Latar Belakang • Mewujudkan Indonesia sebagai negara yang maju serta dapat mencapai tujuan yang dicita-citakan. • Pembangunan karakter bangsa merupakan contoh pembangunan nasional wujud nyata dalam mencapai tujuan negara. • Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. • Masih banyak perilaku masyarakat yang menyimpang dari nilai Pancasila serta krisis moral dapat menghambat pembangunan bangsa di masa depan. • Pemerintah mengambil tindakan memprioritaskan pembangunan karakter bangsa menjadi sorotan utama dalam pembangunan nasional dan membentuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 yang tercantum dalam UU RI Nomor 17 Tahun 2007. Definisi Karakter Nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat. Pembangunan karakter bangsa Upaya untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan dasar dan ideologi, konstitusi, haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam konteks kehidupan nasional, regional dan global yang berkeadaban untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya dan berorientasi ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pembangunan nasional Upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan proses pembangunan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan nasional. Hubungan Pancasila dengan pembangunan nasional dan pembangunan karakter bangsa • Pancasila sebagai acuan ataupun pedoman tentang bagaimana berperilaku menjadi warga negara yang baik (good citizen) di Indonesia. • Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila akan mengajarkan cara berpikir dan bertindak yang sesuai dengan ideologi negara. • Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang saat ini. Kebijakan Nasional National character building yang sudah ditanamkan sejak dahulu. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005- 2025 yang tercantum dalam UU RI Nomor 17 Tahun 2007 , di mana pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Pendidikan karakter menjadi salah satu program prioritas dalam kebijakan nasional pembangunan karakter bangsa yang dilaksanakan dalam beberapa tahap serta dikembangkan dalam tiga jalur pendidikan yaitu pendidikan formal, nonformal, dan informal. Perilaku Menyimpang dan Krisis Moral • Adanya krisis jati diri yang berprilaku tidak sesuai dengan butir-butir Pancasila. • Adanya krisis moral yang dapat menghambat pembangunan bangsa di masa depan. • Faktor penyebab problem bangsa seperti kemiskinan, korupsi, penegakan hukum yang lemah, kualitas pendidikan yang rendah, pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang buruk, kasus SARA yang merajalela, kesenjangan sosial, kemacetan, banyak daerah yang kurang diperhatikan dan lain sebagainya. Pengaktualisasian Pembangunan Karakter Bangsa • Melakukan upaya revitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional untuk membentuk karakter bangsa Indonesia. • Pembangunan karakter bangsa harus diaktualisasikan secara nyata dalam bentuk aksi nasional dalam rangka memantabkan landasan spiritual, moral dan etika sebagai upaya untuk menjaga jati diri bangsa dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sila pertama yaitu kebebasan memeluk agama dan menjalankan ibadahnya sesuai dengan ajaran agama masing-masing. Sila kedua yaitu persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antar sesama manusia. Sila ketiga mengandung makna bahwa penduduk yang mendiami seluruh pulau yang ada di Indonesia ini merupakan saudara, tanpa pernah membedakan suku, agama ras bahkan adat istiadat atau kebudayaan. Sila keempat yaitu pengambilan keputusan hendaknya dilakukan dengan jalan musyawarah untuk mufakat. Sila kelima mengandung maksud bahwa setiap penduduk Indonesia berhak mendapatkan penghidupan yang layak sesuai dengan amanat UUD 1945. Sila pertama wujud perilakunya adalah menjalankan perintah ajaran agamanya masing, bertoleransi terhadap orang lain yang menjalani ajarannya agamanya. Sila kedua diwujudkan dalam bentuk perilaku yang saling menghargai harkat dan martabat manusia, kesamaan dalam kemasyarakatan dan hukum. Sila ketiga diwujudkan dengan tiadak adanya diskriminasi individu dan antar golongan. Sila keempat diwujudkan ke dalam menyelesaikan masalah dengan musyawarah, demokrasi substansial, dan tidak memaksakan kehendak dan seterusnya. Sila kelima diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain, karya cipta orang lain, mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan secara seimbang. Kesimpulan Kebijakan nasional pembangunan karakter bangsa adalah upaya untuk meningkatkan karakter di seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan proses pembangunan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan nasional yang berorientasi ipteks berdasarkan Pancasila. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005- 2025 yang tercantum dalam UU RI Nomor 17 Tahun 2007 dengan pendidikan karakter sebagai landasannya dan menjadi salah satu program prioritas dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara yang maju. Krisis dan problematika yang menghambat pembangunan ini dapat diselesaikan dengan revitalisasi Pancasila dan mengaktualisasikan nilai Pancasila secara nyata dalam bentuk aksi nasional.
2. Batang tipis dengan panjang l dan kerapatan seragam ρ, tentukan: a. M b. I c. I suatu benda tegak lurus batang dan melewati salah satu ujungnya (lihat soal 1)