Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN TINEA CRURIS

No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
TanggalTerbit:
Halaman :
Puskesmas NamaKepalaPus
kesmas
I Kembaran
drg. Tri Handa

Tinea cruris adalahinfeksijamurdermatofita yang


PENGERTIAN
memilikisifatmencernakan keratin di jaringan yang
mengandungzattanduk, misalnya stratum korneumpada
epidermis, padadaerahgenitokrural, sekitar anus,
bokong,danperutbagianbawah.

Penularanterjadimelaluikontaklangsungdenganagenpenyebab.
Sumberpenularandapatberasaldarimanusia (jamurantropofilik),
binatang (jamurzoofilik) ataudaritanah (jamurgeofilik).

FaktorRisiko

1. Lingkungan yang lembabdanpanas

2. Imunodefisiensi

3. Obesitas

4. Diabetes Melitus

Memberikan tata laksana yang tepat pada pasientinea cruris.


TUJUAN

KEBIJAKAN SK Kapus

1. Djuanda, A., Hamzah, M., Aisah, S. 2013.


REFERENSI
IlmuPenyakitKulitdanKelamin. Edisikeenam. Jakarta.
BalaiPenerbitFakultasKedokteranUniversitas Indonesia.

2. James, W.D., Berger, T.G., Elston, D.M. 2000. Andrew’s


Diseases of the Skin: Clinical Dermatology. 10th Ed. Canada.
SaundersElsevier.
3.PerhimpunanDokterSpesialisKulitdanKelamin.2011.Pedoman
PelayananMedik. Jakarta.

Anamnesis (Subjective)
PROSEDUR
Keluhan

Padasebagianbesarpasiendatangdenganbercakmerahbersisik
yang gatal. Adanyariwayatkontakdengan orang yang
mengalamidermatofitosis.

HasilPemeriksaanFisikdanPenunjangSederhana (Objective)

PemeriksaanFisik

Gambaranumum:

Lesiberbentukinfiltrateritematosa, berbatastegas,
denganbagiantepi yang lebihaktifdaripadabagiantengah,
dankonfigurasipolisiklik.

Lesidapatdijumpai di daerahkulitberambut
terminal,berambutvelus (glabrosa) dan kuku.

PemeriksaanPenunjang

PemeriksaanmikroskopisdenganKOH,
akanditemukanhifapanjangdanartrospora.

Diagnosis (Assessment)

Tinea cruris

Diagnosis Banding

Kandidiasis, Dermatitis intertrigo, Eritrasma

Komplikasi

Jarangditemukan, dapatberupainfeksibakterialsekunder.

PenatalaksanaanKomprehensif (Plan)

Penatalaksanaan

1. Higienediriharusterjaga,
danpemakaianhanduk/pakaiansecarabersamaanharusdihindari.
2. Untuklesiterbatas, diberikanpengobatantopikal, yaitudengan:

antifungaltopikalsepertikrimklotrimazol, mikonazol,
atauterbinafin yang diberikanhinggalesihilangdandilanjutkan 1-
2minggukemudianuntukmencegahrekurensi.

3. Untukpenyakit yang
tersebarluasatauresistenterhadapterapitopikal,
dilakukanpengobatansistemikdengan:

a. Griseofulvindapatdiberikandengandosis 0,5-1 g per hari

untuk orang dewasadan 0,25 – 0,5 g per hariuntukanak-

anakatau 10-25 mg/kgBB/hari, terbagidalam 2 dosis.

b. Golonganazol, sepertiKetokonazol: 200 mg/hari;

Itrakonazol:100 mg/hariatauTerbinafin: 250


mg/hariPengobatandiberikanselama 10-14
haripadapagiharisetelah

makan.

KonselingdanEdukasi

 Edukasimengenaipenyebabdancarapenularanpenyakit.
 Edukasipasiendankeluargajugauntukmenjagahigienetub
uh, namunpenyakitinibukanmerupakanpenyakit yang
berbahaya.

Kriteriarujukan

Pasiendirujukapabila:

1. Penyakittidaksembuhdalam 10-14 harisetelahterapi.

2. Terdapatimunodefisiensi.

3. Terdapatpenyakitpenyerta yang menggunakanmultifarmaka.

Prognosis

Pasiendenganimunokompeten, prognosis
umumnyabonam,sedangkanpasiendenganimunokompromais,
quo ad sanationamnyamenjadidubiaadbonam.
Ruang pengobatan umum
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai