Anda di halaman 1dari 4

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG MEMPERKERJAKAN ORANG

LAIN DALAM BAGI HASIL TERNAK KAMBING


(STUDI KASUS DI DESA PESAWARAN KABUPATEN PESAWARAN)
Proposal

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna


Memproleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) dalam Muamalah (Hukum Ekonomi
Syariah)

Oleh :
Alfie Hadi Karamai
NPM : 1721030105
Program Studi : Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 1442 H /2020
TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG MEMPERKERJAKAN ORANG
LAIN DALAM BAGI HASIL TERNAK KAMBING
(STUDI KASUS DI DESA PESAWARAN KABUPATEN PESAWARAN)

A. Penegasan Judul

Untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai

pembahasan proposal judul ini, diperlukan beberapa penjelasan yang

berkaitan dengan proposal judul ini yakni : Tinjauan Hukum Islam Tentang

Memperkerjakan Orang Lain Dalam Bagi Hasil Ternak Kambing (Studi

Kasus Di Desa Pesawaran Kabupaten Pesawaran) sebagai berikut :

1. Pengertian Tinjauan Menurut KKBI yaitu hasil meninjau; pandangan

pendapat (sesudah,menyelediki mempelajari dan sebagainya). Tinjauan

yang dimaksud dalam skripsi ini adalah yang di tinjau dari hukum Islam.1

2. Hukum Islam adalah menyatakan hukum-hukum yang tercakup dalam

ranah atau wilayah kajian islam seperangkat peraturan tentang tingkah

laku manusia yang diakui sekelompok masyarakat, dan berdasarkan

wahyu Allah Sunnah Rosul tingkah laku manusia mukallaf dan diyakini

mengikat untuk semua yang beragama Islam.2

3. Memperkerjakan menurut KBBI yaitu menyuruh bekerja pada. Suatu

tindakan, keberadaan, pengalaman.


1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat Bahasa edisi
Keempat, (Jakarta: PT Gramedia,2011),h.1450

2
Dr. Bunyana Sholihin, M.Ag Metodologi Penelitian Syariah, Cetakan Kedua,
(Yogyakarta: PT Kreasi Total Media,2020),h.11
4. Orang lain adalah manusia yang dilengkapi otak kemampuan yang tinggi

untuk berfikir dan bekerja dalam kehidupan sehari-hari.

5. Bagi hasil (Mudharabah) adalah Akad yang dilakukan oleh shahibul mal

dengan mudharib untuk usaha tertentu dengan pembagian keuntungan

sesuai kesepakatan.

6. Ternak adalah hewan yang dengan disengaja dipelihara sebagai sumber

pangan, sumber bahan baku atau pembantu pekerjaan manusia.

Berdasarkan uraikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dari judul “Tinjauan Hukum Islam Tentang Memperkerjakan Orang Lain

Dalam bagi hasil Ternak Kambing” (Studi Kasus Di desa Pesawaran

Kabupaten Pesawaran ) adalah dalam akad mudharabah (kerja sama

mengembangkan usaha dagang), ada 2 pihak sebagai subjek yaitu shahibul

mal dan mudharib keterlibatan shahibul mal dalam akad ini adalah modal.

Sementara keterlibatan mudharib adalah kerja yang dia lakukan dalam

mengelola modal. Karena itulah masing-masing memiliki hak untuk

mendapatkan keuntungan, sebagaimana pula masing-masing juga memiliki

peluang terjadinya resiko kerugian. Untuk itulah keterlibatan ini tidak ada,

maka masing-masing tidak memiliki hak untuk mendapatkan keuntungan.

Misalnya mudharib tidak mau berkerja, tapi semua di limpahkan ke orang lain

yang mengerjakannya, kemudian gaji orang bekerja itu diambilkan dari

modal. Menurut Prof. Dr. Hasan Abdul Ghani dalam risalahnya al-ahkam al-
fiqiyah al-mutaaliqah bi aqd al-mudharabah menyebutkan bahwa untuk

mengukur kerja apa yang boleh meminta bantuan orang lain dirinci menjadi 2:

1. Kerja yang tidak mungkin ditangani mudharib itu sendiri. Karena tidak

mampuannya mengelola itu atau karena factor lain, misalnya jika di

tangani mudharib bias membahayakan kelangsungan mudharabah.

Dalam hal ini, mudharib bias memperkerjakan orang lain dan upahnya

dijadikan sebagai biaya operasional mudharabah

2. Kerja yang sangat mungkin dilakukan mudharib, sehingga tidak perlu

bantuan orang lain dalam hal ini mudharib tidak boleh memperkerjakan

orang lain dan dibebankan sebagai biaya operasional mudharabah.

Dan ukuran berat dan tidaknya kerja semacam ini kembali lagi kepada urf

(Tradisi) yang berlaku di masyarakat.

Adanya bentuk garar yaitu tidak ada kepastian upah yng diberikan kepada

pekerja orang lain

B. Latar Belakang Masalah

Anda mungkin juga menyukai