SKRIPSI
Disusun oleh:
Silvia Dorice Sinambela
161101117
Pembimbing
Penguji II
ed Scpte 020
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
Malik Medan”.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
mendapat banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak secara moril maupun
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Wakil Dekan I Fakultas
3. Ibu Cholina Trisa Siregar, S.Kep., Ns., M.Kep, Sp.KMB selaku Wakil Dekan
iii
6. Bapak Dr. Dudut tanjung, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Dosen Penguji II dan
Bapak Ikhsanuddin A. Harahap, S.Kp., MNS selaku Dosen Penguji III yang
7. Direktur Utama dan Kepala Ruangan Hemodialisa RSUP Haji Adam Malik
orang lain, serta saudara-saudara saya yang selalu memberi semangat dan doa
kepada penulis.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak untuk penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
Daftar Isi
Lembar Pengesahan...................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................iii
Daftar Isi.....................................................................................................................vi
Daftar Lampiran.........................................................................................................vii
Daftar Tabel...............................................................................................................viii
Daftar Skema..............................................................................................................ix
Abstrak.......................................................................................................................x
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang...............................................................................................1
2. Rumusan Masalah..........................................................................................7
3. Tujuan Penelitian...........................................................................................7
4. Manfaat Penelitian.........................................................................................7
2. Hemodialisa
3. Konsep Kepatuhan.........................................................................................18
1. Kerangka Konsep...........................................................................................23
2. Defenisi Operasional......................................................................................24
1. Desain Penelitian............................................................................................25
2. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling.........................................................25
3. Variabel Penelitian.........................................................................................27
4. Lokasi Dan Waktu Penelitian.........................................................................28
5. Pertimbangan Etik..........................................................................................28
6. Instrumen Penelitian.......................................................................................29
7. Uji Validitas dan Realibilitas.........................................................................30
8. Pengumpulan Data.........................................................................................31
9. Analisa Data...................................................................................................33
10. Keterbatasan Penelitian..................................................................................33
1. Hasil Penelitian...............................................................................................34
1. Kesimpulan....................................................................................................41
2. Saran...............................................................................................................41
2.1 Institusi Pendidikan..................................................................................41
2.2 Tenaga Kesehatan....................................................................................41
2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya.........................................................................42
2.4 Daftar Pustaka..........................................................................................43
vi
vii
viii
ix
Universitas Sumatera Utara
ivillt the Limitation ofFluld Intake In
Hei›iudinlysis 'allenls ‹il RSUP H. Adorn Mall( ñfedan
Nordic ufsmdenf Sili•i‹i Dorice Sinambela
Siiiilenf ID Niiiiiber : 161l0lll 7
For-tiI9' . Nursing, USU
.4c idemic I’eor : 2019-2020
ABSTRAK
Salah satu masalah yang sering membuat gagal dalam hemodialisa adalah
pasien. Ketidakpatuhan dalam membatasi asupan cairan mengakibatkan
peningkatan volume cairan dan penumpukan cairan di bagian sekitar tubuh
terutama di bagian ekstremitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran
kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien hemodialisa di RSUP Haji
Adam Malik Medan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel
penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa
sebanyak 40 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian
berupa kuesioner. Pada penelitian ini pasien yang menjalani hemodialisa di RSUP
HAM Medan yang patuh terhadap pembatasan asupan cairan ada sebanyak 33
(82,5%) dan yang kurang patuh ada sebanyak 7 orang (17,5%). Saran kepada
tenaga kesehatan khususnya perawat agar dapat mengidentifikasi kepatuhan
pembatasan asupan cairan dan memberikan intervensi penyuluhan kesehatan pada
pasien hemodialisa.
xi
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
semakin buruk dalam waktu singkat dan tidak dapat kembali normal dengan
berlangsung dalam jangka waktu tiga bulan atau lebih yang mengakibatkan urea
dan limbah nitrogen lainnya beredar dalam darah (Lewis & Sharon, 2009).
Penyakit ginjal kronik (chronic kidney disease) ditandai adanya kerusakan ginjal
selama tiga bulan atau lebih dengan penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
dan peningkatan kadar kreatinin dalam darah. Akhirnya, kondisi ini akan sampai
pada keadaan penyakit ginjal terminal (PGT) dan akan membutuhkan terapi
jumlah gagal ginjal kronis naik 20-25% per tahun. Badan kesehatan dunia
menyebutkan peningkatan orang yang mengalami gagal ginjal pada tahun 2013
meningkat 50% dari tahun sebelumnya. Indonesia juga salah satu negara yang
memiliki penderita gagal ginjal yang lumayan tinggi. Observasi yang dilakukan
fungsi ginjal.
di Indonesia mulai tahun 2002 sampai pada 2006 terus meningkat yaitu, 1425,
1656, 1908, 2525, 3079 kasus. Di tahun 2013 penyakit ginjal kronis di Indonesia
sebesar 0,2% dan penyakit batu ginjal sebesar 0,6%. Di Sumatera Utara, ada
terdapat 392 orang yang di diagnosa mengalami GGK atau ESRD (Riskesdas,
2013).
buangan. Hemodialisis diberikan ke setiap pasien tahap akhir gagal ginjal atau
klien berpenyakit akut dengan membutuhkan dialisis waktu secara singkat. Pada
dan tidak bisa mengimbangi hilangnya aktivitas metabolik atau endokrin yang
dilaksanakan ginjal dan pengaruh dari gagal ginjal serta terapinya ke kualitas
metabolisme dalam tubuh, yaitu ureum, kreatinin, dan sisa metabolisme yang
lain), menggantikan fungsi urin ketika ginjal dalam kondisi normal, sekaligus
tersebut tidak bisa mengubah mekanisme alami penyakit dan tidak akan mampu
membalikkan semua fungsi ginjal. Klien bisa menderita banyak masalah dan
komplikasi (Smeltzer & Bare, 2008). Contoh masalah yang lumayan sering
Masalah kelebihan cairan yang diderita oleh klien bukan hanya diperoleh
melalui pemasukan minuman yang melewati batas, Namun bisa berasal dari
makanan yang memiliki jumlah air tinggi, seperti agar-agar, soup, dan es krim
(Welch & Austin, 1999 didalam Parkins, et al, 2006). Mengatur asupan cairan
merupakan suatu masalah pada orang yang menerima terapi hemodialisis, karena
pada keadaan manusia normal tidak mampu bertahan lama apabila asupan cairan
tidak ada dibandingkan dengan makanan. Tetapi, bagi orang dengan penyakit
Pada pasien gagal ginjal kronik apabila tidak menaati pembatasan asupan
cairan akan terjadi penumpukan cairan di area sekitar tubuh antara lain adalah
wajah, tangan, dan kaki. Cairan yang tertumpuk juga bisa terkena di bagian perut
menyebabkan susah bernafas pada pasien, oleh karena hal tersebut berat badan
akan mengalami peningkatan yang cukup tajam sehingga dianjurkan pada klien
gagal ginjal kronik untuk mengontrol intake cairan yang masuk dalam tubuh
(YGDI, 2009).
penambahan berat badan diantara dua waktu dialisis (Interdialytic Weigh Gain).
mengetahui berapa cairan yang diisi selama periode interdialitik (Arnold, 2007).
IDWG yang bisa ditoleransi oleh tubuh tidak melebihi dari 1,0-1,5 kg atau tidak
lebih dari 3% dari berat badan kering (Istanti, 2011). Berat badan kering
merupakan suatu keadaan dimana tidak ada tanda-tanda klinis retensi cairan
sejauh mana pasien bisa konsisten dengan anjuran oleh pihak kesehatan.
penggunaan obat-obatan, diet, dan pertukaran gaya hidup sesuai dengan saran dari
komplikasi medis seperti edema paru akut, hipertensi, gejala hipotensi seperti
kram otot, mual, sakit kepala, dan bahkan kematian yang secara substansial
Pasien yang tidak patuh akan menolak untuk membatasi intake cairan. Klien
meminum melebihi jumlah yang ditetapkan. Sementara pada pasien yang patuh,
akan mengikuti pembatasan masukan cairan dengan mengukur minum tidak lebih
dari 600 mL per hari. Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang kurang lebih
cairan seperti edema dan sesak nafas (Meistatika, 2017). Pasien hemodialisis
2014).
Semua orang yang mengalami gagal ginjal kronik diharapkan patuh dalam
melakukan pembatasan asupan cairan agar tubuh tidak mengalami masalah dan
bisa melakukan kegiatan sehari-hari, namun masih banyak dari pasien yang tidak
taat melaksanakan pembatasan asupan cairan yang telah ditetapkan oleh tenaga
tidak mematuhi aturan pembatasan cairan yang telah ditetapkan ( Kutner, 2001
Pada penelitian sebelumnya dilakukan oleh Efe dan Kocaoz pada tahun
2015 mengatakan klien yang menjalani hemodialisa 95% tidak patuh terhadap
intervensi dan kelompok kontrol menunjukan hasil yang tidak baik dikarenakan
klien hemodialisa di RSUP Haji ada sejumlah 368 orang dengan gagal ginjal
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
pasien hemodialisa.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
atau lebih yang mengakibatkan beberapa limbah nitrogen dan urea beredar
dalam darah (Lewis & Sharon, 2009). Gagal ginjal kronik adalah suatu
(LFG) yang terjadi sekitar lebih dari 3 bulan (Thomas et al, 2008).
kesehatan. Dalam penyakit gagal ginjal kronik terdapat kriteria satu atau
Penyakit ginjal kronis di dunia saat ini menjadi masalah yang sangat
15,4% pada tahun 2012 dan mencapai hingga 16,9% di akhir tahun 2014
(CDC,2017).
1.2. Etiologi
1.3. Patofisiologi
dan fungsional nefron yang masih ada sebagai upaya untuk program
interstisial dan fibrosa merupakan ciri utama penyakit ginjal kronik dan
Seluruh unit nefron akan hancur secara perlahan. Tahap awal ketika nefron
hilang, hipertropi akan terjadi pada nefron fungsional yang masih ada.
membuat fungsi nefron yang kontiniu hilang akan bisa terus berlanjut
cadangan ginjal, nefron yang sudah hilang dikompensasi oleh nefron yang
tidak terkena. GFR menurun sedikit dan pada klien asimtomatik seta BUN
dan kadar kreatinin serum normal. Saat penyakit berkembang dan GFR
secara berlanjut turun, tekanan darah tinggi juga beberapa manifestasi
menimbulkan awitan gagal ginjal atau uremia yang semakin jelas. Kadar
serum kreatinin dan BUN meningkat secara drastis, klien menjadi oliguria,
dan manifestasi uremia muncul. Pada ESRD, tahap akhir CKD, GFR
kurang dari 10% normal dan terapi penggantian ginjal diperlukan untuk
memperpanjang usia.
1.4. Klasifikasi
imaging.
sampai berat
sampai berat
ini:
300 300
nefrotik)
1.5. Manifestasi Klinis
kronik terbagi menjadi 3 yaitu, (1) Sejalan sama penyakit yang mendasari
seperti DM, traktus urinarius, batu traktus urinarius, tekanan darah tinggi,
1.6. Penatalaksanaan
ginjal; derajat tiga evaluasi dan dilakukan terapi komplikasi; derajat empat
keadaan sakit akut dan membutuhkan terapi dialisis jangka pendek (mulai
per hari sampai beberapa minggu) atau klien dengan penyakit ginjal dalam
diberikan kepada pasien yang memiliki gangguan fungsi ginjal akut atau
pengganti pada klien yang fungsi ginjalnya terganggu, baik yang bersifat
untuk mengambil alih fungsi ginjal. Klien gagal ginjal yang mengikuti
minggunya atau minimal 3-4 jam per tiap terapi. Tindakan ini akan
kronik ( Levy, Morgan & Brown, 2004). Hal terpenting lewat tindakan
ekstrasluler yang terdapat kelainan akibat dari fungsi ginjal yang rusak
dan selanjutnya melakukan pemisahan sebagian zat dari zat yang lain
untuk menapi konsentrasi yang sama di kedua sisi, dari suatu tempat yang
cairan dan larutan dengan ukuran kecil bergerak dari daerah yang
2.4. Komplikasi
fungsi ginjal. Tindakan ini diterapkan pada orang dengan penyakit ginjal
yang lumayan pesat. Berbagai penyakit yang sering timbul pada klien yang
dialami pada 5-40% klien yang menjalani hemodialisa regular, tetapi kira-
hipotensi, kram otot, mual dan muntah, sakit kepala, sakit dada, sakit
orang lain baik fisik maupun ekonomi serta ketergantungan secara fisik
dan ekonomi pada orang lain, juga selama masih hidup membutuhkan
Masukan bersumber dari hasil penggunaan air seperti minuman juga dari
makanan. Sementara keluaran berupa urin dan insisible water loss (IWL)
yaitu air di tinja, keringat, dan jumlah pernafasan yang bisa dihitung dari
filtrasi glomerulus. Jika LFG semakin rendah maka cairan menjadi sedikit
penyakit ginjal kronik tinggi dan glomerulus filtration rate jadi rendah
young, 2015).
3. Konsep Kepatuhan
berpedoman pada aturan pengobatan yang telah dibuat dan taat dalam
cara hidup.
3.1. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan pasien penyakit
cairan.
1. Pengetahuan
individu terhadap suatu objek tertentu lewat indra yang dipunyainya yaitu
informasi yang berasal dari orangtua, guru, teman, buku, media massa, dan
pasien tidak sepenuhnya mengerti akibat dari dialisis (cuci darah) dan
sudah lama dipulangkan dari rumah sakit. Oleh karena itu, dengan adanya
rasa ingin tahu tersebut pasien akan memahami apa saja yang harus
menilai hubungan antara orang yang satu dengan yang lain dan
2001).
sangat sensitif. Hal yang utama yaitu tenaga kesehatan perlu menyadari
3. Fasilitas
dapat menjadi hambatan bagi pasien untuk patuh dalam melakukan cuci
darah.
orang buangan dan tidak diperhatikan dengan harapan hidup yang terbatas.
dasarnya respon seperti itu biasa dalam situasi demikian, tetapi tidak
keluarga menjadi hal yang perlu sebagai salah satu bentuk sosial yang
saling percaya.
BAB 3
KERANGKA PENELITIAN
1. Kerangka Penelitian
kenyataan agar dapat dijelaskan dan bisa menghasilkan suatu teori yang
ditemukan dengan teori. Bagan dari penelitian ini adalah seperti di gambar
Patuh
Kepatuhan pembatasan asupan cairan
Tidak Patuh
23
2. Defenisi Operasional
Operasional
dari seseorang
dalam mengikuti
berkaitan dengan
nasihat, aturan
yang ditetapkan
serta mengikuti
jadwal dalam
membatasi
asupan cairan
METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain Penelitian
2.1. Populasi
25
2.2. Sampel
dua, meliputi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi ialah karakteristik
umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan diteliti
penelitian karena banyak alasan. Kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah:
Keteranganan :
n : ukuran sampel
Sampel penelitian wajib sesuai kriteria inklusi yaitu : Berusia ≥18 tahun,
minimal 3 bulan, Kesadaran kompos mentis dan kriteria eksklusi adalah Usia
3. Variabel Penelitian
Medan. Penelitian mulai dilakukan di bulan Maret – Juni 2020 yaitu berawal dari
analisa data dan penyusunan laporan akhir. Alasan memilih rumah sakit ini karena
merupakan rumah sakit dengan fasilitas pelayanan memadai dan sebagai rujukan
5. Pertimbangan etik
Penelitian dilaksanakan sesudah hasil uji etik dari Komisi Etik Penelitian
responden pada kertas alat pengukuran dan hanya memberikan pengodean pada
6. Instrumen penelitian
responden dapat memberikan centang pada salah satu jawaban (Rizal, 2011).
lain-lain.
Penilaian kuesioner ini ditentukan oleh peneliti dengan dua skor pilihan
1 dan pertanyaan dengan jawaban tidak mempunyai bobot 2. Total skor pada
kuesioner kepatuhan pembatasan cairan 18-36. Semakin tinggi jumlah skor
Mencari nilai tertinggi dan panjang kelas (P) yang rumus dibawah ini
adalah :
Banyak kelas
P = (2 x 18) – (1 x 18)
P = 9
Dari hasil skoring kepatuhan pembatasan asupan cairan didapatkan angka terbesar
36 dan angka tekecil 18. Jadi, interval dengan dua kategori ialah 9. Maka dapat
diperoleh nilai:
Patuh : 18 – 27
Tidak patuh : 28 - 36
Uji validitas dilakukan oleh dosen Fakultas Keperawatan USU yaitu Asrizal,
7.2. Reliabilitas
penelitian ini dengan hasil 0.872. Apabila nilai chronbach alpha lebih besar
dari 0.70 maka kuesioner telah reliabel menurut Polit & Back (2012).
8. Pengumpulan data
Data penelitian didapatkan dari data primer yang dihimpunkan dari satiap
clearance dan surat izin penelitian kepada pihak Fakultas Keperawatan USU.
maksud dan tujuan peneliti kepada kepala ruang hemodialisia dan tim perawat
unit hemodialisa di RSUP HAM Medan. Peneliti bersama tim perawat
petunjuk mengisi kuesioner dan memberi peluang bertanya bagi responden terkait
keutuhan dan kesesuaian jawaban responden dan bila tidak utuh peneliti
9. Analisa Data
entry data, dan cleaning data. Editing melihat ulang kesungguhan data yang
jawaban responden pada kuesioner. Skoring menilai dengan memberi skor (nilai)
jawaban responden pada kuesioner berdasarkan skor yang ditetapkan pada tiap
item pertanyaan.
Tabulating dengan menginput data ke dalam tabel sesuai kategori. Entry
memasukkan data pada komputer yang telah diberikan kode supaya dapat
ulang data yang diinput dalam computer untuk melihat ada kesalahan atau tidak
(Cotterill, 2013).
frekuensi.
pasien hemodialisa.
1. Hasil Penelitian
hemodialisa di RSUP HAM Medan melalui penelitian yang sudah dilakukan pada
Maret – juni 2020 terhadap 40 pasien yang menjalani hemodialisa di ruang rawat
hemodialisa.
penelitian ini dilakukan pada 40 orang yang dikumpulkan dan diperoleh bahwa
orang (45 %), responden berjenis kelamin pria sebanyak 24 orang (60 %) dan
besar pasien yang menjalani hemodialisa adalah tidak bekerja sebanyak 14 orang
34
sudah menikah sebanyak 33 orang (82,5 %) dan sebagian besar responden dengan
Usia
18-25 3 7.5
26-45 10 25
46-65 19 47,5
>65 8 20
Jenis Kelamin
Laki-laki 24 60
Perempuan 16 40
Agama
Kristen protestan 22 55
Kristen katolik 2 5
Islam 16 40
Pendidikan Terakhir
SD 6 15
SMP 7 17,5
SMA 14 35
Perguruan Tinggi 13 32,5
Pekerjaan
PNS 8 20
Status Pernikahan
Menikah 33 82,5
Janda 1 2,5
Belum menikah 6 15
Lama menjalani
hemodialisa
<1 Tahun 4 10
1-4 Tahun 10 25
>4 Tahun 26 65
HAM Medan.
patuh dalam pembatasan asupan cairan dan 7 orang (17,5 %) tidak patuh.
Hemodialisa
Patuh 33 82,5
Tidak Patuh 7 17,5
1.2. Pembahasan
(82,5%) dan sebagian kecil dalam kategori tidak patuh sebanyak 7 orang (17,5%).
Hal ini dapat dilihat dari pasien mengkonsumsi cairan sesuai dengan yang
cairan, dan pasien secara rutin memperhatikan berat badan dan urin. Di samping
itu juga pasien memiliki pemahaman yang benar apabila mereka tidak patuh
persepsi yang baik terhadap pembatasan asupan cairan dan hal tersebut
aturan.
Didukung oleh peneliti Anita, D.C. & Novitasari, D., (2017) yang
(28,30%) tidak patuh. Nilai kepatuhan pasien baru menjalani hemodialisa lebih
tinggi daripada yang lama hemodialisa. Hal itu terjadi karena pengobatan jangka
panjang akan mengganti kelaziman seperti mengurangi kalori pangan harian yang
pasien tidak patuh terhadap pembatasan asupan cairan. Kurangnya konseling dari
bagian tenaga kesehatan menjadi salah satu penyebab pasien tidak patuh terhadap
pembatasan asupan cairan. Kurangnya konseling ini juga bisa menambah beban
pikiran dari si pasien dikarenakan pasien tidak bebas untuk mengungkapkan apa
yang dirasakan dan pandangannya terhadap kondisi yang dialami sehingga pasien
pun kurang memahami terkait aturan-aturan yang sudah ditentukan oleh tenaga
kesehatan.
yang di jalani. Sikap dan pengetahuan pasien akan bertambah seiring berjalannya
lelah, dan kurang secara finansial sehingga membuat mereka tidak patuh.
1. Kesimpulan
asupan cairan.
2. Saran
bagi tenaga kesehatan terlebih perawat yang menjadi pemberi informasi untuk
melihat kepatuhan pembatasan asupan cairan bagi klien gagal ginjal kronik
40
KUESIONER PENELITIAN
No :
Tanggal pengisian : ... / ... / 2020
Nama ( inisial ) :
Umur : tahun
Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
Agama : Protestan Katolik
Islam Hindu
Buddha Konghuchu
Pendidikan terakhir : SD SMP
SMA/SLTA Perguruan Tinggi
Lain-lain, sebutkan
Pekerjaan : PNS Wiraswata
Petani Pegawai swasta
Tidak bekerja Lain-lain, sebutkan
Status Pernikahan : Menikah Duda
Janda Belum Menikah
Lama melakukan hemodialisa:
Petunjuk:
Bacalah dengan cermat dan teliti setiap pernyataan dibawah ini.
Berilah checklist ( √ ) pada kolom Ya atau Tidak sesuai dengan pernyataan yang
saudara anggap benar.
Jawaban
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya mengkonsumsi asupan cairan sesuai yang dianjurkan
V= Σ S/n (C-1)
Keterangan :
S : R–Lo
P1 4 4-1=3 3/1x3 1
P2 4 4-1=3 3/1x3 1
P3 4 4-1=3 3/1x3 1
P4 4 4-1=3 3/1x3 1
P5 4 4-1=3 3/1x3 1
P6 4 4-1=3 3/1x3 1
P7 4 4-1=3 3/1x3 1
P8 4 4-1=3 3/1x3 1
P9 4 4-1=3 3/1x3 1
P10 4 4-1=3 3/1x3 1
P11 4 4-1=3 3/1x3 1
P12 4 4-1=3 3/1x3 1
P13 4 4-1=3 3/1x3 1
P14 4 4-1=3 3/1x3 1
P15 4 4-1=3 3/1x3 1
P16 4 4-1=3 3/1x3 1
P17 4 4-1=3 3/1x3 1
P18 4 4-1=3 3/1x3 1
Total Hasil 1
N %
Valid 15 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 15 100.0
Reliability Statistics
.872 18
Item Statistics
Item-Total Statistics
Scale Statistics
Jenis_kelamin
Agama
Pendidikan_Terakhir
Pekerjaan
Status_Pernikahan
Lama_Hemodialisa
Belum 6 15.0
Menikah
Janda 1 2.5
Valid
33 82.5
Menik
h
40 100.0 1
a
Total
Valid Percent
Informed Consent
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada tekanan
dari pihak manapun.
Peneliti Responden
Cairan pada pasien hemodialisa di RSUP H. Adam Malik Medan”. Penelitian ini
Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan saudara untuk menjadi responden
dalam penelitian ini. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas dan pendapat
saudara serta informasi yang saudara berikan hanya akan dipergunakan untuk
kuesioner dengan jujur sesuai yang anda terapkan. Apabila dalam penelitian ini
Hormat Saya
Silvia D Sinambela
Lampiran 8
No. P P P P P P P P P P P P P P P P P P
Res NI U JK A PT PK SP LMHD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 AP 1 1 2 3 2 4 3 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
2 HS 3 1 1 4 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1
3 ES 1 2 1 3 5 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
4 SH 4 2 1 1 5 1 3 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
5 MS 4 1 3 2 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1
6 M 3 2 3 1 5 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
7 SP 2 1 1 3 5 4 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
8 M 2 1 3 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1
9 HW 2 2 3 2 5 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1
10 DT 3 2 3 3 5 1 3 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1
11 SD 3 2 3 1 5 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1
12 RDS 3 2 1 4 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1
13 AS 1 1 3 3 5 4 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1
14 UI 4 1 3 3 4 1 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1
15 KT 4 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1
16 IM 2 2 1 4 5 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1
17 ES 4 2 1 2 5 1 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
18 RPS 4 2 1 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1
No. P P P P P P P P P
Res NI U JK A PT PK SP LMHD P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 V 1 2 1 3 6 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1
2 AS 3 1 2 3 4 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1
3 AH 3 2 3 4 5 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
4 IS 2 2 3 2 5 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1
5 SM 3 2 3 3 2 5 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1
6 KN 2 1 3 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1
7 RA 3 2 3 4 5 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1
8 DY 1 2 3 2 5 1 3 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1
9 YH 3 1 3 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1
10 SL 1 2 1 3 5 4 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1
11 ER 2 2 1 4 5 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1
12 TM 3 1 3 3 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1
13 SS 2 2 3 4 5 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
14 A 2 1 3 3 5 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 GR 2 1 3 3 5 4 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1
Kegiatan September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
1.Pengajuan judul
2. Proses persetujuan judul
3. menyusun Bab I
4. Menyusun Bab II
5. Menyusun Bab III
6. Menyusun Bab IV
7. Sidang proposal
8. Perbaikan proposal
9. Uji Validitas Instrumen
10. Uji Realibilitas
Instrumen
11. Pengumpulan data
12. Analisa data
13. Penyusunan laporan
14. Sidang akhir penelitian
15. Perbaikan laporan akhir
16. Penyerahan laporan dan
manuskrip
Lampiran 11
Taksasi Dana
No Uraian Jumlah
Lintongnihuta
SURAT KETERANGAN
Nomor : LB.02.03/XV.2.3.2 / 1 I \/ 2020
NI M 161101117
Benar telah seTesai melaksanakan penelitian dan telah mengikuti prosedur dan ketentuan
yang berlaku di Rumah Sakit Umvm Pusat Haji adam Malik Medan.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat diperguna\‹an
seperlunya.
@ g September 2020