MEKANIKA
FLUIDA
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 2/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
MEmNIKA
FLUIDA
MERLE C. POTTER, Ph.D.
P rofe s s o r Emer itu s rt
y:; ";;,:"i,;,;r;ri fr
*tr
ENERBIT ERLANGGA
s
Jl. H. Baping Raya No. 100
Ciracas, Jakarta 13740
http :/iwww.erlangga.co. id
(Anggota IKAPI)
,"'
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida "
' r .t 3/216
.
--Fli- -,._ <.
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
MERLE C. POTTER memiliki gelar S1 dalam Teknik Mesin dari Michigan Technological
University; gelar 52 dalam Teknik Penerbangan dan 53 dalam Mekanika Engineering diterimanya
dari Universitas Michigan. Ia merupakan pengarang-bersama dai. Fluid Mechanics, The Mechanics
of Fluids, Thermo$,namics for Engineers, Thermal Sciences, Dffirential Equations dan Adyanced
Engineering Mathematics, dan berbagai buku latihan ujian. Ia merupakan profesor emeritus Teknik
Mesin di Michigan State University.
DAVID C. WIGGERT memperoleh gelar S 1, 32 dan 53 dari The University of Michigan. Ia merupakan
pengarang-bersama dari The Mechanics of Fluids. Penelitiannya melibatkan transien-transien fluida,
interaksi struktur fluida dan aliran air tanah dan perpindahan massa. Dr. Wiggert adalah seorang
profesor emeritus Teknik Sipil dan Lingkungan di Michigan State university
.,r
lvi , ' '; j'r i
troA*o t'"'Pustakstn
I
\ Yrcp:nsr a..' j- :1 ****"''
7 6;. 7z6l ePk lF/zotz
Judul Asli
Schaum's Outline of Fluid Mechanics
Merle C. Potter, Ph. D. & David C. Wiggerr, ph. D.
Copyright O 2008 by McGraw-Hill Companies
13 12 11 4321
Dilarang keras mengutip, menjiplak, memfotokopi, atau memperbanyak dalam bentuk apapun, baik sebagian atau
keseluruhan isi buku ini, serta memperjualbelikannya lanpa izin tertulis dari Penerbit Erlangga.
P€F$ffieF$er$ ?{t}'3
e fdh: Il-e'i'?Cs
s g:flrftv 1$:Si
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida r lrl@{t 4/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Buku ini dimaksudkan sebagai pelengkap buku teks yang digunakan dalam kuliah pengantar mekanika fluida
yang merupakan mata kuliah wajib di jurusan teknik mesin dan teknik sipil, dan juga beberapa jurusan
lainnya. Buku ini memaparkan materi secara ringkas sehingga para mahasiswa dapat lebih mudah memahami
bagian-bagian yang sulit. Jika pembahasan yang lebih mendalam tidak diperlukan, buku ini dapat digunakan
sebagai buku teks utama. Kami telah memasukkan semua derivasi dan berbagai aplikasi, sehingga buku ini
dapat digunakan tanpa materi-materi tambahan. Manual penyelesaian dapat diperoleh dari para pengarang
di MerleCP@sbcglobal.net
Kami telah memasukkan derivasi untuk persamaan-persamaan Navier-Stokes dan beberapa aliran
dengan penyelesaiannya. Akan tetapi jika yang dipilih adalah pendekatan elemental, materi tersebut tidak
diperlukan. Metode yang manapun dapat digunakan untuk mempelajari aliran laminar di dalam pipa, di
antara silinder-silinder berotasi, dan aliran lapisan batas laminar.
Prinsip-prinsip dasar yang mendasari studi mekanika fluida diilustrasikan melalui berbagai contoh, soal-
soal dengan penyelesaian, dan soal-soal tambahan yang memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan
kemampuan mereka dalam pemecahan masalah. Semua jawaban untuk soal-soal tambahan diberikan di akhir
setiap bab. Semua contoh dan soal diberikan dalam satuan metrik SI. Satuan-satuan Inggris juga ditunjukkan
di seluruh buku dan dimasukkan di dalam Apendiks.
Pengetahuan matematika yang dibutuhkan adalah sama seperti dalam mata-mata kuliah teknik lainnya
kecuali dalam pembahasan persamaan-persamaan Navier-Stokes di mana persamaan-persamaan parsial
digunakan. Beberapa hubungan vektor digunakan, tapi pada tingkatan yang umum dalam kurikulum jurusan
teknik.
Jika pembaca ingin memberikan komentar, saran, atau koreksi atau hanya sekedar menyampaikan
opini, silahkan mengirimkan email ke: merlecp@sbcglobal.net Tidak ada buku yang bebas kesalahan, tapi
seandainya ada kesalahan yang kami ketahui, kami dapat memperbaikinya dalam cetakan-cetakan selanjutnya.
Oleh karena itu, jika pembaca menemukan kesalahan kirimkanlah email kepada kami.
MEnlp C. Porren
Davro C. Wrccsnr
r,'. .. Y 1:
r.
\. ---., t- .i:
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida ,.
--rr.-.{'t+-*--.
-. 5/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 6/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
ft*ffi P
Analisis Dimensionat dan Keserupaan 80
6.1 Pendahuluan 80
6.2 Analisis Dimensional 80
6.3 Keserupaan 84
&9ffi
Aliran-aliran
7.1 Pendahuluan
lnternal 91
9l
7.2 Aliran Jalan Masuk 91
7.3 Aliran Laminar di dalam Pipa 93
7.3.1 Pendekatan Elemen 93
7 .3.2 Mengaplikasikan Persamaan-persamaan Navier-Stokes 94
7.3.3 Kuantitas-kuantitas yang Diinginkan 94
7.4 Aliran Laminar di antara Pelat-pelat Paralel 95
7.4,1 Pendekatan Elemen 96
7 .4.2 Mengaplikasikan Persamaan-persamaan Navier-Stokes 97
7.4.3 Kuantitas-kuantitas yang Diinginkan 97
7.5 Aliran Laminar di antara Silinder-silinder Berotasi 98
ffi&ffi ffi
Aliran-aliran Eksternal 121
8.1 Pendahuluan t2t
8.2 Aliran di sekitar Benda Tumpul 122
8.2.1 Koefisien Gaya Hambat 122
8.2.2 Pelepasan Vorteks r24
8.2.3 Kavitasi 125
8.2.4 Massa Tambahan r27
8.3 Aliran di sekitar Airfoil 127
8.4 Aliran Potensial r28
8.4.1 Dasar-dasar 128
8.4.2 Beberapa Aliran Sederhana 130
8.4.3 Aliran-aliran Gabungan 131
fta& *
Aliran Kompresibet 151
9.1 Pendahuluan 151
9.2 Kecepatan Suara 152
9.3 Aliran Nozel Isentropik 153
9.4 Gelombang Kejut Normal 157
9.5 Gelombang Kejut Miring 160
9.6 Celombang Ekspansi 163
vl1
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 7/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
207
v1l1
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 8/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
lnformasi Dasar
lJ ENI}AHULUAN
Mekarlika fluida dijumpai dalam setiap aspek kehidupan nyata kita. Darah mengalir melalui pembuluh-pembuluh darah dan
Brftt'ura.t.nadi kita, kapal laut bergerak melalui air dan air bergerak di sungai, pesawat udara terbang di udara dan udara
bergerak,selewati mesin-mesin angin, udara dikompresikan dalam kompresor dan uap berekspansi melewati bilah-bilah
turbin.,bea&rngan menahan air, udara dipanaskan dan didinginkan di dalam rumah-rumah dan komputer membutuhkan
ud,ara:untuk mendinginkan komponen-komponennya. Semua bidang studi teknik membutuhkan kemahiran di bidang
rnekanike:fluida.
' , Daldr*,buku ini akan dipaparkan elemen-elemen mekanika fluida yang memungkinkan kita untuk memecahkan
rnas*Iahlryrysalah yang melibatkan bentuk-bentuk dengan geometri yang relatif sederhana seperti misalnya aliran melalui
pipa, dan saJuran dan aliran di sekitar bola dan silinder. Tetapi pertama-tama kita akan memulai dengan melakukan
psrhi,sliqgarl.perhitungan terhadap fluida pada kondisi diam, yang merupakan subjek dari statika fluida. Matematika yang
dipedukan *tamanya adalah kalkulus akan tetapi teori persamaan diferensial juga akan digunakan. Aliran-aliran yang
le-bih.ko eks yang biasanya disebabkan oleh geometri-geometri. yang lebih kompleks tidak akan dipaparkan di dalam
buku ini.
,.1.r:'Dala*lbab ini akan diberikan informasi dasar yang diperlukan dalam pembahasan kita nantinya. Sebagian informasi
ini,fetahditrrikan dalam mata-mata kuliah sebelumnya jadi yang diberikan di sini akan berupa tinjauan ulang. Walaupun
d gian akan merupakan informasi baru bagi Anda. Marilah kita mulai.
, ':'l'
F=MT' (1.2)
fil,Aa.llA:E,nd-,,,tr dan Tadalah dimensi-dimensi gaya, massa, panjang, dan waktu. Kita lihat bahwa gaya dapat dituliskan
del ribe$,ilk,massa, panjang, dan waktu. Tentu saja kita dapat menuliskan
,=r+ (1.3)
memasukkan satuan-satuan ke dalam persamaan-persamaan di atas jika kita perhatikan bahwa dibutuhkan
,,.:,Kita..daBat
1,.$rlatgk-.m;mpercepat 1kg pada I m/s2 (dalam sistem Inggris dibutuhkan I lb (pon) untuk mempercepat I slug pada
t,. fitrsscz)|, ffi hiugg a,
N = kg'm/s2 lb = slug-ft/sec2 (1.4)
,, ,',,.Hub*fgqp.hubungan ini akan banyak digunakan dalam pembahasan kita mengenai fluida. Perhatikan bahwa kita
qldak *rsnggun*kan "1b1" karena satuan "lb" akan selalu diartikan sebagai satu pon gaya; slug merupakan satuan massa
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 9/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
dalam sistem Inggris. Dalam sistem SI massa akan selalu dalam kilogram dan gaya akan selalu dalam newton. Karena
berat merupakan sebuah gaya, maka akan diukur dalam newton, tidak pernah dalam kilogram. Hubungan
W= mB (1.J)
digunakan untuk menghitung berat dalam newton jika diketahui massa dalam kilogram, di mana g = 9,81 m/s2 ldalam
satuan-satuan Inggris E = 32,2 ftlsec2). Gravitasi pada intinya adalah konstan di permukaan bumi dengan variasi antara
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 10/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
0-3 milli m
06 mlcro p
0e nano n
0-12 plco p
hanya tiga angka signifikan. Bisanya jawaban-jawaban dapat dituliskan dengan menggunakan empat angka signifikan, tapi
tidak lima atau enam. Kalkulator bahkan dapat memberikan delapan. Secara umum, insinyur tidak menggunakan lima
atau enam angka signifikan dalam pekerjaannya. Perhatikan bahwa jika bilangan pertama dalam suatu jawaban adalah
satu, bilangan tersebut tidak dihitung sebagai angka signifikan, jadi, 1248 memiliki tiga angka signifikan.
CONTOH 1,1 Hitunglah gaya yang dibutuhkan untuk memberikan percepatan awal ke atas sebesar 4A mls2 pada sebuah roket
seberat 0,4 kg.
Penyelesaian: Gaya-gaya yang bekerja pada roket dalam arah vertikaUsumbu y dijumlahkan sebagai berikut:
l:';r:h9,81
F - 0.4 x 0.4 x 40
.'. f = 19,92 N
Perhatikan bahwa kalkulator akan memberikan jawaban 19.924 N. yang memual empat angka signifikan (angka I di depan Lidak
dihitung). Karena percepatan gravitasi memuat tiga angka signifikan. maka angka 4 yang terakhir tidak dimasukkan.
LF,
t=lim
Mr0 AA
(1 6)
Setiap fluida yang digunakan dalam pembahasan kita terdistribusi secara kontinyu di seluruh daerah yang dimaksud,
artinya, setiap fluida merupakan suatu kontinum. Cairan jelas merupakan kontinum tapi kita juga akan mengasumsikan
gas sebagai kontinum; molekul-molekulnya terletak cukup berdekatan satu sama lain untuk membentuk suatu kontinum.
Untuk menentukan apakah molekul-molekulnya cukup berdekatan, kita menggunakan lintasan bebas rata-rata, jarak rata-
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 11/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
rata yang ditempuh sebuah molekul sebelum bertumbukan dengan molekul yang terdekat. Jika jalur bebas meannya kecil
dibandingkan dengan dimensi karakteristik dari suatu alat (mis. diameter sebuah roket), asumsi kontinum dapat diterima.
Di dalam udara atmosfer pada permukaan laut, jalur bebas meannya adalah sekitar 6 x l0{ cm dan pada ketinggian
100 km kira-kira 10 cm. Jadi pada elevasi yang tinggi, asumsi kontinum tidak dapat digunakan dan teori dinamika gas
rarefied perlu digunakan.
Jika suatu fluida berupa kontinum, densitasnya dapat didefinisikan sebagai
^-limLm
Lv'-0 LV U,N
di mana Lm adalah massa yang sangat kecil (infinitesimal) dalam volume yang sangat kecil Air. Pada kenyataannya,
volume yang sangat kecil ini tidak dapat dibiarkan menciut menjadi nol karena di dekat nol akan terdapat sedikit
molekul di dalam volume yang kecil tersebut; suatu volume kecil e perlu ditetapkan sebagai limit dalam Pers. (1.7)
agar definisi yang dimaks.ud dapat diterima. Dalam kebanyakan aplikasi ini bukanlah merupakan suatu masalah
karena terdapat 2,7 x 7016 molekul dalam suatu milimeter kubik udara pada kondisi standar.
Jadi, dengan asumsi kontinum, kuantitas-kuantitas yang diinginkan diasumsikan terdefinisikan pada semua titik dari
daerah yang dimaksud. Sebagai contoh, densitas merupakan fungsi kontinu dari x, y, z dan /, artinya, p = p(x,y,z,t).
Satuan-satuan pada tekanan dihasilkan oleh gaya dibagi dengan luas, yaitu, N/m2, yang
adalah pascal, Pa. Tekanan sebesar 1 Pa merupakan tekanan yang sangat kecil, jadi
tekanan biasanya diekspresikan dalam kilopascal atau kPa. Dengan menggunakan satuan-
satuan Inggris, tekanan diekspresikan sebagai lblft2 atatt lb/in2 Qtound per square inch,
psi). Tekanan atmosfer pada permukaan laut adalah 101,3 kPa, arau lebih sering 100
kPa (14,7 lb/in2) saja. Harus diperhatikan bahwa tekanan kadang-kadang diekspresikan
dalam milimeter air raksa, yang umum digunakan para ahli meteorologi, atau meter
Gambar 1.2 Gaya normal yang
air; kita dapat menggunakan p = pgh untuk mengkonversikan satuan-satuan, di mana p
menghasilkan tekanan.
adalah densitas fluida dengan tinggi /2.
Tekanan yang diukur relatif terhadap tekanan atmosfer disebut tekanan alat: ini adalah yang diukur oleh suatu alat
jika alat tersebut memberikan pengukuran nol sebelum digunakan untuk mengukur tekanan. Tekanan absolut memiliki
nilai nol di dalam sebuah volume yang tidak berisi molekul, kondisi vakum ideal. Tekanan absolut berhubungan dengzrn
tekanan ukur melalui persamaan
di mana patmosrer adalah tekanan atmosfer di lokasi di mana pengukuran tekanan dilakukan; tekanan atmosfer ini bervariasi
cukup banyak terhadap ketinggian dan nilainya diberikan dalam Tabel C.3 dalam Apendiks C. Sebagai contoh, di
puncak Pikes Peak di Colorado, nilainya kira-kira 60 kPa. Jika baik tekanan maupun ketinggian tidak diketahui, kita
akan mengasumsikan kondisi standar dan menggunok&fl put*orf., = 100 kPa. Gambar 1.3 menunjukkan deskripsi grafik
hubungan antara tekanan absolut dan tekanan ukur. Beberapa representasi umum untuk atmosfer standar (pada 40. garis
lintang pada permukaan laut) diberikan dalam gambar tersebut.
Kita seringkali menyebut tekanan negatif, seperti pada B dalam Gbr. 1.3, sebagai vakum; ini adalah tekanan negatif
atatt vakum. Suatu tekanan selalu diasumsikan sebagai tekanan ukur kecuali jika dinyatakan lainnya (dalam termodinamika
tekanan selalu diasumsikan sebagai absolut). Tekanan sebesar -30 kPa dapat dinyatakan sebagai 70 kPa absolut atau
vakum sebesar 30 kPa, jika diasumsikan tekanan atmosfer sebesar 100 kPa (perhatikan bahwa selisih antara 101,3 kPa
dan 100 kPa hanyalah sebesar 1,3 kPa, kesalahan sebesar 1,37o, masih dalam toleransi teknik).
Kita tidak mendefinisikan temperatur (dibutuhkan teori molekular untuk memperoleh suatu definisi) tapi cukup
menyatakan bahwa kita menggunakan dua skala: skala Celcius dan skala Fahrenheit. Skala absolut pada saat menggunakan
temperatur dalam derajat Celcius adalah skala kelvin (K) dan skala absolut pada saat menggunakan temperatur dalam
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 12/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 13/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Gamhar 1.4 Fluida sedang mengalami pergeseran di antara dua silinder panjang.
Untuk mengukur viskositas, perhatikanlah sebuah silinder panjang yang berotasi di dalam suatu silinder kedua,
seperti ditunjukkan dalam Gbr. 1.4. Untuk memutar silinder dalam dengan kecepatan putar f), torque I harus diberikan.
Kecepatan dari silinder dalam adalah RQ dan kecepatan dari silinder luar adalah nol. Distribusi kecepatan di dalam celah
ft di antara kedua silinder pada intinya adalah suatu distribusi yang linier, sehingga
u4
t= 'dr'h =, R9 (t.14)
Kita dapat mengaitkan tegangan geser dengan torque yang diberikan sebagai berikut:
T = tegangan x luas x lengan momen
=rx2nRLxP.
Rei .r* R3f)L1t
-l1 h x2nRLxR= ztt h
(t.15)
di mana gaya geser yang bekerja di ujung-ujung silinder telah diabaikan. AIat yang digunakan untuk mengukur viskositas
adalah viskometer.
Di dalam buku pendahuluan ini, kita memusatkan perhatian kita pada/uida-fluida Newtonian, yaitu fluida-fluida yang
menunjukkan hubungan linier antara tegangan geser dan gradien kecepatan, seperti dalam Pers. (1.13) dan (1.14), yang
ditampilkan dalam Gbr. 1.5. Banyak fluida biasa, seperti udara, air dan minyak merupakan fluida Newtonian. Fluida-
fluida non-Newtonian diklasifikasikan sebagai dilatan, pseudoplastik dan plastik ideal dan juga ditampilkan.
Satu efek penting dari viskositas adalah menyebabkan fluida melekat ke permukaan, kondisi tak selip (no-slip). Iika
suatu permukaan bergerak sangat cepat, seperti satelit yang masuk kembali ke atmosfer, kondisi no-slip ini menghasilkan
tegangan geser yang sangat besar pada permukaan tersebut; ini menghasilkan panas yang sangat tinggi yang dapat
membakar satelit-satelit yang masuk. Kondisi no-slip juga menyebabkan terjadinya tegangan geser dinding di dalam
pipa sehingga menyebabkan penurunan tekanan yang mengharuskan digunakannya pipa-pipa pada jarak-jarak ter.tentu di
sepanjang jalur pipa yang mengalirkan minyak atau gas.
Viskositas sangat bergantung pada temperatur. Perhatikan bahwa dalam Gbr. C.l dalam Apendiks C, viskositas
cairan berkurang dengan naiknya temperatur tapi viskositas gas bertambah dengan naiknya temperatur. Di dalam cairan
viskositas disebabkan oleh gaya-gaya kohesif akan tetapi di dalam gas disebabkan oleh tumbukan molekul-molekul; kedua
fenomena ini tidak sensitif terhadap tekanan jadi kita lihat bahwa viskositas hanya bergantung pada temperatur baik di
dalam cairan maupun gas, artinya, [t = tt(T).
Dalam banyak persamaan, viskositas seringkali dibagi dengan densitas, jadi kita telah mendefinisikan viskositas
kinematik sebagai
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 14/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
u
p (1.16)
Satuannya adalah mzls 1f?/sec1. Dalam gas kita lihat bahwa viskositas kinematik bergantung pada tekanan karena densitas
bergantung pada temperatur dan juga tekanan.
Volume suatu gas diketahui bergantung pada tekanan dan temperatur. Dalam cairan, volume juga sedikit bergantung
pada tekanan. Jika perubahan volume (atau perubahan densitas) yang kecil tersebut tidak boleh diabaikan, kita gunakan
modulus bulk B:
B =v #1,= o#J, Q.]n
Modulus bulk memiliki satuan yang sama dengan tekanan. Properti ini diberikan dalam Tabel C. I dalam Apendiks
C. Untuk air pada 20"C, nilainya sekitar 2100 MPa. Untuk menyebabkan perubahan sebesar lTa dalam volume air,
dibutuhkan tekanan sebesar 21000 kPa. Jadi jelaslah mengapa kita menganggap air sebagai inkompresibel. Modulus bulk
juga digunakan untuk menentukan kecepatan suara di dalam air. Ini diberikan oleh
, = rlntp (1.78)
Gambar 1.6 Diagram benda bebas dari (a) butiran dan (b) gelembung.
Perhatikan bahwa pada gelembung terdapat dua permukaan sehingga keseimbangan gaya memberikan
rrn-16 (1.20)
Jadi, jika yang diinginkan adalah tekanan internal, adalah penting untuk mengetahui apakah benda tersebut adalah butiran
ataukah gelembung.
Aplikasi
tabung kapiler.lainnya di mana
Diagram bendategangan permukaan
bebas dari mengakibatkan
air di dalam hasil yang menarik
tabung ini ditunjukkan dalam Gbr. 1.7.naiknya
adalah
Dengancairan di dalam
menjumlahkan
gaya-gaya pada kolom cairan ini diperoleh
di mana sisi sebelah kanan adalah berat W. Ini memberikan tinggi yang dicapai cairan di dalam tabung:
Properti terakhir yang akan diperkenalkan di dalam subbab ini adalah tekanan uap. Molekul-molekul keluar dan
masuk kembali ke dalam cairan yang bersentuhan dengan suatu gas, seperti misalnya air yang bersentuhan dengan udara.
Tekanan uap adalah tekanan di mana terjadi keseimbangan antara molekul-molekul yang keluar dan masuk kembali.
Jika tekanan tersebut di bawah tekanan uap, molekul-molekul akan meninggalkan cairan; ini disebut pendidihan ketlka
air dipanaskan ke temperatur di mana tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Jika tekanan lokalnya dikurangi
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 15/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
hingga ke tekanan uap, penguapan juga terjadi. Ini <Iapat terjadi ketika aliran mengalir melalui katup-katup, siku-siku
atau bilah-bilah turbin, jika tekanan menjadi cukup rendah; ini disebut kavitasi. Tekanan uap diperoleh dalam Tabel C.1
dalam Apendiks C.
CONTOH 1,3 Sebuah pelat datar 0,5 m x 2 m ditarik pada 5 m/s di atas lapisan minyak pelumas SAE-30 setebal 2 mm pada
38"C yang memisahltannya dari sebuah permukaan datar. Distribusi kecepatan di antara pelat dan permukaan diasumsikan linier.
Berapakah gaya yang dibutuhkan jika pelat dan permukaan rersebur horizonral?
Penyelesaian: Gradien kecepatan dihirung sebesar
*=X= h?=25oom/(s.m)
Gaya adalah tegangan dikatikan dengan luas:
^F
:?x A = tt*xA = 0,1 x 2500 x 0,5 x 2 = 250 N
Periksalah satuan-satuannya untuk memastikan buf,'*u ,utoun untuk gaya adalah newton. Yiskositas dari minyak pelumas diperoleh
dalam Gbr. C. l.
CONTOH Sebuah mesin menghasilkan gelembung-gelembung kecii berdiameter 0,5 mm dari air 20'C. Estimasikanlah tekanan
yang terjadi1.4
di dalam gelembung-gelembung tersebut.
Penyelesaian: Gelembung-gelembung memiliki dua permukaan yang menghasilkan estimasi tekanan berikut ini;
4o
n=- r
4 x 0.0736
0.0005 =589Pa
di mana tegangan pennukaannya diperoleh dari Gambar C.1.
Lh =
ltrrlT dan Ail = lc,.dT (1.2s)
di mana c; dan ci. adalah kalor-kalor spesifik yang juga diperoleh
dengan konstanta gas melalui dalam Tabel C.4. Kalor-kalor spesifik berhubungan
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 16/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
C r=C +R (1.26)
Untrk zat-zat cair dan padat, dan untuk kebanyakan gas dalam rentang perbedaan temperatur yang relatif kecil, kalor-
kalor spesifik pada intinya adalah konstan dan kita dapat menggunakan
Lh = cpLT dan Li = c,LT (1.28)
Untuk proses-proses adiobatik (tanpa perpindahan kalor) kuasi-kesetimbang,an (properti-properti konstan di seluruh
volume pada suatu saat), hubungan-hubungan benkut dapat digunakan untuk gas ideal dengan mengasumsikan kalor-kalor
spesifik konstan:
T, _ (pr\rr-rtn (p\r
= \p,) *p, = e.2g)
\ \,p,r
Untuk menghitung perpindahan kalor dari temperatur dan luas yang diketahui, diperlukan mata kuliah perpindahan kalor,
jadi dalam termodinamika dan mekanika fluida kuantitas ini diberikan. Akan tetapi, usaha merupakan kuantitas yang dapat
dihitung; ini adalah gaya dikali dengan jarak dan seringkali diakibatkan oleh tekanan sehingga menghasilfan
W,, =1,', o,
(1.32)
= |,',pt o, = fi,' u o,
Energi E yang dimaksudkan di dalam mata kuliah fluida terdiri dari energi kinetik, energi potensial, dan energi
internal:
di mana kuantitas di dalam tanda kurung adalah energi spesilik e. (Kita menggunakan / untuk merepresentasikan energi
internal spesiflk karena a digunakan untuk komponen dari kecepatan). Jika properti-propertinya konstan di lokasi masuk
dan keluar aliran, dan tidak terdapat perpindahan kalor dan rugi-rugi. persamaan di atas dapat dituliskan dalam bentuk
v.2 Pt v,'
l
+i+:r
Pt
(1.31)
)o ' Y.' '2- )o
Persamaan ini tidak dapat diperoleh langsung dari Pers. (1.31); dibutuhkan sedikit usaha untuk menurunkan Pers. (1.34).
Ini dapat dilihat dari buku yang tepat, tapi kita akan menurunkan persamaan ini di bagian lain dari buku ini. Persamaan
ini diberikan di sini sebagai bagian dari pengulangan termodinamika.
u= T1
'du dv
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 17/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
F=ma
Dalam dimensi-dimensinya ini dituliskan sebagai
L=ML .'.M=FT'
T2L
1.3 Lintasan bebas rata-rhta suatu gas adalah )" = O,225ml1pP1, ai marra d adalah diameter molekulnya, m adalah
massanya dan p adalah densitas dari gas tersebut. Hitunglah lintasan bebas rata-rata udara pada ketinggian l0
000 m, ketinggian di mana pesawat-pesawat komersial menjelajah. Untuk molekul udara d = 3,i x l0-r0 m dan
m = 4,8 x 10-26 kg.
Dengan menggunakan formula yang diberikan, lintasan bebas rata-rata pada 10 000 m adalah
h =P = 457(n
= o'343 m atau 343 mm
" o'rs - G:,offi)Tfl
1.5 Sebuah piringan datar berdiameter 30 cm berputar pada 800 rpm pada jarak 2 mm dari sebuah permukaan datar
yang diam. Jika minyak pelumas SAE-30 pada 2O"C mengisi celah di antara piringan dan permukaan tersebur,
estimasikanlah torque yang dibutuhkan untuk merotasi piringan tersebut.
Karena celah tersebut kecil, akan diasumsikan distribusi kecepatan yang linier. Besarnya tegangan geser yang bekerja pada
piringan adalah
1.6 Air biasanya diasumsikan inkompresibel. Tentukanlah persentase perubahan volume dalam l0 m3 air pada l5.C
jika diberikan tekanan 12 MPa dari tekanan atmosfer.
Perubahan volume dari cairan diperoleh dengan menggunakan modulus bulk elastisitas (lihat Gbr. (1.17)):
= -v+ = -ro x
:#W
tt1 = -0,0561 m3
^v
Persentase perubahannya adalah 'w
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 18/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
1.7 Air pada 30 'C dapat memanjat sebuah tabung gelas bersih berdiameter 0,2 milimeter karena adanya tegangan
permukaan. Sudut air-gelas adalah 0'C terhadap arah vertikal (0 = 0 dalam Gbr. 1.7). Seberapa tinggikah air dapat
memanjat tabung tersebut?
Ketinggian air memanjat diberikan oleh Pers. (1.22). Persamaan ini memberikan
1.8 Jelaskan mengapa dibutuhkan waktu lebih lama untuk memasak kentang dengan cara mendidihkannya di dalarn
sebuah panci yang terbuka dengan sebuah kompor di dalam sebuah kabin di pegunungan pada ketinggian
3200 m.
Air mendidih ketika temperatur mencapai tekanan uap dari air: terjadi penguapan. Temperatur tetap konstan sampai semua
air telah habis menguap. Tekanan pada ketinggian yang diberikan diinterpolasi dalam Tabel C.3 sebesar 69 kPa. Tabel C.l
memberikan temperatur yang sedikit lebih rendah dari 90'C untuk tekanan uap sebesar 69 kPa, yaitu, temperatur di mana
air mendidih. Karena temperatur ini lebih rendah dari 100'C pada permukaan laut, proses memasak menjadi lebih lambat.
Sebuah pemasak bertekanan Qtressttre cooker) dapat digunakan karena menghasilkan temperatur yang lebih tinggi dengan
cara memberikan tekanan yang lebih tinggi di dalam pemasak tersebut.
1.9 ke
Sebuah ban mobil dipompa di Ohio hingga 250 kPa ketika temperatur berada pada -15"C. Mobil tersebut dikendarai
Arizona di mana temperatur dari ban di atas aspal mencapai 65"C. Estimasikanlah tekanan di dalam ban di
Arizona dengan mengasumsikan tidak ada udara yang bocor dan bahwa volumenya tetap konstan.
Mengasumsikan bahwa volume tidak berubah, hukum gas ideal mengharuskan
p2 T2
Pr-nRYI2 -
mRyrT, Tl
:. Pz = pr*
''tt = (250 + 100) " #
258
= 574 kPa abs atau 474 kPa gage
karena massanya juga tetap konstan. (Ini berarti 37 llblin2 di Ohio dan 70 lb/in2 di Arizona).
1.10 Seorang petani menyemprotkan nitrogen ke tanamannya dari tangki yang bertekanan 1000 kPa absolut pada
temperatur Berapakah yang dapat diantisipasi jika dilepas atmosfer.
25"C. temperatur minimum nitrogen ke
Temperatur keluar minimumnya terjadi dalam proses isentropik (lihat Pers. (1.2g)), yang adalah
Soal-soal Tambahan
1.11 Ada tiga hukum dasar di dalam pembahasan kita mengenai mekanika fluida: kekekalan massa, hukum kedua Newton dan
hukum pertama termodinamika. (a) Sebutkanlah suatu kuantitas integral untuk setiap hukum tersebut dan (b) sebutkanlah suatu
kuantitas yang didefinisikan pada suatu titik untuk setiap hukum tersebut.
1.13 Verifikasi dimensi-dimensi yang diberikan dalam Tabel 1.2 untuk yang berikut:
(a) Gaya (b) Berat spesifik (c) Tegangan permukaan
(@ Torque (e) Viskositas Q) Usaha
l.l4 Pilihlah sistem dimensi G-P-W dan sebutkan dimensi-dimensi untuk yang berikut:
(a) Gaya (b) Berat spesifik (c) Tegangan permukaan
(@ Torque (e) Viskositas (l) Usaha
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 19/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
1.15 Suatu persamaan yang memberikan laju aliran di dalam sebuah saluran terbuka diberikan oleh
Q= ,a.nisi
di mana k adalah suatu konstanta. A adalah luas dari saluran, R adalah radius dan S adalah kemiringan. Tentukanlah dimensi-
dimensi dan satuan-satuan SI untuk k.
1.16 Ekspresikan yang berikut dengan menggunakan pemangkatan ketimbang awalan (prefiks):
1,20 Seorang astronot memiliki berat 850 N di bumi. Hitunglah berat astronot tersebut di bulan, di mana g = 5,4 ftlsec2.
l.2l Estimasikanlah lintasan bebas rata-rata molekul-molekul udara, dengan menggunakan informasi dari Soal 1.3, pada
ketinggian
(a) 750 m (D) 40 000 m (c) 80 000 m
1,23 Sebuah alat mengukur kondisi vakum 24 kPa. Berapakah tekanan absolutnya pada
(a) permukaan laut (b) 4000 m (c) 8000 m
1.24 Persamaan p(z) = prs-stRro merupakan aproksimasi yang baik untuk tekanan di atmosfer. Estimasikanlah tekanan pada z =
6000 m dengan menggunakan persamaan ini dan hitunglah persentase error dengan menggunakan nilai yang lebih akurat dalam
Tabel C.3. Asumsikan po = 100 kPa dan Io = 15'C.
1.25 Tekanan sebesar 20 kPa dan tegangan geser sebesar 80 Pa bekerja pada sebuah permukaan dasar seluas 0,8 m2. Hitunglah gaya
normal d, gaya geser tangensial F, dan gaya total F yang bekerja pada permukaan tersebut. Selain itu, hitunglah besamya
sudut yang dibuat gaya total tersebut terhadap koordinat vertikal.
1.26 Temperatur sebesar 20 'C diukur pada suatu lokasi tertentu. Berapakah temperatur tersebut dalam
(a) kelvin (&) derajat Fahrenheit (c) derajat Rankine
Properti-properti Fluida
1.27 Sebuah massa fluida mengisi 2 m3. Hitunglah densitas, berat spesifik, dan gravitasi spesifik jika massa fluida tersebur adalah
@) 4kg
(b) 8 kg
(c) 15 kg
1,28 Sebuah rumus yang memberikan estimasi yang baik untuk densitas dalam kg/m3 air adalah
pu,. = 1000
(*fl
di mana temperatur T diberikan dalam derajat Celcius. Gunakan rumus ini dan tentukanlah densitas air pada 80'C. Berapakah
kesalahannya?
1.29 Berat spesifik dari sebuah fluida adalah 11 200 N/m3. Hitunglah massa yang terdapat dalam 2 m3
(a) Dengan menggunakan gravitasi standar.
(D) Dengan menggunakan gravitasi maksimum pada permukaan bumi.
(c) Dengan menggunakan gravitasi minimum pada permukaan bumi.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 20/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 21/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 22/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
1.33 (a) 7,2 N.m, 0,2 hp (b) 2l N.m, l,8l hp (c) 43 N.m, 7,2 hp
r38 (a) 3680 Pa, 7360 Pa (b) 36,8 Pa, 73,6Pa (c) 7,36Pa,14,'72Pa
1.39 1,175 m
1.40 -O,900 m
1.45 1,158, ya
1.48 100 kN
1.49 44,34 mls, M,20 m/s, 44,29 mls
1.50 -69,6'C
1.51 6630 kPa, 705'C
1.52 1,48 MJ
1.53 261"C
1.54 (a) 331 m/s lb 349 rnls (c) 1278 m/s (d) 387 m/s (e) 342 mls
1.55 515 m
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 23/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Stati ka Ftuida
2.I PENDAHULUAN
Dalam statika fluida, tidak terjadi pergerakan relatif di antara partikel-partikel fluida, jadi tidak terjadi tegangan gbser
(gaya geser disebabkan oleh gradien kecepatan). Ini tidak berarti bahwa partikel-partikel fluida tidak berger*i$,,hlrnya
bahwa mereka tidak bergerak relatif satu terhadap yang lainnya; jika partikel-partikel tersebut bergerak, seperti misalnya
di dalam sekaleng air yang berputar di sumbunya, pergerakan tersebut terjadi sebagai sebuah benda padat. Satu-satunya
tegangan yang terjadi di dalam statika fluida adalah tegangan normal, yaitu tekanan. Tekanan yang bekerjarFa ,Ciiatri
pemukaanlah yang menyebabkan terjadinya gaya-gaya dalam soal-soal yang melibatkan statika fluida. Tiga jffi;*oal- yang
diberikan dalam bab ini adalah: (l) fluida diam, seperti dalam rancangan suatu bendungan; (2) fluida yan$:tng11*u1"*,
percepatan linier, seperti misalnya sebuah roket; dan (3) fluida yang berputar pada sumbunya.
dzsin B = p
dL++ a,
L F,= mar'. p, dy dz. - p ds .,'
ay = d -$ 1.
".
dengan mengenali bahwa Dari Gbr. 2.1, kita memiliki ',t,,
p, a' tl:
dy' I
lor av
I
dv
P:.-P=P-r(a,+g)
Di sini kita lihat bahwa kuantitas-kuantitas pada sisi-sisi sebelah kanan nilainya inflnitesimal, artinya, sangal kecil, dan
dapat diabaikan* sehingga
pr= pr- = p (2.4)
Karena sudut B besarnya sembarang, ini berlaku untuk semua sudut. Kita dapat juga memilih menggunakan dimensi d;r
dan dz dari memperoleh p, = p, = p. Jadi, tekanan merupakan fungsi skalar yang bekerja merata ke semua arah pada
suatu titik dalam aplikasi statistika fluida kita.
Dalam diskusi sebelumnya, kita hanya membahas tekanan pada sebuah titik. Perubahan tekanan dari titik ke titik
akan diteliti selanjutnya. Elemen fluida dengan kedalaman dy dalam Gbr. 2.2 dapat berakselerasi seperti di dalam sebuah
wadah yang berputar. Hukum kedua Newton memberikan
l)"\
p dydz - l, * ';rO-)d1'd1= pg dx dy dz a,
(2.s)
p dxdy- (o . dx dy -pc dx cty dz + pg dx dy dz a"
* ") =
Jika elemen tersebut juga ditunjukkan ke arah y, persamaan komponen y akan menjadi
p dx dz -
l, . X or) * dz = -.pB dx rty dz an (2.6)
*=-po,
dx - 4=-po,
dy .' oz=-pto-+st Q.n
(2.8)
dxa*+dy'
ar= ar*4a, dz
Ini dapat diintegralkan untuk memberikan selisih tekanan yang diinginkan di antara titik-titik yang ditentukan di dalam
suatu fluida.
Di dalam fluida yang tidak bergerak, tidak terjadi percepatan sehingga perubahan tekanan dari Pers. (2.8) adalah
{|,,
l, **
Gambar 2.2 Gaya-gaya yang bekerja pada sebuah elemen
ILIK
* Secara matematis, kita dapat menggunakan sebuah elemen dengan sisi-sisi Ar dan Ay dan art#F&tj ffiarr.'Av -+ u.
if {en i'..."." -.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida ,":.j_- 25/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Ini menyiratkan bahwa dengan bertambahnya ketinggian z, tekanan berkurang, suatu fakta yang sudah kita sadari dari
alam; tekanan meningkat bersamaan dengan kedalaman laut dan berkurang dengan ketinggian di atmosfer.
Perhatikan perubahan tekanan di dalam cairan dengan y konstan. Persamaan (2.9) memungkinkan kita untuk
menuliskan
Lp=-\Lz (2.10)
perubahan
di
tekanan Ap adalah
mana pada jarak /z di bawahtekanan di sepanjangbebas
suatu permukaan perubahan ketinggian
di mana tekanan Az.
adalah kita bentuknya
Jikanol, menginginkan suatu ekspresi untuk
adalah
p=yh (2.11)
di mana h = -Lz. Persamaan (2.11) digunakan untuk mengkonversikan tekanan menjadi ekuivalen dengan ketinggian
suatu cairan; tekanan atmosfer seringkali diekspresikan sebagai milimeter air raksa (tekanan di dasar sebuah kolom air
raksa 30 inci nilainya sama dengan tekanan di permukaan bumi yang disebabkan oleh seluruh atmosfer).
Jika perubahan tekanan di atmosfer ingin diketahui, maka Pers. (2.9) akan digunakan dengan hukum gas ideal p =
pRZ untuk memberikan
di mana pl,adalah tekanan di 1= g. Jika temperatur dapat diasumsikan konstan di sepanjang perubahan ketinggian, maka
persamaan di atas dapat diintegralkan untuk memperoleh
P= prg-EzlRT (2.1 3)
Di troposfer (di antara permukaan bumi dan ketinggian sampai sekitar 10 km) di mana temperatur (dalam kelvin) adalah
T = 288 - 0,00652, Pers. (2.12) dapat diintegralkan untuk memberikan perubahan tekanan tersebut.
CONTOH 2.1 Konversikanlah 230 kPa menjadi milimeter air raksa, inci air raksa dan kaki (feet) air.
Penyelesaian: Persamaan (2.11) diterapkan dengan menggunakan berat spesifik air raksa, yang adalah 13,6 %i,,
2.3 MANOMETER
Manometer adalah instrumen yang menggunakan suatu kolom cairan untuk mengukur tekanan, ketimbang menggunakan
alat pengukur tekanan. Marilah kita menganalisis manometer tabung-U biasa yang disambungkan ke sebuah pipa, seperti
ditunjukkan dalam Gbr. 2.3, untuk mengilustrasikan bagaimana menginterpretasi manometer; yang ini menggunakan air
dan air raksa. Terdapat beberapa cara untuk menganalisis manometer; ini salah satunya. Pilihlah dua titik yang memiliki
tekanan yang sama, ini artinya, yang berada pada ketinggian yang sama di dalam cairan yang sama, seperti misalnya
titik 2 dan 3. Kemudian kita dapat menuliskan
Pz=Pz
(2.14)
Pt* TuirT = P++ THeH
Karena titik 4 terlihat terbuka ke atmosfer, tekanan di situ adalah tekanan alat nol: p4 = 0. Jadi manometer ini akan
mengukur tekanan di dalam pipa sebesar
Pt= \neH - Tui,h (2.1s)
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 26/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
CONTOH 2.2 Sebuah manometer menghubungkan sebuah jalur pipa minyak dengan sebuah jalur pipa air sebagaimana ditunjukkan
dalam Cbr. 2.4. Tentukanlah perbedaan tekanan di antara keduajalur pipa tersebut dengan menggunakan penunjukan pada manometer.
Cunakan S.inyak = 0.86 dan Srre = 13,6.
;lL- Y
Air raksa
t
Gambar 2.4
Penyelesaian; Titik-titik yang diinginkan telah ditempatkan pada manometer dalarn Gbr. ?.4. Tekanan pada titik 2 sama
besamya dengan tekanan pada titik 3.
D,=
Z D,
IJ
Akhirnya,
Pair-Pminyak = -Tui, x 0,04 +THg x 0,08 *Y61nr4 x 0,06
= -9800 x 0,04 + (13,6 x 98ffi) 0,08 * (0,86 x 9800) 0,06 = 10 780 Pa
r =lopdA=ylonae
-ysin oJoyiA=yyAsina (2.16)
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 27/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Permukaanbebasp=Q
Daerah
bidang miring
(tampak atas)
di mana y adalah jarak ke sentroid dari luas bidang tersebut; sentroid diidentiflkasikan sebagai titik C. persamaan (2.16)
dapat juga diekspresikan sebagai
f=yhA Q.1n
di mana h adalahjarak vertikal ke sentroid*. Karena y11 adalah tekanan di sentroid, kita lihat bahwa besarnya gaya adalah
luas dikali dengan tekanan yang bekerja di sentroid dari luas tersebut. Ini tidak bergantung pada sudut kemiringan cx,.
Akan tetapi, secara umum gaya tidak bekerja di sentroid.
Kita akan mengasumsikan bahwa gaya bekerja pada suatu titik yang diseblt pusat tekanan, yang diidentifikasi dengan
titik (xo, )r). Untuk menentukan di mana gaya bekerja, kita harus mengenali bahwa penjumlahan momen-momen dari
semua gaya-gaya infinitesimal harus sama besarnya dengan momen dari gaya resultan, artinya,
di mana t adalah momen kedua** dari luas di sekeliling sumbu x. Teorema transfer sumbu paralel menyatakan bahwa
v= v+ I
-Ay (2.20)
Ini seluruh
di areakita
membantu untuk gaya
sehingga tekanan di
menentukan mana gaya bekerja. Untuk permukaan horizontal, tekanan terdistribusi seragam
bekerja di sentroid dari bidang tersebut. Secara umum, l, lebih besar daripada y.
Sentroid-sentroid dan momen-momen kedua untuk berbagai bidang diberikan di dalam buku-buliu Statika atau Kekuatan
Material. Informasi ini akan diberikan di dalam soal-soal di dalam buku ini.
Jika bagian atas dari bidang miring dalam Gbr. 2.5 berada pada permukaan bebas, distribusi tekanan pada bidang
tersebut akan berupa segitiga dan gaya F yang disebabkan oleh tekanan tersebut akan berkerja melalui sentroid dari
distribusi segitiga tersebut, yang artinya, dua-per-tiga jarak dari atas bidang miring tersebut.
Untuk menemukan koordinat x xp dari pusat tekanan, kita menggunakan
f
*rF=ysinulorydA
= YIr, sin u (2.21)
' lnqar bohwa yl al.
-- lngat bahwa momen
= l^y
kedua dari sebuah persegi di sekeliling sumbu sentroidnya adalah bh3/12
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 28/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
b) (c)
Gambar 2.6 Gaya-gaya pada suatu permukaan melengkung: (a) gerbang, (b) air dan gerbang dan (c) gerbang saja.
di mana I, adalah produk inersia dari bidang tersebut. Dengan menggunakan teorema transfer untuk produk inersia,
lokasi x dari pusat tekanan adalah
I ,,,
x= f+-:Z (2.22)
AY
Persamaan-persamaan di atas memungkinkan kita untuk menghitung gaya-gaya yang bekerja pada permukaan-
permukaan melengkung. Perhatikan gerbang melengkung yang ditunjukkan dalam Gbr. 2.6(a). Objektif dari soal ini
adalah menentukan gaya P dari gerbang pada dinding vertikal dan gaya-gaya pada engselnya. Dari diagram-diagram
benda bebas dalam Gbr. 2.6(b) dan 2.6(c), gaya-gaya yang diinginkan dapat dihitung jika gaya Fw, yang bekerja melalui
pusat gravitasi dari bidang tersebut, dapat ditentukan. Gaya-gaya F, dan F, dapat diperoleh dengan menggunakan Pers.
(2.17), Gaya-gaya F, dan F, adalah komponen-komponen horizontal dan vertikal dari gaya dari air yang bekerja pada
gerbang tersebut. Jika kita dapat mengidentifikasi diagram benda bebas dari air di atas gerbang saja, maka kita akan
melihat bahwa
Fu = Ft dan Fr= Fr+ F* 12.23)
Seringkali, gerbang terbuat dari seperempat lingkaran. Dalam kasus demikian, soal ini dapat disederhanakan dengan
mengenali bahwa gaya-gaya F, darr F* jrka dijumlahkan sebagai suatu vektor, harus bekerja melalui pusat dari seperempat
lingkaran tersebut, karena semua gaya-gaya infinitesimal yang disebabkan oleh tekanan air pada gerbang yang membentuk
Fo dan F, bekerja melalui pusat tersebut. Jadi, untuk gerbang yang memiliki bentuk bagian dari sebuah lingkaran,
komponen-komponen gaya F, dan F, dapat diletakkan di pusat busur melingkar. Suatu contoh akan mengilustrasikan
hal ini.
Aplikasi terakhir dari gaya pada permukaan melibatkat gaya aptng (buoyancy), yaitt, gaya pada benda terapung.
Prinsip Archimedes menyatakan bahwa terdapat gaya buoyancy pada objek yang terapung yang besarnya sama dengan
berat dari cairan yang dipindahkannya, dituliskan sebagai
D (2.24)
' B --^,w
I' cairan yang dipindahlan
Karena hanya terdapat dua gaya yang bekerja pada benda terapung, besarnya harus sama dan saling berlawanan dan bekerja
melalui pusat gravitasi dari benda (benda itu sendiri bisa saja memiliki variasi densitas) dan sentroid dari volume cairan.
Benda yang dimaksud akan memposisikan dirinya sedemikian rupa sehingga pusat gravitasi dan sentroidnya akan berada
pada satu garis vertikal. Akan muncul pertanyaan mengenai stabilitas (akankah benda tersebut cenderung mendongak?),
akan tetapi tidak akan dibahas di sini.
COHTOH 2.3 Sisi atas sebuah gerbang bujursangkar 60 cm berada 12 m di bawah permukaan air. Gerbang tersebut membentuk
sudut 45" dan sisi bawahnya bertumpu pada engsel sebagaimana ditunjukkan dalam Gbr. 2.7(a1. Benpakah besarnya gaya P yang
dibutuhlan untuk membuka gerbang tersebut?
Penyelesaian: Langkah pertama adalah membuat sketsa diagram benda bebas dari gerbang sehingga gaya-gaya dan jarak-jarak
dapat teridentifikasi dengan jelas. Ini dilakukan dalam Gbr. 2.7(b). Caya F dihitung sebesar
p =yhe
= 98 l0 x (12 + 0.3 sin 45")(0,6 x 0,6) = 43 130 N
Kita akan mengambil momen di seputar engsel sehingga tidak perlu menghitung F, derrr F Kita tentukan jarak d di
mana gaya f bekerja dari engsel: Eaya-gaya r.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 29/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
F,
Gambar 2.?
-IAY
=v+.: _ 11 .1 *
= t't,Z't , 0,6 x O,63tl2
roffi,r, = 17.272 m
"'61
=Y+0'3-)r=0'3m
Catatan: Jarak y, y nilainya sangat kecil dan dapat diabaikan karena tinggi 12 m relatif besar dibandingkan dengan dimensi 0,6
- dihitung:
m. Jadi, gaya P dapat
- o.tF
P=#=21940N
u.o
COTITOH 2.4 Anggaplah gerbang dalam Gbr. 2.8 memiliki bentuk seperempat lingkaran dengan radius 80 cm dan engsel I m di
bahwa permukaan air. Jika gerbang ini memiliki lebar I m. berapakah besarnya gaya P yang dibutuhkan untuk menahan gerbang
pada posisi yang ditunjukkan?
Penyelesaian: Kita akan memindahkan gaya Frdan F, dalam Gbr. 2.6(c) ke pusat dari
busur melingkar ini. sebagaimana ditunjukkkan dalam Gbr. 2.8. Ini dimungkinkan karena
semua komponen-komponen gaya yang membentuk gaya vektor resultan F, + F, melalui
pusat busur. Diagram benda bebas dari gerbang terlihat dalam Gbr. 2.8. Jika momen-momen
diambil di seputar engsel. {. F, dan Fu^tidak menghasilkan momen. Jadi.
p = Fu
yang merupakan hasil yang cukup sederhana jika dibandingkan dengan situasi jika kita
menggunakan Cbr. 2.6tc). Gaya P adalah
-F = 98 l0 x
= yhA 0.4)(0.8 x l) r
(8 -
= 93 2ffiN
di mana Fu = Ft dan F, adalah gaya pada area vertikal yang ditunjukkan dalam Gbr. Gamb*r 2.8
2.6tbt.
Jika a- bukan nol, nilainya akan dimasukkan saja. Persamaan-persamaan di atas memungkinkan kita untuk melakukan
perhitungan terhadap wadah-wadah dengan percepatan linier. Cairan di dalamnya diasumsikan tidak bergunc ang (sloshing);
wadah bergerak sebagai benda kaku. Suatu contoh soal akan mengilustrasikan hal ini.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 30/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
a,
(r* P
drl or\,, + drtdod:
Volume = r d0 dr dz
sin d0 = d0
Gambar 2.10 Wadah berputar dan tampak atas dari elemen infinitesimalnya.
Untuk menentukan tekanan di dalam wadah yang berputar, Pers. (2.8) tidak dapat digunakan. jadi kita perlu
menurunkan ekspresi untuk tekanan diferensial. Perhatikan elemen infrnitesimal dalam Gbr. 2.10. Tampak atas dari
elemen tersebut juga ditunjukkan. Hukum kedua Newton yang diaplikasikan di arah radial r memberikan, dengan
mengingat bahwa a,= r{22.
Perluaslah suku kedua secara berhati-hati, gunakan sir, d0l2 = d0/2, abaikan suku-suku ordo tinggi dan sederhanakan
Pers. (2.27) menjadi
ora2 (2.28)
4dr =
lni memberikan perubahan tekanan ke arah radial dan sebagaimana biasanya dp = -pgdz memberikan perubahan tekanan
ke arah z. Dengan menjaga z tetap, perbedaan tekanan dari r, ke r, diperoleh dengan mengintegralkan Pers. (2.28):
oo2 .
pz- pr=Hsj lri - r,2) (2.2e)
Jika titik 1 berada di pusat rotasi sehinggtrr= 0, maka p2= pl2r:12 Jikajarak dari titik 2 ke permukaan bebas
adalah h sebagaimana ditunjukkan dalam Gbr.2.l1, sehingga pz= PBh, kita lihat bahwa
h= zf
r^2
C)2
(2.30)
yang merupakan sebuah parabola. Permukaan bebasnya merupakan sebuah paraboloid putaran. Sebuah contoh akan
mengilustrasikan bagaimana persamaan-persamaan di atas digunakan.
io
\i-,
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 31/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
24
STATIKA FLUIDA
IBAB 2
coNToH 2'5 sebuah tangki dengan panjang 120 cm berisi 80 cm air dan 20 cm udara yang dijaga pada 60 kpa di
60 cm tersebu'diueritan"p.t..pron-io aras air.
;I*rtil ?l.lebar rt;.-t'.,r.n keseimhangan. renrukanrah gaya yang bekerja
"*apai
Penyelesaian: Pertama-tama. buatlah sketsa tang-ki dengan
menggunakan informasi yang diberikan di
p.o. tzl;;l: - "'"*"'
alam cbr. 2.12. Jarak x dapar dihubungkan denfan.v dalam soal. lni diberikan
d;r;r;;;;;s;;iiu,
ran
a=?=#=+ ... 1'= r,orex
x
20 cm
80 cm
Air 40 Udara
----'
& a
120 cm
Gambar 2.12
l20x2o=l-=1
- 7^t - 19
2 r .'. x = 68.63 cm dan .v = 69,94 cm
berubah di dalam udara di atas air karena volume udara ridak berubah. Tekanan di A
[tJ#lT.H:.'il:iri,t" dan B menjadi
|n x0,rc2h
nxa,16zxo,o2 = ... h =o,o4m
Cunakan Pers. (2.30) untuk memperoleh e:
p*pr=p${}_r,r)
di mana po = 9810 x (0,20 - 0.04) = 1570 pa. Jadi.
p= 1000 x 5.-5.12
r + l5i0 = t5 346i + 1570
-_*
Tekanan diintegralkan di seluruh luas untuk memperoleh gaya sebesar
p.l6
I
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 32/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
r'# = EI,',,0
Dengan melakukan pengintegralan kenaikan densitas diperoleh
Engsel
Gambar 2.14
Caya dari air pada gerbang diberikan oleh pers.
tl.l7t. delgun menggurrakan /r = 0.6 nr. schesar
Seperempat lingkaran
radius = r
(h)
Gambar 2.15
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 33/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Terdapat komponen gaya horizontal dan vertikal yang bekerja pada gerbang. Distribusi tekanan pada gerbang akan sama
jika air berada di
atas dan di sebelah kanan gerbang. Jadi, hanya diagram benda besar dari air yang ditunjukkan dalam Gbr.
2.15(b). Diagram benda bebas dari gerbang ditunjukkan dalam Gbr. 2.15(c). Gaya-gaya F = F a dan F* = Fy adalah
r
Fn = Ft= yhA F, = F*= yy
= 9810 x I x (2 x 3) = 53 369 Y =9810
" jo"22x3=92580N
Jarak d, dan d, (F,y bekerja melalui sentroid dari seperempat lingkaran) adalah
d,= 41 4v)
t Jx2=0.---
'667 m dr= 3i= T;o = 0.8488 m
(Gaya F, disebabkan oleh distribusi tekanan segitiga pada bidang persegi vertikal, jadi gaya tersebut pasti bekerja melalui
sentroid dari distribusi tersebut: dua-per-tiga jarak dari permukaan, atau sepertiga jarak di atas engsel.) Momen-momen pada
engsel memberikan
2.5 Tangki dalam Contoh 2.5 diisi dengan air tapi memiliki lubang kecil di bagian paling kiri atas. Selanjutnya
tentukanlah gaya yang bekerja di dasar tangki. Semua kuantitas lainnya tetap sebagaimana diberikan di dalam
contoh tersebut.
Garis tekanan konstan dari tekanan alat nol melalui sudut kiri atas dan memanjang ke bawah B sejauh jarak z (buatlah sketsa
yang memiliki sebuah segitiga dengan sisi kiri setinggi (100 + z) cm dan dasarnya sepanjang 120 cm), di mana z diperoleh
dari
tana.=# =1%# .'. z=22,3cm
Titik B adalah 22,3 cm di atas garis tekanan nol sehingga tekanan di B adalah
2.6 Sebuah tabung tes diletakkan di dalam sebuah alat yang beqputar yang perlahan-lahan memposisikan tabung tersebut
pada posisi horizontal ketika berputar dengan kecepatan yang cukup tinggi. Jika kecepatannya adalah 1000 rpm,
estimasikanlah tekanan di dasar dari tabung tes dengan diameter yang relatif kecil tersebut jika tabung itu berisi
air dan panjangnya 12 cm. Bagian atas dari tabung memiliki radius 4 cm dari sumbu rotasinya.
Paraboloid putarannya merupakan permukaan tekanan konstan. Yang melalui bagian atas dari tabung tes berputar tersebut
adalah permukanan tekanan nol. Jika kita meletakkan titik "1" di sumbu putaran dan "2" di dasar tabung tes, maka Pers.
(2.29) mengambil bentuk
Soal-soal lhmbahan
Perubahan Tekanan
2.7 Konversikan yang berikut sebagaimana diminta:
(a) 2 m air ke cm air raksa
(b) 20 kPa ke mm air raksa
(c) 34 tt air ke kPa
(A 760 mm air raksa ke ft air
(e) 250 kPa ke psi
(fl 32 psi ke kPa
2.8 Hitunglah perbedaan tekanan dari puncak sebuah rumah ke tanah jika jaraknya 10 m. Buatlah asumsi-asumsi yang tepat.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 34/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
2.9 Seorang ahli cuaca menyatakan bahwa tekanan barometer adalah 29 in air raksa. Konversikan tekanan ini menjadi (a) kPa,
(e) psi, (c) kaki air dan (lS bar.
2.10 Tentukanlah kedalaman suatu cairan yang dibutuhkan irntuk menghasilkan perbedaan tekanan sebesar 225 kPa jika cairannya
adalah (a) air, (b) udara pada kondisi standar, (c) air raksa dan (A minyak pelumas dengan S = 0,86.
2.ll Gravitasi spesifik suatu cairan adalah 0,75. Berapakah ketinggian cairan tersebut yang dibutuhkan untuk memberikan perbedaan
tekanan sebesar 200 kPa?
2.12 Asumsikan tekanan sebesar 100 kPa absolut pada permukaan tanah. Berapakah tekanan di puncak sebuah dinding setinggi 3
m yang berada di luar di mana temperaturnya -20'C dan di dalam sebuah rumah di mana temperaturnya 22 "C? (Perbedaan
ini mengakibatkan infiltrasi sekalipun tidak ada angin.)
2.13 Tentukanlah ekspresi untuk perubahan tekanan di lautan dengan mengasumsikan Po = 1030 kgim3 untuk air laut dengan
menggunakan modulus bulk sebesar 2100 MPa (lihat penyelesaian untuk Soal 2.1). Estimasikanlah tekanan pada 2000 m dengan
menggunakan (a) ekspresi yang diperoleh dan (b) densitas konstan sebesar 1030 kg/m3. (c) Hitunglah persentase kesalahan
dalam (b) dengan mengasumsikan bahwa (a) adalah nilainya yang akurat.
2.14 Dari kira-kira 12 hingga 20 km, temperatur di stratosfer adalah konstan pada 217 K. Dengan mengasumsikan tekanan pada
12 km sebesar 19,4 kPa, gunakan Pers. (2.13) untuk memperkirakan tekanan pada 20 km. Hitunglah kesalahannya dengan
menggunakan Tabel C.3 dalam Apendiks C untuk memperoleh nilai yang lebih akurat.
2.15 Asumsikan distribusi temperatur T =288 - 0,00652 K dan integralkan untuk menentukan tekanan di l0 km di atmosfer dengan
mengasumsikan p = 101,3 kPa di z = 0. Hitunglah kesalahannya.
Manometer '
2,16 Dalam Gbr. 2.3, hitunglah tekanan di dalam pipa air jika:
(a)h=10cmdanH=20cm (b)h=15cmdanH=25cm
(c)h=20cmdan11=30cm (d)h=lTcmdanH=32cm
2.17 Tekanan di bagian hidung sebuah pesawat terbang kecil diberikan oleh p = \ pV', ai mana p adalah densitas udara. Sebuah
manometer tabung U mengukur l0 cm air. Tentukanlah kecepatan pesawat t6rbang tersebut jika menjelajah pada ketinggian:
(a) l0 m (b) 4000 m (c) 6000 m
2.18 Hitunglah perbedaan tekanan di antara pipa udara dan pipa air dalam Gbr. 2.16 jika H adalah:
(a) 5 cm (b) 8 cm (c) 10 cm
I
IH
-l
t
J CMI
f-
v
Air raksa
Gambar 2.16
2.19 Gantikan udara di antara titik 4 dan 5 dalam Gbr. 2.16 dengan minyak yang memiliki S.inyuk = 0,86 dan jadikan za - z, = 6
cm. Hitunglah perbedaan tekanan di antara pipa udara dan pipa air jika I/ adalah:
Air raksa
Gambar 2.17
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 35/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
fiZm
2.27 Gerbang yang ditunjukkan dalam Gbr.2.19 akan terbuka secara otomatis ketika level air mencapai suatu ketinggian tertentuk
di atas engsel. Tentukanlah ketinggian rersebut jika b:
(a) r,2 m (b) t.6 m (c) 2,0 m
2.28 Suatu distribusi tekanan terbentuk di bawah sebuah bendungan beton (S = 2,4), sebagaimana digambarkan dalam Gbr. 2.20.
Apakah bendungan tersebut akan memiliki kecenderungan te{ungkal (umlahkan momen-momen pada sudut kanan bawah)
jika:
(a)H=30m, h=4m (b)H=40m, h=6m (c)H= 50m, ft=8m
2.29 Dalam soal 2.4, hitunglah gaya P jika r adalah:
(a) 1,6 m (b) 2,4 m (c)3m
2,30 Anggaplah gerbang dalam Gbr. 2.21 sebagai seperempat lingkaran dengan radius 80 cm. Tentukanlah gaya p yang dibutuhkan
untuk membuka gerbang selebar I m ini jika engselnya:
(a) 2 m di bawah permukaan. (b) 3 m di bawah permukaan. (c) 4 m di bawah permukaan.
2.31 Hitunglah gayayang bekerja pada engsel dalam (c) Soal 2.30a, (D) Soal 2.30b dan (c) Soal 2.30c.
2.32 Tentukanlah gaya P yang dibutuhkan untuk membuka gerbang parabola selebar 2 m dalam Gbr.2.22 jika engselnya berada
di posisi y berikut dalam bidang ry:
(a)2m (D)8m
Air
Engsel Engse
l, J=Lx2
Gambar 2.21
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 36/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
2.33 Sebuah benda memiliki berat 200 N di udara dan 125 N jika direndam di air.
Hitunglah berat spesifiknya.
2.34 Sebuah benda dengan volume 1200 cm3 memiliki beratl} N. Akan menjadi berapakah
beratnya jika direndam di air?
2.35 Sebuah benda yang lebih ringan daripada air membutuhkan gaya 20 N untuk
menahannya di dalam air. Jika beratnya 75 N di udara, berapakah densitas dan
gravitasi spesifiknya?
2.36 Silinder yang ditunjukkan dalam Gbr. 2.23 menarik keluar sebuah penyumbat jika
kedalaman air mencapai suatu tinggi tertentu H. Penyumbat bulat dan silinder
sepanjang 2 m tersebut memiliki berat 2000 N. Tentukanlah 11 jika R adalah:
(a) 20 cm --J Ir.,"
(b) 40 cm
(c) 60 cm
Gambar 2.23
2.38 Tentukanlah gayayang bekerjadi dasar tangki selebar 2 m dalam (a,) Soal 2.37a, (b) Soal 2.37b, (c) Soal 2.3'lc dan (d) Soal
2.37d.
2.39 Tentukanlah gaya y^tg bekerja di sisi kiri tangki selebar 2 m dalam (a) Soal 2.37a, (b) Soal 2.3'lb, (c) Soal 2.31c dan (fi
Soal 2.3'7d.
2.40 Tangki dalam Soal 2.37a diberikan percepatan ke arah kiri, dan bukan ke kanan. Hitunglah tekanan di A dan gaya di dasar
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 37/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
2.11 27,2 m
2.12 99 959 Pa,99 965 Pa
2.17 (a) 40,1 m/s (b) 49,1 rn{s (c) 54,5 m/s
2.19 (a) 5,6'7 kPa (&) 9,68 kPa (c) 12,34 kPa
2.20 30,7 cm
2.22 54,2 cm
2.24 24,4 kN
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 39/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Pergerakan Fluida
3.I PENDAHUI,T,A\
Bab ini memperkenalkan subjek pergerakan aliran fluida secara umum. Pergerakan-pergerakan ini cukup kornplets din
membutuhkan pengetahuan matematika yang cukup dalam untuk menjelaskannya jika semua detail ingin diketahui. Melaiui
pengalaman kita dapat membuat asumsi-asumsi yang menyederhanakan proses matematika yang diperlukan, walaupun
demikian sekalipun soal-soalnya secara matematis dapat menjadi cukup rumit. Untuk mendeskripsikan pergerakan udara
di seputar airfoil, air di sekeliling kapal. tornado, angin topan, gerakan agitasi di dalam mesin cuci atau bahkan air yang
melalui katup, matematikanya menjadi sangat rumit dan berada di luar cakupan suatu mata kuliah pendahuluan. Walaupun
demikian, kita akan menurunkan persamaan-persamaan yang diperlukan untuk mendeskripsikan pergerakan-pergerakan
tersebut tapi akan membuat asumsi-asumsi yang menyederhanakan yang memungkinkan banyak soal dapat diselesaikan.
Soal-soal ini termasuk aliran di dalam pipa, melalui saluran. di sekeliling silinder-silinder yang berputar dan di da*lrn
lapisan batas di dekat dinding yang datar. Aliran-aliran kompresibel yang melibatkan geometri-geomerri sedothilpajuga
termasuk di dalamnya.
Asumsi-asumsi yang akan kita ambil termasuk yang menyangkul geometrinya: pipa dan saluran biasanya lurus dan
(viskositas
halus, dan dinding
akan tetapi biasanya
seringkali fluida bersifat
datar. Semuaefek-eick
kita mengabaikan kental tersebut: walaupun
kekentalan menyebabkan fluida melekat
demikian. jika ke permukaan)
efek-etek kekenulan
harus dimasukkan kita dapat memaksakan bahwa sifatnya linier, suatu asumsi yang baik untuk air dan udara. EJek-efek
kompresibilitas juga dapat diabaikan untuk kecepatan rendah seperti misalnya yang dijumpai dalam pergerakan angin
(termasuk angin topan) dan aliran di sekitar airfoil pada kecepatan di bawah kira-kira 100 m/s t22O rnilljarn) ketika
sedang terbang di dekat tanah.
Dalam Subbab 3.2, kita akan mendeskripsikan pergerakan fluida secara umum, yang diikuti oleh klasffikasi berbagai
tipe flurda dan kemudian memperkenalkan persamaan Bernoulli yang terkenal itu bersamaan dengan berbagai asumsi
yang membuatnya dapat diterapkan hanya dalam beberapa situasi saja.
Pergerakan sekelompok partikel dapat dibayangkan dalam dua cara dasar: fokusnya dapat pada satu partikel individu,
sepefii mengikuti suatu mobil tertentu di jalan bebas hambatan yang disesaki oleh mobil (sebuah mobil patroli polisi
mungkin melakukan hal ini sambil bergerak mengikuti lalu lintas), atau dapat pada suatu lokasi tertentu iem, E_ ,4qUit
mobil bergerak lewat (sebuah mobil patroli yang berjaga-jaga di sepanjang jalan bebas hambatan mungkin metatukpn
ini). Jika dianalisis secara tepat, penyelesaian terhadap suatu soal akan memberikan jawaban yang sama dengqn carayang
manapun (ika Anda melaju terlalu cepat, Anda akan mendapatkan tilang dari mobil patroli yang manapun).
Ketika menyelesaikan suatu soal yang melibatkan suatu objek tunggal, seperti dalam mata kuliah diua ,,f*ktrsnya
selalu pada objek yang dimaksud. Jika terdapat beberapa objek, kita akan menentukan posisi r(xe. )o- ra. 0, kgc.epatan
V(x,,,l'6, zo, r) dan percepatan a(xs, )0, zo, /) dari objek yang menempati posisi (xo, )s,26, /) di waktu:aw.alry1,ra-,Pesisi
(ro, )o,zn, /) adalah "nama" dari objek yang sedang diperhatikan. Ini adalah deskripsi pergerakon Lagrangian. Deskripsi
ini sulit untuk digunakan di dalam aliran fluida di mana terdapat banyak partikel. Kira akan melihar cara kedua untuk
mendeskripsikan pergerakan fl uida.
32
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 40/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 41/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
di mana dV ditunjukkan di dalam gambar. Dari hukum rantai kalkulus, kita tahu bahwa
v=
frax **ar*
dy
*a,
dz
**a,
dt
(3.4)
dV dx
dY aV d) . dY dz. dY (3.5)
,lr = d, dt* av at*E dt* dt
,r/ (::::
uu,//u.*,
Partikel fluida
pada waktu t pada waktu r+ dt Segitiga kecepatan
di mana (u, v, tu) adalah komponen-komponen kecepatan dari partikel masing-masing ke arah x, y dan z dan i, j dan k
adalah vektor-vektor unit. Untuk partikel di titik yang ingin diketahui, kita memiliki
Derivatif waktu dari kecepatan merepresentasikan percepatan lokal dan ketiga suku lainnya merepresentasikan
percepatan konvektif. Di dalam sebuah pipa, percepatan lokal terjadi jika kecepatan berubah terhadap waktu sementara
percepatan konvektif terjadi jika kecepatan berubah terhadap posisi (seperti yang terjadi di belokan atau katup).
Penting untuk diperhatikan bahwa ekspresi-ekspresi untuk percepatan telah menggunakan bingkai referensi inersial,
yang artinya, bingkai referensi itu sendiri tidak mengalami percepatan. Suatu bingkai referensi yang diasumsikan terpaku
ke tanah memiliki percepatan yang dapat diabaikan untuk soal-soal di dalam buku ini. Jika suatu bingkai referensi terpaku
pada, katakanlah, lengan penyemprot sebuah mesin pencuci piring, komponen-komponen percepatan tambahan akan masuk
ke dalam ekspresi-ekspresi untuk vektor percepatan.
Persamaan vektor (3.8) dapat dituliskan sebagai tiga persamaan skalar
u*=
'4dx +'+d;' * '$dz*$dl
Dv+ r,fu
or.= uai 3v+ 3v Dv
*E (3.e)
"A
o, = ,fud** ,%-
(3.9) (dan Pers. (3.8)) sebagai
. ,'# . %+
"=# (3.10)
di mana DiDr disebut derivatif material, atau derivatif substansial, karena kita telah mengikuti suatu partikel material,
atav zat, pada suatu instan. Dalam koordinat-koordinate kartesian, derivatif material adalah
P-=u.d*19*r9*9
Dt dx dy dz dt
(3 .1 1)
Derivatif ini dapat digunakan untuk kuantitas-kuantitas lainnya yang diinginkan, seperti misalnya tekanan: Dp/Dt
merepresentasikan laju perubahan tekanan partikel fluida pada suatu titik (a y, z).
percepatan untuk koordinat silindris dan sferis dalam Tabel 3.1 di akhir
Derivatif material
dari subbab ini. dan komponen-komponen
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 42/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
ll )r
du,
v
-O|
d1t
udx
yang jauh dari permukaan airfoil dan mobil. Jika kubus-kubus tersebut tidak berotasi, kubus-kubus itu memiliki vortisitas.
Kita akan menurunkan persamaan-persamaan yang memungkinkan kita untuk menentukan apakah suatu aliran irotasional
atau apakah memiliki vortisitas.
Perhatikan permukaan persegi dari suatu volume infinitesimal yang ditunjukkan dalam Gbr. 3.3. Kecepatan sudut
Q. di seputar sumbu z adalah kecepatan sudut rata-rata dari segmen AB dan AC, di mana arah yang berlawanan dengan
jarum jam diambil sebagai arah positif:
,=
*x ?ry- *)
,=9tL_ dy ,- 3v
(l)- = du (3.14)
Dv 0z dz dx 'dxdy
-
--
Komponen-komponen vortisitas dalam koordinat-koordinat silindris diberikan dalam Tabel 3.1 Komponen-komponen
vortisitas dan kecepatan sudut untuk aliran irotasional adalah 0; partikel-partikel fluida tidak berotasi, hanya
terdeformasi.
Tabel 3.1 Derivatif Material, Percepatan dan Vortisitas di dalam Koordinat-koordinat Kartesian, Silindris dan Sferis
Derivatif material
Kartesian
2=r4*r9*r' aa
Dt dx dv -*-
z. dt
Silindris
D _,, d Ya 3
Dt- ",dr' - r A0'- dz. dt
,?*9
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 43/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
d YeD va a *
D = t',ir" a
Dt V rrin0 Ae* ap a,
Percepatan
Kartesian
du du du du Dv Dv
a=u-+v_+]4r+-a=u-+y-+w-+-a=u+y-+ Dv Dv dw Dw dw dw
'dxd.vdzdtrdrdydzdr'dxdydzdt
Silindris
dr, dv. vrdv, ,l Dr. Dr, vrdv,
dro v,vo dr,
o,='rar*n ae*',ar. - r* at ou='rar*, ae*'rar.* , * a,
Dr., vo dv, Du, Ey.-
ar=v,Ar*, ag
*'.a.* a,
Sferis
' Or, vuOv, v, dr, vj+v2r.dr, dv, . vr}v, vq dr, v,v,-v2^cot0 dr,
o,=',,a,*,ae+rSinoao_,*a,ae=',,-a,*,ae+.,in,oao*.fr*;,
3v, . r'g Eup vE drq vrvd)+ vrvrcol.0 Dro
aa=t''
a/* , ag
*..ine ao * -? * a,
Vortisitas
Kartesian
dw Dr' ())=---
0)=--- ,. du 0w -. dv
u)=--- 0u
'dldz'dzdx-dxdy
Silindris
Dr, Dr. dr,
''=,
_- | ab-}.
Er, ''= -E
_. dr,
a. _. 1 d(rv;
''=, a, - rI 66
Tegangan intemal di dalam aliran disebabkan oleh deformasi dari partikel-partikel fluida. Pembahasan mengenai deformasi
partikel-partikel fluida mengarah ke komponen-komponen laju regangan dan, dengan menggunakan persamaan-persamaan
konstitutif yang memasukkan viskositas, ke ekspresi-ekspresi untuk tegangan normal dan geser. Jika hukum kedua Newton
kemudian diaplikasikan pada suatu partikel, akan dihasilkan persamaan Navier-Stokes yang terkenal itu (lihat Bab 5). Kita
memberikan persamaan-persamaan ini, bersama-sama dengan persamaan kontinuitas (yang akan diturunkan nanti), dalam
Tabel 3.2 untuk melengkapi pembahasan di sini dan akan membahas aplikasi-aplikasinya dalam bab-bab selanjutnya.
Persamaan kontinuitas
Du*Dv*04=o
Dz
dx dv
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 44/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Persamaan Navier-Stokes
Dt- 9*r
pH=-3,*r,. + Ltyzu dimana D_ *r3*-
dt dx dv dz.
d'
1) 1f 1)
P
uo, =
-, * ,r, + Pv2'
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 45/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 46/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
nol di permukaan airfoil, disebut kondisi tak-selip. Karena aliran tak-kental lebih mudah dikerjakan dibandingkan ahran
kental, dengan mengenali bahwa viskositas dapat diabaikan di dalam aliran yang berada jauh dari permukaan di dalam
banyak aliran akan diperoleh penyelesaian yang lebih sederhana. Ini akan ditunjukkan dalam Bab 8.
e= VL
v
(3.1 s)
di mana V adalah suatu kecepatan karakteristik (kecepatan rata-rata di dalam pipa atau kecepatan airfoil), I adalah
suatu kecepatan karakteristik (diameter pipa atau jarak dari ujung depan pelat datar) dan u adalah viskositas kinematik.
Jika bilangan Reynoldsnya lebih besar dari suatu bilangan Reynolds kritis, aliran menjadi turbulen; jika lebih kecil dari
bilangan Reynolds kritis, alirannya laminar. Untuk aliran di dalam sebuah pipa, dengan asumsi bahwa dinding pipa
biasanya kasar, bilangan Reynolds kritis biasanya ditetapkan sebesar 2000; jika dindingnya halus dan bebas getaran, dan
aliran yang masuk bebas dari gangguao, bilangan Reynolds kritisnya dapat mencapai 40.000. Bilangan Reynolds kritis
memiliki nilai yang berbeda untuk geometri yang berbeda. Untuk aliran di antara pelat paralel, nilainya ditetapkan 1500
dengan menggunakan kecepatan tata-rata dan jarak di antara pelat. Untuk lapisan batas di permukaan pelat datar dengan
gradien tekanan nol, nilainya berkisar di antara 3 x 105 dan 106, dengan menggunakan jarak dari ujung depan pelat.
Gambar 3.7 Aliran di sekitar airfoil. Gambar 3.8 Aliran laminar tunak dan tak tunak.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 47/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Aliran tak-kental
Aliran turhulen
Untuk aliran tak-kental, kita tidak menggunakan istilah laminar atau turbulen. Dalam sebuah aliran eksternal, aliran
tak-kental disebut aliran arus-bebas (free-streaz). Suatu arus bebas memiliki gangguan-gangguan akan tetapi gangguan-
gangguan tersebut tidak diikuti oleh tegangan geser, yang merupakan persyaratan lainnya untuk aliran laminar dan turbulen;
ini akan dibahas dalam bab yang lain. Arus bebas juga dapat bersif-at irotasional atau dapat juga memiliki vortisitas.
Lapisan batas adalah sebuah lapisan fluida yang tipis yang terbentuk pada sebuah benda karena adanya viskositas
yang menyebabkan fluida melekat ke permukaan (batas); ini menyebabkan kecepatan menjadi nol di permukaan tersebut.
Efek-efek viskositas di dalam lapisan tersebut pada kenyataannya bahkan dapat membakar satelit ketika masuk kembali.
Gambar 3.9 menunjukkan permukaan batas yang biasanya terdapat pada sebuah pelat datar. Lapisan tersebut bersifat
laminar di dekat ujung depan dan mengalami transisi ke aliran turbulen pada jarak yang mencukupi. Untuk sebuah pelat
kaku yang halus dengan tingkat yang
Re = VLlv, di mana L adalah jarak fluktuasi arus bebas
di sepanjang rendah,
pelat: untuk lapisan
pelat laminar
kasar, terjadi
dapatyang
atau pelat bergetar, Re =fluktuasi
hingga atau 106, di mana
arus
bebas yang tinggi, aliran laminar terjadi hingga Re : 3 x l0).
Do
(3.16)
Dr=0
Persamaan ini tidak mengharuskan bahwa semua partikel fluida memiliki densitas yang sama. Sebagai contoh, garam
dapat ditambahkan ke aliran di suatu lokasi di dalam pipa sehingga di belakang lokasi tersebut densitasnya akan lebih
besar dibandingkan dengan lokasi depannya. pada
di
densitasnya berkurang dengan bertambahnya Udara atmosfer
ketinggian, artinya, p = kecepatan
pk), di mana z bersifat
rendahadalah inkompresibel
jarak akan tetapi
vertikal. Kita biasanya
mengasumsikan fluida memiliki densitas konstan ketika kita menggunakan asumsi inkompresibilitas, yang berarti
?4=o
dt
P=o
dx
P=o
dy Y
dz
-0 G.1n
Aliran udara dapat diasumsikan inkompresibel jika kecepatannya cukup rendah. Aliran udara di dalam saluran, di
sekitar mobil dan pesawat udara kecil, dan lepas-landas dan pendaratan pesawat komersial merupakan contoh-contoh
aliran udara inkompresibel. Bilangan Mach di mana
m={ (J.18)
digunakan untuk menentukan apakah suatu aliran bersifat kompresibel; V adalah kecepatan karakteristik dan c =
"IkRT
suara. Jika M <0,3, aliran bersifat inkompresibel. Untuk udara di dekat permukaan
adalah
laut inikecepatan
adalah sekitar 100 m/s (300 kita mengasumsikan
ftlsec) jadi kebanyakan aliran udara dapat diasumsikan inkompresibel. Efek-efek
kompresibilitas akan dibahas secara rinci dalam Bab 9.
CONTOH 3.3 Sebuah sungai yang mengalir melalui kampus tampak cukup tenang. Sehelai daun terapung di permukaannya dan
kita memperkirakan kecepatan rata-ratanya sekitar 0.2 m/s. Kedalaman sungai hanya 0.6 m. Apakah'alirannya laminar aiaukah
turbulen?
Penyelesaian: Kita memperkirakan bilangan Reynoldsnya sebesar. dengan mengasumsikan I = 20'C (lihat Tabel C.l),
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 48/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
(,. ^)oo
Kita menerapkan hukum kedua Newton pada partikel silinder yang bergerak pada sebuah streamline, seperti ditunjukkan
dalam Gbr. 3.10. Peniumlahan gaya-gaya infinitesimal (sangat kecil) yang bekerja pada partikel tersebut adalah
di mana 0V/Et = 0 dengan mengasumsikan aliran tunak. (Ini akan menghasilkan ekspresi untuk percepatan yang sama
dengan yang diberikan dalam pelajaran fisika atau dinamika di mana a, = Vdv/dx. dalam bingkai referensi inersial di
mana tidak terdapat komponen Coriolis ataupun percepatan lainnya.) Selanjutnya, kita perhatikan bahwa
dh=ds.or0=4d,
ds
(3.21)
yang menghasilkan
cos o =* (3.22)
Selanjutnya, bagilah Pers. (3.19) dengan ds dA dan gunakan ekspresi-ekspresi di atas untuk c, dan cos 0 dan susun
ulang. Diperoleh hasil
* prff= pv
a,N
(3.23)
Jika kita asumsikan bahwa densitas 0 adalah konstan (ini lebih ketat daripada inkompresibilitas seperti akan kita lihat
nanti) sehingga dapat dikeluarkan dari derivatif parsial, dan kita mengenali bahwa VdVlds = a(V212)Ds, kita dapat
menuliskan persamaan kita sebagai
*(#*ir*') =o (3.24)
Ini berarti bahwa di sepanjang sebuah streamline kuantitas yang berada di dalam tanda kurung adalah konstan, artinya,
(3.2s)
*.#r+ft=konstan
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 49/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
di mana nilai konstannya dapat berubah dari satu streamline ke yang berikutnya; di sepanjang suatu streamline tertentu
penjumlahan ketiga sukunya adalah konstan. Ini seringkali dituliskan dengan mengacu kepada dua titik pada streamline
yang sama sebagai
v1
). ***r,=:i+
p8'28p8 2+h, G.2A
Bentuk yang manapun di atas adalah persamaan Bernoulli yang terkenal itu yang digunakan dalam banyak aplikasi.
Kita sekali lagi akan memberikan penekanan pada asumsi-asumsi yang digunakan karena persamaan ini seringkali
disalahgunakan:
o Aliran tak-kental (tidak ada tegangan geser)
o Densitas konstan
o Aliran tunak
r Di sepanjang suatu streamline
o Diaplikasikan di dalam bingkai referensi inersial
Tiga yang pertama merupakan
di mana dua yang terakhir harusyang utama yang aplikasi-aplikasi
diperhitungkan; khususakan
biasanya diperhatikan, tetapi
tersebut terdapat aplikasi-aplikasi tertentu
tidak akan dibahas dalam buku ini.
Selain itu, kita akan menyebut aliran densitas konstan sebagai aliran inkompresibel walaupun densitas konstan lebih ketat
(lihatlah komentar setelah Pers. (3.16)); ini karena kita biasanya tidak menerapkannya pada aliran inkompresibel di mana
densitasnya berubah dari satu streamline ke yang berikutnya, seperti misalnya dalam aliran-aliran atmosfer.
Perhatikan bahwa satuan-satuan pada semua suku dalam Pers. (3.26) adalah meter (feet jika menggunakan satuan
Inggris). Oleh karena itu,V2/2g disebut head kecepatan, plpg adalah head tekanan dan /z adalah neaa siii. penjumlahan
ketiga suku ini seringkali disebut sebagai total head. Tekanan p adalah tekanan statik d,an penjumlahan p + pV212 adalah
tekanan total atat tekanan stagnasi karena merupakan tekanan di titik stagnasi, suatu titik di sepanjang streamline tertentu
di mana aliran dibuat berhenti.
Perbedaan di antara tekanan-tekanan ini dapat dilihat dengan memperhatikan alat-alat pengukur yang digambarkan
dalam Gbr. 3.11. Alat dalam Gbr. 3.ll(a) adalah piezometer; alat ini mengukur tekanan statik, atau untuk mudahnya,
tekanan di titik 1. Tabung pitot dalam Gbr. 3.11(b) mengukur tekanan total, tekanan di suatu titik di mana kecepatannya
nol, seperti di titik 2. Dan, tabung pitot-statik, yang memiliki suatu lubang kecil di bagian sisi alat seperti ditunjukkan
dalam Gbr. 3.11(c), digunakan untuk mengukur selisih antara tekanan total dan tekanan statik, yang berarti, pv2/2t iri
digunakan untuk mengukur kecepatan. Ekspresi untuk kecepatan adalah
v=Fp@r-pr) (3.28)
di mana titik 2 pasti adalah titik stagnasi di mana Vz = 0. Jadi, jika hanya kecepatan yang ingin diketahui, kita hanya
menggunakan alat pitot-statik yang digambarkan dalam Gbr. 3.ll(c).
-.---'--
-}_- lubang tekanan statik
Gambar 3.11 Alat-alat tekanan: (a) piezometer, (b) tabung pitot dan (c) tabung pitorstatik.
Persamaan Bernoulli digunakan dalam berbagai aliran fluida. Persamaan ini dapat digunakan dalam aliran internal
dengan jarak pendek jika efek-efek kekentalan dapat diabaikan; seperti misalnya dalam mulut pipa yang dibulatkan (lihat
Gbr. 3.12) atau dalam kontraksi yang cukup tajam di dalam pipa. Kecepatan aliran untuk mulut pipa yang demikian
diaproksimasikan oleh persamaan Bernoulli sebagai
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 50/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Penampung
,,;o
Pt
hr= h,
vr=,{3@t-Pz) (3.29)
Penerapan lainnya dari persamaan Bernoulli adalah dari arus bebas ke bagian muka dari sebuah benda bundar seperti
misalnya sebuah bola atau silinder atau airfoil. Ini lebih mudah dijelaskan dengan sebuah sketsa seperti ditunjukkan dalam
Gbr. 3.13. Untuk kebanyakan situasi aliran, aliran terlepas dari permukaan, sehingga menghasilkan aliran separasi, seperti
(3.25) akan menjadi sama untuk
digambarkan. Jika aliran yang mendekati benda bersifat seragam, konstanta dalam Gbr.
semua streamline dan persamaan Bernoulli dapat diaplikasikan dari arus bebas sampai ke titik stagnasi di bagian muka
benda dan ke titik-titik di sepanjang permukaan benda sampai ke awal daerah separasi.
-\
separasl
di rnana kita telah menggunakan percepatan V2lR, R adalah radius lengkungan dalam aliran yang diasumsikan datar.
Jika kita asumsikan bahwa efek gravitasi kecil jika dibandingkan dengan suku percepatan, persamaan ini disederhanakan
menjadi
of
-ydn= 'R (3.31)
Karena kita akan menggunakan persamaan ini untuk melakukan estimasi perubahan tekanan ke arah tegak lurus terhadap
streamline, kita mengaproksimasikan aplan = AplAn dan memperoleh hubungan
ap _
Ln rR
^v2 (3.32)
Jadi, kita lihat bahwa tekanan mengalami penurunan ke arah pusat dari streamline yang melengkung; ini dijumpai di
dalam sebuah tornado di mana tekanan dapat menjadi sangat rendah di "mata" tornado. Tekanan yang menurun ini juga
digunakan untuk mengukur intensitas angin topan; artinya, makin berkurang tekanan di pusat angin topan, makin besar
kecepatan di sisi luarnya.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 51/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
CONTOH Kecepatan suatu errgin topan mencapai 200 km/jam. Fstimasikanlah gaya dari angin pada sebuah jendela yan_g
$.4
manghadap arrgin pada sebuah gedung tinggi jlka jendrlanya berlrkuran I m x 2 m. Guaakan densitas udara sebesar 1,2 lq8/m3.
Penyelesaiant Gunakan persaauan Eernoulli untuk mengestirrrasi tekanan pada jendela
y2 (2@ x 1000/3600)2
Pf = l.z x P= z 1852N/mz
--- satuannya,
di.mana ke.qepatan harus memiiiki satuan ilt/s, Untuk memeriksa -= gunakan kg = (N's2)/m.
A,sumsikrn bahwa besarnya tekana$ pada intinya koastan di seluruh jendela sehingga gay*nya adalah
$OHTOH 3;i $eUuah piezometer digunakan uutuk mengukur tekaflan di dalam sebuah pipa sebesar 20 em ak. Sebuah tabung
pitot menguftur tekana$ tolal sebpsar 33 cm air di sekitar'lokasi yang sarna. Estirnasikanlah ke€epatar air di dalam pipa.
Penyelesaian,: Dengan menggunakan Pers. (3.27) kecepatannya diperoleh setresar
3.1 Medan kecepatan dalam sebuah aliran datar diberikan oleh V =2yti+ xj m/s, seperti dalam Contoh 3.1. Tentukanlah
percepatan, kecepatan sudut, vektor vortisitas di titik (4 m, 2 m) pada / = 3 s. (Perhatikan: satuan pada konstanta-
konstanta adalah sehingga kecepatan memiliki satuan m/s.)
Percepatan diberikan oleh
. =* *, ** r4v * ,*
-dtdxdy0z =2yi+2yt(j+ x(2i)=Z(xt + y)i+2yti
Di titik (4, 2) dan t = 3 s percepatannya adalah
a = 2(4 x 3 + 2)i + 2 x 2 x 3tj = 28i + 12j m/s2
Kecepatan sudut adalah
o (W-#\i
- /,)' *' @ -Ql) i *' I2\dx
I?' -P\r. = kt - 2rrt
" =- 1\fu z\P' /x )' aY /-- 2''
o = -5k radls
3.2 Tentukanlah laju perubahan densitas di dalam aliran berstrata di mana P = 1000 11 _ 0,22) dan kecepatan adalah
V=10(z-22\i.
Kecepatannya hanya ke arah x saja dan densitas bervariasi terhadap z (biasanya arah vertikal). Derivatif material memberikan
jawaban
o*='#*'a{*wa*.'#='
Jadi, tidak terdapat variasi kecepatan dari suatu partikel tertentu ketika bergerak melalui medan aliran.
;.
Berapakah.percep4gllnya di titik (3m, 90')?
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 52/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 53/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Persamaan (3.32) memberikan hubungan antara kenaikan tekanan dan radius lengkungan
-o* = o# -# =,ooo
' ffi .'. Ap = 200 000 Pa atau 200 kPa
Perbedaan tekanan yang tinggi ini dapat menggerakkan air yang bergerak pelan di dekat dinding pipa (air melekat ke dinding
karena viskositas) dari bagian luar ke bagian dalam belokan sehingga menyebabkan aliran sekunder ketika air meninggalkan
belokan. Aliran sekunder ini pada akhirnya menghilang dan menjadi sumber rugi yang cukup besar yang terjadi di belokan.
Soal-soal Tambahan
Pergerakan Fluida
3.8 Lalu lintas di sebuah kota besar ingin dipelajari. Jelaskanlah bagaimana ini akan dilakukan dengan menggunakan (a) pendekatan
Lagrangian dan (D) pendekatan Eulerian.
3,9 Sebuah lampu dan baterai disambungkan ke sejumlah besar batang sabun yang mengapung. Jelaskanlah bagaimana pathline
dan streakline dapat diambil gambarnya dalam arus.
3.10 Cahaya dari sebuah mobil difoto dari sebuah posisi yang baik dengan time exposure. Garis apakah yang terobservasi di dalam
foto? Dalam selang waktu yang lama sejumlah besar lampu mobil yang melintas di jalan yang sama difoto bersamaan dari
titik yang sama. Apakah hubungan di antara kedua foto tersebut? Jelaskanlah kemiripan dan perbedaannya.
3.11 Distribusi kecepatan parabola di dalam sebuah saluran diberikan oleh r.r(1') = 0,2(1 - y2) fi/s di mana y diukur dalam sentimeter.
Berapakah percepatan suatu partikel fluida di garis tengah di mana y = 0? Di lokasi di mana ) = 0,5 cm?
3.12 Hitunglah kecepatan dan percepatan suatu partikel fluida di titik (2, 1, -3) ketika r = 2 detikjika medan kecepatannya diberikan
oleh (arak diberikan dalam meter dan konstanta-konstanta memiliki satuan-satuan yang diperlukan):
(a) V = 2xyi + y2tj + yzk m/s
(b)V =2(xr--22)i +xyrj +r.rkrn/s
3.13 Tentukanlah vektor satuan yang tegak lurus terhadap streamline di titik (2, -1) ketika r = 2 detik jika medan kecepatannya
diberikan oleh:
(a)V=2xyi+y2tjrnls
(D) V = 2y(x - y)i + xyrj m/s
3.14 Bagaimanakah persamaan untuk streamline yang melalui titik (2, -1) ketika t = 2 jika medan kecepatannya diberikan oleh:
(a)V=2xyi+1,2t rnls
(b) V = 2y'2i +.ry'rj m/s
3.15 Tentukanlah percepatan (vektor dan besarnya) dari partikel fluida yang menempati titik (-2, 1, 1) m ketika / = 2 s jika medan
kecepatannya diberikan oleh:
(a)V=2ryi+xzj+yzkm/s
(b) Y = 2y2i + (x - 2t)j + z2k m/s
(c) V = 2yzi + (x2 - 2y')i + z2rk m/s
3.16 . Tentukanlah kecepatan sudut dari vektor-vektor vortisitas di titik (1, 2, 3) ketika t = 3 s untuk medan kecepatan: dalam:
(a) Soal. 3.13a (c) Soal. 3.14a
(b) Soal.3.13b (d) Soal. 3.14b
3.17 Medan kecepatan di dalam sebuah aliran fluida diberikan oleh Y = 2yi + xj + rk. Tentukanlah besarnya percepatan, kecepatan
sudut dan vortisitas di titik (2, i, *1) pada , = 4 s.
3.18 Medan temperatur sebuah aliran di mana V = 2yi +;rj + tk diberikan oleh I(x, y; l) = 20ry"C. Tentukanlah laju perubahan
temperatur sebuah partikel fluida di dalam aliran di titik (2, 1, -2) pada t = 2 s.
3.f9 Suatu medan kecepatan diberikan dalam koordinat silindris sebagai
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 54/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
3.29 Aliran manakah dalam Soal 3.21 yang pastinya dapat dimodelkan sebagai aliran turbulen?
3.30 Air keluar dari sebuah keran berdiameter 1 cm. Estimasikan kecepatan maksimum yang akan menghasilkan aliran laminar jika
' temperatur aimya adalah (a) 20"C, (b) 50'C dan (c) l00oC. Asumsikan Re = 2000.
3.31 Udara mengalir melalui dan paralel terhadap sebuah pelat datar pada 2 m/s. Berapa panjangkah bagian laminar dari lapisan
batasannya jika temperatur udara adalah (a) 30'C, (b)70'C dan (c) 200'C? Asumsikan tingkat fluktuasi yang tinggi pada pelat
yang kaku dan halus.
3.32 Tentukanlah apakah yang berikut dapat dimodelkan sebagai aliran inkompesibel ataukah aliran kompresibel:
(a) lepasJandas dan pendaratan pesawat terbang komersial
(b) aliran udara di sekitar mobil
(c) aliran udara di dalam angin topan
(d) aliran udara di sekitar bola basket yang dilemparkan pada 100 mil/jam
3.33 Tuliskanlah semua suku-suku bukan nol dari DplDt lunlrtk aliran berstrata di mana:
(a) p = p(z) dan Y = 7(2 - z)i
(b) p = p(z) dan y = f(x, z)i + g(x, eI
Persamaan Bernoulli
3.34 Sebuah tabung pitot-statik mengukur tekanan total pr dan tekanan lokal p dalam aliran seragam di dalam pipa air berdiameter
4 cm. Hitunglah laju alirannya jika:
(a) pr = 1500 mm air raksa dan p = 150 kPa
(b) pr = 250 kPa dan p - 800 mm air raksa
(c) pr= 900 mm air raksa danp = 110 kPa
(il Pr = l0 inci air dan P = 30 1b/ft2
3.35 Tentukanlah ekspresi untuk distribusi tekanan di sepanjang sumbu horizontal
negatif x jika diberikan medan kecepatan dalam Soal 3.3 dan
p(--, 180') = p-. Efek-efek kekentalan diasumsikan dapat diabaikan.
3.36 Tentukanlah v dari kecepatan V di dalam pipa jika fltrida
di dalam pipa dalam Gbr. 3.15 adalah: Gambar 3.15
(a) Udara atmosfer dan h = 10 cm air
(b) Air dan h = l0 cm air raksa
(c) Minyak tanah dan h = 20 cm air raksa
(d) Bensin dan h = 40 cm air
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 55/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
3.22 (b)
3.23 (e)
3.24 A
3.2s (b) (h)
3.26 (,0
3.27 @) A
3.28 t')
3.2e (c) (A
3.30 (a) 0,201 m/s m/s (b) 0,0592 m/s
(b) 0,111
3.31 (a) 5,58 m m (b) 7,'71 m
(&) 6,15
3.32 (a) inkompresibel (D) inkompresibel (c) inkompresibel (d) inkompresibel
3.33 (a) tidak ada (D) tidak ada
3.34 (a) 10,01 m/s (b) 16,93 rn/s (c) 4,49 mls (d) 1,451 m/s
3.3s zo(r+q-16\
'\ x' xul
3.36 (a) 39,9 m/s (b) 4,97 mls (c) 7,88 m/s (d) 1,925 mls
3.37 (a) 79,8 rnls (b) 7,03 m/s (c) 9,65 m/s (d) 2,'72 mls
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 56/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Persamaan-persamaan
lntegral
HULUAN
$iirida Ai.iumpai hampir dalam setiap aspek kehidupan fisik kita. Banyak, bahkan mungkin harnpir semua, kuantitas-
iy*ng diinginkan merupakan kuantitas-kuantitas integral; nilainya diperoleh dengan cara mengintegralkan suatu
F..ffii diinginkan di seluruh area atau volume. Seringkali properti yang dimaksud pada intinya konstan sehinga
$iijLapat dilakukan dengan mudah. Akan tetapi dalam kasus-kasus lainnya,
propertinya bervariasi di dalam area
i'{{ffii#$r{ffi yang dimaksud dan pengintegralkan yang diwajibkan dapat menjadi cukup
sulit.
;i 3iiii:L@li$dlis-kuantitas integral apa sajakah yang diinginkan? Di antaranya adalah laju aliran melalui pipa, gaya pada
.brtikal bendungan, energi kinetik di dalam angin yang menerpa mesin angin, daya yang dihasilkan oleh bilah
fffinil #Atipada bilah alat pembersih salju dan gaya hambat pada airfoil. Terdapat kuantitas-kuantitas yang sifatnya
ffiiffi, seperti misalnya tekanan minimum pada benda atau titik separasi di airfoil; kuantitas-kuantitas semacam
ffi ,##$as dalam Bab 5.
:iliiiii,rq lakukan pengintegralan pada suatu luas atau volume, integrannya harus sudah diketahui. Integrannya harus
Hf,ffi ::,f,q$ffi1 informasinya sudah tersedia sehingga dapat diaproksimasikan dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi.
gai integran yang aproksimasinya tidak dapat diaproksimasikan sehingga.penyelesaiannya perlu menggunakan
ffiffiWgsamaan diferensial untuk memberikan hubungan yang diinginkan; perhitungan-perhitungan aliran eksternai,
a gaya angkat dan gaya hambat pada airfoil, biasanya berada dalam kategori ini. Beberapa integral relatif
ffi iffi$g memerlukan penyelesaian terhadap persamaan-persamaan diferensial akan dimasukkan dalam Bab 5.
i,ffi$g
yang diberikan hanya soal-soal yang melibatkan kuantitas-kuantitas integral yang integrannya sudah
-tr i.,,, dapat akan diaproksimasikan.
#i
I
SISTEM-KE-VOLUME.KONTROL
dasar yang berkaitan dengan mekanika fluida seringkali disebut sebagai kekekalan massa, energi dan
yang terakhir lebih spesifik lagi disebut hukum pertama termodinamika dan hukum kedua Newton.
diekspresikan dengan menggunakan deskripsi pergerakan Lagrangian; hukum-hukum ini berlaku untuk
da tertentu. Hukum-hukum ini dinyatakan sebagai berikut:
49
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 57/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
di mana tanda titik di atas Q dan W menunjukkan laju waktu dan e adalah energi spesifik yang berada di dalam tanda
kurung dalam Pers. (I.29). Sangatlah sulit untuk menerapkan Pers. (4.1) hingga (4.3) secara langsung ke sekumpulan
pafiikel fluida ketika fluida bergerak di dalam suatu aliran pipa sederhana ataukah aliran melalui turbin yang lebih
kompleks. Jadi, kita akan mengkonversikan integral-integral yang diekspresikan dengan desksripsi Lagrangian ini ke
integral-integral yang diekspresikan dengan deskripsi Eulerian (lihat Subbab 3.2.1). Ini merupakan penurunan yang
merepotkan tapi sangat penling.
Dalam penurunan ini kita perlu melakukan pembedaan terhadap dua volume: volume kontrol yang merupakan volume
tetap dalam ruang dan sistem yang merupakan gabungan partikel-partikel fluida. Gambar 4.1 mengilustrasikan perbedaan di
antara kedua volume ini. Gambar ini merepresentasikan suatu volume tetap umum dalam ruang yang dilewati suatu fluida
yang rnengalir; kedua volume ditunjukkan pada waktu r dan sedikit sesudahnya t + Lt. Kita akan memilih menggunakan
energi E = Jry. ep dY untuk menunjukkan derivatif material; huruf kecil e menandakan energi spesifik. Kemudian kita
menuliskan, dengan mengasumsikan Ar sebagai kuantitas yang kecil
DE^.. Er.{r + A/) - Er.(0
Dt= Lt
Sistem pada
+---wakfit+Lt
Volume tetap
mengisi@dan@
Sistem pada
waktu t Sistem pada waktu I
mengisi@dan@
Sistem pada waktu I + At
mengisi@dan@
di mana kita telah menambahkan dan mengurangkan E{t + Lt) pada baris terakhir. Perhatikan bahwa rasio pertama pada
baris terakhir di atas merujuk pada volume kontrol sehingga
di mana derivatif biasa digunakan karena kita tidak lagi sedang mengikuti suatu massa fluida tertentu. Selain itu, kita
telah menggunakan "cv" untuk menandakan volume kontrol (control volume). Rasio terakhir dalam Pers. (4.4) dihasilkan
dari fluida yang mengalir ke dalam volume 3 dan keluar dari volume 1. Perhatikan volume-volume diferensial yang
ditunjukkan dalam Gbr. 4.1 dan ditunjukkan secara lebih rinci dalam Gbr. 4.2. Perhatikan bahwa luas A, + A, sepenuhnya
mengelilingi volume kontrol sehingga
di mana "cs" adalah permukaan kontrol (control surface) yang mengelilingi volume kontrol. Memasukkan Pers. (4.5)
dan (4.6) ke dalam Pers. (4.4) menghasilkan teorema perpindahan Reynolds, yang merupakan suatu transformasi sistem-
ke-volume-kontrol.
DE
"i'1, = l, L,ro oo + l,,epfit.vdA @.n
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 58/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
oo,J-io, oo,JJo'
n'
d v1= - i'V1rda, (1 v1--;.vLtdAl
Gambar 4.2 Elemen-elemen volume diferensial dari Gbr. u[.1
di mana,secara umum, e merepresentasikan properti spesifik dari E. Perhatikan bahwa kita dapat mengambil limit A/ -+ 0
untuk membuat penurunan ini lebih ketat secara matematis.
Jika kita kembali ke persamaan energi Pers. (4.2), kita sekarang dapat menuliskannya
Jika kita jadikan e = 1 dalam Pers. (4.7) [lihat Pers. (4.1)], maka diperoleh kekekalan massa. Ini adalah
o'=
* 1," p dv + j., pff . va+ (4.e)
Dan akhirnya, jika kita menggantikan e dalam Pers. (4.7) dengan vektor V [ihat Pers. (4.3)], diperoleh hukum kedua
Newton:
Karena limit-limit pada integral volume tidak bergantung pada waktu, ini dapat dituliskan
o=[Jcv 4ao*l
a_1 Jcs'
oi.vae (4.13)
Jika aliran yang dicari dapat diasumsikan sebagai aliran tunak sehingga waktu tidak masuk ke dalam Pers. (4.13),
persamaannya disederhanakan menjadi
O = J., pi-.Val (4.14)
Aliran-aliran di mana densitasnya seragam di suatu area adalah jenis aliran yang terutama ingin diketahui dalam pembahasan
mengenai fluida. Selain itu, kebanyakan aplikasi memiliki satu jalur masuk dan satu jalur keluar. Untuk soal demikian,
Pers. (4.14) dapat dituliskan
PrAri, = P,A,i, (4.1 s)
Di mana tanda garis atas menandakan suatu rata-rata di suatu area, artinya, i e = lV dA. Perhatikan juga bahwa di suatu
jalur masuk, kita menggunakan i . Vr = -Vt karena vektor satuan mengarah keluar dari volume dan arah kecepatan adalah
ke dalam volume, akan tetapi dijalur keluar i Yz= Vz karena kedua vektor memiliki arah yang sama.
Untuk aliran-aliran inkompresibel di mana densitas tidak berubah* di antara jalur masuk dan jalur keluar dan
kecepatannya adalah seragam di setiap area, kekekalan massa disederhanakan menjadi:
* Tidak semua aliran inkompresibel memiliki densitas konstan. Misainya aliran atmosfer dan lautan dan juga air asin yang mengalir di kanal yang
juga dialiri air tawar.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 59/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
COI{TOH 4.1 Air mengalir di dalam sebuah pipa berdiameter 6 cm dengan }aju aliran 0,06 m3ls. Diameter pipa
diturunkan menjadi 2.8 cm. Hirunglah kecepatan maksimum di dalam pipa. Hitung juga fluks massanya. Asumsikan profii
aliran yang seragam.
Penyelesaian: Kecepatan maksimum di dalam pipa berada di mana diameternya paling kecil. Di bagian berdiameter 2,8
cm kita memiliki
Q=AV *
0,02=nx0,014?% :. Va 32,5 mls
Fluks massanya adalah
' ti, = 98 = 1000 x 0,02 = 20 kg/s
CONTOH 4.2Air mengalir kr dalam suatu volume yang berisi spons dengan laju aliran 0,02 m3/s. Air keluar dari volume
tersehut melalui dua tahung, safu berdiameter 2. cm dan yang lainnya dengan fluki massa 10 kg/s. Jika kecepatan keluar dari
tabung berdiameter 2 cm ,iutut ts rnls, tenrukanlarr ralu peiuuJ;;;;#;i fi;; ;;;;#;;"
Penyelesaian: Persamaan kontinuitas (4.12) digunakan. Ini dituliskan dalam bentuk
d*,^,
0^ = ---l:t + m^ + oA^V'
D
* PQ'
d.t
-
= ifi; {; li{:itrx n x o,o1? x 15 = 5 2e ke,s
Spons menyerap air dengan laju 5.29 kg/s.
atau gaya geser yang dikalikan dengan suatu iuas. Jika alirannya berada di dalam sebuah pipa atau saluran, dinding-
dindingnya tidak bergerak jadi tidak terdapat usaha yang dilakukan oleh dinding-dinding. Jika terdapat sebuah sabuk
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 60/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
bergerak, bisa terjadi masukan usaha yang disebabkan oleh gaya geser di antara sabuk dan fluida. Suku-suku laju usaha
l ang paling umum dijumpai dihasilkan oleh gaya-gaya tekanan di jalur masuk dan keluar (tekanan diasumsikan seragam
pada setiap area) dan oleh setiap alat yang diletakkan di antara jalur rnasuk dan keluar. Suku laju usaha diekspresikan
sebagai
di mana keluaran daya dianggap positif dan I{, adalah keluaran daya poros dari volume kontrol (pompa merupakan daya
negatif dan turbin memberikan keluaran daya positifl. Dengan menggunakan ekspresi untuk e yang diberikan dalam Pers.
(1.29), Pers. (4.20) menjadi
Suku perpindahan kalor dan suku-suku energi internal membentuk rugi-rugi dalam aliran (efek-efek kekentalan menyebabkan
perpindahan kalor dan/atau kenaikan energi internal). Bagilah Pers. (4.22) dengan rhg dar sederhanakan*
(4.23)
di mana kita telah memasukkan suku rugi sebagai hr,lan1 disebut rugi head; suku ini adalah hr= (Tr.2-ir)ls +Ql itg.
Aliran inkompresibel terjadi dalam banyak aplikasilehing1a Tt = yr. Kita ingat bahwa yuntuk air adalah 9810 N/m3
162.41b/ft31.
Suku rugi head seringkali diekspresikan dalam bentuk koefisien rugi K
tt2
h,=Kl-
)o
(4.24)
di mana V adalah suatu kecepatan"karakteristik di dalam aliran; jika kecepatan ini tidak dapat diketahui dengan jelas
definisinya akan diberikan. Beberapa koefisien rugi diberikan dalam Tabel 7.2; di dalam bab ini nilainya akan diberikan
saja.
Suku ft. disebut rugi head karena memiliki dimensi panjang. Kita juga menyebut V2/2g sebagai head kecepatan
(velocity head), ply sebagai head tekanan (pressure heafl dan z sebagai head. Penjumlahan ketiga suku ini adalah total
head.
Suku usaha poros dalam Pers. (4.23) biasanya diperoleh dari pompa atau turbin. Jika dari pompa, kita mendeflnisikan
head pompa 11" sebagai
-Ws \pWp (4.2s)
'mgmg
di mana W, adalah masukan usaha ke pompa dar, t1, adalah efisiensi pompa. Untuk turbin, head turbin H, adalah
LI_J_1
llT-T--
W" W-
(4.26)
' mg m84r
Di mana Wradalahkeluaran daya dari turbin dan tlTadalah efisiensi turbin. Daya memiliki satuan watt [(ft'1b)/sec] atau
daya kuda.
Jika alirannya tidak seragam di jalur masuk dan keluar, pengintegralan harus dilakukan untuk memperoleh energi
kinetik. Laju energi kinetik melintasi suatu luas adalah flihat Pers. (4.18) dan (1.29))
g.2n
Laju energi kinetik = I+ pv dA = llOv' ae
Jika distribusi kecepatannya diketahui, pengintegralan ini dapat dilakukan. Faktor koreksi energi kinetift cr didefinisikan
sebagai
lvj ae (4.28)
d.=
-V'A
Suku energi kinetik dapat dituliskan
l,ir. vi pt v| pt
'+h,
---l=A2;*a,*--rY *r28' dl (4.30)
mg -zg - Yz Tt
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 61/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
CONTOH 4.3 Air mengalir dari sebuah penampung dengan ketinggian 30 m melalui sebual pipa berdiameter 5 cm yang memiliki
nozel berdiameter 2 cm yang terpasang di ujung pipa. scpeni ditunjukkan dalam Cbr. 4.3. Koefisien rugi untuk keseluruhan pipa
diberikan sebesar K = 1.2. Estimasikanlah laju aliran air melalui pipa. Selain itu. perkirakanlah tekanan repar di depan nozel
trugi-rugi melalui nozel dapat diabaikan). Nozel berada pada ketinggian l0 m.
Gamhar 4.3
di mana tekanan adalah 0 di permukaan 1 dan di jalur keluar 2, kecepatan adalah 0 di permukaan dan tidak terdapat usaha
poros (tidak terdapat pompa atau turbin.l. Koefisien rugi didasarkan pada kecepatan karakteristik V di dalam pipa dan tidak pada
kecepatan keluar 7.. Cunakan persam:um kontinuitas untuk menghubungkan kedua kecepatan:
A"dlA
V= irr= *V,
OiVr=
Persamaan energi memberikan
Tekanar tepat sebelum nozel diperoleh dengan mengaplikasikan persamaan energi melintasi nozel dengan mengasumsikan tidak
terjadi rugi-rugi (persamaan Bemoulli juga dapat digunakant. Bentuknya adalah
wl vlplv2p,
- +-E-LI_-_ - _1
dan V berada
l/
di
' *2 )o y f
CONTOH 4.4 Sepasang suami-istri yang sadar lingkungan memutuskan untuk membendung parit yang mengalir di samping
rumah mereka dan memperkirakan bahwa mereka dapat menghasilkan head 4 m di atas lubang keluar tuibin yang baru mereka
beli. Parit diasumsikan memiliki laju aliran 0.8 mr/s. Berapakah keluaran daya maksimum dari turbin jika diasumsikan ridak
terjadi rugi-rugi dan kecepatan di keluaran turbin adalah 3,6 rn/s?
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 62/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
di mana V, dan V, masing-masing adalah kecepatan rata-rata di bagian 1 dan 2. Persamaan (4.30) digunakan jika a
diketahui; untuk profil parabolik, a = 2 di dalam pipa dan a = 1,5 di antara pelat-pelat paralel. Untuk aliran turbulen
(kebanyakan aliran dalam aplikasi teknik), ct = l.
Ketika mengaplikasikan persamaan ini pada sebuah volume kontrol, kita harus berhati-hati untuk memasukkan semua gaya
yang bekerja pada volume kontrol tersebut, jadi sangatlah penting untuk membuat sketsa volume kontrol dan menunjukkan
gaya-gaya pada sketsa tersebut. (Volume kontrol menggantikan diagram benda bebas yang digunakan dalam mata-mata
kuliah statika, dinamika dan solid).
Dalam kebanyakan kasus kita menjumpai aliran-aliran tunak yang seragam dengan satu jalur masuk dan satu jalur
keluar. Untuk aliran-aliran demikian, Pers. (4.31) tereduksi menjadi
Lt=*(%-vr) (4.33)
Ini adalah bentuk yang paling sering digunakan dalam perhitungan yang melibatkan gaya. Ini merupakan persamaan
vektor yang terdiri dari tiga persamaan skalar dalam sistem koordinat kartesian
I r, = i"t(v2,- v1*)
I F, = til(Vz,-- Vb) (4.34)
I r,=,h(v2-- vy)
Jika profil di jalur masuk dan keluar tidak seragam, Pers. (4.31) harus digunakan dan pengintegralan dilakukan atau
menggunakan faktor koreksi momentum B, jika diketahui. Faktor ini diperoleh dari
Jadi persamaan momentum untuk aliran tunak dengan satu jalur masuk dan satu jalur keluar menjadi
Lt=a(p2yz-Btyt) (4.36)
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 63/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
v1 V,r=Vr-Vu
VB vrt
v,r=Vr-vu
Gambar 4.4 Deflektor stasioner
Analisis terhadap suatu deflektor bergerak lebih rumit. Apakah suatu deflektor tunggal (sebuah sekop air untuk
memperlambat laju kereta cepat) ataukan suatu rangkaian deflektor seperti dalam turbin? Pertama-tama. kita akan membahas
sebuah deflektor yang bergerak dengan kecepatan Vr, seperti ditunjukkan dalam Gbr.4.5. Bingkai referensinya melekat ke
deflektor sehingga alirannya menjadi tunak terhadap bingkai referensi tersebutx. Deflektor melihat kecepatan dari fluida
kecepatan relatif y,r dan kecepatan relatif inilah yang diprediksi oleh persamaan Bernoulli akan
yang datang sebagai
tetap konstan di sepanjang deflektor, artinya, V,z = V,r.Kecepatan dari fluida yang keluar dari nozel yang tetap adalah
V,. Jadi persamaan momentum memberikan
-R,= h,(v, - vr)(cos a - 1) (4.38)
Di mana ri adalah bagian dari fluida yang keluar yang momentumnya telah berubah. Dengan bergeraknya deflektor
menjauhi nozel, fluida yang direpresentasikan oleh panjang VrAr tidak mengalami perubahan momentum. Fluks massa
dari fluida yang mengalami perubahan momentum adalah
jadi ini adalah fluks massa yang digunakan dalam ekspresi-ekspresi untuk komponen-komponen gaya.
Untuk suatu rangkaian bilah-bilah, nozel-nozel biasanya diarahkan sedemikian rupa sehingga fluida memasuki bilah-
bilah dari samping dengan suatu sudut B, dan keluar dari bilah-bilah dengan sudut B2, seperti ditunjukkan dalam Gbr.
4.6. Bilah-bilah dirancang sehingga kecepatan masuk relatif V,, memasuki bilah-bilah dengan arah tangensial terhadap
bilah (kecepatan relatif selalu keluar dengan arah tangensial terhadap bilah) seperti ditunjukkan dalam Gbr. 4.7. Kecepatan
relatiflah yang besarnya tetap konstan ketika fluida bergerak melalui bilah, artinya, V ^ = V,,. Kita juga perhatikan bahwa
Jet tetap
i ",4
o^\
,t/ ,/
Posisi rata-rata
waktu dari jet
yang keluar
* Jika deJlektor diamoti dari sebuah jet ydng tetap, defiektor bergerak menjauhi jet dan alirannya tidak tunak. Aliran menjadi tunak jika diamati dari
deJlektor.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 64/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
vrl
d1
a2
Gambar 4.7 (a) Posisi rata-rata dari jet, (D) poligon kecepatan masuk dan (c) poligon kecepatan keluar.
semua fluida yang keluar dari jet yang bergerak memiliki momentum yang telah berubah. Jadi, ekspresi untuk menentukan
komponen x dai' gaya adalah
*R, = it(vr,- vr,) (4.40)
Komponen x dali gaya inilah yang memungkinkan daya untuk dihitung; komponen y tidak melakukan usaha sehingga
tidak memberikan kontribusi pada daya. Daya diperoleh dari
Ii = NRrVe @.41)
di mana N adalah jumlah jet di dalam alat dan kita telah mengamati bahwa gaya & bergerak dengan kecepatan Vr.
CONTOH 4.5 Sebuah selang berdiameter l0 cm dijaga pada tekanan 1600 kPa untuk menyiram api dari sebuah tanker. Di ujung
selang terdapat sebuah. nozel berdiameter 2.5 cm. Estimasikanlah gaya yang diberikan oleh air pada nozel tersebut. Di dalam
nozel yang peadek rugi-nrgi dapat diabaikan
Penyelesaian: Sketsa dari air yang berada di dalam nozel sangat penting sehingga volume kontrolnya dapat diidentifikasi
dengan benar. Sketsa ini ditunjukkan dalam Gbr. 4.8. Perhatikan bahwa p, = 0 dan kita memperkirakan gaya f'rr dari nozel pada
air bekerja ke arah kiri. Kecepatan di depan nozel dan di keluaran nozel perlu diketahui. Kontinuitas memberikan
Gambar 4.8
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 65/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
CONTOH 4.6 Sebuah turbin.uap merniliki delapan noz.el berdiameter 4 cm yang masing-masing menyemburkan uap pada
200 m/s seperti d;itunjukkan dalam Gb,r. 4.9. Bilah-bilah tu*innya bergerak pada 80 m/s dan densitas uapnya adalah 2,2 kg/m'.
Hitunglah keluaran daya maksimumnya jika diasumsikan ridak terjadi rugi-rugi.
---_ Jet tetap
Bb=s5 "rA
$ Gambar 4.9
Penyelesaian: Sudut al ditentukan dari poligon kecepetan dalam Gbr. 4.7(b). Untuk komponen-komponen.x dan y, deugan
menggunakan Vr = ?00 m/s dan 7a = 80 rnls' kita memiliki
Terdapat dua variabel yang tidak diketahui dalam kedua persamaaR di atas; V,, dan a,- Penyelesaian secara simultan
menghasilkan
v,, * L36,7 nis dan ar.= 47,n'
Dengan mengatraikan rugi-rugi dapat diperolehVu=V,t= 136,7 m/s sehingga poligon kecepatan di jatur keluar [Gbr' 4.?(c)]
memberikan
V, sin B, = 136,7 rin 30o
Amati bahwa poligon keceparan keluar tampak seperti dalam Cbr. 4.10.
Gambar 4.10
Gaya yang bekerja pada bilah-bilah yang disebabkan oleh satu nozel adaleh
-r = rh(yx* V*)
=2,2xwxO,A22 x200(-?8,39 cos 60,7o - 200 cos 30o) .'. F = 1I,7N
Jadi keluaran dayanya adalah
V[= N x F x V, = 8 x 11,7 x 80 = 7488 W atau 10,04 hp
CONTOH 4.7 Aliran air yang lumayan deras di dalam rebuah saluran persegi horizcntal dapat secara tibatitra "melompat'' ke
tingkat yang lebih tiaggi (yang mungkiu disebabkan oleh suatu pengh*lang di bagian hilir). Ini disebut sebagai lompatan hidrolik.
Untuk sinrasi yang ditunjukkan dalam Gb,r.4.11, hinrnglah kedalaman di bagian hilir. Asurnsikan aliran seragam.
v2
-.----------.>
Gambar 4.11
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 66/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Penyelesaian: Untuk saluran yang pendek, gaya gesekan pada dinding dapat diabaikan Gaya-gaya yang tekerja pada air
adalah F, yang bekerja ke arah kanan dan F2 yang bekerja ke arah kiri; besarnya adalah (asumsikan lebar w)
Fr= yhrAr= 98 l0 x 0.20 x 0'40w = 785w dan Fr= yhrAr= yyj x yrw
Dengan melerapkan persamaan momentum ot*;t:
tt F* - rit(Vz
: ,r, - V)
rr \ = pA{{V2
^ r rr
- Vr)
785w - 4905 x wy| = 1000 x 0,4p x 4{Vr- 4)
Lebar w dapat dikeluarkan dari persarnaan ini, akan tetapi terdapat dua variabel yang tidak diketahui, y, dan Vr. Persamaan
kontinuitas menghubungkan kedua vmiabel ,n
UrU, = OrU,
Vz _
1.6
1ulzVz =w xO,4 x 4 "'. = f
Masukkan ini ke dalam persamaan ffomentum
Tr':xr? = 1600 (f ,)
Ini adalah persamaan kubik, akan tetapi deugan sedikit kecerdasan dapat menjadi kuadrat. Jika kita faktorkan:
Y2= 2'12 m
Efek yang cukup menarik ini mirip dengan getaran kejul tshock wave) yang terbentuk dalam atiran gas supersonik. Ini merupakan
cara alam untu( menggerakkan sesuatu yang bergerak cukup cepat ke sesuatu yang bergerak jauh lebih lambat sambil i:,rjig.,
kontinuitas dan momentum. Sejumlah besar energi terbuang ketika terjadi perubahan mendadak melalui lompatan hidrolik inil
besarnya dapat diketahui melatui persamaan energi.
#=*(1"o') =4rR2#=to'#
Konversikan galon per menit menjadi m3/s
200 galon
Tt , 6u
menit x 0.003785gaton I r9 r
oetlK
= 0,01262 mr/s
Kedua persamaan di atas harus setara jika massa ingin dikonservasi (dalam kasus ini, volume terkonservasi karena air
bersifat inkompresibel). Ini memberikan
oi = o.ot262 .'. = o.otzr
I x o.so:
" ff m/s
4.2 Udara pada 40"C dan 250 kPa mengalir di dalam sebuah pipa berdiameter 32 cm pada 10 m/s. Diameter pipa
berubah menjadi 20 cm dan densitas udara berubah menjadi 3,5 kg/m3. Hitunglah kecepatan di dalam pipa dengan
diameter yang lebih kecil.
Persamaan kontinuitas (4. 15) digunakan
oi.r,_ 0.32i x
'=
v^
- p.d1 RT, ,.'r
= 3.sox 313 x lo = 28,5 m/s
-= 3.5 x 0.202 x 0.287
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 67/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Perhatikan: Tekanan yang diberikan diasumsikan berupa tekanan alat ukur, sehingga 100 kPa harus ditambahkan untuk
mengkonversikannya menjadi tekanan absolut. Tekanan dinyatakan datam kPa karena konstanta gas memiliki satuan kJ/
(ke'K).
4.3 Suatu cairan mengalir sebagai aliran seragam di dalam sebuah saluran persegi 2 cmx 4 cm. Aliran keluar melalui
sebuah pipa berdiameter 2 cm dengan profil parabola. Jika kecepatan maksimum di dalam pipa adalah 4 m/s,
berapakah kecepatan di dalam saluran persegi tersebut?
Persamaandariparabolauntuku(r)harusmemberikankecepatan4m/sdir=0dan0m/sdir=0,01 m.Profilkecepatan
yang memberikan ini adalah
u(r) 40 000(0,012 - r2)
Persamaan kontinuitas dari aliran inkompresibel (fluidanya berupa cairan) memiliki bentuk
di mana 2nr di dalam integral adalah luas diferensial yang dilewati aliran fluida. Persamaan di atas memberikan
4.4 Sebuah turbin dirancang untuk mengambil energi dari sebuah sumber air yang mengalir melalui sebuah pipa
berdiameter 10 cm pada tekanan 800 kPa dengan kecepatan rata-rata 10 m/s. Jika turbin tersebut 907o efisien,
berapa energi yang dapat dihasilkan jika air dibuang ke atmosfer melaiui sebuah pipa berdiameter 20 cm?
Laju aliran dan kecepatan di lubang keluar adalah
Tekanan di lubang keluar diasumsikan atmosfer, artinya, pz = 0. Persamaan energi diaptikasikan di antara lubang masuk
dan keluar dari turbin
% v1 *fI - Pt v'?, / ./ pl
-*s=4. rt vi-E-/*7,
di mana suku rugi head dihilangkan dan dimasukkan sebagai tingkat efisiensi dari turbin. Dengan memasukkan informasi
yang tepat akan diperoleh
Ws 'T
2,52 _ to2 8oo ooo w 72 300 w
- iO6dx 0p8---'r--54
= "' s =
Ini adalah daya yang diambil dari air. Daya yang dihasilkan akan lebih kecil daripada ini dikarenakan adanya rugi-rugi
melalui turbin yang diukur melalui tingkat efisiensi, jadi
4.5 Laju aliran di dalam suatu pipa ditentukan dengan menggunakan meter Ventttri yang ditunjukkan dalam Gbr. 4.12.
Dengan menggunakan informasi yang diberikan di dalam gambar dan h = 4 cm, hitunglah laju aliran dengan
mengasumsikan aliran seragam dan tidak terjadi rugi-rugi (asumsi-asumsi ini dapat diterima untuk aliran yang
sangat turbulen).
6cm
Gambar 4.I2
Manometer ini memungkin tekanan-tekanan (yang diukur di garis tengah pipa) untuk saling dihubungkan melalui
p1 + 9810 x z + 0,04 x 9810 - p2+9870 x z+0,04 x 13,6 x 9810 :.pt-pz= 4944Pa
di mana z diukur dari puncak air raksa ke garis tengah. Persamaan kontinuitas menghubungkan Vrke V,
s2
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 68/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
. Pz *. _1 Pt* v?* t+ t
v2,
* ata,,
2J7s2V1-
---zrjFr
v1 _ p4
:. V, = 1,213 mls
2r i /,= r' zE ft ft = 9810
Laju alirannya adalah
Q = ArVr= n x 0,052 x 1,213 = 0,00953 m3/s
4.6 Sebuah bendungan diusulkan untuk suatu aliran yang memiliki kedalaman 25 cm dan lebar 350 cm dengan kecepatan rata-
rata 2,2 m/s. Jika bendungan tersebut dapat dibangun sehingga permukaan bebas berada 10 m di atas turbin, estimasikanlah
keluaran daya maksimum yang dihasilkan turbin dengan efisiensi 88 persen.
Laju aliran dari air yang mengalir melalui turbin adalah
h=*.#./,-'t # z,+hL
4.7 Sebuah pompa digunakan untuk memompa air dari sebuah penampung ke tangki air seperti ditunjukkan dalam Gbr.
4.13. Kebanyakan pompa memiliki kurva pompa yang menghubungkan kebutuhan daya pompa dengan laju aliran,
seperti yang diberikan dalam gambar tersebut. Estimasikanlah laju aliran yang dihasilkan oleh pompa. Koefisien
rugi secara keseluruhan adalah K = 4.
H, (m)
25
20
15
10
Gambar 4.13
Koeflsien ruginya adalah berdasarkan kecepatan rata-rata di dalam pipa. Persamaan energi yang diaplikasikan di antara
kedua permukaan air memiliki bentuk
.
Wp v/ p/ pl vl _,1__ v2 ls +4 Q'
* * =r-t' - fr- Z1i hr= z2- zt + K =
fu # =
f b 7r xfr5,"z g
4.8 Integralkanlah profil kecepatan yang tepat dan hitunglah energi kinetik yang dipindahkan oleh suatu aliran air
yang memiliki profil parabola di dalam sebuah pipa berdiameter 4 cm jika laju alirannya adalah 0,005 m3/s.
Profil parabola yang dinding mana m dan z umaks di garis tengah adalah u(r) z*"*,
memillkiu=
(1 - r2lO,O22'1. Laju alirannya adalah0 di di r=0,02 = =
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 69/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
O =l.utrtdA
A
Laju energi kinetik diferensial yang mengalir melalui luas diferensial 2nr dr adalah | ;v2 = )tp2ttr dr x vtv2. lai
di mana kita telah menggunakan kecepatan rata-rata sebesar setengah dari kecepatan maksimum untuk profil parabola di
dalam pipa.
4.9 Sebuah nozel dipasang pada sebuah selang berdiameter 6 cm akan tetapi nozel horizontal tersebut membelokkan
air melalui sudut 90o. Lubang keluar nozel berdiameter 3 cm dan laju alirannya adalah 500 L/menit. Tentukanlah
komponen-komponen gaya dari air pada nozel dan besamya gaya resultan yang dihasilkan. Tekanan di dalam
selang adalah 400 kPa dan air keluar ke atmosfer.
PrAr
V\
Gambar 4.14
Pertama-tama, kita harus membuat sketsa volume kontrolnya karena di dalam soal tidak diberikan. Sketsa ini ditunjukkan
dalam Gbr.4.l4. Volume kontrol menunjukkan air dengan komponen-komponen gaya dari nozel pada air. Kecepatan-
kecepatannya dihitung sebesar
q- 0'50/60 2.95 m/s Vz=4xVr=11,79nls
'I = At
v.
nx0,032
=
Tekanan p, diperoleh dengan menggunakan persamaan energi. Rugi-rugi yang terjadi di dalam aliran yang dipercepat akan
diabaikan:
* 1000 (rrn')-2ss
+.f */"='jt*'r' rl'
Persamaan momentum memberikan komponen-komponen gaya [lihat Pers. (4.34)]
fr = )=u'''o'u
PtAt - Fx = lr?(\- YlJ
65 150 x nx 0,032-Fx = -(0,50/60) x 1000 x 2,95 ".F,= 20SN
f -Y.A,
t;: = ntV, -K.)),ooo x ll.7e e8.2 N
=,o.so)oor =
Besarnya gaya resultan yang dihasilkan adalah
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 70/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
PzAz
Vt- Control volume
E -
Gambar 4.15
tersebutjika alirannya diasumsikan seragam. Catatan: Soal ini perlu menggunakan persamaan momentum. energi
dan kontinuitas.
Volume kontrolnya ditunjukkan dari ekspansi ke area di bagian hilir di mana aliran memenuhi area tersebut dan kecepatannya
menjadi seragam lagi di seluruh luas Ar. Perhatikan bahwa tekanan adalah p, di seluruh area tepat di belakang ekspansi
karena aliran berseparasi dengan streamline-streamline paralel dan kemudian berekspansi untuk memenuhi area tersebut.
(Rugi head disebabkan oleh energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan aliran di daerah separasi.) Persamaan momentum
memberikan
Irt r, = tix(v2, - vh) p1A2- p\z= pArvr(vr - v1) er? = vrlv- - v1)
Persamaan energi yang memasukkan rugi head hL, yang diaplikasikan di antara potongan 1 dan 2, adalah
Dengan memasukkan selisih tekanan yang diperoleh dari persamaan momentum akan diperoleh
n,=2\;v)-'+=q;1
Persamaan kontinuitas mengharuskan Vz = VtAtlAt.Masukkan ini ke dalam persamaan di atas dan didapatkan ekspresi
untuk rugi head
h,=('\ LfE
Koefisien rugi dalam Pers. (4.24'S adalah r( = (I - AtlA)2 berdasarkan kecepatan masuk V,.
sudut 120' tapi miring ke satu sisi pada 30'. Jika
4.ll Bilah pada sebuah pembersihkg/m3,
salju memiliki densitas 500 salju menyekop
berapakah salju yang melalui
dayabasah dibutuhkan untuk menggerakkan bilah pada 40 milijam
jika menyekop lapisan salju dengan tebal 15 cm dan lebar 3 m?
Persamaan momentum (4.37) dituliskan untuk memperhitungkan komponen yang disebabkan oleh sudut samping (bilahnya
stasioner dan salju bergerak ke arah bilah)
Soal-soal Tambahan
4.12 Asumsi-asumsi apa saja yang diperlukan pada suatu aliran sehingga Pers. (4.3) dapat disederhanakan menjadi EF = ma?
4.13 Buatlah sketsa ketiga volume #r, iz dan #3 lang ditunjukkan secara umum dalam Gbr. 4.1, dengan mengasumsikan kenaikan
waktu singkat Ar untuk volume kontrol tetap dari
(a) Sebuah nozel di ujung sebuah selang.
(D) Sebuah balon yang sedang diisi udara (volume tetapnya adalah balon pada waktu r)
(c) Sebuah balon yang sedang membuang udara (volume tetapnya adalah balon pada waktu t)
(d) Sebuah sambungan 7 di dalam jalur pipa.
4.14 Buatlah sketsa vektor kecepatan V dan vektor satuan normal ff pada setiap area.
(a) Area permukaan bebas pada sebuah tangki air yang sedang dikuras.
(D) Area masuk dari sebuah turbin.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 71/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 72/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
u(Y)
Gambar 4.17
4.30 Udara atmosfer mengalir di atas sebuah pelat datar seperti ditunjukkan dalam Gbr. 4.17.Viskositas membuat udara melekat ke
permukaan sehingga.rnembentuk suatu lapisan batas tipis. Estimasikanlah fluks massa h dat'tudara yang melintasi permukaan
yang terletak 10 cm di atas pelat selebar 120 cm tersebut jika u(r) = 800).
4.31 Jika sebuah streamline berada 5 cm di atas pelat datar dalam Gbr. 4.17 di bagian ujung depannya, berapa jauhkah jaraknya
dari pelat tersebut di lokasi di mana z(y) = 800y?
Persamaan Energi
4.32 Air memasuki sebuah nozel horizontal dengan diameter d, dan drpada 10 m/s dan keluar ke atmosfer. Estimasikanlah tekanan
di depan nozel tersebut jika
(a)dr= Scmdan dz=6cm
(b) dt= 8 cm dan dz= 4 cm
(c) dr - 10 cm dan dz= 6 cm
(Adr=12cmdandz=5cm
4.33 Air tersimpan di dalam sebuah menara besar yang memasok suatu kota. Jika puncak menara berada 30 m di atas lubang
keluar di dasar menara, berapakah kecepatan maksimum yang dapat diharapkan di lubang keluar (ke atmosfer)? Bagaimanakah
kecepatan maksimum ini jika dibandingan dengan sebuah batu yang dijatuhkan dari ketinggian yang sama?
4.34 Sebuah jet kecepatan tinggi digunakan untuk memotong bahan-bahan padat. Estimasikanlah tekanan maksimum yang terbentuk
pada bahan jika kecepatan yang keluar dari jet air adalah (d) 100 m/s, (b) 120 mls dan (c) 120 m/s.
4.35 UlangiSoal 4.5dengan(a)h= 5cm, (b) h=6cm, dan(c) ft=8cm
4.36 Integralkan prolil kecepatan yang tepat dan hitunglah laju energi kinetik yang dipindahkan oleh suatu aliran air yang memiliki
profil parabola di dalam sebuah saluran berukuran 2 cm x 1 5 cm jika laju alirannya adalah 0,01 2 m3/s. Periksalah perhitunganmu
dengan menggunakan Pers. (4.30) dengan a= 1,5.
4.37 Koefisien rugi dalam Contoh 4.3 dinaikkan menjadi (a) 2,0, (b) 3,2 dan (c) 6,0. Ulangi soal tersebut. (Koefisien rugi bergantung
terutama pada bahan pipa, misalnya plastik, tembaga, besi tempa, jadi nilainya dapat bervariasi cukup jauh).
4.38 Air dipindahkan dari penampung dengan ketinggian permukaan 135 m ke penampung yang lebih rendah dengan ketinggian
permukaan 25 m melalui sebuah pipa berdiameter 24 cm. Estimasikanlah laju aliran dan fluks massa yang melewati pipa jika
koefisien di antara kedua permukaan adalah (a) 20, (b) 30, dan (c) 40
4.39 Asumsikan aliran seragam di dalam pipa dalam Soal 4.18 dan hitunglah kecepatan di dalam pipa yang lebih besar jika
penunjukkan manometer adalah h dan (a) 30 cm, (D) 25 cm, dan (c) 20 cm.
diameter l0 cm
Air
Gambar 4.18
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 73/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
4.40 Sebuah pompa yang 85 persen efisien digunakan untuk menaikkan tekanan air di dalam sebuah pipa 10 cm dari 120 menjadi
800 kPa. Berapakah kebutuhan daya kuda dari pompa untuk laju aliran (a) 0,015 m3/s, (b) 20Lls dan (c) 4000 galon/jam?
4.41 Sebuah turbin yang 90 persen efisien menerima air pada 400 kPa di dalam sebuah pipa berdiameter 16 cm. Berapakah keluaran
daya maksimum jika laju alirannya adalah (a) 0,08 m3/s, (bt) 0,06 *3/s dun (c) 0,04 m3/s?
4.42 Udara memasuki sebuah kompresor pada25"C dan 10 kPa dengan kecepatan yang dapat diabaikan. Udara keluar melalui sebuah
pipa berdiameter 2 cm pada 400 kPa dan 160'C dengan kecepatan 200 m/s. Tentukanlah besarnya perpindahan kalornya jika
kebutuhan dayanya adalah 18 kW.
4.43 Ulangi Soal 4.7 jlka koeflsien rugi keseluruhan K adalah (a) 2, (b) 8, dan (c) 12.
Persamaan Momentum
4.44 Suatu angin kuat pada 30 m/s bertiup langsung pada sebuah jendela 120 cm x 300 cm pada sebuah gedung yang besar.
Estimasikanlah gaya angin pada jendela tersebut.
4.45 Sebuah selang berdiameter 10 cm menghantarkan 0,04 m3/s air melalui sebuah nozel berdiameter 4 cm. Berapakah besarnya
gaya dari air pada nozel tersebut?
4.46 Sebuah nozel 90o dengan diameter keluaran d dipasangkan ke sebuah selang berdiameter 3d dengan tekanan p. Nozel tersebut
mengubah arah aliran air dari selang melalui sudut 90o. Hitunglah besarnya gaya dari air pada nozel jika
(a') p = 200 kPa, d = 7 cm
(b)p= 400kPa, d=6mm
(c)p=300kPa,d=1,2cm
(AP= 500kPa, d=2,2cm
4,47 Suatu lompatan hidrolik, yang digambarkan dalam Gbr. 4.19, dapat terjadi di dalam sebuah saluran tanpa adanya sebab yang
jelas, seperli misalnya pada saat arus kencang mengalir dari gunung ke dataran rendah. (Ini beranalogi dengan suatu gelombang
kejut yang terjadi di dalam aliran gas). Persamaan momentum memungkinkan kita untuk menghitung ketinggian di bagian hilir
jika ketinggian di bagian hulu dan kecepatannya diketahui. Abaikan gaya gesekan di dasar dan dinding-dinding samping dan
tentukanlah ]2 di dalam saluran segiempat tersebut jika
(a) Vr= l0 m/s dan )r = 50 cm
(b) Vt = 8 m/s dan )r = 60 cm
(.c'1 V, = 12 m/s dan )r = 40 cm
(A Vr = 16 m/s dan -)r = 40 cm
vl
Gambar 4.19
4.48 Tentukanlah daya yang hilang di dalam lompatan hidrolik jika salurannya memiliki lebar 8 m di dalam
(a) Soal 4.47(b)
ib.; Soal 4.47rdt
4.49 Ingin dibuat sebuah lompatan hidrolik, seperti dalam Gbr. 4.19, di dalam sebuah saluran segiempat dengan lebar 6 m sehingga
V. V, Hitunglah V, dan daya yang hilang jika
(a) =)ri = 60 cm
(b) )'r = 40 cm
4.50 Sebuah pipa yang menyalurkan air mengalami ekspansi mendadak (Gbr. 4.15). Jika tekanan di hulu adalah 200 kPa dan fluks
massanya adalah 40 kg/s, tentukanlah tekanan di hilir, di mana alirannya diasumsikan seragam dan rugi head yang disebabkan
oleh ekspansi. Gunakan dimensi-dimensi berikut:
h) d, = 4 cm dan dz= lO cm
(b) dt = 4 cm dan dz= 8 cm
(c) dr= 6cmdan dz=12cm
4.51 Sebuah jet air horizontal berdiameter 6 cm yang stasioner dan memiliki kecepatan 40 m/s menghantam sebuah pelat vertikal.
Tentukanlah gaya yang dibutuhkan untuk menahan pelat tersebut jika pelat
(a) stasioner
(&) bergerak menjauhi jet pada 20 m/s
(c) bergerak mendekati jet pada 20 m/s
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 74/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
4.52 Sebuah jet air horizontal berdiameter 4 cm yang stasioner dan memiliki kecepatan 50 m/s menghantam sebuah kerucut dengan
.sudut dalam di puncaknya sebesar 60'. Air keluar dari kerucut secara simetris. Tentukanlah gaya yang dibutuhkan untuk
menahan kerucut tersebut jika kerucut
(a) stasioner
(b) hergerak menjauhi jet pada 20 m/s
(c) bergerak mendekati jet pada 20 m/s
4.53 Sebuah perahu yang melaju pada 12 m/s mengambil 0,08 m3/s air dan membuangnya pada 24 m/s lebih cepat dari kecepatan
perahu tersebut. Estimasikanlah gaya dorong yang dihasilkan dan daya yang dibutuhkan.
4.54 Deflektor dalam Gbr. 4.4 mengubah arah dari sebuah lapisan air 60 mm x 24 cm dengan Vr = 30 m/s sehingga a = 60o.
Hitunglah komponen-komponen gaya dari air pada deflektor jika deflektor
. (a) stasioner
(D) bergerak menjauhi jet pada 20 m/s
(c) bergerak mendekati jet pada 20 m/s
4'55 Bilah-bilah dalam Gbr' 4'6 mendefinisikan10 jet air berdiameter 2 cm yang masing-masing memiliki vt = 40 m/s' Tentukanlah
sudut bilah cr, dan keluaran dayanya dengan mengasumsikan tidak terjadi rugi-rugi jika
(a) h = 30o, ur= 45" dan vt = 20 ntls
(b) h = 20",ar= 50" dan Vr = 15 m/s
(c) h = 20", ur= 40o dan Va = 20 nJs
(A h = 40"' ar= 35' dan VB = 20 r:t/s
4,56 Sebuah jet segiempat menghantam sebuah pelat stasioner seperti ditunjukkan dalam Gbr. 4.20. Hitunglah gaya F dan kedua
fluks massa jika kecepatan V, yang keluar dari jet adalah (a) 20 n/s, (b) 40 m/s dan (c) 60 m/s. Abaikan semua gaya gesekan
dan penyebaran arus.
m2
2cmx24cm Vl
.-.--.--.....----------..*
Gambar 4.20
4.57 Estimasikan gaya hambat pada pelat dalam Soal 4.30 sampai ke posisi di mana profil kecepatannya adalah sebagaimana
ditunjukl<an.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 75/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 76/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Persamaan Diferensial
: ::,:::it: ;i ji iii .1 :i:
,:ffiii#ffiHULUAN
,'1,f*f.ry -persamaan diferensial yang diperkenalkan dalam bab ini seringkali diabaikan dalam mata kuliah pendahuluan.
,ip_4i4g*m persamaan yang diturunkan dalam bab-bab selanjutnya tidak membutuhkan persamaan-persamaan diferensial
,ffiffiil1ian diberikan dua metode untuk menurunkannya: satu dengan menggunakan persamaan-persamaan diferensial
,iA*: ngan menggunakan elemen-elemen diferensial. Dengan demikian bab ini dapat diabaikan tanpa mempengaruhi
,ll Pembelajaran kita.
i:,il i:1ffifl# Bab 4, soal-soal diselesaikan dengan menggunakan integral-integral di
mana integran-integrannya telah
:i dapat diaproksimasikan. Persamaan-persamaan diferensial parsial dibutuhkan untuk menyelesaikan
,-l ,filhtau
,i, *&antitas dalam integran-integran yang tidak diketahui, seperti misalnya distribusi kecepatan di dalam pipa
.,llffi..$.i*Sbrsi tekanan pada airfoil. Persamaan-persamaan diferensial parsial juga dapat mengandung informasi yang
i::'dil # :seperti misalnya titik separasi fluida dari suatu permukaan.
persamaan diferensial parsial untuk suatu variabel dependen, kondisi-kondisi tertentu
li ;,;i;;:{J..#,,il .menyelesaikan suatu
"i :yang berarti, variabel independennya harus ditentukan pada nilai-nilai tertentu dari independen-independen
variabel-variabel independennya berupa koordinat-koordinat ruang (sepefti misalnya kecepatan di dinding
,l#,,ffiti.F,&
.'6$$r i-kondisinya disebut kondisi-kondisi batas. Jika variabei independennya adalah waktu, kondisi-kondisinya
::,#.ffiiffiisi-kondisi awal. Soalnya sendiri secara umum disebut sebagai soal nilai batas.
;:,;*li;',$ batas biasanya muncul dari satu atau lebih dari yang berikut:
$$.kondisi
gas maupun cairan, melekat
.t;iii,ii:r$iill,,ffirrdisi tak-selip dalam aliran kental. Viskositas menyebabkan fluida apapun, baik
,;iiitrliiili.ilffierbatasan sehingga kecepatan fluida di perbatasan mengikuti kecepatan dari perbatasan tersebut. Dalam
kasus perbatasan tersebut tidak bergerak.
fii;t1r,;111;11*,.a,nyakan
,i:;:lii:ittiiitl$gprponen kecepatan ke tegak lurus dalam aliran tak-kental. Dalam aliran tak-kental di
mana viskositas diabaikan,
vektor.kecepatan memiliki arah tangensial terhadap perbatasan di perbatasan tersebut, jika perbatasannya tidak
. .. r .
oerDorl.
: i : : 1 1p I: :1 : r :: :; i; r: :i lJ rr :l
nan di permukaan bebas.Untuk soal-soal yang melibatkan permukaan bebas, kondisi tekanan di permukaan
iii;iiir::'iii:iiilEl
;iiill;illl,:llt**rs tersebut diketahui. Ini berlaku untuk aliran separasi, di mana terjadi kavitasi dan dalam gerakan
'gslombang
: : .'
tliiiil::,I#1g#14 fuan tak-tunak, kondisi-kondisi awal perlu diketahui, misalnya, kecepatan awal pada suatu waktu harus
pada / = 0. Untuk kebanyakan aliran tak-tunak yang ingin diketahui, sangat sulit untuk menentukan
;1 ii:r{5-}uifunya
.i,,k hgfdl n kecepatannya pada r = 0. Jadi, soal-soal yang memerlukan penyelesaian persamaan-persamaan diferensial
ijp-gffiif.ffi;illturunkan dalam bab ini adalah soal-soal yang membutuhkan kondisi-kondisi batas.
,ltiiri::i fi;i{-persamaan diferensial dalam bab ini akan diturunkan dengan menggunakan koordinat-koordinat kartesian.
mudah untuk menyelesaikan soal-soal tertentu dengan menggunakan koordinat silindris atau sferis;
,i. fl$i#tr
:i.p*f. bmaan diferensial dalam kedua sistem koordinat tersebut diberikan dalam Tabel 5.1.
:::''li:ii$,# energi diferensial tidak akan diberikan dalam buku ini. Persamaan ini diperlukan jika terdapat perbedaan
rltetii ':ji-j$h perbatasan atau jika efek-efek kekentalan sedemikian besar sehingga terbentuk gradien temperatur di
iiffi3 i5fek-efek semacam itu dibahas dalam mata kuliah perpindahan kalor.
69
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 77/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
di mana p diijinkan untuk berubah* di sepanjang elemen tersebut. Jika persamaan di atas disederhanakan, dengan
menganggap bahwa volume kontrol elemental tersebut tidak bergerak, diperoleh
dtpul, D{pvl_ ap
-_f ls.2)
dx dt, dt
---:
(o,ot?t d, d,
U * d) ay\
')
pu dy dz
(0".'* a*) at a,
pv dr d:.
Diferensiasikan produk-produknya dan masukan variasi ke arah z. Maka persamaan kontinuitas diferensialnya dapat
dituliskan dalam bentuk
d * ud *,0 *
r)t dx d\)
,o ,* o(*.* . *)= o (5.3)
Keempat suku pertama membentuk derivatif material [lihat Per. (3.11)] sehingga Pers. (5.3) menjadi
oJ,*rl*.X.*) =o (5.4)
yang merupakan bentuk paling umum dari persamao, kortinuitos dife)ensialdalam koordinat kartesian.
Persamaan kontinuitas diferensial ini seringkali dituliskan dengan menggunakan operator vektor
(5.5)
Sehingga Pers. (5.4) mengambil bentuk dx df
v=9i* -i*3r.
dz,
D,DJ
* pV'V = o (s.6)
di mana vektor kecepatannya adalah V = ai + vj + wk. Skalar V.V disebut divergens dari vektor kecepatan.
Untuk aliran inkompresibel, densitas partikel fluida tetap konstan, artinya,
D =dP*ud *ro'dv**oP=o o.n
Dt 0r'-'dx dz
jadi densitas tidak harus konstan. Jika densitasnya memang konstan, seperti yang seringkali dijumpai, maka setiap suku
dalam Pers. (5.7) adalah 0. Untuk aliran inkompresibel, Pers. (5.4) dan (5.6) juga mengharuskan
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 78/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
dx dy *4=o
d *0^' atau v.v=o (5.8)
dz
Persamaan kontinuitas diferensial untuk aliran inkompresibel dalam koordinat silindris dan sferis diberikan dalam
Tabel 5.1.
coNToH 5.1
Udara mengalir dengan kecepatan seragam di dalam sebuah pipa dengan kecepatan yang diukur di sepanjang garis tengah pada
interval 4O cm reperti ditunjukkan dalam *trr. 5.2. Jika densitas di titik 2 adalah 1,2 kg{m3, estimasikanlah gradien densitas di
titik 2.
Gambar 5.2
Penyele*aiafll Persamaan kontinuitas (5.3) digunakan kmena densitasnya berubah. Persamaan ini disederhanakan sebagai
berikut:
* -li. o(*. -P*
# 'ofr*'#.
Selisih tengah* (central dffirencel digunakan unruk mengaproksimasi gradien kecepatan dudx di
#t.#)=o '*=titik 2 karena informasi diberikan
di tiga titik yang adalah sebagai berikut:
4=M=
dx- Lx -
52=
0.80
-Y =-t5m/(s.m)
Estimasi terbaik dari gradien densitas, dengan menggunakan informasi yang diberikan. adalah
AL =
0x -lu qdx-= -*(-rs)
60' '"' = 0,3 kg(m4)
Jadi ada enam komponen tegangan yang harus dihubungkan dengan tekanan dan komponen-komponen kecepatan.
Hubungan-hubungan tersebut disebut sebagai persamaan-persamaan konstitutif; ini adalah persamaan-persamaan yang
tidak diturunkan akan tetapi diperoleh melalui pengamatan di laboratorium.
Selanjutnya, aplikasikan hukum kedua Newton pada elemen dalam Gbr. 5.3, dengan mengasumsikan tidak ada
tegangan geser yang bekerja ke arah z (kita akan menambahkannya belakangan) dan bahwa gravitasi bekerja hanya ke
arah z:
(o- * * r,) dy dz - o,*dy dz* (r,, * rl dxctz- r,, dxdz = pdxdy dz H (5.10;
*
* Selisih depan (forward difference) akan menghasilkan Dlld.r. = (52 - 60)/0,40 = -20. Selisih belakang (backward difference) akan menghasilkan
6u1tr, = (60 - 64)10,40 = -10. Selisih tengah memberikan aproksimasi terbaik.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 79/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
do",
o"' +-a\
d),
dr..
t + -Ldt'
'" dy
0r*
T + --A-Y
^] dx
do
d**
)x
-ax
I
lo
\" * 5dyl ,r'l dx dz - orrdx dz* (r,,, * ufi *),," - t* dydz = pdxdy dz
Dv
Dt
"#*"#*"#=
0o_. dr^ dr pH
do,, a;-, dt
u* x.*= pDd (s.12)
AP
YDr-
^Du - 0x
(5.1J)
Dt -
^D' -aP
Ay
pD;i = -*- or
Dalam bentuk vektor [lihat Pers. (5.5)], ini menjadi persamaan Euler yang terkenal itu
Ps#=-vP-P{k (s.14)
Untuk aliran tunak dengan densitas konstan, Pers. (5.14) dapat diintegralkan
yang berlaku untuk aliran-aliran tak-kental.
di sepanjang suatu streamline untuk menghasilkan persamaan Bernoulli [Pers' (3.25)].
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 80/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Jika kekentalan memiliki efek yang signifikan pada aliran, Pers. (5.12) harus digunakan. Persamaan-persamaan
konstitutif* menghubungkan tegangan dengan medan kecepatan dan tekanan; persamaan-persamaan tersebut tidak diturunkan
akan tetapi dirumuskan melalui pengamatan-pengamatan di laboratorium. Untuk suatu fluida Newtoniant isotropik{.
perumusannya adalah
o,,=-p*zp*+rrv.v u(*. *)
'.,=
o,,.'' = -p * ztt4
d\.
+ iv.v ,.,= ,(*,_
*)
o-" = -p * zlr P + iv.v
d7
,r,= u(,*. #)
(5'Isl
Untuk kebanyakan gas, hipotesis Stokes dapat digunakan sehingga )" = -2N3. Jika tegangan-tegangan normal di atas
dijumlahkan, dihasilkan
p = -iI (o* + 9,r + o.. ) (5.16)
yang menunjukkan bahwa tekanan merupakan rata-rata negatif dari ketiga tegangan normal dalam kebanyakan gas.
termasuk udara, dan di semua cairan di mana V.V = 0.
Jika Pers. (5.15) dimasukkan ke dalam Pers. (5.12) dengan menggunakan )'= -21il3, diperoleh hasil
p oi, = -
*., (* . .'r'],.
\ 3-(*. * . y)
uu:;
- *.,(#.
p
H =
#. #). \ *(*. *. *) o.]n
pH=-X.r(# f-:;fdy'
r)'v d'v
...l
dz')
\
(5.18)
pyi=-*.r(* + {4 +
dy' dz'I -
1) 1)
-d:Y-l
\
ps
vr=4*4*4
dX dy" dz'
\s. t9)
dan mengulangi langkah-langkah yang menghasilkan Pers. (5.13) sampai Pers. (5.14), persamaan-persamaan Navier-Stokes
dapat dituliskan dalam bentuk vektor sebagai
p#=-Yp+trtYzv+pg (s.20)
Persamaan-persamaan Navier-Stokes dalam koordinat silindris dan sferis diberikan dalam Tabel 5.1
*
Persamaan-persamaan konstitutif untuk koordinat silindris dan sferis ditunjukkan dalam Tabel 5.1.
i Suatu fluida Newtonian memiliki hubungan laju tegangan-regangan yang linier.
i Suatu
-. fluida isotropik memiliki properti-properti yang indepenrlen terhadap arah di suatu titik.
Fluida homogen memiliki properti-properti yang independen terhadap posisi
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 81/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Kontinuitas Tegangan
Silindris Silindris
oz-p + 2tt :
o,,=
dv- r)v Jv
t,,=tt\d;.fr) t
Momentum
Silindris Sferis
p
* -': = -y, + ps, +r(v'u.- i; - ibrl O,,= -p * 2y*
* ., #(?)]
Sferis
,l + ,$
.,,=,,,[*o
Dv, dn
P p-P , =-,*Ps,
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 82/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
CONTOH 5.2 Air mengalir dari sebuah penampung di antara dua pefat yang disusun. sangat berdekatan, seperti ditunjukkan
dalam Gbr. 5.4. Tuliskanlah persamaan-persamaan yang telah disederhanakan yang diperlukan untuk menentukan kecapatan
keadaan runak dan distribusi tekanan di antara kedua pelat. Abaikanlah variasi z dalam distribusinya dan efek-elek gravitasi.
Jangan abaikan v(x. )).
Gambar 5.4
?,*?'+U=o
dx dy dz
Dengan mengingat bahwa
P l'*
* 'q''l
\ dx
*
dx '(*.
dt/ = - {z *.
\dr, d),
*\I
dz.
***
3x =o d"v
(ulu + y+l
^1
CONTOH 5,3 tntegralkanlah Persamaan Euler (5.14) di sepanjang streamline yang ditunjukkan dalam Gbr. 5.5 untuk aliran tunak
dengan densitas konstan dan tunjukkan bahwa yang dihasilkan adalah persamaan Bemoulli (3.25).
V=Vs
streamline
0
ft= sir e
1t;,: sin o
Gambar 5.5
Penyelesaian: Perrama-tama. buatlah sketsa suatu streamline umum dan tunjukkan koordinat-koordinat yang tegak lurus
dan tangensial rerhadap streamline tersebut sehingga vektor kecepaunnya dapat dituliskan sebagai 14. seperti yang kita lakukan
dataml Cbr. 3.10. Perrama-tama kita akan mengekspresikan DY/DI daltm koordinat-koordinat ini.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 83/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
,# =#. r* .
f.*= vs ff. ui*
di mana J3/?s adalah bukan nol karena 3 dapat berubah arah dari satu titik ke titik lainnya pada streamline: ini merupakan kuanritas
vektor ke arah il. Pengaplikasian p€rsamaan Euler di sepanjang sueamline (ke arah s) memungkinkan kita untuk menuliskan
pvNa,=_*_*#
Di mana kita mengacu ke Gbr. 5.5 untuk menuiiskan (ft), = a./a, Derivatif-derivatif parsial diperlukan karenakuantiras-kuantitas
dapat berubah ke arah tegak lurus. Persamaan di atas dapat dituliskan
*(4.0*Pr')=o
jika densitas p adalah konstan. Ini berarti bahwa di sepanjang streamline.
\r I
yr- n
*up + ge = konstan
Ini adalah persiunaan Bernoulli yang membutuhkan kondisi-kondisi yang sama seperti ketika dihrrunkan dalarn Bab 3.
Tiga persamaan Navier-Stokes skalar dan persamaan kontinuitas membentuk empat persamaan yang dapat digunakan
untuk menentukan empat variabel u, v, w dan p, jika diberikan kondisi-kondisi awal dan batas yang tepat. Persamaan-
persamaan ini tidak linier yang disebabkan oleh suku-suku percepatannya, seperti misalnya udvld,- di sisi kiri, oleh
karena itu, penyelesaian untuk persamaan-persamaan ini mungkin tidak unik, artinya, penyelesaian yang ditentukan dari
persamaan-persamaan di atas mungkin bukanlah yang teramati di laboratorium. Sebagai contoh, aliran di antara dua
silinder yang berotasi dapat diselesaikan dengan menggunakan persamaan-persamaan Navier-Stokes sehingga hasilnya
berupa aliran yang relatif sederhana dengan streamline-streamline yang melingkar; penyelesaiannya dapat juga menjadi
aliran dengan streamline-streamline yang menyerupai pegas ulir yang dililitkan pada silinder seperti sebuah torus, dan
ada banyak lagi aliran-aliran kompleks yang juga merupakan solusi dari persamaan-persamaan Navier-Stokes. semuanya
memenuhi kondisi-kondisi batas yang sama.
Persamaan-persama'an momentum diferensial (persamaan-persamaan Navier-stokes) dapat diselesaikan dengan cukup
mudah untuk beberapa geometri sederhana. Akan tetapi persamaan-persamaan tersebut tidak dapat diselesaikan untuk
aliran turbulen yang paling sederhana sekalipun; aliran turbulen bersifat sangat tidak tunak dan tiga dirnensi sehingga
memerlukan ketiga komponen kecepatannya ditetapkan di semua titik di daerah yang diinginkan pada suatu waktu awal,
misalnya / = 0. Informasi yang demikian hampir tidak mungkin diperoleh, bahkan untuk geometri yang paling sederhana.
Oleh karena itu, penyelesaian terhadap aliran-aliran turbulen diperoleh melalui eksperinren dan tidak dengan menggunakan
persamaan-persamaan.
(s.21)
Po*=rv'zr+ff
di mana K adalah konduktivitas termal. Untuk aliran gas ideal inkompresibel, ini menjadi
K = ov'r (s.23)
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 84/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
5.1 Komponen x dari kecepatan dalam sebuah aliran datar tertentu. bergantung hanya pada y melalui hubungan
u(y) = Ay. Tentukanlah komponen y v(r, y) dari kecepatan jika v(x, 0) = 0.
Persamaan kontinuitas untuk aliran datar ini (dalam aliran datar terdapat hanya dua komponen kecepatan yang bergantung
pada dua variabel ruang) mengharuskan
d, =
e;--d, a* -"
Ou
- -dv -d, = -dLql')
A--a*-- = n
Penyelesaian untuk Dr,/Dy = 0 adalah v(x, y) =flx). Akan tetapi v(x,0) = 0, sebagaimana diberikan, sehinggaflx) = 0 dan
v(x, 1,) = 0. Cara satu-satunya untuk r,(x, y) menjadi bukan nol adalah jika u(x, 0) adalah bukan nol.
r'-=4ll--1,\cos0
\t')"\l)z vo=--4i t+-1.) sine v-=0
merepresentasikan aliran kompresibel yang dimungkinkan?
Koordinat-koordinat (r 0 e) adalah koordinat-koordinat silindris. Jadi, Tabel 5.1 memberikan persamaan kontinuitas yang
digunakan:
f,fiv',t.+*.uf=o
Masukkan komponen-komponen kecepatan ke dalam persamaan ini dan peroleh
t'gTi (, . -X (, .)).* e=
i) o
Kontinuitas terpenuhi, jadi medan kecepatan ini merupakan aliran inkompresibel yang dimungkinkan.
5.3 Gunakan persamaan-persamaan momentum diferensial untuk aliran seragam inkompresibel yang bergerak ke
arah suatu pelat datar, misalnya, angin yang menerpa dinding vertikal, dan tentukanlah ekspresi untuk tekanan
gradiennya.
efek Asumsikan
kekentalan dan gravitasi datar di mana hanya komponen-komponen x dan y saja yang bukan nol dan efek-
aliran diabaikan.
Pers. (5.18) disederhanakan sebagai berikut:
=V.V(ui+uj+wk)
(v.v)Y
=
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 85/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Soal-soal Thmbahan
5.6 Teorema divergens, juga disebut teorema Gaass, dituliskan dalam bentuk vektor sebagai
Jn iae = Jv n.rv
di mana B merepresentasikan vektor .unupuJ dan area ,"LrUuun A mengelilingi volume v. epttasikan teorema ini ke
persamaan kontinuitas integral dalam Pers. (4.13) untuk aliran tunak dan turunkan Pers. (5.6).
5.7 Di dalam suatu jalur pipa terjadi aliran kompresibel sebuah gas. Asumsikan aliran seragam dengan arah -r di sepanjang sumbu
pipa dan nyatakan persamaan kontinuitas yang teiah disederhanakan.
5.8 Aliran tunak inkompresibel sebuah fluida. seperti misalnya aliran berstrata air asin (seperti di dalam isthmus di antara sekelompok
air tawar dan sekompok air asin). mengalir di dalam sebuah saluran di mana terdapat perubahan mendadak pada ketinggian
dasar saluran (ini memungkinkan terjadinya u dan 1, yang bukan nol). Asumsikan tidak terjadi variasi ke arah z dan tuliskanlzLh
kedua persamaan yang dihasilkan dari persamaan kontinuitas. (Eksperimen menunjukkan bahwa daerah stagnan dari fluida
terjadi di depan suatu kenaikan ketinggian yang mendadak di dasar sebuah saluran di dalam aliran berstrata. Fenomena ini
mengakibatkan penumpukan smctg dt Los Angeles pada saat angin berhembus ke arah kota, akan tetapi di kota New York yang
populasinya lebih padat tidak terdapat penumpukan smog yang substansial. Di arah timur Los Angeles terdapat pegunungan
sedangkan di bagian barat New York tidak ada.)
5.9 Suatu aliran isotermal terjadi di dalam.sebuah saluran. Tunjukkanlah bahwa persamaan kontinuitas dapat dituliskan sebagai
Dp = pY.V untuk gas ideal.
5.10 Suatu fluida inkompresibel mengalir secara radial (tidak ada komponen 0 atau @) ke dalam sebuah saluran pembuangan air
yang kecil dan berbentuk bulat. Bagaimanakah komponen radial dari kecepatan harus bervariasi terhadap radius sebagaimana
ditentukan oleh kontinuitas?
5.11 Jika komponen x dari vektor kecepatan adalah konstan dalam sebuah aliran datar, bagaimanakah komponen y dari vektor
kecepatan tersebut?
gradien densitas dalam Contoh 5.1 jika (a) selisih depan digunakan dan (D) selisih belakang digunakan. Berapapkah
5.12 persentase
Hitunglah kesalahan untuk masing-masing, jika diasumsikan bahwa jawaban dalam Contoh 5.1 adalah benar?
5.13 Komponen x dari vektor kecepatan diukur pada tiga lokasi yang telpisah 8 mm pada garis tengah sebuah kontraksi yang
simetris. Pada titikA, B dan C, pengukuran menghasilkan masing-masing 8,2,9,4 dan l1,l m./s. Estimasikanlah komponen _y
dari kecepatan 2 mm di atas titik B di dalam aliran tunak, datar dan inkompresibel ini.
5.14 Jika, di dalam suatu aliran datar. kedua komponen kecepatannya diberikan oleh
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 86/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
5.21 Jika suatu aliran tunak fluida terjadi di sekitar sebuah silinder panjang, tiga persamaan apa sajakah yang dibutuhkan untuk
menentukan medan kecepatan dan tekanannya jika efek-efek kekentalannya signifikan akan tetapi efek-efek gravitasinya tidak
signifikan? Kondisi-kondisi batas apa sajakah yang akan terdapat pada silinder? Ekspresikan persamaan-persamaan tersebut
dalam koordinat silindris. Mengaculah ke Tabel 5.1.
5.22 Jika suatu aliran tunak fluida terjadi di sekitar sebuah bola, tiga persamaan apa sajakah yang dibutuhkan untuk menentukan
medan kecepatan dan tekanannya jika efek-efek kekentalannya signifikan akan tetapi efek-efek gravitasinya tidak signiflkan?
Kondisi-kondisi batas apa sajakah yang akan lerdapat pada silinder? Ekspresikan persamaan-persamaan tersebut dalam koordinat
silindris. Mengaculah ke Tabel 5.1.
5.23 Verifikasikan bahwa (V.V)V dengan menggunakan koordinat kartesian dengan mengasumsikan aliran tunak.
ff =
5.24 Tentukanlah gradien tekanan Vp untuk aliran inkompresibel dalam Soal 5.15, dengan mengasumsikan aliran tak-kental dengan
efek-efek gravitasi yang dapat diabaikan.
5.25 Tentukanlah gradien tekanan Vp untuk aliran inkompresibel dalam Soal 5.2, dengan mengasumsikan aliran tak-kental dengan
efek-efek gravitasi yang dapat diabaikan.
5.26 Sederhanakanlah persamaan Navier-Stokes yang tepat untuk aliran di antara pelat-pelat paralel dengan mengasumsikan a =
z$) dan gavitasi ke arah e. Streamline-streamline diasumsikan paralel terhadap pelat-pelat sehingga v = w = 0.
5.27 Sederhanakanlah persamaan Navier-Stokes yang tepat untuk aliran di dalam pipa dengan mengasumsikan v" = vz(r) dan gavitasi
5.29 Masukkanlah persamaan-persamaan konstitutif (5.15) ke dalam persamaan-persamaan momentum (5.12) dan tunjukkanlah bahwa
yang diperoleh adalah persamaan-persamaan Navier-Stokes (5.18), dengan mengasumsikan fluida inkompresibel homogen.
5.30 Asumsikan bahwa suatu aliran tidak homogen, artinya, terjadi gradien temperatur di dalam aliran sehingga viskositasnya
tidak konstan. dan tuliskanlah persamaan-persamaan momentum diferensial komponen x untuk aliran inkompresibel dengan
menggunakan persamaan-persamaan konstitutif (5. 15).
5.31 Gunakanlahp untuk melambangkan rata-rata negatif dari ketiga tegangan normal di dalam sebuah aliran gas di mana hipotesis
Stokes tidak berlaku. Tentukanlah ekspresi untuk (p - p ).
,4*&
s.7 dx 'dx =o 5.19 (25 - 12) cos 0
s.8 uo
dx =-rd 4=- 5.20
0o
-11
dx
**=,ff dun*.*-y=pH
Dv Dx dv
5.23 Lihatlah soal yang diberikan
5.9 Lihatlah soal yang diberikan
dxdvP*P=o
s.ts s.28 +x=,(#.+*- vo
12
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 87/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Analisis Dimensional
dan keserupaan
6.1 PENDAHULUAN
Banyak soal yang ingin diselesaikan dalam mekanika fluida tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan pcrqamaah:
persamaan integral darlatau diferensial. Pergerakan angin di sekitar stadion sepakbola, aliran air melalui hidrstu$$,:
raksasa, aliran udara di sekitar deflektor pada sebuah truk, pergerakan gelombang di sekitar dermaga atau kaptl_dan
aliran udara di sekitar pesawat terbang merupakan contoh-contoh soal yang diteliti di laboratorium dengan * ,
model-model. Akan tetapi, penelitian laboratorium dengan menggunakan model membutuhkan biaya safig,ti#ul
sehingga untuk menurunkan biaya digunakan parameter-parameter non-dimensi. Parameter-parameter de ill.sd
digunakan dalam studi-studi numerik dengan alasan yang sama. ..
Parameter-parameter non-dimensi diperoleh dengan menggunakan metode yang disebut analisis dimensiona*,
yang akan diberikan dalam Subbab 6.2. Metode ini didasarkan pada konsep kehomogenan dimensional; $.qIeEAfl tl
di dalam suatu persamaan harus memiliki dimensi-dimensi yang sama. Hanya dengan menggunakan ide iniia}*f-.4' at
meminimalkan jumlah parameter-parameter yang diperlukan dalam eksperimen ataupun analisis analitik, {ffi:y ng
'
akan ditunjukkan. Persamaan manapun dapat diekspresikan dalam parameter-parameter non-dimensi dengal*. qp;l
setiap sukunya dengan salah satu suku lainnya. Sebagai contoh, perhatikan persamaan Bemoulli
,r,,i.iiii;ii,i.
80
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 88/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
V
.-..._>
Untuk menampilkan hasil-hasil dari suatu studi eksperimental, gaya hambat dapat diplot sebagai fungsi dari Y untuk
berbagai nilai radius R dengan menjaga variabel-variabel lainnya tetap. Kemudian plot kedua dapat menunjukkan gaya
hambat untuk berbagai nilai L dengan menjaga variabel-variabel lainnya tetap, demikian seterusnya. Plorplot tersebut
dapat berbentuk seperti dalam Gbr. 6.2. Untuk memvariasikan viskositas dengan menjaga densitas tetap dan kemudian
densitas dengan menjaga viskositas tetap memerlukan berbagai jenis fluida sehingga menjadi suatu studi yang sangat
kompleks, bahkan mungkin tidak mungkin.
FD
Gambar 6.2 Gaya hambat versus kecepatan. (a) L, tt, p tetap dan (b) R, lt, p tetap.
Hubungan aktual yang menghubungkan gaya hambat dengan variabel-variabel lainnya dapat diekspresikan sebagai
suatu set parameter-parameter non-dimensi, seperti dalam Gbr. 6.2, sebagai
Fp ilPVR R\
-
pvz nz-r\ Lt 'L)
(6.4)
(Prosedur untuk melakukan ini akan diberikan selanjutnya). Hasil-hasil dari suatu studi yang menggunakan hubungan
di atas biasanya lebih terorganisir dibandingkan dengan studi yang dicontohkan oleh kurva-kurva dalam Gbr. 6.2. Studi
eksperimental membutuhkan hanya beberapa model berbeda, masing-masing dengan rasio R/l yang berbeda-beda, dan
hanya satu fluida, apakah udara ataukan air. Mengubah-ubah kecepatan dari fluida yang mendekati model, suatu hal yang
mudah dilakukan, dapat mengubah kedua parameter non-dimensi lainnya. Plot dari f o\pV2n\ versus pVRlpr untuk
beberapa nilai dari RIL akan memberikan hasil-hasil dari studi tersebut.
Sebelum kita masuk ke dalam detail pembentukan parameter-parameter non-dimensi dari Pers. i6.4.1. kita akan
meninjau ulang dimensi-dimensi pada kuantitas-kuantitas yang diinginkan dalam mekanika fluida. Banyak kuantitas
memiliki dimensi-dimensi yang jelas, akan tetapi beberapa dimensi lainnya tidak terlalu jelas. Han.va terdapat tiga
dimensi dasar karena hukum kedua Newton dapat digunakan untuk menghubungkan dimensi-dimensi dasar tersebut.
Dengan menggunakan F, M, L danT sebagai dimensi untuk gaya, massa, panjang dan waktu, kita lihat bahwa F = ma
mengharuskan dimensi-dimensi tersebut saling berhubungan melalui
F= M+ (.6.s)
T'
Kita memilih menggunakan sistem M L 7} dan Pers. (6.5) untuk menghubungkan F dengan M, L dan
- - L Jika
temperatur diperlukan, seperti halnya dalam aliran suatu gas kompesibel, suatu persamaan keadaan, misalnya
p=pRT (6.6)
dapat diekspresikan secara dimensional sebagai
aSistemF-L-Tdapatjugadigunakan.MenggunakansistentM-L-Thanyalahsuatupilihansaja.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 89/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
M - akan
sistemsama
yang L - T,
diperoleh melaluiinilah
karena sistem yang
sistem F -akan
L - digunakkan dalam
T, jika memang digunakan. soal-soal dalam bab ini. Hasil-hasil
menyelesaikan
ingin
Teorema Buckingham n digunakan untuk membentuk parameter-parameter non-dimensi, jika diketahui suatu hubungan
fungsional seperti misalnya Pers. (6.3). Tuliskanlah variabel utama yang diinginkan sebagai suatu fungsi umum, seperti
misalnya
xt = f({2, x1, x4, ..., xil) (6.8)
di mana m jumlah total variabel. Jlka m adalah jumlah dimensi-dimensi dasar, biasanya 3, teorema Buckingham
adalah
z mengharuskan (n - m) kelompok-kelompok variabel non-dimensi, suku-suku ru, berhubungan melalui
tt, = fr(tc2, 7h,..., |Tn*n) (6.e)
dimana z, dipilih untuk menyimpan variabel dependennya [ini adalah F, dalam Pers. (6.3)] dan suku-suku n lainnya
menyimpan
suatu dimensivariabel-variabel independen.
tertentu hanya dalam Harus diperhatikan
satu variabel; bahwa
misalnya, dalam suatu hubungan fungsional
hubungan tidak
v = f(d, /, p), densitas dapat menyimpan
p tidak dapat terjadi
karena merupakan satu-satunya variabel yang menyimpan dimensi M, jadi M tidak memiliki kemungkinan dicoret untuk
membentuk suatu suku zr non-dimensi.
Langkah-langkah yang diikuti ketika mengaplikasikan teorema Buckingham n adalah:
1. Tuliskanlah variabel dependen sebagai suatu fungsi dari (n - 1) variabel independen. Langkah ini memerlukan
pengetahuan mengenai fenomena yang sedang diamati. Semua variabel yang mempengaruhi variabel dependen
harus dimasukkan dan semua variabel yang tidak mempengaruhi variabel dependen tidak boleh dimasukkan.
Dalam kebanyakan soal, hubungan ini akan diberikan.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 90/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
2. Kenalilah m yariabel, variabel-variabel berulang yang dikombinasikan dengan variabel-variabel lainnya untuk
membentuk suku-suku tt. m variabel ini harus memiliki dimensi=dimensi dasar yang ada di dalam n variabel dari
hubungan fungsional yang dimaksud, akan tetapi tidak boleh membentuk suku n non-dimensi secara terpisah.
Perhatikan bahwa sudut adalah non-dimensi, jadi bukan merupakan kandidat sebagai variabel berulang.
3. Gabungkan setiap dari (n - m') variabel dengan variabel-variabel berulang untuk membentuk suku-suku z.
4. Tuliskanlah suku z yang menyimpan variabel dependen sebagai suatu fungsi dari suku-suku r lainnya.
Langkah 3 dilakukan melalui pengamatan ataukah prosedur aljabar. Metode pengamatan akan digunakan dalam sebuah
contoh. Untuk mendemonstrasikan prosedur aljabar, kita akan membentuk suku z dari variabel U R,, p dan p. Ini
dituliskan sebagai
tr = v"Rb p' l-Ld
(6.10)
Dengan mencocokkan pangkat pada setiap dimensi dasar diperoleh sistem persamaan
.M: 0=c+d
L : 0=a+b-3c-d (6.12)
T: 0=-a-d
Solusinya adalah
c=-d a=-d b=-d (6.13)
Suku zr ini adalah non-dimensi terlepas dari nilai dari d. Jika kita menginginkan V di dalam penyebut, gunakan d = li
jikakitamenginginkanVdidalampembilang,gunakand=-l.Gunakand=-lsehingga
VRo (6.1s)
Lt
Misalkan hanya ada satu suku fi yang dihasilkan dari analisis. Suku n tersebut hkan sama dengan suatu konstanta
yang akan ditentukan melalui eksperimen.
Akhirnya, perhatikan suatu hubungan fungsional yang sangat umum antara perubahan tekanan Ap, panjang /, kecepatan
V, gravitasi g, viskositas tr1, densitas p, kecepatan suara c, tegangan permukaan o dan kecepatan sudut f2. Semua variabel
ini mungkin tidak mempengaruhi suatu soal, akan tetapi menarik untuk mengamati hubungan terakhir dari suku-suku
non-dimensi. Analisis dimensional dengan menggunakan V, I dan p sebeagai variabel-variabel berulang memberikan
hubungan
Lp "lv2 PVI v plv2 an \
(6.16)
pV2 '\/g' 11 c o'Vl
Setiap suku yang muncul di dalam hubungan ini merupakan parameter yang penting dalam situasi-situasi aliran tertentu.
Suku non-dimensi dengan nama umumnya diurutkan sebagai berikut:
uv'
o =We Bilangan Weber
o/ Bilangan Strouhal
=St
V
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 91/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Tidak semua bilangan di atas ingin diketahui dalam suatu aliran tertentu; hampir tidak mungkin bahwa efek-efek
kompresibilitas dan tegangan permukaan akan mempengaruhi aliran yang sama. Walaupun demikian, bilangan-bilangan
ini adalah parameter-parameter non-dimensi utama di dalam studi mekanika fluida. Bilangan Euler ingin diketahui dalam
kebanyakan aliran, bilangan Froude dalam aliran-aliran yang memiliki permukaan bebas di mana gravitasi signifikan
(misalnya, pergerakan gelombang), bilangan Reynolds di daiam aliran-aliran di mana efek-efek kekentalan menjadi
penting, bilangan Mach di dalam aliran-aliran kompresibel, bilangan Weber di dalam aliran-aliran yang dipengaruhi oleh
tegangan permukaan (misalnya, semprotan yang mengandung butiran-butiran) dan bilangan Strouhal di dalam aliran-aliran
di mana rotasi atau pergerakan periodik memegang peranan. Setiap biiangan ini, dengan pengecualian bilangan Weber
(efek-efek tegangan permukaan tidak memiliki aplikasi teknik yang penting), akan muncul di dalam aliran-aliran yang
dipelajari dalam bab-bab selanjutnya. Catatan: bilangan Froude seringkali didefinisikan V2llg; ini tidak akan mempengaruhi
penyelesaian soal-soal.
ONTOH 6.1 Penuru nan tekanan Ap di sepanjang sebuah pipa dengan panjang L diasumsikan bergantung pada kecepatan rata-
rata V. diameter pipa D. ketinggian rata-rata e dari elemen-elemen kekasaran pada dinding pipa. densitas uida p dan viskositas
uida trr. Tuliskanlah suatu hubungan antara penurunan tekanan clan variabel-variabel lainnya.
Penyelesaian: Peflama-tama. pilihlah variabel-variahel berulangnya. Jangan nremilih lp
karena merupakan variabel
dependennya. Pilihlah salah satu saja dari antara D, L dan e karena semuanya sama-sama memiliki dimensi panjang. Pilihlah
valiabel-variabel yang dianggap+ paling mempengaruhi penurunan tekanan: V. D d,an p. Selanjutnya. ruliskanlah dimensi pada
setiap variabel tTabel 6.1):
Suku n yang kedua diperoleh dengan menggabungkan I dengan ketiga variabel berulang V D dan p. Karena baik I maupun D
memiliki dimensi panjang. suku z kedua adalah
* _L _"^
"z-D
7t"
=
Suku n yang ketiga tlihasilkan dari menggabungkan e dengan variabel-variabel berulang. e memiliki dimensi panjang jadi suku
n ketiga adalah
- _e
"l-D
Suku n yang terakhir dipcroleh dengan menggabungkan m dengan V. D dan p. lt dan p dua-duanya memiliki dimensi M sehingga
harus membentuk rasio pl1t. lni menempatkan I di dalam pembilang sehingga mengharuskan V berada di dalam pembilang. lni
menempatan L di dalam penyebut sehingga D harus muncul di dalam pembilang. Jadi suku p yang terakhir aclalah
gVD
=
"u
tr'
Ekspresi yang terakhir menghubungan suku-suku zr sebagai
Lp '.tL
pV)If e p\rDy
\D' D' p I
Jika t dipilih sebagai variabel berulang, hanya akan menggantikan D karena memiliki dimensi yang sama.
* hti sering diperdebatkan. Baik D nruupun L dapat dipilih. tergantttng mana 1,ang lebih berpengaruh
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 92/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Aplikasi dari keserupaan didasarkan pada tiga tipe similaritas. Peftama-tama, suatu model harus berbentuk serupa
dengan prototipenya, artinya, rasio panjang harus konstan titik-titik yang bersesuaian pada model dan prototipe. Sebagai
contoh, jika rasio panjang dari model dan prototipenya adalah ,t, maka setiap rasio panjang yang lain adalah ), juga. Jadi
rasio areanya menjadi t dan rasio volumenya adalah i3. Ini adalah similaritas geometrik.
Yang kedua adalah similaritas dinamik: semua rasio gaya yang bekerja pada elemer.r-elemen massanya masing-masing
dalam model dan prototipenya adalah sama. dihasilkan dengan menyamakan bilangan-bilangan non-dimensi
di dari Pers. {6.\7). Jika efek-efek kekentalan Ini
yang tepataliran berpengaruh, bilangan-bilangan Machnya disamakan; jika gravitasi
mempengaruhi aliran, bilangan-bilangan Froudenya disamakan; jika kecepatan sudut mempengaruhi aliran, bilangan-bilangan
Strouhalnya disamakan dan jika tegangan permukaan mempengaruhi aliran, bilangan-bilangan Webernya disamakan.
Semua bilangan ini dapat ditunjukkan sebagai rasio gaya-gaya, jadi menyamakan bilangan-bilangan ini di dalam suatu
aliran tertentu sama saja dengan menyamakan rasio-rasio gaya di dalam aliran tersebut.
Tipe similaritas yang ketiga adalah similaritas kinematik; rasio kecepatannya adalah sama antara tidk-titik yang
bersesuaian di dalam aliran di sekitar model dan prototipe. ini dapat ditunjukkan dengan memperhatikan rasio gaya-gaya
inersial, dengan menggunakan gaya inersial sebagai
di mana percepatan a+'= V clVlcls telah digunakan. Jadi rasio gaya-gaya antara rnodel dan prototipenya adalah
(F,) v2 12
:ttt - 11=konslan \6.19t
tt t)P v;t;
yang menunjukkan bahwa rasio kecepatan adalah konstan antara titik-titik yang bersesuaian jika rasio panjangnya adalah
konstan, artinya, jika terdapat similaritas geometrik (kita asumsikan rasio densitas p*lprkonstan antara titik-titik yang
bersesuaian di dalam kedua aliran).
Mengasumsikan terdapat similaritas menyeluruh antara model dan prototipe, kuantitas-kuantitas yang dicari sekarang
dapat diprediksi. Sebagai contoh, jika gaya hambat diukur pada aliran di sekitar sebuah benda di mana efek-et-ek kekentalan
memainkan peranan penting, rasio gaya-gayanya [lihat Pers. (6.18)] adalah
(F). * p*v'*l; _
tFnt, pfll-
(6.20)
Jika rasio panjang, skalanya, diberikan dan fluida yang sama digunakan untuk pada model dan prototipenya. gaya yang
bekerja pada prototipe dapat diperoleh. Gaya tersebut adalah
Jadi gaya hambat pada prototipe, dengan g,, = gp, akan menjadi
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 93/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Ini adalah situasi untuk studi model sebuah kapal. Bilangan Reynolds tidak digunakan walaupun gaya hambat kental yang
bekerja pada kapal tidak dapat diabaikan. Kita tidak dapat memenuhi bilangan Reynolds dan bilangan Froude sekaligus
di dalam suatu studi jika fluida yang sama digunakan dalam studi model seperti yang digunakan pada aliran prototipenya;
studi model kapal selalu menggunakan air sebagai fluidanya. Untuk memperhitungkan gaya hambat kentalnya, hasil-hasil
dari studi model yang berdasarkan bilangan Froude disesuaikan dengan menggunakan pengubah-pengubah Qnodifier)
industrial yang tidak dibahas dalam buku ini.
CONTOH 6.2 Sebuah desain cerdas bagian depan sebuah kapal akan diuji di dalam bak air. Gaya hambat sebesar 12.2 N
terukur pada model berskala l:20 jika ditarik pada kecepatan 3,6 m/s. Tentukanlah kecepatan yang sesuai dari kapal prototipenya
dan gayi hambat yang diantisipasi.
Penyelesaian: Bilangan Froude mengatur studi model kapal karena efek-efek gravitasi (pergerakan-pergerakan gelombangl
jauh lebih signifikan dibandingkan efek-efek viskositas. Oleh karena iru.
vo *
.p= Fr.,
Fr. ..* ".-"
utuu =
,ltfi, ^[.g,
Karena gravilasi tidak bervariasi secara signifikan pada bumi. diperoleh hasil
' lr
vn= v' tr',' = l'a x \,Eo = 16'l m/s
Untuk menentukan gaya hambat pada prototipenya, rasio gaya hambat disamakan dengan rasio gaya gravitasi (rasio gaya inersial
dapar digunakan tapi rasio gaya kental tidak karena gaya-Eaya kental telah diabaikan).
lrrL =
(Fr),,,
Povzrti
p,nvzo,l:
.'.'(Fp)r= (Fi*#= D,z x+#x 202= 41 000 N
di mana kita menggunakm rr go p/z karena air laut dan air tawar memiliki densitas yang hampir sama. Hasil-hasil di atas dapat
=
dimodifikasi berdasarkan faktor-faktor yang telah dilembangkan untuk memperhitungkan gaya hambat kental pada kapal.
CONTOH 6.3 Sebuah pompa besar yang menghantarkan 1,2 m3/s air dengan kenaikan tekanan 400 kPa diperlukan untuk
sebuah pembangkit daya hidroelektrik. Perubahan desain yang diusulkan diuji pada sebuah pompa lebih kecil yang berskala l:4.
Estimasikaniah laju aliran dan kenaikan tekanan yang diharapkan dalam studi model tersebut, Jika daya yang dibutuh-kan untuk
mengoperasikan model pompa terukur sebesar 8000 kW. berapakah besarnya daya yang dapat diantisipasi unruk mengoperasikan
pompa prototipenya?
Penyelesaian: Untuk soal aliran intemal ini. bilangan Reynoldsnya akan disamakan
Q, A,vn liv, ,2
*
ff= i,ii^= f:u-=
42
i= 4
Rasio dayanya diperoleh dengan menggunakan daya sebagai gaya dikalikan dengan kecepatan; ini memberikan
P,vi|ovo
%=
w* P^Y2^12*v,
'. tu,= *^(4;\'
\ pt
(*\";
\"mt
=ry =5ookw
t,
Ini adalah hasil yang tidak diperkirakan. Ketika menggunakan bilangan Reynolds untuk mengarah suatu studi model, daya yang
terukur pada model melebihi daya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan prototipenya karena tekanan-tekanan pada model jauh lebih
besar. Perhatikan bahwa dalam contoh ini bilangan Euler akan digunakan untuk memberikan kenaikan tekanan model sebesar
pnv=o
Lpp _ 'ilf,f
* .---.:. = i':. Ap,o=
L'P''= Ap,
lrt"\=
*'\;)= AUC x 4? = 64oo kPa
l* I = 4oo
* -
Untuk alasan ini dan pengamatan bahwa kecepatan pada model jauh lebih besar. studi-studi model tidak umum dilakukan unluk
situasi-situasi (misalnya, aliran di sekitar mobit) di mana bilangan Reynolds merupakan parameter pengarahnya.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 94/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
CONTOH 6,4 Kenaikan tekanan dari arus bebas ke suatu lokasi tertentu di permukaan sebuah model roket terukur sebesar
22kPa pada keeepatan angiil 1200 kmljam. Terowongan angin dijaga pada 90 kPa absolut dan 15"C. Berapakah keceparan dan
kenaikan tekanan.pada prototipe roket pada ketinggian 15 km?
Gaya tekanan adalah LpA = Lpl2 iadi rasio terhadap gaya inersial dalam Pers. (6.18) adalah bilangan Euler, LplpV2.
Dengan menyamakan bilangan-bilangan Eulernya kenaikan tekanan diperoleh sebesar
p.v'^
L LP. * ,_{,,yi" = 22 x 12,3 , 288 r lMl2.
p=
p_,e = " o,rru, go x 216,l , l2o.,
=3.01 kpa
6.1 Tuliskanlah dimensi-dimensi dari suku energi kinetik f,mvz dalam sistem satuan F - L - T.
Dimensi-dimensi pada mV2 adalah
[mv21=M4=rT*=rr
TZ LT'
di mana M = FT2IL diperoleh dari hukum kedua Newton yang dituliskan m = F/a. Satuan-satuan pada FL dalam sistem
51 adalah N'm, sebagaimana diharapkan. Dengan menggunakan sistem satuan M L - -
Z adalah (kg.m2)/s2, yang setara
dengan N.m.
6.2 Kecepatan V dari sebuah beban ketika menyentuh lantai diasumsikan bergantung pada gravitasi g, ketinggian /z
dari tempatnya dijatuhkan dan densitas p dari beban tersebut. Gunakan analisis dimensional dan tuliskan hubungan
antara variabel-variabelnya.
Dimensi-dimensi dari setiap variabel dituliskan sebagai
trl -
v2
sh
Karena suku a ini bergantung pada semua suku a lainnya dan yang lainnya tersebut tidak ada, maka suku ini pasti merupakan
suatu konstanta. Jadi, kita menyimpulkan bahwa
v = C^[ii
Suatu eksperimen sederhana akan menunjukkan bahwa C = "12 Kita lihat bahwa analisis dimensional menyingkirkan
kemungkinan bahwa kecepatan terjun bebas, dengan mengabaikan efek-efek kekentalan (artinya, gaya hambat), bergantung
pada densitas dari bahan (atau beban).
6.3 Sebuah desain mobil baru diusulkan. Proposal tersebut mengusulkan dilakukannya studi pada model l:5 untuk
mengkaji desain tersebut pada kecepatan 90 kmijam. Berapakah kecepatan yang harus dipilih untuk studi model dan
berapakah gaya hambat yang dapat diharapkan pada prototipenya jika gaya sebesar 80 N terukur pada model?
Bilangan Reynolds akan menjadi parameter pengaturnya. Bilangan ini mengharuskan
v^1,
i^ -\4lo
= -rr ' . \/
vm -
I
=vrlk= 9o x 5 = 450 km/jam
"'
Kecepatan yang tinggi ini akan menyebabkan munculnya efek-efek kompresibilitas. Jadi, apakah yang
besar harus dipilih ataukah prototipe harus dibatasi pada kecepatan yang lebih rendah. suatu model lebih
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 95/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Untuk kecepatan yang dihitung di atas, gaya hambatnya akan diperoleh dengan menggunakan Pers. (6.22)
Harus diperhatikan bahwa untuk aliran-aliran dengan bilangan Reynolds tinggi, aliran di sekitar benda-benda tumpul
seringkali menjadi independen terhadap bilangan Reynolds, seperti terlihat dalam Gbr. 8.2 untuk aliran di sekitar sebuah
bola untuk Re > 4 x 105. Ini mungkin kasus yang sama untuk aliran di sekitar sebuah mobil. Selama 1Re). > 5 x 105
keceparan berapapun dapat dipilih untuk studi model. Jika modelnya memiiiki lebar 40 cm, maka kecepatan 100 km/jam
dapat dipilih; pada kecepatan tersebut, bilangan Reynoldsnya, yang bergantung pada lebar, adalah Re = V.l^lvo, - (100
5
000/3600) x0,111,6 x 10 = 7 x 105. Ini jelas merupakan kecepatan yang dapat diterima. Jelaslah bahwa pengetahuan dan
pengalaman diperlukan untuk studi-studi semacam ini.
Soal-soal Thmbahan
6.5 Jika sistern F -L- I digunakan, pilihtah dimensi-dimensi pada setiap yang berikut: (tz) fluks massa, (&) tekanan, (c) densitas,
(rf viskositas dan (e) daya.
Analisis Dimensional
6.6 Gabungkanlah setiap kelompok variabel-variabel berikut ke dalam satu kelompok non-dimensi tunggal, suku n.
(a) Kecepatan V, panjang l, gravitasi g dan densitas p
(&) Kecepatan V, diameter D, densitas p dan viskositas ,u
(c) Kecepatan % densitas p, diameter D dan viskositas kinematik v
(@ Kecepatan sudut f), percepatan gravitasi g, diameter d, dan viskositas pt
6.ll Masukkanlah diameter lubang d dan viskositas p ke dalam daftar variabel dalam Soal 6.9. Tentukanlah ekspresi yang
menghubungkan variabel-variabel tersebut.
6.12 Penurunan tekanan Lp pada suatu potongan horizontal dari suatu pipa berdiameter d bergantung pada kecepatan rata-rata,
viskositas, densitas fluida, tinggi rata-rata dari elemen-elemen kekasaran permukaan dan panjang dari potongan pipa tersebut.
Tuliskanlah ekspresi yang menghubungkan penumnan tekanan dengan variabel-variabel lainnya.
6.L3 Asumsikan sebuah pipa vertikal dan masukkan gravitasi ke dalam daftar variabel dalam Soal 6.12 dan tentukanlah ekspresi
untuk penurunan tekanan.
6.14 Gaya hambat pada sebuah bola bergantung dari diameter dan kecepatan bola, viskositas dan densitas aliran dan gravitasi.
Tentukanlah ekspresi untuk gaya hambat tersebut.
6.15 Gaya hambat pada sebuah silinder diteiiti di terowongan angin. Jika efek-efek dinding dapat diabaikan, hubungkanlah gaya
hambat dengan kecepatan, densitas dan viskositas kinematik angin dan diameter dan panjang silinder.
6.16 Jarak ierbang sebuah bola golf diasumsikan bergantung pada kecepatan awal bola, sudut bola dari pemukul, viskositas dan
densitas udara, jumlah lekukan pada permukaan bola dan diametemya dan gravitasi. Tuliskan ekspresi untuk jarak terbang ini.
temperatur udara mempengaruhi jarak terbang?
Bagaimanakah
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 96/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
6,17 Laju aliran p dari air di dalam sebuah saluran terbuka diasumsikan bergantug pada ketinggian ft dari air dan lebar w dan
kemiringan S dari saluran, tinggi kekasaran dinding e dan gravitasi g. Hubungkanlah laju aliran dengan variabel-variabel
lainnya.
6.18 Gaya angkat Frpada sebuah airfoil berhubungan dengan kecepatanrrya V, panjangnya L, panjangchordnya c. sudut serangnya
o dan densitas p dari udara. Efek-efek kekentalan diasumsikan dapat diabaikan. Hubungkanlah gaya angkat dengan variabel-
variabel lainnya.
6.19 Gaya hambat F, pada sebuah airfoil berhubungan dengan kecepatannya y, panjangnya L, panjang chordnya r, sudut serangnya
cr dan densitas p dan viskositas p dari udala. Efek-efek kekentalan diasumsikan dapat diabaikan. Hubungkanlah gaya angkat
dengan variabel-variabel lainnya.
6.20 Tentukanlah ekpsresi untuk torque yang dibutuhkan untuk memutar sebuah piringan berdiameter d, pada jarak r dari sebuah
pelat datar pada kecepatan rota.si C). suatu cairan mengisi ruang di antara piringan dan pelat.
6.21 Daya Wn yang dibutuhkan untuk memompa bergantung pada kecepatan rotasi impeler f). diameter impeler r/, jumlah N tlari
bilah-bilah impeler, viskositas dan densitas fluida dan perbedaan tekanan Ap. Ekspresi bagaimanakah yang men-Ehubungkan
daya dengan variabel-variabel lainnya?
Fluida
6.22 Tuliskanlah ekspresi untuk torque yang dibutuhkan untuk memutar silinder yang dikelilingi oleh suatu fluida seperti ditunjukkan
dalam Gbr. 6.3. (a) Abaikan efek-efek dari /r. (b) Masukkan efek-efek dari ft.
6.2i Setelah dilakukan studi pada model, kuantitas-kuantitas yang dicari seringkali diprediksi untuk prototipenya. Dengan menggunakan
kecepatan rata-rata 7, dimensi karakteristik I dan densitas fluida p, tuliskanlah rasio dari prototipe terhadap model dari (a)
gaya hambat FD, (b) laju aliran Q, (c) penurunan tekanan Ap dan (fl torque I.
6.24 Sebuah model bola goll'akan diteliti untuk rnenentukan efek-efek dari lekukan-lekukannya. Sebuah bola yang l0 kali lebih
besar dari bola golf aktual digunakan dalam studi terowongan angin. Berapakah kecepatan yang harus dipilih untuk model
untuk mensimulasikan kecepatan protoripe 50 m/s.,
6.25 Sebuah usulan desain dermaga diteliti di saluran air untuk mensimulasikan gaya-gaya yang disebabkan oleh angin topan. Dengan
menggunakan model skala l:10, berapakah kecepatan yang harus dipilih dalam studi model untuk mensimulasikan kecepatan
air 12 n/s?
6.26 Sebuah studi rnodei yang diusulkan untuk sebuah pesawat terbang kecepatan rendah akan dilakukan dengan menggunakan
model skala 1:10. Jika prototipenya akan melaju pada 25 m/s, berapakah kecepatan yang harus dipilih untuk model terowongan
angin? Apakah tes ini. layak dilakukan? Apakah akan lebih baik melakukan pengujian pada model skala 40:l di dalam saluran
air?
6.27 Gaya tarik sebesar 15 N terukur pada sebuah model kapal skala 1:40 di dalarn saluran air. Berapakah kecepatan yang harus
digunakan untuk mensimulasi kecepalan prototipe l0 m/s? Berapakah gaya yang diprediksikan terjadi pada kapal pada kecepatan
tersebut?
6.28 Sebuah model pesawat terbang sekala i:20 diteliti di dalam sebuah terowongan angin supersonik 20'C pada permukaan laut.
Jika gaya angkat sebesar 20 N pada kecepatan 250 m/s terukur di terowongan angin, berapakah kecepatan dan gaya angkat
yang disimulasikan untuk prototipenya? Asumsikan bahwa prototipe berada pada ketinggian (a) permukaan laut, (b) 3000 m
dan (c) 10 000 m.
6.29 Gaya pada sebuah weir ingin diprediksi dengan meneliti aliran air pada sebuah model skala l:10. Jika 1,8 m3/s diantisipasi
terjadi pada weir tersebut, berapakah laju aliran yang harus digunakan dalarn studi model? Berapakah besarnya gaya yang
diperkirakan terjadi pada weir.jika 20 N terukur pada model?
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 97/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
6.4 Y dan 4^
v' pv'
6.s (a) FT/L (b) FII] (c) FT2|L4 (d) FTILZ (e) LFIT
6.6 (a) V2/s (b) VpDlp (c) VDlv @) A2dls (e) tlpb2/pt
(f) WLpV2d
6.7 Viskositas
6.8 (d #=t(t,'*f)*' 4 =r(+'*ff)
6.9 y=C,lgH
6.10 *=lP..fsn'\
th "\ p
't I
6.rl ,h=A*'Y)
6.12 *l)
#,=t(fr , ,##)
6.13
#,=t(:,*
u.,o
ffrv=4r# E)
6.rs :+,=r(Y i)
6.16
', = ,{"l#, r,#)
6.17
& =r(# '.2)
u.rr
fu=r(L")
6.ts
fu=fG,",rI)
6.20
f*,=r(1.r7')
6.2t -
;:r=,(ry' ,:,+,)
6.22
{,r,=t(+ frf ry)
*, ?r_= &o^,r*r^ ,, Z= #
Orv'zrt3,
6.23 (c) Lpo p,V',
Lp. p.v'- '"'.. T^
To-
ldI
p-v'-t'-
6.24 5 m/s
6.25 3,79 m/s
6.26 500 m/s, 133 m/s. Studi model tidak layak
6.27 1,58 m/s, 60 kN
6.28 (a) 250 m/s, 8000 N (b) 258 m/s, 6350 N (c) 283 m/s, 3460 N
6.29 56,9 m/s. 20 kN
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 98/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 99/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
it(y)
Gambar 7.1 Daerah jalur masuk aliran laminar di dalam pipa atau di antara pelat-pelat paralel.
40 000 di dalam aliran-aliran yang sangat terkontrol di dalam pipa-pipa halus di dalam gedung yang tahan getaran; untuk
pipa konvensional dengan dinding yang kasar, kita menggunakan 2000 sebagai limit dari aliran laminar.
Untuk aliran di antara pelat-pelat paralel yang lebar dengan profil seragam di jalur masuk,
(7.3)
di mana h adalah jarak di antara pelat dan V adalah kecepatan rata-rata. Aliran laminar tidak dapat terjadi untuk
Re > 7700; nilai 1500 digunakan sebagai limit untuk aliran konvensional.
Daerah jalur masuk untuk aliran turbulen terbentuk ditunjukkan dalam Gbr. 7.2.Profil kecepatannya terbentuk pada
panjang Lo, akan tetapi karakteristik-karakteristik dari turbulensi di dalam aliran memerlukan panjang tambahan. Untuk
bilangan-bilangan Reynolds besar yang melebihi 105 di dalam pipa, kita menggunakan
L, L, L.
5=10 ,j=ao fi=t20 (7.4)
Untuk aliran dengan Re = 4000, panjang pembentukannya barangkali lima kali dari yang ada dalam Pers. (7.4) karena
pembentukan laminar awalnya diikuti oleh pembentukan turbulensi. (Belum ada riset yang dilakukan untuk aliran di
mana Re < 105).
Variasi tekanannya digambarkan dalam Gbr. 7.3. Transisi awal menuju turbulensi dari dinding pipa ditunjukkan
dalam gambar tersebut. Variasi tekanan dari aliran laminar lebih tinggi di daerah jalur masuk daripada di daerah yang
terbentuk penuh karena tegangan geser dinding yang lebih besar dan fluks momentum yang meningkat.
L,
---i ->\
A uv'Yt --)
lnti tak-kental I \
Ls (panjang jalan masuk)
a(v) = n,* athiun Lo > n 5
Transisi dekat Lo
(untuk Re sekitar 10 000)
Gambar 7.3 Variasi tekanan di dalam pipa untuk aliran-aliran laminar dan turbulen
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 100/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
di mana r adalah tegangan geser pada dinding elemen dan 7 adalah berat spesiflk dari fluida. Persamaan di atas
disederhanakan menjadi
t=-;f;{r+rnl (7.6)
dengan menggunakan dh = -sin 0 dx di mana h diukur ke arah vertikal. Perhatikan bahwa persamaan ini dapat diaplikasikan
baik pada aliran laminar maupun turbulen. Untuk aliran laminar, tegangan geser ? berhubungan dengan gradien kecepatan*
menurut Per. (1.9):
'-la*,
ft/v--
,"u1 /" +dp)xi
\4 ,-:a,
t2nrdx
-p*=-;*@+vh) Q.n
Karena kita mengasumsikan aliran terbentuk (tidak terjadi perubahan profil kecepatan ke arah aliran), sisi sebelah kiri
merupakan fungsi dari r saja sehingga d(p + yh)ldx harus berupa sebuah konstanta (tidak dapat bergantung pada r
karena tidak terdapat percepatan radial dan kita mengasumsikan bahwa pipanya relatif kecil, tidak terjadi variasi tekanan
terhadap r); jadi, kita dapat menuliskan
(7.8)
Jau=lfih@+yh)dr
Ini diintegralkan untuk memberikan profil kecepatan terbentuk
(7.e)
"@=fr*@+yh)+c
Di mana konstanta pengintegralan C dapat diperoleh dengan menggunakan u(rs) = 0 sehingga
- 2i 4o
ug1=9 47t dxn + yn)
t (7.10)
u(,)=iffG-*; (7.11)
Profil kecepatan di atas merupakan profil parabola; aliran ini kadang-kadang disebut sebagai aliran Poiseuille.
Hasil yang sama dapat diperoleh dengan menyelesaikan persamaan-persamaan Navier-Stokes yang tepat; jika tidak
berminat, silahkan melanjutkan langsung ke Subbab 7.3.3.
'Tanda minus diperlukan karena tegangan merupakan kuantitas positif dan duldr adalah negatif di dekat dinding bawah
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 101/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
ps,+
o(t,*. *%* ,,{r. X)= -*+ r(#.+*.iY*.#) (7.12)
Perhatikan bahwa sisi sebelah kirinya adalah nol, arlinya, partikel-paftikel fluida tidak memiliki percepatan. Dengan
menggunakan pg." = )zsin g = - ydhldr persamaan di atas disederhanakan menjadi
tr**+yh)=+*(,*) (7.t 3)
di mana dua suku pertama di dalam tanda kurung di sisi sebelah kanan dari Pers. (7.12) telah digabungkan, berarti,
d)u 1a,, I atAut
T
Sekarang, kita dapat melihat bahwa sisi ait dr= arV ar) ,
kiri pers. (17.13) merupakan fungsi dari x dan sisi kanan merupakan fungsi dari
r. Ini berarti bahwa kedua sisi hampir selalu konstan, karena x dan r dapat bervariasi secara independen satu sama lain,
Maka kita dapat menulis kembali persamaan tersebut sebagai:
^
= + *(,*) au,, d(,X \ = ).r dr (7.14)
u(r)=)uT*Olnr+B (7.16)
MerujukkeGbr.T.4: keduakondisibatasnyaadalahrzterhingga(finite1 padar=0danu=0padar=r(t.Jadi,A=0
d,an b= -lfit+. Karena )" adalah sisi sebelah kiri dari Pers. (7.13), kita dapat menuliskan Pers. (7.16) sebigai
Kuantitas pertama
gradien yang ingin dicari di dalam aliran di dalam pipa adalah kecepatan rata-rata V. Jika kita mengekspresikan
tekanan yang konstan sebagai dpldx = -LplL, di mana Ap adalah penurunan tekanan (bilangan positif) di seluruh
panjang pipa L, akan diperoleh
u = ilu(rt2trr tlr
=
2x Lpt'.,\r - ri"'d'=
-;A - ri\p (7.19)
+prt )" tt,,
Kecepatan maksimum terjadi pada r = 0 dan adalah
,] Lo
&makr= =2V (7.20)
ffi
Penurunan tekanan, dengan menyusun ulang Pers. (1.19), adalah
^
ifp= SuLV
.,
ro'
(7.21)
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 102/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Tegangan geser di dinding dapat diperoleh dengan mengasumsikan volume kontrol dengan panjang I di dalam pipa.
Untuk pipa horizontal, gaya tekanan mengimbangi gaya geser sehingga volume kontrol menghasilkan
Kadang-kadang tegangan geser non-dimensi. yang disebut faktor gesekanl, digunakan. Ini didefinisikan sebagai
To
'" *pv'
(7.23)
Kita juga menggunakan rugi head hryan1 didefinisikan sebagai Lply. Dengan menggabungkan persamaan-persamaan di
atas, rugi head dapat diekspresikan sebagai
n,=* =f B* (7.24)
Ini kadang-kadang disebut sebagai persamaan Darcy-Weisbach; persamaan ini berlaku untuk aliran laminar dan turbulen
di dalam pipa. Dalam bentuk bilangan Reynolds, faktor gesekan untuk aliran laminar adalah (gabungkan Pers. (7'21)
dan (7.24))
"64
Re (7.2s)
di mana Re VDlv. Jika ini dimasukkan ke dalam Pers. (7.24), kita lihat bahwa rugi head proporsional secara langsung
terhadap kecepatan rata-rata di dalam aliran laminar, suatu fakta yang juga diaplikasikan pada aliran laminar di dalam
=
saluran dengan bentuk potongan-lintang apapun.
COI.ITOH 7.1 Penrimaar tekanan di sepanjaag pipa horizontal berdianroter 1 cm dengan paqiary 30 m yangrmengalirkan air
pada11 "C diasumsikan sebesar 2 kPa. Diasum$ikan aliran bersifat laminx. Tentukenleh (a) kecepatan maksimam di dalam pipa"
(b) bilaagan Reynotds, {c) tcgangaa geser dinding dan (d faktor gesekaa
4ttL 4xl0ix30
Catatan: Tekanan harus dalam pascal agar satuan-satu&naya €ocnk, Disamnkm untuk melakBkan pengecekan terhadap satuan-sat$an
dicek sebagai berikut:
jika meaggunakan persamaan-persamaan untuk perta*a kaltnya, Satusa"sstuafl di ata$
m2 x N/m? ttr/s
(N'#rnz) x rn =
Jika kita menggunakan tekanan dalam kPa tegangm akan.meluiliki setuatr kPa
(4 Al*rirnya faltor gesekarr, yang merupakan krrantitas non-dimensi, *dalah
f,o ^=
"r = *pV' ----0'1667 ---__--."-.--
0,5 x 1ffi0 x [0,416712)"
= o,oo77
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 103/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
ydx dy
Ir. = 0 atau pdy-(p + dp)d1t + rdx-(r + dr'1dx + ydxdy sin g=0 (7.26)
di mana r adalah tegangan geser di dinding elemen dan g adalah berat spesifik dari fluida. Kita telah mengasumsikan
panjang satuan ke arah kertas (ke arah r). Untuk menyederhanakannya, bagilah dengan dx dy dan gunakan dh = -sin9
dr di mana ft diukur ke arah vertikal:
41=d tn+vh1 Q.2n
dt'- dx
Untuk aliran laminar ini, tegangan geser U".trUungu, dengan gradien kecepatan melalui x = 1t du/dy sehingga Pers.
(7.27) menjadi
u4=
'di 4 r.p + yh)
dx"
(7.28)
Sisi sebelah kiri merupakan fungsi dari y saja untuk aliran terbentuk ini (kita mengasumsikan saluran yang lebar dengan
rasio aspek lebih dari 8) dan sisi sebelah kanan adalah fungsi dari x saja. Jadi, kita dapat mengintegralkan dua kali
terhadap y untuk memperoleh
t d(o + vhl
"(v) =.-2lt y' + Ay +
ff B. (7.29)
Dengan menggunakan kondisi-kondisi batas z(0) =O dan u(b) = U, konstanta-konstanta pengintegralannya ditentukan
dan diperoleh profil parabola:
u) =
+a@ *Ynt 02 - byt * 'o r. (7.30)
yz) (7.31)
"$=Y2pL@y-
di mana kita telah menjadikan d(p + yh)ldx = - LplL untuk pelat-pelat horizontal di mana Lp adalah penurunan tekanan,
yang merupakan kuantitas positif.
Jika aliran disebabkan hanya oleh pelat atas yang bergerak, tanpa ada gradien tekanan, ini disebut aliran Couette
sehingga u(y) = Uylb. Jika kedua pelat tidak bergerak dan aliran disebabkan hanya oleh gradien tekanan, ini adalah aliran
Poiseuille.
Hasil yang sama dapat diperoleh dengan menyelesaikan persamaan-persamaan Navier-Stokes yang tepat; jika tidak
berminat, silahkan melanjutkan langsung ke Subbab 7.4.3.
*. / r4. / *)
unak "terbentuk streamlineparalel
ke dinding
terbentuk
#.#)
kanal lebar
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 104/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
di mana saluran membentuk sudut 0 dengan horizontal. Dengan menggunakan dh = - dx sin 0, persamaan diferensial
parsial di atas disederhanakan menjadi
# =if;o * rnt
(7.33)
di mana derivatif-derivatif parsial telah digantikan dengan derivatif-derivatif biasa karena r.r bergantung pada y saja dan
p merupakan fungsi dari x saja.
Karena sisi sebelah kiri merupakan fungsi dari y dan sisi sebelah kanan
merupakan fungsi dari x, di mana keduanya
dapat saling diubah-ubah secara independen, kedua sisi tersebut paling tinggi hanya dapat berupa suatu konstanta,
katakanlah i., sehingga
d'u-l (7.34)
dy'
Mengintegralkannya dua kali akan memberikan
ugl=|),y2+Ay+n. (7.3s)
Merujuk ke Gbr 7.5: kondisi-kondisi batasnya adalah u(0) = 0 dan u(b) = U jika
^- h-/t,
o-u-tb _B=o (7.36)
Jadi profil kecepatannya adalah
uluy zu
=d?J-PAt tv2 - bt + Yb't' Q3n
di mana )" telah digunakan sebagai sisi sebelah kanan dari Pers. (7.33).
Di dalam saluran horizontal, kita dapat menuliskan d (p + fh)/dx = -Lp/L Iika U = 0, profil kecepatannya adalah
,o) =
#. @v - v2) (7.38)
Ini adalah aliran Poiseuille. Jika gradien tekanannya adalah nol dan pergerakan dari pelat atas menyebabkan terjadinya
aliran, ini adalah aliran Couette dengan u0) Uylb.
=
7.4.3 Kuantitas-kuantitas yang Diinginkan
Kita akan memperhatikan beberapa kuantitas yang diinginkan untuk kasus dua pelat tidak bergerak dengan U = O.
Kuantitas pertama yang diinginkan di dalam aliran adalah kecepatan rata-tata V. Kecepatan rata-ratanya adalah, dengan
mengasumsikan lebar satuan dari pelat-pelat,
ll
t/ - rt,.' J
u(y)dy
Penurunan tekanan, dengan menyusun ulang Pers. (7.39), untuk saluran horizontal* ini adalah,
ry = t2l
b'
(7.41)
Tegangan geser di tiap dinding dapat diperoleh dengan memperhatikan suatu benda bebas dengan panjang Z di
dalam saluran. Untuk saluran horizontal, gaya tekanan mengimbangi gaya geser:
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 105/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
TO
f- (7.43)
' *Pv'
Rugi head untuk saluran horizontal adalah
'r=1 = f hY;
(7.44)
di mana Re = bVlv. Jika ini dimasukkan ke dalam Pers. (7.44), kita lihat bahwa rugi head proporsional secara langsung
terhadap kecepatan rata-rata di dalam aliran laminar.
Persamaan-persamaan di atas diturunkan untuk saluran dengan rasio aspek > 8. Untuk saluran-saluran dengan rasio
aspek yang lebih rendah, dinding-dindingnya akan memerlukan suku-suku tambahan karena tegangan geser yang bekerja
pada dinding-dinding samping akan memengaruhi bagian tengah aliran.
Jika yang diinginkan adalah aliran saluran horizontal di mana pelat atasnya bergerak dan tidak terjadi gradien
tekanan, maka profil kecepatannya akan berupa profil linier
ufi\=
" v
b"
(7.46)
CONTOH 7.2 Hujan gerimis pada 20 "C turuu di sebu*h areal pmkir dengan kedalaman yang relatif korrstan sebesar 4 mm.
Areal tersebut memiliki lebar 40 m dengan kemiringan 8 cm sepanjang 60 m. Estimasikan (a) laju aliran; (&) t€gangan ge$er
di permukaan, (r) bilangan Reynolds dan kecepatan di permukaan.
Penyelesaian: fa) Profil kecepatan dapat diasumsikan setengah dari profil yang ditunjukkan dalam Gbr. 7.5. dengan
mengasumsikan aliran laminar. Kecepatan rata-rata teiap sama seperti yang diberikan oleh Pers. 17.39)" yaitu,
u-w
di mana {p telah digantikan dengan yft. Laju alirannya adalah
0'00a'"2 19-Ii'0
' =AV = o* tv
o tzuL =0.(1n4 *a6 12 x l0-r x 60
= 2.80x 103m,/s
(b) Tegangan geser bekeqja hanya pada dinding pejal, jadi Pers. (7.42) akan memberikan
0-=
,^
o4 o.@4_I i 1el0.99
= 0.0523 pa
L -= 60
(c) BiJangan Reynoldsnya adalah
t^I/ 0.004* 0.0042 x 9810 x 0,08
e = "_v, = ;;; ffii* -
oo
Ury
Bilangan Reynolds ini di bawah 1500. jadi asumsi aliran laminar dapat diterima.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 106/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Fluida di antara
silinder-silinder
Elemen fluida di
antara silinder-silinder
di mana r(r) adalah tegangan geser dan l, adalah panjang silinder-silinder, yang harus lebih besar jika dibandingkan
dengan lebar celah 5 = rz - rl. Persamaan (1.41) disederhanakan menjadi
,**2r=o (7.49)
Sekarang kita harus mengenali bahwa r dalam Pers. (7.47) adalah* -r,, dalam Tabel 5.1 dengan entri di bawah judul
"Tegangan". Untuk aplikasi yang telah disederhanakan ini, tegangan geser berhubungan dengan gradien kecepatan
melalui
rro= ltr'"# (7.s0)
lni memungkinkan kita untuk menuliskan Pers. (1 .49), dengan menuliskan derivatif-derivatif parsial sebagai derivatif-
derivatif biasa karena u, bergantung hanya pada r, sebagai
rY dtro-o\
,p lr r + zu, = o (7.s 1)
2 arrl - rl rj {a, -
@,r2,
^
D=
rr,r)
(7.s5)
;-ri
'22-'1 -
Hasil yang sama dapat diperoleh dengan menyelesaikan persamaan Navier-stokes yang tepat; jika tidak berminat, silahkan
melanjutkan langsung ke Subbab 7.5.3.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 107/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
simetris
.,(**1%*
\dt' rdr itNufu.*:-'u* ,2
2 qn,\
simetris
br' Tael
o*orJi,ljfr,*,*
Gantikan derivatif-derivatif umum dengan derivatif-derivatif parsial karena v, bergantung hanya pada 0 dan persamaan
tersebut menjadi
o=d"-, *
t- u
dlrdr12 -Yu Q.sn
yang dapat dituliskan dalam bentuk
4 dr, _ d(vrlr)
dr dr -- dr (7.s8)
Kalikan dengan dr dan integralkan:
d,e _re
Integralkan sekali lagi: dr- - r +A ataul *=o (7.59)
vs(r)=*r* u"
(7.60)
vs(r)=# lrz
a,r? \7-,)
1-11
(7.62)
Tegangan geser ?r (r,rdat', Tabel 5.1) bekerja pada silinder dalam. Besarnya adalah
at.
2ur? 4tctrtrz, rlLa,
T= rro',= x r,= I
(7.64)
4-ri 'n"L fir,
Jadi daya W yang diperlukan untuk memutar silinder dalam dengan kecepatan rotasi at, adalah
w=Tat=4oPt-'314 (7.6s)
r;- ri
CONTOH 7.3 Viskositas ingin diukur dengan memutar sebuah sitinder dengan panjarrg 30 cm dan diameter 6 cm di d*lam sebuah
sitrinder berdiameter 5,2 cm, Torque*yt terukur sebesar 0,22 N.m dan keeepetan rotasirya terukur sebesar 30ff) rpm. 6.u*akan
Pen. (7.62) dan (7.66) uutuk mengestimasi viskositas. Asumsikan S = 0.86.
Penyelesaian: Torque diperoleh dari Pers. (?.64) berdasarkan distritrusi kecepatan dalam Pers. (7.62)l
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 108/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
r,(D,
T=T,Ar,=U +2lCr,Lxr,
"1.,,I-|.6-,,.1"..'l
n n, - lt 0:03(3000 tP* Zrr x 0,032 x 0,3 ... .ir = 0,0138 tN,stm2}
0,031 - 0
Tingkat kesalahan yang ditimbulkan dengan mengasumsikan profil Linier adalah 5,3 perseo.
Bilargan Reynoldsnya *dalah, dengan v
= Np,
o. = 9,t9= (3(ffi * 2ffi) * o.()3*0.001
t - o,ol3t(loooxo,86)
UrVIJ IIl IVW A
= rrq
Daya ini, yang diperlukan karena efek-efek viskositas di antara kedua silinder, memanaskan fluida di dalam bantalan
(bearing) dan seringkali membutuhkan pendinginan untuk mengontrol temperaturnya.
Untuk celah kecil 6di antara silinder, seperti di dalam soal-soal lubrikasi, distribusi kecepatan boleh diaproksimasikan
sebagai profil linier, suatu aliran Couette. Dengan menggunakan variabel y dalam Gbr. 7.6 distribusi kecepatannya
adalah
r,a,
vs\r) = -51 \7.66)
Kita di
fluktuasi dalam
akan aliran; aliran
menunjukkan satutersebut
adalah arus bebas.
cara untuk mendeskripsikan aliran turbulen. Ketiga komponen kecepatannya pada suatu
titik dituliskan
u=i+u' v =i + v' w =i, + w' (7.6n
di mana a melambangkan bagian rata-rata waktu dari kecepatan komponen x dan u' melambangkan bagian acak yang
berfluktuasi. Rata-rata waktu dari u adalah
T
_It
, = i)u(t) dr (7.68)
0
di mana 7 nilainya cukup besar jika dibandingkan dengan waktu fluktuasinya. Untuk aliran turbulen terbentuk di dalam
pipa, ketiga komponen kecepatan akan terlihat seperti dalam Gbr. 7.7. Satu-satunya komponen rata-rata waktu adalah 7
ke arah aliran. Walaupun demikian harus terdapat korelasi antara paling sedikit dua di antara fluktuasi-fluktuasi kecepatan
yang gaya geser turbulen.
acak, misalnya, i-v'+ 0; korelasi-korelasi kecepatan demikian menghasilkan
Gambar 7.7 Ketiga komponen kecepatan di dalam aliran turbulen di suatu titik di mana aliran terjadi ke arah x
sehinggai=w=0danu+O
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 109/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Kita dapat menurunkarl suatu persamaan yang menghubungkan i7' dan komponen kecepatan rata-rata waktu , ke
arah aliran dari suatu aliran turbulen, akan tetapi kita tidak dapat menyelesaikan persamaannya bahkan untuk kasus aliran
tunak* di dalam pipa yang paling sederhana sekalipun.
Pertama-tama, kita akan menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan dinding "halus". Sketsa dalam Gbr. 7.8 adalah
sebuah dinding "halus" dan sebuah dinding "kasar". Lapisan dinding kental adalah suatu aliran tipis di dekat dinding pipa
di mana efek-efek viskosistasnya signifikan. Jika lapisan kental ini menutupi elemen-elemen kekasaran pipa, dindingnya
disebut "halus", seperti dalam Gbr. 1.8(a); jika elemen-elemen kekasarannya menyembul keluar dari lapisan kental
tersebut. dindingnya disebut "kasar", seperti dalam Gbr. 7.8(b).
Terdapat dua metode yang biasanya digunakan untuk mendesktripsikan profil kecepatan aliran di dalam pipa. Ini
diberikan dalam subbab-subbab berikut.
Interval 5 1 ,, ylv < 30 adalah zona penyangga di mana data eksperimental tidak pas dengan kurva yang manapun. Sisi
luar dari daerah dinding dapat serendah ury/v = 3000 untuk aliran dengan bilangan Reynolds rendah.
Lapisan dinding kental tidak memainkan peran apapun untuk pipa kasar. Panjang karakteristiknya adalah ketinggian
kekasaran rata-rata e dan daerah dindingnya direpresentasikan oleh
Daerah luar independen terhadap efek-efek dindingjadi dinormalisasikan untuk dinding halus dan kasar dengan menggunakan
radius sebagai panjang karakteristiknya dan diberikan oleh
u^uk"- il
u_ L
=-2,44 h {+0,8 -y
ro < 0,15 (daerah luar) (7.72)
Hubungan empiris tambahan hQlr,,,) dibutuhkan untuk melengkapi profil untuk y > 0,l5ro. Kebanyakan hubungan yang
memenuhi duldy = 0 pada ) = ro dapat digunakan.
Daerah dinding
dalam
Gbr. 7.9(a). Untuk pipa Gbr.
halus kasar dan daerah luar dalam Gbr.7.9(b) saling bertumpuk seperti ditunjukkan dalam
dan1.9(a)
Seringkali kita tidak ingin mengetahui kecepatan pada suatu lokasi tertentu, tapi jika diinginkan, sebelum a_uu, dapat
diperoleh zrharus diketahui. Untuk mencari urkita harus mengetahui ro. Uirtuk mencari ro kita dapat menggrnutiun ltitrut
Pers. (7.6))
% = 'cF{
rnLP
arau to = lrOVr-t.
(7.75)
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 110/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
l_
daerah luar
u I
ut
membesar
25
25
20
15
10
uJ
t0 30 100 1000 10 000 f
u)lN
(a) Daerah dinding
8
u^rr- it
6
uI
4
2
t_/ro
Gambar 7.9Data eksperimen untuk dinding halus dalam aliran terbentuk di dalam pipa.
Faktor gesekan f dapat diestimasi dengan menggunakan profil hukum pangkat (power law) yang diberikan berikut jika
penurunan tekanan tidak diketahui.
di mana n adalah antara 5 dan 10, biasanya dalam bentuk integer (bilangan bulat). Ini dapat diintegralkan untuk
menghasilkan kecepatan rata-rata
, = l- '"
ag1zo, ar =
, *fin+ 1 ilmars Q.7n
Profil hukum pangkat tidak dapat digunakan untuk mengestimasi tegangan geser dinding karena memiliki kemiringan
tak terhingga di dinding untuk semua nilai n. Profil tersebut juga tidak memiliki kemiringan nol di garis tengah pipa,
jadi tidak berlaku di dekat garis tengah. Profit ini digunakan untuk mengestimasi fluks energi dan fluks momentum dari
aliran pipa.
nilai Akhirnya, harus diperhatikan bahwa faktor koreksi energi kinetik adalah 1,03 untuk n ='7; jadi, biasanya dipakai
satu untuk aliran-aliran turbulen.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 111/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
(a)
berdiameter 4 cm dengan laju aliran 0'(02 m3/s' Estimasikan
CONTOH 7.4 Ak pada 20.C mengalir di dalam sebuah pipa
tegangangeserdinding,(D)kecepatanmaksimum,(c)penurunantekanansepanjang20m,td)ketebalanlapisankentaldan(e)
ta** kekasarannya memiliki ketinggian 0'0015
d"rrgan mengasumsikan elemen-elemen
tentukan apakah dindingnya halus ataukah
mm. Gunakan Profil hukum Pangkat'
Penyetesaian:Pedama-tarua,kecepatanfila-ratildanbilanganReynoldsnyaadalah
R" = vP= m/s = 5,85 x loa
v =9^ = ' A P1,
= 1.4&t
rc0.02' ry#*
(a) kita akan mencarj faktor gesekannya' Dar'i Tabel ?'1' nilai a = 6'8
Untuk mencari tega1gan geser dinding, perrama-tama
dipilih dan dari Pers' (7.?8)
"f = L=
n' -L
6.8'
= o,o216
(7'75)'
Tegangan geser dindingnya adalah, lihat Pers'
t = tl"oY) (7.81)
0,1
0,09
0,08
0,05
0,07
0,04
0,06 0,03
0,05 0,02
0,04 0.015
0,01
0,008
0,006 =
0,03
I
0,004 tr
0,o25
0,002 d
o
o,o2 0,001
0,0008 $lQ
0,0006
0.015 0,0004
0,0002
0,0001
0,00005
0,00001
79 z 3 456',7 9 2 345679 2 345679 2 345679
l0l l04 105 106 lo7
Bilangan Reynolds Re
. Faktor gesekan di dalam zona yang sepenuhnya turbulen memiliki nilai konstan dan bergantung pada kekasaran
relatif, elD. Efek-efek viskositas, dan dengan begitu bilangan Reynolds, tidak memengaruhi faktor gesekan.
. Ketinggian e dari elemen-elemen kekasaran dalam diagram Moody adalah untuk pipa yang masih baru. Pipa-pipa
yang sudah dimakan usia dipenuhi kotoran yang mengubah e dan diameter D sehingga mengakibatkan faktor gesekan
yang lebih besar. Desain sistem-sistem pipa harus memperhitungkan efek-efek penuaan tersebut.
Sebagai alternatif dari diagram Moody dapat juga digunakan rumus-rumus yang dikembangkan oleh Swamee dan
Jain untuk aliran pipa; rumus yang dipilih bergantung pada informasi yang diberikan. Rumus-rumus untuk menentukan
kuantitas-kuantitas untuk aliran terbentuk di dalam pipa yang panjang (rumus-rumus tersebut tidak digunakan untuk jarak
pendek atau di dalam pipa yang memiliki berbagai fitting dan perubahan geometri) adalah sebagai berikut:
h,= t,o,
#l^l*+ 4,62(8[']]
ffi:AJlI,,0, ' (7.82)
D = 0,66
l, * l*ra)^,' . ,r,r (h)',,]ooo l3r.:eJ.,l-, ,* (7.84)
Baik satuan SI maupun Inggris dapat digunakan dalam persamaan-persamaan di atas. Perhatikan juga bahwa diagram
Moody dan persamaan-persamaan di atas memiliki akurasi hingga 5 persen, cukup akurat untuk kebanyakan aplikasi
teknik.
' Catatan: lika elD = 0,01 dan Re = 104, titik menunjukkan lokasi/= 0,043.
Sumber: Dari L.F. Moody, Trans. ASME, v. 66, 1944.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 113/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
CONTOH 7.5 Penurunan tekanan sebesar 500 kPa terukur di sepanjang 200 rn jarak horizontal dari sebuah pipa beei cor
berdiameter 8 cm yang mengalirkan air pada ?0 oC. Estimasikanlah laju aliran dengan menggunakarr ia) diagram Moody dan
(&) persamaan alteruatif,
f=9#=o,oo3?5
Dengan mengasurasikan aliran turbulen penuh, faktor gesekan dari Gbr. 7.10 adalah/= 0,026. Rugi head-nya adalah
hL=-
Lp -:::-::='=.rt
5oo otx) nl
y = 9800
Kecepatan rata-ratanya, dari Pers. (7.79), adalah
, I 0,26.l;s
ll.tt " ro-r? x 2oo o,o,r: *'r,
Q = 4,965
'n Ifz;ro *pgr. , )]
=
Persamaan ini lebih mud*h untuk digunakaa dan memberikan hasil yang cukup baik.
di mana A adalah area potongan-lintangnya dan P adalah keliling basah,yaitu keliling dari saluran yang bersentuhan
dengan fluida. Bilangan Reynolds, kekasaran relatif dan rugi head masing-masing adalah
4YR v2
R" = kekasaran relatif = 49R
hr=fh
)o (7.86)
Sebuah area segiempat harus memiliki rasio aspek < 4. Metode ini tidak boleh digunakan untuk bentuk-bentuk seperti
donat (annulus).
nr= K* Q3n
Beberapa koefisien-koefisien rugi diberikan dalam Tabel 1 .2. Perhatikan bahwa koeflsien-koefisien rugi yang relatif rendah
diasosiasikan dengan kontraksi-kontraksi landai, sedangkan koefisien-koefisien yang relatif besar diasosiasikan dengan
pembesaran-pembesaran. Ini disebabkan oleh aliran-aliran separasi yang ter-iadi di dalam pembesaran-pembesaran. Aliran-
aliran separasi dan sekunderjuga terjadi di dalam siku-siku yang menyebabkan koefisien-koeflsien rugi yang relatif besar.
Bilah-bilah yang mengeliminasi aliran-aliran separasi dan sekunder semacam itu dapat sangat membantu mengurangi
rugi-rugi, seperti ditunjukkan di dalam tabel.
Kita seringkali menyetarakan rugi-rugi di dalam suatu alat dengan panjang ekuivalen dari pipa, artinya,
,r=uYi=f*X; (7.88)
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 114/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Katup sudut (terbuka penuh) 4,7 2.0 1,0 2,4 2,0 2,0
Katup swing check (terbuka penuh) )q 2,1 2,0 2,0 2,0 2,0
Katup gerbang (terbuka penuh) 0,24 0,r6 0,11 0,35 0,16 0,07
Perlu diberikan catatan terakhir mengenai rugi-rugi kecil: jika pipanya cukup panjang, >1000 ukuran diamaternya,
rugi-rugi kecil biasanya diabaikan. Untuk panjang sampai 100 diamater, rugi-rugi kecil biasanya melebihi rugi-rugi
gesekan. Untuk panjang menengah, rugi-rugi kecil harus diperhitungkan.
-Nilai-nilai
untuk geometri lainnya dapat diperoleh dalamTechnical Paper 410. The Crane Company, 1957
1
Berdasarkan kecepatan keluar V2.
t Berdasarkan kecepatan masuk V1.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 115/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
CONTOH 7.0 Sebuah pipa plastik dengaa diameter 1,5 cm dan panjailg ?0 m mengalirkan air dari sebuah tangki beeekanan
400 kPa keluar ke daerah tertraka yarrg terlefak 3 m di atas pennukaan air G dalam tangki. Terdapat tiga siku di dalarn jalur air
dan sebuah lubang masuk sudut patah dari tangki. Estimasikan laju alirannya.
o + zr- z,+ h,
di mana =v+ifr
nr= (th+ 3Kr** + Eru, *,*) #
AsumsikanbahwapipamemilikielD-OdanRe+2xldsehinggadiagramMoodymemberikanf=0.ffit6.Persamaanenergi
memberikan
o=
#*- ffi# +: + (o,oro
" #i5 +3+ 1,6 * 0,5)z*F ... y= 5,18 nrs
Jadi b'ilangan Reynoldsnya adalah &e = 5,18 x0,15/10*6= 1,8 x td. Cobalah.f = 0,018. Maka
: + (o,orr. #-$
o=
&-qgd;08 +
# + 3 x 1,6. 0,5) .'. v= 4,e5 q/s
Jadi Re = 4,95 x 0,15/10'6 = 7,4 x 104. hi cukup dekat jadi guqaken Y = 5,0 m/s. Laju alirarmya adalah
w,-v'r-v1
----^
Pz-PrI --. - . ,
Lr r il, (7.90)
mgzgy"
=
Dalam sistem-sistem pipa, secara konvensional kita sering menyebutkan garis tingkat hidrolik (hydraulic grade line - HGL)
dan garis tingkat energi (energi grade line -EGL). HGL, garis putus-putus dalam Gbr. 7.11, adalah locus titik-titik yang
atas garis tengah pipa. EGL, garis padat dalam Gbr. 7.11, adalah locus titik-titik yang terlerak
pada jarak Y2n di plydi
terletak pada jarak
atas HGL. Pengamatan-pengamatan berikut menghubungkan HGL dengan EGL.
o EGL mendekati HGL ketika kecepatan menuju nol. Keduanya menjadi identik di permukaan penampung.
o EGL dan HGL dua-duanya miring ke bawah ke arah aliran yang disebabkan oleh rugi-rugi di dalam pipa. Makin
besar ruginya, makin besar kemiringannya.
o Penurunan mendadak yang terjadi pada EGL dan HGL besarnya sama dengan rugi yang disebabkan oleh perubahan
geometri yang mendadak, seperti misalnya lubang masuk, pembesaran atau katup.
r Pada EGL dan HGL terjadi lompatan yang disebabkan oleh pompa dan penurunan yang disebabkan oleh turbin.
o Jika HGL berada di bawah pipa, terjadi vakum di dalam pipa, suatu kondisi yang seringkali dihindari dalam desain
sistem pipa karena terdapat kemungkinan kontaminasi.
(frr)trunng .orut
L',eKspansl
I v2/,28
I
(h.\.
Penampung
Hr = wrlmg
jftr)u,un
t"tu.
fftr)touunc
-+V
Penampung
Datum
Gambar 7.11 Garis tingkat hidrolik (HGL) dan garis tingkat energi (EGL) untuk sistem pipa.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 116/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
O=-2-
^ v1 _ v2, pt_ pt +:r-:,*h, (7.e1)
Di mana L adalahjarak di antara kedua perpotongan yang dipilih. Dengan menggunakan rugi head yang diekspresikan
oleh Pers. (7.86), kita memiliki
Bilangan Reynolds dari aliran di dalam sebuah saluran terbuka bervariasi sangat besar dan saluran itu sendiri kasar sehingga
faktor gesekan merupakan suatu konstanta yang independen terhadap kecepatan (lihat diagram Moody dalam Gbr.7.l0)
untuk suatu saluran tertentu. Oleh karena itu, kecepatan berhubungan dengan kemiringan dan radius hidrolik melalui
v=crlRS (7.94)
di mana C adalah suatu konstanta dimensional yang disebut koefisien CheTy; koefisien ini secara eksperimental telah
dihubungkan dengan kekasaran saluran dan radius hidrolik melalui
c=+R,u (7.g5)
Konstanta tak berdimensi n adalah suatu ukuran kekasaran dinding dan disebut n Manning. Nilai-nilai untuk berbagai
bahan dinding diberikan dalam Tabel 7.3.
Laju aliran di dalam sebuah saluran terbuka diperoleh dari Q = AV dan adalah
O=+trplt35t/z (7.e6)
Ini disebut sebagai persamaan Chezy-Manning. Persamaan ini dapat diaplikasikan dengan menggunakan satuan-satuan
Inggris dengan menggantikan "1" di dalam pembilangnya dengan *1,49".
* Nilai-nilai dalam tabel ini menghasilkan laju aliran yang terlalu besar untuk R > 3 m. n Manning harus dinaikkan
di yang besar.
saluran-saluran l0 sampai 15 persen untuk
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 117/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Tanah 0,022
Tanah dengan batu dan rumPut 2,035
Beton halus 0.012
Aiiran pegunungan c,05
Kayu diserut 0,012
Pipa sot 0,013
Baia berivet 0,017
Puing 0,03
Beton kasar 0.014
Kayu kasar 0,013
Jika permukaan salurannya halus, misalnya, kaca atau plastik, Pers. (7.96) tidak boleh digunakan karena persamaan
tersebut mengasumsikan permukaan kasar. Untuk saluran-saluran dengan permukaan halus, persamaan Darcy-Weisbach,
Pers. (7.86), bersama dengan diagram Moody harus digunakan.
CONTOII 7.? Air pada 20 t mengalir di dala.m sebuah saluraa bata be$entuk segiempat fungan lebar 2 rn pad,a kedalaman
120 em. Kemiringannya adalah 0,00i2. Estimasikanleh laju alirannya deagan menggunakaa (a) persamaan Chezy*Manning dan
{6) persamaan Darcy'Weirbach.
Penyelesaian; Pefiama-tama, hitunglah radius hidroliknya
g = * 4P2t351t2
(r) Untuk menggurrakari persamaan Darcy-\rysfu5ach, kita harus lnencari faktor gesekan/ Diagfam Moody memtrutuhkan suatu
nilai e. Gunakan nitai yang relatif besar sepgrti misalnya untuk beton yang kasar, jadi e = I mm. Karena radius hidrolik
R Dla un*k lingkaran, kita menggunakan
7
*= #= *ffi = o,ooo46
/ == 0,0165. Persannaan
,erikan.f
Diagram Moody mernberikan O*cy-Wel*fuch mengambil beutuk
Persamaan Darcy*Weisbach Pers. (7.93):
bentuk Pers.
7.1 Sebuah pipa horizontal dengan panjang 40 m dan diameter 4 mm dipasang ke sebuah penampung yang berisi air
Z0 "C. Permukaan air di dalam penampung berada 4 m di atas pipa pembuangan. Asumsikan aliran laminar dan
estimasikan keceparan rata-rata di dalam pipa. Selain itu, hitunglah panjang dari daerah jalur masuk.
Dengan menggunakan Pers. (7'21), kecepatan rata-rata di dalam pipa adalah
8ttL= o,o€
, = i\l tJ29oo '-+) = o,4e m/s
8xt0-3x40
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 118/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
di mana tekanan di tubang masuk pipa adalah p = yh = 9800 x 4 N/m2, tlengan mengabaikan head kecepatan V2l2g di
jalur masuk. Periksalah bilangan Reynoldsnya; nilainya adalah
=o'ro2m
X=#*'
Ini cukup kecii dibandingkan dengan head tekanan sebesar 4 m. Jadi, perhitungan-perhitungan ini cukup baik selama daerah
jalur masuk tidak terlalu panjang.
Kita telah mengabaikan efek-efek profil kecepatan bukan parabola (lihat Gbr. 7.1) di daerah jalur masuk. Panjang daerah
jalur masuk adalah
Lr = 0,065 x Re xD= 0,065 x 1960 x 0,004 = 0,51 m
jadi efek daerah jalur masuk dapat diabaikan.
7.2 Suatu aliran laminar tunak terbentuk terjadi di antara pipa-pipa konsentrik. Aliran mengalir searah dengan sumbu
pipa-pipa. Turunkanlah persamaan-persamaan diferensialnya dan perolehlah prohl kecepatannya.
' Elemen yang dipilih, di mana gaya-gaya bekerja. memiliki bentuk selongsong siiinder yang kosong (visualisasinya akan
tebih mudah dengan menggunakan sebuah sketsa), yang terlihat seperti sebuah cincin jika dilihat dari ujungnya, dengan
panjang dx. Cincin tersebut akan memiliki radius dalam r dan radius luar r + dr. Gaya tekanan netto yang bekerja pada
kedua ujungnya adalah
ofi
=' lt' *: .'n',':) = + i, {'Y,)
Selanjutnya ini dapat diintegralkan untuk menghasilkan
ut,t=lr*--ern,ns
Konstanta A dan B dapat ditentukan dengan menggunakan u(r,) = 0 dan a(r") = (-).
7.3 Gradien tekanan yang bagaimanakah yang akan memberikan tegangan geser nol pada pelat bawah yang stasioner
dalam Gbr. 7.5 jrka diasurnsikan bahwa pelat-pelatnya horizontal di mana pelat atas bergerak ke kanan dengan
kecepatan U.
Tegangan gesernya adalah r = -p duldy jadi kondisi-kondisi batasnya adalah duldy- (0) = 0, a(0) = 0 dan u(.b) = U. ln\
diaplikasikan pada Pers. (7.29) untuk rnemberikan yang berikut:
4.uigt=1*o+A=o ...A=o
dy Lt dx
.'.8=o t dtt
,/(o) J=0
=^l-dlo*B=o
/.ltu^ dan u5'tiui*l'
""B=u
Sekarang, u(b) - U, menghasilkan
t Jp ,.
u=2rixb' ,lp 2ltu
arau *=-r,
Ini adalah gradien tekanan positif, jadi tekanan meningkat searah dengan U.
7.4 jika
Tunjukkan bahwa distribusi kecepatan yang diberikan oleh Pers. (7.62) mengaproksimasikan
celah di antara kedua silinder kecil relatif terhadap radius silinder.
sebuah garis lurus
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 119/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
tt2 ALIRAN-ALIRAN INTERNAL [BAB 7
Karena celahnya kecil relatif terhadap kedua radius, kita dapat menjadikan R = r, = rr. Selain itu, jadikan 6 r,
- - r, dan
= rz - r (lihat
Pers' 7.6) dalam distribusi kecepatan dari Pers. (7.62). Distribusi kecepatan mengambil bentuk
a,,l (ri
t'.(r)=-=1-|-.--t _\r--_ @(l \r2- r\(r2+ r)
,i - ,f t ' ' (rz- rt)(rr+ rr) r
=#,.rg+=gul.
di mana kita telah menggunakan aproksimasi
2R-y =)
R-y
karena y nilainya kecil dibandingkan dengan R dan 2R. Distribusi kecepatan di atas adalah distribusi garis lurus dengan
kemiringan ar,R/6
7.5 Air pada 15'C dialirkan di dalam sebuah pipa besi tempa dengan diameter 6 cm pada laju aliran 0,004 m3/s.
Estimasikan penurunan tekanan di sepanjang pipa horizontal 300 m tersebut dengan menggunakan (a) diagram
Moody dan (b) persamaan alternatif.
Kecepatan rata-rata dan bilangan Reynoldsnya adalah
fr=W=o'ooo77
Faktor gesekan diperoleh dari diagram Moody sebesar
I = 0.022s
Jadi penuruhan tekanannya adalah
Lp = vh, = pf
B$ = rcoo x 0,0225 ffiAy = 113 000 Pa atau 113 kPa
Kedua hasil ini memiliki selisih di bawah 2 persen dan pada intinya adalah sama.
7.6 Penurunan tekanan sebesar 200 kPa terukur di sepanjang pipa besi cor berdiameter 8 cm dengan panjang 400 m
yang mengalirkan air 20"C. Tentukanlah laju alirannya dengan menggunakan (a) diagram Moody dan (b) persamaan
alternatif.
Kekasaran relatifnva adalah
hL=M=3$#=20,41m
(a) Dengan mengasumsikan aliran turbulen penuh, diagram Moody memberikan
= 1,76 rils
menghasilkan bilangan Reynolds
n"=P - l'76:qq=
l0*
r.4x ros
Pada bilangan Reynolds ini dan elD = 0,0325, diagram Moody memberikan f
disesuaikan. Maka laju alirannya diperkirakan sebesar
=O,026,jadi faktor gesekannya tidak perlu
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida ,t.i.i):
120/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Kedua hasil ini memiliki selisih di bawah 3 persen dan keduanya dapat diterima.
7.7 Seorang petani perlu menyediakan air 2OoC sebanyak 500 L setiap menit dari sebuah danau melalui sebuah pipa
besi tempa sejauh 800 m ke ladang yang berada 4 m di bawah permukaan danau tersebut. Tentukanlah diameter
pipa yang harus dipilih. Gunakan (a) diagram Moody dan (b) persamaan alternatif.
(a) Kecepatan rata-ratanya berhubungan dengan diameter D yang tidak diketahui melalui
0'e=
D = 0-66[o.oooo+o'*lgq+p
t \ e'81 )o'"
* ,o-o(Hr'(#]-)"] 0,12 -
Kedua hasil ini memiliki selisih di bawah 2 persen, jadi pada intinya adalah sama.
7.8 Sebuah saluran segiempat yang halus berukuran 10 x 20 cm mengalirkan 0,4 m3/s udara pada kondisi-kondisi
standar ke arah horizontal sejauh 200 m. Estimasikanlah penurunan tekanan di dalam saluran tersebut.
Radius hidroliknya adalah
R=f=#*t3r=0,0333m
Kecepatan rata-rata dan bilangan Reynolds di dalam saluran adalah
v=*=##r=2onr./s Re=4$=ti4r#P=l,8xlo5
' 1,5 x l0-
Diagram Moody memberikan/= 0,016. Jadi penurunan tekanannya adalah
pa
Ap = Thr= ,f x 9,81 x "
h* = 1,23 0,016
4"ffi,, z-L,,at= 5900 .
HGL
7.9 Buatlah sketsa garis tingkat hidrolik untuk sistem {rz.);au, -u.ur
pipa dalam Contoh 7.6 jika ketiga sikunya diletakkan 2(hr)",n + (hl)po,org-
pada jarak yang sama di antara tangki bertekanan
dan lubang keluar pipa. uf
*
nt --l,r.,,,*, (h1)po,ong"n
Garis tingkat hidrolik berada pada jarak ply di atas
permukaan air di dalam tangki di pangkal pipa. Garis
tingkat hidroliknya digambarkan dalam Gbr. 7.13.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 121/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Gambar 7.14
Asumsikan air mengalir dengan pipa setengah penuh. Laju alirannya adalah
g = an
#,, *y (ffi)-
rsl/2 x0.0ot2,,2 = 0,22e m3ts
=
Dengan demikian, pipa tersebut lebih dari setengah penuh. Sketsa areanya ditunjukkan dalam Gbr.7.l4. Untuk pipa ini
kita memiliki
o,z4 =
o#j AR2t3 o,0oL21t2 .-. AR2t3 = 0,09
dengan
A= o,8tc 1 S# + (v - 0,4)0,4 sin a ft =
0,8ft ulmg
Penyelesaian dilakukan secara coba-coba.
Cobay = 0,46 m: Maka A = 0,299 R = 0,21-l AR'3 = 0,108
Cobay =0,44 m: MakaA = 0,283 R=0,271 AR2/3 = 0,100
Soal-soal Thmbahan
7,16 Suatu profll kecepatan parabola diinginkan di ujung dari sebuah selang dengan panjang 10 m dan diameter 8 mm yang terpasang
pada sebuah tangki yang diisi dengan air 20oC. Sebuah eksperimen dilakukan di mana 60 L terkumpul dalam 90 menit. Apakah
asumsi aliran laminar layak? Jika demikan, apakah selang tersebut cukup panjang?
7,17 Sebuah profil parabola diinginkan di dalam udara 20"C ketika melewati dua pelat paralel yang berjarali 80 mm di dalam suatu
laboratorium universitas. Jika bilangan Reynoldsnya adalah Vh/v = 1500, berapa panjangkah saluran yang dibutuhkan untuk
mengamati aliran yang terbentuk penuh, yang berarti, profil kecepatan parabola? Berapakah kecepatan rata-ratanya?
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 122/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
7.18 Aliran air 20'C di dalam sebuah pipa berdiameter 2 cm berubah-ubah di antara kondisi laminar dan turbulen ketika mengalir
melalui pipa dari sebuah penampung. Estimasikanlah panjang inti tak-kentai dan panjang jalur masuknya (a) jika aiirannya
laminar dan kecepatan rata-ratanya adalah 0,1-5 m/s dan (b) jika alirannya turbulen dan kecepatan rata-ratanya adalah 0,6 m/s
(gunakan hasil-hasil dari Pers. (7.4)).
7.19 Berikanlah argumentasi bahwa gradien tekanan LplLx di daerah jalur masuk nilainya lebih besar daripada gradien tekanan di
daerah aliran terbentuk dari sebuah pipa. Gunakan kenaikan fluida dengan panjang Ar dan luas potongan-lintang zrrfr di daerah
7.2g Suatu cairan n.rengalir di dalam pipa berdiameter 4 cm. Pada radius berapakah kecepatannya menjadi sama dengan kecepatan
tata-ratanya jika alirannya laminar? Pada radius berapakah tegangan gesemya menjadi sama dengan setengah tegangan
geser dinding? dari
7 .30 Tentukanlah ekspresi untuk sudut 0 yang diperlukan oleh suatu jalur pipa sehingga tekanannya konstan jika alirannya laminar?
Kemudian, tentukan sudut dari sebuah pipa berdiameter 10 mm yang mengalirkan air 20"C pada Re = 2000 sehingga terjadi
tekanan konstan.
7.31 Carilah konstanta A dan B dalam Soal 7.2 dengan mengasumsikan radius silinder rt = 4 cm dan r, = 5 cm dengan
mengasumsikan bahwa air 20'C memiliki penurunan tekanan 40 Pa sepanjang i0 m. Tentukan juga laju alirannya. Asumsikan
aliran laminar.
7.32 Oili SAE-10 pada 20"C mengalir di antara dua silinder konsentrik ke arah yang paralel terhadap sumbu-sumbu silinder-silinder
horizontal tersebut yang memiliki radius 2 dan 4 cm. Penurunan tekanannya adalah 60 Pa sepanjang 20 m. Asumsikan aliran
laminar. Berapakah tegangan geser pada silinder dalamnya?
7.37 Air pada 20'C mengalir di antara dua pelat horizontal paralel yang dipisahkan jarak 8 mm. Pelat bawahnya stasioner dan pelat
atasnya bergerak pada 4 m/s ke kanan (lihat Gbr. 7.5). Dengan mengasumsikan aliran laminar, berapakah gradien rekanan yang
dibutuhkan sehingga:
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 123/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
7.38 Udara atmosfer pada 40oC mengalir di antara dua pelat horizontal paralel yang dipisahkan jarak 6 mm. Pelat bawahnya
stasioner dan gradien tekanannya adalah -3 Pa.im. Dengan mengasumsikan aliran laminar, berapakah kecepatan pelat atas yang
dibutuhkan sehingga:
(a) Tegangan geser di pelat atas menjadi nol
(b) Tegangan geser di pleat bawah menjadi nol
(c) Laju aliran menjadi nol
(d) Kecepatan pada ,y = 4 mm menjadi 2 mls
7.39 Oli SAE-30 pada 40oC mengisi celah di antara pelat stasioner dan pelat berdiameter 20 cm yang berputar yang ditunjukkan
dalam Gbr.7.15. Estimasikanlah torque yang dibutuhkan dengan mengasumsikan profil kecepatan linierjika Q = 100 rad/s.
2mm
Gbr. 7.15 _t +
|
7.40 Oli SAE-10 pada 20oC mengisi celah di antara silinder sepanjang 120 cm yang bergerak dan permukaan luar yang diam.
Dengan mengasumsikan gradien tekanan nol, estimasikanlah gaya yang dibutuhkan untuk menggerakkan silinder pada 10 m/s.
Asumsikan aliran laminar.
]L
-T
0,4 mm
Gbr. 7.16
0,4 mm1
( -]
- Gbr. 7.17
7
.43 Sebuah silinder berdiameter 3 cm berotasi di dalam sebuah silinder berdiameter 4 cm di mana oli SAE-30 40oC mengisi ruang
di antara silinder-silinder konsentrik sepanjang 30 cm tersebut. Tuliskanlah profil kecepatannya dan hitunglah torque dan daya
yang dibutuhkan untuk memutar silinder dalam pada 2000 rpm dengan mengasumsikan aliran laminar.
7.44 Tentukanlah ekspresi untuk torque dan daya yang dibutuhkan untuk memutar silinder luar jika silinder dalam pada Gbr. i.6
tidak bergerak. Asumsikan aliran laminar.
memiliki
(b) 0,004 ketinggian rata-rata apakah pipa tersebut halus ataukah kasar jika laju alirannya adalah (a) 0,0004,
dan (c) 0,04 m3/s. 0,26 mm. Tentukan
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 124/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
7.47 Estimasikanlah kecepatan maksimum di dalam pipa pada (a) Soal 7.46a, (b) Soal 7.46b dan (c) Soal 7.46c.
7.48 Gambarlah sebuah volume kontrol silinder dengan panjang I dan radius r di dalam sebuah potongan pipa horizontal dan
tunjukkan bahwa tegangan gesernya bervariasi secara linier terhadap r, afirnya, t = r Lpl(2L). Tegangan geser dindingnya
diberikan oleh ro = ro Lpl(2L) (lihat Pers. (7.75)).
7.49 Estimasikanlah gradien kecepatan di dinding, penurunan tekanan dan rugi head di sepanjang 20 m dari aliran air dalam (a) Soal
7.46a, (b) Soal p7.46b d?n (.) Soal 7.46c. Catatan: Karena turbulensi harus menjadi nol di dinding, tegangan geser dindingnya
diberikan oleh )il)yl,=o
7.50 Air pada 20oC mengalir di dalam sebuah pipa horizontal halus berdiameter l0 cm dengan laju 0,004 m3/s. Estimasikanlah
kecepatan maksimum di dalam pipa dan rugi head di sepanjang 40 m. Gunakanlah distribusi kecepatan hukum pangkat.
7.51 Oli SAE-30 pada 20oC dialirkan di dalam sebuah pipa halus berdiameter 40 cm dengan kecepatan rata-rata 10 m/s. Dengan
menggunakan profil kecepatan hukum pangkat, estimasikanlah (a) faktor gesekan, (D) penurunan tekanan di sepanjang 100 m
pipa, (c) kecepatan maksimum dan (d) ketebalan lapisan dinding kentalnya.
7.52 Ulangi Soal 7.51 dengan menggunakan profil kecepatan semi-log.
7.53 Jika pipa dalam Soal 7.51 adalah pipa besi cor, ulangi soal tersebut dengan menggunakan profil kecepatan semi-log.
7.62 Udara pada 35"C dan l2O kPa memasuki sebuah saluran berukuran 20 x 50 cm yang terbuat dari pelat logam dengan laju 6
m3/s. Berapakah penurunan tekanan yang diperkirakan terjadi di sepanjang l2O m?
7.63 Penurunan tekanan sebesar 6000 Pa terukur di sepanjang 20 m ketika air 30oC mengalir melalui sebuah saluran halus berukuran
2 x 6 cm. Estimasikanlah laju alirannya.
Rugi-rugi Kecil
7.64 Koefisien rugi dari siku standar yang tertera dalam Tabel 7.2 terllhat besar dibandingkan dengan beberapa koefisen rugi lainnya.
Jelaskanlah mengapa siku tersebut memiliki koefisien rugi yang relatif besar dengan mempertimbangkan aliran sekunder yang
terjadi setelah belokan. Mengaculah ke Pers. (3.31).
7,65 Air pada 20oC mengalir keluar dari sebuah penampung melalui sebuah pipa besi galvanisir dengan panjang 100 m dan
diameter 4 cm ke atmosfer. Pembuangannya 20 m di bawah permukaan penampung. Berapakah kecepatan keluarnya (a) dengan
mengasumsikan tidak terjadi rugi-rugi di dalam pipa dan (b) dengan memperhitungkan rugi-rugi? Jalur masuknya memiliki
sudut tajam. Buatlah sketsa EGL dan HGL untuk (a) dan (b).
7.66 Tambahkanlah sebuah nozel dengan lubang keluar 2 cmpadapipa dalam Soal 7.65. Hitunglah kecepatan keluarnya.
7.67 Pipa horizontal dalam Soal 7.65 dipasangi tiga siku berulir standar yang diletakkan pada jarak yang sama. Hitunglah alirannya
dengan memperhitungkan semua rugi-rugi. Buatah sketsa HGL-nya.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 125/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
7.68 Sebuah pipa besi cor berdiameter 4 cm menghubungkan dua penampung di mana permukaan dari satu penampung berada
10 m di bawah permukaan yang lainnya. Terdapat dua siku beruiir standar dan satu katup sudut terbuka lebar di dalam pipa
sepanjang 50 m tersebut. Dengan mengasumsikan jalur masuk sudut taja,rn, estimasikanlah laju aiiran di antara kedua penainpung
tersehut. Asumsikan temperatur 20"C.
7.69 Sebuah pompa dengan efisiensi 88% digunakan untuk mengalirkan air 30oC dari sebuah penampung rendah melalui sebuah pipa
besi galvanisir berdiameter 8 cm ke sebuzLh penampung yang lebih tinggi yang perrnukaannya terletak 40 m di atas permukaan
penamp-ung yang lebih rendah. Pipa terse'out memiliki panjang total 200 m. Estimasikanlah kebutuhan daya untuk laju aliran
0.04 m3/s. Berapakah jarak maksimum dari penampung yang rendah di mana pompa dapat diletakkan jika pipa horizontal
tersebut berada 10 m di bawah permukaan penampung yang rendah'?
7,70 Sebuah turbin dengan efisiensi 90% beroperasi di antara dua penampung yang dihubungkan dengan sebuah pipa besi cor
dengan panjang 200 m dan diameter 40 cm yang mengalirkan 0.8 m3/s air 20"C. Estimasikanlah keluaran daya dari turbin
jika perbedaan ketinggian di antara kedua permukaan penampung adalah 40 m.
7.71 Kurva karakteristik pompa, yang ditunjuk-lian dalam Gbr.7.18, menghubungkan efisiensi dan head pompa (lihar Pers. (4.25))
untuk pompa di dalam soai ini dengan laju alirannya. Jika pompa digunakan untuk memindahkan air 20'C dari sebuah
penampung rendah pada ketinggian 20 m ke sebuah penampung tinggi pada ketinggian 60 m melalui sebuah pipa besi cor
dengan panjang 200 m dan diameter l6 cm, estimasikanlah laju aliran dan kebutuhan dayanya.
100 100
75 f<
H, (m)
\r
50 50
25 25
Gambar 7.18
140 cm
Gambar 7.19
7.76 Air mengalir di dalam got (beton halus) berdiameter 2 m dengan S = 0.0016. Estimasikanlah laju alirannya jika kedalamannya
adalah (a) 50, (b) 100, (c) 150, dan (c) 199 cm.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 126/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
7.ll (a) 0,1007 m/s (b) 0,0367 m/s (c) 1,8 m/s (4 1,51 m/s
Sangat turbulen
7.12
7.13 Turbulen
7.14 Laminar
7.15 (a) 16,4 m, 8,2 m (b) 25,1 m, 12,5 m (c) 34,7 m, 17,4 m (d) 45,1 m,22'6 m
7.16 Ya. ya.
7.17 4,8 m, 0,283 m/s.
7.18 (a) 1,94 m, 3,87 m (b) 0,2 m, 2,4 m
7.19 Lihat soal yang diberikan
7.20 Lihat soal yang diberikan
7.21 Lihat soal yang diberikan
7.55 (a) tt,3 m, tl,t m (b) 15,1 m, 15,2m (c) t6,t m, 16,5m
7.56 -343 kpa, 4,98 m
7'57 (a) 0,033 m3/s (b) 0,032 m3ts
k) 0,022 m3/s (a 0,022
.58 0,0093 m3/s, 0,031 kg/s m3ts
7.59 5,6 cm
7.60 (a) 3,5 cm 3,9 ettt
\u/
@) J'7 cm (c) 3'9 cm
7.61 8,4 cm
7.62 18,8 kPa
7.63 0,00063, m3ls
7.64 Lihat soal yang diberikan
7.65 (a) 19.8 m/s (b) 2,Ot m/s
7.66 0,995 m/s
7.67 1,56 m/s
7.68 1,725 rn/s
7.69 138 hp, 6,7 m
7.70 173 hp
7.71 0.3 m3/s. 290 hp
7.72 (a) 4,39 pa
@) 4,92 pa
7.73 (a) 2,45 m3/s (b) Z.5j m3ts
7.74 (a) 0,422 m3/s (b) 0,435 m3/s
7.75 (a) 1,99 m3/s
1b) 2,09 m3/s @) 5,32 pa
7.76 (a) 0,747 m3ts (b) J,JU
\u., 3,30 ru /s
m3/s (c) 6,27 m3ls (d)
7.77 0,45 m 6,59 m3/s
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 128/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
,,r$I$FAHULLTAN
.r$gfujqk,*liran eksternal melibatkan aliran-aliran bilangan Reynolds rendah maupun tinggi. Aliran bilangan Reynolds
.rendpt+:ti4,q.k terlalu diminati dalam kebanyakan aplikasi teknik dan tidak akan dibahas dalam buku ini; aliran di sekitar
r.b*tiianlbu.tlran semprotan, sedimentasi sungai, filamen-filamen dan sel-sel darah merah adalah contoh-contoh yang akan
i'diSpf4hk3q.saja kepada ahli-ahlinya. Aliran bilangan Reynolds tinggi sangat diminati oleh para insinyur dan mencakup di
srr1ar*n3*,atiran di sekitar airfoil, kendaraan, gedung, kabel jembatan, stadion, bilah-bilah turbin dan rambu-rambu.
:,,.:, h*eAm atran di bagian eksternal dari sebuah benda sangat sulit untuk dipecahkan, bahkan untuk benda-benda yang
.paling,s ana sekalipun seperti sebuah silinder yang panjang atau sebuah bola. Akan tetapi, kita dapat menyusun
yang memungkinkan kita untuk mengestimasi pertumbuhan dari lapisan kental tipis, lapisan batas,
,peig@ed:rersamaan
ryang,I{r{-{rblth pada sebuah pelat datar atau hidung bulat sebuah kendaraan. Selain itu, tersedia koefisien-koefisien yang
,:teiak;Oip$roleh melalui eksperimen yang memungkinkan gaya hambat dan gaya angkat untuk diteliti.
,,,,r r, ir$n,di sekitar benda tumpul melibatkan daerah separasi, suatu daerah di mana aliran terlepas dari benria
trden,r&qr,nkiltuk sebuah daerah resirkulasi di bagian hilir, seperti digambarkan dalam Gbr. 8.1. Wake, daerah yang
,#pggg*ru:viskositas, juga terbentuk; ini adalah daerah difusif yang terus membesar (sampai jarak tertentu ke bagian
,,**t*r,,'* e 1_annya lebih rendah daripada kecepatan arus bebas V). Lapisan batas laminar terbentuk di dekat bagian
:de,,paa'.dar,i'benda yang diikuti oleh lapisan batas turbulen seperti ditunjukkan dalam Gbr. 8.1. Aliran tak-kenta1, yang
1*idng ii,*i*ebut arus bebas, terjadi di bagian depan benda dan di iuar lapisan batas, daerah separasi dan wake. Aliran
,d. ,henda ramping (streamline) memiliki semua komponen yang sama seperli dalam Gbr. 8.1 kecuali daerah
,
seearas,iffi..{idak signifikan dan wake-nya jauh lebih kecil.
Titik stagnasi
Aliran arus bebas tak-kental biasanya irotasional walaupun dapat juga berupa aliran rotasional dengan vortisitas,
misalnya, aliran udara di dekat batang pohon atau air di dekat tanah di sekitar sebuah tiang di dalam sungai; aliran
menggali sebuah lekukan di dalam pasir di depan tiang dan udara menggali lekukan yang serupa di dalam salju di depan
pohon, suatu pengamatan yang cukup menarik. Vortisitas di dalam udara atau air yang mendekat menyebabkan terjadinya
fenomena yang teramati tersebut.
Harus diperhatikan bahwa batas dari daerah separasi yang ditunjukkan adalah lokasi rata-ratanya. Daerah separasi itu
sendiri sangat tak-tunak dan dapat secara perlahan-lahan saling bertukar massa dengan arus bebas walaupun streamline-
streamline rata-rata-waktunya tetap berada di luar daerah separasi. Selain itu, daerah separasi selalu berada di dalam
wake.
Hal yang paling ingin diketahui dari aliran di sekitar benda tumpul adalah gaya hambatnya, gaya yang diberikan
oleh aliran pada benda ke arah aliran*. Gar-a angkat adalah gayayang diberikan ke arah tegak lurus terhadap aliran dan
ingin diketahui pada airfoil dan benda-benda streamline. Gaya gambat Frdan gaya angkat,F, masing-masing diberikan
dalam bentuk koefisien goya hambat C, dan koefisien gaya angkat Cr_, oleh
di mana, untuk benda tumpul, luas A adalah luas proyeksi pada bidang yang tegak lurus terhadap arah aliran dan untuk
luas airfoil A adalah chord Qarak dari hidung ke tepi belakang) dikalikan dengan panjang.
Gaya yang disebabkan oleh tekanan rendah di daerah separasi mendominasi gaya hambat pada benda tumpul, yang
merupakan subjek dari Subbab 8.2. Tegangan kental yang bekerja pada dan paralel terhadap setiap elemen batas dapat
diabaikan sehingga lapisan batas pada permukaan benda tumpul tidak diperhatikan. Hal yang berlawanan terjadi pada
airfoil, yang merupakan subjek dari Subbab 8.3; gaya hambat utamanya disebabkan oleh tegangan kental yang bekerja
pada elemen-elemen batas. Dengan demikian, lapisan batas yang terbentuk pada benda streamline sangat ingin diketahui.
Keinginan inilah yang memotivasi banyak studi mengenai lapisan batas. Dasar-dasar teori lapisan batas akan diberikan
dalam Subbab 8.5. Akan tetapi terlebih dahulu kita harus mengetahui aliran tak-kental di luar lapisan batas (Gbr. 8.1).
Oleh karena itu, teori aliran tak-kental akan diberikan dalam Subbab 8.4. Ketika menyelesaikan aliran tak-kental, lapisan
batas dapat diabaikan karena sangat tipis. Solusi aliran tak-kental memberikan gaya angkat, yang tidak terpengaruh
secara signifikan oleh lapisan batas yang kental, dan distribusi tekanan pada permukaan benda dan juga kecepatan pada
permukaan tersebut (karena penyelesaian tak-kental mengabaikan efek-efek viskositas, fluida tidak melekat ke perbatasan
dan selip melewatinya). Tekanan dan kecepatan di permukaan diperlukan dalam penyelesaian lapisan batas.
Separasi terjadi untuk Re > 10 yang dimulai dari area kecil di bagian belakang bola sampai daerah separasi mencapai
maksimum pada Re = 1000. Koe{isien gaya hambatnya kemudian menjadi relatif konstan sampai terjadi penurunan tajam
di sekitar Re = 2 x 105. Penurunan tajam ini disebabkan oleh transisi dari lapisan batas tepat sebelum separasi mengalami
transisi dari aliran laminar menjadi aliran turbulen. Lapisan batas turbulen menyimpan jauh lebih banyak momentum dan
dapat memindahkan daerah separasi lebih ke belakang; lihat perbandingannya dalam Gbr. 8.3. Penurunan tajam pada
gaya hambat dapat mencapai sebanyak 807o. Permukaan dari suatu benda dapat dikasarkan untuk menyebabkan lapisan
batasnya mengalami transisi lebih dini; lekukan-lekukan pada bola golf dapat melakukan hal ini dan menambah jarak
terbang sampai sebanyak 100 persen jika dibandingkan dengan jarak terbang bola yang halus.
Setelah penurunan tajam ini, koefisien gaya hambat meningkat lagi dengan naiknya bilangan Reynolds. Data eksperimen
tidak menyediakan koefisien gaya hambat baik untuk bola maupun silinder untuk bilangan Reynolds yang tinggi. Nilai
* Sebenarnya, benda bergerak melalui fluida yang diam. Untuk menciptakan aliran tunak, fluida tligerakkan melalui benda yang dam, seperti di dalam
laboratorium; tekanan dan gayanya tetap sama. Untuk memperoleh kecepatan aktualnya, kecepatan aliran dikurangkan dari kecepatan pada setiap
titik.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 130/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
)r)
\ Silinder bulat halus
1,0
0.8 S jlinder karsar' -nrrJ,
nJu;
0.6 \
*=-:tJOla KaSar
CD 0.2 ----+
0.1
;J,
stream Ii ne
0.06
\ Gi
0.04 -s\:
0,02 IG
a 16 8101 2 .1 68101 2 .1 6 8101 2 4 6 810s 10h 4 6 8t07
Re = VDlv
Gambar 8.2 Koefisien gaya hambat untuk aliran di sekitar bola dan silinder panjang
Gambar 8.3 Profil kecepatan laminar dan turbuien untuk lapisan batas dengan ketebalan yang sama
0,2 untuk bola yang halus dan 0,4 untuk silinder panjang yang halus biasanya digunakan untuk bilangan Reynolds yang
melebihi 106.
Perampingan (streamlining,) dapat sangat menurunkan koefisien gaya hambat pada benda tumpul. Koelisien gaya
hambat untuk silinder dan bola streamline ditunjukkan dalam Gbr. 8.2. Sudut dalam pada ujung belakangnya tidak boleh
melebihi 20' jika daerah separasinya ingin diminimalkan. Gaya hambat yang disebabkan oleh tegangall geser yang bekerja
pada permukaan yang sudah diperluas tentu saja akan meningkat pada benda streamline, akan tetapi gaya hambat yang
disebabkan oleh tekanan rendah akan menjadi berkurang lebih banyak sehingga gaya hambat totalnya akan menjadi lebih
kecil. Selain itu, streamlining juga mengeliminasi getaran yang sering terjadi ketika vorteks-vofteks dilepaskan dari sebuah
benda tumpul.
Untuk silinder dengan panjang terhingga (finite) yang memiliki ujung-ujung lepas, koelisien gaya hambatnya harus
dikurangi dengan menggunakan data dalam Tabel. 8.1. Jika silinder dengan panjang terhingga memiliki satu ujung yang
tertanam pada sebuah permukaan padat, panjang dari silinder tersebut menjadi dua kali lipat. Perhatikan bahwa LID dati
silinder dengan ujung-ujung lepas harus menjadi sangat besar sebelum efek-efek ujungnya menjadi tidak signifikan.
,10 0,82
20 0,76
10 0.68
5 0,62
-) 0,62
2 0,57
I 0,53
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 131/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Koefisien gaya hambat untuk sejumlah bentuk-bentuk umum yang tidak sensitif terhadap bilangan Reynolcls diberikan
dalam Tabel 8.2.
Benda e CD
Pelat persegiempat
lzo
ttw=15 >1ol , ro' 1,5
1,2
I t rto' 1,1
CONTOH 8.{ setruah tiang setinggi 6 m berdiameter 5 cm yang ditanam di dalam beton menyangga *ebuah tanda berbentuk
bulat deagat diameter 4 m. Estimasikan msme{ maksimum yang harus ditahan oleh beton unfirk kecepatan angin 30 m/s.
Penyeleeaian: Untuk memperoleh momen maksimum, angin diasumsikan mene{pa tegak lurus pada tanda. Dari Tabel g.2,
koefrsien gaya hambat untuk piringan adalah 1,1. Mornen yaag
tanda tersebut. adalah diakibatkan oleh gaya hambatnya, yang bekerja di titik tengah
Mt= Fprx Ll = *pArV2Crrx Lt=+x l,ZZ x nx 22x 302x 1,1 x g = 60 700 N.m
di mana densitas pada ketinggian 0 dari permukaan laut digunakan karena data keringgian tidak d.iberikan. Momen yang
disebabkau
oleh tiang adalah
z= Fozx Lr= r ..) l -- 0,05 x
$pArI?Corx Lr* lx 1,22x 6x 3d x 0,7 x 3 = 346 N.m
dengan menggunakan bilangan Reynolds Re = 3O x 0,05/1,5 x 10-s l0-s dan meugasumsikan tingkat fluktuasi yang
= tinggr di
datam aliran udara, artinya, silinder kasar. Faktor pengali dari Tabel 8.1 tidak digunakan karena ridak ada ujung yurg l"p"r.
Momen yang harus ditahan oleh dasar beton adalah
'M = Mt * Mre 60 ?00 + 346 = 61 046 N.m
-fD
st =? (S.J)
Jika frekuensi pelepasan ini sama dengan atau merupakan kelipatan dari frekuensi struktur, maka terdapat kemungkinan
terjadinya kerusakan yang disebabkan oleh resonansi.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 132/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Voneks yang
Vorteks yang sedang dilepas
sudah dilepas
Arus bebas
(. ^,
ro)) \^.
f) t/o))
/-\ \\7
=-t fi 'D
L,
-l:_ \
',71
91*\ r- ) -
.,^-"u.-,^.-
1-
Voneks yang
--,
'sudah dilepaf
n)o Y\ Sebaran
data
0,18
St
,/
0,16
0.14 /
/
r00 400 1000 10 000
Re = VDht
Gambar 8.5 Biiangan Strouhal untuk pelepasan vorteks dari sebuah silinder.
Bilangan Strouhal tidak dapat dihitung melalui persamaan; nilainya ditentukan melalui eksperimen dan ditunjukkan
dalam Gbr. 8.5. Perhatikan bahwa pelepasan vorteks dimulai pada Re = 40 dan untuk Re 2 300 bilangan Strouhal pada
intinya menjadi independen terhadap bilangan Reynolds dan sama dengan kira-kira 0,21. Fenomena pelepasan vorteks
menghilang untuk Re > 104.
CONTOH 8.2 Sebuah silinder berdiameter 6 cm digunakan untuk mengukur kecepatan arus udara yang bergerak pelan, Dua
iubang tekanaa digunakan untuk menentukan bahwa vorteks-vorteks dilepaskan dengan frekuensi 4 Hz. Tentukanlah kecepatan
dari arus udara tersebut.
Penyelesaian: Asumsikan bilangan Strouhalnya berada di dalam rentang 300 < Re < l0 000' Maka
f$ = a,x sehingsa n= q# = 1,14. m/s
Pengukuran kecepatan arus angin serendah ini sangat sulit dilakukan. Pengukuran terhadap vorteks-vorteks yang dilepaskan
merupakar satu cara untuk melakukanny4.
8.2.3 Kavitasi
Ketika fluida mengalir dari daerah bertekanan relatif tinggi ke daerah bertekanan rendah, kavitctsi dapat terjadi, yang
berarti, tekanan menjadi sangat rendah sehingga fluida menguap. Ini dapat terjadi di dalam aliran pipa di mana terdapat
kontraksi dan ekspansi, pada bilah-bilah pompa sentrifugal, di dekat ujung baling.baling, pada hidrofoil dan torpedo.
Kavitasi pada kenyatannya dapat merusakkan baling-baling dan poros besi (yang disebabkan oleh getaran) pada kapal
dan menyebabkan pompa berhenti berfungsi dengan baik. Walaupun demikian, kavitasi dapat menjadi berguna dalam
penghancuran batu ginjal, alat pembersih ultrasonik dan dalam memperbaiki kinerja torpedo.
Kavitasi teriadi jika bilangan kavitasi o, yang didefinisikan
()=-p- - p,, (8.4)
iPv'
Dalam
nilainya lebih kecil daripada bilangan kavitasi kritis ou,,,, yang bergantung pada geometri dan bilangan Reynolds.
Pers. (8.4) p- adalah tekanan absolut di dalam arus bebas dan p, adalah tekanan uap dari cairan.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 133/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Koeflsien gaya hambat dari sebuah benda yang mengalami kavitasi diberikan oleh
Cu(.o)= Cr(0)(1 +o) (8.5)
di rnana Co(0) diberikan dalam Tabel 8.3 untuk beberapa bencla untuk Re = 105.
Hidrofoil, suatu bentuk sejenis airfoil yang digunakan untuk mengangkat kendaraan air di atas permukaan air, sama
sekali tidak dapat beroperasi tanpa kavitasi. Luas dan bilangan Reynoldsnya didasarkan pada panjang chord. Gaya hambat
dan gaya angkat bersama-sama dengan bilangan kavitasi kritisnnya diberikan dalam Tabel 8.4.
Bola 0,30
Piringan (bundar) 0,8
Silinder bundar 0.50
rl20 0,74
lqo 0,64
Baji dua dimensi 1ao 0,49
lro 0,28
tl20 0,6.1
CONTOH 8,3 Sebuah hidrofoil dengan panjang 2 m dan chord 40 cm beropera^si 30 cm di bawah permukaan air dengan sudut
serang 6o. Untuk kecepatan 16 m/s tentukanlah gaya hambat dan gaya angkatnya dan tentukanlah apakah te4adi kavitasi pada
hidroloit.
Penyelesaian: Tekanan p- hzLrus memiliki nilai absolut. Nilainya adalah
p*= yh * P",-= 9800 x 0,3 + 100 000 = 102 900 Pa atrs
Dengan mengasumsikan temperatur air sekitar 15oC, tekanan uapnya adalah 1600 Pa (Tabel C.1) dan bilangan kavitasinya
adalah
F-Fr-(m+*,)Nd, (8.6)
di mana FD adalah gaya hambat. Jika benda dipercepat dari kondisi diam, gaya hambat ini adalah nol.
Massa tambahan berhubungan dengan massa fluida mf yafig dipindahkan oleh benda. Hubungan
mo = km, G'n
memberikan massa tambahan jika faktor k diketahui. Untuk sebuah bola, k = O,5i untuk elips yang sumbu panjangnya
dua kali lipat dari sumbu pendeknya dan bergerak ke arah sumbu panjangnya, k = 0,2; dan untuk silinder panjang yang
bergerak tegak lurus terhadap sumbunya, ft = 1.0. Nilai-nilai ini adalah untuk aliran tak-kental jadi digunakan ketika
diawali dari kondisi diam atau pada kecepatan rendah.
Untuk benda padat yang dipercepat di udara massa tambahan dapat diabaikan, akan tetapi untuk benda yang dipercepat
di dalam cairan, massa tambahan harus dimasukkan.
CONTOH 8.4 Sebuah bola dengan gravitasi spesifik 3 dilepaskan dari kondisi diam di dalam sekumpulan air. Tentukanlah
percepatan awalnya.
W-Fu=(m+*''#
(S%,, - 16)#66 {SP,i. + O,5P6r) +6ot^ff
I
'# =t}ff=5'6m/s2
maka kita telah mengunakan I- pg.
Lapisan batas
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 135/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
t.2
CL 0,8
0.4
Gambar 8.7 Koefisien gaya angkat dan gaya hambat untuk airfoil konvensional pada Re = 9 x 106.
Airfoil konvensional memiliki bentuk tidak simetris dan didesain untuk memberikan gaya angkat positif pada sudut serang
nol, seperti ditunjukkan dalam Gbr. 8.7. Gaya angkat memiliki proporsi langsung dengan sudut serang hingga sebelum
gaya hambat juga proporsi
teriadi stall.
jelajah Koefisien
berada pada sudut serang kira-kira 5'di mana gayalangsung
memiliki dengan sudut serang
minimum pada C, hingga kira-kira 5'. Kondisi
hambatnya = 0,3 seperti ditunjukkan.
Gaya angkat utamanya dipasok oleh sayap pada pesawat terbang akan tetapi panjang efektifnya adalah jarak dari ujung
ke ujung, yang merupakan rentang sayapnya, karena badan pesawat juga memberikan sedikit gaya angkat.
Koefisien gaya hambat pada intinya memiliki nilai konstan sampai bilangan Mach sekitar 0,75. Nilainya kemudian
meningkat l0 kalinya sampai bilangan Mach I tercapai dan kemudian berkurang secara perlahan. Jadi bilangan Mach
jelajah di antara 0,75 dan 1,5 dihindari untuk menghindari koefisien gaya hambat yang tinggi. Airfoil swept-back digunakan
karena yang digunakan untuk menghitung bilangan Mach adalah komponen kecepatan nonnal, sehingga memungkinkan
dicapainya kecepatdn pesawat yang lebih tinggi sebelum mencapai koeflsien gaya hambat yang tinggi.
Flap-flap bercelah juga digunakan untuk memberikan gaya angkat yang lebih besar selama lepas landas dan pendaratan.
Udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi di bagian bawah airifoil melalui sebuah celah untuk memberikan energi pada
udara yang mengalir pelan di dalam lapisan batas di sisi atas airfoil sehingga mengurangi tendensi untuk terlepas dan
mengalami stall. Koelisien gaya angkat dapat mencapai 2,5 dengan flap celah tunggal dan 3,2 dengan celah ganda.
CONTOH 8.5 Tentukanlah kecepatan lepas landas untuk sebuah pesawat lerbang yang berbobot l5 000 N termasuk muaranxya
jika rentang sayapnya adalah 15 m dengan chord 2 m. Asumsikan sudut lepas landas 8o.
Penyelesaian: Asumsikan airfoil konvensional dan gunakan koefisien gaya angkat dari Gambar 8.7 sekitar 0.g5. Kecepatannya
diperoleh dari persamaan untuk koefisien gaya angkat
8.4.1 Dasar-dasar
Ketika sebuah benda bergerak di dalam suatu fluida yang tadinya diam, tidak terdapat vortisitas di dalam fluida yang
belum terganggu. Untuk menciptakan aliran tunak, aliran seragam dengan kecepatan dari benda digabungkan dengan medan
aliran sehingga aliran yang bebas vortisitas bergerak melewati benda yang diam, seperti di dalam terowongan angin.
Satu-satunya cara vortisitas masuk ke dalam aliran adalah melalui efek-efek viskositas. Untuk aliran bilangan Reynolds
tinggi, efek-efek viskositas terkonsentrasi di dalam lapisan batas dan wake (termasuk daerah separasi). Untuk benda
streamline dan pada permukaan depan dari benda tumpul, aiiran di luar lapisan batas terbebas dari efek-efek viskositas
dan vortisitas jadi merupakan aliran tak-kental. Solusi dari soal aiiran tak-kental memberikan medan kecepatan dan medan
tekanan di seputar benda. Tekanan tidak terpengaruh secara signifikan oleh lapisan batas sehingga menghasilkan gaya
angkat jika diintegralkan di seluruh permukaan benda. Kecepatan di perbatasan benda* yang diberikan oleh solusi aliran
tak-kental alaq menjadi,..lecepatan
- '.j* di tepi luar dari lapisan batas yang tipis, yang dibutuhkan dalam solusi lapisan batas
{. i r
i
- lifla ii;f"H#,tEFU;r,OOun, O,r,Ou tidak melekat ke perbatasan tapi dapat selip.
"f.t-"f.t
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 136/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
(akan diberikan dalam Subbab 8.5). Jadi, sebelum lapisan batas pada suatu benda dapat dianalisis, aliran tak-kentalnya
harus diketahui.
Aliran potensial (atau aliran irotasional) adaiah aliran di mana medan alirannya dapat diekspresikan sebagai gradien
dari sebuah fungsi skalar, yang berarti,
V=V0 (8.e)
yang adalah persamaan Lapiace yang,terkenal itu. Dalam koordinat kartesian ini dituliskan
aL*oi *o'g=t) (8.12)
dx' dy' dz'
Dengan menggunakan kondisi-kondisi batas yang diperlukan, persamaan ini dapat diselesaikan. Akan tetapi, ketimbang
mencoba menyelesaikan secara langsung soal nilai batas yang dihasilkan, kita akan membatasi minat kita pada aliran-
aliran datar, seperti misalnya airfoil dan benda-benda silinder, mengidentifikasi beberapa aliran sederhana yang memenuhi
persamaan Laplace dan kemudian menumpang-tindihkan aliran-aliran sederhana tersebut untuk membentuk aliran-aliran
yang lebih kompleks. Karena persamaah Laplace bersifat linier, aliran-aliran yang digabungkan juga akan memenuhi
persamaan Laplace.
Pertama-tama, kita akan mendefinisikan suatu fungsi skalar lagi yang akan.sangat berguna dalam studi kita. Untuk
aliran datar yang diinginkan, fungsi arus \r, didefinisikan sebagai
,=N-
" dr' dan ,=-dL0r (8.1J)
sehingga persamaan kontinuitas (5.8) dengan dwldz = 0 (untuk aliran datar) terpenuhi untuk semua aliran datar. Vortisitas,
Pers. (8.10) dan (3.14), selanjutnya memberikan
, dx
=lu _ ?, _tV _ 3_',2- = o
dY = dr" d)*
(.8.14)
sehingga
ty * D'y-
=o (8./5)
al Er''
Fungsi arus juga memenuhi persamaan Laplace. Jadi, dari persamaan-persamaan di atas kita memiliki
Ab dw
-" Dx Dl dan v= P=-U
dv dx (8.16t
Persamaan-persamaan di antara Q dan ty dalam Pers. (8.16) membentuk persamaan-persamaan Cauchy-Riemann dan A
dan y disebut sebagai fungsi-fungsi harmonik. Fungsi Q + iV adalah potensial kecepatan kompleks. Jadi teori variabel
kompleks yang sangat berguna dalam matematika dapat diaplikasikan pada subkelompok aliran fluida ini: aliran datar
tunak inkompresibel.
Tiga hal yang menarik di dalam persamaan-persamaan di atas adalah:
o Fungsi arus memiliki nilai konstan di sepanjang streamline.
o Streamline dan garis potential konstan berpotongan pada sudut siku-siku.
o Selisih fungsi-fungsi arus di antara dua streamline adalah laju aliran q per satuan kedalaman di antara kedua streamline,
berarti. Q = Vz- Vy
d*a"*
*dr=o
Ax
*-
Ini adalah definisi dai, dry dai- kalkulus. jadi dry = 0 di sepanjang streamline. atau, dalam kata lain, rg adalah konstan di sepanjang
streamline.
Y'v = +
*ly). i drV
dg'
-0 G.1n
1r
*r*,,. +# -0 (8.18)
di mana ekspresi-ekspresi yang menghubungkan komponen-komponen kecepatan dengan fungsi arus telah dipilih
sedemikian rupa sehingga persamaan kontinuitas selalu terpenuhi. Sekarang kita mendeflnisikan empat aliran sederhana
yang memenuhi persamaan Laplace.
Aliran seragam : V= U*y Q- U*x (8.20)
Doublet :
\ln
\r=-P#i q= -
llt
l -99f-3 (8.23)
Aliran-aliran datar sederhana ini digambarkan dalam Gbr. 8.8. Jika komponen y diinginkan untuk aliran uniform, hanya
tinggal menambahkan suku yang sesuai. Kekuatan sumber 4 di dalam sumber garis adalah laju aliran per satuan kedalaman;
dengan menambahkan tanda minus akan diperoleh sebuah sink. Kekuatan vorteks f adalah sirkulasi di sekeliling titik
awal (origin), yang didefinisikan
p= $v.a.
J
@.24)
di mana t adalah kurva tertutup, biasanya sebuah tingt a.anl yang mengelilingi titik awal dengan arah jarum jam sebagai
arah positif. Tanda panah tebal ke arah negatif x merepresentasikan kekuatan doublet p dalam Gbr. 8.8(d). (Doublet
dapat dibayangkan sebagai sebuah sumber dan sebuah sink yang memiliki kekuatan yang sama yang dipisahkan oleh
jarak yang sangat kecil)
Komponen-komponen kecepatan cukup sering digunakan untuk aliran-aliran sederhana yang diberikan di sini. Untuk
koordinat-koordinat polar dan kartesian:
u= qx ,,- q y
2tt xz + y2 LtL x- + y-
vr=0 ,e T
Vorteks :
- -2x, G.2n
,
"=-* f*v' =Lzn
l*v'
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 138/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
@ = konstan
V = konstan
-/r
(c) Voneks
(d) Doublet
f , = _ l.r
cos 0 usin 0
) '0 - r-)
Doublet r;1
2n
u= -l-l-
it
v=-p ) (8.28)
(r' + )'')- (r + )-)"
Keempat aliran sederhana ini dapat digabungkan untuk menciptakan aliran-aliran lebih kompleks yang diinginkan.
CONTOH 8.7 Jika fungsi arus dari sebuah aliran diberikan sebagai tlr - A0, tentukanlah fungsi potensial @.
Penyelesaian: Kita gunakan Pers. (8.19) untuk menghubungkan fungsi arus dengan lungsi potensial dengan mengasumsikan
koordinat polar karena adanya @:
aL =Lat{- =4 .'.0(r 0)=Alnr + f(0)
lr ra0 r'
Selaniutnya, gunakan persamarm kedua dalam Pers' 8.19:
tat t df 0v
; fij = i de = -T=
){
o yang berimplikasi ff =O sehingga/=konstan,
Karena kita hanya menginginkan derivatif-derivatif dari fungsi-fungsi potensial untuk memberikan medan kecepatan dan medan
tekanan, kita buat saja konstantanya menjadi 0 sehiagga
A(r0)=41n'
Jadi, kira lihat bahwa fungsi potensial dapat diperoleh jika fungsi arusnya diketahui. Selain itu, fungsi arus dapat diperoleh jika
fungsi potensialnya diketahui.
di sekitar airfoil dibutuhkan program komputer. Kita tidak akan melakukannya di dalam buku ini tapi akan menunjukkan
bagaimana aliran di sekitar silinder bulat dapat dibuat.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 139/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
0) = (./- - 0
V0 -ILd (8.2e)
",-T ao
.,_1dy U-cos0-{cosO
r- (8.J0)
Sebuah silinder bulat terbentuk jika terdapat sebuah lingkaran yang tidak memiliki komponen kecepatan radial, artinya,
v, = 0 di r yr
= r.. Jadikan = 0 dalam Pers. (8.30) dan peroleh
Pada radius ini u, = 0 untuk semua 0 jadi r = r. adalah sebuah streamline dan hasiinya adalah aliran di sekitar silinder.
Titik stagnasi terjadi di mana kecepatannya 0; jika r - r, irri berarti di mana v6 = 0, artinya,
Gambar 8.9 Aliran potensial di sekitar silinder bulat. (Garis putus-putus adalah garis @ konstan).
V
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 140/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 141/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Distribusi kecepatan
Distribusi kecepatan
4 aliran tak-kental
di dekat tepi depan atau di dekat titik stagnasi. Lapisan ini mengalami transisi
Suatu lapisan batas bersifat laminar
pada x. menjadi aliran turbulen jika memiliki panjang yang cukup, seperti ditunjukkan dalam Gbr. 8.12. Transisi ini
terjadi pada bilangan Reynolds kritis [J*xr/v = 5 x 105 pada pelat datar kaku yang halus di dalam aliran dengan gradien
tekanan nol yang memiliki intensitas fluktuasi arus bebas* dan U*xrlv = 3 x 105 untuk aliran pada pelat datar yang
kasar atau yang memiliki intensitas fluktuasi arus bebas yang tinggi (intensitasnya paling tidak 0,1). Daerah transisi dari
aliran laminar menjadi turbulen ini relatif pendek dan biasanya diabaikan jadi aliran turbulen diasumsikan terjadi di lokasi
terjadinya ledakan pertama.
tl
u* pertama konstan
Aliran laminar ledakan
Ketebalan lapisan batas turbulen menebal lebih cepat dari pada lapisan batas laminar dan menyimpan lebih banyak
momentum (pada ketebalan yang sama), seperti terlihat pada sketsa profil kecepatan dalam Gbr. 8.13. Lapisan turbulen
memiliki kemiringan yang jauh lebih besar di dinding sehingga menghasilkan tegangan geser dinding yang jauh lebih
besar. Lapisan batas turbulen pada suatu instan bervariasi secara acak terhadap waktu dan posisi dan dapat menjadi 20
persen lebih tebal atau 60 persen lebih tipis pada posisi manapun di suatu waktu tertentu atau pada waktu manapun di
suatu posisi tertentu. Jadi, biasanya kita menggambarkan ketebalan lapisan batas yang dirata-rata terhadap waktu. Lapisan
dinding yang kental dengan ketebalan 5, di mana efek-efek viskositas di dalam suatu lapisan batas turbulen dianggap
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 142/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
terkonsentrasi, ketebalannya sangat tipis jika dibandingkan dengan ketebalan lapisan batasnya sendiri, seperti ditunjukkan
dalam gambar.
Harus selalu diingat bahwa lapisan batas turbulen memiliki ketebalan yang sangat tipis dalam kebanyakan aplikasi.
Pada pelat datar dengan U * = 5 m,/s ketebalan lapisan batasnya adalah sekitar 7 cm pada jarak 4 m. Jika ini digambarkan
sesuai skala, akan tampak jelas bahwa lapisan batas ini sangat tipis. Karena lapisan batas sangat tipis dan kecepatannya
bervariasi dari 0 di dinding menjadi U(x) di tepi lapisan batas, profil kecepatan di dalam lapisan batas dapat diaproksimasikan
dengan mengasumsikan profll parabola atau kubik untuk lapisan laminar dan profil hukum pangkat untuk lapisan turbulen.
Dengan asumsi profil kecepatan ini, persamaan-persamaan integral, yang diberikan selanjutnya, akan memberikan kuantitas-
kuantitas yang diinginkan.
- (8.41)
L F* = momou, momrn- momroo
yang menjadi
u(x) ffitop
6 -6
6
lo" dt + ;loudt a^
m,,=lou dl 0
J-
o
momt6 16
*f;
6
(p+dil6+d6) momoDt=
lo"'at [ ou'ata*
<-- 0
momrn= at
ro"'
<_-
rofu
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 143/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
di mana kita telah mengabaikan* p d6 dan dp d6 karena ordonya lebih kecil daripada suku-suku yang lainnya; kita juga
menggunakan mombp = U(.x)h,,o.Bagilah dengan (-dx) dan peroleh persamaan integral von Karman'.
+ 6 4 = pL/txt
ro
*i, o, - p
l- lr ,,, t8.43;
Kita
(6 merupakan fungsi dari derivatif-derivatif
telah menggunakan biasap karena
x). Selain itu, densitas setelah
diasumsikan pengintegralan
konstan lapisanfungsi
di seluruhhanya batas.x saja yang masih
ada
Untuk aliran pada pelat datar dengan gradien tekanan nol, artinya, U(x) = U- dan dpldx = 0 Pers. (8.43) dapat
ditrrliskan dalam bentuk yang lebih sederhana
, ?
ro= P# = )u\U* - u\ dy (8.44)
0
Jika profil kecepatan u(x, y) diasumsikan untuk suatu aliran tertentu, Pers. (8.44) bersama dengan t, = pdul)ylr=o
memungkinkan &x) dan ro@) dua-duanya untuk ditentukan.
Dua panjang tambahan digunakan dalam studi mengenai lapisan batas. Kedua panjang ini adalah ketebalan perpindahan
6, dan ketebalan monlentum 0 yang dideflnisikan
6n=blw-,;a, (8.4s)
g= l lutU-utdt, G.4n
u'l)
Ketebalan perpindahan adalahjarak dipindahkannya streamline di luar lapisan batas oleh karena fluida yang bergerak lebih
lambat di dalam lapisan batas. Ketebalan momentum adalah ketebalan Iapisan fluida dengan kecepatan U yang memiliki
momentum yang hilang yang disebabkan oleh efek-efek viskositas; ketebalan ini seringkali digunakan sebagai panjang
karakteristik untuk studi mengenai lapisan batas turbulen. Perhatikan bahwa Pers. (8.44) dapat dituliskan
p d6 kectl karena kita mengasumsikan 5 kecil dan dengan demikian dd satu ordo lebih kecil
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 144/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
6d6=fra- (8.56)
lntegralkan persamaan di atas dengan 6 = 0 pada x = 0 dan peroleh ekspresi untuk 6(x)
Ini sekitar 10 persen lebih tinggi daripada solusi yang lebih akuran sebesar S^tiiU* yang diperoleh dengan menyelesaikan
Subbab 8.5.4 berikutnya'
persamaan Navier-stokes
Tegangan di dalam
geser dinding diperoleh dengan memasukkan Pers. (8.57) ke dalam Pers. (8.55) dan adalah
,J,*,= i
= 0.730 \xu- Y (8.59 )
#,
1PU;
Koefisien gesekan kulit C, adalah gaya hambat non-dimensi dan adalah
- [- s-
=
', ffir='fpu:r=
r,46 fiJ (8.60)
Koefisien-koefisien yang lebih akurat untuk to, crdan Crberturut-turut adalah 0,332,0,664 dan 1,33, jadi asumsi profil
kecepatan parabola untuk aliran lapisan batas memiliki tingkat kesalahan sekitar l0 persen.
di mana Re, = U-xlv.Masukkan profll kecepatan ini dengan n = 7 ke dalam Pers. (8.44) dan integralkan untuk
memperoleh
to= #. Pu3
* t8.62)
Profil kecepatan hukum pangkat memberikan r, = 1td u I Oy = * pada y = 0 jadi tidak dapat digunakan di dinding. Eksprest
kedua untuk ro dibutuhkan; kita memilih formula Blasius, yang diberikan oleh
t tll4
cr= 0'046 (tu) " memberikan ro = 0'023 p u:\W' )
(8.63)
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 145/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Masukkan ini ke dalam rumus Blasius dan peroleh koefisien gesekan kulit lokal sebesar
Rumus-rumus di atas benar dapat dipakai sampai Re = 108 tanpa kesalahan yang berarti.
Jika terdapat bagian lapisan batas laminar yang signifikan, bagian tersebut harus dimasukkan. Jika transisi terjadi
pada Re*, = 5 x 10s, maka koefisien gesekan kulit harus dimodifikasi menjadi
Untuk pelat kasar, Re*,, = 3 x lOs dan konstanta 1700 harus digantikan dengan 1060.
Ketebalan perpindahan dan momentum dapat dihitung dengan menggunakan profil kecepatan hukum pangkat
sebesar
5a = o'048x (;o)
Re < ro7 (8.6e)
o = o,o37x
(7i),"
Terdapat kuantitas-kuantitas tambahan yang sering digunakan dalam studi mengenai lapisan batas turbulen. Kita akan
memperkenalkan dua kuantitas di sini. Yang satu adalah kecepatan geser ux, yang didefinisikan
u"=
ff (8.70)
Ini adalah kecepatan fiktif dan sering muncul dalam hubungan-hubungan lapisan batas turbulen. Yang satu lagi adalah
ketebalan 6, dari lapisan dinding kental yang sangat fluktuatif, yang ditampilkan dalam Gbr. 8.12 dan 8.13. Di dalamlapisan
yang sangat tipis inilah diperkirakan munculnya ledakan-ledakan turbulen. Ketebalan ini telah dihubungkan dengan
kecepatan geser melalui pengamatan-pengamatan di dalam eksperimen melalui
6r=* (8.71)
COI{TOH 8.9 Udara atmosfer pada 20"C meugalir pada I0 nrls di sepanjang sebuah petat datar yang kaku:deagan panjang 4 ru
dan lebar 2 m yaig searah dengan aliran. Berapa panjangkah bagian laminar dari lapisan b*tasny*? Prediksikan gaya hambat di
bagian laminar pada satu sisi dari pelat.
Fenfelesaian: Dengan mengasumsikan udara terbebas dari gangguan-gangguan intensitas ringgi, gunakan bilangan Reyrolds
sebesar 5 x 105, artinya.
,{,
=5 x 105
sehingga
rr = 5 x lo5x l,5l x 1trs/10 = 0,755 m
Gaya hambat, dengan menggunakan Pers. (8.60) dan koefisien 1,33 ketimbarg 1,46 ftoefisien 1,33 lebih akuat sebagaimana
telah disebutkan), adalah
11? ^ r-
ro = i" pui tw tl7f,
= 0.665 x 1,2 x 102 x 0.755 x 2 x
ffi*#,=0,01?N
yang merupakan nilai yang termasuk kecil.
CONTOT{ 8,10 Air pada 20"C mengalir di sepanjang sebuah pelat datar yang memiliki panjang 2 rn dan lebar 3 m p*da 12
m./s. Estimasikan kecepatan geser, ketebalan lapisan dinding kentel dan ketebalan lapisau batas di ujung pelat (asulusika& Iapis4n
turbulen dari tepi depan). Selain itu, prediksikan gaya h4mbat di satn sisi pelat.
Penyelesaian:BilarganReynoldsnyaadalahRe=U*xlv=12x2ll}a=2,4xl07.Jadi,dengann-7Pers.(8.66)
memberikan
to =
Y pu:(;*)''' = 0.02e5 x 10co x tzz x{#)* = t42pa
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 146/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
ur=\rT"
fIry
p =11000- =0,377 mls
Ketebalan tapisan dinding kentalnya adalah
6,=#=+#=r.33xlosm
Ketebalan lapisan batasnya adalah, dengan mengasumsikan lapisan turbulen dari tepi depan
/ rn+ \0,2
6= 0.38x(rb)"'= o,rt x z x
[ffi,l = o.ozs+ m
Gaya hambat di satu sisi pelat adalah
Fo =Y -
pui Lw (1.)"'
\v6u I
/ | \0'2
x x x3 x {+-U-
^-{
\21 x zll =
=0.0365 1000 122x2 1050 N
?q*Qr=o (8.73)
D.t dt'
juga menghubungkan u dan v. Jadi, kita memiliki dua persamaan dan dua variabel yang ingin diketahui. Perhatikan Gbr.
8.12 dan 8.13; u berubah dari 0 ke U- dalam jarak 6 yang sangat kecil sehingga menghasilkan gradien yang sangat
besar ke arah y, sedangkan u berubah sangat perlahan ke arah x (pada .y yang sama). Oleh karena itu, kita menyimpulkan
bahwa
tlDy-,, d+
dx'
t8.74)
, du
a*
du= 1dP
* t':a, -'p i;* ,, d2u (8.75)
dy'
Kedua suku percepatan di sisi kiri tetap dipertahankan karena v mungkin saja kecil akan tetapi gradien Jul8y cukup besar
sehingga hasil kali keduanya dipertahankan. Persamaan (8.75) adalah persamaan lapisan batas Prandtl.
Untuk aliran pada pelat datar dengan dpldx = 0, dan dalam bentuk fungsi arus r7 (ingat bahwa u = d\r/dy dan v =
-dtyldx), Pers. (8.75) mengambil bentuk
dy d'v 0'v _.,3'v
;t AtAt _|Vr
- a, al - 'ay3 (8.76)
Jika kita jadikan (transformasi ini diperoleh melalui prosedur coba-coba dan pengalaman)
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 147/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Persamaan ini kelihatan lebih sulit daripada Pers. (8.76), tapi jika kita jadikan
,d'F
,rd'F
' =n (8.80)
dn' d\'
Persamaan diferensial biasa dapat diselesaikan secara numerik dengan kondisi-kondisi batas yang tepat Kondisi-kondisi
tersebut adatah
F=F' =0 pada4=0 dan F'=l pada4besar (8.81)
, = ?#= u*F'(rl)
(8.82)
, = -*= +W(nF' - F)
Solusi numerik untuk soal nilai batas diberikan dalam Tabel 8.5. Dua kolom terakhir masing-masing memungkinkan
perhitungan v dan to. Kita mendefinisikan ketebalan lapisan batas sebagai ketebalan di mana u=0.99U* dan kita amati
bahwa ini teriadi pada 11 = 5, jadi, dari solusi numerik ini
tni
6= str U_ (8.8-r)
Juga
(8.81)
jadi tegangan geser dinding untuk lapisan batas ini dengan dpldx = 0 adalah
CONTOH 8.11 Udara pada 30'C mengalir di sepanjang pelat datar sepanjang 4 m dan selebar 2 m dengan kecepatan 2 m/s dan
dp{dx - 0. Di ujung belakang pelat, estrmasikanlah (a) tegangan geser dinding, (&) nilai maksimum v di dalam lapisan batas dan
(c) laju aliran melalui lapisan batas. Asumsikan aliran laminar di seluruh panjang pelat.
Penyelesaian:BilanganReynoldsnyaad*lahRe-lJ*Llv=2x417,6xlfs=5xl05jadiatiranlaminardapatditerima.
{a) Tegangan geser dinding (ini rnembutuhkan F" di dinding) di x = 4 m adalatr
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 148/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
fnT r--:;_*tgrxx z2
x 10-5
?o = 0.332 pu*\i= 0.332 x l,164r' * ^i1.6
{t'e =0.00219 Pa
(b) Nilai maksimum v memedukan penggunaan Of - F). Nilai maksimumnya terjadi di tepi luar lapisan batas dan adalah 0,860.
Nilai maksimum v adalah
r FU- r {11.6x105x2 ^
r = r1'-f t\r'-F)= i. Y'-j_:- x 0.860=0.0012 m/s
,=
ffi =0,511 m/s dan n"=?- 0's1.1-10'2= 1.02 x 105
(b) Untuk bola kasar, Gbr. 8.2 menunjukkan bahwa untuk Re = 105 kita mengasumsikan Cr= 0,3. Maka
Ini cukup dengan dengan C,JoJ= 0,3 jadi merupakan aproksimasi' untuk kecepatannya, hampir 50 persen lebih besar daripada
kecepatan untuk bola halus. Sebuah bola golf diberikan kekasaran untuk tujuan ini: kecepatan yang lebih tinggi di sepanjang
trayektorinya menghasilkan jarak terbang yang lebih jauh.
E.2 Hitunglah kebutuhan daya untuk menggerakkan sebuah silinder bulat yang memiliki diameter 10 cm dan panjang
10 m yang menonjol ke arah vertikal dari dek sebuah kapal pada kecepatan 30 knot (15,4 m/s). Selanjutnya
streamlining-kan silinder tersebut dan hitung lagi dayanya.
Pertama-tama, carilah bilangan Reynoldsnya. Nilainya adalah
15'4 x o'1
ne=I9 - =9.6 x loa
' 1,6 x 10'
Koefisien gaya hambat diperoleh dengan menggunakan Gbr. 8.2 dan Tabel 8.1 sebesar
Cc= 1.2 x 0,85 = 1.02
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 149/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Efek dari streamlining adalah pengurangan koelisien gaya hambat secara signifikan.
8.3 Estimasikanlah kebutuhan daya bagi airfoil konvensional dalam Contoh 8.2 untuk terbang pada kecepatan 150
knot.
Dikonversikan ke m/s, kecepatannya adalah V = 150 x 1,688/3,281 = 77,2 nt/s.Daya adalah gaya hambat dikali dengan
kecepatan. Koefisien gaya hambat dari Gbr. 8.7 adalah Co= 0,3147,6 = 0,0063. Jadi dayanya adalah
W =FoxV=LpcLVzCoxV
= )" tZ x 2 x 15 x77,23 x 0,0063 = 52 000 W atau 70 hp
8.4 Tunjukkanlah bahwa streamline dan garis potensial dari aliran tak-kental berpotongan dengan sudut siku-siku.
Jika streamline dan garis potensial berpotongan dengan sudut siku-siku, dari kalkulus diketahui bahwa streamline akan
memiliki kemiringan yang negatif terbalik terhadap garis potensial. Kita tahu bahwa vektor kecepatan V memiliki arah
tangensial terhadap streamline sehingga kemiringan dari streamline diberikan oleh (Gbr. 8.15)
v-dY
u- dx
Kerniringan dari garis potensial diperoleh dari V = konstan
da=Yar*
'drdy dr'=o
jadi untuk garis potensial
dy_ )Qldx _ u Gambar 8.15
ar---aqtay --,
Dengan demikian, kita lihat bahwa kemiringan dari garis potensial adalah negatif terbalik dengan
kemiringan dari streamline. Jadi, garis potensial memotong streamline dengan sudut siku-siku.
8.5 Sebuah angin topan diaproksimasi sebagai sebuah vorteks irotasional (kecuali di dekat "mata"nya di mana topan
tersebut berputar sebagai benda kaku), Estimasikanlah gaya yang dapat mengangkat atap datar 5 m x 10 m dari
sebuah gedung (tekanan di dalam gedung diasumsikan atmosfer, artinya, 0) jika tekanan pada atap diaproksimasikan
oleh tekanan di r = 4 m. Kecepatan pada jarak 60 m dari tengah gedung diamati sebesar 8 m/s.
Sirkulasi diperoleh dari Pers. (8.27) sebesar
,r'=-* =-#2=r32nls
Melalui persamaan Bernoulli, tekanannya diperoleh sebesar. dengan mengasumsikan
V_=0danp_=0,
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 150/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Sirkulasi t = f.V.ds adalah kecepatan r"Q dikali dengan 2nr, karena kecepatan konstan V memiliki arah tangensial
terhadap permukaan silinder. Sirkulasinya dihitung sebesar
Minimum tekanan terjadi pada titik paling atas dari silinder (Gbr. 8.10), jadi kita akan menerapkan persamaan Bernoulli
(Pers. (8.38)) di antara arus bebas di mana p = 0 dan titik paling atas di mana 0 = 90o:
p, =
l-. rui -,'; (z.in e .
+r-)'
= o + t.2,.
*j
(z ,i, es'* ]-lJ--)'] = -uo, t.
[,- -
dengan menggunakan P = 1,2 kg/mi dan mengasumsikan udara atmosfer.
8.7 Pindahkan U(x) ke dalam tanda integral dan tuliskan ulang persamaan integral von Karman (8.43).
Kita mendiferensiasikan suatu produk: (f S)' = fS'+ gf '. Untuk persamaan kali ini, kita jadikan gir) = J,i'''p, dy (dependensi
) terintegralkan keluar) sehingga
6 6 16
*L [f r,' '"1autr'
' utrt )i oudt=t 4-ii,nu a,*
'Jtxt dr
td,rr)""ir'
Kita dapat rnemindahkan U(x) di bawah tanda integral karena merupakan fungsi dari x sedangkan integralnya terhadap y
sehingga Pers. (8.43) mengambil bentuk
6 16 1 I
rs(x) = -u?r*
l;rutlo,at-[Jr, ,')#:-*rlo*r,
66
= -6* * p*j,*, - ut dy - o'oY I, o,
Ini merupakan bentuk ekuivalen dari persamaan nl"g.uf von Karman. ,"rrorr,u, p diasumsikan konstan di dalam lapisan
batas.
8.8 Estimasikan gaya hambat di satu sisi pelat datar dalam Contoh 8.9: (a) Dengan mengasumsikan aliran turbulen
dari tepi depan. (b) Memasukkan bagian laminar dari lapisan batas.
(a) Dengan mengasumsikan aliran turbulen dari tepi depan, ketebalan lapisan batas setelah jarak 4 m diberikan oleh Pers.
(8.65) dan adalah
I-h laminar
I-h turbulen
Gambar 8.16
fn = S- .,lo,zss,
=5 1u \"ff rsr " ror = 0.0053'l m
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 151/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Lokasi titik awal fiktif dari lapisan batas diperolah dengan menghitung i dalam Gbr. 8.16. Ini diperoleh dengan menggunakan
Pers. (8.65)
Jadijarakx.adalahxr=L-xrtx'=4-0,755+0,205=3,45mKetebalanlapisanbatasdiujungpelat
adalah
6 = 0,38x (,h),,, = 0,38 x 3,45, (S*H)"'= n,oro ,,
Gaya hambat dalam (a) sekitar 20 persen terlalu tinggi. Bagian laminar yang memiliki tegangan geser yang lebih kecil
mengurangi gaya hambat keseluruhan untuk jarak-jarak yang pendek.
8.9 Verifikasi bahwa komponen-komponen kecepatan memang diberikan oleh Pers. (8.82) ketika menyelesaikan
komponen x dari persamaan Navier-Stokes untuk aliran lapisan batas laminar.
Komponen x dari kecepatan diberikan oleh (gunakan Pers. (8.77) dan (8.79))
di mana kita telah menggunakan x dan ( secara bergantian karena kedua sebanding, sebagaimana didelinisikan.
8.f0 Dengan menggunakan komponen x dari persamaan Navier-Stokes (8.72), tentukan kondisi batas tambahan untuk
aliran laminar di sepanjang pelat datar tanpa gradien tekanan.
Didindingu=y=0sehinggasisikiridariPers.(8.72)adalah0untuk)=0.selanjutnya,didinding,karenau=0,maka
au'ax=Odandu/N=0,sehinggadidinding,dimana)=0,pers.(8.72)menghasilkan
Soal-soal Thmbahan
8.12 Sebuah truk memiliki sebuah deflektor angin di atas traktomya dan sebuah lagi tidak. Buatlah sketsa tampak samping dari aliran
udara untuk kedua truk tersebut dengan menunjukkan daerah-daerah separasi, lapisan-lapisan batas, titik-titik reattachment dan
wake yang diperkirakan terjadi.
8.13 Buatlah sketsa aliran yang diperkirakan terjadi sekitar bola jika (a) Re (D)
di dan turbulen dan arus=bebas.
daerah separasi, wake, lapisan-lapisan batas laminar 4, Re = 4000 dan (c) 40 000. Identifikasikan
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 152/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
8.14 Deskripsikanlah aliran yang diperkirakan terjadi di sekitar yang berikut ini dan estimasikanlah gaya hambatnya.
(a) Udara pada 10"C mengalir di sekitar bola golf berdiameter 4,1 cm yang melaju pada 35 m/s.
(b) Sebuah bola es berdiameter 2 mm yang bergerak melalui udara pada -10'C pada kecepatan 5 m/s.
(c) Sebutir pasir berdiameter I mm yang jatuh di air diam 20'C pada 1 m/s.
(A Udara pada 20"C yang mengalir di sekeliling bola berdiameter 8 cm pada kecepatan 1 m/s.
(e) Udara pada 0'C yang mengalir melewati sebuah tiang yang memiliki tinggi 4 m dan diameter 10 cm pada 2 m/s.
8.15 Sebuah bola berdiameter 2 cm bergerak pada Re = 10 (separasi baru saja terjadi). Berapakah kecepatannya jika bola tersebut
dicelupkan di (a) air pada 10'C, (D) udara pada 40"C dan 400 kPa dan (c) air pada 90"C.
8.16 Udara pada 10'C mengalir melalui sebuah kawat berdiameter 2 mm dengan kecepatan 2 m/s. Buatlah sketsa aliran yang
diperkirakan terjadi dengan menunjukkan daerah separasi, wake, lapisan batas dan arus bebas, jika memang terjadi.
8.17 Suatu fluida mengalir melalui sebuah piringan bundar datar dengan kecepatan V ke arah tegak lurus terhadap piringan pada
Re > 103. Estimasikanlah koefisien gaya hambatnya jika (a) tekanan diasumsikan konstan di seluruh permukaan piringan dan
(b) jika terjadi profil tekanan parabola di depan permukaan piringan. Asumsikan tekanan 0 di sisi belakangnya. Jelaskan hasil-
hasilnya dalam kaitannya dengan koefisien gaya hambat yang diperoleh dari Tabel 8.1.
8.18 Udara atmosfer pada 20'C mengalir pada 10 m/s. Hitunglah gaya hambat pada (a) bola halus berdiameter 10 cm, (b) silinder
halus dengan diameter 10 cm dan panjang 80 cm yang ujung-ujungnya terlepas, (c) piringan berdiameter 10 cm dan (d) pelat
segiempat dengan lebar 10 cm dan panjang 20 cm. Vektor kecepatannya tegak lurus terhadap semua objek.
.8.19 Sebuah tanda bujursangkar 220 cm diterpa tegak lurus oleh angin 50 m/s 10'C. Estimasikan gaya pada tanda tersebut. Jika
tanda tersebut ditopang oleh sebuah tiang setinggi 3 m yang ditanam di dalam beton, berapakah besarnya momen yang terjadi
di dasar tiang?
8.20 Sebuah bola halus berdiameter 20 cm dipasangi sebuah strain gauge (alat pengukur regangan) yang dikalibrasi untuk mengukur
gaya pada bola. Estimasikanlah kecepatan angin dalam udara 20'C jika alat mengukur (a) 4 N dan (b) 0,5 N.
8.21 Sebuah mobil melaju di bagian horizontal dari sebuah jalan bebas hambatan pada permukaan laut di mana temperatur adalah
20'C. Estimasikanlah dayakuda yang dibutuhkan untuk kecepatan 100 km/jam. Buatlah asumsi-asumsi yang diperlukan.
8.22 Estimasikanlah penghematan bahan bakar selama setahun pada truk yang menempuh perjalanan 300 000 mil jika biaya bahan
bakar $2,50/ga1on jika truk tersebut memasang deflektor dan penutup celah. Tanpa deflektor dan penutup celah truk tersebut
menempuh rata-rata 4 mil/galon. Jika pemiliknya ingin kembali modal dalam 3 tahun, berapakah yang harus dibayarnya untuk
membeli deflektor dan penutup?
8.23 Seorang pengendara sepeda mengeluarkan sejumlah energi untuk melaju 12 nVs dalam posisi tegak. Berapa cepatkah pengendara
melaju dengan jumlah pengeluaran energi yang sama jika ia memilih posisi membungkuk? Asumsikan bahwa luas proyeksi
dari si pengendara berkurang 25 persen dalam posisi membungkuk.
8.24 Estimasikanlah kecepatan jatuh dari seseorang yang memiliki tinggi 6 ft dengan tangan dan kakinya pada posisi terbentang.
Buatlah asumsi-asumsi yang layak. Sekarang berikan parasut berdiameter 6 m kepada orang tersebut dan hitunglah kecepatan
turunnya, sekali lagi dengan membuat asumsi-asumsi yang layak.
8.25 Sebatang pohon pinus biru memiliki bentuk segitiga pada ketinggian 15 cm dari tanah. Segitiganya memiliki diameter maksimum
6 m dan tingginya l0 m. Estiinasikanlah gaya hambat pada pohon tersebut jika terekspos ke angin 25 m/s. Gunakan Co=0,4
dalam perhitungan-perhitunganmu.
8.28 Angin l0'C bertiup meialui kawat-kawat bertegangan tinggi berdiameter 6 mm. Tentukanlah rentang kecepatan di mana
pelepasan vorteks terjadi. Apakah pelepasan vorteks ini dapat didengar? Manusia dengan pendengaran yang baik dapat mendengar
frekuensi antara20 dan 20 000 Hz. (Pelepasan vorteks yang terjadi pada saat kawat diselimuti es dapat menyebabkan terjadinya
"lonjakan" di mana kawat benar-benar berosilasi dari catenary yang biasa ke catenary terbalik sehingga mengakibatkan terjadi nya
kerusakan kawat).
8.29 Berapakah gaya hambat yang bekerja pada sebuah bola berdiameter 76 cm yang ditarik 2 m di bawah permukaan air pada 20
m/s?
8.30 Sebuah hidrofoil sepanjang 2,2 m dengan panjang chord 50 cm beroperasi 40 cm di bawah permukaan air dengan sudut serang
4o. Untuk kecepatan 15 m,/s tentukanlah gaya hambat dan gaya angkatnya dan tentukan apakah kavitasi terjadi pada hidrofoil
tersebut.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 153/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
8.31 Sebuah bola berdiameter 40 cm dilepaskan dari kondisi diam di dalam air. Jika beratnya adalah 380 N di udara, berapakah
percepatan awalnya di bawah air jika massa tambahan diabaikan? Jika massa tambahan diperhitungkan?
8,32 Sebuah silinder horizontal dengan diameter 20 cm dan panjang 4 m dilepaskan dari kondisi diam di bawah air. Jika beratnya 1500 N
di udara, berapakah percepatan awalnya di bawah air jika massa tambahan diabaikan? Jika massa tambahan diperhitungkan?
Gaya Angkat
8.33 Buatlah dan Gaya Hambat pada Airfoil
sketsa medan aliran di sekitar airfoil yang telah stall. Tunjukkan bahwa lapisan-lapisan batas. daerah separasi dan
wake.
8.34 Estimasikanlah kecepatan lepas landas untuk sebuah pesawat terbang dengan airfoil konvensionaljika pesawat dengan muatannya
memiliki berat 120 000 N dan luas sayap efektifnya adalah 20 m2 dengan mengasumsikan temperatur (a) 30"C, (b) l0'C dan
(c) -20'C. Diinginkan sudut serang sebesar 8o pada saat lepas landas.
8.35 Ulangi Soal 8.34 akan tetapi asumsikan temperatur 20oC pada tekanan (a) 100 kPa, (b) 80 kPa dan (c) 60 kPa.
8.36 Sebuah pesawat terbang 2000 kg dirancang untuk mengangkut 4000 N muatan pada saat menjelajah di dekat permukaan laut.
Untuk airfoil konvensional dengan luas sayap efektif 25 m2, estimasikanlah kecepatan lepas landas untuk sudut serang 10o,
kecepatan stall dan daya yang dibutuhkan (airfoil memiliki kontribusi 40Vo dat'r gaya hambat) untuk kecepatan jelajah 80 m/s
pada ketinggian 2000 m.
8.37 Jika pesawat terbang dalam Soal 8.36 terbang pada 10 km, berapakah daya yang dibutuhkan?
8.38 Pesawat dalam Soal 8.36 akan mendarat dengan airfoilnya pada sudut serang dekat sta1l. Estimasikanlah kecepatan mendarat
minimum untuk flap tanpa celah, flap dengan satu celah dan flap dengan dua celah. Asumsikan luas sayap efektif yang sama
besar untuk ketiga situasi tersebut.
Aliran Potensial
8.39 Tunjukkan bahwa selisih dari fungsi-fungsi arus di antara dua streamline adalah taju aliran q per satuan kedalaman di antara
kedua streamline. arlinya. Q = \lL - Vy
8.40 Tunjukkan bahwa setiap yang berikut ini merepresentasikan aliran datar inkompresibel dan carilah fungsi arus atau fungsi
potensial yang berhubungan.
(a) Q = 10v
(b) rlr = 20x.r"
(c) Q = 100 (koordinat silindris)
(A r{ =medan
8.41 Apakah
(20lr) sin 0 (koordinat silindris)
keiepatan V = (ri + 1j)/(x2 + .y2) merepresentasikan aliran inkompresibel? Jika demikian, carilah potensial
kecepalan @ dan fungsi arus V/.
8.42 Tunjukkan bahwa aliran yang direpresentasikan oleh ryr = 10 1n(x2 + y2; m2ls merupakan aliran inkompresibel. Selain itu,
(a) Carilah potensial kecepatan @.
(b) Carilah tekanan di sepanjang sumbu -r negatif jika udara atmosfer mengalir dan p = 0 di x = --.
(c) Carilah komponen x dari percepatan di (*4, 0).
8.43 Tunjukkan bahwa aliran yang direpresentasikan oleh @ - 20\n r m2ls merupakan aliian inkompresibel. Selain itu,
(a) Carilah lungsi arus ty.
(b) Carilah tekanan di sepanjang sumbu x negatif jika air mengalir dan p = 40 kPa di a = +.
(c) Carilah percepatan di koordinat kartesian (-2, 0).
8.44 Tunjukkan bahwa aliran yang direpresentasikan oleh @ = 10r cos 0 + 40 ln r mzls merupakan aliran inkompresibel. Selain
itu.
ta) Carilah lungsi arus y.
(b) Carilah tekanan di sepanjang sumbu x negatif jika air mengalir dan p = 100 kPa di x= --.
(c) Carilah percepatan di koordinat kartesian (-2, 0).
(d) Temukanlah titik-titik stagnasinya.
8'45 Gabungkanlah suatu aliran seragam yang paralel terhadap sumbu x sebesar 10 m/s dengan suatu sumber di titik nol dengan
kekuatan q=7Onm2ls
(a) Tuliskan potensial kecepatan @ dan fungsi arus r1/.
(&) Temukanlah titik-titik stagnasinya.
(c) Buatlah sketsa benda yang terbentuk oleh streamline yang memisahkan aliran sumber dari aliran seragam.
(@ Temukanlah perpotongan y positif dari benda dalam (c).
(e) Tentukanlah ketebalan dari benda dalam (c) di x = --.
8.46 Suatu aliran seragam V = 20i m/s digabungkan dengan suatu sumber dengan kekuatan 2Ox m2ls dan suatu sink dengan
kekuatan yang sama yang masing-masing terletak di (2 m,0) dan (-2 m, 0). Benda yang terbentuk oleh streamline yang tepat
adalah oval Rankine. Tentukanlah panjang dan ketebalan oval tersebut. Carilah kecepatannya di (0, 0).
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 154/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
8.47 Sebuah sumber di dekat dinding diciptakan melalui metode citra'. gabwgkan dua sumber dengan kekuatan yang sama sebesar 4n
m2ls masing-masing di (2 m, 0) dan (-2 m, 0). Buatlah sketsa aliran yang menunjukkan dinding tersebut dan carilah distribusi
tekanan di sepanjang dinding.
8.48 Gabungkanlah kecepatan V = 20i m/s pada aliran dalam Soal 8.47. Temukanlah titik-tilik stagnasinya.
8.49 Suatu aliran seragam Y = 10i m/s digabungkan dengan suatu doublet dengan kekuatan 40 m3/s. Carilah:
(a) Radius dari yang terbentuk
silinder ur(0) pada silinder.
(b) Distribusi kecepatan
(c) Lokasi titik-titik stagnasinya.
(d) Tekanan minimum pada silinder jika tekanan di titik stagnasinya adalah 200 kPa. Alirannya adalah air.
8.50 Gabungkanlah suatu aliran seragam Y = lOi m,/s, suatu doublet p = 40 m3/s dan suatu vorteks. Temukanlah titik{itik stagnasinya
dan carilah tekanan minimum pada silinder jika tekanan udara atmosfer standar adalah nol pada jarak yang jauh dari silinder.
Kekuatan dari vorteks adalah (a) I = 4On m2ls, (b) f = 80r m2ls dan (c) f = l20n m2/s.
8.51 Asumsikan suatu aliran aktual dapat dimodelkan dengan aliran dalam Soal 8.49 pada paruh depan dari silinder dan bahwa
tekanan di paruh belakangnya sama dengan tekanan minimum pada silinder (aliian diasumsikan mengalami separasi dari silinder
di paruh belakang). Hitunglah koefisien gaya hambat yang dihasilkan.
Lapisan Batas
Sebuah lapisan batas turbulen diteliti dalam suatu aliran gradien tekanan nol pada sebuah pelat datar di laboratorium. Udara
8.52 atmosfer pada 20oC mengalir di sepanjang pelat pada 10 m/s. Seberapa jauhkah dari tepi depan turbulensi dapat diperkirakan
terjadi (a) jika intensitas fluktuasi arus bebasnya rendah? (b) Jika intensitas fluktuasi arus bebasnya tinggi?
8.53 Jawablah Soal 8.52 jika fluidanya adalah air 20'C.
8.54 Sebuah lapisan batas laminar akan diteliti di laboratorium. Untuk memperoleh lapisan yarig cukup tebal, diinginkan bagian
laminar sepanjang 2 m. Berapakah kecepatan yang harus digunakanjika yang digunakan adalah (a) saluran air? (b) terowongan
angin? Diasumsikan bahwa intensitas fluktuasinya dapat dikontrol pada tingkat yang cukup rendah.
8.55 Jika suatu persamaan diferensial dari lapisan batas akan diselesaikan pada paruh depan sebuah silinder, kecepatan U di tepi
luar dari lapisan batas tersebut perlu diketahui sebagaimana juga tekanan p di dalam lapisan batas. Sebutkanlah U dan p untuk
silinder bulat dalam Soal 8.49.
8.56 Dalam Gbr. 8.13 diberikan sketsa profil kecepatan laminar dan turbulen untuk ketebalan lapisan batas yang sama. Hitunglah
persentase kenaikan fluks momentum untuk lapisan turbulen dengan mengasumsikan profil hukum pangkat ulU* = b)li)tfi
dibandingkan dengan lapisan laminar dengan mengasumsikan profil parabola u/u*- Zyl6 - (s;t5)2.
\= p *@th + p|ou#
di mana kita telah mendiferensiasikan persamaan Bemoulli untuk memperoleh
.6
dp -pufr p du I
fr= -,,du= -lfr )u
a,
-0
8.59 Asumsikan profil kecepatan linier di dalam lapisan batas laminar pada pelat datar dengan gradien tekanan nol. Carilah:
(a) 6(x). Bandingkan dengan solusi yang lebih eksak dan hitunglah persentase error-nya.
(b) ro (r)
(c) vdi)=6danx=2m.
(d) Gaya hambat jika pelat memiliki lebar 2 m dan panjang 4m.
8.60 Asumsikan profil kecepatan sinusoidal di dalam lapisan batas laminar pada pelat datar dengan gradien tekanan nol dengan
menggunakan air 20oC dengan U- = 1 m/s. Carilah:
(c) 6(x). Bandingkan dengan solusi yang lebih eksak dan hitunglah persentase error-nya.
(D) ro (.r)
(c) Gaya hambat jika pelat memiliki lebar 2 m dan panjang 4m.
8.6f Asumsikan profil kecepatan sinusoidal di dalam lapisan batas laminar pada pelat datar dengan gradien tekanan nol. Gunakan
02ully2lr=o = 0 sebagai kondisi batas tambahan (Pers. (8.75)). Carilah:
(a) 6(x). Bandingkan dengan solusi yang lebih eksak dan hitunglah persentase etor-nya.
1b) to (.r)
(c) Gaya hambat jika pelat memiliki lebar 2 m dan panjang 4m.
8,62 Buatlah sketsa sesuai skala suatu lapisan batas laminar yang tebal sepanjang 10 m untuk aliran air 20"C pada pelat dasar
dengan gradien tekanan nol untuk U* = 7 m,/s. Gunakan 15 cm untuk merepresentasikan panjang pelat 10 m. Asumsikan
lapisan laminar di keseluruhan panjang 10 m tersebut.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 155/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 156/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 157/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 158/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
HULUAN
m=prArVr=PzAzVz (e.1)
e-ws _v?-v1
) + cr(7, - T) (e.4)
m
hubungan-hubungan termodinamika
c_
L,h = r'r,LT cr,= c,.+ R k = {, (e.6)
p=pRT
e.n
151
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 159/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Kita juga dapat menentukan perubahan entropi atau mengasumsikan proses isentropik (As
persamaan-persamaan berikut dapat digunakan:
= 0). Maka, salah satu di antara
T. D^
A.s = c, ln
i-R.",rt (e.8)
Ingat kembali bahwa temperatur dan tekanan harus selalu berupa kuantitas-kuantitas absolut pada
saat menggunakan
beberapa persamaan di atas, oleh karena itu, lebih baik selalu menggunakan temperatur dan tetanan absolut
mengerjakan soal-soal yang melibatkan aliran kompresibel. ilau ,uut
Gelombang
Gelombang
bergerak
->(' diam
p+dp p p+dp p
T+LlT 4\ V=O c+dV , * uu 'j-l--i,
T T+dT <- *l- T +-i--l <l-
p+dp p p+dp p tn+afiei )'PA
a) (b) (c)
Gambar 9.1 (a) Gelornbang suara bergerak melalui gas, (&) gas bergerak melalui gelombang
dan
(c) volume kontrol mengelitingi _eelombang dalam (D).
-
.1/k RZ
Yp
^@ = (e.16)
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 160/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Gelombang frekuensi tinggi bergerak secara isotermal sehingga menghasilkan kecepatan suara
c= .v?a o.]n
Untuk gelombang amplitudo kecil yang bergerak melalui cairan atau benda padat, digunakan modulus bulk [lihat
Pers. (1.13)ll ini adalah sama dengan p dp/clp dan memiliki nilai 2100 MPa untuk air pada 20"C. Ini memberikan nilai
1450 m/s gelombang amplitudo kecil yang bergerak melalui air.
kira-kira
Bilangan Mach,untuk
yang diperkenalkan dalam Bab 3, digunakan untuk gangguan-gangguan yang bergerak di dalam gas.
Ini adalah
M= y e.ts)
Jika M < 1 alirannya subsonikdanjika M > I alirannya superionik Perhatikan sumber gangguan stasioner yang ditunjukkan
dalam Gbr. 9.2(a); kecepatan suara ditunjukkan setelah tiga tambahan waktu. Dalam Gbr. 9.2(b) sumber bergerak pada
kecepatan subsonik, yang lebih lambat daripada kecepatan suara, jadi sumber tersebut "rnengumumkan" kedatangannya
ke seorang pengamat di sebelah kanan. Dalam Gbr. 9.2(c) sumber bergerak pada kecepatan supersonik, yang lebih cepat
daripada kecepatan suara, jadi seorang pengamat tidak menyadari kedatangan sumber tersebut jika si pengamat berada
di dalam zona sunyi, yang terletak di luar kerucut Mach yang ditunjukkan. Dari gambar yang ditunjukkan, kerucut Mach
memiliki sudut Mach yang diberikan oleh
2cL.t
Gambar 9.2 Propagasi gelombang suara dari sebuah sumber: (a) sumber stasioner, (b) sumber bergerak dengan
M < 1 dan (c) sumber bergerak dengan M > 1.
CONTOH 9.1 Sebuah alat elektronik ditetakkan di puncak bukit dan mendengar sebuah proyektil supersonik yang menghasilkan
gelombang Mach setelah proyektil tersebut melewati posisi alat sejauh.5OO m. Jika diketahui bahwa proyektil terlrang pada 850
m/s, estimasikan seberapa tinggi posisinya dari alat tersebut.
Penyelesaian: BiJangan Machnya adalah
di mana ft adalah tinggi di atas alat [lihat Gbr. 9.2tq]. Persamaan ini dapat diselesaikan untuk memberikan & = 218 m.
dalam saluran. Ini termasuk aliran melalui mesin jet, melalui nozel roket, dari pipa gas yang patah, dan yang melewati
bilah-bilah turbin. Untuk memodelkan situasi-situasi demikian, perhatikan volume kontrol di dalam aliran di dalam suatu
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 161/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
]- l.-
i0+do
in+an
V+dV
iT+dT
ip+dp
Gambar 9.3 Aliran isentropik tunak dan seragam melalui sebuah saluran.
saluran yang memiliki luas penampang yang berubah dalam Gbr. 9.3. Persamaan kontinuitas di antara dua seksi yang
dipisahkan suatu jarak infinitesimal dx adalah
pAV = (p + dp)(A + dA)(V + dV) (e.20)
Jika kita hanya mempertahankan suku-suku ordo pertama dari setiap kuantitas diferensial, kontinuitas mengambil
bentuk
4*d4+&=o (e.21)
i-k -,PdP-ldP
vdv+ A-r
p'
=o (e.23)
Dengan mengasumsikan aliran isentropik, Pers. (9.15) memungkinkan persamaan energi mengambil bentuk
VdV+kP,dp=g (e.24)
p'
Masukkan dari persamaan kontinuitas (9.21) untuk memperoleh
av lp ' '\ - u
v \ kp- ')- A
(e.2s)
# r*'- D =* (e.24
Perhatikan bahwa nozel untuk aliran supersonik harus memiliki luas penampang yang membesar ke arah aliran
dan difuser harus memiliki luas penampang yang mengecil, berlawanan dengan nozel dan difuser untuk aliran subsonik.
Jadi, untuk menciptakan aliran supersonik dari sebuah penampung di mana kecepatannya adalah 0, aliran subsonik harus
terlebih dahulu dipercepat melalui luas penampang yang konvergen sampai ke tenggorokan dan percepatan dilanjutkan
melalui luas penampang yang membesar. Nozel-nozel pada roket yang dirancang untuk membawa satelit ke orbit dibangun
dengan menggunakan geometri konvergen-divergen yang demikian, seb.agaimana ditunjukkan dalam Gbr. 9.4.
Persamaan energi dan kontinuitas dapat dituliskan dalam bentuk-bentuk yang lebih bermanfaat untuk aliran isentropik
tunak dan seragam melalui nozel dalam Gbr. 9.4. Aplikasikan persamaan (9.4)
penampung dan suatu lokasi di dalam nozel untuk memperoleh energi dengan Q = Ws= 0 di antara
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 162/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Bagian Bagian
konvergen divergen
Po Vo",uo,
vo= o
Tenggorokan
M=t
| +
crTr= coT (e.21)
Setiap kuantitas yang menggunakan subskdp 0 mengacu ke titik stagnasi di mana kecepatannya adalah 0, seperti misalnya
di dalam penampung. Dengan menggunakan beberapa hubungan termodinamika, Pers. (9.6), (9.9), (9.16) dan (9.18), Pers.
(9.27) dapat dituliskan dalam bentuk
Jika persamaan-persamaan di atas diaplikasikan ke tenggorokan di mana M = 1, area kritis ditandai dengan superskrip
asteriks (*), persamaan energi mengambil bentuk
T* 2 p* t 2 \Mklr E t 2 \t^(-t)
t;=*+t Po=\k+tJ P, =tr*t/ (9.29)
Area kritis seringkali tetap dijadikan referensi sekalipun tidak terdapat tenggorokan, seperti dalam Tabel D.1. Untuk udara
dengan k = 1.4, Pers. (9.29) memberikan
Dengan menggunakan Pers. (9.28) dan sedikit aljabar, fluks massa dapat diekspresikan sebagai
m = Pol\,te ffi(t U\
.,.
5' M2){(*r/2{r-(r
(e.32)
Jika area kritis dipilih di mana M = 1, ini menjadi
* = poA*ffi t
1+k --l)rr*vza-p (e.33)
Rasio ini dimasukkan ke dalam aliran isentropik (Tabel D.1) untuk udara. Tabel ini dapat digunakan untuk menggantikan
persamaan-persamaan di atas.
Selanjutnya kita akan mendiskusikan beberapa fitur dari persamaan-persamaan di atas. Perhatikan sebuah nozel
konvergen yang menghubungkan sebuah penampung dengan sebuah pembuangan (receiver), seperti ditunjukkan dalam Gbr.
9.5. Jika tekanan penampung dijaga konstan dan tekanan pembuangan diturunkan, bilangan Mach di lubang keluar nozel
akan bertambah hingga mencapai M" = 1, yang ditunjukkan oleh kurva di sebelah kiri dalam gambar tersebut. Setelah M"
= 1 tercapai di lubang keluar nozel untukp, =0,5283p0, terjadi kondisi aliran tercekik dan kecepatan di seluruh nozel
tidak dapat berubah walaupun p, diturunkan lebih jauh. Ini disebabkan oleh fakta bahwa perubahan-perubahan tekanan
yang terjadi di belakang lubang keluar tidak dapat merambat ke depan untuk mengakibatkan perubahan-perubahan pada
kondisi aliran.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 163/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 164/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
menghindari separasi dalam nozel-nozel subsonik, sudut ekspansi tidak boleh melebihi 10'. Untuk sudut-sudut yang lebih
besar, digunakan bilah-bilah pembelok sehingga sudut di antara bilah-bilah tidak melebihi 10".
CONTOH 9.2 Udara mengalir dari sebuah penampurg yang dijaga pada 300 kPa absolut dan 20 "C ke dalam sebuah pembuangan
yang dijaga pada 200 kPa absolut melalui sebuah nozel konvergen dengan diameter lubang keluar 4 cm. Hitunglah fluks massa
me'lalui nozel. Gunakan (a) persamaan-persaman dan (b) tabel aliran isentropik'
Penyelesaian: (a) rekana'**o,r:*::1a3 memueritT:: , keluar nozel adalah
Tekanan pembuangannya lebih tinggi dari ini. jadi M"< I. Persamaan kedua dalam Pers. (9.28) dapatdituliskan dalam bentuk
t'tk
k -2 | ,nz - 1Poltk -L
tYt =lPl
atau 0,2M? = (i33)o'0"'n-t
Ini memberikan M = 0,784. Fluks massa diperoleh dari Pers. (9.32) sebesar
=3@000x0,784xnx0,022
Agm satuan-satuannya konsisten, tekanan harus dalam Pa dan R dalam J{kg'K)'
(b) Selanjutnya gunakan Tabel D.1. Untuk rasio tekanan plpo= 20Ol3O0 =0,6667, bilangan Mach diperoleh melalui interpolasi
sebesar
0.6821 - A,ffi67 (0.8 * 0,76) + A,76 = O,7&4
"=
0.6821 - 0,6560
Untuk menemukan fluks massanya, kecepatan harus diketahui yang membutuhkan temperatur karena V = Mdtfif Temperatur
diinterpolasi (sama seperti interpolasi terhadap bilangan Mach) dari Tabel D,l sebesm T. = 0,8906 x 293 = 261 K. Iadi kecepatan
dan densitasnya adalah
y = M{k Rr = 0,7g4 rTo* ,g? x ,6 r = 254 mrs
P = 2'67 ks/m3
ru,
Fluks massanya diperoleh sebesar
=#= #-*
m - pAV * 2,67 x nx 0,022 x 254 =0,852 kgls
L-r' i . J, (e.36)
\ r',- #)=o
Gaya-gaya yang terdapat di dalam persamaan momentum hanyalah gaya-gaya tekanan, jadi
di mana areanya rerah habis dibagi karena or:'or';;;jr';:hr::sikan bahwa ketiga kuantiras p| p, dan r,or?,
belum dilewati gelombang kejut telah diketahui, ketiga persamaan di atas memungkinkan untuk menyelesaikan ketiga
parameter pz, pz dan V, yang belum diketahui karena, untuk gas yang diketahui, ft diketahui.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 165/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Ketimbang menyelesaikan Pers. (9.35) hingga (9.37) secara simultan, kita menuliskannya dalam bentuk bilangan
Mach M, dan M, dan meletakkannya dalam bentuk-bentuk yang lebih memudahkan. Pertama, persamaan momentum
(9.37), dengan menggunakan Pers. (9.35) dan V2 = M2pklp, dapat dituliskan
Pz-l+kMr2 (e.38)
Pr* ] * tw]
Dengan cara yang sama, persamaan energi (9.36), dengan p = pRT dan V2 - M2knf, dapat dituliskan
.r 1at 21y.z
'2 t
(e.3e)
rt r+\Lwr2
Persamaan kontinuitas (9.35) dengan p = p/RT dan V = M tfrkRTmenjadi
n^
zM^ lT\r
I tl
P, N4, liz, -'
_ 1
(e.40)
Jika rasio tekanan dan temperatur dari Pers. (9.38) dan (9.39) dimasukkan ke dalam Pers. (9.40), bilangan Mach di bagian
hilir berhubungan dengan bilangan Mach di bagian hulu melalui (aljabar yang dipakai tidak ditunjukkan di sini)
M.'= ^ Mi*A
^'----n.-_r (9.41)
#Mi_r
Ini memungkinkan persamaan momentum (9.38) untuk dituliskan sebagai
T2 ('.**;)(*ru,'-r)
T1
(e.43)
ff_, ,*:
Untuk udara, persamaan-persamaan di atas disederhanakan menjadi
Ml= M,2+5
lM12 - 1
D,z
tl -6 - |
_lMt2 - + 5)(7Mr2-
\12 *(M? 36Ml-l) (e.44)
Beberapa hubungan aliran gelombang kejut untuk udara telah diberikan dalam Tabel D.2. Dengan menggunakan
tabel tersebut kita dapat menghindari pemakaian Pers. (9.44). Selain itu, rasio prrlpn, dari titik stagnasi di depan dan di
belakang gelombang kejut juga diberikan.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 166/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Posisi gelombang
kejut untuk pJpo = a
.E
4-
a]-*.,-.,..:1
,E-
1,0
plPo
I*
Gambar 9.8 Aliran dengan gelombang kejut di dalam nozel.
Kembali ke nozel konvergen-divergen dan pusatkan perhatian pada aliran di bawah kurva C dalam Gbr. 9.6. Jik:
tekanan pembuangan dikurangi menjadi p/po= a dalam Gbr. 9.8, gelornbang kejut normal akan terjadi di suatu lokasi di
dalam nozel, sebagaimana ditunjukkan. Jika tekanan pembuangan dikurangi lebih jauh lagi, akan terdapat suatu rasio p- p
= b yang akan menyebabkan posisi gelombang kejut berada di bidang lubang keluar nozel. Rasio tekanan c dan d akan
menghasilkan pola gelombang kejut yang menyimpang serupa dengan yang ditunjukkan. Rasio tekanan e diasosiasikan
dengan aliran isentropik di seluruh nozel dan tekanan rasio / akan memberikan tekanan keluar yang lebih besar danpada
tekanan pembuangan sehingga mengakibatkan terjadinya penggelembungan aliran yang keluar, sebagaimana yang dapat
dilihat pada roket yang mengirimkan satelit ke angkasa luar.
O&l?Olt .S. S;buah gelombang kejut normal bergerak pada 6ff) m/s melalui udara stagnan 20"C. Estimasikanlah.kecepatan
tedaduksi di bol1kang gelombaag kejut, {a} Gunakan persamaan-persamaen dan (}) gunakan tabel aliran gelombang kejut normal
{T4be1 D,3}. Lihat Gb-r. 9.7.
PenyelOsaian: Tambahkanlah kecepatan 6([ m1s sehingga gelombang kejutnya menjadi stasioner dan V' = 600 m/s, sepeni
ditunjukkan dalam Gbr, 9.?- Bilangan Maeh di bagi*n hulu adalah
., _{rRr_{VimnB
M'=:===_=j00-=l'75
Lot A L7r
\r'(l \t'+ ^
,{a}.fleugan,rrenggunakan per$amaan-persamaan ini, bilangan Mach di bagian hitir dan temperataraya masiag-masing adalah
*, =(
H{u, )'' = ( ##,)'" = 0.u,,
Tzo =@=438K
36 x 1.75'
Tr*
T1
ffi(1,502 - 1,473j + i,473 - t,Ags. .'. 12 = 438 K
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 167/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
CONTOH 9.4 Udara mengalir dari sebuah penampung yang dijaga pada 20"C dan 200 kPa absolut melalui sebuah nozel
konvergen-divergen yang memiliki diameter tlnggorokan 0.rn O-r, diamerer lubang keluar l2 cm kc sebuah pembuangan.
Berapakah besarnya tekanan pembuangan yang diperlukan sehingga gelombang kejut berada di lokasi di marla diameteirya
adalah 10 cm? Lihat Gbr. 9.8.
Penyelesaian: Kita akan menggunakan tabel aliran isentropik tTabel D. l) dan gelombang kejut (Tabel D.2). Untuk aliran
supersonik ini di tenggorokan M,= l. Bilangan Mach lepat sebelum gelombang kejut diperoleh melalui interpolasi dalam Tabel
D. I di mana ArlA* = lo2162 = 2.778 sebesar
Mr = 2'556
Dari Tabel D.2
P;
M: = 0,5078 = o.uta
sehingga
Karena tekanan stagnasi di dalam aliran isentropik tidak berubah sebelum terjadi gelombang kejut sehingga por = 200 kPa.
Setelah gelombang kejut sampai ke lutrang keluar, terjadi aliran isentropik lagi sehingga dari Tabel O.l paOa iliz = 0,502S
A
'42x
= 1'321 '
Kila telah memasukkan tenggorokan imaginer di antara gelombang kejut dan lubang keluar nozel. Luas keluaran A. dimasukkan
sebagai
A A- A rt2
ra=
F = lr x j = t'327 x l'91 I
Dengan menggunakan Tabel D.l pada rasio luas ini (pastikan bahwa yang digunakan adalah bagian subsonik dari tabel), kiLa
memperoleh
M" 0.322j dan e^ = O.llOs
Sehingga
P" = 0'9305 x 95'55 = 88,9 kPa
dengan menggunakan po" - ps2 untuk aliran isentropik di belakang gelombang kejut. Untuk aliran subsonik isenrropik ini besamya
tekanan keluar sama degan tekanan pembuangan.
Gelombang miring
(b)
Gambar 9.9 Gelombang kejut miring (a) aiiran pada baji dan (b) aliran di sudut.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 168/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Gelombang miring
Volume kontrol
,. 'j,h*o-,
,rfi\ <-'-l v.,7
v.,
vl
Gelombang kejut miring membelokkan aliran sehingga V, menjadi paralel terhadap permukaan bidang. Sebuah
variabel lain, yaitu sudut beiok aliran akan diperkenalkan akan tetapi penyelesaiannya memerlukan tambahan persamaan
momentum tangensial. Perhatikan volume kontrol Gbr. 9.10 yang mengelilingi gelombang kejut miring. Vektor kecepatan V,
diasumsikan ke arah x dan gelombang kejut miring membelokkan aliran melalui sudut baji atau sttdut defleksi 0 sehingga
V, menjadi paralel terhadap dinding. Gelombang kejut miring membentuk sudut B dengan V,. Komponen-komponen
dari vektor-vektor kecepatan diperlihatkan tegak lurus dan tangensial terhadap gelombang miring. Komponen-komponen
tangensial dari vektor-vektor kecepatan tidak mengakibatkan fluida mengalir masuk atau keluar dari volume kontrol, jadi
kontinuitas memberikan
ptVtn = pzVz, e.15)
Gaya-gaya tekanan bekerja tegak lurus terhadap volume kontrol dan tidak menghasilkan gaya netto yang tangensial
terhadap gelombang kejut. Ini memungkinkan persamaan momentum tangensial mengambil bentuk
mrvr, = m.vr, (9.16)
Kontinuitas mengharuskan h, - m, sehingga
vr, = vr, e.4n
Persamaan momentum yang tegak lurus terhadap gelombang kejut miring adalah
(e.48)
persamaan
energi, dengan menggunaka
, v,i,**rPt
r' =1, i'r:o* * *,:i,:*, datam bentuk
2- k p,--vr;2- k-r
=
k
P:
h
(e.4e)
-+
--
karena suku-suku kecepatan tangensial saling menghilangkan.
Perhatikan bahwa komponen-komponen kecepatan tangensial tidak masuk ke dalam Pers. (9.45), (9.48) dan (9.49).
Ini adalah tiga persamaan yang sama yang digunakan untuk menyelesaikan soal gelombang kejut normal. Oleh karena
itu, komponen-komponen Vr,,danVr,dapat digantikan dengan V, dan Vrdari soal gelombang kejut normal dan solusinya
diperoleh. Tabel D.2 juga dapat digunakan. Kita juga menggantikan M,, dan Mr,, dengan M, dan M, di dalam persamaan-
persamaan dan tabel.
Seringkali demi menyederhanakan penyelesaian, kita menghubungkan sudut gelombang kejut miring B dengan sudut
defleksi 0. Ini dilakukan dengan menggunakan Pers. (9.45) untuk memperoleh
Pz tanB
pr=-vt,
V;:- vrSan
vr,tanl
$ - e4 -
(e.s0)
tan (B - 0)
Dengan menggunakan Pers. (9.42) dan (9.43), rasio densitas ini dapat dituliskan
Pz tk+ 1tM,2,
-PzTt - (e.51)
Pt PrTz (k -l)Mr2, + 2
Dengan menggunakan rasio densitas ini dalam Pers. t9.50) kita dapat menuliskan
Dengan hubungan ini, sudut gelombang kejut miring B dapat ditemukan untuk bilangan Mach sudut baji 0 yang diketahui.
Plot dari Pers. (9.52) berguna untuk menghindari penyelesaian melalui prosedur coba-coba. Ini diberikan dalam Gbr.
9.11. Tiga hal dapat diamati dari gambar tersebut.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 169/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
M,<1
flclr :^{,
\ \( ( ,,=, I (
Y \\\ t"*\t \ 0=30.
I
o.u)ng 6=35.
Mz>1---
0=25'
\\\\
_----.. 0=20'
9= 15'
0= 10'
--
6=5'
0=0'
15
.5 .0 MI .5
Gambar 9.11 Sudut gelombang kejut miring B yang berhubungan dengan sudut baji 0 dan
bilangan Mach M, untuk udara.
Mrrl Mr>l
(a) (b)
Gambar 9.12 Gelombang kejut lepas di sekitar (a) benda tumpul datar dan (b) baji.
. Untuk bilangan Mach M, dan sudut baji 0 yang diketahui terdapat dua kemungkinan sudut gelombang kejut miring
B. Yang besar adalah gelombang kejut miring "kuat" sedangkan yang lebih kecil adalah gelombang kejut miring
"lemah".
o Untuk sudut baji 0yatg diketahui, terdapat suatu bilangan Mach minimum yang memiliki hanya satu sudut gelombang
miring B.
o Jika bilangan Mach lebih kecil daripada nilai minimum untuk suatu 0 tertentu, akan tetapi lebih besar dari satu,
gelombang kejut menjadi terlepas seperti yang ditunjukkan dalam Gbr. 9.12. Selain itu, untuk suatu M,, terdapat
yang gelombang lepas.
suatu 0 yang cukup besar akan menghasilkan kejut
Kebutuhan kenaikan tekanan akan menentukan apakah yang terjadi adalah gelomb4ng kuat ataukah lemah. Kenaikan
tenakan ditentukan oleh kondisi-kondisi alirannya.
Untuk gelombang kejut lepas di sekitar benda tumpul atau baji, gelombang kejut normal terjadi di streamline
stagnasi; gelombang kejut normal ini diikuti oleh gelombang kejut miring kuat, kemudian gelombang kejut miring lemah
dan akhirnya gelombang Mach, sebagaimana ditunjukkan dalam Gbr.9.12. Gelombang kejut selalu terlepas dari benda
tumpul.
OIIITO}I 9.5 Udara rede 30oC mengalir di sekitar sebuah baji dengan sudut dalam 60' [Gbr. 9.9(a)]. Sebuah gelombang miring
1
terpancar dari baji dengan sudut 50o. Tentukanlah kecepatan datang dari udara. Carilah juga M, dan Tr.
Penyelesaian: Dari Cbr. 9.1 I. pada 0 = 30" dan B = 50o, bilangan Machnya adalah
Mr = 3,1
Jadi kecepatannya adalah
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 170/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
.
tan(50'- 30') =-tanl0" lt,q
r.4+l - t + Mjsinr50"i
^f ^ i. .'. M, = 3,20
I
Kecepatannya menjadi Vr = lllT rn/s.
Untuk menemukaa Mr, kecepatan normal dan bilangan Mach yang datang adalah
856
V,,=V,sinB=ll17=sin50.=856rn,/s...M'=---e-=2,453
'' .1 1,4 x 287 x 303
Dari Tabel D.2 interpolasi memberikan Mzn = 0,5176 sehingga
Gambar 9.L3 Aliran supersonik memutari sudut konveks. (a) Gelombang hingga tunggal.
(D) Gelombang-gelombang Mach berjumlah takhingga.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 171/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Masukkan sin p - l/M flihat Pers. (9.19)l dan cos p = \ML l/M, untuk memperoleh
dv= I dL=o
V-Ur-t)M2 T- (e.s1)
Masukkan ini ke dalam Pers. (9.55) untuk memperoleh hubungan antara 0 dan M
u{vr-t-. dV
do=2+i[-l;M2 M (9.5e)
Inidiintegralkandari0=0danM=lkesuatusudutumumgyangdisebutfungsiPrandtl-Meyer,danbilanganMach
M [ini adalah M, dalam Gbr. 9.12(b)] untuk memperoleh
Solusi untuk hubungan ini diberikan dalam Tabel D.3 untuk udara sehingga penyelesaian secara coba-coba terhadap
M dapat dihindari jika sudut 0 sudah diketahui. Jika tekanan atau temperatur ingin diketahui, tabel aliran isentropik
dapat digunakan. Gelombang-gelombang Mach yang memungkinkan gas untuk memutari sudut kadang-kadang disebut
gelombang-gelombang ekspansi.
Perhatikan dari Tabel D.3 bahwa kipas ekspansi yang membelokkan gas melalui sudut 0 menghasilkan M = I di depan
kipas dan aliran supersonik di belakang kipas. Gas bertambah cepat ketika memutari sudut dan tidak mengalami separasi.
Aliran subsonik yang lebih lambat akan mengalami separasi dari sudut dan akan melambat. Jika M = - dimasukkan ke
dalam Pers. (9.60), 0 = 130.5', yang merupakan sudut maksimum bagi aliran untuk membelok. Ini menunjukkan bahwa
sudut putar yang lebih besar dari 90o dapat terjadi, suatu hasil yang cukup mengejutkan.
CONTOH 9.6 Udara pada 150 kPa dan 140"C mengalir pada M = 2 dan memutari sebuah sudut konveks sebesar 30". Estimasikanlah
bilangan Mach, tekanan, temperatur dan Lecepatan setelah nrelewati sudut.
Gambar 9.15
Penyelesaian: Tabel D.3 mengasumsikan udara awalnya pada M = l. Jadi, asumsikan aliran berasal dari M = I dan
memutari sudut menjadi Mr = 2 dan kemudian sudut kedua menjadi Mr, sebagaimana ditunjukkan dalam Gbr.9. I5. Dari Tabel
D.3, diperlukan sudut sebesar 26,4o untuk mempercepat aliran dari M = 1 menjadi M = 2. Tambahkan 30 ke 26,4. dan pada 0
= 56.4" kita menemukan bahwa
M' = 3'37
Dengan menggunakan tabel.aliran isentropik (Tabel D.l), entri-entri dari penampung ke keadaan I dan juga keadaan 2 dapat
digunakan untuk memperoleh
P^ n"
' P2=
'"#l=
150 x
0., , * 0'01s80 = 18'54 kPa
T, = T,*k = 43 x J----. x 0.3058 = 227 K arau -46'C.
' ' T, To 0.5556
Jadi kecepatan sete'lah melewati sudut adalah
9.1 Dua anak laki-laki memutuskan untuk mengestimasi lebar sebuah danau. Seorang anak membenturkan dua batu
di dalam air di satu sisi danau dan yang seorang lagi mengestimasi bahwa benturan memerlukan 0,4 detik untuk
mencapai sisi danau yang lainnya. Berapakah jarak melintasi danau tersebut?
Dengan menggunakan modulus bulk sebesar 2110 x 106 Pa, kecepatan suara di dalam air adalah
VI:
n-n 'ft-1t ln+Jt
\p*ap- r\
VF
r P)
o-2vLtv * r ,*,{0,oo,)=vdv.
o] ,?n. *,lkrde-Pde)
dengan menggunakan P dp = kp dp untuk proses isentropik llihat Pers. (9.15)]. Maka ini menjadi
o = v JV + kf d \ = v dv + kP=l-dY dA\
"Pl v - Al
\p')-'"'
jrka dplp dimasukkan dari Pers. (9.21). Ini dapat dituliskan sebagai
* = '*'- rt dl
g.3 Sebuah nozel konvergen dengan lubang keluar berdiameter 6 cm dipasang pada sebuah penampung yang dijaga
pada 30"C dan 150 kPa absolut. Tentukanlah fluks massa udara yang mengalir melalui nozel jika pembuangannya
terbuka ke atmosfer. (a) Gunakan persamaan-persamaan dan (D) gunakan tabel yang tepat.
Apakah aliran ini tercekik?
0,5283 x 150 = 79,2 kPa. .'. p, ) 0,5283 pn
dan aliran ini tidak tercekik dan M, < 1. (Tekanan pembuangan, yaitu tekanan atmosfer, diasumsikan sebesar 100 kPa).
(a) Dengan menggunakan persamaan-persamaan, kita memiliki energi dan hubungan isentropik yang memberikan
v'2 v"t
tooo x, 303 -
$ + rn2 = i -* tl;.
.+ 100000 100
i;o =- {r r.i:s)'
P, 1r.,r
di mana
po = 1,125 .'. p" = kg/m3 dan =
O--l5Lr*, =
1,291 V" 253 m/s
ft=]S =0,666i.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 173/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
9.4 Aliran mengalir melalui sebuah nozel konvergen-divergen, dengan diameter tenggorokan 10 cm dan diameter
lubang keluar 20 cm, dari sebuah penampung yang dijaga pada 2O"C dan 300 kPa absolut. Estimasikanlah kedua
tekanan pembuangan yang memberikan aliran isentropik di seluruh nozel (kurva C dan D dalam Gbr. 9.6). Selain
itu, tentukanlah bilangan-bilangan Mach yang keluar untuk masing-masing kurva.
Kita akan menggunakan Tabel D.l ketimbang persamaan-persamaan. Rasio luas A/A* = 4. Di dalam Tabel D.1 terdapat
dua rasio tekanan yang merujuk ke rasio luas ini. Nilai-nilai ini diinterpolasi menjadi
9.5 Aliran-aliran gas dapat dianggap inkompresibel jika bilangan Machnya kurang dari 0.3. Estimasikanlah kesalahan
dalam tekanan stagnasi udara jika M 0,3.
Tekanan stagnasi diperoleh dengan=mengaplikasikan persamaan energi di antara arus bebas dan titik stagnasi di
mana Vo = 0. Dengan mengasumsikan aliran inkompresibel, Pers. (9.3) dengan Q = ws = O dan i, = ,t (tidak ada
rugi-rugi) memberikan
tt2
Po= P + P'2
Untuk aliran isentropik dengan k = 1,4, persamaan energi (9.28) dapat dituliskan dalam bentuk
Ini dapat diekspansi dengan menggunakan teorema binomial (l + x)' = I + nx + n(n - l)*12 +... dengan menjadikan
x = 0,2M2. Maka kita memiliki
po=p(l + 0,7M2 + 0,l75Ma+...) arau po- p = pM2(0,7 + 0,175M2+...)
Dengan menggunakan Pers. (9.16) dan (9.18), ini mengambil bentuk
po- p = oS o + 0,25M2 + ...)
9.6 Sebuah alat pitot (Gbr.3.1l) digunakan untuk mengukur tekanan stagnasi di dalam aliran supersonik. Tekanan
stagnasi terukur sebesar 360 kPa absolut di dalam aliran udara di mana tekanannya adalah 90 kPa absolut dan
temperatumya adalah 15oC. Tentukanlah kecepatan arus bebas V,. (Sebuah gelombang kejut akan terjadi di depan
alat tersebut. Pilihlah keadaan 2 di lokasi tepat di belakang gelombang dan p, tekanan stagnasi lubang alat.)
Rasio tekanan melintasi gelombang diberikan oleh Pers. (9.42) di
Pz__2k lvrt
ts2- k-l
n'-*+ t 1-.. 1
,,' =(L-l)M''1 l
Aliran isentropik di belakang gelombang ,;", -"':Ti il;.lmemberikan rasio tekanan [lihat pers. (9.28)
k
\' * 2=l y:
tr
Lt '-'21frr*-
Pz=(t
Ketiga persamaan di atas dapat digabungkan untuk mengeliminasi p2 dan
Raleigh untuk aliran supersonik, yaitu M, untuk menghasilkan runus tabung pitot
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 174/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
(k tJ vlrz)rr<*-
tt
Pt
Pt
G-n. ,*l- o&-J* , )'ro-''
Dengan menggunakan k = 1,4, pr = 90 kPa dan pz = 350 kPa, persamaan di atas menjadi
3,60 (1,2M,2)3s
eo= e,t67M? _ o,t66T2,s
Penyelesaian secara coba-coba memberikan
Mr = I'65
Jadi kecepatan arus bebas adalah
9.7 Udara mengalir dengan Mt = 2 sehingga sebuah gelombang kejut miring pada B, = 40o rerpantul dari sebuah
dinding datar, seperti ditunjukkan dalam Gbr.9.l6. Estimasikanlah M, dan Br. (Perhatikan V, harus paralel rerhadap
dinding.).
Gambar 9.16
Gambar 9.16 menunjukkan berbagai sudut. Dari Gbr. 9.ll dengan F = 4Oo dan M = 2, kita lihat bahwa 0 = ll.. Gelom-
bang kejut normal memiliki besar
Mr,=2sin40'=1,28
Dari tabel gelombang kejut (Tabel D.2),kita memperoleh Mr, dan kemudian M, sebesar
Jadi gelombang yang terpantul harus membelokkan aliran melalui l1'sehingga menjadi paralel terhadap dinding sehingga
0, jtga 11". Dengan menggunakan Gbr. 9.11 sekali lagi di M2 = 1,64,kita peroleh Fz= 50o. Jadi, Mr, relatif terhadap
gelombang yang terpantul adalah
Soal-soal Thmbahan
9.13 Tunjukkan bahwa persamaan energi menghubungan kenaikan temperatur dengan perubahan kecepatan untuk sebuah gangguan
adiabatik kecil yang bergerak di dalam suatu gas oleh coA? = - cLV.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 175/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
9.14 Tunjukkan bahwa sebuah gangguan kecil bergerak di air pada kira-kira 1450 m/s dan di udara pada kondisi standar pada kira-
kira 340 m/s.
9.15 Dua batu saling dibenturkan oleh seorang teman di satu sisi danau. Sebuah alat pendengar menerima gelombang yang dihasilkan
0,75 detik kemudian. Seberapa jauhkah jarak menyeberangi danau tersebut?
9.16 Seekor binatang air menghasilkan sinyal yang bergerak melalui air sampai menerpa sebuah benda dan kemudian menggema
kembali ke binatang tersebut 0,46 detik kemudian. Seberapa jauhkah binatang tersebut dari benda tadi?
9.17 Estimasikanlah bilangan Mach untuk sebuah proyektil yang terbang pada:
(a) 1000 m pada 100 m/s (c) 30 000 m pada 300 m/s
(1r) 10 000 m pada 200 m/s (4 10 000 m pada 250 m/s
9.18 Sebuah petir menerangi langit dan 1.5 detik kemudian terdengar guntur. Seberapajauhkah tempat terjadinya petir tersebut'l
9.19 Sebuah pesawat terbang supersonik lewat 200 m di atas pada suatu hari ketika temperatur berada pada 26'C.
Estimasikanle*r waktu yang diperlukan untuk mendengar suara pesawat tersebut setelah lewat di atas dan jarak pesawat tersebut
dari posisi Anda jika bilangan Machnya adalah
l.o) 1.68
tb) 2.02
(ct 3.4q
9.20 Sebuah gelombang amplitudo kecil merambat melalui atmosf-er sehingga menyebabkan kenaikan tekanan 5 Pa. Estimasikanlah
kenaikan temperatur lintas gelombang dan kecepatan terinduksi di belakang gelombang.
9.23 Ulangi Contoh 9.2 akan tetapi asumsikan tekanan pembuangan sebesar 100 kPa absolut. Gunakan
(a) Persamaan-persamaan
(D) Tabel D.l
9.24 Sebuah nozel konvergen dengan luas keluaran 10 cm2 dipasang ke sebuah penampung yang dijaga pada 250 kPa absolut dan
20'C. Dengan menggunakan persamaan-persamaan saja, hitunglah fluks massanya jika tekanan penampung dijaga pada:
(a) 150 kPa absolut
(b) 100 kPa absolut
(c) 50 kPa absolut
9.25 Selesaikan Soal 9.24b dengan menggunakan Tabel D.1
9.26 Sebuah nozel konvergen dengan luas keluaran 10 cm2 dipasang ke sebuah penampung yang dijaga pada 350 kPa absolut dan
20"C. Tentukanlah tekanan pembuangan yang akan memberikan M. = I dan fluks massa dari nozel untuk tekanan pembuangan
tersebut. Gunakan (a) persamaan-persamaan dan (b) Tabel D.l
9.27 Sebuah nozel konvergen dengan luas keluaran 5 cm2 dipasang ke sebuah penampung yang dijaga pada 20"C dan pembuangannya
mengarahGunakan
tersebut. langsung (a)
ke atmosfer. tekanan
Tentukanlah dan
persamaan-persamaan penampung
(D) Tabel D.1. yang akan memberikan M. = 1 dan fluks massa untuk tekanan
9.28 Gandakan tekanan penampung dalam Soal 9.27 dan hitunglah fluks massa yang meningkat. Gunakan persamaan-persamaan
atau Tabel D.l.
9.29 Sebuah jalur udara 25'C besar yang diberikan tekanan hingga 600 kPa absolut tiba-tiba meledak. Udara keluar dari sebuah
lubang berukuran 20 cm2. Dengan mengasumsikan bahwa tekanan jalur udara tersebut tetap konstan, estimasikanlah meter
kubik udara yang hilang ke atmosfer selama 30 detik pe(ama. (Analisis yang sama dapat digunakan untuk jalur gas yang
meledak L
9.30 Jika penampung dalam Soal 9.27 berisi hidrogen, hitunglah fluks massa untuk kondisi dalam soal tersebut. Persamaan-persamaan
harus digunakan.
9.31 Sebuah tabung \bnturl, yang ditunjukkan dalam Gbr. 9.17, digunakan untuk mengukur fluks massa udara melalui pipa dengan
cara mengukur tekanan di depan bagian yang menyempit dan di luas penampang minimumnya. Jika temperatur di depan bagian
yang menyempit adalah 30'C, tentukanlah fluks massanya.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 176/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Diameter 12 cm
Gambar 9.17
9.32 Udara mengalir melalui sebuah nozel konvergen-divergen yang terpasang dari sebuah penampung yang dijaga pada 400 kPa
absolut dan 20'C menuju ke pembuangan. Jika diameter tengorokan dan lubang keluarnya masing-masing adalah 10 dan 24
cm, berapakah nilai dari dua tekanan pembuangan yang akan menghasilkan aliran isentropik di selurirh nozel sehingga M = I
di tenggorokan? Gunakan (a) persamaan-persamaan saja dan (&) Tabel D.1
9.33 Udara mengalir dari sebuah nozel konvergen-divergen dari sebuah penampung yang dijaga pada 400 kPa absolut dan 20 C
melalui sebuah tenggorokan berdiameter 12 cm. Pada diameter berapakah di bagian yang divergen akan terjadi M = 2? Gunakan
persamaan-persamaan atau tabel-tabel.
9.34 Hitunglah kecepatan kelueLr dan fluks massa untuk kedua tekanan dalam Soal 9.32.
9.35 Udara memasuki sebuah difuser pada 50 kPa absolut dan 120"C dengan M = 2,4 dan fluks massa 8,5 kg/s. Buatlah sketsa
bentuk umum dari difuser dan kemudian tentukan diameter tenggorokan dan tekanan keluarnya dengan mengasumsikan aliran
isentropik di seluruh nozel. Abaikan energi kinetik keluarnya.
9.37 Udara mengalir melalui sebuah gelombang kejut. Jika diberikan kuantitas-kuantitas di dalam tanda kurung yang pertama di
depan gelombang dan kuantitas-kuantitas di dalam tanda kurung yang kedua di belakang gelombang, tentukanlah kuantitas-
kuantitas yang diinginkan. (Tekanan dalan nilai absolut).
(a) (.20'C,400 kPa, 480 m/s, Mr) (r2, p2,M2, V2)
(b) (20'C,400 kPa, Yl, Ml) (Tz, p2,0,5, Y2)
(c) (20"C, 400 kPa, yl, Ml) (72, 125 kPa M, Vr)
9.38 Suatu ledakan yang besar terjadi di permukaan bumi sehingga menimbulkan sebuah gelombang kejut yang bergerak secara radial
ke arah luar. Pada suatu lokasi tertentu, bilangan Mach dari gelombang tersebut adalah 2.0. Tentukanlah kecepatan terinduksi
di belakang gelombang kejut tersebut. Asumsikan kondisi-kondisi standar.
9.39 Sebuah alat pitot digunakan untuk mengukur tekanan di dalam aliran pipa supersonik (lihat lagi Soal 9.6). Jika tekanan di
dalam pipa adalah 120 kPa absolut, temperatur 30oC dan bilaagan Mach 2,0, berapakah besarnya tekanan yang terukkur oleh
alat pitot tersebut?
9.40 Udara mengalir dari sebuah penampung yang dijaga pada 400 kPa absolut dan 20'C keluar dari sebuah nozel yang memiliki
tenggorokan berdiameter 10 cm dan lubang keluar berdiameter 20 cm ke sebuah pembuangan. Estimasikanlah tekanan
pembuangan yang diperlukan untuk terjadinya gelombang kejut pada lokasi diameter 16 cm Selain itu, tentukanlah fluks massa
dan kecepatan tepat di depan gelombang ke.jut tersebut.
g.4l Udara mengalir dari sebuah penampung melalui sebuah nozel ke pembuangan. Penampung dijaga pada 400 kPa absolut dan
20"C. Nozel memiliki tenggorokan berdiameter l0 cm dan lubang keluar berdiameter 20 cm. Tentukanlah tekanan pembuangan
yang diperlukan untuk terjadinya gelombang kejut di lubang keluar. Untuk tekanan tersebut, hitunglah fluks massa dan kecepatan
tepat di depan gelombang kejut tersebut.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 177/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
9,44 Sebuah gelombang kejut lemah terpantul dari sebuah dinding datar (Gbr.9.15). Jika Mr = 3 dan B, = 35o, rentukanlah sudut
dari gelombang miring yang terpantul dan Mr.
9.45 Jika 7, = 10oC, tentukanlah V. untuk gelombang kejut yang terpantul dalam Soal 9.44.
9.46 Sebuah gelombang kejut kuat terpantul dari sebuah sudut. Jika bilangan Mach yang datang adalah 2,5 dan aliran berbelok
melalui sudut 25", tentukanlah sudut tumpul di antara gelombang dan dinding dan bilangan Mach di belakang.
Gelombang Ekspansi
9.48 Suatu aliran udara dengan bilangan Mach 2,4 memutari sebuah sudut cembung 40'. Jika temperatur dan tekanannya masing-
masing adalah 5 oC dan 60 kPa, tentukanlah bilangan Mach, tekanan dan kecepatan setelah melewati sudut.
9.49 Suatu aliran udara dengan M = 3,6 ingin dicapai dengan cara membelokkan aliran supersonik 20'C dengan bilangan Mach 1,8
memutari sebuah sudut cembung. Jika tekanan di depan adalah 40 kPa absolut, berapakah besamya sudut tersebut? Berapakah
kecepatan setelah melewati sudut?
9.50 Sebuah pelat datar, yang didesain untuk terbang dengan sudut 6o, digunakan sebagai airfoil dalam aliran supersonik. Buatlah
sketsa pola aliran yang diperkirakan terjadi di sekitar airfoil tersebut.
9.51 Airfoil dalam Soal 9.50 harus terbang pada M = 2,4 pada ketinggian 16 000 m. Tentukanlah (a) besarnya tekanan-rekanan
di permukaan atas dan bawah dari airfoil, (&) bilangan-bilangan Mach (di bagian atas dan bawah) di belakang pelat dengan
mengasumsikan aliran memiliki arah paralel terhadap arah awalnya dan (c) koefisien gaya angkat, yang didefinisikan oleh
c. = gaya r"gtr/(jo,via)
9.19
C. l,l9 sx l0 5 m/s s
(a) 336 m. 0,463 (b) 404 m. 0,501 (c) 672 m. 0,552 s
9.20 0,00406'
9.21 Lihat soal.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 178/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 179/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
ran di dalam
Ali
Pipa dan Pompa
IO.I PENDAHTILU.{N
Aliran-aliran di dalam pipa dan saluran terjadi di seluruh dunia. Aliran-aliran ini digunakan untuk mengalirkan air.minum,
air drainase. minyak mentah, bahan-bahan kimia dan banyak cairan-cairan lainnya. Ukurannya bermacam-macam mulai
dari jalur pipa besar - mis. jalur pipa Alaska * hingga saluran-saluran medium dalam sistem pemanas dan AC hinggar
tabung-tabung kecil di dalam sistem pembuluh darah dan pernapasan. Dalam bab ini kita akan memulai dengln analisls.,
hidrolik dalam pipa tunggal, diikuti dengan pengenalan singkat mengenai pompa, karena pompa biasanya merupakan
bagian yang terintegrasi dalam jalur-jalur pipa. Kemudian kita akan memusatkan perhatian pada analisis aliran tunak
di dalam sistem-sistem yang lebih kompleks yang paling baik dikerjakan melalui teknik iteratif yang disebut rnetode
Hardy Cross. Kita akan mengakhiri dengan pembahasan singkat mengenai aliran tak-tunak di dalam jalur.jatur,pipa.
10.2.1 Rugi-rugi
Dalam Subbab 7.6.3 sampai 7.6.5 kita merepresentasikan rugi-rugi pipa dalam hubungan Darcy-Weisbach, ?er$;,{7.78}
untuk memperhitungkan gesekan dan Pers. (7.86) untuk menangani rugi-rugi kecil. Persamaan-persamaan tersebut akan
diulangi di sini untuk mempermudah:
,^
,rt__ I,LD V2 t7,78)
k
:
{v.79}
t,=KY
/O
Karena konsep-konsep ini akan digunakan, pembaca disarankan melihat lagi subbab-subbab tersebut secara,keseh*rlihan
sebelum melanjutkan. Gambar 7.10 dapat digunakan untuk menentukan faktor gesekan. Selain rumus Dmcy-Weisbach;
rumus Hazen-Wrlliams juga banyak digunakan dalam praktek. Rumus tersebut adalah
nr=ffie'.r' It0,t't
Dimana Q= buangan
L- panjang elemen pipa
C- koehsien yang dependen terhadap kekasaran pipa
Kr= 10,59 (untuk satuan SI) dan4.l2 (untuk satuan Inggris); perhatikan bahwa 1(, bergantung pada sistem
satuan.
112
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 180/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Nilai-nilai untuk C diberikan dalam Tabel 10. l. Rumus rugi Hazen-Williams bersifat empiris dan kurang akurat
dibandingkan dengan hubungan Darcy-Weisbach; jadi Pers. (7.78) lebih dianjurkan
CONTOH 10.1 Sebuah pipa besi cor (P = 400 m. D = 156 mm) menghantarkan 0.05 m3/s air pada 15"C. Bandingkan fugr
yang disebabkan oleh g.r.kun dengan menggunakan rumus-rumus Darcy-Weisbach dan Hazen-Williams.
o 0,0s ^ =2.83m,/s
v=.=A r' = 1,141 x 10{ m2ls Re=$ =3,'l2xl05
n , O.15tl4
0'00173 dan dari Gbr.7.10; J'=A,Ola'dan dari Tabel 10'1: C = 100'
f;=W=
Dengan menggunakan hubungan Darcy-Weisbach, Pers. 17.78):
Ho - Hu = lh, = * ( 10.2)
Vb ,r' o, ,;Kor)o'
Di sini persamaan Darcy-Weisbach digunakan untuk merepresentasikan rugi-rugi gesekan dan -IK adalah jumlah koeflsren-
koeflsien rugi kecil di sepanjang bentangan. Secara lebih sederhana, jika kita merepresentasikan gesekan dan suku-suku
rugi kecil dengan sebuah koefisien resistan, atau rugi R, yang didehnisikan
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 181/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
o^
(c) Dua elemen paralel
(persimpangan) j
(A Tiga elemen cabang
sederhana yang menggunakan hubungan Darcy-Weisbach untuk gesekan pipa. Kita hanya akan menggunakan hubungan
tersebut dalam pembahasan di seluruh bab ini.
CONTOH 't0.2 Hitunglah besarnya buangan dengan menggunakan data pipa dalam Contoh l0.l jika perbedaan dalam head
piezometrik adalah 20 m. Asumsikan penjumlahaa koefision-koefisien rugi kecil sebesar XK - 2,5 dan f fl,925.
=
Penyelesaian: Pertama hitunglah koefisien resistansi dengan Perc, (10.3):
q = o,o4? m3/s
=1ry
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 182/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 183/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Akfiirnya, aliran di dalam kedua pipa paralel dihitung dengan menggunakan Pers. (10.7):
Qr=
- uu .1;;604
Qt= ^@o
I R, = 1,
I 4082 =
0.0253 mJ/s
Sebuah contoh pemipaan bercabang diilustrasikan dalam Gbr. 10.1(d); pemipaan ini terdiri dari tiga elemen yang
dihubungkan ke suatu persimpangan. Biasanya, head piezometrik di lokasi A sampai C dianggap telah diketahui dan
yang tidak diketahui adalah buangan Q, Qrdan Q, di setiap jalur dan head piezometrik di lokasi D. Analisis dilakukan
dengan mengasumsikan arah aliran dan menuliskan penyeimbangan energi di setiap elemen:
Ho-Ho=RtQ? (10.8)
Ho-Hu=R2Q; (10.e)
Ho-Hr=\Q| (10.10)
Penyeimbangan kontinuitas di lokasi D adalah
O,-O.-O.=0 (10.1 1)
Perhatikan bahwa arah aliran di setiap pipa hanya diasumsikan. Satu metode penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
l. Asumsikan Ho di persimpangan.
2. Hitung Q' Qrdan Q, di ketiga cabang dengan menggunakan Pers. (10.8) hingga (10.10).
3. Masukkan Qr, Qz dan Q, ke dalam Pers. (10. 11) untuk memeriksa penyeimbangan kontinuitas. Umumnya,
ketidakseimbangan aliran LQ = Qr - Q2 * 03 menjadi tidak nol di persimpangan.
1. Sesuaikan head H, dan ulangi langkah 2 dan 3 sampai AQ masuk ke dalam batas yang diinginkan. Mungkin perlu
untuk memperbaiki tanda di satu atau lebih persamaan jika selama iterasi I1D bergerak dari atas atau bawah salah
satu penampung atau sebaliknya.
Metode penyelesaian alternatif adalah menggabungkan persamaan-persamaan dan mengeliminasi semua variabel
kecuali satu (biasanya Ho) dan menerapkan teknik penyelesaian numerik. Contoh 10.5 merepresentasikan tingkat kerumitan
yang merepresentasikan batas penyelesaian dengan menggunakan kalkulator. Untuk sistem-sistem yang lebih rumit yang
melibatkan pompa, penampung tambahan atau elemen-elemen pipa, disarankan untuk memakai analisis jaringan yang
dijelaskan dalam Subbab 10.4.
CONTOH 10.5 Tentukanlah laju aliran dan head piezometrik di persimpangan sistem trercabang dalam Gtrr. 10.lid). A,sumsikan
flaktor-faktorgesekankonstan.He=12m.Hr= t5m.H.=5m..fr=Iz=h=0.02,Lt=ZOOm,D,=l00mm.tt=l5O
*, ,1= ,OO. .*l L, = 7-50 m. D, = 150 mm.
Penyelesaian: Gunakan prosedur empat langkah yang digariskan di atas. Pertama-tama hitunglah koefisien-koefisien
resistansi dengan menggunakan Pers. (10.3); hasilnya adalah Rr = 33890 s2lms, Rt= 2j 280s2/ms dan R, = 16570 s2/m5. Kita
mengasumsikan bahwa ,[1, lebih rendah daripada Ho dan Hr. tapi tebih tinggi daii Hr. Oleh karena itu, arah-arah aliran yang
dihasilkan adalah pr dari A ke D. Q2darl Bke D Oan g, Oari D ie C. Sotusi iteratif diiunjukkan dalam tabel yang tertera. Iierasl
dihentikan ketika I AO | < 0,001 satuan.
lteration HD 8t o.
Qz Qr+ Qr* Qt
2 {perkiraan) (Eq, 10,8) (Eq. 10,10) (Eq. 10,9) (Eq. 10,11)
I 12 0 0.01049 0,02055 -0,01006
2 11 0,s0543 0,01211 0.01903 -0.t$149
10 0,00768 0,01354 0,01137 +0,00385
4 t0.74 0,00610 0.01250 0.01861 *0,0ffi02
Maka solusi yang diperoleh adalah 11, = 10,7 m. Or = 0,0061 m31r, g, = 0,0125 m3/s, dan O: = 0,0186 m3/s
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 184/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
HD
Hu- Ho
Hu- Ho + RQ2
Q(ga1/min)
300 1000
100
260 40 50 60 15np
fl
(vo)
40
80
250
75
220
_l 200
60 ZUJ
Hu@l 50
_L \ ./- H, tfr t
I\ I 70 150
Diameter luar
impeler' .\
II 100
50
t0
0 0
-1
100
260
. 240
l/r(ku,t 50 220
lv)
-1 -=
0
t2
10 205
))n ";)
t>.'
-7', I
30
-)7-
l 20
8 260
NPSH (m) 6 240 ,\'psH (fr)
4 ---f'_--
l0
2
O(mrh)
Gambar 10.3 Pompa sentrifugal dan kurva-kurva kinerja untuk empat impeler berbeda.
Cairan yang dipompa adalah air 20 'C. (Seiiin Sulzer Pumps Ltd).
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 185/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
QHp
wP= (10.12)
Untuk menentukan buangan di dalam sebuah jalur berpompa memerlukan suatu hubungan tambahan, yaitu kurva
permintaan, yang diperoleh dengan menuliskan penyeimbangan energi di seluruh sistem untuk berbagai nilai buangan.
Mengacu ke sistem pompa-pipa dalam Gbr. 10.2, persamaan energi (lihat Pers. (10.4)) untuk pipa berpompa bersifat
kuadrat terhadap Q:
Hr= (HB- Ho) + RQ2 (10.1 3)
Kurva permintaan diilustrasikan dalam Gbr. 10.2 oleh garis putus-putus (lihat Gbr. (10.13)). Suku pertama di sisi
kanan dari Pers. (10.13) adalah head statik dan suku kedua memperhitungkan rugi-rugi dalam sistem. Keterjalan kurva
permintaan bergantung pada rugi-rugi di dalam pipa; dengan meningkatnya rugi-rugi, head pemompaan yang dibutuhkan
juga meningkat dan demikian sebaliknya. Pemipaan dapat mengalami perubahan-perubahan jangka pendek pada kurva
permintaannya seperti misalnya katup-katup, dan dalam jangka panjang, pipa-pipa yang sudah tua dapat meningkatkan
permintaan secara permanen. Perpotongan kurva karakteristik pompa dan kurva permintaannya akan memberikan head
desain 11r, dan buangan Qo dalam Gbr. 10.2. Kita menginginkan solusi pada atau dekat dengan titik efisiensi pompa
yang terbaik.
Sebagai ganti dari kurva pompa aktual. kadang-kadang digunakan aproksimasi head-buangan pompa yang
direpresentasi kan oleh:
Hp (8) = ao + arQ + arQ) (10.1 4)
di mana koefisien arr, ardan a, diasumsikan telah diketahui; nilai-nilainya dapat diperoleh dengan memasukkan tiga titik
data dari suatu kurva pompa yang diberikan ke dalam Pers. (10, 14) dan menyelesaikan ketiga persamaan yang dihasilkan
secara simultan.
CONTOH 10.6 Estimasikan buangan dalam sistem pipa yang ditunjukkan datam Cbr. 10.2 dan tentukan kebutuhan daya pompa.
Untuk pipa. L=700 m, d= 300 mm.,f - 0.02 dan Hu- Ho = 30 m. Gunakan kurva 240 mm dalam Gbr. I0.3 sebagai hubungan
head-buangan pompa.
Jadi. solusi aproksimasinya adalah Q = 200 m3/jam dan Hp= 72 m. Dari Gbr. 10.3. efisiensinya kira-kira 759c. jadi kebutuhan
dayanya adalah
9g00 x=0#6 x 72
w, =TeHp 5z7n \r/
= 52700
= W o+a, 1nAhP
aiau 706 ^r
\
Dalam beberapa kasus, instalasi pompa bisa memerlukan berbagai ragam head atau buangan, jadi satu pompa saja tidak cukup
untuk memenuhi rentang permintaan yang diminta. Dalam situasi demikian, pompa-pompa dapat dipasang trertingkat secara
serial atau paralel sehingga memberikan operasi yang lebih efisien. Ketika te4adi variasi yang iebar dalam permintaan aliran.
dua atau lebih pompa dapat diletakkan secara paralel, seperti dalam Gbr. 10.4(a). Kurva karakteristik gabungannya ditentukan
dengan mengamati bahwa kedua pompa memiliki head I/" yang identik dan buangan total melalui sistem IQ adalah penjurnlahan
buangan yang melewati setiap pompa untuk head yang dlberikan. Untuk permintaan yang memburuhkan head yang lebii tinggi.
pompa-pompa dapat diletakkan secara serial untuk memberikan head yang lebih besar daripada secara individuat (Clr, f$.+t$i.
Karena setiap pompa seria[ memiliki buangan yang sama. kurva karakteristik gabungannya iiperoleh dengan menjumlahlan head
LH, dari setiap pompa untuk buangan yang diberikan.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 186/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Pompa B
Qt Qs Qo=tQ Buangan
Head
/
Pemintaan sistem
Ho = ZHp
Pompa B
Pompa A
Qs Qo Buangan
CONTOH 10.7 Air dipompa di antara dua penampung di d:ilam pipa turggal dengan nilai R = 85 szlms. Untuk kurva karakteristik
pompa, gunakan H p -- 22.i + 10,7 Q .* t t I Q2. ffiiunglah buangan Q dan head pompa Hp untuk:
(a) Hs - Ho = 15 m dengan satu pompa beroperasi
io; - r^ = ,t * a.r,*gun ouu io*iu identik beroperasi paralel
", - He = 25 m dengan dua pompa peroperasi serial
(c) FIr
Penyelesaian: Karcna kurva pompa diberikan dalam bentuk kuadrat, Pers. (10.13) dan (i0.14) dapat digabungkan untuk
mengeliminasi l{" dan menyelesaikan Q. Penyelesaian-penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
(a) Samakan kurva permintaan sistem dengan kurva.karakteristik pompa dan selesaikan persamaan kuadrat yang dihasilkan:
15 + 85Q2 = 22,9 + |OJQ * lllQz
LgsQz*rc,7Q*7,9=O
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 187/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
= 0.23 m3/s
(b)
;=-T:.,:.;;TT*)
Untuk dua pompa paralel, kurva karakteristiknya adalah
o = r*O.*(s,:s * .6itl 4
" 11t8, ?p) = 0,2e *its
Hp= 15 + 85 x 0,292 = 22,2 m
30?d*2r'48*20'8=0
O = ,+3oi
(zr.+ *,ElE +4 3oi 20.8) = 0,30 m3/s
" "
ilp = 25 + 85 x 0,30?= 32,5 m
Teknik-teknik penyelesaian sistem pipa sederhana, yang digariskan di atas, memiliki keterbatasan
kompleksitas sistem pemipaan yang dapat dianalisis. Akan lebih menguntungkan jika kita mencari suatu dalammetode
ukuranyang
dan
lebih umum yang dapat menangani suatu sistem, yang disebut jaringan, yang terdin dari beberapa elemen pipa, satu atau
lebih pompa dan mungkin beberapa penampung. Ada beberapa solusi jaringan pipa yang tersedia dan hampir semuanya
merupakan solusi secara coba-coba. Satu teknik yang kita gunakan di sini disebut metode Hardy Cross; metode ini dapat
dengan mudah diadaptasikan untuk algoritma berbasis komputer; akan tetapi sebagai alternatifnya kita akan menggunakan
piranti lunak spreadsheet.
Perhatikan pemipaan dalam Gbr. 10.5(a); sistem ini lebih rumit daripada yang dianalisis dalam Subbab 10.2 dan
10'3, jadi akan sulit diselesaikan melalui metode ad-hoc. Setiap sistem pemipaan yang telah kita pelajari sebelumnya
dalam bab ini dapat diselesaikan melalui teknik Hardlt Cross, akan tetapi terlebih dahulu kita harus merumuskan soalnya
secara konsisten dan sistematis.
Jaringan pemipaan seperti yang ditunjukkan dalam Gbr. I 0.5(c) dapat dilihat terdiri dari noda-noda internal, loop-loop
internal dan jalur-jalur yang menghubungkan dua noda tingkat tetap (kadang-kadang jalur-jalur ini disebut pseudiloop).
Suatu noda internal adalah suatu lokasi di mana dua atau lebih pipa saling berhubungan dan head-nya tidak diketahui,
dan noda-noda tingkat tetap adalah penampung-penampung dan lokasi-lokasi dengan rekanan konstan. Gambar 10.5(D)
menunjukkan noda-noda dan loop-loop untuk sistem pemipaan dalam Gbr. 10.5(a). Noda A dan E adalah noda-noda
tingkat tetap, dan noda B, C dan D adalah noda-noda internal. Loop I adalah loop internal dan loop II adalah pseudol.op.
Untuk sistem pipa ini maupun yang lainnya, persamaan-persamaan jaringan umufi]nya adalah sebagai berikut:
o Penyeimbangan energi ke arah positif jarum jam mengelilingi loop internal atau di sepanjang suatu jalur unik atau
pseudoloop yang menghubungkan noda-noda tingkat tetap:
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 188/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Untuk suatu loop internal , LH - 0, dan jika tidak ada pompa di dalam jalur atau loop, (11")-= 0. Tanda plus atau
minus menunjukkan arah aliran yang diasumsikan di dalam setiap pompa relatif terhadap arah positif jarum jam.
Kontinuitas di suatu noda internal:
Ir*t o,-O =0
I-t
(.10.16)
di mana subskrip j mengacu ke semua pipa yang tersambung ke noda j dan Q, adalah permintaan eksternal. Tanda
menunjukkan arah aliran yang diasumsikan (positif untuk aliran menuju noda dan negatif untuk
plus
aliranatau minus
keluar).
Untuk menentukan apakah jaringannya telah terepresentasikan dengan baik, kita dapat menggunakan aturan berikut. Jadi
F sebagai jumlah noda tingkat tetap, P jumlah elemen pipa, "/ jumlah noda internal dan L jumlah loop internal. Maka,
iika iaringan telah terepresentasikan dengan baik hubungan berikut ini akan berlaku:
P=J+L+F-1 (10.1n
Ketika mengembangkan Pers. (10.19), kita telah menggunakan Pers. (10.14). Hubungan energi loop atau jalur (Pers.
t 10.l5)t menjadi
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 189/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
memperoleh
aQ= -ZJ=tllQi*o+ o,A, + orA)) - ta (10.21)
22Rpi -(ar+2a,arQi)l
Dalam metode Hardy Cross, diasumsikan bahwa penyesuaian aliran AQ diaplikasikan secara independen ke semua pipa
di dalam suatu loop. Q harus memiliki tanda positif ke arah pengoperasian pompa normal; jika tidak, kurva pompa tidak
terepresentasikan dengan benar dan Pers. (10.21) tidak akan berlaku. Selain itu, adalah sangat penting bahwa buangan
melalui pompa tetap di dalam batasan data yang digunakan untuk membentuk kurva pompa. Untuk loop terbuka yang
tidak memiliki pompa atau noda tingkat tetap, Pers. (10.21) disederhanakan menjadi
- Let, n,6.2
-
LC) = --
Lzn,g
::: (10.22)
Dalarn solusi Hardy Cross, kontinuitas (Pers. (10.16)) pada awalnya dipenuhi dengan aliran-aliran asumsi yang ditetapkan
dan tetap tetpenuhi di seluruh proses solusi. Metode ini dirangkum dalam langkah-langkah berikut:
l. Asumsikan distribusi aliran awal di dalam jaringan yang memenuhi Pers. (10.16). Makin dekat estimasi awal dengan
nilai sebenarnya, lebih sedikit iterasi yang dibutuhkan untuk mencapai konvergensi. Satu aturan yang harus diikuti
adalah mengenali bahwa dengan makin meningkatnya R untuk suatu elemen pipa, Q akan menurun.
2. Tentukan AQ di dalam setiap jalur atau loop dengan menggunakan Pers. (10.21) ataukah (10.22) sesuai keperluan.
Pembilang-pembiiangnya akan mendekati nol jika jalur-jalur atau loop-ioopnya menjadi seimbang.
3. Sesuaikan aliran di dalam setiap elemen pipa di semua loop dan jalur dengan menggunakan hubungan
o=6+Iao. (t0.23)
Di sini suku I AQ digunakan sebagai suatu koreksi karena suatu pipa bisa rnenjadi bagian dari lebih dari satu loop
atau jalur. Sebagai hasilnya, koreksi ini merupakan penjumlahan dari koreksi dari semua loop yang menggunakan
elemen pipa tersebut.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 sampai tingkat akurasi yang diinginkan sudah tercapai. Satu kriteria konvergensi
adalah
LIA,- a) . ^ (10.24)
IOI
Di mana e adalah sebuah bilangan sembarang, katakanlah 0,001 < e < 0,005. Satu kriteria lainnya adalah meneruskan
iterasi sampai setiap LQ dari setiap loop mencapai suatu
-:a nilai sembarang yang sangat kecil.
CONTOH 10.8 Tentukanlah distribusi aliran dan head piezometrik di simpangan-simpangan dengan menggunakan metode Hardy
jaringan q5
-- "-'*r '-- -
cross untuk yang dirunjukkan datam cu'. ro.irri i^ --
*.'r;:0. a" :O:;;.i;ri;.
Pipa L,m D. mm f sr-
I I00 r00 0.02
')
75 100 0,02 0
3 120 150 0,o2 0
4 80 t50 o.a2 0
5 2A 300 0^02
Penyelesaian: Terdapattiga simpangan (J= 3). lima pipa (P = 5) dan dua noda tingkat tetap (F = 2), karena L= 5 -3 -2
+I=I loop internal. Selain itu. ada satu pseudoloop. Kedua loop dan arah aliran yang diasumsikan (positif arah jarum jam;
ditunjukkan dalam Gbr. 10.5(b). Persamaan (10.21t diaplikasi pada loop I dan Pers. (10.21) pada loop II:
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 190/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
- t RzQzl q rl + \Q tl Q t R
rQ olQ
^l ^l
2t R tlQ tl + RzlQzl + Rrl 031)
ROI ol
=SUM(D6;D8) =SUM{86:E8)
lnop 2
Hn- H, 45
Pipa I 17350 -0.o2 =BI5*(15'ABS\CI5r=)'ts15'ABSrCl5r dl5rE22
Pipa 2 26ll *0.015 =Bl:*Cl5'ABSrCl6F2*Bl6*ABSr(lbr =Clb+E22 El2
Pipa 3 t14l 0.ot =817*C1?*ABS(Cl?)=2*BI7*ABS(C17) =cl7+E22-EI2
Pipa 4 24 -0.$45 =Bl8*Cr8*ABS(C 18)=2*B t8*ABS(CL8) { 18+E22
=SUM(D14:D18i =SLM(EI5:E18}
=tsI6'CI5'ABS(( l6l
Solusi spreadsheet
ltetation 3 hetetiofl I
hda*1il I
,0.035 -r-s.178 867,300 -{,01S1 -4,519 ,,13.:48 -0,0303 -r 1.155 750.165 -$-0235 5it2-3{X -O.02:5
6,11t :5?,643 0,0198 1,()?3 103.368 0jl7s0 130.533 {,(r50
-0.015 ,,587 78,-130 qU84 1,631
o,01 0,174 34,810 0,fi3{ 9,3]5 255.511 0,0441J t,4q3 l5-s.975 0,0500 4.152 l?4.0ti9 {1.0500
= s 68E+
^o =
1,598fr2 r l2Er,2 A0, 6,77E-n]
bDt 2
45.{n0 45.000 45.000
Ho- ilu 45-(XXl
Pipa t 1?350 ,0.1)2 -3.940 6r4.t00 o0o'5 lq.mo 2r4l.Jn, ll.(}<nl 41.493 l?l?.349 -0,048J --{o.804 1682,80,1 -r'1.04?i
Pipa i 2611 -0,015 0,58? -r.1r0 -u.rtrxl 4.lll 252.6+r o.0lqR ,1.011 103.368 -0,0250 -1,fi11 110.533 -{},0:-i0
PiN 4 tl41 -0.01 -0,1?4 34,{20 r},0714 9.175 255.51 1 11.0448 3.493 t5-5,C15 t,0500 +-352 111.08q {.05ry)
P;rc 5 24 ,0.045 -{l,Ms 2.r6il -0.0925 -0.205 ,r,{19 -l}.0?-51 -0.115 3.603 io?3t -0.130 ljx J)07?5
r,5?E 03 g.6iF )4
1,13E42 I,74E-{): dQ,
LQ,,- AP.= =
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 191/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Walaupun atau tak tunak, terfokus pada soal-soal yang berhubungan dengan sistem-
sistem dayadahulu banyak
hidro dan aliran-aliran
jalur-jalur air dantransien,
minyak, saat ini rentang aplikasinya termasuk operasi sistem kontrol dan pemipaan
untuk pembangkit daya nuklir dan termal. Eksitasi yang menyebabkan timbulnya transien dapat disebabkan oleh banyak
sumber, tapi biasanya katup yang terbuka atau tertutup dengan cepat, kebocoran dan ledakan pipa, operasi pompa atau
turbin atau fenomena kavitasi. Dalam subbab ini kita memberikan fokus pada pipa horizontal tunggal dan mengamati
dua tipe aliran fundamental: (l) aliran tak tunak inkompresibel dan tak-elastis, yang disebut surging, dan (2) aliran tak
tunak yang sedikit kompresibel dan elastis, yang disebut palu air (water hammer).
Cukup masuk akal jika kita mengasumsikan kondisi aliran kuasi-tunak melintasi katup sehingga
P:=Pt*K+.
t2 t
(10.26)
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 192/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
I
I
,rl
I
di mana K adalah koefisien rugi katup. Kita juga mengasumsikan bahwa faktor gesekan Darcy-Weisbach / berdasarkan
aliran kondisi tunak dapat digunakan tanpa mengakibatkan terjadinya kesalahan yang besar, dan selain itu bahwa koefisien
tersebut adalah konstan. Tegangan geser-nya adalah (lihat Pers. (1.j4)):
-lo= pfvz
g G0.2n
Jika Pers. (10.26) dan (10.27) dimasukkan ke dalam Pers. (10.25), dan melakukan pembagian massa kolom cairan pAL
dan mengenali bahwa pt- pz= pg(Ht -]'4), setelah penyusunan ulang kita memiliki
#.(L.f)';-r',';" =o (10.28)
Hubungan untuk aliran inkompresibel ini memiliki kondisi awal V = Vo pada saat / = 0. Setelah katup dibuka lebih lanjut
dengan mengubah koeflsien K, kecepatan dipercepat menjadi kecepatan kondisi tunak akhir Vrr. Karena pada kondisi
twak dV/dt, kita dapat menentukan V* dengan membuat derivatif dalam Pers. (10.28) menjadi nol dan menyelesaikan
tl tl
' --
.
'.s-s'
i2s(H, - H-t Qo'29)
"'=]ffi
Jika Pers. (10.29) dimasukkan ke dalam Pers. (10.28), kita dapat memisahkan variabel-variabelnya dan mengekspresikan
hasilnya dalam bentuk integral:
It v?"t lv dv
)oo'= rw=lt,l, , - r, tto'3ot
Setelah pengintegralan, hasilnya memberikan suatu hubungan antara kecepatan dan waktu setelah terjadinya eksitasi
katup:
v,,L ,_ (V", a Vl(V,,- Vo)
' 2g(H; H3t "' {v-Jr11 v,,* yn, (10.31)
Menurut hasil ini, dibutuhkan waktu tak terhingga untuk mencapai kecepatan kondisi tunak Vrr. Dalam kenyatannya,
kecepatan tersebut akan tercapai lebih cepat karena kita belum memperhitungkan secara menyeluruh rugi-ruginya.
Walaupun demikian, untuk tujuan teknik praktis kita dapat rhenyatakan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
suatu persentasi dari V' dapat diperoleh dengan cukup baik melalui persamaan tersebut. Perhatikan bahwa Vo clapat
sama dengan nol, artinya, awalnya fluida tidak bergerak. Ingat bahwa Pers. (10.31) didasarkan pada asumsi bahwa cairan
bersifat inkompresibel dan pipanya bersifat tak elastis; Subbab 10.5.3 membahas situasi di mana asumsi-asumsi tersebut
tidak berlaku
V=
JS 2x9,8lx15
0,02x 500i0,250 + 0,2 = 2.705 m/s
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 193/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 194/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Dengan mengembangkan Pers. (10.32) dan (10.33) dan menghilangkan suku-suku yang berisi A2 dan A3 karena lebih
kecil daripada yang lainnya, kita memperoleh hasil
pALV + (.V + @LP + (.10.34)
a'yPM) = 0
-ALp=pA(V+a)LV ( 10.35)
Dalam hampir semua situasi aliran industrial, V << a, sehingga Pers. (10.35) direduksi menjadi
p = -pALV (10.36)
Persamaan (10.36) disebut persamaan Jouko*-sl1'; persamaan ini menghubungkan perubahan tekanan dengan densitas,
kecepatan gelombang akustik dan perubahan kecepatan. Terlihat jelas bahwa pengurangan kecepatan (AV negatif)
menghasilkan kenaikan tekanan (Ap positif) dan kenaikan kecepatan menghasilkan penurunan tekanan. Gelombang, yang
melewativolumekontrol,mengakibatkanperubahankondisip+Lp,V+LV,A+A,Adanp+Ap.Kondisi-kondisi
ini akan bertahan di dalam pipa sampai saatnya gelombang terpantul dari pembatas di hilir dan kembali ke posisinya;
pergerakan gelombang ini akan dibahas kemudian.
Untuk menentukan besaran kecepatan gelombang akustik, kita gabungkan Pers. (10.34) dan (10.35) dan mengeliminasi
AV, sekali lagi dengan mengamati V << a'.
Ap ap tl ( 10.37)
pa2PA
Perubahan relatif dalam densitas terhubung dengan perubahan tekanan melalui hubungan Ap/p = LplB, di mana B adalah
modulus bulk elastisitas untuk cairan. Selain itu, perubahan relatif dalam area pipa terhubung dengan perubahan tekanan
melalui MIA = Lp(DleE). Dalam hubungan yang terakhir ini kita telah mengasumsikan respons elastis seketika dari
pipa bulat berdinding tipis terhadap perubahan tekanan, di mana E adalah modulus elastis dari bahan dinding pipa dan
e adalah ketebalan pipa. Dengan memasukkan kedua hubungan ini ke dalam Pers. (10.37) dan melakukan penyusunan
ulang, kita memperoleh ekspresi untuk kecepatan gelombang pulsa tekanan:
-
_^i Btp
"^ -\t+\Dle)\BlE) (t 0.38)
Dapat ditihat bahwa a bergantung pada properti-properti cairan yang berada di dalam pipa (p dan B) dan properti-
properti dinding pipa (D, e dan E'). Jika pipanya sangat kaku, maka penyebut dalam Pers. (10.38) mendekati nilai satu
dan persamaan tersebut menjadi o = lUp yang adalah kecepatan suara di dalam cairan tak berbatas. Perhatikan bahwa
efek dari elastisitas pipa adalah mengurangi besaran dari gelombang tekanan.
Selain menggunakan Pers. (10.36) dan (10.38) untuk memperkirakan kenaikan tekanan dan kecepatan gelombang
pulsa tekanan, kita juga perlu memahami sifat periodik dari palu air di dalam pipa dengan panjang L. Perhatikan kasus
di mana katup di hilir ditutup tiba-tiba di dalam sebuah pipa horizontal tanpa gesekan yang memiliki penampung terbuka
di ujung hilirnya. Satu siklus pergerakan diilustrasikan dalam Gbr. 10.9 dan dideskripsikan sebagai berikut:
r Kecepatan kondisi tunak Vo eksis di seluruh sistem, garis tingkat hidroliknya horizontal dan katup ditutup tiba-tiba
pada waktu nol.
. Gelombang merambat ke arah hilir dengan kecepatan a, mengikuti penutupan katup, dan di belakang gelombang
kecepatannya adalah nol, tekanan meningkat sebanyak Lp, cairan terkompresi dan pipa sedikit berekspansi.
. Gelombang mencapai penampung pada waktu Lla, dan terjadi suatu ketidakseimbangan gaya di lubang masuk pipa.
Di lokasi tersebut, tekanan pipa menurun menjadi tekanan penampung dan kecepatan berubah arah.
. Gelombang merambah ke arah hilir menuju katup.
. Gelombang mencapai katup pada waktu 2Lla dan kecepatan memiliki besaran - y0 di seluruh pipa.
o Kecepatan berkurang menjadi nol dan tekanan berkurang sebanyak Ap, di dekat katup yang tertutup. Di belakang
gelombang, cairan berekspansi dan dinding pipa berkontraksi. (Jika tekanan di belakang gelombang berkurang
menjadi tekanan uap, akan terjadi kavitasi yang mengakibatkan cairan menguap, sebuah kondisi yang disebut separasi
kolom)
. Gelombang tekanan mencapai penampung pada waktu 3L/a, di mana sekali iagi terjadi ketidakseimbangan kondisi
dan dengan besaran yang berlawanan dengan pada waktu L/a.
. Gaya-gaya saling menyeimbangkan dan sebuah gelombang merambat ke arah hilir dengan kenaikan tekanan Ap dan
kecepatan caiian +Vo di belakang gelombang.
. Gelombang mencapai katup pada waktu 4Lla dengan kondisi-kondisi tunak awal yang sekali lagi terjadi di seluruh
pipa.
Proses ini berulang setiap 4Lla detik dan untuk runtutan ideal tanpa gesekan yang dipaparkan di sini pergerakan ini menjadi
siklus. Bentuk gelombang tekanan di katup dan di titik tengah pipa, dan kecepatan di lubang masuk pipa ditunjukkan
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 195/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
6p = paVo
Pr = YHr
0
6p = paVu
P, = lH,
0
dalam Gbr. 10.9. Di dalam pipa aktual, bekerjanya gesekan cairan, gerakan pipa dan sifat tak elastis dari bahan pipa
pada akhirnya akan menyebabkan osilasi palu air ini terdisipasi.
Kenaikan tekanan Lp yang diprediksi oleh Pers. (10.36) didasarkan pada asumsi bahwa katup menutup seketika, tapi
dapat juga digunakan untuk memperkirakan kenaikan tekanan maksimum untuk penutupan katup dalam waktu kurang
dari 2Lla, waktu yang dibutuhkan gelombang tekanan untuk bergerak dari katup menuju penampung dan kembali lagi.
Untuk waktu penutupan katup yang lebih besar dari 2Lla, dan untuk sistem pipa yang lebih rumit yang mungkin terdiri
dari elemen pipa jamak, penambahan gesekan dan kondisi-kondisi batas yang lebih rumit seperti misalnya adanya pompa
dan alat penekan surge, diperlukan analisis berbasis komputer.
CONTOH .]0Sebuatrpipabaja(E=22Ax106kPa,Lz230Am,D=500mm,e=l0mmlmeagalirkanairdeagankecepatan
awal Vo = 0,75 m/s. Sebuah katup di ujung hilir dari pipa horizontal ini ditutup tiba-tiba sehingga eksitasnya diqr,rggap terjadi
seketika, mengurangi kecepatan menjadi nol; Tentukanlah ia) kecepatan gelombang palsa tekanan di dala6 pipa (&)-kecepitan
suara di dalam medium air tak berbatas, (c) kenaikan tekanen di katup yang tertutup, (d) waktu yang dipe{ukan b*gi getombang
untukbergerakkepenampurrgdan.kemba1ikekafipdan(e)periodeosilasipa1uaif'
Penyelesaian: Karena temperatur air tidak diberikan, asumdikan bahrrya B = 210 x 107 Pa dan p= 1000 kg/m3.
(a)Kecepatange1omtrangdihitungdenganmenggunakanPers'(t0.38):
1190 rr/s
r, ,rn x- rn =
1T-x 500 .- 210 10'
Itl
(b) Kecepatan suara di dalam medium tak bertatas adalah
-
az B- 210 x 10' 1450 m/s
p 1000
Perhatikan bahwa kecepatan $uara di dalam medium air sekitar 23Vo lebih finggi dibandingtan dengan kecepatan gelo*bang di
dalam pipa.
(c) poru**n (10.36) digunakan untuk memperoleh kenaikan tekanaa, dengan mempertratfan bahwa peourunan keceparannya
adalahAV=-Vol
& = -Iffi x 1190 (-0,?5)
= 8"92 x 105 pa *tau 892 kpa
(d) Waktu yadg diperlukan gelombang untuk bergerak srjauh dua kali panjang pipa adalah 2IJa 2 x 2300/1190 3,8? s.
= =
(e) Periode orilasinya adalah 4lla = 4 x 2300/1190 = ?,?3 s.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 196/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 197/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 198/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
(a) r-)xL=)r8oo=l,2o3,
4--"13-30-
(.b) Pertama-tama hitungiah perubahan kecepatannya dan kemudian gunakan Pers. (10.36) untuk menghitung perubahan tekanan
(asumsikan terjadi palu air):
Q o'05
-
^'-arq-o.zss+,o.z-
^v- .=r.592m/s
Perhatikan penurunan tekanan yang besar yang disebabkan oleh efek palu air. Tekanan awal di kkatup harus cukup besar
sehingga tidak terjadi kavitasi. Kavitasi di katup dapat dihindari dengan membuka katup secara perlahan.
(c) Perubahan kecepatan dan kenaikan tekanannya adalah
AV= 0'05/2
x
.=-0,796mls
0.7854 0.2-
Soal-soal Thmbahan
10.6 Sebuah pompa terletak di antara dua ujung perpipaan horizontal. Kondisi-kondisi di bagian hulu pompa adalah D, = 75 mm
dan p, = 450 kPa dan di bagian hilir pompa Dz = 100 mm dan h = 900 kPa. Untuk buangan sebesar g = 100 l/menit dan
rugi lintas pompa sebesar h, = 7 m, berapakah daya masukan yang dibutuhkan untuk pipa jika efisiensinya adalah 78Vcl
10J Dua pipa serial memiliki propeni-properti berikut: Lt = 200 m, D, = 400 mm, Kt = 2, Lz = 650 n, Dz .= 350 mm, Kz= 3.
Head piezomi:trik di bagian hulu adalah He = 200 m dan di bagian hilir Ha = 57 m. Untuk kedua pipa, faktor gesekannya
adalah / = 0,025. Estimasikanlah buangan yang mengalir di dalam kedua pipa.
10.8 Air mengalir di dalam sistem yang ditunjukkan. Kurva pompanya diaproksimasikan oleh Hp= 150 - 5Q?, di mana 11" adalah
dalam m dan Q dalam m3/s. Carilah (a) distribusi aliran. (D) Jika efisiensi pompa adalah T5Vo,berapakah daya pompa yan-e
diperlukan? Gunakan Ri = 400 s2/m5, R, = 1000 s2lm5, R, = 1500 s2lms, Ho = 10 m, dan H, = 40 m.
10.9 Sebuah jalur pipa minyak (S = 0,86) memiliki tiga segmen seperti ditunjukkan, dengan menggunakan pompa booster untuk
setiap segmen untuk mengatasi gesekan pipa. Penampung A dan B berada pada ketinggian yang sama. Carilah besarnya buangan
untuk kondisi-kondisi berikut:
pipa dengan panjang L = 550 m dan diameter D = 350 mm. Elisiensi pompa adalah tl = SOVa dan keluaran dayanya adalah
Wr= lO kW. Tentukanlah buangan p jika ketinggian di dalam tangki adalah ze=24 m, tekanan tangki adalahpe = 110 kPa
dan ketinggian penampung bawah adalah ir = 18 m. Penjumlahan rugi-rugi kecil di dalam pipa adalah EK = 4,5 dan faktor
'
gesekannya adalah/= 0,015.
10.11 Tentukanlah buangan total dan aliran-aliran individu di dalam keempat pipa paralel yang ditunjukkan. Selisih garis tingkat
hidrolik antara A dan B adalah Ho- H, = 60 m. Data berikut berlaku:
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 199/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Pipa L,M D, mm f 2K
I 650 850 0,02 1
10.12 Berapakah head yang diperlukan dan besamya buangan yang harus ditangani oleh pompa untuk sistem bercabang ini? Aliran
didalampipa3-adalahQr= 0Zskearahyangditunjukkan?Gunakan}Io,=3rl,Ha=ll,5nt,Hr=12m, Ho=10m,
Rr = 1400 s2lm5, R, = 2000 s2lm5, dan R: = 1500 s2lm5, dan R+ = 1000 s2lm5.
10.13 Sebuah sistem irigasi terletak pada bidang horizontal, yang memiliki sebuah pipa berdiameter besar yang mengalirkan air
melalui sebuah jalur tunggal ke tiga cabang. Pipa pengirim memiliki tekanan internal po = 200 kPa dan cukup besar sehingga
suku-suku energi kinetikinternalnya dapat diabaikan. Hitunglah distribusi aliran di dalam keempat pipa irigasi ini jika R, =
1,6 x 104, Rz= 5,3 x 10s, R, = 6,0 x 105, R4 = 8,1 x 105, (semua dalam satuan s2lm5).
10.14 Dalam desain dan pembuatan pipa biasanya digunakan koefisien-koefisien non-dimensi yang menghubungkan daya pompa
lzp, kenaikan tekanan Lp dan buangan Q. Variabel-variabel lainnya termasuk densitas p, diameter impeler pompa D dan
D dan o.l sebagai variabel-variabel berulang, hitunglah ketiga koefisien non-dimensi
kecepatan rotasi impeler rrr. Gunakan p,
yang berhubungan dengan daya, kenaikan tekanan dan buangan.
10.15 Hitunglah distribusi aliran air di dalam sistem bercabang ini dengan menggunakan metode coba-coba. Asumsikan f = 0,02
untuk semua pipa. Kurva pompanya direpresentasikan oleh hubungan Hp = l2O - 0,5Q2 (head dalam m, buangan dalam m3/s),
Ht=20m, Hs= 50 m, Hc = 100 m, danH, = 40 m. Abaikan rugi-rugi kecil.
10.16 Hitunglah distribusi aliran dengan menggunakan metode_Hardy Cross. Data yang diberikan adalah Qr= 30 L/s, dan Qr= 39
L/s, R, = 30 s2lm5, Rz = 50 s2lms, dan R: = 20 s2lms.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 200/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 201/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
10.6 1109 W
10.8 (a) 0,413 m3ls, 0,227 m3/s, 0,185 m3/s, 1b; 1070 hp
10.16 33,75 Lls dalam B, 26,25 Lls dalam C,3,'75 L/s dalam C
10.18 0,198 m3/s keluar dari A, 0,138 m3/s ke dalam B, 0,060 m3/s ke dalam C
l0.lg 0,0749 m3/s ke dalam D, 0,0249 m3ls ke dalam B,0,050 m3/s ke dalam C,0,0250 m3/s ke dalam B,O,o4gg m3/s ke dalam
A
10.20 27,7 Us, l1,OLls, 10,7 L/s, 5,0 L/s, 10,7 L/s, 20 m, 11 m, 10,9 m, 9,35 m
10.21 200 mm, 240 mm
10.22 270 m3/jam dengan dua pompa, 186 hp.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 202/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Singkataa resmi ini berasal dali bentuk bahasa Pera ncis dari orgtrnisasi tersebut: Systdme Internalional
195
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 203/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
\o
Tahel A.2 Konversi Satuan-satuan o\
a
rl
e
Usaha, energi, dan daya Tekanan Volume Laju aliran Viskositas z
Btu = 778.2 frlb lblin2 = 2,039 in Hg I ft3 = 28,32 L ft3/min = 4,719 x l0r m3/s Istoke = 10-a m2ls z
tJ=107ergs lb/in2 = 21 ,7 in HrO I ft3 = 7,481 gal (U.S.) ft3/sec = 0,02832 m3ls 1P=0,1 (N.s)/m2 X
lJ=0.7376ft-lb 4,7 lb/in2 = 22,92 in Hg I gal (U.S.) = 231 in3 m3/s = 35,31 ft3/sec I (lb-sec)/ft' = 4'7,88 (N.s)/m2 z
t cal = 3,088 ft-lb 4,7 lblin2 = 33,93 ft H2O I gal (Brit.) = 1,2 gal (U.S.) gallmin = 0,002228 ft3ls I ft2lsec = 0,0929 m2ls ln
a
t cal = 0,003968 Btu 4,7 lblin2 = 1,0332 kg/cm2 lm3=1000L ft3/sec = 448,9 gallmin
I kWh = 3413 Btu 4,7 lbfin2 = 1,0133 bar I ft3 = 0,02832 m3
kglcm2 = 14,22 1b/in2
I Btu = 1,055 kJ in Hg = 0,4912 lblin2 I m3 = 35,31 ft3
L
frlb = 1,356 J ft H2O = 0,4331 lblin2
t hp = 550 frlb/sec lblin2 = 6895 Pa
hp = 0,7067 Btuis lblft2 = 47.88 Pa
hp = 0,7455 kw 0sPa=lbar
W=lJls kPa = 0,145 lb/in2
lW=1,0x107
dyn.cm)/s
erg = l0-7 j frj
z
Quad = 10ls Btu
therm = 10s Btu X
a
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 204/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Hubungan-
hubungan Vektor
A.B=A,8,+AP, +AF,
L x B = (ArB" Al)i + (A, B, - A, B,)i + @py- Ap)k
operaror gradien : v =ji * 9.i * 9u
ox oy oz
divergens dari
*,'i r y
V = V. V =
curr dari
v= v ,. "=(3; 3:)'. (# - *), . (* #)-
Persamaan Laplace's : V2@ = 0
197
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 205/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 206/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Tabel C.2E Properti-properti Udara pada Tekanan Atmosfer dalam Satuan Inggris
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 207/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 208/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
(ft-1b)/slug-'R kJ/(kg.K) t
ft-lbt/slug-'R 1 kJ/{kg.Kr
Udara 28,9'7 t7 t6 0,287 6Ot2 I 1,004 1,40
Argon Ar 39,94 t244 0,2081 3139 0,5203 1,66"t
Karbon CO, 44,01 tt29 0, I 889 5085 0,8418 1,287
dioksida
Karbon CO 28,01 l't't5 0,2968 6238 1,041 1,40
monoksidi
Etana crHu 30,07 1653 0,2765 roToo ] r,ruu I,184
Helium He 4,003 12420 2,077 31310 I s.ro: |,667
Hidrogen H2 2,016 24660 4,124 85930 | 14.21 1,40
Methane cH. t6,04 3100 0,5184 13330 | z,zs+ 1,30
Nitrogen N2 28,02 1774 0,2968 6213 t.042 t,40
32,00 1553 0,2598
Oksigen
Propana
o2
c,Ht 44,10 t127 0, I 886
5486
10200
0.9216
t.679
t,394
l,t2
Uap Hr0 18,02 2'759 0,4615 l r 150 t.872 1,33
Tabel C.5 Properti-properti Cairan-cairan Umum pada Tekanan Atmosfer dan Kira-kira 16 hingga 21" C (60 hingga 70" F)
Berat spesifik Densitas Tegangan permukaan Tekanan uap,
Cairan
lb/ftr N/m3 slug/ft3 kg/m3 1b/ft N/m Ib/inr abs kPa ahs
a
Ketika kontak dengan udara.
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 209/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Temperatur ('F)
2,0
I'
fliserin
1,0 \ \\
8 Oli Kastbr
6 \ Ix 10-2
4 I 8
I
6
oli sAE 30
1x 10
2
1
,/l 4
8
6
4
oli s, \E-low
S 6
I x 10-3
8
2
\ 4
1 x 10-2
ol i SAE{ W \ 2
8 o
i
t
\.
6 Merk n 1 x 10-a
\<
4 8 -o
d Ker ostn 6
1 x
2
l0-3
-N- L Ka rklorida. 4
2
63
8
6 \ 1 x 10-s
4 8
Air 6
2 = 4
Oktana'
Heo
-
I x 10-a 2
8
6
Metana 1 x 10-6
4 He um Ka ron diok ida L Lara 8
6
2 4
Ix l0-5
2 x l0-1
8
\E idrogen
0204060 00 t20
Temperatur ('C)
Gambar C.l Viskositas sebagai fungsi dari temperatur. (Dari R. W. Fox dan T. A. McDonald,
Introduction to Fluid Mechanics, edisi ke 2, John Wiley & Sons, Inc., New York, 1978.)
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 210/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
1 x 10-2
8
6
4
1 x 10-3
M
8
6
4
.:
2 0)
E
Ix 10-a
8
.\z 8
6
6
E 4
4 o
2 2
1 x 10-5
I x 104 c€
-rz 8
8
6 .V
6
4 4
2
2
1 x 10-6
Ix lO-s
8
8
6
6
4 4
2
2
1 x 10-7
8 I x 10-6
Gambar C.2. Viskositas kinematik sebagai fungsi dari temperatur pada tekanan atmosfer. (Dad R. W. Fox dan
T. A. McDonald, Introduction to Fluid Mechanics, edisi ke 2, John Wiley & Sons, Inc., New York, 1978.)
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 211/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
Tabel
Aliran Kompresibel
untuk Udara
Tabel D.l Aliran Isentropik
:fi.:::: :rl;W 1,0000 0 1,76 0,1850 0,6175 I 1q7 3,,18 0,1349 0,2922 6,664
, o'++r, , srs$9 0,9997 14,48 15 1,80 0,1 740 0,6068 1,439 1S) 0.1274 0,2875 6,917
'$:OS:: 0,9987 7,2616 1,84 0.1637
r9,9955 0,5963 1,48,t 3,56 0,1204 0,2829 1,179
:tt12:i ,rll;9,. 0,997 t 4,8643 1,88 0. I 539 0.58s9 1,531 3,60 0,1 1 38 0.2784 7.450
.Srffi, :si98?31 0,9949 1.90 0.1192 0,5807 1,555 3,64 0,1076 0,2740 7,730
:{fifi; 0.9921 2,9635 I q) 0,t447 0,5756 1,580 3,68 0,1018
;,q,*+,1S. 0,2697 8,020
; tl":-+., :.oiryqq, 0,9886 2,4956 1,96 0,1360 0.5655 I,633 3,72 0,9633 0,2654 8,320
$2*: ,B4Ll1: 0,9846 2,1656 2,00 0,1278 0,5556 r,688 3,76 0,91 16 0,2613 8,630
'$132 l :€;93. +5'. 09799 1,9219 )fia 0, I 201 0.5458 1,745 3,80 0,8629 0,2572 8,951
:i&;9:1{3:: l
iStI1.5: 0,9147 1,735 8 2,08 0,1 128 0,536 1,806 3,84 0,8171 o )s1) 9,282
,o,*0:, 1*,gXC, 0,9690 I,5901 2,12 0,1 060 0.5266 1,869 3,88 0,7739 0,2493 9,624
,.0"
,s,4*:
. rl018;55:i 0,9627
0,9560
1,1740
1,380 I
2,16 0,9956 -l 0,5173
l
1,935 10) 0.7332 0,2455 9.977
1o$s1i 11
2,20 0,9352 -l 0,508 2,005 3,96 0,6948 0,2418 10,34
'O,rF.?::;. :CI,$-3.{,i?:. 0,9487 1,3034 ) )t 0,8785 1
0,4991 2,O78 4,00 0.6586 0,238 I 10.77
:S,S.s; ;.S;Effi?: 0,9410 1,2403 ) ,e 0,8251 -l 0,4903 2,t54 4.01 0,6245 0,2345 11,11
r**ffi:l rs;?@,: 0,9328 1,1882 0,77 51 I 0,4816 ) )11 4,08 0,5923 0,2310 11,51
$'6't:: ,s-7f9 :1 0,9243 1.1152 2,36 0,7281 -l 0.4731 2,316 t1) 0,5619 n ))1a 11,92
4#8r: ,il"?l -*,, 0,9153 1,1097 2.40 0,6840 I 0.4647 2,403 4,16 o s111 0,224? 12,35
$;?t, ,s;?,$sil, 0,9061 1,0806 )ta 0,6426 -1 0,4565 ) tat 1,20 0,s062 0,2208 t) ?o
.fl16i ,0",9fi1,, 0,8964 1,0570 2,48 0,6038 -1 0,4484 2,588 4,24 0,4806 0,2176 r? )s
:0;*.Ql :O;65ffi.: 0.8865 1,0382 ) s, 0,5674 -1 0,4405 2,686 4,28 0,,+565 0,2144 13,72
,0,s4... ie;gm1: 0,8763 |,0237 2,56 0,5332 I 0,4328 2,789 41) 0,1337 0,2113 14,20
,s,*8:, ,r0;ffi1,1, 0,8659 1,0129 2,60 0,5012 -l 0,4252 2,896 4,36 0,4121 0,2083 14,70
fl,sl:. 1,P,9,e5': 0,8552 1,0056 2,64 0,4711 1
0,4177 3,007 4.40 0,3918 0,2053 15,21
,0;9-.6:; r$",5s-3i., 0,84.14 1,001,1 2,68 0,4429 -1 0,4104 3,123 1,44 0,3725 n ?or1 15,74
:1;0fr, 4sx1,,., 0,8333 1,000 ) 1) 0.4165 -1 0,4033 3.241 4.48 0,3543 0,\994 16,28
r1-&.,
a.':' :.4':
i$;5$39,;. o Rrr) 1,001 2,76 0,3917 -l 0,3963 3,370 t<) 0,3370 0,1966 16,84
:iL$8:: 0,8 I 08 I
:tr.f,?r l ,q@.i
q4$6$.; 0,7994
1,005
1,011
2,80
2.84
0,3685
0.316't -1
0,3894
0,38?1
3.s00
3,636
4,54
4,58
0,3288
0,3129
0, l 952
0,1925
t7,1_3
17,72
, ,i$,, .0s.'+r,; 0,7879 1,020 2,88 0,3263 0,3761 3,717 4,62 0,2918 0,1898 18,32
jl'3&r. 0,7764 1,030 ) o, 0,3071 0,3696
'ml**;r 3,924 4,66 0,2836 0,t872 18,94
t,?4 ;$iPfir2.;: 0,7648 1,043 2,96 0,2891 0,3633 4,076 4,70 0.2701 0,1 846 r 9,58
:t"*t ,1fi3fl8:,, 0,1532 1,058 3.00 i )1)) 0,357 l 4 4,74 0,2573 0, I 820 20,24
t,075 '15
.;3-2 ,ffif?-:' 0,7416 3.04 0.2s64 0,351 I 4,399 4.78 0,2452 0,t795 20,92
1;36 ll *',r' 0,7300 1,094 3,08 0,21t6 0,3452 4,5'10 4,82 0,2338 0,177 t 21,61
,Bi?Lf?:r, 0,7184 l5 o )))o
r1.40 1,1 3,12 0,2216 0.3393 4,147 4,86 0,1747 ?, ?1
':;.1,4 6;rffe;il 0,7069 1,138 3,16 o.2146 0,3337 4,930 4,90 0.2126 0,1724 23,01
I'f3 *,ffiCI4i: 0,6954 1,163 t)o o rn)? 0,328 I 5, t21 4.94 0,2028 0, I 700 23.82
rt,5? ,0;{i546. 0,6840 1,190 1 )t 0.1908 o tr)6 5,319 4,98 0,1935 0,1678 24.60
:IJ6 ,ntr24., :," 0,6726 1,219 3,28 0,t799 0,3 I 73 5 5)1 6,00 0,0633 0,1219
^ .;
-53,19
.L60 ;9#$s .j; 0,6614 1,250 3,1/ 0,1698 0,3121 5,736 8,00 0,0102 0,0725 r09,1 1
.1; ?2t?iiii 0,6502 I,284 3,36 0,1602 0,3069 5 q56 10,00 0,0236 0,0476 51S q4
**pax., o 61q) 1,319 3,40 0, l5 l2 0,3019 6,1 84 0
1.dE 0
,1:?21
.0;*966r: : 0,6283 1,357 3.44 0.1.128 0,2970 6,420
204
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 212/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
l,00 1.000 r,000 1,000 1,000 3,r2 0,4685 I l,19 2.823 0,2960
1,026 tl,48
r.04
1.08 |
03620
0.e217
r,09s
t,194 r,052
o,9999
0,9994
3,16
3,20
0,4664
0,4643 I 1,78
2,872
) o))
0,2860
0,2762
r.r2 I 0.8966 |,297 1,078 0,9982 3,24 0,4624 12,08 ) q71 0,2668
1,16 0,8682 1,403 1,103 0,9961 3,28 0,4605 12,38 1 071 0,2577
t,20 0,8422 1 ,513 t,t28 0,9928 110 0,4596 12,54 3,049 0,2533
t,24 0,8183 t,627 1,153 0,9884 0,4587 12,69 I O75 0,2489
1,28 0,7963 t,745 1,178 0,9827 3,36 0,4s69 13,00 3,t27 o,2404
1,30 0,7860 i,805 1,191 0,9794 3,40 0,4552 13,32 3,1 80 0,2322
1,32 0,7760 1,866 t,204 0,9758 3,44 0,4535 13,64 3,234 0,2243
t,36 0,7572 1,991 1,229 0,9676 3,48 0,45t9 13,96 3,288 0,2t67
1,40 0,7397 2,120 1,255 0,9582 3,52 0,4504 t4,29 0,2093
t,44 0,7235 ) )\1 1,281 0,9476 3,56 0,4489 t1,62 3,398 o )o))
1,48 0,7083 2,389 1,307 0,9360 3,60 0,4474 14,95 3,454 0,1953
t,52 0,6941 ) \)9 1,334 0,9233 3,64 0,4460 t5,29 3,510 0,1 887
1,56 0,6809 2,673 1,361 0,9097 3,68 0,4446 15,63 3,568 0,1 823
1,72 0,6355 3,285 t,473 0,8474 3,84 0,4395 t7,04 3,802 0,1589
1,76 0,6257 3,447 I,502 0,8302 3,88 0,4383 17,40 3,863 0,1536
1,80 0,6165 3,613 1,532 0,8127 tq, 0,4372 t7,76 1qrl 0,1485
1,84 0,6078 3,783 t,562 0,7948 3,96 0,4360 18,13 3,985 0,1435
1,88 0,5996 1 q57 t,592 0,7765 4,00 0,4350 18,50 4,047 0,1 388
1,92 0,5918 4,134 t,624 0,7581 4,04 0,4339 18,88 4,1 10 0,1342
t,96 0,5844 4,3r5 1,655 0,7395 4.08 0,4329 19,25 4,t73 0,1297
2,OO 0,57'74 4,500 r,688 o Troq 4,12 0,4319 19,64 1,23'7 0,1254
2,04 0,5707 4,689 t,720 0,7022 4,t6 0,4309 )o o) 4,301 0,1213
2,08 0,s643 4,881 r,"t54 0,6835 4,20 0,4299 20,41 4,367 0,1173
2,12 0,5583 5,077 r,787 0,6649 L'.)/, 0,4290 20,81 +,+)z 0,1 135
2,t6 0,5525 \ )7'7 1,822 0,6464 4,28 0,4281 21,20 4,499 0,1098
2,20 0,5471 5,480 1,857 0,6281 4,32 0,4272 2t,6t 4,566 0,1062
))a 0,5418 5,687 r,892 0,6100 4,36 0,4264 22,0r 4,633 0,1028
) )9, 4,40 0,425s a1 ta 4,702 0,9948-1
0,5368 5,898 1,929 0,5921
7?O 0,5344 6,00s 1,947 0,5833 4,44 0,4247 22,83 4,77 t 0,9628-l
) 7,) 0,532t 6,1 l3 1,965 0,5745 4,48 o,4239 )7 )5 4,840 0,9320-l
2,36 0,5275 6,33t 2,002 o \5'7) 4\) 0,4232 23,67 4,910 0,9022-l
2,40 0,5231 6,5s3 2,040 0,s401 4,56 0,4224 24,09 4,981 0,8735 I
2,44 0,5189 6,179 2,079 0,5234 4,60 0,4217 )4 5) 5,052 0,8459-l
2,48 0,5149 7,009 2,1 18 0,5071 4,64 0,4210 24,95 5,t24 0,8 192-'
)\)
)55
0,5111
0,5074
1 )4)
7,479
2,t57
2,198
0,4991
0,4754
4,68
l't)
0,4203
0,4196
?5 lq
25,82
5,197
5,270
o,'7934-l
0,768s-r
2,60 0,5039 7,720 2,238 0,4601 4,76 0,4189 26,27 5,344 0,7445-1
2,64 0,5005 7,965 2,280 0,4452 4,80 0,4183 26,71 5,418 0,72t4-l
2,68 o 4q7) 8,213 ) 1)) 0,4307 4,84 0,4t76 27,16 5,494 0,699 1-1
a 11 0,4941 8,46s 2,364 0,4166 4,88 0,41'70 27,62 5,569 0,6775"1
2,76 0,4911 8,721 2,407 0,4028 4q) 0,4164 28,07 5,646 0,6567 |
2,80 0,4882 8,980 2,45t 0,3895 4,96 0,4158 28,54 < 1 0,6366-l
"r
2,84 0,4854 9,243 2,496 0,3765 5,00 0,4t52 ?q no 5,800 o,6t'72-l
2,88 0,4827 9,510 2.540 0,3639 6,00 0,4042 41,83 7,941 0,2965-l
)9) 0,480r 9,781 2,s86 0,35 i7 7,00 0,39't4 57,00 t0,469 0,1535 '
2,96 0,4776 r0,06 2,632 0,3398 8,00 0,3929 74,50 13,387 0,0849 I
3,00 0,4752 r0,33 2,679 0,3283 9,00 0,3898 94,33 t6,693 0,0496-1
3,04 o.4729 1o,62 2-726 0.3t72 10.00 0.3875 116.50 20.388 0.0304-1
3.08 0.r'06 to-co oif5_i 0._1?80 0
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 213/216
r-
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
iM
1.00 0 90.00 3,04 50 5?1 19,20
1,04 0,3510 74,06 3,08 <1 111 18,95
1,08 0,9680 67,81 3,t2 52,020 18,69
1,12 t,'735 63,23 3,16 52,751 18,45
1, l6 2,607 59,55 3,20 53,470 t8,21
1,20 3,-558 56.44 3,24 54,179 17,98
1,24 4,569 53.75 3,28 54.877 17,75
1,28 5,627 51,38 1 17 55,564 t7.53
1,32 6,721 49,25 3,36 56,24t 17,31
1,36 7,844 47.33 3,40 56,907 17,r0
1,40 8,987 45,58 3.44 57,564 16,90
1,44 10,t46 43,98 3,48 58,210 t6,70
1,48 11,317 42,51 15? 58,847 16,51
t.52 t2,495 41,14 156 59,474 16,31
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 214/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
aliran tercekik 155 faktor koreksi energi kinetik 53 kekuatan sumber 130
aliran tiga dimensi 38 faktor koreksi momentum 55 kekuatan vorteks 130
aliran turbulen 101 fluida non-Newtonian 6 kerucut Mach 153
aliran turbulen 39 fluida Newtonian 6 keserupaan 84
analisis dimensional 80 fluks massa 52 ketebalan momentum 136
arus bebas 121 lbrmula Blasius 137 ketebalan perpindahan 136
awalan SI 3 fungsi harmonik 129 koefisien Chezy' 109
koefisien gaya angkat 122
B G koefisien gaya hambat 122
berat spesifik 5 garis tingkat energi 108 koefisien gesekan kulit 137
bilangan Euler 83 garis tingkat hidrolik 108 koeflsien gesekan kulit lokal 137
bilangan Froude 83 gas 3
koefisien rugi 106
bilangan kavitasi 125 gaya angkat 122
kondisi no-slip 6
bilangan mach 40, 83, 128, 153 gaya apung (buot'anc.y), 27
konduktivitas termal 76
bilangan Reynolds 39, 83 gaya hambat 80, 122
kontinum 3
bilangan Reynolds kritis 134 gelombang ekspansi 163
kurva karakteristik 177
bilangan Strouhal 83. 125 gelombang kejut 153, 157
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 215/216
7/21/2019 1469_Mekanika Fluida
t08 INDEKS
http://slidepdf.com/reader/full/1469mekanika-fluida 216/216