Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HUKUM PIDANA DALAM ISLAM

Disampaikan pada diskusi kelas Jurusan Tadris IPA FISIKA

Pengantar Studi HUKUM ISLAM

Disusun oleh:

Nurshabrina ( 2114080037 )

Sindi afriliani Anjlina ( 1714080080 )

Dosen Pengampu :

DR.MEIRISON M.AG

TADRIS IPA FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN IMAM BONJOL PADANG SUMATERA BARAT

1443 H / 2022
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahim.

Alhamdulillahirabbil’aalamiin, segala puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, dan Maha Suci Engkau yang telah memberi kemudahan dalam
menyusun makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah ‘HUKUM ISLAM’, sehingga makalah yang
berjudul “HUKUM PIDANA DALAM ISLAM ” dapat tersusun sampai selesai dengan baik.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan andil dalam menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu,
kami berharap adanya bimbingan berupa kritik dan saran yang membangun dari pembaca dengan
harapan penulis dapat menyempurnakan segala kesalahan dan kekurangan dari makalah ini.

Padang, 20 Juni 2022

Pemateri
BAB 1 HUKUM PIDANA ISLAM

A. PENDAHULUAN
Dalam khazanah hukum positif, hukum menurut isinya dapatdibagi menjadi Hukum Privat (Hukum
Sipil) dan Hukum Publik. Hukum Sipil dalam arti luas meliputi Hukum Perdata

dan Hukum Dagang

, sedangkan dalam arti sempit meliputi HukumPerdata saja. Hukum Publik terdiri dari Hukum Tata
Negara, HukumAdministrasi Negara, Hukum Pidana, dan Hukum Internasional.Berbeda dengan
hukum positif, hukum Islam tidak membedakandengan tajam antara hukum perdata dengan hukum
publik. Ini disebabkankarena menurut sistem hukum Islam, pada hukum perdata terdapat segisegi
publik dan pada hukum publik ada segi segi perdatanya. Itulahsebabnya maka dalam hukum Islam
tidak dibedakan kedua bidang hukumitu. Yang disebutkan hanyalah bagian bagiannya saja, seperti
misalnya;

Munakahat, Wirosah, Mu’amalat dalam arti khusus, jinayat atau Al‘uqubah, al ahkam as
sulthoniyyah, siyar, dan mukhosamat.

B. Pengertian Hukum Pidana Islam (Jinayat)

Hukum Pidana Islam sering disebut dalam hukum Islam

dari kata jana. Secara etimologi jana berarti berbuat dosa atausalah, sedangkan jinayah diartikan
perbuatan dosa atau perbuatan salah.Secara terminologi kata

mempunyai beberapa pengertian, sepertiyang diungkapkan oleh Abd al Qodir Awdah bahwa

jinayat

adalah perbuatan yang dilarang oleh syara’ baik perbuatan itu mengenai jiwa,harta benda, atau
lainnya.

adalah segala ketentuan hukum mengenai tindak pidana atau perbuatan kriminal yang berlaku.

Orang - orang mukallaf sebagai dari hasil dari permahaman atas dalil dalil Hukum yang berlaku
Terperinci dari Al-Qur'an dan hadits Hukum Pidana Merupakan Syariat Islam yang mengandung
kemaslahatan Bagi kehidupan manusia baik Di dunia maupun di akhirat.Syariat Islam dimaksud secara
materil mengandung Kewajiban asasi Syariat. Yaitu menempatkan Allah sebagai pemegang segala hak
Baik yang ada pada diri sendiri maupun yang ada pada orang lain . Setiap orang hanya pelaksana.
Harus ditentui untuk kesmalatan dirinya dan orang lain

Mukallaf sebagai hasil dari pemahaman atas dalil-dalilhukum yang terperinci dari Al Qur’an dan
Hadist dalam Hukum Pidana yg terdapat dalam Islam
Hukum pidana Islam merupakan syariat Allah yang mengandungkemaslahatan bagi kehidupan
manusia baik di dunia maupun di akhirat.Syari’at Islam dimaksud secara materiil mengandung
kewajiban asasi bagisetiap manusia untuk melaksanakannya. Konsep kewajiban asasi Syariat

yaitu menempatkan Allah sebagai pemegang segala hak, baik yang ada pada diri sendiri maupun yang
ada pada orang lain. Setiap orang hanya pelaksana, yang berkewajiban memenuhi perintah Allah.
Perintah Allahdimaksud, harus ditunaikan untuk kemaslahatan dirinya dan orang lain.

Menurut A. Jazuli, pada dasarnya pengertian dari istilah

Jinayah

mengacu kepada hasil perbuatan seseorang. Biasanya pengertian tersebutterbatas pada perbuatan
yang dilarang. Di kalangannya Pidana

Jinayat berarti perbuatan perbuatan yang dilarang oleh Syara'.

. Meskipun demikian, pada umunya Fuqaha

menggunakan istilah tersebut hanyauntuk perbuatan perbuatan yang terlarang.

’ menggunakan istilah tersebut hanyauntuk perbuatan perbuatan yang mengancam keselamatan jiwa,
seperti pemukulan, pembunuhan dan sebagainya. Selain itu, terdapat

Jinayat kepada perbuatan perbuatan yang diancamdengan hukuman

hudud dan qishash

, tidak temasuk perbuatan yangdiancam dengan

ta’zir

.
Jinayat untuk perbuatan yang berkaitan dengan jiwa atau anggota badan, seperti membunuh,melukai
dan lain sebagainya.

________________________________________________

"Dede Rosyada, Hukum Islam dan Pranata Sosial (Jakarta: Lembaga Study Islam danKemasyarakatan,
1992), hlm.86

Zainudin Ali, Hukum Pidana Islam (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), hlm.1."

C.  Asas-asas Hukum Pidana Islam

Asas-asas hukum pidana Islam adalah asas-asas hukum yangmendasari pelaksanaan hukum pidana Isl
am

Asas LegalitasAsas legalitas adalah asas yang menyatakan bahwa tidak ada pelanggaran dan tidak ada 
hukuman sebelum ada undang-undang yangmenyatakannya. Asas ini berdasarkan pada Qur’an Surat 
Al-Isra’ ayat 15dan Surat Al-An’am ayat 19.Kedua ayat tersebut mengandung makna bahwa Al-
Qur’anditurunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW supaya menjadi peringatan (dalam bentu
k aturan dan ancaman hukuman) 

Asas Larangan Memindahkan Kesalahan Pada Orang LainAsas ini adalah asas yang menyatakan bahwa 
setiap perbuatanmanusia, baik perbuatan yang baik maupun perbuatan yang jahat 

“Setiap orang terikat kepada apa yang dia kerjakan Seperti yang tertulis Ayat alquran dan Hadits yang


berkaitan dengan Hukum Pidana dalam Islam

Seperti yang tertulis pada ayat 38 Surat Al-Mudatsir di atas, Allahmenyatakan bahwa setiap orang teri
kat kepada apa yang dia kerjakan, dan setiap orang tidak akan Memikul Dosa atau kesalahan yang
dibuat oleh orang lain

Asas Praduga Tak BerAsas praduga tak bersalah adalah asas yang mendasari bahwaseseorang yang dit
uduh melakukan suatu kejahatan harus dianggap tidak bersalah sebelum hak  dengan bukti-
bukti yang meyakinkan menyatakan dengan tegas persalahannya itu

D. Unsur-unsur Hukum Pidana Islam

Untuk menentukan suatu hukuman terhadap suatu tindak pidanadalam hukum Islam, diperlukan uns
ur normatif dan moral, sebagai berikut Unsur Yuridis Normatif
Unsur ini harus didasari Suatu dalil yang menentukan
larangan terhadap perilaku tertentu dan diancam dengan hukuman.Unsur Moral
Adalah kesanggupan seseorang untuk menerima sesuatu yangsecara nyata mempunyai nilai yang dap
at dipertanggung jawabkan.
E. Tujuan Hukum Pidana Islam

Tujuan hukum pada umumnya adalah menegakkan keadilan berdasarkan kemauan pencipta manusia 
sehingga terwujud ketertiban danketentraman masyarakat. Namun bila tujuan hukum Islam dilihat da
ri ketetapan hukumyang dibuat oleh Allah dan Nabi Muhammad SAW, baik Termuat didalam Al-
Qur’an maupun Al-Hadits, yaitu untuk kebahagiaan hidupmanusia didunia dan akhirat kelak, dengan j
alan  segala yang bermanfaat dan mencegah serta menolak segala yang tidak bergunakepada kehidup
an manusia. Dengan kata lain tujuan hukum Islam adalahkemaslahatan hidup manusia baik jasmani m
aupun rohani individu dalam Hukum yang Islam

_______________________________________________________

Zainudin Ali, Hukum Pidana Islam (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), hlm.5-7

Negara Islam ( Khilafah ) hukuman yang dijatuhkan akan menggugurkan Siksaan


(denda). Hukuman yang dijatuhkan ini akan menggugurkan siksaan diakhirat terhadap pelaku kejahat
an.Dalilnya, adalah apa yang diriwayatkan Imam Bukhari dariUbadah bin Shamit, yang mengatakan ba
hwa Rasulullah SAW telah bersabda:“Kalian berbai’at kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah den
gansesuatu apapun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anakmu, tidak membuat-
buat dusta yang kalian ada-adakan sendiri, dantidak bermaksiat dalam kebaikan. Siapa saja yang men
epatinya makaAllah akan menyediakan pahala dan siapa saja yang melanggarnyakemudian dihukum 
di dunia, maka hukuman itu akan menjadi penebus baginya. Dan siapa saja yang melangggarnya kemu
dian Allahmenutupinya (tidak sempat dihukum di dunia), maka urusan itu diserahkankepada Allah. Jik
a Allah berkehendak, maka Dia akan menyiksanya. Dan jika Allah berkehendak, maka Dia akan mema
afkannya.”Oleh karena itu, tidak aneh jika kita jumpai dalam sejarah, kaummuslimin yang berbondon
g-bondong meminta hukuman dunia, walaupun
hanya dia dan Allah sajalah yang mengetahui perbuatan dosa dilakukannya. Mereka rela menahan sa
kitnya cambuk, rajam (dihujani batu sebagai hukuman atas pezina yang telah menikah), potong tanga
n,maupun hukuman mati, demi mendapatkan keridhoan Allah di akhirat.

F. Macam macam Jarimah

Macam macam tindak pidana (Jarimah) dalam Islam dilihat dari berat ringannya hukuman dibagi menj
adi tiga, yaitu

hudud, qishosh diyatdan ta’zir

_ Jarimah Hudud

Yaitu perbuatan melanggar hukum yang jenis dan ancamanhukumannya ditentukan oleh Nash

 yaitu hukuman had (hak Allah).Hukuman had

 yang dimaksud tidak mempunyai batas terendah 
tertinggi serta tidak bisa dihapuskan oleh perorangan (si korban atauwalinya) atau masyarakatnya
yang mewakili ULI AMRI

. Para ulama’ sepakat bahwa yang menjadi kategori dalam jarimah hudud ada tujuh, yaitu zina,menud
uh zina

. Yaitu perbuatan
melanggar hukum yang jenis dan ancaman hukumannya ditentukan olehnash yaitu hukuman

 (hak Allah).

_ Jarimah Qishosh Diyat.

Yaitu perbuatan yang diancam dengan hukumannya
diyat. Baik qishosh maupun diyat merupakan hukuman yang telahditentukan batasannya,  ada batas t
erendah dan tertinggi tetapi menjadi hak perorangan (si korban dan walinya), ini berbeda dengan
hukuman had yang menjadi hak Allah semata. Penerapan hukuman

 diyat ada beberapa kemungkinan, seperti hukuman

 bisa berubah menjadi hukuman diyat, hukuman

 apabila dimaafkan akan menjadi hapus. Yang termasuk dalam kategori jarimah qishosh di
antara lain pembunuhan sengaja

Jika dilihat dari segi “hukuman” dalam hukum pidana Islam akankita temui tiga macam hukuman, yait
u Pertama jarimatul Hudud

, yang berarti bahwa tindak pidana dimana kadar hukumannya itu telah ditentukan oleh Allah SWT.

 Kedua Jarimatul Qisash

 yakni tindak pidana yang dikenakan sanksi

Qisash dan diyat ini adalah hukuman yang ditentukan hukumannya, tetapi merupakan hak individu-
individu,artinya bahwa hukuman itu ditentukan karena hanya mempunyai satu had

 (hukuman) yang telah ditentukan. Sebagai hak ini individu, bila pihakindividu yang dirugikan karena 
tindak pidana itu menghendaki kemaafan,ini adalah merupakan haknya dan dapat diterima dan diben
arkan secarahukum, sehingga hukuman hadnya hilang karena adanya kemaafantersebut.

 Ketiga Jarimah Ta’zir 

 yakni perbuatan.perbuatan pidana yanghukumannya tidak disyariatkan menurut syara’, tetapi ditent
ukan olehhakim (penguasa). Hakim sangat berperan penting dalam menentukan
setiap keputusan agar sesuai dan memenuhi rasa keadilan serta
kemaslahatan. Oleh karena itu, hakim harus lebih bijak dalam memahami
hakikat kesalahan seriap orang yang terpidana.Adapun kamaludin al-hamam, pengikut Madzhab
Hanafi

, bahwa Qishsash dan diyat Termasuk dalam Jarimah

. Karena, kadar hukumannya ditentukan oleh Allah. Sehingga jarimah hudud terbagi
menjadi dua, yaitu:Jarimah Hudud yang merupakan Allah seperti mencuri, Berzina,berjudi dan mabuk

Hudud ini,tidak ada pengampunan setelah perkaranya dibawa kepada hakim.

 adalah segala ketentuan hukum mengenai tindak pidana atau perbuatan kriminal yang dilakukan ole
h orang-orang

G. KESIMPULAN

sebagai hasil dari pemahaman atas dalil-dalil hukum yang terperinci dariAl Qur’an dan Hadist.Asas-
asas hukum pidana Islam adalah asas-asas hukum yangmendasari pelaksanaan hukum pidana Islam, d
iantaranya Asas Legalitas,Asas Larangan Memindahkan Kesalahan Pada Orang Lain, Asas PradugaTak 
Bersalah.Tujuan hukum pada umumnya adalah menegakkan keadilan berdasarkan kemauan pencipta 
manusia sehingga terwujud ketertiban danketentraman masyarakat.Perbedaannya dalam hukum Pida
na

PENUTUP

Demikianlah Makalah dari kami kalau ada kata yang salah mohon maafkan, Semoga makalah kami
Kedepannya menjadi Lebih baik, Yg berjudul "HUKUM PIDANA DALAM ISLAM," Makalah ini semoga
bermanfaat untuk Semuanya

Kami Akhiri Dengan mengucapkan Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA :

"Ali, Zainuddin. 2007. Hukum Pidana Islam. Jakarta: Sinar Grafika.Haq, Hamka. 1998. Filsafat Ushul Fiq
h. Makasar:Yayasan Al-Ahkam.Rosyada, Dede. 1992. Hukum" Islam dan Pranata Sosial. Jakarta: Lemb
aga StudyIslam dan Kemasyarakatan.Santoso, Topo.1998. Membumikan Hukum Pidana Islam. Jakarta: 
Ge saniPress.Unik Karlita, Perbandingan hukum Pidana Islam dangan Hukum Pidana Positif,(http://
unikkarlita.blogspot.com/2011/03/perbandingan-hukum-pidana-islam-fiqh.htm,l, diakses 14 Novemb
er 2011 )

http://unikkarlita.blogspot.com/2011/03/perbandingan-hukum-pidana-islam-fiqh.htm,
 

Anda mungkin juga menyukai