pada suhu 50c. Jurnal Ilmiah onspermatozoa survival in diluted semen
Ilmu-ilmu Peternakan. 22(3): 1-8. from pleven blackhead rams. Turk. J. Vet.
Tambing SN, Toelihere MR, Yusuf TL, Sutama Anim. Sci. 35(2): 117-122.
IK. 2000. Pengaruh gliserol dalam
117