Anda di halaman 1dari 9

Farmaka

Volume 14 Nomor 4 70

PENETAPAN KADAR SIMVASTATIN MENGGUNAKAN KROMATORAFI


CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) :REVIEW
Savira Silma Aulia, Iyan Sopyan, Muchtaridi
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang Km.21 Jatinangor 45363 Telp. 022-7996200
E-mail*: muchtaridi@unpad.ac.id

Abstrak

Simvastatin merupakan produk utama golongan statin yang memiliki khasiat utama sebagai
antihiperlipidemia dan antikolestrol. Sebagai produk utama, simvastatin banyak diproduksi
sebagai obat di industri farmasi. Penetapan kadar simvastatatin dalam sediaan farmasetika
atau dalam sediaan hayati diperlukan untuk mengetahui kadar sesungguhnya dari simvastatin
dalam sediaan yang selanjutnya dapat dijadikan acuan dalam studi ketersediaan hayati dari
simvastatin. Metode untuk penetapan kadar simvastatin dapat menggunakan berbagai macam
instrumen salah satunya Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Perbedaan jenis sampel
dan kondisi dalam analisis penetapan kadar simvastatin mempengaruhi pemilihan fase gerak,
kolom, panjang gelombang pengukuran, rate flow, dan waktu retensi analisis untuk
menentukan kondisi optimum analisis. Penentuan aspek-aspek tersebut mempengaruhi hasil
analisis sampel.
Kata kunci : Simvastatin, analisis penetapan kadar, KCKT

Abstract

Simvastatin is the main product of statins which have the primary efficacy as
antihyperlipidemia and anticholestrol. As the main product, simvastatin produced as drugs in
pharmaceutical industry. Simvastatatin assay in pharmaceutical preparations or in biological
preparations needed to determine the actual levels of simvastatin in dosage then it can be
used as a reference in the study of the bioavailability of simvastatin. Methods for the
determination of simvastatin can use a variety of instruments one of them is High
Performance Liquid Chromatography (HPLC). The different types of sample and assay
conditions in the analysis of simvastatin affect the selection of the mobile phase, the column,
the wavelength measurement, flow rate, and retention time analysis to determine the optimum
conditions of analysis. The determination of these aspects affect the results of sample
analysis.

Keywords: Simvastatin, analysis assay, HPLC

Pendahuluan 1S,3R,7S,8S,8aR)-8-{2-[(4R)-4-hidroksi-
6-oxooxan-2-etil}-3,7-dimetil-1, 2, 3, 7, 8,
Simvastatin adalah analog dari
8 a -hexahidronaphthalen-1-yl-2,2-
lovastatin, yang merupakan produk utama
dimetilbutanoate (Desager dan Horsman,
dalam golongan obat statin (Desager dan
1996 ; Lennernas dan Fager, 1997)
Horsman, 1996). Simvastatin atau
digunakan untuk mengobati
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 71

hiperkolesterolemia dan kondisi yang Horsman, 1996). Simvastatin atau


berkaitan serta digunakan untuk mencegah 1S,3R,7S,8S,8aR)-8-{2-[(4R)-4-hidroksi-
penyakit kardiovaskular (Nissen et al., 6-oxooxan-2-etil}-3,7-dimetil-1, 2, 3, 7, 8,
2006). Simvastatin memliki tingkat 8 a -hexahidronaphthalen-1-yl-2,2-
kefektivan tinggi dalam mereduksi total dimetilbutanoate menginhibisi 3-hidroksi-
kolesterol dan LDL, yang dapat digunakan 3metil-glutaril-coenzymeA (HMG-CoA)
secara luas pada hiperkolesterolemia reduktase yang mengakatalis proses
(Corsini et al., 1999). konversi dari HMGCoA menjadi
mevalonat yang merupakan prekusor
Penetapan kadar simvastatin dalam
kolesterol, hal ini merupakan proses awal
berbagai sediaan baik dalam sediaan
dalam biosintesis kolesterol di dalam tubuh
farmasetikal seperti tablet, kapsul, ataupun
(Desager dan Horsman, 1996 ; Lennernas
dalam sediaan hayati seperti dalam plasma
dan Fager, 1997). Simvastatin digunakan
diperlukan untuk mengetahui dan
untuk mengobati hiperkolesterolemia dan
memastikan kadar sesungguhnya dari
kondisi yang berkaitan serta digunakan
simvastatin terutama dalam sediaan hayati
untuk mencegah penyakit kardiovaskular
yang dapat dijadikan acuan untuk
(Nissen et al., 2006). Simvastatin memliki
mengetahui profil bioavaibilitas
tingkat kefektivan tinggi dalam mereduksi
simvastatin. Berbagai metode seperti
total kolesterol dan LDL, yang dapat
kromatografi lapis tipis (Vickers et al.,
digunakan secara luas pada
1990 ; Pravish et al., 2010), eleektrokinetik
hiperkolesterolemia (Corsini et al., 1999).
kromatografi dan voltametri (USP, 2002),
kromatografi cair kinerja tinggi (Fabio et Selain menurunkan kadar lipid,
al., 2009 ; Lucie et al., 2008 ; Carlucci et golongan statin juga mempunya peranan
al., 1992 ; Ochiai et al., 1997), penting dalam mereduksi kolesterol
spektrometri massa (Barret et al., 2006 ; sebagai antioksidan (Ebru et al., 2011 ;
Ramakrishna et al., 2007 ; Basavaih dan Preston et al., 2006), antitumor (Carmen
Devi, 2008 ; Yang et al., 2005 ; Bhavin et et al.,2012 ; Sune et al., 2012),
al., 2008), kromatografi gas (Takano et al., antiinflamasi (Anuradha et al., 2011 ;
1990) telah dilaporkan dapat digunakan Aryeh et al., 2006), immunomodulator
untuk menganalisis kadar simvatatin. (Aryeh et al., 2006 ; Ulrike et al., 2005)
anti malaria (Rina et al., 2009 ; Veronique
Simvastatin
et al., 2010), antifungi (László et al., 2011)
Simvastatin adalah analog dari dan agen pembentuk tulang (Pasquale et
lovastatin, yang merupakan produk utama al., 2011 ; Bernard et al., 2007 ;
dalam golongan obat statin (Desager dan Athanasios et al., 2012).
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 72

Terdapat tiga bentuk kristal simvastatin Kromatografi Cair Kinerja Tinggi


dimana pola difraksi kristal tersebut (KCKT)
dipengaruhi oleh perubahan suhu yaitu
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
suhu rendah. Bentuk I kristal simvastatin
(KCKT) adalah pengembangan terkini dari
stabil pada suhu lebih dari 272 K,
kromatografi cair kolom klasik, dimana
sedangkan bentuk II dan III berturut – turut
pada KCKT ini terdapat pengembangan
stabil pada suhu 272-232 K dan dibawah
teknologi pada kolom, detektor yang lebih
232 K (Husak, 2009).
sensitiv dan peka serta kemjuan teknologi
Simvastatin merupakan prodrug yang
pada pompa bertekanan tinggi yang
akan menjadi bentuk aktif asam -β-hidroksi
menyebabkan KCKT menjadi suatu
jika dihrolisis terlebih dahulu dalam bentuk
metode dengan sistem pemisahan zat yang
lakton di hati (ISFI,2008). Hasil hidrolisis
cepat dan efisien (Johnson, 1991).
simvastatin sebesar 95 % terikat protein
plasma dan hanya sekitar 5 % simvastatin Kromatografi adalah teknik pemisahan
dalam bentuk bebasnya yang aktif (ISFI, suatu campuran zat menggunakan fase
2008). Sedangkan waktu paruh dari gerak dan fase diam, dimana pemisahan
simvastatin di dalam tubuh selama 2 jam terjadi akibat adanya perbedaan daya
(ISFI, 2008). adsorpsi, kelaruutan, partisi, ukuran
Simvastatin berdasarkan moleul, ukuran ion dan tekanan uap pada
Biopharmaceutical Classification System komponen yang dibawa oleh fase gerak
(BSC) termasuk kedalam kelompok obat melaui fase diam (Dong, 2006 ; Grob dan
kategori II yang memilki kelarutan rendah Barry, 2004 ; Lux, 2004).
dalam air tetapi memilki permeabilitas
Pemisahan pada kromatografi partisi
yang tinggi. Kelarutan simvastatin dalam
berdasarkan perbedaan partisi analit dalam
air sebesar 0,03 mg/l, kelarutan yang
fase gerak dan fase diam cair yang tidak
rendah ini mempengaruhi laju disolusi
bercampur yang terikat pada penyangga
yang rendah dan bioavaibilitas oral yang
kolom. (Putra, 2004).
rendah (Amidon et al., 1995). Kelarutan
adalah salah satu faktor penting dalam Dua jenis teknik kromatografi
menilai bioavaibilitas obat di dalam darah partisi :
(Racz, 1989 ; Shargel 1999). i. Kromatograsi fase balik.
Teknik ini menggunakan fase gerak
yang bersifat polar dan fase diam
besifat non polar atau kurang polar.
Pada teknik ini sampel yang
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 73

memilki tingkat kepolaran lebih Kemasan kolom pada


tinggi akan terelusi lebih awal. kromatografi fase balik yang
banyak digunakan adalah jenis
ii. Kromatografi fase normal. oktadesil silana (C18) dan okttil
Teknik ini menggunakan fase gerak silama (C8). Kolom pada fase
yang bersifat kurang polar atau non nornal yang banyak digunakan
polar dan fase diam bersifat lebih adalah alkilnitril dan alkilalamina.
polar. Pada teknik ini sampel yang Memperanjang masa penggunaan
memilki tingkat kepolaran lebih kolom dapat dilakukan dengan
rendah akan terelusi lebih awal. memasang pelindung atau
prakolom dianatar katup
Kolom
pemasukan dan kolom utama
Pemisahan sampel dari komponen- (Johnson, 1991).
komponen lainnya terjadi di dalam kolom,
Beberapa fase diam yang sering
oleh karena itu kolom mempunyai peranan
digunakan pada KCKT yaitu divinel
yang sangat penting pada KCKT.
benzena, polimer stiren, dan silika baik
Speifikasi kolom yang biasa digunakan
yang dimodifikasi maupun yang tidak.
untuk pemisahan analitik yaitu yang
Modifikasi silika dilakukan dengan
berdiameter 2-4mm (Putra, 2004).
menambahkan reagen klorosin yang akan
Terdapat dua jenis kolom yaitu:
bereaksi dengaan gugus silanol. Gugus
- Kolom analitik. silanol (Si-OH) pada silika menyebabkan
silika bersifat sedikit asam dan memiliki
Diameter kolom 2-6mm,
permukaan yang polar (Lux, 2004).
dengan panjang kolom yang
tergantng pada material pengisi Fase diam jenis C-18 atau ODS (Octa
kolom. Panjang kolom untuk Desil Silica) mampu memisahkan senyawa
kemasan pellicular 50-100cm. dengan tingkat kepolaran tinggi, sedang
Sedangkan panjag kolom untuk dan rendah. Rantai alkil yang lebih pendek
kemasan poros mikropartikulat 10- pada fase diam sangat sesuai digunakan
30 cm (Putra, 2004). untuk senyawa polar. Silika yang tidak
- Kolom preparatif. termodifikasi menyebabkan waktu retensi
Diameter kolom 6 mm atau yang bervariasi dikarenakan adanya
lebih besar dengan panjang kolom kandungan air (Lux, 2004).
25-100 cm (Putra, 2004).
Fase Gerak
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 74

Pada sistem KCKT fase gerak pemisahan zat, seringkali komposisi yang
merupakan salah satu faktor yang tidak tepat memberikan hasil yang buruk
mempengaruh hasil pemisahan zat. walaupun sebenarnya kombinasi fase gerak
Pemisahan pada KCKT dipengaruhi oleh yang digunakan sudah benar.
susunan pelarut atau fase gerak yang
Panjang Gelombang dan Waktu Retensi
mengelusi sampel. Beberapa syarat pelarut
yaitu : Panjang gelombang simvastatin
menurut British Pharmacopae adalah 238
- Tidak terdapat cemaran
nm, tetapi untuk berbagai kondisi yang
- Inert atau tidak bereaksi dengan
berbeda panjang gelombang dari
kemasan
simvastatin dapat berbeda. Waktu retensi
- Dapat melarutkan cuplika
dinyatakan sebagai lamanya waktu analisis
- Visksitas rendah
sampel, dimana pada fase terbalik zat yang
- Kompatibel atau sesuai dengan
lebih polar akan terelusi lebih dulu dan
detektor
memiliki waktu retensi yang lebih cepat
- Memungkinkan untuk
dibanding zat non polar (Putra, 2004).
memperoleh kembali sampel
dengan mudah (Johnson dan Kondisi Sistem KCKT pada Berbagai
Stevenson, 1991). Penetapan Kadar Simvastatin

Pemilihan fase gerak dapat ditentukan Berbagai komposisi fase gerak yang
melalui eksperimen trial and error hingga berbeda digunakan dalam penelitian
didapatkan kromatogram yang diinginkan. penetapan kadar simvastatin. Pada
Pada kromatografi fase terbalik, fase gerak penetapan kadar simvastatin dan koenzim
bersifat polar dan akan terlelui lebih dulu. Q10 digunakan fase gerak asetonitril dan
Sedangkan pada fase normal fase gerak THF (80:20). Komposisi ini dinilai telah
berisfat kurang polar dan akan terelusi memberikan hasil yang optimum bagi
lebih dulu (Dong, 2006 ; Lux, 2004). pemisahan kedua senyawa tersebut dimana
waktu retensi dari simvastatin 3,64 menit
Pada beberapa penelitian kombinasi
dan waktu retensi dari koenzim Q10
penggunaan dari fase gerak teridiri fase
adalah 6,47 menit pada panjang gelombang
organik dan dapar. Fase organik seperti
248 nm. Berdasarkan hasil perbandingan
asetonitril dan methanol sering digunakan
waktu retensi tersebut simvastatin dan
dalam sistem KCKT. Sedangkan dapar
koenzzim Q10 telah terpisah dengan baik
yang sering digunakan yaitu dapar asetat,
(Mahendra, 2012).
dapar fosfat, tetrahidrofuran (THF).
Komposisi fase gerak menentukan
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 75

Pada penetapan kadar simvastatin dalam simvastatin dalam mikroemulsi ini yaitu
plasma manusia menggunakan KCKT 8,6 menit (Srinivas, 2012).
komposisi fase gerak yang digunakan yaitu
Kesimpulan
asetonitril dan air (80 : 20) (Alakhali,
2014) pada panjang gelombang 238 nm. Penetapan kadar simvastatin tidak hanya
Penetapan kadar simvastatin dalam plasma terbatas pada sediaan farmasetika saja
manusia pada penelitian lainnya tetapi mencakup sediaan hayati atau
menggunakan fase gerak metanol dan biologis. Kondisi dan jenis sampel dalam
campuran 2mM ammonium asetat dan penetapan kadar simvastatin menggunakan
500µl asam format 0,5 % (80 :20) yang KCKT dipengaruhi oleh beberapa aspek
dideteksi pada panjang gelombang 418,35 penting dan mempengaruhi hasil analisis.
nm dengan waktu retensi simvastatin 5,41
Daftar Pustaka
menit (Muralidharan, 2010)
Anuradha G., Nancy C., Jeanette H., Jing
Pada penelitian penetapan kadar Q., Catherine R., Julia M., Carolyn
B., Jean V., Catherine F. D., Peter S.,
simvastatin dan sitagliptin menggunakan
Mary B., Sybil T., Dean F., Frank M
asetonitril dan dapar asetat pH 4 (60:40) . 2011. High Dose Atorvastatin
Decreases Cellular Markers of
dimana waktu retensi simvastatin 5 ment
Immune Activation without
dan waktu retensi sitagliptin 2,1 menit Affecting HIV-1 RNA Levels:
Results of a Double-blind
pada panjang gelombang 253 nm (Devi,
Randomized Placebo Controlled
2013). Fase gerak asetonitril dan dapar Clinical Trial. The Journal of
Infectious Diseases; 203:756–764.
ammonium asetat 1 M (55:45) digunakan
untuk menetapkan kadar simvastatin dan Aryeh M., Abeles, Michael H., Pillinger.
2006. Statins as Anti-inflammatory
ezetimibe dalam obat pada panjang
and Immunomodulatory Agents. J.
gelombang 230 nm dengan waktu retensi Arithritis & Rhumatism; 54: 393–
407.
untuk ezetimibe 4,5 menit dan 20,1 menit
untuk simvastatin (Stephen, 2010). Athanasios N. T., Charalambos D.,
Georgia D. K., Dimitris N. T.,
Kadar simvastatin dalam formulasi Antonios K., Apostolos I. H.,
Christos G. S. 2012. Statins, bone
mikroemulsi ditetapkan dengan formation and osteoporosis: hope or
menggunakan fase balik KCKT. hype?. J. Hormones; 11(2): 126-139.

Komposisi fase gerak yang digunakan B, Stephen Ratinaraj, S.Vijaya Kumar, S.


0,1% dapar trietanilamin pH 7,5 dan Sudharsini, B. Thirupathy dan
Gurusharan. 2010. Quantitative
setonitril (20 : 80) dideteksi pada panjang Analysis Of Simvastatin And
gelombang 238 nm. Waktu retensi Ezetimbe Of Drugs In Combined
Dosage Forms By HPLC.
International Journal Of Pharma and
Bio Sciences; 2.
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 76

Desager, J.P., Horsmans. Y. 1996. Clinical


Pharmacokinetics of 3-Hydroxy-3-
Barrett, B., J. Huclova, V. Borek- Methylglutaryl-Coenzyme A
Dohalsky, B. Nemec, and I. Jelinek. Reductase Inhibitors. J. Clin.
2005. Validated HPLC–MS/MS Pharmacokinet; 31, 348-371.
Method for Simultaneous
Determination of Simvastatin and Devi, Y. Murudula, R. Karthikeyan,
Simvastatin Hydroxy Acid in Human Punttaguntla. S. B. 2013. Iternational
Plasma. J. Pharmaceutical and Research Journal Of Pharmacy;
Biomedical Analysis. 41(2006): 517- 8:2230-8407.
526.
Dong, M.W. 2006. Modern HPLC for
Basavaih K, Devi OZ. Cerimetric Practicing Scientist. Canada: A John
determination of simvastatin in Wiley & Sons, Inc. Hal. 1-13.
pharmaceuticals. Based on redox and
complex formation reactions. Ecl Ebru D.S., Eser Y.S., Deniz N.,Taner O.
Quim Sao Paulo 2008; 33: 21-28 2011. Effect of atorvastatin therapy
on oxidant-antioxidant status
Bernard U., Régis C., Patrick N., Michel andatherosclerotic plaque formation.
C., Gérard-Yves P. 2007. Effects of J. Vascular Health and Risk
statins on bone mineral density: A Management; 7: 333–343.
meta-analysis of clinical studies. J.
Bone; 40: 1581–1587. Fabio P, Gomes, Pedro LG, Joao MP, Anil
KS, Erika RM. UV-Derivative
Bhavin NP, Naveen S, Mallika S, Pranav spectrophotometric and stability-
SS. Simultaneous determination of indicating high performance liquid
simvastatin and simvastatin acid in chromatographic methods for
human plasma by LC/MS/MS determination of simvastatin in
without polarity switch: application tablets. Lat Am J Pharm 2009; 28:
to a bioequivalence study. J Separat 261-69.
Sci 2008; 31: 301- 313
G.L. Amidon, H. Lunnernas, V.P. Shah,
J.R. Crison. 1995. A Theoritical
Carlucci G, Mazzeo P, Biordi L, Bolonga Basis for a Biopharmaceutic Drug
M. Simultaneous determination of Classification: The Correlation of in
simvastatin and its hydroxyl acid Vitro Drug Product Dissolution and
form in human plasma by high in Vivo Bioavaibility. Pharm. Res.
performance liquid chromatography 12413-420.
with UV detection. J Pharm Biomed
Anal 1992; 10: 693- 697. Grob, R.L. dan Bary, E.F. 2004. Modern
Practice of Gas Chromatography.
Carmen C., Bucharest, Romania. 2012. Canada: Wiley Interscience. Tersedia
The statins as anticancer agents. di
Maedica - a Journal of Clinical http://www.fda.gov/downloads/Scien
Medicine; 7: 337. ceResearch/FieldScience?UCM2987
30.pdf [diakses pada 20 Agustus
2015].
Corsini, A., Bellosta, S., Baetta, R.,
Fumagalli, R., Paoletti, R., Bernini, Johnson, .E.L. dan R. Stevenson. 1991.
F. 1999. New insights into the Dasar Kromatografi Cair.
pharmacodynamic and Terjemahan dari Basic Liquid
pharmacokinetic properties of statins. Chromatography, oleh Padmawinata
J. Pharmacol. Ther; 64, 413-428. K. ITB: Bandung. Hal 3-9.
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 77

Khaled, M. Alakhali. 2014. Validation


Method For Measuring Simvastatin Ochiai H, Uchiyama N, Imagaki K, Hata S,
In Human Plasma By HPLC-UV Kamei T. Determination of
And Its Application Study simvastatin and its active metabolite
Simvastatin Stability In Plasma And in human plasma by column-
Working Solution. Asioan Journal Of switching high performance liquid
Pharmaceutical And Clinical chromatography using fluorescence
Research; 7:0974-2441. detection after derivatization with 1-
bromoacetylpyrene. J Chromatogr B
László G., Ildikó N., Tamás P., Csaba V. Biomed Sci Appl 1997; 694: 211-
2011.Statins as antifungal agents. 217
World J Clin Infect Dis; 1(1): 4-10.
Pasquale M., Giustina V., Aurelio S.,
Francesco P., Ilenia P., Carmelna R.,
Lennernas H, Fager G. 1997.
Salvatore D., Giovam B., Enrico C.,
“Pharmacodynamic and
Mevalonate pathway: Role of
pharmacokinetics of the HMG‐CoA
biphoslphonates and statins. J. Acta
reductase inhibitors”, Clin
Medica Mediterranea; 27: 85-95.
Pharmacokinet ;32:403‐425.
Pravish KT, Padmakar S. Development
Lucie N, Dalibor S, Solich P. HPLC
and validation of HPTLC method for
methods for the determination of
niacin and simvastatin in binary
simvastatin and atorvastatin. Trends
combination. Adv Biosci Biotech
Anal Chem 2008; 27: 352-367.
2010; 1: 131-135.
Lux, P.E. 2004. Kromatografi Cair Kinerja
Preston M., Mary F. W., Charles A. D.,
Tinggi dalam Bidang Farmasi.
Robert F. J. 2006. Active Metabolite
Tersedia di
of Atorvastatin Inhibits Membrane
http://library.usu.ac.id/download/fmi
Cholesterol Domain Formation by an
pa/farmasi-effendy2.pdf [diakses
Antioxidant Mechanism. Journal of
pada 22 Agustus 2015].
Biological Chemistry; 281: 9337–
9345.
Muhammad, El Karbane, Y. Ramli, M. A.
Al-Kamarany, H. Bouchfara, et al.,
Putra, E.D. 2004. Kromatografi Cair
2014. Development And Validation
Kinerja Tinggi dalam Bidang
Of HPLC Dissolution Assay Of
Farmasi.
Simvastatin Tablets Under Normal
http://222.USUdigitallibrary.or.id.
And Accelerated Conditions. Journal
[diakses pada 20 Agustus 2015].
Of Chemical And Pharmaceutical
Research,6(6):886-893.
Racz, I. 1989. Drug Formulation. New
York: John Wiley and Sons.
Muralidharan, S, Janaki.S, Sachin. S, Anil.
D. 2010. Bioequivalence Study Of
Simvastatin. Journal Of Bioanalysis
Ramakrishna N, Koteshwara M,
And Biomedicine; 1.
Vishwottam K. Chromatography-
mass spectrometry methods for the
Nissen S, Nicholls S, Sipahi I, Libby P,
quantitation of statin in biological
Raichlen JS, Ballantyne CM . 2011.
samples. J Pharm Biomed Anal
“Effect of very high‐intensity statin
2007; 44: 379-387.
therapy on regression of coronary
atherosclerosis: the ASTEROID
Shargel, L. and Andrew B. C. Yu. 1988.
trial”, JAMA 2006; 295(13):1556‐
Biofarmasetika dan
1565.
Farmakokinetika. Penerjemah: Siti
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 78

Sjamsiah. Surabaya: Airlangga


University Press.

Stephen. 2010.

Srinivasu M K, Narasaraju A and Omreddy


G, Determination of Lovastatin and
Simvastatin in pharmaceutical dosage forms
by MEKC. J Pharm Biomed Ana 29.715-721
(2002).
Takano T, Abe S, Hata S. A selected ion
monitoring method for quantifying
simvastatin and its acid form in
human plasma, using the
ferroceneboronate derivative.
Biomed Environ Mass spectrum
1990; 19: 577-581

United States Pharmacopoeia. 2000.


United State Pharmacopoeia
Convention 24th ed. United States
Pharmacopoeia/National Formulary.
Rockville. MD.
Veronique P., Maud H., Nathalie W.,
Jerome D., Sebastien B., Marine G.,
Eric B., Remy A., Christophe R.,
Bruno P. 2010. Atorvastatin as a
potential anti-malarial drug: in vitro
synergy in combinational therapy
with quinine against Plasmodium
falciparum. Malaria Journal; 9: 139–
145.

Yang AY, Sun L, Musson DG, Zhao JJ.


Application of a novel ultra low
elution volume 96-well solid phase
extraction method to the LC/MS/MS
determination of simvastatin and
simvastatin acid in human plasma. J
Pharm Biomed Anal 2005; 38: 521-
527

Anda mungkin juga menyukai