Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Tujuan Hukum Pidana Islam” ini tepat pada waktunya. Ada pun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Dr. H. Umar Mukhtar
Siregar, Lc. M. A, pada mata kuliah Fiqih.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
A. Kesimpulan .................................................................................................. 7
B. Saran............................................................................................................. 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah suatu agama yang disampaikan oleh nabi-nabi berdasarkan
wahyu Allah yang disempurnakan dan diakhiri dengan wahyu Allah pada nabi
Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir.
Syari’at secara harfiah adalah jalan ke sumber (mata) air yakni jalan lurus
yang harus di ikuti oleh setiap Muslim. Dilihat dari segi ilmu hukum, syariat
merupakan norma hukum dasar yang ditetapkan Allah, yang wajib diikuti oleh
orang Islam berdasarkan iman yang berkaitan dengan akhlak, baik dalam
hubungannya dengan Allah maupun dengan sesama manusia dan benda dalam
masyarakat.
Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dari dan menjadi bagian dari
agama islam. Secara umum sering dirumuskan bahwa tujuan hukum Islam adalah
kebahagiaan hidup manusia didunia ini dan akhirat kelak, dengan jalan mengambil
(segala) yang bermanfaat dan mencegah atau menolak yang mudharat, yaitu yang
tidak berguna bagi hidup dan kehidupan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu hukum pidana Islam?
2. Apa tujuan dari hukum pidana Islam?
3. Apa yang dimaksud maqashid syari`ah?
4. Apa saja pembagian maqashid syari`ah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu hukum pidana Islam.
2. Untuk mengetahui tujuan dari hukum pidana Islam.
3. Untuk mengetahui apa itu maqashid syari`ah.
4. Untuk mengetahui pembagian dari maqashid syari`ah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum Pidana Islam
Hukum pidana Islam merupakan terjemahan dari fiqh jinayah. Fiqh Jinayah
adalah segala ketentuan hukum mengenai tindak pidana ataupun tindak kriminal
dari orang-orang yang mukallaf (orang yang dapat dibebani kewajiban), sebagai
hasil dari pemahaman atas dalil- dalil hukum yang terperinci dari Alquran dan hadis
(Rosyada,1992: 82).
Hukum pidana Islam merupakan syariat Allah yang mengandung
kemaslahatan bagi kehidupan manusia baik di dunia maupun di akhirat. Syariat
Islam yang dimaksud, secara materiil mengandung kewajiban asasi bagi setiap
manusia untuk melaksanakannya. Konsep kewajiban asasi syariat, yaitu
menempatkan Allah sebagai pemegang segala hak, baik yang ada pada diri sendiri
maupun yang ada pada orang lain. Setiap orang hanya pelaksana yang berkewajiban
memenuhi perintah Allah. Perintah Allah yang dimaksud harus ditunaikan demi
kemaslahatan diri sendiri dan orang lain (Ali, 2007: 1)
2
4. Hukuman tersebut bertujuan untuk melakukan perbaikan terhadap pelaku
tindak pidana
3
Dari uraian di atas, maka sangat wajar jika dalam semua tradisi hukum
pidana, perhatian yang paling utama adalah pada “bentuk hukuman” yang akan
dibebankan kepada setiap pelanggar hukum. Dengan demikian, studi yang
dilakukan terhadap teori hukuman ini sesungguhnya merupakan langkah esensial
untuk memahami suatu sistem hukum pidana tertentu termasuk hukum pidana
Islam. Pada kenyataannya aplikasi suatu sistem pidana apapun tidak akan mungkin
dapat dijustifikasi tanpa suatu kejelasan bahwa teori yang dibangun di dalamnya
dapat memenuhi tujuan dari sistem pidana itu sendiri.
4
ijtihadnya, karena di atas landasan tujuan hukum itulah setiap persoalan dalam
bermu'amalah antar sesama manusia dapat dikembalikan.
5
Akal adalah anggota tubuh yang vital pada manusia. Dengan akal inilah
manusia dapat membedakan, merasa dan mengetahui segala sesuatu yang dapat
diraihnya baik sesuatu pada dirinya atau pun di luar dirinya. Hal ini karena akal
bukan hanya sekedar sebagai anggota tubuh, tetapi ia juga merupakan gerak. Gerak
akal inilah yang membuat ia mampu melakukan sesuatu melalui anggota tubuh
yang lain
4. Pemeliharaan Keturunan
Keturunan adalah generasi penerus bagi setiap orang. Oleh karena itu
keturunan merupakan kehormatan bagi setiap orang dan karena kedudukan
keturunan inilah Islam sangat memperhatikan agar keturunan yang dilahirkan
berasal dari hubungan yang jelas dan sah menurut agama dan negara. Dengan
demikian, Islam melarang zina demi terpeliharanya keturunan.
5. Pemeliharaan Harta
Harta ini atau apapun yang ada di dunia ini pada hakikatnya milik Allah,
sementara harta yang ada di tangan manusia hanya berupa pinjaman yang akan
dipertanggungjawabkan di hari perhitungan kelak. Agar harta ini dapat
dipertanggungjawabkan maka penggunaannya pun harus sesuai dengan yang
ditentukan dalam Islam. Salah satu contoh yang berkaitan dengan pemeliharaan
harta yang berkedudukan sebagai kebutuhan al-ḍarurīyah (primer) adalah wajibnya
setiap orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarga yang
menjadi tanggung jawabnya. Namun sekecil apapun pekerjaan yang digeluti yang
penting termasuk pekerjaan yang sah dengan hasil yang halal.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum pidana Islam merupakan terjemahan dari fiqh jinayah. Fiqh Jinayah
adalah segala ketentuan hukum mengenai tindak pidana ataupun tindak kriminal
dari orang-orang yang mukallaf (orang yang dapat dibebani kewajiban), sebagai
hasil dari pemahaman atas dalil- dalil hukum yang terperinci dari Alquran dan
hadis.
Tujuan dari adanya hukuman dalam syari’at Islam merupakan realisasi dari
tujuan hukum Islam itu sendiri, yakni sebagai pembalasan atas perbuatan jahat,
pencegahan secara umum dan pencegahan secara khusus serta perlindungan
terhadap hak-hak si korban.
Maqashid syari'ah adalah tujuan-tujuan yang hendak dicapai dari suatu
penetapan hukum
B. Saran
Penulis menyadari bahwa kurangnya kesempurnaan dari selesainya
makalah ini, karena keterbatasan wawasan penulis, oleh karena itu penulis disini
mengharapkan ada penulis lain yang membahas tentang Tujuan Hukum Pidana
Islam Dan Maqashid Syariah ini lebih sempurna.
7
DAFTAR PUSTAKA
Ritonga, A. Rahman, dkk. (1997) Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Ichtiar Baru
Van Hoeve.
Jahroh, Siti. Reaktualisasi Hukuman Dalam Hukum Pidana Islam. Jurnal Hukum
Islam 09, no.2(2011): 2.
Ali, Zainuddin. (2007) Hukum Pidana Islam, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Rosyada, Dede. (1992) Hukum Islam Dan Pranata Sosial, Jakarta: Lembaga Studi
Islam Dan Kemasyarakatan.
Shidiq, Ghofar. Teori Maqhasid Al-Syari`ah Dalam Hukum Islam. Sultan Agung
44, no.118(2009):118.