Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“REAKSI INTI”

DISUSUN OLEH :

NUR AMALIA

200105500010

PENDIDIKAN KIMIA B

DOSEN PENGAMPU
Dr. Netti Herawati, M.Si.
Mata Kuliah : Kimia Inti dan Radiokimia

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


2022

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Makassar, Oktober 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……...………………………………...………………….II

DAFTAR ISI……………………………………………………………...…..III

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ ….1


B. Rumusan Masalah ................................................................................... ….2
C. Tujuan ..................................................................................................... …2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Reaksi Inti ................................................................................. 3


B. Notasi Reaksi Inti ........................................................................................ 4
C. Jenis Reaksi Inti .......................................................................................... 4
D. Faktor yang mempengaruhi Reaksi Inti ...................................................... 7
E. Mekanisme Reaksi Inti ................................................................................ 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 11
B. Saran .......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reaksi kimia inti merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih dalam
penyelesaian masalah keterbatasan energi. Pada reaksi kimia inti terjadi
perubahan-perubahan dalam inti atom. Perubahan ini disebut reaksi inti. Semakin
berkurangnya sumber energi minyak bumi yang berdampak terhadap lingkungan,
sudah pasti memaksa manusia untuk mencari dan mengembangkan sumber-
sumber energi yang baru. Reaksi kimia inti sebagai alternatif yang potensial dan
perlu diperhitungkan. Peluruhan radioaktif dan transmutasi inti merupakan reaksi
inti.
Pengembangan pemanfaatan reaksi inti sebagai sumber energi, para ahli
kimia mempelajari fenomena desintegrasi, transmutasi inti, fisi inti dan fusi inti.
Fenomena-fenomena tersebut merupakan reaksi kimia inti. Di Indonesia sendiri,
pemanfaatan reaktor nuklir sebagai sumber energi listrik juga mulai digalakan,
Namun alternatif sumber energi ini masih banyak ditentang oleh banyak orang
terutama oleh pecinta lingkungan dan ahli kesehatan karena dampaknya yang
cukup berbahaya. Untuk itu perlu adanya pemahaman mengenai reaksi kimia inti,
notasi reaksi inti, jenis reaksi inti, faktor yang mempengaruhi serta bagaimana
mekanisme dari reaksi inti.
Reaksi inti pada dasarnya adalah interaksi antara proyektil yang terdiri dari
partikel dasar, foton, neutron, atau inti multinukleon dengan suatu inti target.
Akibat interaksi tersebut dapat berupa penghamburan projektil atau eksitasi inti
target yang diikuti oleh transformasi nuklir menjadi inti lain dengan cara
menangkap atau melepaskan partikel sub atomik. Inti atom unsur radioaktif, inti
meluruh menjadi inti lain yang lebih stabil. Peristiwa peluruhan tersebut
mengubah inti atom dengan sendirinya tanpa dipengaruhi oleh faktor eksternal
atau berlangsung secara alami. Sebenarnya, perubahan inti atom juga dapat
dilakukan dengan cara menembakkan partikel-pertikel yang mempunyai energi
cukup sehingga berlangsung reaksi pada unsur yang ditembak. Reaksi yang terjadi

1
dinamakan reaksi inti. Jadi reaksi inti atau reaksi nuklir adalah proses yang terjadi
apabila partikel-pertikel nuklir (nukleon atau inti atom) saling mengadakan
kontak.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan reaksi inti?
2. Bagaimana notasi reaksi inti?
3. Apa saja jenis-jenis dari reaksi inti ?
4. Apa saja faktor yang berpengaruh terhadap reaksi inti ?
5. Bagaimana teori tentang mekanisme reaksi inti ?

C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui pengertian dari reaksi inti
2. Untuk mengetahui notasi reaksi inti
3. Untuk memahami jenis-jenis reaksi inti
4. Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap reaksi inti
5. Untuk memahami teori mekanisme reaksi inti

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Reaksi Inti


Reaksi inti merupakan peristiwa perubahan suatu inti atom sehingga
berubah menjadi inti atom lain dengan disertai munculnya energi yang sangat
besar. Agar terjadi reaksi inti diperlukan partikel lain untuk menggoyahkan
kesetimbangan inti atom sehingga kesetimbangan inti terganggu. Akibatnya inti
akan terpecah menjadi dua inti yang baru. Partikel yang digunakan untuk
mengganggu kesetimbangan inti yaitu partikel proton atau neutron. Di mana
partikel proton atau neutron yang berenergi ditembakkan pada inti target sehingga
setelah reaksi terjadi akan terbentuk inti atom yang baru disertai terbentuknya
partikel yang baru. Inti target dapat merupakan inti atom yang stabil, sehingga
setelah terjadi reaksi menyebabkan inti atom menjadi inti yang tidak stabil yang
kemudian disebut isotop radioaktif. Jadi reaksi inti dapat juga bertujuan untuk
mendapatkan isotop radioaktif yang berasal dari inti stabil.
Terdapat perbedaan antara reaksi kimia dan reaksi inti. Reaksi inti sangat
berbeda dengan reaksi kimia, karena pada dasarnya reaksi inti ini terjadi karena
tumbukan (penembakan) inti sasaran (target) dengan suatu proyektil (peluru).
Reaksi inti sangat berbeda dengan reaksi kimia, karena pada dasarnya reaksi inti
ini terjadi karena tumbukan (penembakan) inti sasaran (target) dengan suatu
proyektil (peluru). Secara skematik reaksi inti dapat digambarkan :

Contoh reaksi inti antara lain adalah 7N14 + 2He4 → 8O17 + 1H1 yaitu inti
atom Nitrogen ditembak dengan partikel (2He4) menjadi inti atom Oksigen dengan
disertai timbulnya proton (1H1), inti atom oksigen yang terbentuk bersifat
radioaktif.
Jadi, Reaksi inti merupakan peristiwa perubahan suatu inti atom sehingga
berubah menjadi inti atom lain disertai munculnya energi yang sangat besar. Agar
reaksi terjadi diperlukan partikel lain untuk menggoyahkan kesetimbangan inti

3
atom sehingga kesetimbangan inti terganggu. Akibatnya inti akan terpecah
menjadi dua inti yang baru. Partikel yang digunakan untuk mengganggu

kesetimbangan inti yaitu proton dan atau neutron.

B. Notasi Reaksi Inti


Notasi Bethe (Notasi Reaksi Inti) Reaksi inti yang merupakan proses
transformasi inti atom target, yang umumnya terjadi melalui penembakan inti
atom taget dengan proyektil. Reaksi inti dinotasikan dengan :
a+X b + Y atau X (a,b) Y
dengan:
a : proyektil (partikel penembak)
b : partikel hasil (partikel terpancar/ ringan)
X : target (dalam keadaan diam pada sistem laboratorium)
Y : inti hasil reaksi (partikel berat)
Pada umumnya salah satu hasil reaksi adalah partikel ringan dan lainnya
adalah berupa partikel berat. Dalam beberapa kasus b dan Y memiliki massa yang
sebanding (reaksi spalasi atau fisi), atau b dan Y identik. Jika b adalah pancaran
gamma maka disebut reaksi tangkapan, dengan Y berupa inti majemuk.
Secara singkat untuk menyatakan reaksi inti dapat dituliskan dalam bentuk
notasi Bethe, bentuk umum dari notasi Bethe yang menggambarkan reaksi di atas
adalah:
A1
X(a,b)A4Y
Dalam notasi Bethe ini, inti target digambarkan di depan kurung, proyekil
dan ejektil ditulis di dalam kurung dan terpisah dengan tanda “,” sebagai pemisah,
di belakang kurung ditulis inti produk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
contohcontoh berikut:
24Mg
(d,α)22Na

C. Jenis Reaksi Inti


Reaksi inti dibedakan menjadi dua, yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi.

4
1. Reaksi Fisi

Reaksi fisi yaitu reaksi pembelahan inti atom berat menjadi dua inti atom
lain yang lebih ringan dengan disertai timbulnya energi yang sangat besar.
Misalnya inti atom uranium-235 ditembak dengan neutron sehingga terbelah
menjadi inti atom Xe-235 dan Sr-94 disertai dengan timbulnya 2 neutron yang
memiliki energi tinggi. Reaksinya dapat dituliskan :
92U
235 + 0n1 → 54Xe235 + 38Sr94 + 20n1 + Q
Dalam reaksi fisi yang terjadi akan dihasilkan energi kira-kira sebesar 234
Mev. Dalam reaksi fisi ini timbul -baru yang berenergi tinggi. Neutron-neutron
yang timbul akan menumbuk inti atom berat yang lain sehingga akan
menimbulkan reaksi fisi yang lain. Hal ini akan berlangsung terus sehingga
semakin lama semakin banyak reaksi inti yang dihasilkan dan dalam sekejab dapat
timbul energi yang sangat besar. Peristiwa semacam ini disebut reaksi fisi
berantai. Reaksi fisi berantai yang tak terkendali akan menyebabkan timbulnya
energi yang sangat besar dalam waktu relatif singkat, sehingga dapat
membahayakan kehidupan manusia. Reaksi berantai yang tak terkendali terjadi
pada Bom Atom. Energi yang timbul dari reaksi fisi yang terkendali dapat
dimanfaatkannya untuk kehidupan manusia. Reaksi fisi terkendali yaitu reaksi fisi
yang terjadi dalam reaktor nuklir (Reaktor Atom). Di mana dalam reaktor nuklir
neutron yang terbentuk ditangkap dan tingkat energinya diturunkan sehingga
reaksi fisi dapat dikendalikan.

Reaksi Fisi Dari Uranium

5
Pada umumnya untuk menangkap neutron yang terjadi, digunakan logam
yang mampu menangkap neutron yaitu logam Cadmium atau Boron. Pengaturan
populasi neutron yang mengadakan reaksi fisi dikendalikan oleh batang
pengendali yang terbuat dari batang logam Cadmium, yang diatur dengan jalan
memasukkan batang pengendali ke dalam teras-teras bahan bakar dalam reaktor.
Dalam reaktor atom, energi yang timbul kebanyakan adalah energi panas, di mana
energi panas yang timbul dalam reaktor ditransfer keluar reaktor kemudian
digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga diperoleh energi listrik.

2. Reaksi Fusi

Reaksi fusi yaitu reaksi penggabungan dua inti atom ringan menjadi inti
atom lain yang lebih berat dengan melepaskan energi.

Reaksi Fusi Dari Uranium


Misalnya penggabungan deutron dengan deutron menghasilkan triton dan
proton dilepaskan energi sebesar kira-kira 4,03 MeV. Penggabungan deutron
dengan deutron menghasilkan inti He-3 dan neutron dengan melepaskan energi
sebesar 3,3 MeV. Penggabungan triton dengan triton menghasilkan inti He-4
dengan melepaskan energi sebesar 17,6 MeV, reaksi fusinya dapat dituliskan:
1H
2
+ 1H2 → 1H3 + 1H1 + 4 MeV
1H
2
+ 1H2 → 2He3 + 0n1 + 3,3 MeV
1H
3
+1 H3 → 2He4 + 0n1 + 17,6 MeV
Agar dapat terjadi reaksi fusi diperlukan temperatur yang sangat tinggi
sekitar 108 K, sehingga reaksi fusi disebut juga reaksi termonuklir. Karena untuk
bisa terjadi reaksi fusi diperlukan suhu yang sangat tinggi, maka di matahari
merupakan tempat berlangsungnya reaksi fusi. Energi matahari yang sampai ke

6
Bumi diduga merupakan hasil reaksi fusi yang terjadi dalam matahari. Hal ini
berdasarkan hasil pengamatan bahwa matahari banyak mengandung hidrogen
(1H1). Dengan reaksi fusi berantai akan dihasilkan inti helium-4. Di mana reaksi
dimulai dengan penggabungan antardua atom hidrogen membentuk deutron,
selanjutnya antara deutron dengan deutron membentuk inti atom helium-3 dan
akhirnya dua inti atom helium-3 bergabung membentuk inti atom helium -4 dan 2
atom hidrogen dengan melepaskan energi total sekitar 26,7 MeV, yang reaksinya
dapat dituliskan:
1H
1 + 1H1 → 1H2 + 1e0 + Q1
1H
2 + 1H2 → 2H3 + γ + Q2
2H
3 + 2H3 → 2He4 + 2 1H1 + Q3

Reaksi tersebut dapat ditulis:

4 1H1 → 2He4 + 2 1e0 + Q

D. Faktor yang mempengaruhi Reaksi Inti


Pada reaksi inti berlaku beberapa hukum-hukum kekekalan yaitu:
a. Kekekalan Muatan
Muatan total sebelum reaksi adalah sama dengan muatan total sesudah reaksi.
Karena muatan inti ditentukan oleh proton (dinyatakan oleh nomor atom Z),
maka hukum kekekalan ini dapat direpresentasikan secara matematis sebagai:
Z1 + Z2 = Z3 + Z4
dengan Z1 dan Z2 adalah muatan yang dimiliki inti-inti sebelum reaksi,
sedangkan Z3 dan Z4 adalah muatan-muatan inti sesudahnya.
b. Kekekalan Nomor Massa
Berdasarkan hukum ini, jumlah nukleon sebelum dan sesudah tumbukan
harus sama. Dalam rumusan matematis dapat dituliskan: A1 + A2 = A3 + A4.
c. Kekekalan Energi
Energi dalam suatu reaksi inti pada umumnya ataupun peluruhan radioaktif
adalah kekal. Energi kinetik bisa dilepaskan (dalam reaksi eksotermik) dan
bisa juga harus diasup agar reaksi bisa terjadi (pada reaksi endotermik).
d. Kekekalan Momentum Linear

7
Hukum kekekalan momentum linier menyatakan bahwa momentum linier
sebelum suatu reaksi inti sama dengan momentum sesudahnya. Contohnya,
jika inti yang meluruh awalnya diam, maka momentum total semua partikel
hasil peluruhannya haruslah nol: PY + Py = 0
e. Kekekalan Momentum
Sudut Total Momentum sudut total J sebelum reaksi adalah jumlah vektor
momentum anguler spin (I) dan momentum anguler orbital (L). Dalam setiap
reaksi inti, momentum anguler total ini adalah kekal, yaitu sama sebelum dan
sesudah reaksi inti.
f. Kekekalan Paritas
Paritas total sebelum reaksi inti harus sama dengan paritas total sesudah
reaksi tersebut.

E. Mekanisme Reaksi Inti


Teori mekanisme reaksi inti termasuk dalam klasifikasi ini adalah reaksi
inti majemuk dan reaksi langsung.
a. Reaksi Inti Majemuk
Menurut teori Bhor, suatu reaksi inti terjadi dua tahap yakni:
1. Pembentukan inti majemuk C dan
2. Desintegrasi inti majemuk C.
3. Atau dapat ditulis sebagai berikut:
a+X C Y+b
inti majemuk Apabila partikel a menumbuk ini X, maka energi partikel tersebut
dibagibagikan kepada nukleon sekitarnya. Pertukaran energi terjadi terus menerus
sehingga akhirnyaenergi dipusatkan pada satu nukleon, sehingga nukleon tersebut
dipancarkan keluar inti. Proses ini memakan waktu relatih lama. Inti dapat dilihat
dari umur inti majemuk (10-14 detik) yang jauh besar dari waktu yang
dibutuhkan. oleh suatu partikel untuk melintasi inti (10-21 detik). Disentegrasi inti
majemuk hanya terjadi pada energi, spin, dan paritas inti majemuk tersebut jadi
tidak tergantung pada cara pembentukannya.
b. Reaksi Langsung

8
Dalam reaksi langsung, inti yang ditembak (sasaran) dianggap terdiri dari suatu
teras (core) dengan nukleon yang berada dipermukaan inti. Reaksi langsung
terjadi apabila tumbukan pada permukaan inti.
Menurut Weisskopf (1954), mekanisme reaksi inti atom dapat
dibayangkan seperti pada peristiwa jatuhnya berkas cahaya pada sebuah bidang
permukaan,
a. Tahap Zarah bebas
Pada tahap inti atom target dipandang sebagai potensial kompleks:
(𝑟) = 𝑉1 + 𝑖𝑉2

Gambar 1 Mekanisme Reaksi Inti


Menurut Freshbach, pada tahap penyerapan terdiri dari tumbukan dua
benda. Hal ini berarti bahwa jika zarah proyektil adalah nukleon tunggal, maka
zarah tersebut akan berinteaksi dengan sebuah nukleon ke state energi yang lebih
tinggi seperti tampak pada Gambar 2. Nukleon tersebut akan berinteraksi dengan
nukleon ke-2 inti atom, sehingga mengeksitasi inti dalam state kolektif dan
sebuaah nukleon akan meninggalkan inti.

Gambar 2. Tahap Pertama Reaksi Inti Atom Menurut Teori Feshbach

9
b. Tahap Inti Majemuk

Pada tahap ini sebagian zarah yang diserap dari tahap pertama
dihamburkan kembali dalam haburan elastis majemuk (compound elastic
scattering), sebagian lainnya membentuk inti majemuk atau menuju ke tahap akhir
melalui reaksi langsung. Bukti yang memperlihatkan terjadinya pembentukan inti
majemuk dapat diperoleh dengan penggambaran sebagai berikut:

Gambar 3 Penggambaran Waktu Nuklir


Waktu yang diperlukan sebuah zarah proyektil untuk melintasi diameter
inti atom dikenal sebagai waktu nuklir. Neutron dengan energi 1 MeV
(kecepatannya >> 109 cm/s) memiliki waktu nuklir 10-21 s.

c Tahap Akhir
Pada tahap ini inti majemuk mengalami disintegrasi dan memancarkan
zarah untuk membentuk inti baru yang stabil. Jika inti majemuk tidak terbentuk
aka pada tahap akhir terjadi reaksi langsung antara lain melalui reaksi knock-out,
reaksi stripping, reaksi pick-up, reaksi fisi dan fusi.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Reaksi inti merupakan peristiwa perubahan suatu inti atom sehingga
berubah menjadi inti atom lain dengan disertai munculnya energi yang
sangat besar
2. Reaksi inti dinotasikan dengan :
a+X b + Y atau X (a,b) Y
3. Reaksi inti dibagi menjadi dua, yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi.
4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah tetap berlakunya hukum
kekekalan berikut: Hukum kekekalan nomor massa, muatan, hukum
kekekalan energi, hukum kekekalan momentum, momentum linear, dan
hukum kekekalan paritas.
5. Dalam reaksi inti sebagian Zarah proyektil akan dihamburkan dan sebagian
lainnya diserap oleh inti atom target. Kemudian dilanjutkan pada tahap inti
majemuk dan tahap akhir

B. SARAN
Makalah ini tentulah jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Adapun
nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang ada.

11
DAFTAR PUSTAKA

Mahardika, A.I., Jamal, M.A., 2015. Pengantar Fisika Inti. Surabaya: Revka Petra
Media.

Santi, N. W. 2016. Energetika Reaksi Inti Atom. https://www.scribd.com


/embeds/369718518//content?start_page1&view_mode=scroll&acces_ke
ykey-fFexxt7rl. Diakses pada 3 Oktober 2022

Suyudono, A. C. 2013. Hukum Kekekalan Dalam Reaksi Inti. https://


anjelchsuyudono.wordpress.com/2013/09/02/hukum-kekekalan-
dalamreaksi-inti/. Diakses pada 3 Oktober 2022.

Wardhana, Wisnu Arya. 2007. Teknologi Nuklir Proteksi dan Aplikasinya.


Yogyakarta : Penerbit Andi

12

Anda mungkin juga menyukai