Anda di halaman 1dari 2

1.

Jelaskan tentang Pasal 158 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang


Ketenagakerjaan!
Pasal 158 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
mengatur tentang pemutusan hubunga kerja (PHK) akibat adanya alasan
pekerja/buruh telah melakukan kesalahan berat. Pasal ini dalam
perkembangannya kemudian telah dinyatakan tidak mengikat oleh Mahkamah
Konstitusi.

2. Jelaskan perjanjian kerja menurut Soebekti pada kasus di atas!


Prof. Subekti mengemukakan bahwa perjanjian kerja adalah suatu perjanjian
antara seorang pekerja dengan majikannya dengan ciri-ciri adanya upah yang
diperjanjikan serta adanya suatu hubungan dimana pemberi kerja berhak
memberikan perintah yang harus ditaati pihak lain.

3. Jelaskan tentang Putusan Nomor 21/Pdt.Sus-PHI/2018/PN.Bdg pada kasus di


atas!
1.Menyatakan "putus" hubungan kerja antara Para Penggugat dengan Tergugat
terhitung sejak putusan ini diucapkan;

2.Menghukum Tergugat untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan


masa kerja dan uang penggantian hak kepada masing- masing Penggugat
sebagai berikut:

Penggugat I sebesar Rp 57.986.565,00 (lima puluh tujuh juta sembilan ratus


delapan puluh enam ribu lima ratus enam puluh lima rupiah);

Penggugat II sebesar Rp70.412.258,00 (tujuh puluh juta empat ratus dua belas
ribu dua ratus lima puluh delapan rupiah);

Penggugat III sebesar Rp70.412.258,00 (tujuh puluh juta empat ratus dua belas
ribu dua ratus lima puluh delapan rupiah);

Penggugat IV sebesar Rp24.851.385,00 (dua puluh empat juta delapan ratus lima
puluh satu ribu tiga ratus delapan puluh lima rupiah);

4. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja?
a. Mengundurkan Diri Atas Kemauan Karyawan Sendiri
b. Mengundurkan Diri Atas Kemauan Sendiri Secara Tertulis Karena Berakhirnya
Kontrak Kerja
c. Mengundurkan Diri Karena Umur Sudah Mencapai Usia Pensiun
d. Karyawan Melakukan Kesalahan di Perusahaan
e. Perusahaan Mengalami Bangkrut
f. Permasalahan/pertengkaran antar karyawan

Anda mungkin juga menyukai