Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................1
A. ANALISIS KEBIJAKAN MADRASAH............................................................................................2
1. Isu....................................................................................................................................................2
2. Kajian..............................................................................................................................................2
3. Formulasi.........................................................................................................................................2
4. Implementasi...................................................................................................................................2
5. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut...............................................................................................2
B. ANALISIS KEBIJAKAN PAI DI SEKOLAH UMUM......................................................................3
1. Isu....................................................................................................................................................3
2. Kajian..............................................................................................................................................3
3. Formulasi.........................................................................................................................................3
4. Implementasi...................................................................................................................................3
5. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut...............................................................................................3
C. ANALISIS KEBIJAKAN PESANTREN............................................................................................4
1. Isu....................................................................................................................................................4
2. Kajian..............................................................................................................................................4
3. Formulasi.........................................................................................................................................4
4. Implementasi...................................................................................................................................4
5. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut...............................................................................................4

1
A. ANALISIS KEBIJAKAN MADRASAH

1. Isu
Pemerintah berencana untuk mengganti US (Ujian Sekolah) menjadi USBN
(Ujian Sekolah Berstandar Nasional). Rencananya, USBN ini akan diterapkan pada
tahun ajaran 2017/2018 dengan mengujikan sebanyak 8 mata pelajaran, yaitu Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PKn, Seni Budaya dan Prakarya, Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan, serta Agama. Yang sebelumnya hanya 3 mata
pelajaran yang diujikan, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Namun
menurut Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia, siswa SD tidak perlu dibebani USBN,
cukup dikuatkan sisi pembangunan karakternya, bukan fokus mengejar sisi
pengetahuan. Kepala BSNP mengatakan kepada media REPUBLIKA bahwa gagasan
untuk menambah mapel dalam USBN SD belum bisa diterapkan pada tahun ajaran
2017/2018. Artinya pelaksanaan ujian sekolah SD tetap mengacu pada kebijakan
lama, yakni mengujikan 3 mata pelajaran.

2. Kajian
Usulan penambahan 8 mapel dalam USBN didasarkan pada amanat Undang-
Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional yang harus berdasarkan Standar
Pendidikan Nasional

3. Formulasi
Penambahan mapel yang diujikan menjadi 8 dapat dilakukan dengan catatan:
Pembelajaran yang bersifat keterampila kinestatis seperti Seni Budaya dan Prakarya
serta Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan sebaiknya dalam bentuk Ujian
Praktek dengan cara dilakukannya terlebih dahulu sosialisasi yang meluas guna
kesiapan para guru dan perangkat lainnya.

4. Implementasi
Belum dilaksanakan pada tahun ajaran 2017/2018, namun ke depan tidak menutup
kemungkinan akan dilaksanakannya USBN SD.
5. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut
Akan dievaluasi setelah dilaksanakan. Rencana ke depan, tetap akan diberlakukannya
USBN SD.

2
B. ANALISIS KEBIJAKAN PAI DI SEKOLAH UMUM

1. Isu
Kebutuhan GPAI secara nasional menunjukkan angka yang cukup fantastis.
Berdasarkan data EMIS 2015/2016, jumlah siswa muslim yang belajar di sekolah
(SD, SMP, SMK dan SMK) secara total sebanyak 37.655.118 jiwa. Sementara,
jumlah GPAI yang tersedia sebanyak 182.696 orang. Jumlah GPAI secara ideal
untuk menangani jumlah siswa muslim itu semestinya berjumlah 217.738 GPAI.
Artinya, kita masih memiliki kekurangan GPAI sekitar 35.042 jiwa.
Kita semua patut menduga jika kekurangan GPAI ini dibiarkan terbengkalai,
maka berimplikasi pada kualitas dan penyelenggaraan PAI pada sekolah sangat
terganggu. Guru yang tidak memiliki kompetensi keilmuan di bidang agama, yang
bisa jadi hanya semata-mata mengandalkan modal “ghirah keagamaan”, akan
mengajar mata pelajaran PAI. Agak disayangkan, sejauh ini, belum ada regulasi yang
mengatur tentang bagaimana syarat atas kompetensi calon GPAI, mekanisme
pengangkatan, hak dan kewajiban GPAI serta relasi antar pihak dalam pengangkatan
GPAI ini.1

2. Kajian
Kebutuhan GPAI yang semakin banyak

3. Formulasi
UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab V Pasal 12 Ayat 1
a) Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan
diajarkan oleh pendidik yang seagama

4. Implementasi
Harus adanya komunikasi dan sosialisasi yang ditargetkan dapat menghasilkan
solusi yang terbaik, yakni ada afirmasi kebijakan untuk menambah formasi
pengangkatan ASN bagi GPAI, dan mengatur syarat kompetensi GPAI dan
mekanisme pengangkatan GPAI oleh Pemerintah Daerah. Semuanya harus dalam
satu pintu, yakni Kementerian Agama.

5. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut


Akan dievaluasi setelah dilaksanakan. Rencana ke depan, Pemerintah khususnya
Kementrian Agama memiliki kewenangan penuh atas penerimaan guru agama.

C. ANALISIS KEBIJAKAN PESANTREN

1
Agus Yuliyanto, Darurat Guru Pendidikan Agama Islam, Dikutip dari http://republika.co.id/berita/jurnalisme-
warga/wacana/17/03/27/onggae396-darurat-guru-pendidikan-agama-islam

3
1. Isu
Ujian nasional

2. Kajian
Santri mengikuti tes masuk Perguruan Tinggi dengan ijazah pesantren

3. Formulasi
UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab XVI
Pasal 57
1) Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara
nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
2) Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program
pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan,
dan jenis pendidikan.
Pasal 58
1) Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan.
2) Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan
dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan,
dan sistemik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan

4. Implementasi
Lulusan pesantren bisa diterima oleh jenjang pendidikan yang lebih tinggi
harus ada kerjasama dengan instansi yang bersangkutan.

5. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut


Pesantren yang tidak menyelenggarakan pendidikan formal serta tidak
melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan formal di atasnya, sedangkan
lulusannya ingin menlanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, maka
santri harus mengikuti kejar paket.

Anda mungkin juga menyukai