FiQIH JINAYAH
SEMESTER IV.2
SUKABUMI
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurah
limpahkan kepada Rosululloh SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami
mampu menyelesaikan tugas ini guna untuk memenuhi tugas kelompok yang
tentang "FIQIH JINAYAH”.
Dalam penyusunan Makalah ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi, baik
itu yang datang dari kami maupun yang datang dari luar. Namun kami menyadari
bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah berkat bantuan kecerdasan serta
nikmat sehat dari Allah sehingga kendala-kendala tersebut dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi baiknya penulisan dimasa yang
akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan . ............................................................................................. 11
B. Saran ......................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Fiqih Jinayah ?
2. Apa Dasar dan Tujuan Fiqih Jinayah ?
3. Apa Unsur- Unsur Fiqih Jinanyah ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Fiqih Jinayah
2. Untuk Mengetahui Dasar dan Tujuan Fiqih Jinayah
3. Untuk Mengetahui Unsur – Unsur Fiqih Jinayah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Fiqih jinayah terdiri dari dua kata, yaitu fiqih dan jinayah. Fiqih
) ) الفقهsecara bahasa berasal dari lafal ( ) فقها – يفقه – فقهfaqiha yafqahu
faqhan yang berarti fahmun amiq ( ) فهم عميقatau paham secara mendalam.
Ia lebih dari sekedar mengerti dan paham . Pengertian fiqih secara
mendalam yang dikemukakan oleh Abdul Wahab Khallaf adalah sebagai
berikut :
“Fiqih adalah ilmu tentang hukum-hukum Syara’ praktis yang digali dari
dalil-dalil yang terperinci.” [ Khallaf,tt ]
ما يفعله اال نسا ن من ا لتعدي الذي يستحق به ا لعقا ب فى الدنيا اوفى اال اخرة
“Nama bagi hasil perbuatan seseorang yang buruk dan apa yang
diusahakan.”
3
Imam as-Sarakhsi dari ulama Hanafiyah di dalam Al-mabsuth
mengartikan, al-jinayah adalah sebutan untuk perbuatan yang diharamkan
secara syar’i yang terjadi pada harta atau jiwa.
فا لجناية اسم لفعل محرم شرعا سواء وقع الفعل على نفس أو ما ل او غير ذلك
“Jinayah adalah suatu istilah untuk perbuatan yang dilarang oleh syara’
baik perbuatan itu jiwa, harta dan lainnya.” [ Audah,tt ]
العقوبة هي جزاء وضعه الشارع للردع عن أر تكاب ما نهي عنه وترك ما أمر به
4
“Hukuman adalah pembalasan yang ditetapkan syara’ sebagai konsekuensi
dari pelanggaran terhadap larangan dan pengabaian terhadap perintah .”
Q.S. Al-Isra‟: 32
َ س ۤا َاء
س ِّبيْلا َ الز ٰنىا اِّنَّها كَانَا فَاحِّ شَةااۗ َو
ِّ َو َال تَ ْق َر ُبوا
Artinya : "Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu
perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."
Q.S. An-Nur: 4
5
Artinya : “Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik
(berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi,
maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera,
dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-
lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik”.
6
seseorang dan menjamin kemerdekaan setiap orang untuk beribadah
menurut keyakinan (agamanya).
ف فِّى َق َو َمنْا قُتِّ َال َم ْظلُ ْوما فَقَ ْاد َجعَ ْلنَا ل َِّولِّيِّها سُ ْل ٰطنا فَ َا
ل يُس ِّْر ْا ّللا ا َّاِّل بِّا ْلح ۗ ِّا س الَّت ْا
ِّي ح ََّر َام ُٰا َو َال تَ ْقتُلُوا النَّ ْف َا
ا ْلقَتْ ۗ ِّال اِّنَّها كَانَا َم ْنص ُْورا
7
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib
dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan”.
(Q.S. al-Maidah : 90).
8
Hukum kekeluargaan kewarisan Islam adalah hukumhukum yang
secara khusus diciptakan Allah SWT untuk memelihara kemurnian darah
dan kemaslahatan keturunan. Dalam hubungan ini perlu dicatat bahwa
dalam al-Qur‟an, ayat-ayat hukum mengenai kedua bagian hukum Islam ini
diatur lebih rinci dan pasti dibandingkan dengan ayat-ayat hukum lainna.
Maksudnya adalah agar pemeliharaan dan kelanjutan keturunan dapat
berlangsung dengan sebaikbaiknya.
9
C. UNSUR – UNSUR FIQIH JINAYAH
1. Rukun syar’i (yang berdasarkan Syara‟) atau disebut juga unsur formal,
yaitu adanya nas Syara‟ yang jelas melarang perbuatan itu dilakukan
dan jika dilakukan akan dikenai hukuman. Nas Syara‟ ini menempati
posisi yang sangat penting sebagai azaz legalitas dalam hukum pidana
Islam, sehingga dikenal suatu prinsip la hukma li af ‟al al-uqala‟ qal
wurud an-nass (tidak ada hukum bagi perbuatan orang yang berakal
sebelum datangnya nas).
2. Rukun maddi atau disebut juga unsur material, yaitu adanya perbuatan
pidana yang dilakukan.
3. Rukun adabi yang disebut juga unsur moril, yaitu pelaku perbuatan itu
dapat diminta pertanggung jawaban hukum, seperti anak kecil, orang
gila atau orang terpaksa, tidak dapat dihukum.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fiqih jinayah terdiri dari dua kata yaitu fiqih yang artinya paham
secara memdalam dan jinayah artinya berbuat dosa. Jadi, apabila kedua kata
digabungkan maka pengertian fiqih jinayah adalah ilmu tentang hukum
syara' yang berkaitan dengan masalah perbuatan yang dilarang (jarimah)
dan hukumannya, yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci.
Dalam fiqih jinayah terdapat unsur – unsur, baik unsur umum dan
unsur khusus. Unsur umum yaitu, rukun syar’i (yang berdasarkan Syara‟)
atau disebut juga unsur formal, rukun maddi atau disebut juga unsur
material dan rukun adabi yang disebut juga unsur moral. Sedangkan unsur
khusus tersebut berbeda-beda sesuai dengan tindak pidananya.
B. Saran
Demikianlah makalah tentang fiqih jinayah semoga dapat
memberikan manfaat bagi pembaca. Makalah kami jauh dari kata sempurna
maka kami meminta saran untuk mengkritik makalah kami agar lebih baik
dan sempurna untuk kedepannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Wardi Muslich. 2004. Pengantar dan Azas Hukum Pidana Islam Fkih
Jinayah, Jakarta: Sinar Grafika.
Hanafi, Ahmad. 1990. Asas-Asas Hukum Pidana Islam, Jakarta: PT.Bulan bintang,
Hasbi Ash-Shiddieqy dan Teungku Muhammad. 1999. Pengantar Ilmu Fiqih, t.k.,
Pustaka Rizki Putra.
Imaning Yusuf. 2009. Fiqih Jinayah. Palembang: Rafah Press.
Ismaul Haq. 2020. Fiqih Jinayah. Sulawesi Selatan : IAIN Parepare Nusantara
Press.
12