“Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Jurusan
Syariah dan Hukum Islam, Prodi Hukum Keluarga Islam ”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 10
AKBAR
MAHYUDDIN
Akhirul kalam, semoga yang tersaji ini dapat memberikan bantuan kepada
para mahasiswa dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar di kampus.
Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................1
a) Latar Belakang...................................................................1
b) Rumusan Masalah..............................................................2
c) Tujuan Penulisan................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................3
a) Kesimpulan........................................................................13
b) Saran..................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diserahkan setelah selesainya akad nikah dan terkadang pula tidak diserahkan,
hanya disebutkan jenis maharnya. Oleh karena itu Diperlukan regulasi aturan
fikih serta adanya pengakuan sosial (dalam masyarakat) bahwa mahar adalah
makanan, pakaian dan kediaman, serta beberapa kebutuhan pokok lainnya dan
dunia ini, sang suami berkewajiban untuk memberikan hak istri dan anak
dalam bentuk nafkah dan pemeliharaan karena istri dan anak tidak mungkin
seperti nafkah dibahas dalam fiqh sebagai bagian dari kajian fiqh keluarga (al-
dan pasti mengenai berapa besarnya ukuran nafkah seorang suami kepada
isteri baik berupa batas maksimal maupun batas minimal. Tidak adanya
1
Harijah Damis, “Konsep Mahar Dalam Perspektif Fikih dan Perundang-Undangan”,
Kajian Putusan Nomor 23 K/AG/2012, Jurnal Yudisial Vol. 9, No. 1, April 2016, h. 20.
2
Muttabi, “Nafkah dan Hak Anak” dalam http://www.ulahcopas.site/2016/04/nafkah-
dan-hak-anak.html, 04 Mei 2021.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kedudukan Mahar dalam Keluarga Islam?
2. Bagaimana Kedudukan Nafkah dalam Keluarga Islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Kedudukan Mahar dalam Keluarga Islam
2. Untuk mengetahui Kedudukan Nafkah dalam Keluarga Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kedudukan Mahar dalam Perundang Undangan Hukum Keluarga
Islam Kontemporer
yang diatur secara eksplisit pada Pasal 37 KHI sebagai berikut: “Apabila
dan Pasal 34 Inprers nomor I thn 1991 tentang KHI. Dari ketentuan kedua
3
Harijah Damis, “Konsep Mahar Dalam Perspektif Fikih dan Perundang-Undangan”, h.
26.
4
Harijah Damis, “Konsep Mahar Dalam Perspektif Fikih dan Perundang-Undangan”, h.
27.
5
Harijah Damis, “Konsep Mahar Dalam Perspektif Fikih dan Perundang-Undangan”, h.
28.
3
4
penyerahan mahar diatur pada Pasal 35 dan Pasal 38. Dari ketentuan kedua
6
Harijah Damis, “Konsep Mahar Dalam Perspektif Fikih dan Perundang-Undangan”, h.
28.
5
1. Mahar yang telah diserahkan secara tunai dan telah diterima oleh
mempelai wanita, sejak saat penerimaan mahar itu menjadi hak pribadi
wanita tersebut.
dua hal yang menjadi pedoman dan menjadi acuan dalam penentuan
dan kemudahan.
7
Harijah Damis, “Konsep Mahar Dalam Perspektif Fikih dan Perundang-Undangan”, h.
28.
8
Harijah Damis, “Konsep Mahar Dalam Perspektif Fikih dan Perundang-Undangan”, h.
28-29.
6
ص ُدقَاتِ ِه َّن نِحْ لَةً ۚ فَإِ ْن ِط ْبنَ لَ ُك ْم ع َْن َش ْي ٍء ِم ْنهُ نَ ْفسًا فَ ُكلُوهُ هَنِيئًا َم ِريئًا
َ َوآتُوا النِّ َسا َء
Terjemahan: “Dan berikanlah maskawin (mahar) kepada
dari (maskawin) itu dengan senang hati, maka terimalah dan nikmatilah
9
Wawai.id, “Makalah Mahar Dalam Pernikahan”, dalam http://wawai.id/syiar/makalah-
mahar-dalam-pernikahan/, 04 Mei 2021.
10
tafsirQ, “Surat An-Nisa' Ayat 4”, dalam https://tafsirq.com/index.php/4-an-nisa/ayat-4,
04 Mei 2021.
7
jenis dan jumlah maharnya, pihak wali nikah akan mengucapkan dengan
jelas dalam kalimat ijab, yang akan dijawab pula dengan jelas oleh pihak
bahwa laki-laki wajib memberi mahar kepada calon istrinya, jika perlu
َ ًقا َ َل لَوْ أَ َّن َر ُﺟﻼًأَ ْعطَى اِ ْم َرأَة٠م٠ع َْن َجابِ ِرب ِْن َع ْب ِدﷲِ ٲَ َّن َرسُوْ َل ﷲِص
لƒْ صدَاقًا ِم
)اَيَ َد ْي ِه طَعاَما ً كاَنَ ْتلَهُ َحالَالً (رواه احمدوأبوداود
Terjemahan: “Dari Jabir, sesungguhnya Rasulullah
akad nikah harus jelas, diucapkan tidak terputus dan tidak dibenarkan
terputus-putus. Oleh karena itu, apabila terdapat kekeliruan,
dikatakan bahwa ijab dab qabul antara wali dengan calon mempelai pria
mahar sama dengan “tidak jelas” dalam mengucapkan ijab qabul yang
dari persoalan nafkah karena suami yang sekaligus sebagai ayah dari
keluarganya yang terdiri dari isteri dan anak.11 Dasar hukum memberi
nafkah dan menyediakan tempat tinggal untuk istri dan anak-anaknya. dari
ayat di atas maka dapat disimpulkan bahwa nafkah itu merupakan sebuah
kewajiban yang harus diberikan oleh seorang suami terhadap isterinya. dan
nafkah itu adalah sebuah kebutuhan dan keperluan yang berlaku menurut
11
Muhammad Sulaiman, “Kedudukan Nafkah Dalam Peraturan Perundangundangan
Perkawinan Di Indonesia Dan Yaman” (Skripsi S1, Program Studi Hukum Keluarga Fakultas
Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2017), h. 33.
12
tafsirQ, “Surat An-Nisa' Ayat 34”, dalam https://tafsirq.com/index.php/34-an-nisa/ayat-
34, 04 Mei 2021.
13
Syaikh Hasan Ayub, Fikih Keluarga, terj. M. Abdl Ghoffar E.M (Jakarta: Pustaka al-
Kautsar, 2001), cet Ke-I, h. 383.
9
memberi nafkah bagi ayah kepada ibu yang sedang menyusui anak itu
adalah untuk anaknya. Karena itu, kewajiban hal ini berlaku selama anak
masih kecil. Hal ini juga berlaku dalam hal nafkah anak-anak yang sudah
nafkah dan kepada siapa saja nafkah itu wajib diberikan. Keempat imam
Mengenai hak dan kewajiban suami isteri yang terdiri dari 5 pasal:17
Pasal 30
Suami-isteri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan
rumah tangga yang menjadi sendi dasar susunan masyarakat.
Pasal 31
1) Hak dan kedudukan isteri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan
suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama
dalam masyarakat.
2) Masing- masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum.
3) Suami adalah kepala keluarga dan isteri ibu rumah tangga.
Pasal 32
1) Suami isteri harus mempunyai tempat kediaman yang tetap.
2) Rumah tempat tinggal yang di maksud pada ayat (1) pasal ini
ditentukan oleh suami-isteri bersama.
Pasal 33
Suami isteri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati,
setia dan memberi bantuan lahir bathin yang satu kepada yang lain.
Pasal 34
1) Suami wajib, melindungi isterinya dan memberikan segala sesuatu
keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya.
2) Isteri wajib mengatur urusan rumah tangga sebaik-baiknya.
3) Jika suami atau isteri melalaikan kewajibannya masing-masing dapat
mengajukan gugatan kepada pengadilan.
Pada bagian ketiga diatur kewajiban suami yaitu dalam pasal 80
17
Republik Indonesia, Undang-undang No 16 tahun 2019 tentang Perkawinan, bab VI,
Pasal 30-34.
11
yaitu pasal 80 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam adalah pengulangan dari
diatur sebelumnya adapun yang diatur dalam kedua ayat tersebut adalah:
diputuskan oleh suami isteri secara bersama.” Dalam pasal 80 ayat (3)
dijelaskan pula: Suami wajib memberikan pendidikan agama kepada
dan bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa. Pada pasal 80 ayat (4) lebih
menanggung:18
2) Biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi isteri
dan anak.
18
Muhammad Sulaiman, “Kedudukan Nafkah Dalam Peraturan Perundangundangan
Perkawinan Di Indonesia Dan Yaman”, h. 45.
12
ayat 4 huruf a) dan apabila isteri itu terikat oleh perkawinan yang sah, dan
nusyuz. Kalau dalam pasal ini sikap isteri yang menyebabkan gugur hak
nafkah, maka dalam pasal 80 ayat (6) diatur bahwa isteri dapat
19
Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: CV Akademika
Pressindo, 2007), h. 133.
20
Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, h. 132.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang sakral yang harus diakadkan secara sempurna dengan atas nama Allah
Para ahli fikih berpendapat bahwa nafkah anak itu menjadi kewajiban
ayah, berdasarkan firman Allah di atas. Sebab kewajiban memberi nafkah bagi
ayah kepada ibu yang sedang menyusui anak itu adalah untuk anaknya.
Karena itu, kewajiban hal ini berlaku selama anak masih kecil. Hal ini juga
berlaku dalam hal nafkah anak-anak yang sudah dewasa yang senantiasa
menderita sakit. kewajiban ini tidak dililmpahkan kepada orang lain, karena
ayat tersebut merujuk kepada ayah.
B. Saran
atas perhatiannya terima kasih, lebih dan kurangnya saya mohon maaf
14