Resume Igd
Resume Igd
A. Keluhan Utama
Marah-marah
B. Diagnosa Keperawatan
Data Subjektif : Keluarga pasien mengatakan pasien sering marah-marah, mengamuk, Melempar
orang lewat dengan batu, sering mondar-mandir, ngeluyur membuang bareng-bareng di rumah dan
keluarga pasien mengatakan sudah 1 tahun tidak minum obat, sulit diarahkan, sulit tidur
Data Objektif : pasien tampak bicara sendiri, bicara lama-lama kacau dan pasien tampak bicara
dengan Ketus, pandangan mata pasien nampak tajam
D. Dasar Pemikiran
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat
membahayakan secara fisik, baik pada dirinya sendiri maupun orang lain, disertai dengan amuk dan
gaduh gelisah tak terkontrol (Malfasari dkk, 2020).Sedangkan menurut SDKI, 2016 resiko perilaku
kekerasan yaitu beresiko membahayakan secara fisik emosi dan dan/atau seksual pada diri sendiri atau
kau orang lain.Tanda dan gejala yang sering muncul pada ada orang yang dengan resiko perilaku
kekerasan yaitu mengepalkan tangan, bicara kasar, suara tinggi, menjerit atau berteriak (Malfasari dkk,
2020).Faktor risiko menurut SDKI, 2016 yaitu itu pemikiran waham atau delusi, curiga pada ada orang
lain, halusinasi berencana bunuh diri, disfungsi sistem keluarga, kerusakan kognitif, disorientasi atau
konfusi, kerusakan kontrol impuls, persepsi pada lingkungan tidak akurat, alam perasaan depresi,
riwayat kekerasan pada hewan, kelainan neurologis, lingkungan tidak teratur, penganiayaan atau
pengabaian anak, riwayat atau ancaman kekerasan terhadap diri sendiri atau orang lain atau destruksi
properti orang lain, impulsif dan ilusi
1. kesiapan perawat
a. sadar perasaan sendiri
3. latihan asertif
Prinsipnya
F. Analisis Tindakan
DO :
- pasien tampak
bicara sendiri
- verbal pasien
lama-lama kacau
- pasien tampak
bicara dengan ketus
- pandangan mata
pasien tampak
tajam
Rencana tindakan keperawatan pada pasien dengan Resiko Perilaku Kekerasan yaitu dengan strategi
peaksanaan pasien terdiri dari empat SP. SP 1 antara lain bina hubungan saling percaya,
mendiskusikan dengan pasien tentang penyebab marah, tanda dan gejala yang dirasakan saat marah.
Jelaskan dan latih cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik yaitu tarik nafas dalam dan pukul
kasur atau bantal, bantu klien memasukkan ke jadwal harian klien. SP 2 yaitu latih cara mengontrol
perilaku kekerasan dengan obat (jelaskan 6 benar : jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas
minum obat), masukkan ke jadwal harian kien. SP 3 latih cara mengontrol perilaku kekerasan secara
verbal, ada 3 cara yaitu : mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar, masukkan ke jadwal
harian klien. SP 4 latih cara mengontrol spiritual, masukkan ke jadwal harian klien.
DAFTAR PUSTAKA
Malfasari dkk.2020.Analisis Tanda dan Gejala Resiko Perilaku Kekerasan pada Pasien Skizofrenia.Riau :
STIKes Payung Negeri Pekanbaru
Kirana, Nadzla dkk. 2014. Efektifitas Senam Aerobic Low Impact Terhadap Aggression Self Control pada
pasien dengan Resiko Perilaku Kekerasan. Jurnal Online Mahasiswa Bidang Ilmu Keperawatan Vol 1, No
2 (2014)
Muhith A. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: Penerbit ANDI
Sari, Nina Permata dan Istichomah. 2015. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Resiko Perilaku
Kekerasan (RPK) Terhadap Pengetahuan Keluarga Dalam Merawat Pasien Di Poli Jiwa RSJD Dr. RM.
Soedjarwadi Klaten Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 0,6 No. 01 Januari 2015