Anda di halaman 1dari 45

PERENCANAAN BANGUNAN AIR

ANALISIS DEBIT BANJIR RENCANA DAS SUNGAI KOTABUNAN.

Analisis curah hujan

Ada dua stasiun pengukur hujan yang berada di sekitar DAS. Data hujan yang tersedia di
dua stasiun tersebut berupa data curah hujan harian maksimum, dengan panjang pencatatan data
selama 12 tahun. Data ditunjukkan pada table 1.1

Tabel 1.1 Data Curah Hujan

Stasiun
No Tahun
1 2
1 2002 153 161
2 2003 134 129
3 2004 157 131
4 2005 129 138
5 2006 110 132
6 2007 141 144
7 2008 138 150
8 2009 143 173
9 2010 118 186
10 2011 121 166
11 2012 170 168
12 2013 173 159

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR

1. Uji Kualitas Data

Data Hujan yang ada, sebelum digunakan diuji terlebih dahulu kualitasnya, apakah layak
digunakan atau tidak. Pengujian kualitas data ini sendiri meliputi Uji Outlier

Uji Data Outlier

Data curah hujan didapat dari stasiun stasiun yang diberikan. Namun data tersebut
adalah data sekunder yang perlu di validasi. Sehingga sebelum di olah data tersebut harus di
uji keabsahannya, salah satu tes yang biasa dilakukan adalah uji outlier ( outlier test). Data
outlier adalah data yang secara statistic menyimpang jauh dari kumpulan datanya yang bisa
merusak kumpulan data lainnya. Penyimpangan ini bisa terjadi karena berbagai factor.
Berikut adalah langkah- langkah untuk pengujian data outlier berdasarkan koefisien skewness
(CSlog):

 Cari nilai CS log terlebih dahulu dengan menggunakan rumus , jika CS log > 0,4
maka Xh yang terlebih dahulu di cari. Jika CS log < -0,4 maka Xl yang terlebih
dahulu dicari. Dan jika -0,4 < CS log < 0,4 maka terserah Xh atau Xl yang terlebih
dahulu di cari
 Jika CS log > 0,4 yang dicari terlebih dahulu adalah Xh. Setelah itu jika ada data
yang lebih besar dari batas atas (Xh) maka data tersebut di sesuaikan dengan Xh.
Setelah itu cari kembali Ybar dan S log dengan data yang sudah terkoreksi. Setelah
itu cari Xl (batas bawah), jika ada data yang lebih rendah disesuaikan dengan batas
bawah. Dan begitu sebaliknya jika CS log < -0,4. Tapi jika -0,4 < CS log < 0,4
proses diatas tidak perlu, setelah cari Xh/Xl langsung sesuiakan data dengan batas
atas dan batas bawah.

Rumus yang digunakan :

1
n Uji outlier tinggi (Xh)
Slog =
√ ∑ (log X i−log X )2
(n−1) i=1 log Xh=log X +kn∗Slog

n
n ∑ (log X i−log X)3 Uji outlier rendah (Xl)
i=1
CS log = log Xl=log X−kn∗S log
(n−1)(n−2)¿ ¿

Dimana:
n : Jumlah data
Rima P. Kafiar 14021101069
PERENCANAAN BANGUNAN AIR
Log x : Nilai log data pengamatan
Log x́ : Nilai rata rata log pengamatan
S log : Standar deviasi (dalam Log)
CS log : Koefisien Skewness (dalam Log)
Xh : Batas tertinggi
Xl : Batas terendah
Kn : Konstanta uji outlier ( dari table K value) tergantung dari jumlah data

Jika terdapat data outlier, maka data tersebut sebaiknya disesuaikan dengan mengambil batas
atas atau batas bawah sebagai acuan. Data yang sudah disesuaikan, siapa untuk di gunakan

Tabel 1.2 Hubungan antara nilai Kn umtuk uji outlier

Sumber: Departemen Pekerjaan Umum, 1999:8

STASIUN 1

No Tahun Data X Data seri Y (Yi-Ybar) (Yi-Ybar)^2 (Yi-Ybar)^3

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR

y= log x
1 153 2.1847 0.0408 0.0017 0.0001
2002
2 134 2.1271 -0.0168 0.0003 0.0000
2003
3 157 2.1959 0.0520 0.0027 0.0001
2004
4 129 2.1106 -0.0333 0.0011 0.0000
2005
5 110 2.0414 -0.1025 0.0105 -0.0011
2006
6 141 2.1492 0.0053 0.0000 0.0000
2007
7 138 2.1399 -0.0041 0.0000 0.0000
2008
8 143 2.1553 0.0114 0.0001 0.0000
2009
9 118 2.0719 -0.0721 0.0052 -0.0004
2010
10 121 2.0828 -0.0612 0.0037 -0.0002
2011
11 170 2.2304 0.0865 0.0075 0.0006
2012
12 173 2.2380 0.0941 0.0089 0.0008
2013
             

Sigma 25.7273 0.0000 0.0417 0.0000


Ybar 2.144      

n : 12
Kn : 2.134

n
1
Slog =
√ ∑
(n−1) i=1
(log X i−log X )2

1
¿
√ (12−1)
x 0.0560 = 0.06158

n
n ∑ (log X i−log X)3
i=1
CSlog =
(n−1)( n−2)¿ ¿

12 x( 0.0000)
= Karena CS log < - 0.4 , maka
(12−1)(12−2)(0.061583 ) cari nilai Xl terlebih dulu

= -0.015286

Karena CS log < -0,4.


Maka Xl yang dicari
Rima P. Kafiar 14021101069
terlebih dahulu
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

Slog= 0.06158
Cslog= -0.015286

kn∗Slog =2.134∗0.06158=0.13142002

log Xl=log X−kn∗S log


log Xl=2.163−0.1314 = 2.013
Xl=102.925

Lihat data di atas, kerana tidak ada data yang dibawah Xl maka lanjutkan mencari Xh
log Xh=log X +kn∗Slog
log Xh=2.163+0.1314 = 2.275
Xh=188.521

Lihat data kembali. Tidak ada data yang lebih tinggi dari Xh, sehingga data yang terkoreksi
sama dengan data sebelumnya

Data Sebelum koreksi Data setelah koreksi

Tahun Data X
Tahun Data X
2002 153
2003 134 2002 153
2004 157 2003 134
2005 129 2004 157
2006 110 2005 129
2007 141 2006 110
2008 138 2007 141
2009 143 Tidak ada data yang 2008 138
2010 118 berubah karena data 2009 143
masih ada dalam batas
2011 121 2010 118
2012 170 2011 121
2013 173 2012 170
2013 173

STASIUN 2
Rima P. Kafiar 14021101069
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

Data seri Y
No. Tahun
Data X y= log x (Yi-Ybar) (Yi-Ybar)^2 (Yi-Ybar)^3
1 161 2.2068 0.0248 0.0006 0.0000
2002
2 129 2.1106 -0.0714 0.0051 -0.0004
2003
3 131 2.1173 -0.0647 0.0042 -0.0003
2004
4 138 2.1399 -0.0421 0.0018 -0.0001
2005
5 132 2.1206 -0.0614 0.0038 -0.0002
2006
6 144 2.1584 -0.0236 0.0006 0.0000
2007
7 150 2.1761 -0.0059 0.0000 0.0000
2008
8 173 2.2380 0.0560 0.0031 0.0002
2009
9 186 2.2695 0.0875 0.0077 0.0007
2010
10 166 2.2201 0.0381 0.0015 0.0001
2011
11 168 2.2253 0.0433 0.0019 0.0001
2012
12 159 2.2014 0.0194 0.0004 0.0000
2013
             
26.1840 0.0000 0.0306 0.0001
Sigma
2.1820      
Ybar

n : 12
Kn : 2.134
n
1
Slog =
√ ∑ (log X i−log X )2
(n−1) i=1

1
¿
√ (12−1)
x 0.0303 = 0.05270

n
n ∑ (log X i−log X)3 Karena CS log >- 0.4 , maka
i=1
CSlog = cari nilai Xh terlebih dulu
(n−1)( n−2)¿ ¿

12 x(−0.0001)
=
(12−1)(12−2)(0.052703 )

= 0.037586891

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR

Slog= 0.05249
Cslog= -0.41853474

kn∗Slog =2.134∗0.05270=0.112

log Xh=log X +kn∗Slog


log Xh=2.1430+0.112=2.294
Xh=196.997

Lihat data di atas, kerana tidak ada data yang di atas Xh maka lanjutkan mencari Xl
log Xl=log X−kn∗S log
log Xl=2.1430−0.112 = 2.070
Xl=117.364

Lihat data kembali. Tidak ada data yang lebih tinggi dari Xh, sehingga data yang terkoreksi sama
dengan data sebelumnya

Data sebelum koreksi Data setelah koreksi

Tahun
Data X Tahun
Data X
2002 161
2002 161
2003 129
2003 129
2004 131
2004 131
2005 138
2005 138
2006 132
2006 132
2007 144
2007 144
2008 150
Tidak ada data yang
2008 150
2009 173
berubah karena data 2009 173
2010 186 masih ada dalam batas 2010 186
2011 166
2011 166
2012 168
2012 168
2013 159
2013 159

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR

Dibawah adalah data yang telah terkoreksi (lolos uji outlier)

Tabel 1.3 Data Hasil Uji Outlier

Stasiun
No Tahun Sta 1 Sta 2
6,325 7.3
1 2002 153 161
2 2003 134 129
3 2004 157 131
4 2005 129 138
5 2006 110 132
6 2007 141 144
7 2008 138 150
8 2009 143 173
9 2010 118 186
10 2011 121 166
11 2012 170 168
12 2013 173 159

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR

2. ANALISIS HUJAN WILAYAH (HUJAN RERATA DAS)

Hujan wilayah dianalisis dengan menggunakan metode Poligon Thiessen.

Metode Poligon Thiessen

Untuk menghitung luas stasiun pengaruh curah hujan, dapat digunakan Metode Poligon
Thiessen dengan melihat Gambar.1 dan perhitungan luasnya

Dari perhitungan luas secara kisi-kisi pada Gambar.1, sesuai dengan bentuk poligon Thiessen
adalah sebagai berikut :

Skala => 1 : 50.000

1 cm di peta = 0,5 km di lapangan

1 cm² di peta = 0,25 km² di lapangan

Hasil yang didapat dari perhitungan Luas di gambar:

Luas Area Stasiun ( A1 ¿ : 6.325 km2

Luas Area Stasiun ( A2) : 7.3 km2

Luas Wilayah DAS keseluruhan:

ATotal = A 1+ A 2

¿ 6.325 km2+ 7.3 km2 =13.625 km2

Jadi dengan data yang telah didapat diatas dapat dihitung rata rata curah hujan maksimum tiap
tahun

A 1 R1 + A2 R2
R2002 =
Luas Area keseluruhan

(6.325∗153)+(7.3∗161)
R2002 =
13.725 km2

2143.025
R2002 = =156.2 mm
13.725

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR

A 1 R1 + A2 R2
R2003 =
Luas Area keseluruhan

(6.325∗134)+(7.3∗129)
R2003 =
13.725 km2

1789.25
R2003 = =130.4mm
13.725

Sehingga di dapat data curah hujan rata – rata maksimum yang telah terkoreksi adalah

Tabel 2.1 Perhitungan R (hujan Rerata)

Stasiun
Tahu Rata-
No Sta 1 Sta 2
n Rata
6.325 7.3
1 2002 153 161 157
2 2003 134 129 132
3 2004 157 131 144
4 2005 129 138 134
5 2006 110 132 121
6 2007 141 144 143
7 2008 138 150 144
8 2009 143 173 158
9 2010 118 186 153
10 2011 121 166 144
11 2012 170 168 169
12 2013 173 159 166

Kesimpulan :

Table 2.2. Hujan Rerata

Tahu Rata-
No
n Rata

1 2002 157
2 2003 132
3 2004 144
4 2005 134
5 2006 121
6 2007 143
7 2008 144
8 2009 158
Rima P. Kafiar 14021101069
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

9 2010 153
10 2011 144
11 2012 169
12 2013 166
3. ANALISIS FREKUENSI HUJAN

Analisis hujan rencana adalah analisis untuk mendapatkan besaran curah hujan yang direncanakan
akan terjadi di daerah penelitian. Untuk analisis ini digunakan analisis frekwensi hujan. Dalam
analisis hidrologi ada 4 jenis distribusi Frekwensi yang sering digunakan yaitu:

1. Distribusi Frekwensi Normal


2. Distribusi Frekwensi Log - Normal
3. Distribusi Frekwensi Gumbell
4. Distribusi Frekwensi Log – Pearsson Tipe-III

Rumus distribusi frekuensi

Analisis hidrologi terhadap data curah hujan yang ada harus sesuai dengan tipe distribusi
datanya. Tipe distribusi yang umum digunakan dalam analisis hidrologi adalah Distribusi normal, Log
normal, Gumbel, dan Log Pearson – III.
a. Distribusi Frekuensi Normal
Distribusi normal disebut juga distribusi Gauss. Distribusi ini dirumuskan sebagai berikut:

X TR = X́ +S . K

b. Distribusi Frekuensi Log – normal


Distribusi log normal merupakan hasil transportasi dari distribusi normal dengan merubah
variant x menjadi data logaritmik

´ + SLog . K
log X TR = LogX

c. Distribusi Frekuensi Gumbel


Tipe distribusi ini umumnya digunakan untuk analisis data maksimum.

X TR = X +S . K TR

1
Rima P. Kafiar
K TR =0.78 [−¿ { (
−ln 1−
14021101069
TR
] )}
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

d. Distribusi Frekuensi Log Pearson tipe III


Distribusi ini merupakan hasil transformasi dari distribusi pearson tipe III dengan merubah variant
x menjadi data logaritmik dengan rumus:

´ + SLog . K TRCS
log X TR = LogX
Dimana: X : Curah hujan rata-rata
Log X TR : Nilai curah hujan tergantung pada TR dalam Log
S : Standar deviasi
K : Faktor frekuensi untuk distribusi normal yang tergantung
pada TR (dari table)
K TR : Faktor frekuensi Gumbel
K TRCS : Faktor frekuensi Pearson (Dari table dengan memperhatikan nilai Cs)

Distribusi frekuensi apa yang akan digunakan, tergantung dari jenis sebaran data yang ada.

Penentuan jenis sebaran data

Jenis sebaran data dapat diperkirakan dari parameter statistiknya. Parameter statistic yang
akan dilihat adalah mean, standard deviasi (s) , koefisien skewness (Cs), koefisien kurtosis (Ck), dan
koefisien variasi (Cv).
Untuk menghitung parameter parameter statistic tersebut digunakan rumus sebagai berikut:
a. Mean (X)

Mean adalah rata – rata dari suatu variable. Harga ini hanya dapat digunakan secara
menguntungkan bila sampai terdiri dari sejumlah observasi yang tidak terlalu besar

n
1
X= ∑ Xl
n i=1
Dengan: X = Curah hujan rata rata (mm)
Xl = Nilai curah hujan pada tahun pengamatan
n =Jumlah data curah hujan

Untuk perhitungan dalam nilai log seperti pada data analisis data outlier maka persamaan
diatas harus diubah dulu kedalam bentuk logaritmik, sehingga menjadi:

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR

n
1
log x= ∑ Xl
n i=1

Dengan: Log X = Curah hujan rata rata dalam bentuk log (mm)
Log Xl = Nilai curah hujan pada tahun pengamatan dalam log
n =Jumlah data curah hujan
b. Standard deviasi (S)

Standar defiasi atau simpangan baku adalah suatu nilai pengukuran disperse terhadap data
yang dikumpulkan. Untuk data yang kurang dari 100 digunakan rumus Fisher dan Wicks dalam
menghitung standar deviasi

n
S=
√ 1
n−1 ∑
i=1
( Xl−X )2

Dengan: X = Curah hujan rata rata (mm)


Xl = Nilai curah hujan pada tahun pengamatan
S = Standar deviasi
n = Jumlah data curah hujan

Untuk perhitungan dalam nilai log seperti pada data analisis data outlier maka persamaan
diatas harus diubah dulu kedalam bentuk logaritmik, sehingga menjadi:

n
SLog=
√1

n−1 i=1
( log Xl−log X )2

Dengan: Log X = Curah hujan rata rata dalam bentuk log (mm)
Log Xl = Nilai curah hujan pada tahun pengamatan dalam log
Slog = Standar deviasi dalam log
n =Jumlah data curah hujan
c. Koefisien Variasi (Cv)

Koefisien Variasi (Coeffisient of Variation) adalah nilai perbandingan antara deviasi standard
dengan rata – rata hitung dari suatu distribusi. Semakin besar nilai variasi berarti datanya kurang
merata (heterogen). Semakin kecil berarti data pengamatan semakin merata (homogeny).
Koefisien variasi dapat dihitung dengan rumus:

S
Cv=
X
Dengan: X = Curah hujan rata rata (mm)
Cv = Koefisien Variasi
S = Standar deviasi
Rima P. Kafiar 14021101069
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

d. Koefisien Skewness

Kemencengan (Skewness) adalah suatu nilai yang menunjukkan derajat ketidak simetrisan
dari suatu bentuk distribusi. Apabila suatu kurva dari suatu distribusi mempunyai skor
memanjang ke kanan atau ke kiri terhadap titik pusat maksimum maka kurva tersebut tidak akan
berbentuk simetris. Keadaan itu disebut menceng ke kanan atau ke kiri.

n
n ∑ (Xl− X)2
i=1
Cs= 3
Dengan X (n−1)(n−2)s
= Curah hujan rata rata (mm)
Xl = Nilai curah hujan pada tahun pengamatan
S = Standar deviasi
n =Jumlah data curah hujan
Cs = Koefisien Skewness

Untuk perhitungan dalam nilai log seperti pada data analisis data outlier maka persamaan
diatas harus diubah dulu kedalam bentuk logaritmik, sehingga menjadi:

n
2
n ∑ ( log Xl−log X )
i=1
Cs log= 3
Dengan Log X = Curah hujan
( n−1 )rata rata
( n−2 dalam
) slog log (mm)
Log Xl = Nilai curah hujan pada tahun pengamatan dalam log
S log = Standar deviasi dalam log
n =Jumlah data curah hujan
Cs = Koefisien Skewness

e. Koefisien Kurtosis (Ck)

Koefisien Kurtosis ini dimaksudkan untuk mengukur keruncingan dari bentuk kurva
distribusi, yang umumnya dibandingkan dengan distribusi normal. Koefisien Kurtosis digunakan
untuk menentukan keruncingan kurva distribusi. Koefisien Kurtosis ini dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
n
1
∑ ( Xl−X )4
n
Ck= i=1 4
S
Dengan X = Curah hujan rata rata (mm)
Xl = Nilai curah hujan pada tahun pengamatan

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR
S = Standar deviasi
n =Jumlah data curah hujan
Ck = Koefisien Kurtosis

Syarat Penentuan jenis sebaran data

Syarat penentuan jenis sebaran data dapat dilihat dari table berikut:

Jenis Distribusi Syarat Parameter Statistik


Cs = 0 (mendekati 0)
Dist Normal
Ck  3
Cs  Cv3 + 3Cv
Dist. Log Normal
Ck  Cv8 + 6Cv6 + 15Cv4 + 16Cv2 + 3
Cs  1.14
Dist. Gumbel
Ck  5.4
Dist Log Pearson Tipe III Jika tidak memenuhi ketiga syarat di atas
Analisis Parameter Statistik Data

Menentukan Perkiraan Jenis Sebaran Data Berdasarkan Parameter Statistik

n = 12

Hujan Rata - rata

No Tahun (Xi) -Xbar


Data X (1) (1)^2 (1)^3 (1)^4
1 2002 157 10.1000 102.0100 1030.3010 10406.04

2 2003 132 -15.5000 240.2500 -3723.8750 57720.06

3 2004 144 -3.2000 10.2400 -32.7680 104.86

4 2005 134 -13.4000 179.5600 -2406.1040 32241.79

5 2006 121 -25.7000 660.4900 -16974.5930 436247.04

6 2007 143 -4.4000 19.3600 -85.1840 374.81

7 2008 144 -2.8000 7.8400 -21.9520 61.47

8 2009 158 11.3000 127.6900 1442.8970 16304.74

9 2010 153 5.7000 32.4900 185.1930 1055.60

10 2011 144 -3.0000 9.0000 -27.0000 81.00

11 2012 169 22.0000 484.0000 10648.0000 234256.00

12 2013 166 18.9000 357.2100 6751.2690 127598.98

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR

             

1764.0000 0.0000 2230.1400 -3213.8160 916452.3894


Sigma
147.000        
Ybar

Pertama tama harus mencari CS, CSlog, S, Slog, Ck, dan Cv untuk menentukan tipe distribusi terbaik.

n
1
S=

1

( n−1 ) i=1
2

( X i −X ) ¿ (11) x 2230.14000 =14.23868

n
3
n ∑ ( X i−X )
i=1
CS=
(n−1)(n−2)¿ ¿

12 x (−3213.8160)
¿
(12−1)(12−2)(14.238683 )

= -0.12145081

n
Ck=n 2 ∑ ¿ ¿ ¿
i=1

122 x (916452.3894)
=
(12−1)(12−2)(12−3)(14.23868 4)

= 3.243

S 14.23868
Cv= = = 0.096861767
x 1470000026

Hasil analisi statistic data


Dari hasil analisi statistik data, didapat seperti pada table berikut:

Syarat Parameter
Jenis Distribusi Parameter Statistik Kesimpulan
Statistik
Data
Cs = 0 (mendekati 0) CS = -0.12 Cs  0 Tidak
Dist Normal
Ck  3 Ck = 3.243 Ck  3 diterima
Dist. Log Cs  Cv3 + 3Cv CS = 0.292 0.292 -0.8909 Tidak
Normal Ck  Cv8 + 6Cv6 + Ck = 3.152 3.152  diterima

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR
15Cv4 + 16Cv2 + 3
Cs  1.14     1.14  -0.12 Tidak
Dist. Gumbel
Ck  5.4     5.4  3.243 diterima
Dist Log Pearson Jika tidak memenuhi
Diterima
Tipe III ketiga syarat di atas      
dimana:  
Cv = 0.09686

Kesimpulan

Dari hasil yang diperoleh di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan Cs, Cv, Ck tidak
memenuhi untuk ketiga tipe distribusi (Normal, Log Normal, Gumbel). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa jenis sebaran yang cocok adalah : Tipe Distribusi Log Pearson – III

Menghitung Hujan Rencana

Untuk mengnalisis hujan recana menggunakan sebaran tipe Log Pearson -III

log XTR = log X + S log . K TR,CS


Dimana :

KTR,CS = faktor Frekuensi Pearson yang dapat dilihat dari tabel pearson dengan
memperhitungkan nilai Cs

log XTR = Curah hujan tergantung pada TR dalam log

S = Standar Deviasi

K = Faktor Frekuensi

Hujan Rata - rata

Data seri Y
No Tahun
Data X y= log x (Yi-Ybar) (Yi-Ybar)^2 (Yi-Ybar)^3
1 2002 157 2.1962 0.0522 0.0027 0.0001
2 2003 132 2.1189 -0.0250 0.0006 0.0000
3 2004 144 2.1578 0.0138 0.0002 0.0000
4 2005 134 2.1258 -0.0181 0.0003 0.0000
5 2006 121 2.0839 -0.0601 0.0036 -0.0002
6 2007 143 2.1541 0.0102 0.0001 0.0000
7 2008 144 2.1590 0.0150 0.0002 0.0000
8 2009 158 2.1995 0.0555 0.0031 0.0002
9 2010 153 2.1838 0.0399 0.0016 0.0001
10 2011 144 2.1584 0.0144 0.0002 0.0000

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR

11 2012 169 2.2279 0.0839 0.0070 0.0006


12 2013 166 2.2198 0.0759 0.0058 0.0004

             
25.9850 0.2578 0.0255 0.0012
Sigma
2.165      
Ybar

Slog= 0.04815
Cslog= 1.1508661

n
1
Slog =
√ ∑
(n−1) i=1
(log X i−log X )2

1
¿
√ (12−1)
x 0.0255 = 0.04815

n
n ∑ (log X i−log X)3
i=1
CSlog =
(n−1)( n−2)¿ ¿

12 x(−0.0012)
=
(12−1)(12−2)(0.048153 )

12 x( 0.0012)
=
( 11 ) (10 ) ( 0.048153 )

= 1.1753935
Maka harga – harga G (koefisien Person) di dapat dari tabel untuk harga Cs = -0,055, sehingga
diperoleh nilai – nilai K untuk rencana periode ulang tertentu seperti tertera pada tabel di bawah ini:

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR

Menentukan K TR dengan melihat table Log Pearson III dengan memperhitungkan nilai dari CSlog

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR
CSlog =1.1753935 (lakukan Interpolasi)

Interpolasi
Return Period in
CS Years
25 50

1.0 2.542 3.022

1.1 2.585 3.087

1.2 2.626 3.149

1.3 2.666 3.211

Untuk K50

Return Period in
CS Years
25 50
1 1.488 1.663

0.9 1.448 1.606

1.175394 2.616 3.134

-0.9 1.407 1.549

-1 1.366 1.492

Perhitungan di lakukan dengan Excel dengan formula forecast.

log X TR =log x + Slog∗K TR.CS

log X 30=¿2.166 + 0.04857 * 3.134


=2.166 + 0.0982
= 2.237

X 50=172.4502195mm

Kesimpulan

Dari hasil analisis hujan rencana di dapatkan besaran hujan recana seperti ditunjukan pada
table berikut
Kala Ulang (Tahun) Hujan Rencana (mm)
Rima P. Kafiar 14021101069
50 172.4502195
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

METODE HSS SCS


Hidrograf tidak berdimensi SCS (Soil Conservation Services) adalah hidrograf satuan sintetis dimana
debit dinyatakan sebagai nisbah debit q terhadap debit puncak q p dan waktu dalam nisbah waktu
terhadap waktu naikdari hidrograf satuan T p.

Jika debit puncak dan waktu keterlambatan dari suatu durasi hujan efektif ( lag time) diketahui, maka
hidrograf satuan dapat diestimasi dari UH sintetis SCS.

Diketahui:

Panjang sungai utama (L)


L = 5.15km  5150m

Luas DAS (A)


A = 13.625km2

Rumus SCS:

Lag time (tl)


tl = 0.6 x Tc
0.385
( 0.87 L2 )
Tc =
( ( 1000 S ) )
dimana:

Tc = waktu konsentrasi (jam)

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR

Kemiringan rata-rata sungai utama (S)


Y
S= (m/m)  x = panjang sungai utama dalam meter
X
dimana:

o Elevasi di catchment sungai terpanjang DAS (a)


= +1300

o Elevasi di titik outlet (b)


= +600

Y = (a – b)

= (1300 – 600)

= 700

Waktu naik (Tp)


tl
Tp = 10 . (jam)
9

Time base (tb)


tb = 5 . Tp (jam)

Debit puncak
c. A 3
Qp = (m /s)
Tp
dimana:

c = koefisien SCS

= 2.08

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR
t/Tp

q/Qp

Hidrograf Satuan Sintetis SCS

Berdasarkan rumus-rumus diatas maka,

0.385
( 0.87 L2 )
Tc =
( ( 1000 S ) )
= 0.50523045 jam

tl = 0.6 x Tc

= 0.30313827 jam

Y
S =  x = panjang sungai utama dalam meter
X
= 0.135922 (m/m)

tl
Tp = 10 .
9

= 0.33682023

tb = 5 . Tp

= 1.6841015

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR
c. A
Qp =
Tp

= 84.1398219 (m3/s)

Untuk mempermudah perhitungan, maka perhitungan menggunakan tabel.

Q 1.4 0.472 0.7800 65.6291


t
t/Tp q/Qp (m³/s)
1.6 0.539 0.5600 47.1183
0 0 0.0000 0.0000
1.8 0.606 0.3900 32.8145
0.2 0.067 0.1000 8.4140
2 0.674 0.2800 23.5592
0.4 0.135 0.3100 26.0833
2.2 0.741 0.2070 17.4169
0.6 0.202 0.6600 55.5323
2.4 0.808 0.1470 12.3686
0.8 0.269 0.9300 78.2500
2.6 0.876 0.1070 9.0030
1 0.337 1.0000 84.1398
2.8 0.943 0.0770 6.4788
1.2 0.404 0.9300 78.2500
3 1.01 0.0550 4.6277

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR

3.2 1.078 0.0400 3.3656


3.4 1.145 0.0290 2.4401
3.6 1.213 0.0210 1.7669
3.8 1.28 0.0150 1.2621
4 1.347 0.0110 0.9255
4.2 1.415 0.0100 0.8414
4.4 1.482 0.0070 0.5890
4.6 1.549 0.0030 0.2524
4.8 1.617 0.0015 0.1262
5 1.684 0.0000 0.0000

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR

Dari hasil tabel diatas maka hidrograf satuan adalah sebagai berikut

90.0000

80.0000

70.0000

60.0000

50.0000

40.0000

30.0000

20.0000

10.0000

0.0000
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR

DEBIT BANJIR RANCANGAN

Hitung debit banjir dengan kala ulang 50 tahun, Jika diketahui Hujan Rencana

50 tahun = 172.4502195 mm

1. Ubah hujan rencana (harian) menjadi distribusi jam-jaman, dengan menggunakan pola
distribusi hujan yang diketahui.

Tabel Pola Distribusi Hujan Daerah kotabunan

Jam ke - 1 2 3 4 5 6 7 8

% Hujan 51 25 9 5 4 3 2 1

Maka Distribusi Hujan Jam-Jaman:

Jam ke -

Kala Hujan 1 2 3 4 5 6 7 8
Ulang (mm)

50 172.450 87.950 43.113 15.521 8.623 6.898 5.174 3.449 1.725

Dimana:

% hujan . hujan rencana


100

2. Menghitung hujan efektif (hujan yang menyebabkan limpasan di sungai)


S= {1000
CN
−10 }.2 .54 = 25.4

( P−0.2 S )2
Pe= = (lihat tabel)
P+ 0.8 S
CN = kala ulang = 50
Hujan Efektif (Pe)
Hujan Jam-jaman (mm)
(mm)
Jam 1 116.616 90.8470
Jam 2 57.165 35.0108
Jam 3 20.579 5.8736
Jam 4 11.433 1.2710
Jam 5 9.146 0.5611
Jam 6 6.860 0.1165
Jam 7 4.573 0.0103
Jam 8 2.287 0.3452

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR
3. Analisis debit banjir rencana dgn HSS SCS, jika terjadi hujan efektif sebesar Pe.
Kemudian kalikan hujan efektif (Pe) dengan hidrograf satuan (HSS).

HSS hasil analisis dengan SCS:

Hidrogr
BF af
HLL
T (jam) HS Hujan Efektif (cm), Jam ke - (m3/ Banjir
(m3/det)
(m3/det) det) (m3/det
)
  1 2 3 4 5 6 7 8      
    6.3428 2.2803 0.3041 0.0434 0.0121 0.0000 0.0112 0.0511      
0 0 0               0 1.014 1.014
1 8.4140 53.36858 0             53.36857 1.014 54.3825
2 26.0833 165.4426 19.1867 0           184.6292 1.014 185.643
3 55.5323 352.2326 59.47878 2.5590 0         414.2703 1.014 415.284
4 78.2500 496.3278 126.6322 7.9329 0.36482 0       631.2577 1.014 632.271
5 84.1398 533.6858 178.4364 16.889 1.13096 0.102173 0     730.244 1.014 731.25
6 78.2500 496.3278 191.867 23.798 2.40786 0.316737 0.00028 0   714.7184 1.014 715.732
7 65.6291 416.2749 178.4364 25.590 3.39289 0.674343 0.00089 0.09416 0 624.4636 1.014 625.477
8 47.1183 298.864 149.6563 23.798 3.64827 0.950211 0.00190 0.29191 0.42974 477.6411 1.014 478.655
9 32.8145 208.1374 107.4455 19.960 3.39289 1.021732 0.00268 0.62149 1.33222 341.9142 1.014 342.928
10 23.5592 149.432 74.82815 14.330 2.84565 0.950211 0.00288 0.87574 2.83634 246.1014 1.014 247.115
11 17.4169 110.473 53.72277 9.9801 2.04303 0.796951 0.00268 0.94166 3.99666 181.9568 1.014 182.970
12 12.3686 78.45181 39.71648 7.1652 1.42282 0.57217 0.00225 0.87574 4.29749 132.5039 1.014 133.517
13 9.0030 57.10438 28.20446 5.2971 1.02151 0.398476 0.00161 0.73449 3.99666 96.75875 1.014 97.7727
14 6.4788 41.0938 20.52977 3.7617 0.75519 0.286085 0.00112 0.52733 3.35204 70.30709 1.014 71.3210
15 4.6277 29.35272 14.77376 2.7381 0.53629 0.211499 0.00080 0.36724 2.40659 50.38706 1.014 51.4010
16 3.3656 21.34743 10.55269 1.9704 0.39036 0.150195 0.00059 0.26366 1.67602 36.35139 1.014 37.3653
17 2.4401 15.47689 7.674682 1.4074 0.28091 0.109325 0.00042 0.19492 1.20329 26.34791 1.014 27.3619
18 1.7669 11.2074 5.564144 1.0236 0.20065 0.078673 0.00030 0.13842 0.88958 19.10279 1.014 20.1167
19 1.2621 8.005286 4.029208 0.7421 0.14593 0.056195 0.00022 0.10075 0.63173 13.71144 1.014 14.7254
20 0.9255 5.870543 2.878006 0.5373 0.1058 0.040869 0.00015 0.07250 0.45983 9.965108 1.014 10.9791
21 0.8414 5.336858 2.110537 0.3838 0.07661 0.02963 0.00011 0.05179 0.33090 8.320304 1.014 9.33430
22 0.5890 3.7358 1.91867 0.2814 0.05472 0.021456 8.37E-05 0.03766 0.23636 6.286254 1.014 7.30025
23 0.2524 1.601057 1.343069 0.2559 0.04013 0.015326 6.06E-05 0.02730 0.1719 3.454752 1.014 4.46875
24 0.1262 0.800529 0.575601 0.1791 0.03648 0.011239 4.33E-05 0.01977 0.12462 1.747427 1.014 2.76142
25 0.0000 0 0.287801 0.0767 0.02553 0.010217 3.17E-05 0.01412 0.09024 0.504730 1.014 1.51873
0.03838 0.01035 0.06446 0.131331 1.14533
0 5 0.010945 0.007152 2.89E-05 8 2 634 1.014 1634
0.00941 0.04727 0.065246 1.07924
0 0.005472 0.003065 2.02E-05 7 2 884 1.014 6884
0.00659 0.04297 0.051107 1.06510
0 0.001533 8.66E-06 2 5 84 1.014 784
0.00282 0.03008 0.032911 1.04691
0 4.33E-06 5 2 775 1.014 1775

Rima P. Kafiar 14021101069


PERENCANAAN BANGUNAN AIR

METODE HSS SNYDER


Berdasarkan hasil penyelidikan sejumlah kejadian banjir di Amerika dengan luas 30 – 30.000
km2, Snyder (1938) mengembangkan rumus-rumus empiris untuk menurunkan hidrograf
satuan. Menurut Snyder bahwa karakteristik DAS yang mempunyai pengaruh terhadap
hidrograf satuan antara lain :

- Luas DAS
- Bentuk DAS
- Topografi
- Kemiringan Saluran
- Kerapatan Sungai, dan
- Daya tampunga saluran.
3 parameter UH sintetis Snyder :

- Lebar dasar hidrograf


- Debit puncak, dan
- Keterlambatan DAS (basin lag).

UNIVERSITAS SAM RATULANGI RIMA KAFIAR - 14021101069


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

Parameter Fisik

L= 5.15 Km

A= 13.625 km2

Lc = 2 Km

Parameter Non Fisik

Ct = 1.1

Cp = 0.69

n= 0.3

1. Menghitung waktu dari titim berat hujan ke debit puncak (tp)

tp = Ct (L x Lc)n

2.214337
tp = 7 Jam

L = Panjang sungai Utama (km)

Lc = Panjang sungai dari titik berat DAS ke Outlet (km)

tp = Waktu dari titik berat curah hujan efektif ke puncak banjir

C1,n = koefisien tergantung dari karakteristik daerah pengalirannya

2. Menghitung curah hujan efektif (te)

te = tp/5,5

0.402606
te = 9 Jam

3. Menghitung waktu untuk menuju puncak (Tp)

tr = 1 Jam te = lamanya curah hujan efektif

Tp = 2.7143377 Jam Jika te > tr , t'p= tp + 0.25(tr - tc)

Jika te < tr , Tp = tp + 0.5 tr

Sehingga didapat waktu untuk mencapai debit maksimum Tp = t'p + 0.5(tr - tc)

4. Menghitung debit maksimum hidrograf satuan (Qp)

qp = 0.0866264 m3/det/km2

Qp = 1.1802841 m3/det

5. Perhitungan absis (nilai x)

UNIVERSITAS SAM RATULANGI RIMA KAFIAR - 14021101069


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

x= t/Tp

6. Perhitungan koefisien I dan a

I= 0.235

a= 0.153

7. Perhitungan besarnya ordinat y

y=

9. Perhitungan besarnya Base Flow

BF = 0.4715 A0.6444 D0.9430

0.4715x13.6250.6444x(54/13.625)0.
9430
BF =

BF = 6.986

A = Luas DAS

D = Kerapatan jaringan kuras, jumlah panjang sungai semua tingkat tiap satuan luas DAS

UNIVERSITAS SAM RATULANGI RIMA KAFIAR - 14021101069


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

x=
(1- -a((1 -
(t / (1 - x)2 a Y
x)2/x x)2 / x)
t tp) Qt
(jam)             (m3/det/mm)
0 0 1 0 0.15325 0 0 0
0.398
1 0.368 9 1.083 0.15325 -0.1659 0.682446659 0.805480919
0.069
2 0.737 3 0.094 0.15325 -0.0144 0.967375356 1.141777721
0.011
3 1.105 1 0.01 0.15325 -0.0015 0.996470053 1.176117728
0.224
4 1.474 3 0.152 0.15325 -0.0233 0.947696363 1.118550919
2.71433
8 1 0 0 0.15325 0 1 1.180284068
0.709
5 1.842 1 0.385 0.15325 -0.059 0.872988393 1.030374292
1.465
6 2.21 3 0.663 0.15325 -0.1016 0.791434304 0.934117301
2.492
7 2.579 9 0.967 0.15325 -0.1481 0.710983695 0.839162728
8 2.947 3.792 1.287 0.15325 -0.1972 0.635079937 0.749574731
5.362
9 3.316 6 1.617 0.15325 -0.2479 0.565127531 0.667011021
7.204
10 3.684 6 1.956 0.15325 -0.2997 0.501544025 0.591964423
9.318
11 4.053 1 2.299 0.15325 -0.3524 0.444253964 0.524345876
11.70
12 4.421 3 2.647 0.15325 -0.4057 0.392937341 0.463777684
14.35
13 4.789 9 2.998 0.15325 -0.4595 0.347160639 0.409748171
17.28
14 5.158 7 3.352 0.15325 -0.5136 0.306447956 0.36169564
20.48
15 5.526 7 3.707 0.15325 -0.5681 0.270320037 0.319054433
23.95
16 5.895 7 4.064 0.15325 -0.6228 0.238315421 0.281279894
17 6.263 27.7 4.423 0.15325 -0.6778 0.210001378 0.247861281
31.71
18 6.631 3 4.782 0.15325 -0.7329 0.184978912 0.218327663
35.99
19 7 8 5.143 0.15325 -0.7881 0.162884292 0.192249735
40.55
20 7.368 5 5.504 0.15325 -0.8435 0.143388579 0.169239255
45.38
21 7.737 3 5.866 0.15325 -0.899 0.126196021 0.148947153
50.48
22 8.105 3 6.228 0.15325 -0.9545 0.11104186 0.131060938
23 8.474 55.85 6.592 0.15325 -1.0102 0.097689862 0.115301788
UNIVERSITAS SAM RATULANGI RIMA KAFIAR - 14021101069
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

4
61.49
24 8.842 6 6.955 0.15325 -1.0659 0.085929792 0.101421565
25 9.21 67.41 7.319 0.15325 -1.1216 0.075574928 0.089199883
73.59
26 9.579 5 7.683 0.15325 -1.1774 0.066459702 0.078441328
80.05
27 9.947 2 8.048 0.15325 -1.2333 0.058437501 0.068972852
28 10.32 86.78 8.413 0.15325 -1.2892 0.051378634 0.060641384
29 10.68 93.78 8.778 0.15325 -1.3452 0.045168486 0.053311644
101.0
30 11.05 5 9.143 0.15325 -1.4011 0.039705837 0.046864167
108.5
31 11.42 9 9.508 0.15325 -1.4572 0.034901358 0.041193517
116.4
32 11.79 1 9.874 0.15325 -1.5132 0.030676256 0.036206696
124.4
33 12.16 9 10.24 0.15325 -1.5693 0.026961059 0.031821709
132.8
34 12.53 5 10.61 0.15325 -1.6254 0.023694546 0.027966295
141.4
35 12.89 8 10.97 0.15325 -1.6815 0.020822776 0.024576791
150.3
36 13.26 8 11.34 0.15325 -1.7376 0.018298246 0.021597128
159.5
37 13.63 5 11.7 0.15325 -1.7937 0.016079126 0.018977937
168.9
38 14 9 12.07 0.15325 -1.8499 0.014128596 0.016675756
178.7
39 14.37 1 12.44 0.15325 -1.9061 0.012414247 0.014652338
188.6
40 14.74 9 12.8 0.15325 -1.9623 0.010907563 0.012874022
198.9
41 15.1 5 13.17 0.15325 -2.0185 0.009583454 0.011311198
209.4
42 15.47 8 13.54 0.15325 -2.0747 0.008419849 0.009937814
220.2
43 15.84 8 13.9 0.15325 -2.1309 0.007397336 0.008730958
231.3
44 16.21 5 14.27 0.15325 -2.1872 0.006498841 0.007670478
242.6
45 16.58 9 14.64 0.15325 -2.2434 0.00570935 0.006738655
254.3
46 16.95 1 15.01 0.15325 -2.2997 0.005015663 0.005919907
266.1
47 17.32 9 15.37 0.15325 -2.3559 0.004406172 0.005200534
278.3
48 17.68 5 15.74 0.15325 -2.4122 0.003870673 0.004568494
290.7
49 18.05 8 16.11 0.15325 -2.4685 0.003400197 0.004013198
UNIVERSITAS SAM RATULANGI RIMA KAFIAR - 14021101069
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

303.4
50 18.42 8 16.47 0.15325 -2.5248 0.002986858 0.00352534
316.4
51 18.79 5 16.84 0.15325 -2.5811 0.002623725 0.003096741
52 19.16 329.7 17.21 0.15325 -2.6374 0.002304708 0.00272021
343.2
53 19.53 1 17.58 0.15325 -2.6937 0.002024452 0.002389429
54 19.89 357 17.94 0.15325 -2.75 0.001778253 0.002098844
371.0
55 20.26 5 18.31 0.15325 -2.8063 0.001561976 0.001843575
385.3
56 20.63 8 18.68 0.15325 -2.8626 0.001371987 0.001619335
399.9
57 21 8 19.05 0.15325 -2.919 0.001205094 0.001422354
414.8
58 21.37 6 19.41 0.15325 -2.9753 0.001058492 0.001249321
59 21.74 430 19.78 0.15325 -3.0317 0.000929715 0.001097328
445.4
60 22.1 1 20.15 0.15325 -3.088 0.000816597 0.000963817
61 22.47 461.1 20.52 0.15325 -3.1443 0.000717236 0.000846543
477.0
62 22.84 6 20.89 0.15325 -3.2007 0.00062996 0.000743532
493.2
63 23.21 9 21.25 0.15325 -3.257 0.000553299 0.000653051
509.7
64 23.58 9 21.62 0.15325 -3.3134 0.000485964 0.000573576
526.5
65 23.95 6 21.99 0.15325 -3.3698 0.00042682 0.000503769
66 24.32 543.6 22.36 0.15325 -3.4261 0.000374872 0.000442455
560.9
67 24.68 2 22.72 0.15325 -3.4825 0.000329243 0.000388601
578.5
68 25.05 1 23.09 0.15325 -3.5389 0.000289167 0.0003413
596.3
69 25.42 6 23.46 0.15325 -3.5952 0.000253968 0.000299754
614.4
70 25.79 9 23.83 0.15325 -3.6516 0.000223052 0.000263264
632.8
71 26.16 9 24.2 0.15325 -3.708 0.000195898 0.000231215
651.5
72 26.53 7 24.56 0.15325 -3.7643 0.000172049 0.000203067
670.5
73 26.89 1 24.93 0.15325 -3.8207 0.000151103 0.000178344
689.7
74 27.26 3 25.3 0.15325 -3.8771 0.000132706 0.00015663
709.2
75 27.63 1 25.67 0.15325 -3.9335 0.000116548 0.00013756
728.9
76 28 7 26.04 0.15325 -3.9899 0.000102357 0.000120811
77 28.37 749 26.4 0.15325 -4.0463 8.98939E-05 0.0001061
UNIVERSITAS SAM RATULANGI RIMA KAFIAR - 14021101069
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

78 28.74 769.3 26.77 0.15325 -4.1027 7.89479E-05 9.31809E-05


789.8
79 29.1 7 27.14 0.15325 -4.1591 6.93344E-05 8.18343E-05
810.7
80 29.47 2 27.51 0.15325 -4.2154 6.08913E-05 7.1869E-05
831.8
81 29.84 3 27.88 0.15325 -4.2718 5.34761E-05 6.3117E-05
853.2
82 30.21 2 28.24 0.15325 -4.3282 4.69638E-05 5.54306E-05
874.8
83 30.58 8 28.61 0.15325 -4.3846 4.12444E-05 4.86801E-05
896.8
84 30.95 1 28.98 0.15325 -4.441 3.62214E-05 4.27516E-05
919.0
85 31.32 1 29.35 0.15325 -4.4974 3.18101E-05 3.75449E-05
941.4
86 31.68 8 29.72 0.15325 -4.5538 2.79359E-05 3.29723E-05
964.2
87 32.05 3 30.08 0.15325 -4.6102 2.45334E-05 2.89564E-05
987.2
88 32.42 4 30.45 0.15325 -4.6666 2.15453E-05 2.54296E-05
1010.
89 32.79 5 30.82 0.15325 -4.7231 1.89211E-05 2.23323E-05
1034.
90 33.16 1 31.19 0.15325 -4.7795 1.66165E-05 1.96122E-05
1057.
91 33.53 9 31.56 0.15325 -4.8359 1.45926E-05 1.72234E-05
33.8 31.9 0.1532
92 9 1082 2 5 -4.8923 1.28151E-05 1.51254E-05
1106.
93 34.26 4 32.29 0.15325 -4.9487 1.12541E-05 1.3283E-05
94 34.63 1131 32.66 0.15325 -5.0051 9.88324E-06 1.1665E-05
95 35 1156 33.03 0.15325 -5.0615 8.67934E-06 1.02441E-05
1181.
96 35.37 1 33.4 0.15325 -5.1179 7.62207E-06 8.99621E-06
1206.
97 35.74 6 33.76 0.15325 -5.1743 6.69358E-06 7.90032E-06
1232.
98 36.1 3 34.13 0.15325 -5.2308 5.87818E-06 6.93792E-06
1258.
99 36.47 3 34.5 0.15325 -5.2872 5.1621E-06 6.09274E-06
1284.
100 36.84 6 34.87 0.15325 -5.3436 4.53324E-06 5.35051E-06

10. Menghitung Debit Banjir Rancangan

Hitung debit banjir dengan kala ulang 50 tahun, Jika diketahui = 172.4502195mm

1. Ubah hujan rencana (harian) menjadi distribusi jam-jaman dengan menggunakan pola

UNIVERSITAS SAM RATULANGI RIMA KAFIAR - 14021101069


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

distribusi hujan yang diketahui.


Pola distribusi hujan daerah Manado:

Jam ke- 1 2 3 4 5 6 7 8

% hujan 51 25 9 5 4 3 2 1

Distribusi hujan jam-jaman

Jam ke- 1 2 3 4 5 6 7 8
Hujan 87.949611 8.62251097 6.8980087 5.17350658 3.4490043 1.724502
43.1126 15.52052
(mm) 9 5 8 5 9 2

2. Hitung hujan efektif (Hujan yang menyebabkan limpasan di sungai)

P efektif = P – losses
Losses diambil = 5 mm
Jam ke- 1 2 3 4 5 6 7 8
- -
P efektif 82.949611 10.5205 3.62251097 1.8980087 0.17350658 1.5509956 3.275497
(mm) 9 38.1126 2 5 8 5 1 8

UNIVERSITAS SAM RATULANGI RIMA KAFIAR - 14021101069


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

3. Kalikan hujan efektif ke hidrograf satuan.

UNIVERSITAS SAM RATULANGI RIMA KAFIAR - 14021101069


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

UNIVERSITAS SAM RATULANGI RIMA KAFIAR - 14021101069


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

Kesimpulan

Dari perhitungan HSS dua metode sebelumnya didapat debit air masing-masing :

Metode Snyder : 167.472 m 3/det,

Metode SCS : 731.25 m 3/det

Maka, diambil debit air terbesar 731.25 m 3/det dari metode SCS.

UNIVERSITAS SAM RATULANGI RIMA KAFIAR - 14021101069


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

ANALISA PERHITUNGAN HIDROLIS BENDUNG


1. Perhitungan Tinggi Banjir Rencana di Hilir Bendungan (Tail Water)
Untuk menghitung tinggi air maksimum pada bendung digunakanrumus:
2/3 1 /2
ν=
1
n
R S (Manning)
A
R=
P
Q=v× A
Dimana:
v = kecepatan aliran (m/det)
Q = debit (m3/det)
R = jari-jari hidrolis
A = luas penampang basah (m2)
P = keliling basah (m)
S = kemiringan sungai rata-rata
n = koefisien kekasaran bahan

Diambil n = 0.035 (untuk saluran tidak beraturan)


Kemiringan dasar sungai.
- Elevasi Hulu = + 1300 m
- Elevasi Hilir = + 600 m
- Kemiringan dasar saluran= (Elevasi hulu – Elevasi hilir)/ panjang sungai

1372,73−225 1300−600
= 8900 5150

= 0.136

BnB
n

hh
1
m
b
b

UNIVERSITAS SAM RATULANGI RIMA KAFIAR - 14021101069


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

Dengan b = 30 m dan m = 1
Untuk penampang trapezium :
A=( b+mh ) h=( 30+ h ) h
P=b+2 h √ 1+m 2=30+ 2h √ 2
A
R=
P
Tabel coba-coba tinggi muka air maksimum :

B h A P R V Q
30 1 31 32.82843 0.944304 3.130973 97.06017
30 1.8 57.24 35.09117 1.63118 9.342426 534.7605
30 1.9 60.61 35.37401 1.713405 10.30804 624.7702
30 2 64 35.65685 1.794886 11.31176 723.9523
30 2.007 64.23805 35.67665 1.800563 11.38342 731.2484

Syarat Q coba-coba = Q desain : 731.2484 m 3/det = 731.25 m3/det

Didapat; h = 2.007 m
V = 11.38 m/det
Lebar sungai;

Bn=b+ ( hm ) =30+ ( 2.007 x 1 )=32.007 m

2. Perhitungan Hidrolis Bendung

a. Penentuan tinggi elevasi mercu bendung


Menentukan tinggi elevasi mercu bendung oleh beberapa faktor, sebagai patokan dapat
digunakan angka-angka sebagai berikut:
- Elevasi sawah tertinggi = 605 m
- Tinggi muka air sawah = 0,1 m
- Kehilangan tekanan air dari saluran tersier ke sawah = 0,1 m
Kehilangan tekanan air dari saluran sekunder ke saluran
- = 0,1 m
tersier
Kehilangan tekanan air dari saluran primer ke saluiran
- = 0,1 m
sekunder
- Kehilangan tekanan air akibat kemiringan = 0,15 m
- Kehilangan air dari sungai ke saluran primer = 0,2 m
- Kehilangan air akibat eksploitasi = 0,1 m
- Kehilangan tekanan air pada alat-alat ukur = 0,4 m
Kehilangan tekanan untuk bangunan-bangunan
- = 0,25 m
lain
- Elevasi mercu bendung = 606.5 m
UNIVERSITAS SAM RATULANGI RIMA KAFIAR - 14021101069
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

a. Perhitungan tinggi bendung


Tinggi bendung adalah jarak antara lantai muka bendung sampai pada puncak bendung.
Diketahui:

- Elevasi sawah tertinggi = 605 m

- Elevasi dasar sungai di lokasi bendung = 600 m

- Elevasi mercu bendung = 606.5 m

- Tinggi mercu bendung (elevasi mercu - elevasi dasar sungai) = 606.5-600 m

= 6.5 m

b. Perhitungan lebar bendung


Lebar bendung, yaitu jarak antara pangkal-pangkalnya (abutmen), sebaiknya sama
dengan lebar rata-rata sungai pada bagian yang stabil.
Lebar maksimum bendung hendaknya tidak lebih dari dari 1,2 kali lebar rata-rata sungai
pada ruas yang stabil.
Lebar maksimum bendung = 1,2b
= 1,2(30)
= 36 m
Lebar efektif bendung adalah lebar bendung yang bermanfaat untuk melewatkan debit.
Lebar efektif bendung lebih kecil dari lebar bendung dikarenakan adanya pilar dan pintu
penguras.
Rumus:

Be =B−2 ( n K p + K a ) H 1

Dimana:
Be = lebar efektif mercu (m)
B = lebar mercu bendung (m)
n = jumlah pilar
Kp = koefisien kontraksi pilar
Ka = koefisien kontraksi pangkal bendung
H1 = tinggi energi (m)

Be =30−2 ( 2 x 0,01+0,2 ) H 1

UNIVERSITAS SAM RATULANGI RIMA KAFIAR - 14021101069


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

Be =3 0−2 ( 2 x 0,01+0,2 ) H 1
Be =3 0−0,44 H 1
Harga-harga koefisien Kp dan Ka diberikan pada tabel 4.1 (KP 02 Bab IV), sebagai berikut:

b. Tinggi muka air maksimum di atas mercu bendung (h 1)


Mercu Bulat

K1

Gambar 5. Bendung dengan Mercu Bulat ( Sumber: KP 02–Bangunan Utama, Hlm. 52)
Dari gambar di atas tampak bahwa jari-jari mercu bendung pasangan batu akan berkisar
antara 0,3 sampai 0,7 kali H1maks dan untuk bendung beton dari 0,1 sampai 0,7 kali H 1maks.
Persamaan tinggi energi debit untuk bendung ambang pendek dengan pengontrolan segi
empat adalah:

UNIVERSITAS SAM RATULANGI RIMA KAFIAR - 14021101069


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

2 2
Q=Cd

3 3
g Be H 11,5

Dimana:
Q = debit (m3/det)
Cd = koefisien debit (Cd = C0 x C1 x C2)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/det2)
Be = lebar efektif mercu (m)
H1 = tinggi energi (m)
P = tinggi mercu bendung = 6,5 m

H1 dicari dengan cara coba-coba dengan kontrol nilai Q coba harus sama dengan atau
mendekati nilai Q desain.
Contoh (Percobaan I):
Diketahui: Q desain = 731.25 m3/det
g = 9,81 m/det2
P = 6,5 m
Be = 30-0,44H1
Dicoba: H1 = 2,5 m
Sehingga:
r =0,5 H 1=0,5 x 2,5=1,25 m
Be=50 – 0,44 x 2,5=48,9 m
Nilai C0, C1, dan C2 diambil dari grafik-grafik dibawah ini:

UNIVERSITAS SAM RATULANGI RIMA KAFIAR - 14021101069


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
PERENCANAAN BANGUNAN AIR

Gambar 6. Harga-harga koefisien C0 untuk bendung ambang bulat sebagai fungsi perbandingan H 1/r
(Sumber: KP 02–Bangunan Utama, Hlm. 53)
H1/r = 2,5/1,25 = 2
dari grafik; C0 = 1,33

2,6
Gambar 7. Koefisien C1 sebagai fungsi perbandingan P/H1 (Sumber: KP 02–Bangunan Utama, Hlm. 54)

UNIVERSITAS SAM RATULANGI RIMA KAFIAR - 14021101069


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL

Anda mungkin juga menyukai