Kelompok 4 - Makalah GANJA
Kelompok 4 - Makalah GANJA
Disusun Oleh :
Kelompok 4
April 2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmatNya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “GANJA (CANNABIS)” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Zat Aditif dan Adiktif. Dalam
kesempatan ini tak lupa mengucapkan terimakasih kepada:
1. Yth Bapak Muntholib, S.Pd., M.Si dan Dr. Yayuk Mulyati, S.Si, S.Pd,
M.Si. selaku Dosen pengampu mata kuliah Zat Aditif dan Adiktif.
2. Orang tua penulis yang telah memberi dukungan dan bantuan sehingga
makalah dapat selesai tepat waktu.
3. Rekan-rekan kelompok 4 yang telah ikut serta dalam pengerjaan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan guna kesempurnaan
penulisan ini. Demikian semoga makalah ini bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................5
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................5
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................6
C. TUJUAN......................................................................................................................................6
BAB II ISI................................................................................................................................................8
A. KONSEP DAN SIFAT ZAT.............................................................................................................8
B. MEKANISME ERJA ZAT DALAM TUBUH......................................................................................8
C. DAMPAK PENYALAHGUNAAN ZAT.............................................................................................8
D. PEMANFAATAN ZAT SECARA BAIK...........................................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................12
A. KESIMPULAN............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ganja adalah tanaman perdu dengan daun menyerupai daun singkong yang tepinya
bergerigi dan berbulu halus. Ganja terdiri dari tiga varietas yang berbeda yaitu Cannabis
Sativa, Cannabis Indica, dan Cannabis Ruderalis. Ganja merupakan sebagai mahkluk
hidup ciptaan tuhan pasti terdapat manfaatnya yang perlu kita teliti. Di Indonesia ganja
ini tergolong dalam NAPZA dalam pertaturan prundang undangan di Indonesia.
Sehingga ganja dianggap oleh masyarakat sebagai suatu yang beruk yang banyak
memberikan dampak negative bagi penggunanya. Di Indonesia mengunakan ganja
merupakan tindakan melawan hukum, sehingga negara membuat Gerakan darurat
narkoba karena banyaknya generasi muda yang menjadi korban penyalahgunaannya.
Indonesia sendiri merupakan salah satu pasar illegal ganja yang sangat besar karena
oermintaan konsumsi dan penyelahgunaanya yang masih sangat tinggi.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Dampak meningkatnya kriminalitas oleh karena mengonsumsi ganja memerlukan uang untuk
membelinya. Pemakaian ganja secara sembarangan atau salah dapat menyebabkan gangguan
pada susunan saraf otak. Implikasinya yaitu membuat pengguna tidak dapat berpikir dengan
sehat dan jernih. Oleh karena pikiran yang tidak sehat, maka sudah dapat dipastikan
perbuatan atau tindakan yang mereka lakukan pun akan tidak baik atau melakukan perbuatan
yang melanggar norma-norma sosial dan hukum sehingga dapat meresahkan masyarakat
sekitar.
Secara sosial, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba menimbulkan gangguan pada
ketertiban dan keamanan. Seorang pengguna yang telah diketahui kecanduan ganja secara
otomatis akan mendapat penolakan dari masyarakat. Mayoritas masyarakat pecandu ganja
akan memberikan efek yang tidak baik di daerah mereka serta lingkungan sosial menjadi
tidak sehar bagi generasi muda.. Fungsi sosial yang dimaksud yaitu menurunnya interaksi
sosial yang dilakukan oleh pecandu. Mereka akan menikmati dunia mereka sendiri. mereka
sudah lupa cara untuk berinteraksi sosial dengan baik dan malahan akan menjadi
pengganggu.
Bisnis ganja seperti yang telah dijelaskan sebelumnya memang menggiurkan. Ganja diburu
oleh penggunanya dari anak-anak hingga orang dewasa. Oleh karenanya tidak mengherankan
jika kasus narkotika mengenai ganja naik setiap tahun dan menduduki urutan pertama dalam
lima tahun belakangan ini. Menurut hasil survey, hal ini dikarenakan ganja merupakan
narkotika pertama yang didengar, dilihat dan dirasakan oleh masyarakat. Fisik ganja tidak
jauh berbeda dengan tembakau juga menjadi faktor tingginya penyalahgunaan ganja. ganja
sebagai narkotika untuk mendapatkan kesenangan sesaat (rekreasi). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pecandu ganja menggunakan ganja secara beramai-ramai. Inilah yang
disebut dengan rekreasional. Setelah keluar dari kelompok mereka, pecandu kemudian akan
menggunakannya secara sendiri-sendiri karena sudah mengalami adiksi dari ganja.
Selain itu adanya larangan dari agama untuk mengonsumsi sesuatu yang bersifat
memabukkan juga turut mendukung upaya kelompok kontra ini. Segala sesuatu yang
memabukkan jika masuk ke dalam tubuh maka seluruh amalannya tidak akan diterima selama
40 hari.
Dari semua jenis narkoba, ganja dianggap sebagai narkotika yang aman dibandingkan dengan
putaw atau sabu. Namun pada kenyataanya sebagian besar pecandu narkoba bermula dengan
mencoba ganja. Ganja mempengaruhi konsentrasi dan ingatan, bahkan seringkali para
pengguna ganja akan mencari obat-obatan yang lebih keras dan lebih mematikan.
Penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang lebih berat apabila ganja
digunakan secara teratur. Beberapa diantaranya:
Resiko tinggi bronkhitis, kanker paru-paru dan penyakit-penyakit pernafasan (ganja
mengandung tar dua kali lebih banyak dari rokok).
Kehilangan minat dan semangat untuk melakukan kegiatan,
Kehilangan tenaga dan kebosanan.
Kerusakan memori jangka pendek, daya pikir logikal dan koordinasi gerakan
badan.
Dorongan seks menurun.
Jumlah sperma berkurang (pada pria),
siklus menstruasi tidak teratur (pada wanita).
Gejala gangguan kejiwaan yang berat.
Kerusakan sistem kekebalan tubuh.
Addiction.
Keberadan ganja di Indonesia diiatur dalam unfang undang yang termasuk kedalam narkotika
. Tujuan dari pembuatan UndangUndang tentang Narkotika No. 35 Tahun 2009 terdapat
dalam pasal 4 yang terdiri dari92:
Terdapat pula Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 1 tahun 1980 tentang
ketentuan penanaman papaver, koka, dan ganja. Pada bab III perbuatan yang dilarang
Pasal 5
Dilarang tanpa hak menanam atau memelihara atau menguasai tanaman Papaver,
Koka dan Ganja.
Pasal 6
Kecuali untuk tujuan Ilmu Pengetahuan, Lembaga dilarang menggunakan atau
memelihara tanaman Papaver, Koka dan Ganja.
Sehingga penggunaan ganja di Indonesia ini dilarang kecuali unutk tujuan penelitian
sebagai ilmu pengetahuan dan juga medis. Namun di Indonesia penggunaan medis belum
terdapat penelitianya sehingga masih dilarang.
Selain hal itu di beberapa negara sudah mulai mnggunakan ganja unutk dimanfaatkan
dengan benar karena Ganja sendiri merupakan tumbuhan budidaya penghasil serat, namun
lebih dikenal dengan kandungan zat narkotika yang terdapat pada bijinya, yaitu
tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya
mengalami euphoria (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab). Namun ganja sendiri
juga berguna dalam dunia kesehatan sebagai obat bius atau penenang untuk penghilang rasa
sakit pada pasien yang akan melakukan operasi, terapi ataupun dalam tahap
penyembuhan.Penggunanaan ganja dalam takaran yang tak tepat dan sembarangan bisa
menyebabkan banyak masalah kesehatan. Di dalam ganja, para peneliti menemukan
komponen zat aktif yang kemungkinan bisa membantu pengobatan. Komponen itu ialah
senyawa kimia yang disebut cannabinoids. Cannabinoids banyak ditemukan dalam ganja.
Dua senyawa aktif cannabinoids yang sudah diteliti antara lain delta-9- tetrahydrocannabinol
(THC) dan cannabidiol (CBD).
dalam makanan itu harus menggunakan izin tertentu. Pengawasan ketat atas penggunaan
ganja sebagai obat medis, tak lepas dari efek samping yang mungkin ditimbulkan. Pada
kondisi pasien yang berbeda, penggunaan ganja bisa membuat perubahan mood seperti
mendadak ceria, santai, mengantuk, atau justru jadi cemas.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Maule, W. J. 2015. The British Jounal of Biomedical Science, Vol. 72, No.2, “Medical Uses
of Marijuana (Cannabis Sativa): Fact or Fallacy?”. pp. 85-91.
Satya Parama, I. Ikma Citra Ranteallo, dan Ni Luh Nyoman Kebayantini. 2015. Jurnal Ilmiah
Sosiologi (SOROT), 1.03. “Peran Lingkar Ganja Nusantara dalam Legalisasi
Ganja.”
Peng, Kaiping and Richard E. Nisbett. 1999. Journal of American Psychologist, “Culture,
Dialetics, and Reasoning About Contradiction”. pg 741-754.
Rivaldo, Edward. Jurnal FISIP Volume 1 No. 2, “Kebijakan Pemerintah Uruguay Melanggar
Hasil Konvensi Tunggal 1961 Berkaitan dengan Narkotika dan Psikotropika”,
Roberts, Keith A. 1978. Sociological Focus, Vol. 11 No.2 (Bowling Green State University
Firelands Campus), “Toward a Generic Concept of Counter-Culture”.
Santoso, Victor Andrean. 2014. Perjuangan Lingkar Ganja Nusantara dalam Proses
Legalisasi Ganja di Indonesia (Studi Mengenai Strategi Advokasi Lingkar Ganja
Nusantara dalam Mengangkat Isu Legalisasi Ganja). Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada.