Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FISIKA INTI

“ REAKSI INTI ATOM “

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 9

Alda Veronika Panjaitan ( 4183321001 )

Aprido ( 4183121063 )

Gilang ( 4183321019 )

Maria Simarmata ( 4183121038 )

Sara Hasugian ( 4183121046 )

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGRI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas makalah untuk mata
kuliah “Fisika Inti” ini dengan baik dan tepat waktu. Dimana makalah ini merupakan salah satu
dari tugas rutin kami.

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik
dalam penulisan materi, kurangnya referensi, dan yang lainnya. Maka dari sini kami
mengharapkan kritikan maupun saran dari pembaca makalah ini dimana kekurangannya, agar
kami dapat memperbaiki kedepannya. Semoga dengan makalah ini menjadi salah satu pedoman
belajar bagi mahasiswa maupun mahasiswa yang lainnya.

Medan, 13 April 2021

Kelompok 9

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. Latar Belakang.......................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..................................................................................................................4

C. Tujuan....................................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN..............................................................................................................................5

2.1 PENGERTIAN REKASI INTI ATOM................................................................................5

2.2 JENIS - JENIS REAKSI INTI..............................................................................................8

2.3. REAKSI-REAKSI PADA REAKSI INTI ATOM………………………………………11

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................12

A. Kesimpulan...........................................................................................................................12

B. Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Secara umum reaktor nuklir merupakan tempat berlangsungnya reaksi fisi yang
dihasilkan dari interaksi neutron dengan elemen bahan bakar reaktor. Apabila sebuah neutron
menumbuk satu inti dapat belah, akan terjadi suatu inti atom majemuk yang bersifat sangat
tidak mantap dan dengan segera akan menjadi dua buah inti hasil belah, ditambah 2 sampai 3
neutron baru disertai beberapa partikel dan timbulnya energi. Bahan-bahan yang dapat
membelah pada reaksi antara neutron dengan bahan tersebut disebut bahan dapat belah atau
fisil.Neutron-neutronyang dihasilkan dari proses fisi merupakan neutron cepat yang
mempunyai orde energi beberapa MeV. Karena terjadi proses hamburan maka energi neutron
mengalami penurunan. Jadi neutron cepat yang telah mengalami penurunan energi disebut
neutron lambat atau neutron thermal.

Reaktor Kartini merupakan reaktor riset dengan teras reaktor berbentuk silinder dan
zat pendinginya berupa air murni bebas mineral (O).Operasi normal Reaktor Kartini adalah
daya maksimum 100 kW.Sebagai reaktor riset, Reaktor Kartini juga dimanfaatkan untuk
radiasi neutron, pendidikan dan pelatihan serta bidang teknologi nuklir. Setelah reaktor
beroperasi pada jangka waktu tertentu, maka terjadi penyusutan bahan bakar setiap lokasi
(ring) sehingga perlu dilakukan penggantian atau perubahan konfigurasi bahan bakar reaktor.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud reaksi inti atom?
2. Apa itu reaksi-reaksi inti atom?
3. Apa saja yang termasuk reaksi energy pada reaksi inti atom?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pemaparan reaksi inti atom
2. Untuk mengetahui macam-macam reaksi inti atom
3. Untuk mengetahui energy yang termasuk reaksi inti atom

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN REKASI INTI ATOM

Reaksi Inti adalah proses perubahan yang terjadi dalam inti atom akibat tumbukan
dengan partikel lain atau berlangsung dengan sendirinya. Reaksi inti ditemukan oleh Ru therford
pada tahun 1919. Reaksi inti adalah transformasi inti, karena inti ditembaki oleh suatu projektil,
yang dapat berupa inti-inti ringan, nukleon bebas, atau foton dengan energi yang sesuai. Reaksi
inti berlangsung sangat cepat, dalam waktu 10'1 detik atau kurang, menghasilkan satu atau lebih
inti baru dan mungkin juga partikel lain. Reaksi inti dhyatakan dengan suatu persama.rn, yang
menyeimbangkan pereaksi dengan hasil reaksi. Bertindak sebagai pereaksi adalah inti sasaran
(target) dan projektil, sedangkan hasil reaksi adalah inti baru yang terbentuk dan partikel yang
dibebaskan. Untuk menyederhanakan persamaan, nomor atom Z dapat tidak dituliskan, karena Z
bersifat khas bagi masing-masing unsur maupun partikel. Dengan demikian secara umum bentuk
persamaan reaksi inti adalah :

A1
X + A2a → A3b + A4Y

Target + proiektil → partikel hasil + inti baru (hasil) Menurut Bethe, suatu persamaan
reaksi inti secara sederhana dinyatakan dengan notasi :

A1
X(a,b) A4Y

Dimana X menyatakan inti sasaran, a adalah partikel penembak (projektil atau misil), b
adalah partikel yang dibebaskan dalam reaksi dan Y adalah inti hasil atau recoil. Disini, inti
sasaran dituliskan pertama dan inti hasil terakhir, sedangkan proiektil dan partikel yang
dibebaskan diletakkan di dalam tanda kurung dan dipisahkan dengan koma.

Energi dari realsi fisi (E) sebagian besar akan dibawa oleh produk fisi dalam bentuk
energi kinetik yang terdeposisikan di dalam medium bahan bakar nu.klir dalam bentuk panas
akibat pergerakan produk fisi. Energi panas ini kemudian diambil untuk pembangkitan energi
listrik pada sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Pengambilan panas dari inti
reaktor bisa dengan mempergunakan media air, seperti yang umum dipergunakan pada PLTN
saat ini.

5
2.2. JENIS - JENIS REAKSI INTI

Suatu cara untuk menyederhanakan penamaan reaksi inti hanyalah dengan menyebutkan
35 35 35
(a,b) pada inti sasaran. Jadi, untuk reaksi Cl (n,p) S, disebut reaksi (n,p) pada Cl.
Berdasarkan sifat-sifat dari a dan b maka reaksi-real.

1. Hamburan Elastis

Pada penembakan inti dimana hasilnya a = b dan X = Y disebut peristiwa


hamburan elastis. Partikel penembak menumbuk inti sasaran, ia kehilangan sebagian
energi kinetiknya, yang dialihkan pada inti sasaran. Tidak teriadi perubahan energi
potensial total, dan energi kinetiknya kekal. Jumlah energi yang ditransfer ke inti sasaran
dapat dihitung dengan rumus :

θ
2
2
Em = 4 m M sin Em
( m+ M 2 )

Dimana Em adalah energi kinetik awal dari partikel penembak dengan massa m,
dan EM adalah energi kinetik yang diterima oleh inti sasaran dengan massa M. Teta (q)
adalah besar sudut penyimpangan dari arah datang semula dengan arah setelah
menumbuk inti sasaran. Hamburan elastik digunakan dalam perlambatan neutron cepat
oleh moderator di dalam reaktor nuklir.

2. Hamburan Inelastik

Suatu proses penghamburan dianggap inelastik jika sebagian energi kinetik


partikel misil digunakan untuk menaikkan energi potensial inti asasaran,antara lain
berupa eksitasi ketingkat energi yang lebih tinggi. Dalam kasus ini energi kinetik sistem
tidak kekal.

3. Reaksi Photonuklir Reaksi-reaksi inti yang diinduksi oleh sinar-X atau photon g berenergi
tinggi (>1 MeV) dipandang sebagai reaksi-reaksi photonuklir. Dalam reaksi ini a = g dan b
lebih sering adalah n atau p dan bila menggunakan photon dengan energi sangat tinggi maka
b kemungkinan besar adalah d, t atau a atau bahkan campuran partikel-partikel.

6
4. Tangkapan Radiaktif Bila partikel misil diserap oleh inti sasaran, inti sasaran tereksitasi
yang kemudian memancarkan radiasi satu atau lebih photon gamma (g). Reaksi yang paling
umum adalah (ru g), dirnana hasibrya adalah isotop dari inti sasaran yang massanya satu
satuan massa lebih besar.
5. Reaksi inti spesial Dalam reaksi-reaksi yang telah disebutkan terdahulu, perbedaan massa
inti sasaran dengan inti hasil hanya satu atau beberapa unit massa. Ada sejumlah reaksi inti
yang mengakibatkan inti sasaran tersobek-sobek atau terpecah menjadi dua bagian yang
massanya lebih kurang sama. Masuk dalam kelompok reaksi demikian adalah :
a. Penguapan (evaporation), yaitu bil3 berbagai nukleon dan atau gabungan nukleon
seperti partikel alpha meninggalkan inti sasaran.
Contoh: 27Al (d,pa) 24 Na.
b. Spalasi, yaitu reaksi yang sedikit lebih hebat dari evaporasi. Sejumlah besar
nukleon dilemparkan keluar dan hasilnya jauh lebih ringan dari inti sasaran.
Contoh: 63Cu (p,p3n9a) 24 Na.
c. Fisi, yaitu suatu proses dimana inti yang tereksitasi oleh neutron atau cara lain,
membelah meniadi dua bagian yang massanya seimbang.

Dalam sebuah reaktor atom, jumlah fisi per satuan waktu dikendalikan oleh
penyeraan kelebihan neutron, sehingga secara rata-rata, satu neutron dari tiap-tiap fisi
menghasilkan suatu fisi baru. Panas yang dibebaskan oleh reaksi inti ini kemudian
digunakan untuk menghasilkan uap air guna membangkitkan turbin pembangkit tenaga
listrik. Jika reaksinya tidak terkendali, sehingga tiap fisi menghasilkan lebih dari satu
neutron yang kemudian masing-masing memungkinkan terjadinya fisi-fisi berikutnya,
maka iumlah fisi yang terjadi akan meningkat sesuai dengan deret ukur. Akibatny4
semua energi sumber akan terbebaskan dalam selang waktu yang sangat singkat,
sehinggga menimbulkan ledakan bom nuklir.

6. Inti Gabung
Neutron tidak bermuatan dan memiliki momen magnetik yang sangat kecil, sehingga
dalam perialanannya neutron tidak berinteraksi dengan elektron atomik, tetapi hanya
berinteraksi dengan intinya. Neutron dapat berinteraksi dengan inti secara elastis (energi
kinetiknya kekal) atau secara tak elastis. fika tumbukannya tak elastis, inti ditinggalkan

7
dalam keadaan tereksitasi, kemudian energi eksitasinya dikeluarkan dalam peluruhan
gamma.

Pembebasan energi dalam fusi menuniukkan bahwa untuk inti-inti ringan, energi
ikat per nukleon (partikel inti) pada umumnya meningkat dengan bertambahnya nomor
massa A. Sebagai akibatnya, inti yang lebih berat yang dibentuk dari dua inti yang lebih
ringan memiliki energi ikat per nukleon yang lebih besar dari yang dimiliki
masingmasing inti semula. TetaPi energi ikat per nukleon yang lebih besar dari yang
dimiliki masing-masing inti semula. Tetapi energi ikat yang lebih tinggi berarti massa
diam yang bersangkutan lebih rendah.

 Tampang Lintang Coulomb

Hamburan elastis dari zarah-zarah bermuatan berenergi rendah dapat ditentukan secara
murni dengan gaya Coulomb. Tampang lintang diferensial dapat ditentukan dengan cara
klasik. Tampang lintang hamburan elastis terpadu secara teoritis adalah tak berhingga, sehingga
tampang lintang total tidak bermakna untuk zarah bermuatan. tak berhingga, sehingga tampang
lintang total tidak bermakna untuk zarah bermuatan.

Diasumsikan bahwa sebuah berkas zarah bermuatan per satuan waktu (I) ditembakkan
pada sebuah foil tipis. Zarah yang memiliki parameter dampak y akan disimpangkan melalaui
sudut disimpangkan melalaui sudut Θ, yang memenuhi hubungan:

Dengan D menyatakan jarak terdekat sebelum tumbukan pada interaksi Dengan D


menyatakan jarak terdekat sebelum tumbukan pada interaksi Coulomb.

Menyatakan energi kinetik zarah pada sistem pusat massa menyatakan energi kinetik
zarah pada sistem pusat massa.Persamaan ini memperhitungkan efek recoil pada saat terjadi
tumbukan. Persamaan ini memperhitungkan efek recoil pada saat terjadi tumbukan.   menyatakan

8
massa tereduksi dan menyatakan massa tereduksi dan kecepatan relatif antara berkas zarah dan inti
pada  kecepatan relatif antara berkas zarah dan inti pada saat terpisah jauh. saat terpisah jauh.
Impuls dapat ditentukan dengan bantuan hukum kekekalan momentum sudut  pada sistem
sistem pusat pusat massa. massa. Gaya Gaya Coulumb Coulumb berupa berupa gaya gaya
sentral, sentral, sehingga sehingga momentum momentum sudut sistem pusat massa kekal
selama tumbukan.

Dengan  menyatakan sudut yang dibentuk oleh perpotongan arah V awal dan  menyatakan
sudut yang dibentuk oleh perpotongan arah V awal dan akhir zarah dengan vektor jari-jari r.
Karena V akhir zarah dengan vektor jari-jari r. Karena Viinn = V  = Vffii = V  = Voo, maka
dari diagram momentum , maka dari diagram momentum diberikan oleh: Ψ

Untuk menghitung tampang lintang diperlukan jumlah berkas zarah per satuan yang
dihamburkan dalam waktu yang dihamburkan dalam sudut ruang dΩ pada saat berkas dari zarah
sudut ruang dΩ pada saat berkas dari zarah-zarah I -zarah I per satuan waktu, yang tersebar dalam
luasan A, menumbuk  per satuan waktu, yang tersebar dalam luasan A, menumbuk inti target.
Tampang lintang Coulomb disajikan dalam persamaan berikut:

9
 Tampang Lintang Neutron H.

Tampang Lintang Neutron Sebuah neutron dapat direpresentasikann sebuah


fungsi gelombang. Untuk Sebuah neutron dapat direpresentasikann sebuah fungsi
gelombang. Untuk perambatan gelombang dalam arah sumbu  perambatan gelombang
dalam arah sumbu ++x, fungsi gelombangnya adalah: x, fungsi gelombangnya adalah:

φ=a e ikx

Besaran yang penting dari fungsi ini adalah bilangan gelombang k atau reduksi
panjang  panjang gelombang gelombang de de Broglie Broglie1. Nilai besaran ini untuk
neutron atau . Nilai besaran ini untuk neutron atau  proton yang bergerak deng  proton yang
bergerak dengan energi kinetik an energi kinetik adalah:  adalah:   Pada tabel di bawah
disajikan reduksi panjang gelombang de Broglie pada Pada tabel di bawah disajikan reduksi
panjang gelombang de Broglie pada berbagai energi.

Jika berkas neutron menumbuk inti dan terjadi pantulan sempurna, maka terjadi  pantulan
pantulan elastis. elastis. Gelombang Gelombang neutron neutron akan akan dipantulkan
dipantulkan dan dan dihamburkan dihamburkan oleh oleh inti. inti.
Tampang lintang hamburan elastis terpadu pada energi rendah Tampang lintang hamburan
elastis terpadu pada energi rendah λ ≪ R adalah sebesar 4 π R 2 .

10
Jika inti menyerap neutron dengan sempurna, maka tidak ada gelombang yang dipantulkan,
tetapi masih terjadi hamburan difraksi. Tampang lintang hamburan elastis dipantulkan, tetapi masih
terjadi hamburan difraksi. Tampang lintang hamburan elastis.pada energi tinggi mendekati  pada
energi tinggi mendekati  dan tampang lintang totalnya mendekati  dan tampang lintang totalnya
mendekati . Jika . Jika inti transparan parsial terhadap neutron datang, maka fungsi gelombang
transmisi inti transparan parsial terhadap neutron datang, maka fungsi gelombang transmisi
berinterferensi  berinterferensi dengan dengan fungsi fungsi gelombang gelombang pantul/refleksi
pantul/refleksi dan dan hambur/difraksi. hambur/difraksi.
Resonansi yang terjadi pada tampang lintang disebabkan oleh peristiwa interferensi. Resonansi
terjadi pada tampang lintang dengan orde antara Resonansi terjadi pada tampang lintang dengan
orde antara dan   dan . Oleh . Oleh karena itu tampang lintang neutron dapat menjadi jauh lebih
besar daripada tampang karena itu tampang lintang neutron dapat menjadi jauh lebih besar daripada
tampang lintang geometrisnya.

2.3. REAKSI-REAKSI PADA REAKSI INT ATOM

 Kinematika Reaksi Energi Rendah

Dalam reaksi inti, energi seringkali dilepaskan atau diserap. Suatu reaksi melepas energi
berarti energi kinetik partikel-partikel setelah reaksi lebih besar dari energi kinetik partikel-
partikel sebelum reaski. Penambahan energi ini datang dari pengubahan energi diam menjadi
energi kinetik. Jumlah energi yang dilepas diukur oleh nilai e reaksi inti, yang didefinisikan
sebagi selisih antara energi kinetik akhir dan awal.

Dalam sistem laboratorium, energi kinetik total timbul dari partikel datang saia :

1
Klab = m V 2 ( energy kinetic dalam system lempengan )
2 A

 Energi Ambang

Reaksi Inti Untuk reaksi-reaksi eksoergik, nampaknya tidak diperlukan nilai ambang
tetaPi sering di dalam praktek menghadapi energi penghalang tertentu terdaPat energi ambang
minimum. Dalam hal reaksi endoergik, energi ambang sekurangkurangnya sama dengan -Q. L:ri
harus dalam bentuk energi Iml kinetik proiektil.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Energi total setiap kali fisi untuk satu neutron menembak satu kali adalah sekitar 200
MeV. Dari reaksi fisi telah ditemukan lebih dari 200 isotop dari 35 cara sebagai hasil
pembelahan uranium-235. Ditinjau dari sudut kestabilan inti, hasil pembelahan mengandung
banyak proton. Dari reaksi pembelahan inti dapat dilihat bahwa setiap pembelahan inti oleh
satu neutron menghasilkan dua sampai empat neutron. Setelah satu atom uranium-235
mengalami pembelahan, neutron hasil pembelahan dapat digunakan untuk pembelahan atom
uranium-235 yang lain dan seterusnya sehingga dapat menghasilkan reaksi rantai. Bahan
pembelahan ini harus cukup besar sehingga neutron yang dihasilkan dapat tertahan dalam
cuplikan itu. Jika cuplikan terlampau kecil, neutron akan keluar sehingga tidak terjadi reaksi
rantai.

Suatu penerapan fisi inti adalah pembangkitan listrik menggunakan kalor yang
dihasilkan dari reaksi rantai terbatas yang dilakukan dalam suatu reaktor nuklir. Reaktor
nuklir adalah suatu tempat dimana reaksi pembelahan (fision) nuklida terjadi secara
terkendaliberlangsung. Reaktor nuklir ini dapat dimanfaatkan energi nuklir sehingga disebut
reaktor termal. Energi yang dihasilkan sangat besar, dalam tersebut diahasilkan neutron baru
yang akan menumbuk inti atom sisa sehingga terjadi reaksi inti berantai yang dapat
menghasilkan energi yang sangat besar, misal reaksi fisi pada bom nuklir.

B. SARAN

Demikianlah penyusunan mengenai gamma dan beta. Sesuai dengan pemaparan kami
semoga pembaca dapat memamhami,walaupun pemahaman kami sangat minim. Oleh karena
itu kami memerlukan saran dan masukan. Sekian dan terima kasih

12
DAFTAR PUSTAKA

Arthur Beiser. 1986. Konsep Fisika Dasar. Jakarta : Erlangga

Niyatmo,Yusman.. 2009. Fisika Nuklir dalam Semi Telaah Klasik dan Kuantum. Yogyakarta :
Pustaka Belajar.

Sumardi, Yosaphat. 2011. Fisika Inti. In: Struktur dan Model Inti. Jakarta : Universitas
Terbuka.

13

Anda mungkin juga menyukai