Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

“LABA”

DISUSUN

OLEH:

KELOMPOK 3

1. Wahyudi C301 18 072


2. Radi Sastra Mifta C301 18 082
3. Nur Azizah Md. Hasyim C301 18 121
4. I Wayan Widya Astawa C301 18 174
5. Karesna Adi Angga C301 18 321
6. Lisdayanti C301 18 354
7. Hanaliah C301 18 381
8. Revi Nurwulani Syam C301 18 394
9. Sartika Lakanude C301 18 398

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul
“Laba” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Teori
Akuntansi tahun ajaran 2021.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis dengan hati terbuka mengharapkan saran-saran dan
kritikan-kritikan yang membangun (konstruktif) demi kesempurnaan tugas akhir di masa
yang akan datang.

Selanjutnya dalam kesempatan ini penulis tidak lupa untuk menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan dalam
penulisan makalah ini. Akhir kata dari penulis mengharapkan agar tugas ini dapat
bermanfaat bagi pihak yang memerlukannya.

Palu, April 2021

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................


2.1 Rumusan Masalah ..................................................................................................
3.1 Tujuan Makalah .....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................

1.2 Menjelasakan laba secara sintatik,semantik Dan paragmatik.................................


2.2 Tujuan pelaporan laba...........................................................................................
3.2 Menjelaskan kelemahan konvesional...................................................................
4.2 Perbedaan laba akuntansi dan laba ekonomi.......................................................
5.2 Menjelaskan teori entitas dan implikasinya.........................................................

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................

1.3 Kesimpulan ...........................................................................................................


2.3 Saran .....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena laba
diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Laba juga menjadi penilaian bagi suatu perusahaan apakah dalam kondisi sehat atau
tidak. Hal ini sangat berpengaruh jika perusahaan ingin meminjam dana di bank. Jika
dilihat kondisi dalam keadaan rugi yang sering, maka pihak bank tentu tidak
memberikan modal segar kepada perusahaan karena berisiko tinggi jika perusahaan
tidak dapat melunasi pinjamannya.

Dalam konsep laba, laba (income) adalah selisih total


pendapatan (revenue)  dikurangi biaya-biaya (expenses) dari kegiatan usaha
perusahaan yang diperoleh selama periode tertentu. Sering disebut earning ,
penghasilan, keuntungan (profits). (Islahuzzaman:2012). Jika pendapatan lebih besar
dibandingkan dengan biaya, maka perusahaan akan mengalami kondisi untung
Sebaliknya apabila biaya lebih besar dari pendapatan maka perusahaan akan
mengalami kerugian. Hal inilah yang menjadi fokus para pelaku ekonomi agar
tanggap terhadap usahanya terhadap biaya yang dikeluarkan dengan pendapatan yang
diperoleh sehingga dapat mencapai kondisi laba.

2.1 Rumusan Masalah


Adapun Rumusan Masalah yang terdapat dalam makalah ini :
1. Menjelaskan laba secara sintatik,semantik dan paragmatik
2. Menjelaskan tujuan pelaporan laba
3. Menjelaskan kelemahan laba konvesional
4. Menjelaskan perbedaan laba akuntansi dan laba ekonomi
5. Menjelaskan teori entitas dan implikasinya
3.1 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini :
1. Untuk mengetahui laba secara sintatik,semantik dan paragmatik
2. Untuk mengetahui tujuan pelaporan laba
3. Untuk mengetahui kelemahan laba konvesioana
4. Untuk mengetahui perbedaan laba akuntansi dan laba ekonomi
5. Untuk mengetahui teori entitas dan implikasinya
BAB II

PEMBAHASAN

1.2 Definisi Laba Secara sintatik ,Semantic dan paragmatic


a. Konsep laba secara struktural / sintaksis
Konsep laba dalam tataran sintaktik, laba dioperasionalkan dalam bentuk
standar dan prosedur akuntansi yang objek sehingga jumlah laba bisa diukur dan
disajikan dalam laporan keuangan. Makna laba dalam sintaktik adalah
mendefinikan laba sebagai selisih pengukuran dan perbandingan antara
pendapatan dan biaya. Konsep laba dalam tataran sintaktik membahas bagaimana
laba diukur, diakui dan disajikan.
Beberapa pendekatan atau konsep laba dalam tataran sintaktik, yaitu:
 Pendekatan Transaksi, 
laba diukur dan diakui pada saat terjadinya transaksi yang kemudian
terakumulasi sampai akhir periode. Karena dengan pendekatan transaksi dapat
disimpulkan bahwa laba timbul dan diakui pada saat penjualan atau pertukaran
terjadi. Laba akan terhitung apabila biaya yang diperkirakan mendatangkan
pendapatan yang diakui.
     
 Keuntungan pendekatan transaksi bagi akuntansi untuk pelaporan laba adalah:
1. Komponen pembentuk laba bersih dapat dirinci dengan berbagai basis atas
dasar produk atau pelanggan untuk kepentingan manajerial.
2. Laba yang berasal dari berbagai jenis transaksi dapat dipisahkan dan
dilaporkan untuk kepentingan eksternal.
3. Perubahan aset dan kewajiban merupakan perubahan nilai yang diakui
secara objektif pada saat perubahan terjadi akibat transaksi penjualan dan
biaya dengan pihak eksternal.
 Pendekatan Kegiatan, laba dianggap ada bersamaan dengan berlangsungnya
kegiatan. Karena dengan pendekatan kegiatan konsep penghimpunan atau
pembentukan pendapatan sebagai basis dari pengakuan pendapatan.
 Pendekatan Pemertahanan Capital, laba didefinisikan sebaga konsekuansi
dari pengukuran kapital pada dua titik waktu yang berbeda. Pengukuran
kapital pada dua titik waktu menimbulkan masalah konseptual, karena dengan
berjalannya waktu hal yang bersifat ekonomik berubah dan harus
dipertimbangkan yaitu skala pengukur dan dasar pengukuran.

b. Konsep laba dalam tataran pragmatik


Konsep laba dalam tataran pragmatik dalam teori akuntansi membahas
mengenai apakah informasi laba bermanfaat atau apakah informasi laba nyatanya
digunakan.

Beberapa pendekatan laba dalam konsep tataran pragmatic yaitu:


 Predictor aliran kas
 Sarana kontrak efisien
 Alat pengendalian manajemen
 Kandungan informasi laba dalam teori pasar efisien.
Dalam tataran pragmatik, laba juga digunakan sebagai pengendaian
manajemen, yaitu sebagai pengukur kinerja divisi atau manajernya.
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai laba, bagaimanakah peranan laba dalam
perusahaan?
M. Nafarin (2007:231) menyatakan peranan laba bagi perusahaan, yaitu:
1. Suatu kekuatan pokok agar perusahaan dapat tetap bertahan untuk jangka
pendek dan jangka Panjang perusahaan.
2. Balas jasa atas dana yang ditanam perusahaan.
3. Salah satu sumber dana perusahaan.
4. Sumber dana jaminan surat karyawan.
5. Daya Tarik bagi pihak ketiga yang ingin menanam dana.

c. Laba dalam tataran semantic


Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna yang
harus dilekatkan oleh perekayasaan pelaporan keuangan dengan simbol atau
elemen laba sehingga laba bermanfaat dan bermakna sebagai informasi.
Beberapa konsep atau fungsi laba dalam tataran semantik, yaitu:
 Pengukur Kinerja Perusahaan, sebagai pengukur keefisiensi laba dapat
dihubungkan dengan tingkat investasi karena laba dalam merepresentasi
kinerja efisiensi dapat menentukan ROI, ROA dan ROL sebagai pengukur
efisiensi. Sedangkan, efisiensi adalah kemampuan menciptakan output atau
keluaran dengan sumber daya tertentu sebagai input atau masukan.
 Konfirmasi Harapan Investor, laba dapat diinterprestasikan sebagai alat
untuk mengonfirmasi harapan para investor dengan menyediakan informasi
perekayasa pelaporan untuk meyakinkan bahwa harapan-harapan investor
dimasa lalu tentang kinerja perusahaan memang terrealisasi, sehingga laba
diinterprestasi sebagai sarana untuk mengkonfirmasi harapan-harapan
tersebut.
 Sebagai Estimator Laba Ekonomik, laba dari kacamata investor untuk
menilai investasi dalam saham yang bersifat subjektif.

2.2 Tujuan pelaporan laba


Secara umum, laba adalah keuntungan bersih yang didapatkan perusahaan
dari kegiatan ekonomi yang dilakukan.

Baridwan (1992:55) menyatakan "Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih)


yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu
badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan
usaha selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau
investasi pemilik."
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa laba mempunyai karakteristik sebagai
berikut:
 Penentuan laba dilakukan berdasarkan transaksi yang benar-benar terjadi.
 Penentuan laba berdasarkan prinsip pendapatan yang membutuhkan pemahaman
mengenai definisi, pengukuran, dan pengakuan pendapatan.
 Penentuan laba membutuhkan pengukuran dalam bentuk biaya historis untuk
mengetahui pendapatan.
 Penentuan laba berdasrkan perbandingan antara pendapatan dan biaya yang
relevan dengan pendapatan.
 Laba merupakan prestasi sebuah perusahaan pada periode tertentu.

Zaki Baridwan (2004:34) menyatakan jenis-jenis laba adalah sebagai berikut:


Laba Kotor
Laba kotor adalah selisih positif antara penjualan bersih dan harga pokok
penjualan (HPP). Laba ini belum dikurangi dengan biaya operasional dalam satu
periode tertentu.

 Laba Bersih Operasional


Laba bersih operasional adalah laba kotor dikurangi dengan harga pokok
penjualan dan semua biaya dalam kegiata usaha.

 Laba Bersih Sebelum Pajak


Laba bersih seblum pajak adalah pendapatan perusahaan sebelum pajak atau
perolehan operasional dikurangi atau ditambah dengan selisih pendapatan dan
biaya-biaya lain.
 Laba Bersih Setelah Pajak
Laba bersih setelah pajak adalah laba yang diperoleh setelah ditambah atau
dikurang dengan pendapatan dan biaya non operasi dan dikurangi dengan
pajak.

Lalu apa aja sih unsur-unsur laba itu?


Unsur-unsur laba adalah sebagai berikut:
 Pendapatan
Pendapatan adalah hasil yang didapat dalam kegiatan operasional perusahaan
dalam satu periode.
 Beban
IAI "1994" mengutip Chariri dan Ghozali "2001" menyatakan "Beban adalah
penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus
keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak melibatkan distribusi kepada investor."

 Biaya
FASB "1980" mengutip Chariri dan Ghozali "2001" menyatakan "Biaya
adalah arus keluar (outflows) atau penggunaan aset atau munculnya hutang
(kombinasi keduanya) untuk satu periode yang berasal dari penjualan atau
produksi barang, atau penyampaian layanan atau aktivitas lain yang
merupakan aktivitas utama suatu entitas."

 Keuntungan dan Kerugian


Keuntungan adalah kenaikkan berdasarkan aktiva perusahaan dari transaksi
perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Sedangkan, kerugian adalah
pengeluaran yang dilakukan perusahaan yang tidak sebanding dengan jumlah
pemasukkan yang diterima.

 Penghasilan
Dijelaskan pada PSAK No. 23, IAI "2007" parafraf 70 menyatakan
"Penghasilan adalah arus masuk bruti dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal perusahaan selama suatu periode jika aliran masuk tersebut
menghasilkan peningkatan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
investasi."
Dan pada paragraph 74 menyatakan "Penghasilan mencakup pendapatan
(revenue) dan keuntungan (gain)."

Faktor apa saja kah yang mempengaruhi laba?

Mulyadi (2001:513) menyatakan faktor yang mempengaruhi laba ada 3, yaitu:

 Biaya
Pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk mengolah suatu produk atau
jasa sehingga mempengaruhi harga jual produk.

 Harga Jual
Harga jual produk atau jasa yang akan berpengaruh pada jumlah atau volume
penjualan produk atau jasa tersebut.
 Volume Penjualan dan Produksi
Besarnya volume penjualan berpengaruh pada volume produksi produk atau
jasa tersebut. Dan pada volume produksi akan mempengaruhi besar kecilnya
biaya produksi.

Apa tujuan dari pelaporan laba?

Berdasarkan pengertian dan pengukuran, tujuan pelaporan laba adalah


menyajikan informasi yang bermanfaat untuk pihak yang berkepentingan dan laba
akuntansi dengan berbagai interprestasi diharapkan dapat digunakan untuk:

1. Sebagai indicator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan


yang diwujudkan dalam tingkat kembalian atas investasi (rate of return on
invested capital).
2. Sebagai pengukur presentasi atau kinerja badan usaha dan manajemen.
3. Sebagai dasar penentuan besarnya pengenaan pajak.
4. Sebagai alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu negara.
5. Sebagai dasar kompensasi dan pembagian bonus.
6. Sebagai alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan.
7. Sebagai dasar untuk kenaikan kemakmuran.
8. Sebagai dasar pendistribusian  dividen.

3.2 Kelemahan laba akuntansi konvesional

Konsep Laba Konvensial


Laba akuntansi mempunyai kelemahan
1. belum di definisi secara semantik dan jelas sehingga laba tersebut secara intuitif
dan ekonomik bermakna
2. Penyajian dan pengukuran laba masih difokuskan pada pemegang saham biasa
residual
3. Prinsip akuntansi berterima umum sebagai pedoman pengukuran laba masih
memberi peluang untuk terjadinya ketatakuasaan antar perusahaan
4. Karena didasarkan pada konsep kos historis, laba akuntansi secara umum belum
memperhitungkan  pengaruh perubahan daya beli dan harga
5. Dalam menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan, investor dan kreditor
memandang informasi selain laba akuntansi juga bermanfaat atau bahkan lebih
bermanfaat sehingga ketepatan laba akuntansi belum menjadi tuntutan tang
mendesak.
Atas dasar tujuan dan kelemahan laba akuntansi , ada dua aspek pokok teori
laba yaitu :
1. Interpretasi laba dan implikasinya dalam tiap tataran teori
2. Lingkup laba atas dasar kegiatan operasi dan teori entitas.
4.2 Membedakan laba ekonomi dan Laba Akuntansi

a) Laba Akuntansi

Laba akuntansi adalah laba yang banyak dari kita kenal, yang dicatat dalam
laporan laba rugi perusahaan. Perhitungan laba akuntansi dilakukan dengan
menggunakan rumus, laba akuntansi = pendapatan total - biaya eksplisit. Mengambil
contoh perusahaan yang memproduksi dan menjual mainan, dan memiliki total
penjualan $ 100,000 setahun. Total biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam hal gaji,
tagihan utilitas, sewa, biaya bahan, dan bunga pinjaman dan biaya eksplisit lainnya
adalah $ 40.000. Perusahaan, dalam hal ini, dapat memperoleh laba akuntansi $
60.000. Keuntungan ini menunjukkan pendapatan berlebih yang tersedia setelah
eksplisit atau seperti yang bisa dikatakan, biaya yang cukup jelas yang mudah
ditentukan telah dikurangi. Perusahaan diharuskan untuk mengungkapkan laba
akuntansi ini sesuai dengan peraturan dalam standar akuntansi yang diikuti.

b) Laba/keuntungan Ekonomi

Keuntungan ekonomi dihitung dengan cara yang berbeda dari laba akuntansi
dan termasuk biaya tambahan yang dikenal sebagai biaya implisit. Biaya implisit
yang dikeluarkan perusahaan adalah biaya peluang yang dihadapi perusahaan
dalam memilih salah satu dari alternatif yang tersedia. Rumus untuk menghitung
keuntungan ekonomi adalah Keuntungan ekonomi = Pendapatan total - (biaya
eksplisit + biaya implisit). Misalnya, karyawan perusahaan mainan memutuskan
untuk menjadi pedagang tunggal yang memproduksi dan menjual mainan. Untuk
itu, ia akan mengeluarkan biaya peluang yang lebih tinggi dalam hal gaji pribadi
yang ia keluarkan dari bekerja di perusahaan, sewa yang harus ia bayarkan untuk
toko yang menjual mainan, dan bunga atas modal yang harus ia keluarkan untuk
usahanya. sendiri. Dalam hal ini, karyawan mungkin lebih baik bekerja untuk
perusahaan dengan gaji daripada membuka bisnis sendiri, jika gajinya lebih dari
keuntungan yang dia dapatkan dari bisnisnya sebagai pedagang tunggal.

5.2 Laba dan Teori Entitas


Telah diuraikan dalam pembahasan makna laba bahwa laba adalah kenaikan
kemakmuran suatu entitas yang dapat dikonsumsi tanpa mempengaruhi capital
semula. Dari aspek pengukuran dan prosedur akuntansi, laba adalah selisih
pendapatan dan biaya. Teori entitas berkaitan dengan penentuan siapa yang dianggap
paling berkepentingan dengan suatu kegiatan ekonomik sehingga pihak tersebut
berhak untuk menikmati laba. Karena berkaitan dengan siapa yang berhak atas laba,
teori entitas (kesatuan) sering disebut pula denga teori ekuitas.
Konsep dasar kesatuan usaha dengan segala implikasinya yang dibahas di bab
sebelumnya sebenarnya hanya merupakan salah astu konsep dasar yang dapat dipilih
dalam perekayasaan akuntansi. Konsep kesatuan (entitas) mempunyai implikasi
terhadap pengertian pendapatan, biaya, dan laba. Teori entitas atau ekuitas yang
banyak dibahas dalam literatur teori akuntasni adalah:
1) Entitas usaha bersama (enterprise theory)
2) Entitas usaha atau bisnis (business entity theory)
3) Entitas investor (investor theory)
4) Entitas pemilik (proprietary/stockholder theory)
5)  Entitas pemilik residual (residual proprietary/stockholder theory)
6) Entitas pengendali (commander theory)
7)  Entitas dana (fund theory)

Teori entitas selalu dikaitkan dengan partisipan dalam kegiatan ekonomik


yaitu manajer, karyawan, investor, kreditor, pemerintah, dan entitas lain yang terlibat.
Mereka merupakan pihak yang akhirnya menerima manfaat dari nilai-tambahan yang
timbul akibat kegiatan ekonomik. Teori kesatuan juga mempunyai implikasi tentang
tujuan pelaporan keuangan dan bentuk atau susunan statemen lab-rugi (income
statement).
BAB III

PENUTUP

1.3 Kesimpulan

Baridwan (1992:55) menyatakan "Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih)


yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu
badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan
usaha selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau
investasi pemilik."
Sedangkan Secara umum, laba adalah keuntungan bersih yang didapatkan
perusahaan dari kegiatan ekonomi yang dilakukan dan adapun tujuan dalam
pelaporan laba yaitu Sebagai indicator efisiensi penggunaan dana yang tertanam
dalam perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat kembalian atas investasi (rate of
return on invested capital) serta Sebagai pengukur presentasi atau kinerja badan
usaha dan manajemen.

2.3 Saran

Dalam suatu perusahaan harus lebih memperhatikan kegiatan ekonomi dalam


perusahaannya seperti biaya-biaya,harga jual dll. karna hal tersebut mempengaruhi
tingkat kenaikan laba yang berpengaruh terhadap kesejahteraan suatu perusahaan.
PUSTAKA

https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/11/konsep-laba-dalam-
pelaporan-keuangan/#:~:text=Tujuan%20pelaporan%20laba%20adalah%20untuk,of
%20return%20on%20invested%20capital)

Anda mungkin juga menyukai