Disusun Oleh :
KHADAFI WIJAYA CAHYA P.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Rumusan Hukum Perdata Islam di dalam Kompilasi Hukum Islam”
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Hukum Perdata Islam Indonesia” yang diampu oleh Dosen Najichah S.H.I,M.H. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengalaman mengenai Hukum
Perdata Islam bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Selain itu, kami berharap lebih jauh
agar makalah ini bisa dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Najichah S.H.I,M.H . Yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun sebagai bahan evaluasi. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kami terutama dan bagi pembaca pada umumnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
BAB III.......................................................................................................................................6
PENUTUP..................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum perdata dibagi menjadi 2 macam, yaitu hukum perdata formil dan materil.
Secara formil ialah hukum perdata itu sendiri dan secara materil ialah hukum acara
perdata yaitu yang membahas tentang pelanggaran hak asasi manusia.
1. Soebekti, Hukum Perdata ialah segala hokum pokok yang mengatur kepentingan-
kepentingan perseorangan.
2. Sri Soedewi, Hukum Perdata adalah hokum yang mengatur kepentingan antara
warga negara perseorangan dengan satu warga negara perseorangan lainnya.
3. Wijono Prodjodikoro, Hukum Perdata adalah suatu rangkaian hokum antara
orang-orang atau badan satu sama lain tentang hak dan kewajiban.
Hukum Islam adalah hukum yang berdasarkan kaidah-kaidah Islam yang mana itu
berdasarkan Syariah. Syariah ialah dalil-dalil atau ilmu yang berasal langsung dari Allah
beserta Rasul-Nya dan bersifat absolut. Hukum Islam bisa juga disebut fiqh, yang dimana
membahas tentang segala aspek ajaran Islam.
2
2.2 Sejarah Kompilasi Hukum Islam
Kompilasi Hukum Islam merupakan salah satu produk politik hukum Islam di
Indonesia yang mendapatkan persetujuan berlaku secara yuridis dengan adanya Inpres
Nomor 1 Tahun 1991. Pemberlakuan KHI tidak sepenuhnya sempurna dikarenakan
aturan yang mengatur berlakunya KHI hanyalah instruksi presiden. Dengan kata lain, ini
hanyalah sebuah himbauan yang bisa dijalankan atau tidak. Meskipun begitu, eksistensi
KHI sebagai produk politik hukum Islam di Indonesia sangatlah berarti, terutama dalam
memutuskan perkara oleh para hakim di lingkungan pengadilan agama.
KHI merupakan produk hasil pemikiran manusia, kompilasi hukum islam digabung
dalam suatu kesatuan yang rinci. Aturan-aturan yang terdapat dalam KHI merupakan
hasil ijtihad ulama Indonesia. Hasil ijtihad atau fiqh adalah hasil pertimbangan dalam
memahami aturan-aturan Allah sebagaimana tertulis dalam teks ayat-ayat Al-Qur'an dan
hadits para nabi. Fiqh mengandung kebenaran yang relatif seusai lingkungan
keberadaannya. Menerjemahkan Hukum Islam atau fiqh yang terkandung dalam mazhab
tertentu menjadi hukum positif yang mengikat dan akhirnya menimbulkan persoalan
tersendiri. KHI merupakan unifikasi kaidah fiqh yang diambil dari kitab-kitab fiqh yang
ada, namun disusun dalam bentuk bab, bab dan ayat. Menurut beberapa tim perancang
KHI, KHI merupakan unifikasi fiqh yang ditujukan untuk membuktikan bahwa
penempatan hukum perdata islam di Indonesia telah diatur dalam sistematika kitab
hukum.
3
2.3 Rumusan Hukum Perdata Islam di dalam Kompilasi Hukum Islam
Hukum Islam mengatur kehidupan umat Islam dengan Allah, yang ditandai dengan
perbuatan-perbuatan mukallaf. Hukum Islam mencakup segala individu dan publik,
namun di dalam hukum Islam tidak dibagikan secara rinci mengenai privat dan publik
sebagaimana yang ada di hukum umum/barat. Hukum Islam tidak membagi secara rinci
hukum privat dan publik dikarenakan di dalam hukum Islam ada aspek privat yang bisa
berlaku ke publik dan aspek publik bisa berlaku ke privat.
Bagian-bagian yang ada di dalam hukum Islam ialah : (1) munakahat, (2) waratsab,
(3) muamalat dalam arti khusus, (4) jinayat atau ‘ukubat, (5) al-ahkam al-sulthaniyah
(khalifah), (7) mukhasamat. Sedangkan jika dibagi menurut hukum barat yaitu secara
privat ialah : (1) munakahat; mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan
perkawinan, perceraian, serta akibat-akibatnya; (2) waratsab; mengatur segala masalah
yang berhubungan dengan pewaris, ahli waris, harta peninggalan, serta pembagian
warisan. Hukum kewarisan Islam ini disebut juga dengan ilmu fara’id; (3) mu’amalat
dalam arti khusus, mengatur masalah kebendaan dan hak-hak atas benda, tata hubungan
manusia dalam soal jual beli, sewa menyewa, pinjam-meminjam, perserikatan, dan
sebagainya.
A. Munakahat
Munakahat atau pernikahan merupakan akad yang menghalalkan pergaulan
antara seorang pria dan seorang wanita serta menetapkan hak-hak dan kewajiban
diantara keduanya.
KHI tentang Hukum Perkawinan BAB II Pasal 2 Perkawinan menurut
hokum islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau mitssaqan
ghalidzan untuk menaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah
B. Waratsab/Mawaris
Mengandung arti tentang hak dan kewajiban ahli waris terhadap harta
warisan, bagaiman cara pembagiannya untuk masing-masing ahli waris.
KHI tentang Hukum Kewarisan BAB I Pasal 171 ayat 1 menjelaskan
Hukum Kewarisan adalah hokum yang mengatur tentang pemindahan hak
pemilikan harta peninggalan (tirkah) pewaris, menentukan siapa-siapa yang berhak
menjadi ahli waris dan berapa bagiannya masing-masing.
4
C. Muamalat
Aturan-aturan dalam Islam yang mengatur tentang hubungan antar manusia
dalam memperoleh dan mengembangkan harta benda. Hanya saja yang dibahas
dalam muamalat KHI ini memiliki lingkup yang sempit yaitu tentang pembagian
hak hak benda yang dimaksud juga perwakafan.
Di dalam KHI BAB I Pasal 215 dijelaskan bahwa wakaf adalah perbuatan
hukum seseorang atau sekelompok orang atau badan hukum yang memisahkan
sebagian dari harta miliknya dan melembagakannya untuk selama-lamanya guna
kepentingan ibadah atau kepentingan umum lainnya sesuai dengan ajaran Islam.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hukum perdata islam adalah hukum yang mengatur tentang penggolongan hubungan
perorangan/badan hukum dengan perorangan/badan hukum lainnya yang berdasarkan
kaidah-kaidah Islam. KHI merupakan produk politik hukum islam yang ada di Indonesia
dan tidak dibuat berdasarkan lingkungan dan latar umat muslim yang ada di Indonesia
melainkan hanya memindahkan hukum-hukum fiqh yang eksis di tanah arab. Hukum
perdata islam yang terdapat dalam Kompilasi Hukum Islam ada 3 yaitu Munakahat,
Waratsab/Mawaris, dan Muamalat.
6
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Y., & Omara, A. (2010). Kompilasi Hukum Islam dalam Perspektif Hukum
Perundang-Undangan. Mimbar Hukum-Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada,
22(3), 625-644.
Sabir, M. (2020). Hukum Islam dan Problematika Sosial; Telaah terhadap Beberapa Hukum
Perdata Islam dalam Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. DIKTUM: Jurnal Syariah
Dan Hukum.