Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum Uji Makanan (Karbohidrat, Protein,

Lemak dan Glukosa)


Posted on 15:48by Thamara Martha with 6 comments

BAB 1
PENDAHULUAN
Uji Makanan

1.1 Tujuan

Adapun tujuan dalam praktikum ini, yaitu:


1.       Mengetahui kandungan zat didalam makanan
2.       Menguji keberadaaan kandungan karbohidrat, protein , lemak , glukosa pada
jenis makanan tertentu.

1.2 Dasar Teori

Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan,


dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap jenis
gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan
sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang
mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk
membantu pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh
tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan
digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi
glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi.
Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh
tubuh:
·      KARBOHIDRAT
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang
tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul
karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak
karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang
terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang
terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi
komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti
selulosa, pektin, serta lignin.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga
keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses
metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein
dan lemak.
·         AMILUM
Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak
larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan
bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa
(sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga
menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan
amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat
pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini
belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
·         GULA (GLUKOSA)
Glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme
lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini
sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan.
Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan
yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati
hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan
sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat
dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi
sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi
glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan
karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
·         PROTEIN
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu
sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang
tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
·         LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi
minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga
biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas
dari wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori.
lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
Dalam pengujian makanan diperlukan reagen sebagai berikut :
·         BIURET
Uji biuret merupakan sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida. Hal ini
didasarkan pada pereaksi biuret, larutan biru yang mengubah violet pada kontak
dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptide.
·         BENEDICT
Reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang
kimiawan Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan
sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk semua
monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba
Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik), dan alpha-
hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu.
Cara kerja Benedict:
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di
mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di
reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi
sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi
CU+. Ketika Cu  mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya
dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa
disebut sebagai gula pereduksi.

·         LUGOL
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk
mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda,
digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator
keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar
sebuah dark-blue/black.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Alat dan Bahan

Bahan :
1.      Reagen (lugol, biuret, benedict, ethanol 90%)
2.      Bahan makanan yang ingin di uji (nasi putih, kuning telur, minyak, tahu,
tempe)

Alat :
1.      Penjepi tabung reaksi
2.      Pipet tetes
3.      Lumpang porselin
4.      Tabung reaksi
5.      Pembakar spritus
6.      Pemes/pisau
7.      Papan proselin
8.      Spatula/pengaduk
9.      Rak tabung reaksi
10.  Gelas ukur
2.2 Langkah Kerja

1.      Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan.


2.      Melakukan uji makanan.

3.      Percobaan 1 : Uji amilum


a.       Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin.
b.      Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 10 tetes.
c.       Mengamati perubahan warna yang terjadi.
d.      Memasukkan data pada table pengamatan.

4.      Percobaan 2 : Uji protein


a.       Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan
penumbuk.
b.      Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
c.       Letakkan hasil tumbukan pada lumpang proselin.
d.      Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret sebanyak 10 tetes.
e.       Mengamati hingga ada perubahan warna menjadi ungu, maka bahan
makanan tersebut mengandung protein.
f.       Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama
dengan bahan makanan yang lain.

5.      Percobaan 3 : Uji glokusa.


a.       Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan
penumbuk.
b.      Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
c.       Letakkan hasil tumbukan pada tabung reaksi.
d.      Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 10 -15 tetes.
e.       Panaskan tabung reaksi di atas pembakar sepritus.
f.       Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama
dengan bahan makanan yang lain.
6.      Percobaan 4 : Uji Lemak Kompleks
a.       Tuangkan etanol pekat ke dalam tabung reaksi.
b.       Tambahkan satu atau dua tetes minyak goreng kedalam tabung reaksi.
c.        Kocok tabung reaksi.
d.       Jika terbentuk endapan putih keabu-abuan, maka makanan yang diuji
mengandung lemak.
e.       Memasukkan data pada tabel pengamatan.

2.3 Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan dari uji makan adalah sebagai berikut:


No Bahan Makanan Menguji Menguji Menguji Menguji
. Amilum Glukosa Protein Lemak
1. Kuning Telur - + +
2. Tahu - - +
3. Tempe - + +
4. Nasi Putih + - +
5. Minyak Goreng +
(tabel 01)             Keterangan :
+ = terdapat kandungan                                        -          = tidak terdapat
kandungan

BAB 3
PENUTUP
 

2.1 Analisa Data

Berdasar pada tabel 01 di halaman sebelumnya,  berikut ini adalah jenis zat yang
terkandung dalam makanan:

1.     Amilum : jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berwarna
ungu, biru tua, hijau gelap, dan hitam maka bahan makanan tersebut mengandung
amilum. Semakin gelap warna yang di hasilkan maka semakin banyak kandungan
amilum yang terdapat pada bahan makanan tersebut. Pada praktikum kali ini,
amilum terdapat pada nasi putih.

2.    Glukosa: jika bahan makanan ditetesi dengan larutan benedict  sebelum
dipanaskan berwarna hijau toska atau biru dan setelah di panaskan berubah
menjadi warna merah bata, atau coklat, maka bahan makanan tersebut
mengandung glukosa. Pada praktikum kali ini,  glukosa terdapat pada kuning telur
dan tempe.

3.    Protein: jika makanan ditetesi dengan larutan biuret dan setelah dikocok
berubah menjadi hijau toska atau biru muda berarti bahan makanan tersebut
mengandung protein. Pada praktikum kali ini, protein dapat ditemukan pada
kuning telur, tahu dan tempe. Pada nasi kami juga menemukan adanya kandungan
protein, tetapi tidak sebanyak kandungan kuning telur, tahu dan tempe.

4.    Lemak : Jika terbentuk endapan putih keabu-abuan, maka makanan yang diuji
mengandung lemak. Pada praktikum kali ini, lemak ditemukan pada minyak
goreng.

2.2 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
*    Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan biuret
akan berubah wana menjadi ungu.
*    Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi
ungu hingga kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.
*    jika bahan makanan yang ditetesi oleh larutan benedict sebelum dipanaskan
berwarna hijau toska atau biru dan setelah di panaskan berubah menjadi warna
merah bata, atau coklat, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
*    Jika terbentuk endapan putih keabu-abuan, maka makanan yang diuji
mengandung lemak.

Daftar Pustaka

Aryulina, Diah dkk. 2010. BIOLOGY for Senior High School Grade XI Semester 1.
Jakarta : Erlangga.
Kimball, J. W. 1999. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga.
Prawirohartono, Slamet. 2004. Sains Biologi 2a Kurikulum 2004 Kelas 2 SMA.
Jakarta: Bumi aksara.
Sri Lestari, Endang. 2009. BIOLOGI 2 Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan Nasional.
Susantri. 2013. Uji Amilum, Glukosa, Protein dan Lemak. (online). 
(http://susantri10.blogspot.com/2013/01/uji-amilum-glukosa-protein-dan-
lemak.html) diakses tanggat 17 Maret 2014.
Contoh Laporan Praktikum Biologi Uji Kandungan Bahan Makanan
By Dosso Sang IsahiPosted on 13 July 2015

Artikel ini telah dibaca 185016 kali.

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI KANDUNGAN


BAHAN MAKANAN
A. TUJUAN

Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah kita dapat mengidentifikasi zat makanan
yang terdapat didalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan. Selanjutnya,
melakukan uji zat-zat makanan terhadap berbagai bahan makanan, secara rinci kita dapat
melakukan hal-hal berikut:

 Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat;


 Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber karbohidrat;
 Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak;
 Mengelompokan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber lemak;
 Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein;
 Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber protein.

B. DASAR TEORI

Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan yang dibutuhkan,
yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air. Keenam zat makanan tersebut
dapat kita peroleh dari berbagai bahan makanan.

Makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk
memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa
makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya. Makanan
dapat membantu kita dalam mendapatkan energi dan membantu pertumbuhan badan dan
otak.

Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan makanan
akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak sehingga suatu bahan
makanan merupakan sumber zat makanan tertentu.

Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana namun jumlah
kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara
yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan yaitu karbohidrat, lemak, dan
protein.

KARBOHIDRAT
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama
bagi tubuh manusia. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses
fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat
dari karbondioksida berasal dari udara dan air dari tanah.

Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa, disamping itu pula
dihasilkan oksigen yang lepas di udara. Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Dalam bentuk sederhana formula umum
karbohidrat adalah CnH2nOn.

Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan karbohidrat yang
banyak mengandung gula. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, gula
alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang
banyak mengandung serat.

Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat. Karbohidrat menyediakan


kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya
mesin mobil menggunakan bensin. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi
untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses
metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

Sebagai sumber energi, karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori, sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah
sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan
jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai
cadangan energi di dalam jaringan lemak.

AMILUM

Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk
putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan
untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang.
Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang
berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan
sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin
tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

GULA (GLUKOSA)

Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid.
Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung
pada glukosa.

Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia
bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi
tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui
saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak,
sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (“pati
hewan”) dan sel lemak yang menyimpannya sebagai lemak.

Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa
pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi
sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa.
Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung
diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

PROTEIN

Uji protein dilakukan guna mengetahui kandungan bahan makanan yang mengandung
protein. Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos yang berarti yang utama atau yang
didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder
(1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam
setiap organisme.

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air.
Seperlima bagian tubuh adalah protein, sebagian ada didalam otot, seperlima di dalam tulang
dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan
cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks
intraseluler dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang membentuk
protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan
molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak
dapat digantikan oleh zat gizi lain yaitu membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh.

Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama
lain dalam ikatan peptida. Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan,
perkembangan, mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya.

Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein hewani berasal dari
hewan, dan protein nabati berasal dari tumbuhan. Protein hewani merupakan protein
sempurna karena mengandung asam amino esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari
daging, ikan, susu, dan telur. Protein nabati merupakan protein tidak sempurna karena
kandungan asam amino esensialnya kurang lengkap, jumlahnya kurang untuk memenuhi
keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan terutama kedelai. Protein nabati dapat
diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran. Perlu diketahui protein tidak
dapat dibuat atau disimpan sebagai cadangan tubuh,  jadi harus dikonsumsi secara teratur.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi
sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali
dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang
terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari
karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan, seperti bahan makanan
yang berasal dari hewan dan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.

Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jeroan,
krim, susu, mentega, dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan
yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-
lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada
kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada
kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan kering
kembali, maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap. 1
gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. Ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman untuk pengujian
sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan makanan.

Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan menjadi tiga golongan


yaitu :

 Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam
lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin, malam atau plastisin (lemak
sederhana yang padat pada suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu
kamar).
 Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak seperti
fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein yang merupakan gabungan antara lipid
dengan protein. Fosfolipd yang merupakan gabungan antara lipid dengan fosfat.
 Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid. Misalnya
kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol merupakan komponen utama pada
membran sel hewan dan juga merupakan precursor (senyawa pemula) untuk membuat
hormone steroid, seperti kortikosteroid dan hormone seks. Di dalam hati kolesterol
digunakan untuk mensintesis asam empedu, asam kolat, dan beberapa garam empedu
untuk penyerapan lemak. Contoh derivate lemak yang lain adalah asam lemak yang
merupakan asam organik dalam bentuk lemak, baik yang berasal dari hewan maupun
tumbuhan.

Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua. Pertama, asam lemak
jenuh tubuh dan bersifat non esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya
berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak hewani, misalnya
mentega dan gajih. Kedua, asam lemak tidak jenu, bersifat esensial karena tidak dapat
disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud cair pada suhu kamar. Asam lemak tidak jenuh
berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goreng, minyak kedelai, dan minyak  jagung.

Lemak mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :

 Sebagai sumber tenaga yang paling besar untuk satuan berat yang sama dibandingkan bahan
makanan lain,
 Pembawa zat-zat makanan yang esensial,
 Pelindung alat tubuh yang lunak,
 Melindungi tubuh dari suhu yang rendah,
 Bahan penyusun membran sel,
 Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu yang lama.
Dalam pengujian makanan diperlukan reagen sebagai berikut :

C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:

 Tabung reaksi dengan raknya


 Pipa tetes
 Cawan petri
 Mortal
 Spatula
 Pembakar bunsen
 Penjepit tabung reaksi
 Kertas buram
 Korek api
 Tisu

2. Bahan Bahan makanan yang kami gunakan pada penelitian ini diantaranya:

 Roti
 Tempe
 Putih telur
 Pisang
 Kemiri
 Margarin
 Sari jeruk

D. CARA KERJA

1. Uji Karbohidrat (Amilum)

 5 bahan makanan digerus secara terpisah(Roti, tempe, putih telur, pisang, dan kemiri) lalu di
tempatkan di cawan petri
 Dari hasil gerusan diambil secukupnya, dimasukkan kedalam plat tetes dan masing-masing
diberi label
 Penampilan awal di dokumentasikan
 Kemudian masing masing bahan makanan ditetesi dengan 5 tetes lugol/kalium iodida
 Perubahan warna yang terjadi diamati, dicatat dan didokumentasikan

2. Uji Lemak

 Semua bahan makanan yang ada dioleskan secara terpisah di atas kertas buram yang telah
disediakan
 Kertas buram yang sudah dioleskan kemudian didiamkan sampai kering
 Diamati dibawah cahaya

3. Uji Karbohidrat (Glukosa)

 Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung reaksi
 Masing-masing tabung reaksi diberi label
 Kemudian ditetesi 5 tetes benedict dan dipanaskan diatas bunsen
 kemudian didiamkan selama beberapa menit
 perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi pada bahan makanan diamati dan dicatat
hasil pengamatannya

4. Uji Protein

 Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung reaksi
 Masing-masing tabung reaksi diberi label
 Diteteskan dengan 3 tetes NaOH kemudian 3 tetes CuSO 4
 Perubahan warna yang terjadi diamati dan dicatat sebelum dan sesudah ditetesi

E. TABEL DATA PENGAMATAN

F. PEMBAHASAN

Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui
kandungan makanan, antara lain :

Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum).
Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak
kandungan karbohidratnya.

Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan
itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna
ungu/warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang
menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus
-C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.

Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan
makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bata ketika reagen Benedict dicampur dan
dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk diberikan, tembaga
(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami
reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah
menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini
makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas
pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka
bahan makanan tersebut mengandung lemak.

Dari hasil pengamatan yang kami dapatkan di peroleh hasil pengujian sebagai berikut:

Uji Roti

 Uji amilum, roti di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru
kehitaman. Maka dari itu roti mengandung amilum.
 Uji Protein, roti tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna ungu
hanya sedikit diatas dan sisanya hanya warna putih.
 Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah menjadi
orange. Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung glukosa.
 Uji lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan . Hal ini
berarti roti memiliki kandungan lemak.

Uji Tempe

 Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih
kecoklatan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak mengandung amilum.
 Uji protein, tempe hanya sebagian mengandung protein karena ketika ditetesi dengan
reagen biuret warna menjadi setengah ungu.
 Uji glukosa, tempe mengandung sedikit glukosa. Ketika ditetesi benedict dan dipanaskan
diatas busen warna berubah menjadi agak orange.
 Uji lemak, ketika dioleskan pada kertas buram tempe tidak meninggalkan noda transaparan.
Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak memiliki kandungan lemak.

Uji Putih Telur

 Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna
orange kecoklatan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum
karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
 Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
menjadi ungu.
 Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas bunsen ternyata
berwarna kuning kecoklatan. Hal itu menunjukkan bahwa putih telur mengandung sedikit
glukosa.
 Uji lemak, putih telur yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda
transparan. Maka putih telur tidak mengandung lemak.

Uji Pisang

 Uji amilum, pisang ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna coklat kehitaman. Hal
itu menunjukkan bahwa pisang memiliki amilum hanya sebagian saja.
 Uji protein, pisang tidak memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi reagen biuret
tidak terjadi perubahan.
 Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan dipanaskan pada busen pisang menjadi
berwarna cokelat kehitaman. Maka pisang tak memiliki glukosa.
 Uji lemak, pisang sedikit mengandung lemak karena kertas buram yang diolesi gerusan
pisang meninggalkan sedikit noda transparan.

Uji Kemiri

 Uji amilum, kemiri yang ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna coklat kehitaman.
Maka kemiri sebagian memiliki kandungan amilum.
 Uji protein, kemiri memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi oleh reagen biuret
warna menjadi ungu.
 Uji glukosa, kemiri berubah menjadi coklat gelap sesudah ditetesi dan dipanskan diatas
bunsen. Hal ini berarti kemiri tidak memiliki kandungan glukosa.
 Uji lemak, kemiri tidak mengandung lemak. Karena kertas buram yang diolesi tidak
meninggalkan noda transparan.

Uji Margarin

Margarin hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasil dari pengamatan yang kami dapatkan
adalah margarin memiliki kandungan lemak karena ketika margarin dioleskan pada kertas
buram meninggalkan noda transparan.

Uji Sari Jeruk

Sama halnya dengan margarin, sari jeruk hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasilnya,
sari  jeruk sama sekali tidak memiliki kandungan lemak karena kertas buram yang dioleskan
sari  jeruk tidak meninggalkan noda transaparan.

G. JAWABAN PERTANYAAN

1. Bahan apa ajakah yang mengandung amilum dan apa buktinya?

Bahan makanan yang mengandung amilum adalah roti karena perubahan warna yang terjadi
saat gerusan roti di tetesi lugol/kalium iodida warnanya berubah menjadi biru kehitaman

2. Bahan apa sajakah yang mengandung glukosa dan apa buktinya?

Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah roti dan tempe. Pada roti saat diteteskan
benedict warna berubah menjadi orange sedangkan tempe walaupun perubahan warnanya
sedikit berwarna agak orange

3. Bahan apa sajakah yang mengandung protein dan apa buktinya?

Bahan makanan yang mengandung protein adalah putih telur dan kemiri. Kedua perubahan
warna sama-sama berwarna ungu

4. Bahan apa sajakah yang mengandung lemak dan apa buktinya?

Bahan makanan yang mengandung lemak adalah margarin dan roti. Margarin sepenuhnya
meninggalkan noda transparan pada kertas buram sedangkan roti hanya sedikit noda
transparan yang tertinggal. Maka, roti sedikit memiliki lemak H.
SIMPULAN

Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai berikut :

 Yang mengandung amilum adalah roti.


 Yang mengandung glukosa adalah roti dan tempe.
 Yang mengandung protein adalah putih telur dan kemiri.
 Yang mengandung lemak adalah margarin dan roti.

Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang mempunyai
lebih dari dua nutrisi atau lebih. Seperti roti terdapat amilum, glukosa dan lemak.

Anda mungkin juga menyukai