NIM : 142200134
C. Landasan Pemikiran
Hal-hal yang menjadi landasan pemikiran munculnya bela negara yaitu:
1. Masuknya era globalisasi yang memperkenalkan budaya asing. Era globalisasi berdampak
besar bagi Indonesia, baik dampak positif maupun negatif.
2. Pengaruh asing bias menjadi ancaman dan tantangan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, sehingga perlu kewaspadaan nasional.
3. Mahasiswa sebagai kelompok minoritas dan kader bangsa harus menjadi tulang punggung
bela negara.
D. Dasar Hukum
1. Pasal 27 (3) UUD 1945
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”
2. Pasal 30 (1) UUD 1945
“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.”
3. UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Pasal 9)
a) UU No. 3 Tahun 2002 Pasal 9 (1)
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”
Nama : Laila Dzirwatun Nisa
NIM : 142200134
G. Implementasi
Salah satu bentuk implementasi bela negara adalah dengan mengikuti wajib militer. Wajib
militer (wamil) adalah kewajiban bagi warga negara berusia muda, biasanya 18-27 tahun untuk
menyandang senjata dan menjadi anggota tentara serta mengikuti pendidikan militer guna
meningkatkan ketangguhan, kedisiplinan, keberanian, dan kemandirian warga negara itu.
Wamil biasanya wajib untuk pria. Warga negara wanita biasanya tidak diharuskan wamil.
Namun, ada bebeapa negara yang mewajibkan wanita wamil, seperti Israel, Korea Utara, dan
Suriname.
Beberapa negara memberi alternatif tugas nasional bagi warga negara yang tidak dapat
mengikuti wamil karena alasan tertentu seperti kesehatan, alasan politis, atau alasan budaya
dan agama.
Tujuan Wamil adalah untuk mempersiapkan para pemuda dengan teknik dasar militer
sehingga siap membela negara jika sewaktu-waktu terjadi ancaman invasi dari negara lain dan
militer kekurangan pasukan.