Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN HDR ( HARGA DIRI RENDAH )

OLEH :

KELOMPOK 3 :

NOKIYANDA DEA FAHREZHA


NOORLATIPAH
NOVIA RAHMAWATI
OKTOBERI BONARIO GALE
PINA
PUTRI KEZIA KARMELITA
RAMA RANGGA PRASETYO PANGESTU
RINDIANI LEVIA
ROMA PRISTIANA

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES PALANGKARAYA
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN 2020
A. PROSES KEPERAWATAN

I. Kasus Pemicu (Masalah Utama)


Seorang wanita bernama mba S berusia 22 tahun. Saat ini masih berstatus
mahasiswa semester VII di salah satu Perguruan Tinggi terkemuka di kota D.
kemungkinan mba S tersebut akan mengajukan cuti akademik dikarenakan orang
tuanya bercerai dan tidak bisa memberikan uang untuk biaya semester ini. saat ini
mba S bersama dengan adik-adiknya tinggal bersama ayahnya yang dalam kondisi
sering sakit, sementara ibunya sudah menikah lagi.
Mba S menarik diri dari hubungan sosial dalam kesehariannya jarang keluar rumah
dan juga jarang berkomunikasi dengan orang luar/tetangga sekitar rumah. Ketika di
tanya oleh tetangganya waktu bertamu bezuk orang tuanya yang sedang sakit
(kebetulan tetangganya tersebut seorang perawat di puskesmas ) mengapa mba S
jarang berkumpul atau ngobrol dengan tetangga sekitar, Mba A mengatakan malu
sama tetangga karena kondisi keluarganya yang tidak utuh lagi dan malu dengan
kondisi ibunya yang menikah lagi tersebut. Dan merasa takut juga apabila dikatakan
mengapa masih belum punya teman dekat kalah sama ibunya yang masih bisa
memikat laki-laki lain sampai menikah lagi. Dan malu juga apabila menyinggung
masalah pendidikan nya yang sementara ini tidak bisa dilanjutkan.

II. Kondisi Klien


1) Data Subyektif : Klien mengatakan malu sama tetangga karena kondisi
keluarganya yang tidak utuh lagi. dan malu dengan kondisi ibunya yang
menikah lagi tersebut. Dan Klien megatakan takut juga apabila dikatakan
mengapa masih belum punya teman dekat kalah sama ibunya yang masih
bisa memikat laki-laki lain sampai menikah lagi. Dan malu juga apabila
menyinggung masalah pendidikan nya yang sementara ini tidak bisa
dilanjutkan.

2) Data Objektif : Klien Menarik diri dari hubungan sosial, Pandangan hidup
yang pesimis, Perasaan lemah dan takut , Ketidakmampuan menentukan
tujuan, Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah.

III. Diagnosa Keperawatan


1. Isolasi sosial menarik diri b/d harga diri rendah

IV. Rencana Tindakan


1 bina hubungan saling percaya
a) Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu
pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, membantu pasien
memilih/menetapkan  kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan yang
sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih
dalam rencana harian
V. Tujuan

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya


2. Klien dapat mengenal kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien,
membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, membantu
pasien memilih/menetapkan  kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan
yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih
dalam rencana harian

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

FASE PERKENALAN/ORIENTASI :
“Selamat pagi  Mba, perkenalkan nama saya Perawat .... .... (Sebutkan nama)
bisa dipanggil .... ...., saya perawat yang dinas di ruangan ini, Nama mba nya siapa,
senangnya dipanggil apa?”
“Bagaimana perasaan mba saat  ini?, Masih ada perasaan malu atau takut?”” .........
o o o begitu”
“Baiklah Maukah mba bercakap – cakap dengan kemampuan yang dimiliki serta
hobi yang sering dilakukan dirumah””
“Berapa lama mba mau kita berbincang-bincang?” Bagaimana kalau 10 menit?
“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, mba? Bagaimana kalau di
ruang ini saja ya?”

FASE KERJA :

“apa saja kemampuan yang mba miliki? Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya ya!
Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa  mba  lakukan? Bagaimana dengan
merapihkan kamar? Menyapu ? Mencuci piring..............dst.”.          “ Wah, bagus
sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang   mba miliki “.
”   mba dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang mau dikerjakan ? Coba
kita lihat, yang pertama bisakah, yang kedua.......sampai 5 (misalnya ada 3 yang
mau bisa dilakukan). “Bagus sekali ada 2 kegiatan yang mau/ bisa dikerjakan
sekarang ini”. 
”Sekarang, coba   mba pilih satu kegiatan  yang mau/ bisa dikerjakan sekarang
ini”.” O yang nomor satu, merapihkan tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana kalau
sekarang kita latihan merapihkan tempat tidur  mba nya ”. Mari kita lihat tempat tidur
mba Coba lihat, sudah rapihkah tempat tidurnya?”
“Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan
selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita balik.  ”Nah,
sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus !. Sekarang
sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil
bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah
letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus !”
” mba sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan
bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus ”
“ Coba ,mba lakukan kegiatan ini setiap hari dan jangan lupa memberi pikiran yang
positif kepada mba sendiri”. “ mba bisa berpikir, ooh bahwa saya itu bisa melakukan
sesuatu dan bisa bangkit untuk menjalani kehidupan sehari-hari” .

FASE TERMINASI :

“Bagaimana perasaan   mba setelah kita bercakap-cakap dan latihan merapihkan


tempat tidur ? Yach,   ternyata mba lumayan banyak memiliki kemampuan yang
dapat dilakukan di rumah sehari hari. Salah satunya, merapihkan tempat tidur, yang
sudah   mba  praktekkan dengan baik sekali.  Nah kemampuan ini dapat dilakukan
juga di rumah saat ibu merasa bosan.”
”Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian.   mba  Mau berapa kali sehari
merapihkan tempat tidur. Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa ? Lalu sehabis
istirahat, jam 16.00”
”Besok pagi  kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Bapak masih ingat kegiatan
apa lagi yang mampu dilakukan di rumah selain merapihkan tempat tidur? Ya
bagus, cuci piring.. kalu begitu kita akan latihan mencuci piring besok jam 8 pagi di
dapur ruangan ini sehabis makan pagi  Sampai jumpa ya” “selamat pagi” .

Anda mungkin juga menyukai