Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH JINAYAH

Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

Dosen Pembimbing:

Disusun Oleh:

1. Latifa Rizqi Khasanah (202140050)


2. Sri Kartini (202140094)

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya
sehingga pada akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok ini dengan baik. Sholawat
dan salam senantiasa penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, para
sahabat, dan sampai kepada para umatnya.

Tujuan penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah AIK.
Makalah ini dapat terwujud berkat adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini kami sampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak
2. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan doa restu dan motivasi, baik
moril maupun materi.
3. Teman-teman seperjuangan yang berpartisipasi pada kegiatan ini memberikan
masukan dan saran.
4. Semua pihak yang telah membantu kegiatan yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.

Demikian penulis sampaikan, semoga kita selalu dalam ridho Allah SWT. Penulis sadar
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena penulis adalah manusia biasa yang
tidak lepas dari salah dan lupa. Oleh karena itu, penulis sangat mengharap kritik dan saran
yang membangun. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
Purworejo, Mei 2022

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah penerapan hukum pidana yang sesuai dengan Syariat Islam


merupakan hal yang masih awam bagi kebanyakan masyarakat di Indonesia.
Di dunia terbilang hanya beberapa negar saja yang menerapkan hokum pidana
Islam. Sedangkan lainnya masih menerapkan hokum peninggalan pejajah.

Banyak sekali orang yang mengaggap hukum Pidana Islam tidak sesuai lagi
dengan era ini. Hukum ini terlalu kejam. Makalah ini akan membahas tentang
Jinayah atau Jarimah, jarimah Hudud, qishas dan diyat , dan tujuan dan
hikmah pemidanaan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan jinayah?


2. Apakah yang dimaksud dengan jarimah?
3. Apakah yang dimaksud dengan jarimah hudud?
4. Apakah yang dimaksud Qishas dan diyat?
5. Apakah tujuan dan hikmah pemidanaan?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari jinayah.


2. Mengetahui pengertian dari jarimah.
3. Mengetahui tentang pengertian dari jarimah hudud.
4. Mengetahui pengertian dari Qishas dan Diyat.
5. Mengetahui tujuan dan hikmah pemidanaan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jinayah

 Pengertian Jinayah 
Secara etimologis jinayah berasal dari kata ُ‫جنَى – يَجْ نِى – ِج ْنيا ِجنَايَ<ة‬ yang
َ berarti ‫َأذذ‬
ِ ‫ ْن‬ (berbuat
‫ب‬ dosa), ُ‫تَنَ<<<<<<<<<<<<ا َول‬ (menggapai atau memetik dan
mengumpulkan). Jinayat bentuk jamak dari Jinayah, diambil dari kata jana-
yajni  ‫ يَجْ ِن‬- َ‫ َجن‬, artinya mengambil. Misalnya dikatakan; jana ats-
tsimar (mengambil buah), jika dia memetik buah dari pohon. Dikatakan
juga; jana ‘ala qaumihi jinayatan. Maksudnya melakukan tindak kejahatan yang
dikenai sanksi hukum.

Menurut terminologi jinayah adalah setiap perbuatan yang dilarang. Perbuatan


yang dilarang adalah setiap perbuatan yang dicegah dan ditolak oleh syariat,
lantaran mengandung bahaya terhadap agama, jiwa, akal, kehormatan, atau harta.

Pengertian dari istilah Jinayah mengarah kepada hasil perbuatan seseorang. Di


kalangan fuqaha’, perkataan Jinayah berarti perbuatan-perbuatan yang terlarang
menurut syara’. Fuqaha menggunakan istilah itu hanya untuk perbutan-perbuatan
yang mengancam keselamatn jiwa, seperti pemukulan dan pembunuhan.

Pengertian Jinayah dibagi ke dalam dua jenis pengertian, yaitu:


a.       Pengertian Luas
Jinayah merupakan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh syara’ dan dapat
mengakibatkan hukuman had atau ta’zir.
b.      Pengertian Sempit
Jinayah merupakan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh syara’ dan dapat
menimbulkan hukuman had bukan ta’zir.
Abdul Qadir ‘Audah mendefinisikan Jinayah yaitu suatu nama (istilah) untuk
perbuatan yang dilarng oleh Syara’, baik perbuatan tersebut mengenai jiwa, atau
harta, atau lainnya.

Fiqh Jinayah berbicara tentang bentuk-bentuk tindak kejahatan yang dilarang


Allah untuk  manusia melakukannya dan jika dilakukan maka ia berdosa kepada
Allah dan akibat dari dosa itu akan dirasakan azab Allah di akhirat. Dalam rangka
mempertakut manusia melakukan kejahatan yang dilarang Allah itu, Allah
menetapkan sanksi atau ancaman hukuman atas setiap pelanggaran terhadap
larangan Allah itu. Sanksi hukuman itu dalam bahasa fiqh disebut ‘uqubat.
Dengan bahasa tentang jinayat diiringi dengan bahasan tentang ‘uqubat. Dalam
istilah umum biasa dirangkum dalam “hukum pidana.”

B.   Pengertian Jarimah

       Jarimah (tindak pidana) didefinisikan oleh Imam Al-Mawardi adalah segala


larangan syara’ (melakukan hal-hal yang dilarang dan atau meninggalkan hal-hal
yang diwajibkan) yang diancam dengan hukum had atau ta’zir.
            Jarimah (kriminal, kejahatan, pidana) dalam terminoogi fiqh Islam
disebut jinayat dalam arti dan pengertian khusus.  Menurut sebagian pakar
hukum jarimah adalah setiap perbutatan yang dialarang oleh undang-undang dan
ada sanksi hukum yang ditetapkan untuknya.
Dari definsi diatas jelaslah pada dasarnya pengertian jinayah  dan jarimah yaitu
perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan Syara’,  baik perbuatan itu
sasarannya agama, akal, kehormatan maupun harta yang akan dikenakan sanksi
syara’ bagi pelakunya.

C. Jarimah Hudud

  Jarimah hudud merupakan jarimah yang hukumnya langsung ditetapkan


dalam Al-Quran berupa hadd, meliputi pembunuhan dan pelukaan,
zina, qadzaf (menuduh zina), pencurian, perampokan, pemberontakan, dan
murtad. Ciri khas dari jarimah hudud:
a.      Hukumannya tertentu dan terbatas, dalam artian bahwa hukumannya
telah ditentukan oleh syara’ dan tidak ada batas maksimal dan minimal.
b.      Hukuman tersebut merupakan hak Allah semata-mata.

SRI INI NANTI DI TAMBAHIN YAA AKU NEMU HIKMAHNYA HEHE SEMANGAT
BUAT MELANJUTKAN HIHI

Hikmah Jinayah dan Jarimah dan Dampaknya terhadap Kehidupan Bermasyarakat

Adanya hukum pidana Islam merupakan suatu bentuk pemeliharaan yang telah
ditetapkan Allah SWT, karena Allah lah pembuat hukum yang mutlak. Adapun unsur yang
dipelihara tersebut meliputi :

1.      Pemeliharaan jiwa dimana didalam hukum Islam, wajib memelihara hak manusia untuk
hidup dan mempertahankan kehidupannya. Untuk itu hukum Islam melarang pembunuhan
sebagai upaya menghilangkan jiwa manusia dan melindungi berbagai sarana yang
dipergunakan oleh manusia dan mempertahankan kemaslahatan hidupnya.

2.      Akal merupakan sumber hikmah (pengetahuan), sinar hidayah, cahaya matahari, dan media
kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. Dengan akal, surat perintah dari Allah
disampaikan, dengannya pula manusia berhak pemimpin di muka bumi, dan dengannya
manusia menjadi sempurna, mulia, dan berbeda dengan makhluk lainnya. Maka seorang
muslim senantiasa bisa menjaga dan memelihara fungsi akalnya dari segala yang dapat
merusak fungsinya dalam berfikir rasional.

3.      perlindungan untuk harta yang dimiliki seseorang dimana ia berhak untuk dijaga dari para
musuhnya, baik dari tindak pencurian, perampasan, atau tindakan lain memakan harta orang
lain (baik dilakukan kaum muslimin atau non muslim ) dengan cara yang batil, seperti
merampok, menipu, atau memonopoli.

Selain itu, adanya jnayah  dan jarimah juga memiliki hikmah untuk melindungi dan


tidak menganiaya harta serta mengambilnya dengan cara yang batil :
Jadi dapat disimpulkan bahwa Islam merupakan agama yang memenuhi segala
kepentingan kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya hukum pidana Islam, akan membuat
ketentraman dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, terpeliharanya hak-hak individu baik
dalam agama, akal, jiwa dan harta. Pemberian hukuman yang diharapkan mampu menakuti
seorang muslim untuk melakukan jarimah sehingga dapat mencegah rusaknya sistem
kehidupan bermasyarakat. Bagi para pelaku, hal ini diharapkan mampu membuat jera dalam
melakukan jarimah.

Anda mungkin juga menyukai