Anda di halaman 1dari 10

Kebijakan Nasional

Pembangunan Karakter Bangsa


Oleh :

 Azza Arba Nurul Ummah (K2320018)

 Sabrilla Almas Azzahra (K2320066)

Pendidikan Fisika 2020 C


Latar Belakang
• Mewujudkan Indonesia sebagai negara yang maju serta dapat mencapai
tujuan yang dicita-citakan.
• Pembangunan karakter bangsa merupakan contoh pembangunan
nasional wujud nyata dalam mencapai tujuan negara.
• Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
• Masih banyak perilaku masyarakat yang menyimpang dari nilai Pancasila
serta krisis moral dapat menghambat pembangunan bangsa di masa
depan.
• Pemerintah mengambil tindakan memprioritaskan pembangunan
karakter bangsa menjadi sorotan utama dalam pembangunan nasional
dan membentuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun
2005-2025 yang tercantum dalam UU RI Nomor 17 Tahun 2007.
Definisi
 Karakter
Nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,
perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan
adat istiadat.
 Pembangunan karakter bangsa
Upaya untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan dasar dan
ideologi, konstitusi, haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam konteks kehidupan
nasional, regional dan global yang berkeadaban untuk membentuk bangsa yang tangguh,
kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis,
berbudaya dan berorientasi ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Pembangunan nasional
Upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang
sekaligus merupakan proses pembangunan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk
mewujudkan tujuan nasional.
Hubungan Pancasila dengan pembangunan nasional
dan pembangunan karakter bangsa
• Pancasila sebagai acuan ataupun pedoman tentang bagaimana berperilaku
menjadi warga negara yang baik (good citizen) di Indonesia.
• Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila akan mengajarkan cara berpikir dan
bertindak yang sesuai dengan ideologi negara.
• Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila
dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan
kebangsaan yang berkembang saat ini.
Kebijakan Nasional
 National character building yang sudah ditanamkan sejak dahulu.
 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-
2025 yang tercantum dalam UU RI Nomor 17 Tahun 2007 , di mana
pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan
visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak
mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab berdasarkan falsafah
Pancasila.
 Pendidikan karakter menjadi salah satu program prioritas dalam
kebijakan nasional pembangunan karakter bangsa yang dilaksanakan
dalam beberapa tahap serta dikembangkan dalam tiga jalur pendidikan
yaitu pendidikan formal, nonformal, dan informal.
Perilaku Menyimpang dan Krisis Moral
• Adanya krisis jati diri yang berprilaku tidak sesuai dengan
butir-butir Pancasila.
• Adanya krisis moral yang dapat menghambat
pembangunan bangsa di masa depan.
• Faktor penyebab problem bangsa seperti kemiskinan,
korupsi, penegakan hukum yang lemah, kualitas pendidikan
yang rendah, pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang
buruk, kasus SARA yang merajalela, kesenjangan sosial,
kemacetan, banyak daerah yang kurang diperhatikan dan
lain sebagainya.
Pengaktualisasian
Pembangunan Karakter Bangsa
• Melakukan upaya revitalisasi Pancasila ke dalam bentuk
fungsional untuk membentuk karakter bangsa Indonesia.
• Pembangunan karakter bangsa harus diaktualisasikan
secara nyata dalam bentuk aksi nasional dalam rangka
memantabkan landasan spiritual, moral dan etika
sebagai upaya untuk menjaga jati diri bangsa dan
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia.
Sila pertama yaitu kebebasan memeluk agama dan menjalankan ibadahnya
sesuai dengan ajaran agama masing-masing.
Sila kedua yaitu persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antar sesama
manusia.
Sila ketiga mengandung makna bahwa penduduk yang mendiami seluruh pulau
yang ada di Indonesia ini merupakan saudara, tanpa pernah membedakan suku,
agama ras bahkan adat istiadat atau kebudayaan.
Sila keempat yaitu pengambilan keputusan hendaknya dilakukan dengan jalan
musyawarah untuk mufakat.
Sila kelima mengandung maksud bahwa setiap penduduk Indonesia berhak
mendapatkan penghidupan yang layak sesuai dengan amanat UUD 1945.
Sila pertama wujud perilakunya adalah menjalankan perintah ajaran agamanya
masing, bertoleransi terhadap orang lain yang menjalani ajarannya agamanya.
Sila kedua diwujudkan dalam bentuk perilaku yang saling menghargai harkat dan
martabat manusia, kesamaan dalam kemasyarakatan dan hukum.
Sila ketiga diwujudkan dengan tiadak adanya diskriminasi individu dan antar
golongan.
Sila keempat diwujudkan ke dalam menyelesaikan masalah dengan musyawarah,
demokrasi substansial, dan tidak memaksakan kehendak dan seterusnya.
Sila kelima diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain, karya
cipta orang lain, mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan
secara seimbang.
Kesimpulan
Kebijakan nasional pembangunan karakter bangsa adalah upaya untuk
meningkatkan karakter di seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa
dan negara yang sekaligus merupakan proses pembangunan keseluruhan
sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan nasional yang
berorientasi ipteks berdasarkan Pancasila.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-
2025 yang tercantum dalam UU RI Nomor 17 Tahun 2007 dengan
pendidikan karakter sebagai landasannya dan menjadi salah satu
program prioritas dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara yang
maju.
Krisis dan problematika yang menghambat pembangunan ini dapat
diselesaikan dengan revitalisasi Pancasila dan mengaktualisasikan nilai
Pancasila secara nyata dalam bentuk aksi nasional.

Anda mungkin juga menyukai