“REAKSI INTI”
DISUSUN OLEH :
NUR AMALIA
200105500010
PENDIDIKAN KIMIA B
DOSEN PENGAMPU
Dr. Netti Herawati, M.Si.
Mata Kuliah : Kimia Inti dan Radiokimia
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
I
KATA PENGANTAR
Penulis
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……...………………………………...………………….II
DAFTAR ISI……………………………………………………………...…..III
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................... 11
B. Saran .......................................................................................................... 11
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reaksi kimia inti merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih dalam
penyelesaian masalah keterbatasan energi. Pada reaksi kimia inti terjadi
perubahan-perubahan dalam inti atom. Perubahan ini disebut reaksi inti. Semakin
berkurangnya sumber energi minyak bumi yang berdampak terhadap lingkungan,
sudah pasti memaksa manusia untuk mencari dan mengembangkan sumber-
sumber energi yang baru. Reaksi kimia inti sebagai alternatif yang potensial dan
perlu diperhitungkan. Peluruhan radioaktif dan transmutasi inti merupakan reaksi
inti.
Pengembangan pemanfaatan reaksi inti sebagai sumber energi, para ahli
kimia mempelajari fenomena desintegrasi, transmutasi inti, fisi inti dan fusi inti.
Fenomena-fenomena tersebut merupakan reaksi kimia inti. Di Indonesia sendiri,
pemanfaatan reaktor nuklir sebagai sumber energi listrik juga mulai digalakan,
Namun alternatif sumber energi ini masih banyak ditentang oleh banyak orang
terutama oleh pecinta lingkungan dan ahli kesehatan karena dampaknya yang
cukup berbahaya. Untuk itu perlu adanya pemahaman mengenai reaksi kimia inti,
notasi reaksi inti, jenis reaksi inti, faktor yang mempengaruhi serta bagaimana
mekanisme dari reaksi inti.
Reaksi inti pada dasarnya adalah interaksi antara proyektil yang terdiri dari
partikel dasar, foton, neutron, atau inti multinukleon dengan suatu inti target.
Akibat interaksi tersebut dapat berupa penghamburan projektil atau eksitasi inti
target yang diikuti oleh transformasi nuklir menjadi inti lain dengan cara
menangkap atau melepaskan partikel sub atomik. Inti atom unsur radioaktif, inti
meluruh menjadi inti lain yang lebih stabil. Peristiwa peluruhan tersebut
mengubah inti atom dengan sendirinya tanpa dipengaruhi oleh faktor eksternal
atau berlangsung secara alami. Sebenarnya, perubahan inti atom juga dapat
dilakukan dengan cara menembakkan partikel-pertikel yang mempunyai energi
cukup sehingga berlangsung reaksi pada unsur yang ditembak. Reaksi yang terjadi
1
dinamakan reaksi inti. Jadi reaksi inti atau reaksi nuklir adalah proses yang terjadi
apabila partikel-pertikel nuklir (nukleon atau inti atom) saling mengadakan
kontak.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan reaksi inti?
2. Bagaimana notasi reaksi inti?
3. Apa saja jenis-jenis dari reaksi inti ?
4. Apa saja faktor yang berpengaruh terhadap reaksi inti ?
5. Bagaimana teori tentang mekanisme reaksi inti ?
C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui pengertian dari reaksi inti
2. Untuk mengetahui notasi reaksi inti
3. Untuk memahami jenis-jenis reaksi inti
4. Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap reaksi inti
5. Untuk memahami teori mekanisme reaksi inti
2
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh reaksi inti antara lain adalah 7N14 + 2He4 → 8O17 + 1H1 yaitu inti
atom Nitrogen ditembak dengan partikel (2He4) menjadi inti atom Oksigen dengan
disertai timbulnya proton (1H1), inti atom oksigen yang terbentuk bersifat
radioaktif.
Jadi, Reaksi inti merupakan peristiwa perubahan suatu inti atom sehingga
berubah menjadi inti atom lain disertai munculnya energi yang sangat besar. Agar
reaksi terjadi diperlukan partikel lain untuk menggoyahkan kesetimbangan inti
3
atom sehingga kesetimbangan inti terganggu. Akibatnya inti akan terpecah
menjadi dua inti yang baru. Partikel yang digunakan untuk mengganggu
4
1. Reaksi Fisi
Reaksi fisi yaitu reaksi pembelahan inti atom berat menjadi dua inti atom
lain yang lebih ringan dengan disertai timbulnya energi yang sangat besar.
Misalnya inti atom uranium-235 ditembak dengan neutron sehingga terbelah
menjadi inti atom Xe-235 dan Sr-94 disertai dengan timbulnya 2 neutron yang
memiliki energi tinggi. Reaksinya dapat dituliskan :
92U
235 + 0n1 → 54Xe235 + 38Sr94 + 20n1 + Q
Dalam reaksi fisi yang terjadi akan dihasilkan energi kira-kira sebesar 234
Mev. Dalam reaksi fisi ini timbul -baru yang berenergi tinggi. Neutron-neutron
yang timbul akan menumbuk inti atom berat yang lain sehingga akan
menimbulkan reaksi fisi yang lain. Hal ini akan berlangsung terus sehingga
semakin lama semakin banyak reaksi inti yang dihasilkan dan dalam sekejab dapat
timbul energi yang sangat besar. Peristiwa semacam ini disebut reaksi fisi
berantai. Reaksi fisi berantai yang tak terkendali akan menyebabkan timbulnya
energi yang sangat besar dalam waktu relatif singkat, sehingga dapat
membahayakan kehidupan manusia. Reaksi berantai yang tak terkendali terjadi
pada Bom Atom. Energi yang timbul dari reaksi fisi yang terkendali dapat
dimanfaatkannya untuk kehidupan manusia. Reaksi fisi terkendali yaitu reaksi fisi
yang terjadi dalam reaktor nuklir (Reaktor Atom). Di mana dalam reaktor nuklir
neutron yang terbentuk ditangkap dan tingkat energinya diturunkan sehingga
reaksi fisi dapat dikendalikan.
5
Pada umumnya untuk menangkap neutron yang terjadi, digunakan logam
yang mampu menangkap neutron yaitu logam Cadmium atau Boron. Pengaturan
populasi neutron yang mengadakan reaksi fisi dikendalikan oleh batang
pengendali yang terbuat dari batang logam Cadmium, yang diatur dengan jalan
memasukkan batang pengendali ke dalam teras-teras bahan bakar dalam reaktor.
Dalam reaktor atom, energi yang timbul kebanyakan adalah energi panas, di mana
energi panas yang timbul dalam reaktor ditransfer keluar reaktor kemudian
digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga diperoleh energi listrik.
2. Reaksi Fusi
Reaksi fusi yaitu reaksi penggabungan dua inti atom ringan menjadi inti
atom lain yang lebih berat dengan melepaskan energi.
6
Bumi diduga merupakan hasil reaksi fusi yang terjadi dalam matahari. Hal ini
berdasarkan hasil pengamatan bahwa matahari banyak mengandung hidrogen
(1H1). Dengan reaksi fusi berantai akan dihasilkan inti helium-4. Di mana reaksi
dimulai dengan penggabungan antardua atom hidrogen membentuk deutron,
selanjutnya antara deutron dengan deutron membentuk inti atom helium-3 dan
akhirnya dua inti atom helium-3 bergabung membentuk inti atom helium -4 dan 2
atom hidrogen dengan melepaskan energi total sekitar 26,7 MeV, yang reaksinya
dapat dituliskan:
1H
1 + 1H1 → 1H2 + 1e0 + Q1
1H
2 + 1H2 → 2H3 + γ + Q2
2H
3 + 2H3 → 2He4 + 2 1H1 + Q3
7
Hukum kekekalan momentum linier menyatakan bahwa momentum linier
sebelum suatu reaksi inti sama dengan momentum sesudahnya. Contohnya,
jika inti yang meluruh awalnya diam, maka momentum total semua partikel
hasil peluruhannya haruslah nol: PY + Py = 0
e. Kekekalan Momentum
Sudut Total Momentum sudut total J sebelum reaksi adalah jumlah vektor
momentum anguler spin (I) dan momentum anguler orbital (L). Dalam setiap
reaksi inti, momentum anguler total ini adalah kekal, yaitu sama sebelum dan
sesudah reaksi inti.
f. Kekekalan Paritas
Paritas total sebelum reaksi inti harus sama dengan paritas total sesudah
reaksi tersebut.
8
Dalam reaksi langsung, inti yang ditembak (sasaran) dianggap terdiri dari suatu
teras (core) dengan nukleon yang berada dipermukaan inti. Reaksi langsung
terjadi apabila tumbukan pada permukaan inti.
Menurut Weisskopf (1954), mekanisme reaksi inti atom dapat
dibayangkan seperti pada peristiwa jatuhnya berkas cahaya pada sebuah bidang
permukaan,
a. Tahap Zarah bebas
Pada tahap inti atom target dipandang sebagai potensial kompleks:
(𝑟) = 𝑉1 + 𝑖𝑉2
9
b. Tahap Inti Majemuk
Pada tahap ini sebagian zarah yang diserap dari tahap pertama
dihamburkan kembali dalam haburan elastis majemuk (compound elastic
scattering), sebagian lainnya membentuk inti majemuk atau menuju ke tahap akhir
melalui reaksi langsung. Bukti yang memperlihatkan terjadinya pembentukan inti
majemuk dapat diperoleh dengan penggambaran sebagai berikut:
c Tahap Akhir
Pada tahap ini inti majemuk mengalami disintegrasi dan memancarkan
zarah untuk membentuk inti baru yang stabil. Jika inti majemuk tidak terbentuk
aka pada tahap akhir terjadi reaksi langsung antara lain melalui reaksi knock-out,
reaksi stripping, reaksi pick-up, reaksi fisi dan fusi.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Reaksi inti merupakan peristiwa perubahan suatu inti atom sehingga
berubah menjadi inti atom lain dengan disertai munculnya energi yang
sangat besar
2. Reaksi inti dinotasikan dengan :
a+X b + Y atau X (a,b) Y
3. Reaksi inti dibagi menjadi dua, yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi.
4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah tetap berlakunya hukum
kekekalan berikut: Hukum kekekalan nomor massa, muatan, hukum
kekekalan energi, hukum kekekalan momentum, momentum linear, dan
hukum kekekalan paritas.
5. Dalam reaksi inti sebagian Zarah proyektil akan dihamburkan dan sebagian
lainnya diserap oleh inti atom target. Kemudian dilanjutkan pada tahap inti
majemuk dan tahap akhir
B. SARAN
Makalah ini tentulah jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Adapun
nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang ada.
11
DAFTAR PUSTAKA
Mahardika, A.I., Jamal, M.A., 2015. Pengantar Fisika Inti. Surabaya: Revka Petra
Media.
12