FIQH JINAYAH
“Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Jurusan
Syariah dan Hukum Islam, Prodi Hukum Keluarga Islam ”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 11
AKBAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah
Subhana Wataala yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga
kami mampu menyelesaikan penulisan makalah “Jarimah Hudud dan Jarimah
Ta’zir” ini dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang ikut
berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Akhirul kalam, semoga yang tersaji ini dapat memberikan bantuan kepada
para mahasiswa dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar di kampus.
Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................1
a) Latar Belakang...................................................................1
b) Rumusan Masalah..............................................................1
c) Tujuan Penulisan................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................2
a) Kesimpulan........................................................................16
b) Saran..................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dibolehkan syara‟ untuk dilakukan dan yang tidak boleh (dilarang). Maka
konsep Jarimah yang dalam bahasa indonesia disebut hukum pidana islam
yang akan dibahas dalam fokus pembahasan Jarimah Hudud dan Ta’zir.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
pada umumnya.
Dilihat dari segi berat ringannya hukuman, maka tindak pidana
1. Jarimah Hudud
bahasa adalah pemisah antara dua hal supaya tidak bercampur dengan
yang lainnya, atau batasan antara satu dengan yang lainnya, atau
pemisah antara dua hal yang sudah mempunyai batas. Sebagai contoh
1
Reni Surya. “Klasifikasi Tindak Pidana Hudud dan Sanksinya dalam Perspektif Hukum
Islam”, Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam, Vol. 2 No. 2, Juli-Desember 2018, h. 531.
2
Mardani, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Prenada Media Group, 2019), h. 9.
2
3
kejahatan yang paling serius dan berat dalam hukum pidana islam. ia
dan tidak ada batas maksimal dan minimal. Kedua, Hukuman tersebut
hak Allah, atau jika terdapat hak manusia maka hak Allah
negara.6
3
Abd al-Qadir awdah, Al-Tasyri al-Jina’I al-Islami, (Beirut: Dar al-Fikr), h. 79.
4
Reni Surya. “Klasifikasi Tindak Pidana Hudud dan Sanksinya dalam Perspektif Hukum
Islam”, h. 533.
5
Reni Surya. “Klasifikasi Tindak Pidana Hudud dan Sanksinya dalam Perspektif Hukum
Islam”, h. 544.
6
Ahmad Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Rulan Hintang, 1990), h. 1.
4
2. Jarimah Ta’zir
ta’zir. Ta’zir menurut bahasa berasal dari kata ‘azara yang sinonimnya
bersifat mendidik yang dapat menjadi pelajaran bagi orang lain dan
mencegah pelaku supaya tidak mengulangi perbuatannya lagi.7
takzir adalah jenis uquhat yang telah ditentukan dalam qanun yang
terendah.8
7
Ahmad Wardi Muslih, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, cet; 2, 2005), hlm.
249.
8
Ahmad Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam, h. 9.
9
Ahmad Wardi Muslih, Hukum Pidana Islam, h. 250.
5
10
Ahmad Wardi Muslih, Hukum Pidana Islam, h. xii.
6
1. Jarimah Hudud
pemberontakan13:
11
Jaih Mubarok, dan Enceng Arif Faisal, Kaidah Fiqh Jinayah (Asas-asas Hukum
Pidana Islam), (Bandung: Pustaka Bani Quraiys, 2004), h. 2.
12
Suparman Usman, Hukum Islam: Asas-Asas dan Pengantar Studi Hukum Islam dalam
Tata Hukum Indonesia, h. 44.
13
Mardani, Hukum Pidana Islam, h. 10.
7
a. Jarimah Zina
hukum dasar dera atau cambuk 100 kali adalah firman Allah dalam
surat an-Nur: 2.
b. Jarimah Qazf
istilah qazf adalah menuduh wanita baik baik berbuat zina tanpa
14
Abu zahrah, Al-jarimah wa al-uqubah Fi al-Fiqh al-Islam (Beirut: Dar al-Fikr), h. 109.
8
tuduh itu muhsan dan bukan pezina, Ada itikad jahat Orang yang
d. Jarimah Sariqah
untuk memiliki serta tidak ada paksaan. Menurut syarbini al khatib
yang di sebut pencurian adalah mengambil barang secara sembunyi
15
H.A. Djazuli, fiqh jinayah: Upaya menanggulangi kejahatan dalam Islam, (Jakarta:
Rajawali Press, 1996), h. 66.
16
Marsum, fiqh jinayah; hukum pidana islam, (Yogyakarta: Fakultas Hukum UII, 1994),
h. 69-70.
17
H.A. Jazuli, fiqh jinayah: Upaya menanggulangi kejahatan dalam Islam, (Jakarta:
Rajawali Press, 1996), h. 90.
9
Q.S al-Maidah: 38
e. Jarimah Hirabah
Q.S al-Maidah: 33
18
Syarbini al-khatib, Mughni al-Muhtaj, (Mesir: Dar al-bab al-Halabi wa awladuhu,
1978), h. 158.
19
H.A. Djazuli, fiqh jinayah: Upaya menanggulangi kejahatan dalam Islam, h. 77.
20
As-Sayid Sabiq, Fiqh.II, h. 393.
10
lain:
21
As-Sayid Sabiq, Fiqh.II, h. 87.
11
lalu di salib.22
f. Jarimah Riddah
harus di hukum mati, hal itu terjadi pada musim perang, yakni ada
22
As-Sayid Sabiq, Fiqh.II, h. 402.
12
pemimpin.24
23
Haliman, Hukum Pidana islam menurut ajaran ahli sunnah waljama’ah, (Jakarta:
Bulan Bintang), h. 263.
24
Marsum, fiqh jinayah;hukum pidana islam, (Yogyakarta: Fakultas Hukum UII, 1994),
h. 109.
13
2. Jarimah Ta’zir
1) Hukuman Mati
25
Ahmad Wardi Muslih, Hukum Pidana Islam, h. 252.
26
Achmad Asrofi, “Jarimah Ta'zir dalam Perspektif Hukum Pidana Islam (Jinayah
Islam)” dalam http://asrofisblog.blogspot.com/2015/04/jarimah-tazir-dalam-perspektif-hukum, 28
Maret 2021.
14
2) Hukuman Pengasingan
tidak boleh lebih dari satu tahun agar tidak melebihi masa
had.
membolehkannya.
2) Dicela
3) Pengucilan
4) Nasihat
6) Diumumkan Kejahatannya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
rnencegah kejahatan.
B. Saran
atas perhatiannya terima kasih, lebih dan kurangnya saya mohon maaf
16
DAFTAR PUSTAKA
17