Anda di halaman 1dari 11

Tata Cara Penanaman Ari Ari

Dalam Agama Hindu

OLEH

Nama : Putu Yunika Wulandari

Nim : 20089151005

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas
berkat dan rahmat nya kami bisa membuat makalah Agama Hindu ini dan dapat terselesaikan dengan
baik. Makalah ini disusun berdasarkan tugas dan proses pelajaran yang telah diberikan pada saya.

Makalah ini disusun dan memuat tentang Proses atau Tata Cara Penanaman Ari Ari dalam Agama Hindu.
Tema yang akan dibahas di makalah ini sengaja dipilih oleh guru pembimbing kami untuk kami pelajari
lebih dalam dan kami pahami.

Saya selaku penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen pembimbing yang telah banyak
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak
terimakasih kepada Narasumber. Semoga makalah yang kami buat ini dapat dinilai dengan baik dan
dihargai oleh pembaca meskipun makalah ini masih mempunyai kekurangan, kami selaku penyusun
mohon kritikan dan saran, Terima Kasih.

Singaraja, Minggu 1 Nopember 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.2.1 Bagaimana Tatanan Banten dalam Proses Penanaman Ari Ari ?....................................4
1.2.2 Apa Mantram yang digunakan dalam Proses Penanaman Ari Ari ?...............................4
1.2.3 Dimana Tempat dalam Proses Penanaman Ari Ari ?......................................................4
1.2.4 Bagaimana Pamuput dalam Proses Penanaman Ari Ari ?...............................................4
1.3 Tujuan Prnulisan....................................................................................................................4
1.3.1 Untuk mengetahui Tatanan Banten dalam Proses Penanaman Ari Ari...........................4
1.3.2 Untuk mengetahui Mantram yang digunakan dalam Proses Penanaman Ari Ari...........4
1.3.3 Untuk mengetahui Tempat dalam Proses Penanaman Ari Ari........................................4
1.3.4 Untuk mengetahui Pamuput dalam Proses Penanaman Ari Ari......................................4
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................4
1.4.1 Dari makalah ini kita dapat mengetahui Tata Cara atau Proses dari Penanaman Ari Ari
dalam Agama Hindu.................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..............................................................................................................................4
2.1 Tatanan Banten dalam Proses Penanaman Ari Ari................................................................4
2.2 Mantram yang digunakan dalam Proses Penanaman Ari Ari................................................7
2.3 Tempat dalam Proses Penanaman Ari Ari.............................................................................7
2.4 Pamuput dalam Proses Penanaman Ari Ari...........................................................................7
BAB III............................................................................................................................................8
PENUTUP.......................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................8
3.2 Saran.......................................................................................................................................9
Daftar Pustaka..................................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setelah sang bayi lahir kedunia baik bayi laki-laki maupun perempuan maka orang tua dari sang
bayi wajib melakukan upacara kelahiran. Oleh karena itu sang bayi yang lahir di dunia ini harus
di laksanakan upacara yang sakral. Karena keturunan atau sang bayi itu merupakan jelmaan atau
pahala berupa perbuatan yang dilakukan oleh orang tua atau leluhur dari sang bayi.

Bayi yang lahir di dunia membawa 4 saudaranya yaitu ari-ari, air ketuban, tali puser, dan darah.
Dari keempat saudaranya itulah yang menjaga bayi dengan ketakutan yang luar biasa. Maka dari
itu perlu penyambutan dengan upacara yang sakral agar bayi yang lahir sesuai dengan harapan
orang tuanya dan penjelmaan jiwa yang baik, meskipun itu merupakan yang sulit namun manusia
harus berupaya dengan sekuat tenaga.
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana Tatanan Banten dalam Proses Penanaman Ari Ari ?

1.2.2 Apa Mantram yang digunakan dalam Proses Penanaman Ari Ari ?

1.2.3 Dimana Tempat dalam Proses Penanaman Ari Ari ?

1.2.4 Bagaimana Pamuput dalam Proses Penanaman Ari Ari ?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui Tatanan Banten dalam Proses Penanaman Ari Ari

1.3.2 Untuk mengetahui Mantram yang digunakan dalam Proses Penanaman Ari Ari

1.3.3 Untuk mengetahui Tempat dalam Proses Penanaman Ari Ari

1.3.4 Untuk mengetahui Pamuput dalam Proses Penanaman Ari Ari

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Dari makalah ini kita dapat mengetahui Tata Cara atau Proses dari Penanaman Ari Ari
dalam Agama Hindu.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tatanan Banten dalam Proses Penanaman Ari Ari


Setelah sang bayi lahir kedunia baik bayi laki-laki maupun perempuan maka orang tua dari sang
bayi wajib melakukan upacara kelahiran. Oleh karena itu sang bayi yang lahir di dunia ini harus
di laksanakan upacara yang sakral. Karena keturunan atau sang bayi itu merupakan jelmaan atau
pahala berupa perbuatan yang dilakukan oleh orang tua atau leluhur dari sang bayi.

Bayi yang lahir di dunia membawa 4 saudaranya yaitu ari-ari, air ketuban, tali puser, dan darah.
Dari keempat saudaranya itulah yang menjaga bayi dengan ketakutan yang luar biasa. Maka dari
itu perlu penyambutan dengan upacara yang sakral agar bayi yang lahir sesuai dengan harapan
orang tuanya dan penjelmaan jiwa yang baik, meskipun itu merupakan yang sulit namun manusia
harus berupaya dengan sekuat tenaga

Persiapan sebelum memulai menanam ari-ari

a. Air kumkuman secukupnya

b. Boreh gading ( dibuat dari beras dan bangle )

c. Kelapa muda dan dibelah dua, dan ditulis dengan rerajahan, bagian atas atu penutup dengan “ Ongkara
“ dan bagian bawah dirajah dengan tulisan “Ahkara “.

d. Serabut ijuk

e. Daun lontar ditulis aksara dasa bayu dengan huruf Bali, bila lelaki tulis "ong ong ah ah 3x" dan bila
perempuan tulis "ong ong ung ung 3x".

f. Sebuah ngad dengan panjang 5 cm

g. Batu bulitan atau batu hitam dengan diameter 15 – 20 cm

h. Pohon pandan

i. Sanggah tutuan beratap ijuk atau kelopak bambu


j. Air bersih

k. Sebuah kwangen berisi uang bolong 11 kepeng

l. Duri-duri, isin ceraken, anget-anget, dan wangi-wangian

Banten Untuk Menanam Ari-Ari

Banten yang digunakan yaitu : banyuawang, dapetan, nasi kepel 3, pengulapan, pengambean,
daksina. Daksina ditaruh di sanggah cucuk yang ditancapkan di atas tanah menanam ari-ari. Lalu
buatkan segehan lima warna yaitu warna hitam di sebelah utara, putih sebelah timur, merah
sebelah selatan, kuning sebelah barat dan manca warna di tengah.

Tahapan Dalam Menanam Ari-Ari


Siapkan sebuah kelapa ukuran besar yang masih lengkap dengan kulitnya, lalu dipotong dan
dikeluarkan airnya.

Pada bagian atas kelapa (bagian tutupnya) ditulis aksara Ah yang melambangkan Akasa dan
pada bagian bawahnya ditulis aksara Ang yang melambangkan Pertiwi.

Lalu ari -ari dimasukan kedalam kelapa tersebut, diisi dengan 1 buah kwangen yang berisi 11
kepeng uang bolong yang diletakan di atas ari – ari, 1 potong lontar / ental yang ditulis aksara
Ongkara, 1 ikat duri – durian (3macam duri), Rempah – rempah (anget – angetan), wewangian
dan boleh juga di isi pesan – pesan lain dari sang ayah dalam hal ini mengacu kepada Desa Kala
Patra.

Sesudah lengkap lalu kelapa tersebut dibungkus dengan ijuk lalu dibungkus kain putih dan
selanjutnya di tanam. Untuk bayi laki – laki maka ari – ari di tanam di pekarangan dengan posisi
di sebelah timur pintu masuk kamar si bayi (misalnya lokasi bayi di bale daja) sedangkan bayi
perempuan di tanam di sebelah barat pintu. Masukan ari – ari tersebut ke dalam lubang lalu
ucapkan mantram :“Om Sang Hyang Ibu Pertiwi rumaga bayu rumaga amrtha sanjiwani ang
amertham sarwa tumuwuh (nama si bayi) mangda dirghayusa nutugang tuwuh “.

Setelah itu barulah ari – ari di timbun dan diatasnya diletakkan batu bulitan sebagai tanda dan
ditanam pandan berduri. Hal ini secara sekala bertujuan menjaga ari – ari agar tidak diganggu
hewan dan secara niskala bertujuan untuk menghindari gangguan jahat. Dan sanggah cucuk diisi
lilin/lampu, usahakan tetap menyala selama 42 hari. Kemudian ditutup dengan kurungan ayam.

Kendil atau kelapa ditanam di halaman rumah, tepatnya pada bagian kanan pintu ruangan rumah untuk
anak laki-laki, dan bagian kiri untuk anak wanita bila dilihat dari dalam rumah.

Di tempat menanam ari-ari juga diberi sesaji yaitu : nasi kepel empat tanding masing-masing berwarna
merah ke selatan, berwarna putih ke timur, berwarna kuning ke barat, berwarna hitam ke utara
Masing-masing segehan itu dilengkapi dengan sebuah canang sari/ canang genten, dupa menyala 5 batang
diletakkan pada nasi segehan 4 batang di masing-masing warna dan 1 batang di kendil. Banten ini
dihaturkan kehadapan Sang Anta Preta.

Setelah ditimbun tanah diatasnya diberikan pengaman tumbuhan yang berduri dan lampu. Apabila
malam harus dinyalakan bertujuan untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terinjak
oleh orang yang tidak tahu ataupun binatang yang lainnya dan juga untuk menolak gangguan roh- roh
jahat.

Seperti yang terurai diatas perlakuan ari-ari dan bayi harus seimbang, jika memberikan susu ibu kepada si
bayi jangan lupa, juga menyiramkan ke ari-ari walaupun sedikit. Perawatan itu minimal sampai 35 hari.

2.2 Mantram yang digunakan dalam Proses Penanaman Ari Ari


Sebelum ditanam ucapkan mantra menanam ari-ari terlebih dahulu, mantra :

"Om ibu pertiwi rumaga bayu,rumaga amwerta sanjiwani,amertani ikang sarwa tunuwuh,si....
(nama anak) moga moga dirgahayusa. Pomo pomo pomo".

Setelah itu baru ditimbun (urug) dg tanah. Diatas timbunan ditaruh batu pipih &ditancapkan
pandan wong. Diatas batu disajikan nasi kepelan dg alas don dadap,sedikit lauk pauk dan
arang,lalu disiram. Jangan lupa tancapkan juga kelangsah & sanggah cucuk (hiasi dg bunga
merah) serta baleman & lampu selama 42 hari. Tiap malam lampu dinyalakan.

2.3 Tempat dalam Proses Penanaman Ari Ari

Tempat menanamnya sesuai dengan jenis kelamin si bayi. Kalau si bayi laki laki, maka ditanam
di sebelah kanan pintu balai. Kalau bayinya perempuan, maka ari arinya ditanam di sebelah kiri
pintu balai (dilihat dari dalam rumah).

2.4 Pamuput dalam Proses Penanaman Ari Ari

Setelah ditimbun tanah diatasnya diberikan pengaman tumbuhan yang berduri dan lampu. Apabila malam
harus dinyalakan bertujuan untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terinjak oleh
orang yang tidak tahu ataupun binatang yang lainnya dan juga untuk menolak gangguan roh- roh jahat.

Seperti yang terurai diatas perlakuan ari-ari dan bayi harus seimbang, jika memberikan susu ibu kepada si
bayi jangan lupa, juga menyiramkan ke ari-ari walaupun sedikit. Perawatan itu minimal sampai 35 hari.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bayi baru lahir menurut kepercayaan agama hindu diharuskan melakukan upacara kelahiran ,
dan setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda. Upacara kelahiran (Jatakarma Samskara)
Upacara ini dilaksanakan pada waktu bayi baru dilahirkan. Upacara ini adalah sebagai ungkapan
kebahagiaan atas kehadiran si kecil di dunia. Upacara Jatakarma dilaksanakan pada waktu bayi baru
dilahirkan dan telah mendapat perawatan pertama. Upacara ini dilaksanakan Upacara Jatakarma
dilaksanakan di dalam dan di depan pintu rumah

3.2 Saran
Untuk pembaca makala ini baik dari kalangan mahasiswa, pelajar maupun orang dewasa
diharapkan bias mencermati dan melaksanakan kegiatan ini dengan mengikuti tatanannya.
Daftar Pustaka
“Luh Indah Eni 2020: Tatanan penanaman Ari-Ari”

https://baliexpress.jawapos.com/read/2017/11/12/26172/ini-cara-dan-mantra-menanam-ari-ari-
menurut-hindu
Dokumentasi saat wawancara :

Anda mungkin juga menyukai