Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN

RESUME PROFIL WIRAUSAHA

Nama : Cornelia Astri Herawati


Nim : 2004067

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG
TA 2020/ 2021
RESUME PROFIL WIRAUSAHA BATIK KULTUR

A. RESUME PROFIL
Dea Valencia lahir di Semarang, Indonesia, 14 Februari 1994 (umur 26 tahun) adalah
pengusaha muda sekaligus pendiri Batik Kultur, mengawali perjalanannya dengan
berdagang Batik Lawas milik ibunya. Anak dari pasangan Ariyani Utoyo dan Iskiworo
Budiarto ini tidak bekerja sendiri para penyandang disabilitas juga yang memiliki
semangat dan kerja keras dalam membantu mengangkat Batik Kultur di dalam
mengembangkan usaha batiknya.
Dea mendapat dukungan penuh dari ibunya. Ia juga dibantu oleh beberapa karyawan,
Sekitar 120 orang karyawan termasuk 50 orang pekerja penyandang disabilitas berada di
balik label Batik Kultur, tidak seperti kisah entrepreneur di bidang Teknologi yang drop
out (Mark Zuckerberg, Jack Dorsey dan lainnya) entrepreneur yang satu ini Dea Valencia
adalah alumni Sistem Informasi angkatan 2009 Universitas Multimedia Nusantara. Dea
menjual baju batik non printing, sehingga memiliki keunikan disetiap produknya. Berikut
ini beberapa gambar produknya

Berawal dari kecintannya terhadap kain batik, menjadi sebuah bisnis yang
menguntungkan. Inilah salah satu bukti nyata mengubah passion menjadi sumber
pendapatan.
Dea mengawali penjualan batik pada saat kuliah di semester tiga. Batik kultur sendiri
pada awalnya tidak berjalan mulus. Dea pernah berurusan dengan masalah hak paten
dalam nama. Nama adalah salah satu kunci dalam berbisnis. Memilih nama yang cocok
untuk bisnis, menjadi tantangan tersendiri bagi para pemilik usaha. Dea pada awalnya
mengusung nama batik Sinok, ternyata batik Sinok sudah didaftarkan oleh orang lain.
Dea harus mengubah merknya dan terjadilah batik kultur. Nah inilah cerita awalnya Dea
Valencia pemilik Batik Kultur. Salah satu cerita dari kisah sukses Dea Valencia pemilik
Batik Kultur adalah orang-orang yang membantu Dea memproduksi batik Kultur. Dea
mempekerjakan orang-orang yang disfabel untuk membantunya memproduksi batik
kultur.
Mayoritas produk (harganya) Rp 400.000-Rp 600.000. Batik- batik ini kemudian
dipasarkan ke luar dan dalam negeri dengan usaha sendiri atau pemerintah, tepatnya dari
Kementrian Perdagangan dan Dewan Kerjinan Nasional (Dakernas).

Prinsip yang dipegangnya sangatlah menarik dan patut dicontoh. Dia mengaku tak akan
menjual produk yang dia tidak suka. "Kalau sudah jadi pasti saya bikin prototype ukuran
saya sendiri. Saya coba, saya suka apa enggak? Karena saya nggak mau jual barang yang
saya sendiri nggak suka. Jujur dia tidak memiliki latar belakang membatik. Dia juga
bukan dari keluarga pembatik atau punya usaha batik. Ini semua karena hobi dan
kecintaan akan dunia budaya batik ini.

B. ANALISA SWOT

STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W) OPPORTUNITIES (O) THREATS (T)

Kekuatan Kelemahan Kesempatan Ancaman

Produk: Batik yang saat Awalnya merupakan Meningkatnya kebutuhan Kompetisi: banyaknya
ini digemari orang pedagang batik rumahan yang wajib digunakan produk batik yang lebih
karena keindahannya. Ia milik ibunya dengan oleh instansi instansi unik dengan buatan
merupakan warisan modal minimal dalam berdinas sendiri (handmade).
kebudayaan yang sangat
indah
Lokasi : Kota Semarang

Keunikan: pekerja batik Butuh banyak ide untuk Banyak target pasar yang Trend fashion yang akan
juga sebagian besar dari memilih gambar ketika bisa dituju terutama para berganti-ganti setiap
penyandang disabilitas ingin memposting kalangan muda sampai tua tahunnya, dapat
yang memiliki semangat produk karna pilihan dari berbagai usia. mengakibatkan
dan kerja keras dalam pakaian yang sangat pergeseran minat dan
membantu mengangkat banyak selera. Harus selalu
Batik mengikuti tren terkini

Pengelolaan: Memiliki pernah berurusan Dukungan semangat dana Selalu memperhatikan


kemampuan dengan dengan masalah hak dari ibu kandung untuk hak paten atau hak cipta.
mengikuti paten dalam nama. modal dan juga bantuan Ide harus selalu orisinal
perkembangan jaman. Nama adalah salah satu memasarkan produk meskipun inspirasi
Dan kemampuan kunci dalam berbisnis. datang dari mana saja,
manajemen yang baik Memilih nama yang tetapi harus tetap
dalam pengelolaannya. cocok untuk bisnis, memperhatikan adanya
awalnya mengusung unsur plagiarisme atau
nama batik Sinok, tidak, agar tidak adanya
ternyata batik Sinok tuntutan dikemudian
sudah didaftarkan oleh hari..
orang lain dan harus
mengubah merknya dan
terjadilah batik kultur.

C. DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Dea_Valencia

https://wolipop.detik.com/worklife/d-4657997/mengenal-dea-valencia-pengusaha-batik-yang-
50-karyawannya-disabilitas

Anda mungkin juga menyukai