Anda di halaman 1dari 14

TINJAUAN TERHADAP PERMASALAHAN TERORISME

DALAM PERSPEKTIF KEKRISTENAN

Disusun oleh :
Beverly Vania (2040050169)
Tulus Clark Hagai Donnely (2040050178)
Napoleon Bonaparte (2040050176)
Ryno Andrew Marsis (2070750088)
Hizkia Ganesha (2040050170)
Putra Ridho Nasada (2070750102)
Brandtavo Edwardo (2040050182)
Abstrak
Maraknya kekerasan penggunaan agama dimana banyak manusia membom gereja atau tempat
ibadah. Maka dengan itu kami mengambil topik dengan judul tinjauan terhadap permasalahan
terorisme dalam perspektif kekristenan. Tujuan terorisme beberapa tahun terakhir menjadi
perbicangan dan perdebatan yang menarik. Sayangnya kajian mengenai terorisme masih sangat
minim. Terorisme sendiri sebagai suatu tindakan atau perilaku yang ingin menggugat peradaban
yang ada, terutama peradaban Barat. Tema Terorisme sebenarnya dapat dikaji dari Multidisiplin
ilmu, dari ilmu sosial, politik, ekonomi dan juga dapat dilihat dari sisi agama. Pengkajian
terorisme secara tepat akan mampu memberikan kontribusi penyelesaian masalah terorisme
secara menyeluruh. Permasalahan terorisme menyangkut dimensi yang rumit dan luas. Untuk
menyelesaikan masalah terorisme perlu dipahami dahulu awal munculnya terorisme. Perilaku
terorisme sendiri merupakan aksi berarti pasti ada yang memicunya. Untuk menyelesaikan
masalah terorisme secara menyeluruh maka pemicu dari aksi terorisme tersebut perlu diurai
setelah itu baru akan nampak solusinya. Penciptaan tatanan dunia yang beradilan, dan setara
merupakan salah satu kunci penting dalam mengurangi aksi-aksi terorisme disamping itu upaya
lain tentunya juga perlu dilakukan. Hal itu perlu segera dilakukan karena terorisme sendiri
disebabkan oleh banyak faktor dan tentunya juga kepentingan didalamnya. Jurnal ini ditulis
dengan menggunakan metode penelitian studi pustaka yang berasal dari beberapa e-journal, dan
juga artikel-artikel yang ada.
Kata kunci: terorisme, ilmu, perilaku, perspektif kekristenan.

Abstract
The rise of religious violence in which many people bomb churches or places of worship.
Therefore we take the topic with the title of a review of the problem of terrorism in a Christian
perspective. The purpose of terrorism in recent years has been an interesting conversation and
debate. Unfortunately, studies on terrorism are still very minimal. Terrorism itself as an act or
behavior that wants to sue existing civilizations, especially Western civilization. The theme of
Terrorism can actually be studied from multidisciplinary sciences, from social sciences, politics,
economics and can also be seen from the religious side. Proper assessment of terrorism will be
able to contribute to the resolution of the problem of terrorism as a whole. The problem of
terrorism concerns a complex and broad dimension. To solve the problem of terrorism it is
necessary to understand first the beginning of the emergence of terrorism. The behavior of
terrorism itself is an act that means there must be something that triggers it. To solve the problem
of terrorism thoroughly, the trigger of the act of terrorism needs to be parsed after that will
appear the solution. The creation of a just, equal world order is one of the important keys in
reducing acts of terrorism and other efforts also need to be made. It needs to be done
immediately because terrorism itself is caused by many factors and of course also the interests in
it. This journal is written using the research method of literature study derived from several e-
journals, as well as existing articles.
Keywords: terrorism, science, behavior, Christian perspective
BAB I tindakan terorisme,teroris tersebut melakukan
hal itu mengatas namakan suatu agama tertentu.
PENDAHULUAN Hal itu menimbulkan pertanyaan apakah
1.1 Latar Belakang memang agama mengajarkan hal yang terbilang
keji tersebut atau ada kesalahpahaman manusia
dalam menerjemahkan ajaran yang diajarkan
oleh agama yang menjadi dasar dalam
Kejahatan merupakan perbuatan atau tindakannya itu. Atau mungkin saja ada
tingkah laku yang selain merugikan si segelintir manusia atau kelompok yang memang
penderita,juga sangat merugikan masyarakat sengaja melakukan aksi itu untuk menjelekkan
yaitu berupa hilangnya atau bahkan membuat khalayak banyak agar
keseimbangan,ketentraman dan ketertiban memiliki pandangan yang buruk terhadap suatu
(R.Soesilo).Di masa sekarang kejahatan agama tertentu yang diatas namakan dalam
memiliki banyak jenisnya.Dari yang hanya tindakan teror tersebut.Tentu hal ini merupakan
merugikan individu sampai yang dapat suatu tindakan yang sanga licik jika memang
meresahkan khalayak banyak.Dari sekian ternyata yang melakukan tindakan teror tersebut
banyak kejahatan salah satu diantaranya adalah bukanlah dari suatu agama melainkan dari
terorisme.Terosisme sendiri merupakan kelompok-kelompok yang memang tidak
serangan-serangan yang bertujuan menyukai agama tertentu.Dalam ajaran Kristen
membangkitkan perasaan teror terhadap sendiri,Tindakan seperti itu sangatlah
sekelompok masyarakat.Aksi terorisme ini tidak bertentangan terhadap ajaran yang telah Yesus
tunduk terhadap apapun,dan dapat terjadi di ajarkan kepada pengikutnya.Yesus mengajarkan
waktu kapan saja dan target dari aksi tersebut kepada kita untuk saling mengasihi bukan hanya
sangat acak yang terkadang berasal dari warga kepada manusia,bahkan kepada seluruh aspek
sipil dan menimbulkan banyak korban kehidupan yaitu alam dan seisinya.Lalu
jiwa.Tentu aksi seperti merupakan aksi yang bagaimana pandangan dalam ajaran Kristen
sangat meresahkan bagi seluruh aspek mengenai aksi terorisme ini.Apakah ada
masyarakat. Aksi ini juga sangat bertentangan tindakan terhadap orang yang melakukan hal itu
dengan nilai-nilai sosial-budaya maupun atau adakah hukum tertentu yang terdapat
agama.Membuat teror di masyarakat sampai dialam ajaran Kristen yang menyinggung hal
menimbulkan korban jiwa atau bahkan seperti ini.
hilangnya nyawa seseorang merupakan tindakan
yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pemahaman Tentang Kristen Kata
kemanusiaan yang mana hal itu sangat di Agama, walaupun secara eksplisit tidak
junjung tinggi di dalam negara Indonesia. diungkapkan, tapi nilainilai yang terkandung di
Pancasila yang mana tercantum dalam Sila dalamnya pada umumnya bermuara pada agama
kedua yang berbunyi “kemanusiaan yang adil Kristen. Dapat dikatakan bahwa dalam banyak
dan beradap” menjadi indikator bahwa tindakan hal pola dasar ajaran Kristen menjadi dasar civil
teror tersebut sangatlah bertentangan dengan religion. Sebagai contoh, kata dan konsep
nilai Pancasila karena teror itu sendiri sangatlah Exodus, Chosen People, Promised Land, New
tidak beradap dan menilai rendah terhadap Jerusalem, Rebirth, kesemuan nya itu bergema
nyawa seseorang.Dalam pandangan agama dalam jargon civil religion. Di samping itu,
sendiri pun,menghilangkan nyawa orang lain ungkapan Amerika Israel yang sering digunakan
tanpa alasan yang kuat merupakan suatu untuk menunjuk bangsa Amerika adalah
tindakan yang sangat dilarang dan memiliki ungkapan sugesti yang menganalogiskan
konsekuensi yang besar.Namun terkadang pengikut Nabi Musa, yaitu antara bangsa Israel
terbesit suatu pikiran yang mengherankan di atau orang Yahudi dan bangsa Amerika. Bahkan
masyarakat dimana seseorang melakukan lebih dari
itu, panitia tiga yang terdiri atas Franklin, tahun 1492. Sejak kegagalan Turki-Islam
Jefferson, dan Adam yang bertugas untuk mengepung Vienna pada tahun 1683, kekuatan
mendesain simbol Republik Amerika, baik usul Islam terus merosot dan pengaruh Barat Kristen
Franklin maupun Jefferson kesemuanya semakin meningkat seiring dengan munculnya
berinspirasikan teks Al-kitab. Sejak awal abad para kolonialisme. Sampai dengan akhir abad
ke-19, kelompok konservatif keagamaan ke-17, dan kemudian diteruskan dengan era
berpendapat bahwa agama Kristen merupakan kolonialisme dan permusuhan. Membuka
agama nasional, bahkan dari waktu-kewaktu kembali sejarah panjang hubungan antara umat
sampai tahun 50-an kelompok ini berupaya Islam dan Kristen sangatlah penting dalam
untuk mengusulkan perubahan konstitusi rangka menganalisis misteri yang tersembunyi
negara.26 Yesus, bagi generasi Kristen pertama, di balik tragedi september. Akankah
lebih dipandang sebagai seorang Musa baru, permusuhan yang panjang tersebut
seorang Yosua baru, dan sebagai pendiri Israel menyebabkan pula sebagian kebijakan luar
baru. Karena itu, semasa hidupnya, banyak negeri Amerika Serikat terhadap dunia Islam
orang Yahudi Palestina yang percaya bahwa dia dinilai oleh umat Islam sebagai kebijakan yang
adalah Mesiah: dia masuk ke Yerusalem, dan tidak bersahabat? Kecurigaan tersebuat tampak
dielu-elukan sebagai anak Daud. Tapi, hanya antara lain melalui kebijakan
berselang beberapa hari kemudian, dia dihukum
mati melalui penyaliban Romawi yang BAB II
mengerikan. Orang Yahudi memang berharap
bahwa sang Mesiah, yang diharapi, adalah SISTEMATIKA PENULISAN
keturunan Raja Daud yang, sebagai raja dan
1. Pada Bab 1, kelompok kami
pemimpin spritual, telah mendirikan kerajaan
Yahudi merdeka pertama di Yerusalem mejelaskan pendahuluan menganai
ap aitu terorisme dan latar
Terorisme Kristen Faktor adanya terorisme belakangnya.
dalam Kristen ialah faktor eksternal, sikap 2. Pada Bab 3, kami menjelaskan
antipasi terhadap Amerika Serikat dari sebagian metode penulisan apa yang kami
dunia Islam telah mencapai puncaknya dengan gunakan untuk membuat jurnal ini.
meledaknya Tragedi September. Rasa kebencian
3. Pada Bab 4, kami merumuskan
antara
berbagai macam permasalahan
lain dipicu oleh sejarah konflik yang cukup lama terorisme didalam perspektif
dan mengakar di antara umat Islam dan Kristen. kekristenan
Sejarah interaksi antara kedua umat berfluktuasi 4. pada Bab 5, kami melakukan
di antara hubungan positif dan negatif, namun tinjauan pustaka dengan mengambil
interaksi negatif ternyata lebih dominan kutipan-kutipan dari tokoh-tokoh
dibanding positifnya. Pada abad ke-11, setelah
mengenai permasalahan terorisme
masa ketenangan selama dua abad, kedua
kekuatan kembali menunjukan permusuhan. dalam Kristen
Perang Salib pertama yang terjadi pada tahun 5. Pada Bab 6, kami melakukan
1095 tidak lain dipicu oleh tanggapan terhadap pembahasan permasalahan melalui
permohonan bantuan dari umat Kristen Timur, tinjauan kekristenan guna menjawab
Konstantinopel yang kemudian namanya diubah pertanyaan yang sudah dirumuskan
menjadi Istambul setelah dikuasai kekuatan di rumusan masalah.
Islam. Hampir 200 tahun lamanya permusuhan 6. Pada Bab 7, penutupan yang
diantara keduan ini terekam dalam bentuk berisikan saran dan kesimpulan
Perang Salib atau krusada (Crusade).28 mengani terorisme didalam
Serangan balik Kristen Barat dimulai pada abad perspektif kekrisntenan.
ke-15 ketika Libera berhasil dikuasai lagi dan
kota Granada kembali kepangkuan Kristen pada
BAB III Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan
didalam latar belakang permasalahan
METODE PENELITIAN terorisme di dalam perspektif kekristenan,
kelompok kami akhirnya dapat merumuskan
3.1 Jenis Penulisan sejumlah permasalahan yang ada, yaitu :
Dalam penulisan makalah ini, penulis 1. Bagaimana pandangan agama
menggunakan jenis penulisan deskripsi. Kristen terhadap terorisme?
Penulisan deskripsi itu adalah dimana 2. Apakah yang diajarkan Alkitab
penulis menjelaskan tentang apa saja yang tentang terorisme
penulis dapatkan pada sumber-sumber di 3. Macam-macam terorisme
internet untuk dijadikan isi dari materi yang terselubung dalam ajaran Agama
kita pilih yaitu “Tinjauan Terhadap Kristen yang keliru?
Permasalahan Terorisme Dalam Perspektif 4. Mengapa umat Kristen yang menjadi
Kekristenan”. sasaran Teroris?
3.2 Studi Pustaka 5. Bagaimana cara Tuhan melindungi
umatNya agar terhindar dari paham
Untuk studi pustaka, penulis memilih Terorisme?
metode studi pustaka internet. Metode ini
kita gunakan karena sumber-sumber yang
kita ambil berasal dari internet, metode ini BAB V
juga memberikan penulis kemudahan karena
metode ini sangat bisa dibilang salah satu TINJAUAN PUSTAKA
metode yang cukup cepat karena Aksi terorisme sangat membahayakan
menggukan internet. Studi pustaka itu kemanusiaan karena tidak sesuai dengan nilai-
sendiri adalah cara yang dilakukan penulis nilai keadaban, pluralisme, multikulturalisme,
untuk mengumpulkan informasi yang valid dan inklusifisme. Untuk memerangi terorisme,
dengan topik-topik yang dibawakan oleh maka diperlukan upaya mendeteksi akar
penulis. Informasi itu sendiri dapat terorisme yang bermuara pada sikap intoleransi
dikumpulkan dari beberapa sumber/metode. dan radikalisme. Para pelaku teror yang selama
ini melakukan aksi terorisme memiliki ideologi
3.3 Sumber Data radikal yang cenderung tidak toleran terhadap
keberbedaan, menentang hetergonitas, dan anti
Data-data yang diperlukan dalam penulisan kebhinekaan. Sikap yang tidak mau berbeda,
makalah ini menggunakan sumber dari menganggap dirinya yang paling benar,
internet yang terpercaya, kemudian dalam memahami bahwa hanya agamanya yang paling
penulisan ini penulis menggunakan metode benar, dan bahkan menganggap bahwa dirinya
penulisan online research sebagai metode memiliki otoritas kebenaran, sehingga
pengumpulan data dengan membaca dan meniadakan orang lain, menganggap keyakinan
menelaah literatur-literatur yang orang lain salah, serta memaksakan kehendak
agar supaya orang lain sama keyakinannya
berhubungan dengan permasalahan-
dengan dirinya, merupakan cerminan sikap
permasalahan yang dikemukakan. intoleran, yang akan mengarah pada perilaku
radikal. Radikalisme diwujudkan dengan
melakukan pengrusakan, penistaan, pengkafiran,
BAB IV dan pembakaran terhadap fasilitas, benda, orang
maupun sarana prasarana yang dianggap berbeda
RUMUSAN MASALAH dan bertentangan dengan keyakinannnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata mempengaruhi jalannya pelaksanaan dan
terorisme berkaitan dengan teror dan teroris, penyelenggaraan bidang-bidang dalam
yang artinya ialah “ penggunaan kekerasan pemerintahaan dengan cara penculikan dan
untuk menimbulkan ketakukan dalam usaha pembunuhan.
mencapai suatu tujuan (terutama tujuan
politik)“. Sementara menurut beberapa ahli, Muhammad Mustofa.
lembaga kepolisian, serta konvensikonvensi Terorisme adalah tindakan kekerasan atau
internasional mengartikan kata terorisme sebagai ancaman kekerasan yang ditujukan kepada
berikut : sasaran secara acak (tidak ada hubungan
Ezzat E. Fattah langsung dengan pelaku) yang berakibat pada
kerusakan, kematian, ketakutan, ketidakpastian
Menurut ahli kriminologi ini terorisme dapat dan keputusasaan massal .
didefinisikan sebagai berikut : “ terorisme
memiliki kata dasar teror, yang datang dari Menurut Laqueur (1999),
bahasa Latin ‘terre‘, berarti untuk menakuti. Setelah mengkaji lebih dari seratus definisi
Umumnya, kata ‘teror‘ digunakan untuk Terorisme, menyimpulkan adanya unsur yang
menggambarkan jenis pemerintahan, dan kata paling menonjol dari definisi-definisi tersebut
‘terorisme‘ digunakan untuk mendeskripsikan yaitu bahwa ciri utama dari Terorisme adalah
teror khususnya tindakan untuk mengatur, dipergunakannya kekerasan atau ancaman
menekan atau menaklukan“ kekerasan. Sementara motivasi politis dalam
Hoffman Terorisme sangant bervariasi, karena selain
bermotif politis, Terorisme sering kali dilakukan
“Terorisme adalah aktivitas politik manusia karena adanya dorongan fanatisme agama
yang diarahkan menuju penciptaan iklim
ketakutan umum, dan dirancang untuk pengaruh,
dengan cara yang diinginkan oleh protagonis,
manusia lain dan, melalui mereka, beberapa BAB VI
peristiwa. "
PEMBAHASAN MASALAH
Schmid dan Jongman
6.1 Tinjauan Kekristenan
“Terorisme ialah metode yang memiliki
inspirasi dari kepanikan atas suatu tindakan jahat Pandangan agama Kristen tentang terorisme
yang dilakukan secara berturut-turut, yang dapat ialah yang mengacam, melukai dan
digunakan secara individu, grup, pemilik membunuh secara sewenang-wenang
kekuasaan, ataupun kelompok pemerintahan merupakan pelanggaran besar terhadap
dengan alasan tertentu, kriminal, atau politik, di keadilan dan cinta kasih Kristen. Adanya
mana – berlawanan dengan pembunuhan –
terorisme dalam Kristen disebabkan ada
sasaran tindak kekerasan yang dituju bukanlah
sasaran utama. Korban kekerasan manusianya kepentingan “politik” setiap orang yang
biasanya terpilih dengan cara acak (dengan mencermati sepak terjang politik luar negeri
sasaran kesempatan) atau secara selektif (sasaran Amerika Serikat dalam kaitan dengan Islam
simbolik atau representatif) dari suatu populasi dan sejumlah negara Islam tertentu hampir
sasaran, serta dapat bertindak menjadi pembawa dapat dipastikan tiba pada kesimpulan yang
pesan. sama, bahwa AS “memusuhi” Islam.
Kesimpulan ini mungkin nampak terburu-
Henry Campbell Black,
buru, tetapi mereka yang menyakininya
terorisme digunakan dengan maksud punya setumpuk fakta sebagai bukti.
mengintimidasi untuk mempengaruhi penduduk Misalnya kasus-kasus sejarah dalam konflik
sipil, mempengaruhi peraturan dan kebijakan Arab-Israel sebagai bukti utama. Juga tidak
yang dikeluarkan oleh pemerintah, atau
terlupakan sejumlah kasus insidentil seperti mereka baru saja menikah, takut, atau tidak
dua kali serangan militer besar-besaran siap berperang. Mereka tidak diperintah
terhadap Irak. untuk bunuh diri dalam peperangan
(Ulangan 20:5-8). Israel diperintah untuk
Alkitab tidak membahas topik menawarkan damai dulu - dengan himbauan
terorisme secara langsung, sebagaimana kita - kepada sebuah kota sebelum diserang
pahami terorisme pada zaman modern ini. (Ulangan 20:10). Prosedur ini
"Terorisme" sejati adalah upaya menakuti, memungkinkan adanya perdamaian, namun
membuat terkejut, dan panik populasi yang adapula kesempatan bagi warga sipil untuk
dibidik melalui penggunaan kekerasan. melarikan diri.
Tujuan tindakan terorisme adalah memaksa
pemerintah atau masyarakat untuk Israel tidak pernah diperintah untuk
menyepakati permintaan teroris. Dalam berusaha menyerang warga sipil daripada
kasus tertentu, tidak ada alasan lain selain prajurit, sebagaimana dijumpai dalam
melakukan pembantaian sebagai hukuman terorisme modern. Bangsa Israel sering
atau balas dendam. diperingatkan bahwa perintah untuk
menyerang didasari olek kefasikan musuh
Sebagian besar senjata yang mereka, bukan kebaikan Israel sendiri
digunakan dalam serangan teror di zaman (Ulangan 9:4-6).
modern ini belum ada pada zaman Alkitab,
seperti peledak, senjata kimia, dan senjata
api. Di zaman kuno, berita serangan Alkitab mengecam keras
penyebarannya pelan baik secara lisan pertumpahan darah orang yang tak bersalah.
maupun tulisan. Terorisme sebagaimana kita Berulang kali, Alkitab mengecam mereka
kenali pada zaman ini berkembang karena yang menggunakan kekerasan terhadap
adanya kemampuan menewaskan banyak mereka yang tak berdaya dan yang tidak
orang secara tiba-tiba serta penyebaran mengganggu (Ulanga 27:25; Amsal 6:16-
berita secara cepat - terutama dengan foto 18). Mereka yang menggunakan taktik
dan video. Kemampuan semacam ini belum terorisme pada umumnya seperti menyerang
ada pada zaman Alkitab dituliskan. Akan orang yang tidak ikut berperang atau yang
tetapi, pernyataan Perjanjian Baru tentang berusaha menciptakan teror juga dikecam
tanggung-jawab bangsa Israel dalam (Yeremia 7:6; 19:4; 22:3,17). Bahkan dalam
berperang, komentar alkitabiah tentang skala kecil sekalipun, mereka yang
mereka yang hendak menyerang orang yang menggunakan taktik penyergapan untuk
tak bersalah, dan moralitas Kristen pada membunuh orang yang dibenci harus
umumnya semuanya mengecam aksi dianggap sebagai pembunuh (Ulangan
"terorisme" yang ada pada zaman ini. 19:11).
Lebih besar kemungkinannya bahwa Tema ini dilanjutkan dalam
tentara zaman dahulu dengan sengaja Perjanjian Baru, dimana umat Kristen secara
menyerang orang yang tak bersalah; ide khusus dilarang menumpahkan darah dalam
serangan yang menghindari wanita dan anak membela Kristus (Matius 10:52). Upaya
kecil terdengar asing di Timur Tengah menggulingkan atau mempengaruhi
zaman dahulu. Akan tetapi, Israel diberi pemerintah dengan kekerasan juga tidak
peraturan perang khusus yang diperkenan (Roma 13:1). Sebaliknya, umat
memanusiakan operasi militernya. Para Kristen diperintah untuk mengalahkan
prajurit diberi pilihan untuk pulang jika kejahatan dengan kebaikan (Roma 12:21).
tidak sejalan dengan yang mereka
Terorisme tidak sejalan dengan fahami
ajaran Alkitab. Baik Perjanjian Lama - Kelompok fundamentalisme Yahudi,
maupun Perjanjian Baru mengecam yang terkenal adalah “Gush
terorisme. Prinsip berlaku baik bagi negara Emunim” (kelompok orang-orang
maupun bagi perorangan. Alkitab mungkin taat), yang didirikan tahun 1974,
tidak secara khusus melarang konsep ditepi Barat, wilayah yang direbut
terorisme abad ke-21, namun dengan jelas Israel dari Yordania dalam “Perang
mengecam semua hal terkait dengannya. Enam Hari” pada tahun 1967.
Sebagai kelompok garis keras
Alkitab juga banyak mengajarkan tentang Yahudi Gush Emunim memainkan
cinta kasih, yang jelas bertentangan dengan peran melakukan pembalasan atas
perilaku teror, seperti: penyerangan orang Arab terhadap
pemikim Yahudi.
1 Yohanes 4:11 : Saudara-saudaraku yang - Brenton Tarrant : Seorang teroris
kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi berkewarganegaraan Australia,
kita, maka haruslah kita juga saling membantai 50 Muslim pada 15
mengasihi. Maret 2019 di Selandia Baru, dalam
serangan bersenjata yang
Roma 12:10 : Hendaklah kamu saling menargetkan dua masjid saat salat
mengasihi sebagai saudara dan saling Jumat ditunaikan. Dia menyakiti
mendahului dalam memberi hormat. mereka. Pasca serangan teroris yang
terjadi di barat, tidak ada foto-foto
Yohanes 13:34 : Aku memberikan perintah korban jiwa atau jejak darah yang
baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling ditampilkan dengan benar, sementara
mengasihi; sama seperti Aku telah itu serangan Tarrant disiarkan secara
mengasihi kamu demikian pula kamu harus langsung di media sosial. Serangan
saling mengasihi. yang menggambarkan kebrutalan
yang dihadapi umat Islam
Ibrani 10:24 : Dan marilah kita saling dimunculkan berkali-kali di media
memperhatikan supaya kita saling virtual dan televisi.
mendorong dalam kasih dan dalam
pekerjaan baik.
1. Kaum Muslim merasa tersinggung
1 Petrus 1:22 : Karena kamu telah oleh sekularisme Barat.
menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada
kebenaran, sehingga kamu dapat Banyak kaum Muslim yang dengan
mengamalkan kasih persaudaraan yang sungguh-sungguh berusaha hidup
tulus ikhlas , hendaklah kamu bersungguh- suci. Seiring dengan terbukanya
sungguh saling mengasihi dengan segenap dunia karena teknologi global,
hatimu. orang-orang Muslim merasa
terancam oleh kebudayaan Barat:
- Sekte-sekte sesat yang berusaha film-film yang tidak bermoral,
untuk mengorganisir orang untuk pornografi, musik yang merusak,
membentuk kelompok dan alkohol, pemberontakan kaum
berkumpul dengan tujuan menyerang remaja.
kelompok lain atau individu yang
melalui doa dan karya. Fokuskan
Yang menyedihkan, mereka pada Kristus, bukan pada kontroversi
menyamakan budaya Barat ini politik. Suatu hari Allah akan
dengan kekristenan. Budaya Barat memulihkan keadilan.
dianggap mengancam iman mereka,
cara pandang dunia, dan gaya hidup
mereka. Sementara itu, Dia menyediakan
pemerintah-pemerintah dan para
Respon orang Kristen: Bertemanlah pemimpin untuk bertindak sebagai
dengan orang Muslim dan jelaskan “hamba-hamba kebenaran” untuk
bahwa budaya Barat tidak lagi melindungi orang baik dan
Kristiani, namun sudah menjadi menghukum yang jahat (Roma 13:1-
sekuler. Tidak semua yang mengaku 6).
Kristen itu benar-benar pengikut-
pengikut Kristus. “ Hendaklah kamu sehati sepikir
dalam hidupmu bersama; janganlah
Melalui kata dan karya tunjukkan kamu memikirkan perkara-perkara
contoh dan teladan orang Kristen yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu
yang sejati. “Milikilah cara hidup kepada perkara-perkara yang
yang baik di tengah-tengah bangsa- sederhana. Janganlah menganggap
bangsa bukan Yahudi, supaya dirimu pandai! Janganlah membalas
apabila mereka memfitnah kamu kejahatan dengan kejahatan;
sebagai orang durjana, mereka dapat lakukanlah apa yang baik bagi semua
melihatnya dari perbuatan- orang!
perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Allah pada hari Ia Sedapat-dapatnya, kalau hal itu
melawat mereka.” (1 Petrus 2:12) bergantung padamu, hiduplah dalam
perdamaian dengan semua orang!
2. Kaum Muslim membenci Saudara-saudaraku yang kekasih,
dominasi Barat janganlah kamu sendiri menuntut
pembalasan, tetapi berilah tempat
Dunia Barat memiliki sejarah kepada murka Allah, sebab ada
sebagai penjajah dan berbagai usaha tertulis: Pembalasan itu adalah hak-
campur tangan urusan domestik Ku. Akulah yang akan menuntut
negara lain yang dibenci oleh orang- pembalasan, firman Tuhan.
orang Muslim. Walaupun beberapa
dari mereka mendukung perang Tetapi, jika seterumu lapar, berilah
terhadap teror, kaum Muslim lainnya dia makan; jika ia haus, berilah dia
menolaknya. Di samping itu, mereka minum! Dengan berbuat demikian
sering merasa dikhianati oleh sikap kamu menumpukkan bara api di atas
“pilih kasih” Barat terhadap Israel, kepalanya. Janganlah kamu kalah
yang mengakibatkan telantarnya terhadap kejahatan, tetapi
ribuan orang-orang Palestina. kalahkanlah kejahatan dengan
kebaikan!” (Roma 12:16-21).
Respon orang Kristen: Tunjukkan
kasih dan kerendahan hati yang sejati “ Hindarilah soal-soal yang dicari-
cari, yang bodoh dan tidak layak.
Engkau tahu bahwa soal-soal itu Bagaimana dia memotivasi perang
menimbulkan pertengkaran, suci? Dia menjanjikan bahwa para
sedangkan seorang hamba Tuhan pengikutnya yang selamat akan
tidak boleh bertengkar, tetapi harus menerima jarahan dari mereka yang
ramah terhadap semua orang. binasa (Surah 48:20-21). Mereka
yang mati dalam perang suci
Ia harus cakap mengajar, sabar dan mendapat jaminan – jaminan yang
dengan lemah lembut dapat tidak dimiliki oleh kaum Muslim
menuntun orang yang suka melawan, manapun – bahwa mereka akan
sebab mungkin Tuhan memberikan masuk ke dalam Firdaus yang penuh
kesempatan kepada mereka untuk dengan kenikmatan seksual (Hadis
bertobat dan memimpin mereka 1:505; 6:402).
sehingga mereka mengenal
kebenaran, dan dengan demikian Respon orang Kristen: Sayang
mereka menjadi sadar kembali, sekali, beberapa orang Kristen
karena terlepas dari jerat Iblis yang dengan rasa takut menghina baik
telah mengikat mereka pada kaum Muslim yang radikal maupun
kehendaknya.” (2 Timotius 2:23-26) yang moderat. Namun, Allah
memberi obat yang sempurna untuk
3. Kaum Muslim militan bertindak rasa takut dan benci: kasihNya.
berdasarkan ayat-ayat perang
yang ada dalam Qur’an “Di dalam kasih tidak ada ketakutan:
kasih yang sempurna melenyapkan
Sekalipun banyak kaum Muslim ketakutan” (1 Yohanes 4:18)
merupakan orang yang mencintai
kedamaian, ada yang menafsirkan “ Dan janganlah kamu takut kepada
bahwa Qur’an memberi mereka mereka yang dapat membunuh
kuasa untuk mempertobatkan atau tubuh, tetapi yang tidak berkuasa
membunuh. Pada awal berkuasanya membunuh jiwa; takutlah terutama
Muhammad, dia berusaha kepada Dia yang berkuasa
mendapatkan dukungan dari orang- membinasakan baik jiwa maupun
orang Kristen untuk agama barunya. tubuh di dalam neraka.” (Matius
Dia bahkan mendorong para 10:28)
pengikutnya untuk membaca Alkitab
(Surah 10:94). "Tetapi kepada kamu, yang
mendengarkan Aku, Aku berkata:
Namun demikian, orang-orang Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik
Kristen dianggap melakukan dosa kepada orang yang membenci
“syirik” yang tak dapat diampuni, kamu;” (Lukas 6:27)
yaitu menyamakan Yesus dengan
Allah. Ketika kedua kepercayaan ini Yesus tidak menjanjikan para
tidak dapat digandengkan, dia pengikutNya kehidupan yang bebas
mendorong untuk melakukan jihad dari konflik. Sebaliknya Dia
terhadap orang-orang kafir (Surah meyakinkan, "Jikalau dunia
4:47; 9:29). membenci kamu, ingatlah bahwa ia
telah lebih dahulu membenci Aku doktrinal. Orang-orang Kristen harus
dari pada kamu. Sekiranya kamu dari mampu memahami pandang dunia
dunia, tentulah dunia mengasihi Islamiah dan teologi Kristen dengan
kamu sebagai miliknya. baik sehingga mereka dapat …

Tetapi karena kamu bukan dari • Menjelaskan kesatuan dan


dunia, melainkan Aku telah memilih keperbedaan dalam Tritunggal.
kamu dari dunia, sebab itulah dunia
membenci kamu. Ingatlah apa yang • Menunjukkan bagaimana kesucian
telah Kukatakan kepadamu: Seorang Allah dan dosa manusia menuntut
hamba tidaklah lebih tinggi dari pada kematian Yesus untuk menebus
tuannya. dosa.

Jikalau mereka telah menganiaya • Memberikan bukti akademis dan


Aku, mereka juga akan menganiaya kesaksian pribadi mengenai
kamu; jikalau mereka telah menuruti kredibilitas Alkitab.
firman-Ku, mereka juga akan
menuruti perkataanmu. Tetapi • Memperjelas kepercayaan
semuanya itu akan mereka lakukan mengenai Yesus. Manusia tidak
terhadap kamu karena nama-Ku, menjadi Allah, tapi Allah yang
sebab mereka tidak mengenal Dia, menjadi manusia. “Anak Allah”
yang telah mengutus Aku.” adalah metafora, bukan merupakan
(Yohanes 15:18-21). pernikahan secara harafiah antara
Allah dan Maria. Konsep ini harus
Orang Muslim menolak Allah Bapa dibicarakan dengan hati-hati dan
yang telah mengutus AnakNya untuk sistematis: “Dan kami telah melihat
mati bagi orang-orang berdosa. dan bersaksi, bahwa Bapa telah
Sekalipun orang Muslim mengutus Anak-Nya menjadi
menghormati Yesus sebagai nabi Juruselamat dunia. Barangsiapa
agung, mereka bergantung pada mengaku, bahwa Yesus adalah Anak
iman dan perbuatan – tunduk kepada Allah, Allah tetap berada di dalam
Allah, percaya kepada Muhammad dia dan dia di dalam Allah.” (1
dan taat kepada Qur’an – untuk dapat Yohanes 4:14-15)
diterima di Firdaus.
Sebagai pembawa damai, orang-
Banyak kaum Muslim yang percaya orang Kristen harus berusaha
bahwa orang-orang Kristen meredakan ketegangan antara Islam
menyembah tiga Allah, menjadikan dan kekristenan. Namun, beberapa
manusia menjadi Allah (Yesus) dan tensi tertentu tidak boleh dilepaskan
memalsukan Alkitab. Kebanyakan oleh pihak Kristen.
dari mereka menolak fakta dan
sejarah mengenai kematian Kristus. Kebenaran tidak boleh ditutupi.
Dengan kasih, kerendahan hati, dan
Orang-orang Kristen dan Muslim kesabaran, orang-orang Kristen harus
seharusnya mendiskusikan salah memperkenalkan Yesus sebagai
pengertian – salah pengertian Tuhan dan Juruselamat bagi umat
manusia. Sebagai satu-satunya Jalan, dengan sangat serius Para rektor perguruan
Kebenaran dan Hidup. tingi negeri (PTN) dan swasta (PTS) di DKI
Jakarta sepakat membuat deklarasi bersama
Pada dasarnya Tuhan Yesus telah antiradikalisme didalam lingkungan
memberikan kita hikmat. Terdapat dalam pendidikan, khususnya tingkat perguruan
Mazmur 119 : 99 yang berbunyi “Aku Lebih tinggi.
berakal budi daripada semua pengajarku,
sebab peringatan-peringatan-Mu Keluarga Kristen
kurenungkan” dan Tuhan mengaruniakan
kita iman yang di dalamnya kita percaya Di tengah ancaman teror yang
bahwa Tuhan yang memelihara dan semakin berlarut-larut ini,sikap yang harus
memberkati kita, yaitu terdapat dalam 2 dilakukan orang Kristen terhadap terorisme
Korintus 5 : 7 yang berbunyi “sebab hidup hal terpenting yang harus dilakukan adalah
kami ini adalah hidup karena percaya, bukan kembali ke Alkitab.
karena melihat” dan juga terdapat dalam Bagi umat Kristen, penguatan
Amsal 3 : 5 yang berbunyi “Percayalah ideologi ini dapat dilakukan dengan
kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan menanamkan nilai-nilai Kristiani dan
janganlah bersandar kepada pengertianmu toleransi. Tentu jangan sampai apa yang kita
sendiri”. Ayat lain yang menguatkan janji perbuat menimbulkan fanatisme buta.
penyertaan Tuhan terdapat dalam Ibrani 11 : Radikalisme agama merupakan isu yang
1 yang berbunyi “Iman adalah dasar dari sangat sensitive untuk diperbincangkan,
segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti khususnya di Negara Indonesia pada saat
dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”. ini. Radikalisme agama terjadi akibat
pemahaman yang salah dalam mengerti
ajaran kepercayaan yang dianut, sehingga
BAB VII mengakibatkan sikap intoleransi. Sikap
intoleransi dapat mengakibatkan
PENUTUP perpecahan. Demikianlah penjelasan
7.1 Saran mengenai sikap orang Kristen terhadap
terorisme. Terorisme sebenarnya muncul
Usulan terhadap kampus Universitas Kristen
karena ideologi intoleran yang menjangkiti
Indonesia
para pelakunya. Untuk menghindarinya,
Perlu deradikalisasi secara halus setiap manusia tentu harus berfikir bahwa
lewat bahasa-bahasa agama yang relevan kita harus rukun dengan manusia lainnya,
dan sosialisasi pandangan tentang adanya termasuk dalam agama Kristen.
nilai-nilai afinitas antara Kristen dan
Terhadap Lembaga
Pancasila. Ini untuk mengembalikan corak
keagamaan yang jadi ciri khas Islam di Dalam upaya menanggulangi
Indonesia, yaitu moderai, inklusif, dan kejahatan terorisme, pemerintah membentuk
toleran. Apa yang dikhawatirkan terbukti. beberapa lembaga negara dalam menangani
Akhir-akhir ini aksi terorisme dan perbuatan Tindak Pidana Terorisme, tetapi pada
radikal semakin marak. Kondisi ini pelaksanaannya lembaga-lembaga yang
membuat banyak pihak prihatin, termasuk terbentuk sebagai penanganan terorisme
dari jajaran perguruan tinggi. Kampus yang dalam menjalankan tugasnya tidak efektif
merupakan kawah candradimuka bagi calon karena terbatas pada wewenang dan
pemimpin bangsa pun tak lepas dari masalah kedudukan, hal ini menarik untuk diteliti
ini. Para rektor pun menyikapi masalah ini sebab sering terjadi nya kekeliruan dalam
suatu lembaga negara dalam menjalankan Kristen, sebagai agama yang selalu
tugasnya. Oleh karena itu penelitian ini melabangkan cinta kasih jelas sangat
dilakukan untuk memaparkan pengaturan mengecam seluruh tindakan yang
dan kewenangan masing-masing lembaga mengancam kehidupan manusia, termasuk
negara dalam menjalankan tugas menangani terorisme. Tindakan melukai, membunuh
Tindak Pidana Terorisme. Metode penelitian yang ada didalam kegiatan terorisme adalah
yang digunakan adalah yuridis normative. sebuah kesalahan atau kegiatan yang sangat
Adapun pendekatan yang dilakukan adalah bertolakbelakang dengan ajaran Kristen.
pendekatan perundang-undangan dan
pendekatan perbandingan. Hasil penelitian Alkitab yang dimana juga sebagai
ini menunjukan, bahwa pengaturan dan panduan atau kitab orang Kristen juga jelas
kewenangan lembaga-lembaga negara yang mengecam didalam isi injil-injil dan juga
menangani kasus Tindak Pidana Terorisme pasal-pasalnya yang tertuang di dalam
di Indonesia jika ditinjau dalam sistem aklkitab tersebut. Tidak ada pembenaran
hierarki perudang-undangan yang memiliki sama sekali untuk kegiatan terorisme ini
pengaturan lebih tinggi adalah BNPT, didalam perspektif kekristenan.
sedangkan dalam kewenangan penyelidikan
ialah Densus AT 88, dikarenakan tugas dan
Fungsi Densus AT 88 sebagai penindakan
dalam kasus Tindak Pidana Terorisme,
sementara BNPT berperan sebagai
deradikalisasi dalam Tindak Pidana
Terorisme.
7.2 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/2891/1/ISMI%20MAULIZA.pdf
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/2891/1/ISMI%20MAULIZA.pdf
https://www.gotquestions.org/Indonesia/terorisme.html
https://ikksumalang.wordpress.com/2013/03/01/allah-dan-senjata-gereja-dan-terorisme-tinjauan-
kritis-atas-kitab-kenabian/
https://www.minews.id/cuitan-mi/sikap-gereja-terhadap-radikalisme-dan-terorisme
https://journal.trunojoyo.ac.id/shi/article/view/6358
https://www.gotquestions.org/Indonesia/terorisme.html
https://ikksumalang.wordpress.com/2013/03/01/allah-dan-senjata-gereja-dan-terorisme-tinjauan-
kritis-atas-kitab-kenabian/
Petrus Reinhard Golose, 2014, Deradikalisasi Terorisme, Yayasan Pengembangan Kajian Ilmu
Kepolisian,Jakarta, (selanjutnya disingkat Petrus Reinhard Golose II) hlm 3
Loebby Loqman, Analisis Hukum dan Perundang-Undangan Kejahatan terhadap Keamanan
Negara di Indonesia, (Jakarta: Universitas Indonesia, 1990), hal. 98.
Dokumen Konsili Vatikan II, “Gaudium et Spes” Seri Dokumen Gerejawi No. 19, Jakarta:1992
Buku-buku
Armstrong, Karen, Berperang Demi Tuhan, Bandung: Mizan, 2002
Cahill, Lisa Sowle, “Love Your Enemies”: Discipleship, Pacifism, and just War Theory,” USA:
Augsburg Forterss, 1994
Fretheim , Terence E., “ I was only a little angry”: Divine Violence in the prophets,
(Interpretation: October 2004)
Juergensmeyer, Mark., Teror in the Mind of God”, USA: University of California Press, 2000

Anda mungkin juga menyukai