Anda di halaman 1dari 8

Adinda Aprilia (11180820000070)

Sisi Sulistia (11180820000028)

Pusat Pertanggungjawaban yang Mempengaruhi Pendapatan dan


Kinerja PT Telkom pada Masa Pandemi COVID-19

Overview the Business


Profil Perusahaan

PT Telkom Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang
jasa layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di
Indonesia. Sebagai BUMN, Pemerintah Republik Indonesia merupakan pemegang saham
mayoritas PT Telkom Indonesia sebesar 52,47% sedangkan 47,53% sisanya dikuasai oleh publik.
Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan seperti PT
Telekomunikasi seluler (Telkomsel), PT Telkom Akses, dan lain sebagainya. Telkom
menyediakan jasa telepon tetap kabel (Fixed wiriline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed
wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data atau internet serta jasa multimedia
lainnya. Direktur utama Telkom saat ini adalah Ririek Adriansyah.

Dari tahun ke tahun pelayanan Telkom semakin lengkap dan memiliki pangsa pasar yang
semakin besar sehingga perusahaan ini dituntut tanggungjawab yang semakin besar juga.
Pimpinan perusahaan yang aktivitas usahanya semakin besar tidak mungkin dapat
mengendalikan usahanya sendiri. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu alat
bantu manajemen untuk dapat mengendalikan perusahaan secara efisien dan efektif. Akuntansi
pertanggungjawaban diterapkan untuk membantu manajemen dalam mengukur kinerja pusat
pertanggungjawaban.

Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company, Telkom


Group mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang berorientasi
kepada pelanggan (customer oriented). Transformasi tersebut akan membuat organisasi
Telkom Group menjadi lebih ramping) dan lincah dalam beradaptasi dengan perubahan industri
telekomunikasi yang berlangsung sangat cepat. Organisasi yang baru juga diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan customer experience yang
berkualitas.

Visi Misi dan Tujuan

Visi Perusahaan :

Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication,


Information,media, Edutainment dan Service dikawasan regional. Menjadi digital telco pilihan
utama untuk memajukan masyarakat

Misi Perusahaan :

1. Mempercepat pembangunan Infrastruktur dan platform digital cerdas yang


berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
2. Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan
digital dan tingkat adopsi digital bangsa.
3. Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan
terbaik

Tujuan Perusahaan :

Menjadikan bangsa yang lebih sejahtera dan berdayasaing serta memberikan niali
tambah yang terbaik bagi para pemangku kepentingan .
Struktur Perusahaan

GENERAL
MENAGER

MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER


ACCES OPERATION OUTSOURCHING O PTIMALISASI GUDANG
AREA
MEDAN

ASMAN ASMAN ASMAN ASMAN ASMAN ASMAN


CCA CAM MFRAN DAMAN CPE TOS

SVP SVP
CPE PUBLIK
PHONE

Telkom dibagi menjadi beberapa segmen bisnis, contohnya seperti segmen enterprise,
wholesale, dan international business. Dan membawahi berbagai macam linis bisnis, contohnya seperti
mobile related business, fixed broadband, dan tiga domain bisnis digital (digital connectivity, digital
platform dan digital service).

Pusat pertanggungjawaban (Responsibility center) PT Telkom adalah organisasi yang dipimpin


oleh manajer  pertanggungjawaban terhadap aktivitas yang dilakukan. Evaluasi penerapan akuntansi
pertanggungjawaban di Telkom adalah sebagai alat ukur untuk menilai kinerja manajer. Adapun pusat
pertanggung jawaban PT Telkom adalah sebagai berikut:

 Pusat laba adalah unit-unit pemasaran dan administrasi yang tidak bertanggungjawab
atas harga pokok barang-barang atau jasa yang mereka pasarkan.

 Pusat beban atau biaya adalah pusat pertanggung jawaban yang inputnya diukur secara
moneter namun outputnya tidak, salah satu bentuk perencanaanya adalah anggaran. Ada
dua jenis pusat beban yaitu pusat beban tehnik dan pusat beban kebijakan.
Pada pusat laba PT Telkom, salah satu yang akan dibahas dan menjadi fokus pada penulisan ini
adalah salah satu divisi regional (Manager Acces Area), karena PT Telkom dalam menentukan luas dan
daerah pertanggungjawabannya dibagi menjadi beberapa divisi regional atau unit bsinis. Setiap divisi
regional bertanggungjawab atas seluruh kegiatan bisnis PT. Telkom di wilayah masing-masing dan
memiliki struktur organisasi sendiri yang memberikan peluang otonomi atau desentralisasi sehingga
manajer pusat-pusat pertanggungjawaban dapat bertindak dan bertanggungjawab atas tindakannya
sendiri. Desentralisasi merupaka syarat mutlak pelaksanaan akuntansi pertanggungjawaban sebagai
realisasi adanya pusat-pusat pertanggungjawaban.

Salah satu pusat pertanggungjawaban yang dipimpin oleh seorang manajer adalah pusat biaya.
Biaya yang dikeluarkan inilah yang merupakan pengukuran kinerja manajernya. Salah satu bentuk
perencanaannya adalah anggaran. Dari hasil membandingkan antara program dan anggaran yang telah
disusun, manajemen akan dapat melakukan penilaian atas suatu efisiensi usaha. Anggaran dapat
memberikan aspek motivasi bagi manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.

Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran (role setting)
dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan. Sumber daya yang disediakan untuk memungkinkan
manajer berperan dalam usaha pencapian sasaran perusahaan tersebut di ukur dengan satuan moneter
standar yang berupa informasi akuntansi. Oleh karena itu, penyusunan anggaran hanya mungkin
dilakukan jika tersedia informasi akuntansi pertanggungjawaban, yang mengukur berbagai nilai sumber
data yang disediakan bagi setiap manajer yang berperan dalam usaha pencapaian sasaran yang telah
ditetapkan dalam tahun anggaran. Dalam proses penyusunan anggarn, informasi akuntansi
pertanggungjawaban berfungs sebagai alat pengirim pesan.

Sistem pengendalian manajemen yang berupa system penganggaran biaya operasional pada PT
Telkom adalah sebagai berikut :

Cakupan waktu anggaran biaya pemasaran memiliki waktu yang telah ditetapkan yaitu dalam
satu tahun dibagi 4 kuartal biasanya proses penyusunan dilakukan pada kuartal 3 yaitu pada bulan Juli,
Agustus, dan September. Kemudian anggaran pada kas tahunan yang dipecah lagi ke dalam periode-
periode bulanan sebanyak 12 bulan sehingga arus kas masuk dan arus kas keluar dapat dikoordinasikan
secara lebih baik.

Metode yang digunakan dalam proses penyusunan anggaran adalah metode campuran antara
bottom up dan top down. Bottom up merupakan anggaran yang disusun dan disiapkan oleh pihak yang
akan melaksanakan program tersebut, dengan pertimbangan bahwa bagian tersebut lebih mengetahui
apa yang diperlukan oleh bagiannya. Sedangkan Top down dalam penyusunan anggarannya harus
ditentukan dan dievaluasi oleh pimpinan atau direksi dengan melakukan konsultasi.

1. Penyusunan anggaran masing-masing sub departemen, masing- masing bagian seperti bagian
pemasaran dan Finance & Administration menyusun anggaran yang akan digunakan dalam satu
tahun ke depan. Anggaran-anggaran tersebut disusun berdasarkan laporan anggaran tahun lalu,
program bagian pemasaran ditahun yang akan datang dan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi saat ini.
2. Setelah anggaran biaya operasional disusun dan disahkan maka anggaran biaya operasional
mulai dilaksanakan dalam perusahaan sebagai pedoman pelaksanaan kerja bagi setiap bagian
yang terdapat di perusahaan, anggaran biaya operasional berfungsi sebagai pedoman yang
memberikan batas- batas dan hak-hak bertanggung jawab dari masing-masing bagian dalam
pelaksanaan pekerjaan bagian administrasi dan lainnya. Biaya operasional pada Telkomsel yang
sudah disetujui oleh manajer pusat dan akan diserahkan. Kemudian ketersediaan anggaran ini
disosialisasikan oleh sub departemen Finance & administration. Maka supervisor dari masing-
masing sub-departemen akan mengajukan proposal, pembayaran ataupun penggantian
pengeluaran biaya (reimbursement).

Kerangka Konseptual

Pusat Pertanggungjawaban Pendapatan


Unit organisasi yang dipimpin oleh Jumlah uang yang diterima oleh
seorang manajer yang perusahaan dari aktivitasnya,
bertanggungjawab untuk kegiatan dan kebanyakan dari penjualan produk
hasilnya. atau jasa kepada pelanggan

Pusat Pertanggungjawaban Biaya

Unit organisasi yang dipimpin oleh biaya (anggaran) yang digunakan


seorang manajer yang untuk kegiatan pada aktivitas-
bertanggungjawab untuk kegiatan dan aktivitas perusahaan terutama
hasilnya. diukur berdasarkan efisiensi dan
mutu.

Konsep informasi akuntansi pertanggungjawaban telah mengalami perkembangan,


sejalan dengan metode pengendalian biaya yang digunakan dalam perusahaan. Dalam sistem
akuntansi pertanggungjawaban tradisional, informasi akuntansi pertanggungjawaban
merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan biaya, yang dihubungkan dengan manajer yang
bertanggung jawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Dalam activity-based
responsibility accounting system, informasi akuntansi pertanggungjawaban adalah informasi
aktiva, pendapatan, dan biaya yang dihubungkan dengan aktivitas penambah dan bukan
penambah nilai. Akuntansi pertangungjawaban dapat digunakan sebagai motivasi manajer
karena dalam akuntansi pertanggungjawaban, dikenal adanya sistem reward.

Discussion of the Problem


Struktur organisasi yang ada pada PT Telkom Divisi Regional telah mencerminkan konsep
akuntansi pertanggungjawaban yang mencerminkan aliran kewenangan manajer atas ke tingkat manajer
bawah serta aliran tanggung jawab dari tingkat manajer bawah ke manajer atas. Proses penyusunan
anggaran PT Telkom yang menggunakan metode bottom up dan laporan pertanggungjawaban yang
dibuat oleh PT Telkom berbentuk sederhana, tepat waktu, konsisten, dan digunakan sebagai salah satu
sarana penilaian kinerja secara baik dengan mengikutsertakan analisis persentase antara realisasi
dengan anggarannya sehingga dapat diketahui penyebab dari penyimpangan tersebut.

Kinerja manajer pusat laba pada PT Telkom cukup baik. Dalam laporan keuangan 2019, PT
Telkom membukukan pendapatan Rp135,56 triliun pada 2019. Realisasi itu naik 3,66 persen dari
Rp130,78 triliun periode 2018. Dari situ, TLKM mampu membukukan laba bersih Rp18,66 triliun pada
2019. Pencapaian itu tumbuh 3,50 persen dari Rp18,03 triliun periode 2018.

Selama pandemi Covid-19, PT. Telkom menumbuhkan tren positif pada sector bisnis yang dapat
dilihat dari kinerjanya, bahkan pertumbuhannya lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.
Manajemen TLKM menjelaskan pandemi Covid-19 tidak berpengaruh terhadap kelangsungan usaha
perseroan. Kondisi keuangan perseroan pun tidak terganggu. Tetapi tetap ada beberapa kendala, salah
satunya di sector consumer. Pasalnya, dengan adanya pembatasan fisik, terdapat kendala dalam
pemasangan instalasi IndiHome ke rumah-rumah pelanggan. Kemudian juga ada beberapa indikator
dampak Covid-19 terhadap Laporan Keuangan kuartal pertama 2020, yaitu sebagai berikut:

1. International roaming
International roaming menjadi komponen pendapatan operator seluler paling terdampak dari
pembatasan perjalanan dan banyaknya penutupan penerbangan lintas negara.
2. Pendapatan segmen Enterprise
Kompetisi perang harga di industri seluler terutama pada segment consumer telah menjadikan
segmen enterprise (B2B) menjadi pilihan untuk memperbesar pendapatan operator. Sayangnya
dengan adanya pandemi Covid-19 tidak seperti consumer yang tidak beresiko dalam waktu
dekat (kecuali roaming), maka pendapatan dari segmen enterprise lebih sensitif terhadap
penghematan (cost cutting) dan penundaan proyek oleh hampir semua perusahaan sebagai
respon terhadap krisis ini.
3. Potensi kenaikan penggunaan internet
Menkominfo Johnny G Plate menyatakan ada kenaikan trafik internet di area pemukiman 5% -
10%. Keberadaan 5 operator seluler di Indonesia menjadikan kompetisi mengarah kepada
perang harga yang pada ujungnya menjadikan harga broadband sebagai pendapatan utama
price per megabyte (ppmb) selalu turun dari tahun ke tahun.
4. Supply Chain
Bertambahnya trafik internet harus didukung dengan kapasitas jaringan, dan adanya shifting
dari kawasan publik dan perkantoran ke residensial menuntut fleksibiltas alokasi kapasitas
operator. Artinya dari sisi operator harus melakukan usaha ekstra dalam menjaga kualitas
layanan dan upgrade jaringan.

Problem Analysis and Proposed the Solution


Pada tahun 2019 pendapatan utama PT Telkom (laba bersihnya 18, 66 T) berasal dari
digital business seluler Telkomsel (23,1%) dan Indihome (28,1%). Kondisi pandemic Covid-19
menyebabkan pergeseran kebutuhan masyarakat, dan internet menjadi kebutuhan yang sangat
penting. Bagi Telkom yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN) di bidang
telekomunikasi, kondisi tersebut menjadi peluang tersendiri. Setelah tahun lalu mencanangkan
diri untuk bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital (digital telco), kini
Telkom bertahan dengan memberi kinerja yang cemerlang, serta berusaha melahirkan inovasi
melalui produk dan layanan digital. PT Telkom lebih memfokuskan pada linis bisnis yang
mempunyai profitabilitas lebih tinggi dan bersifat recurring atau berulang. Contohnya, PT
Telkom menguatkan pada linis bisnis mobile related business, fixed broadband, dan 3 domain
bisnis digital (digital connectivity, digital platform, dan digital service).

Kemudian, salah satu solusi untuk indikator dampak Covid-19 terhadap Laporan
Keuangan kuartal pertama 2020, yaitu dengan: Untuk mendukung pelajar Telkomsel
menyediakan dua pilihan paket data yang bisa dimanfaatkan untuk bebas akses ke berbagai
aplikasi pembelajaran daring . yakni bebas akses ruangguru 30GB dan bebas akases ilmupedia
30GB. ; Untuk melayani kebutuhan karyawan professional agar bisa terus produktif bekerja
secara daring. Telkomsel menyediakan solusi komunikasi terintegrasi berbasis cloud yang
memberikan bebas biaya berlanggan cloud meeting selama satu bulan. ; Selain bergotong
royong bersama sejumlah platform penyedia layanan belajar daring. Telkomsel juga
memperluas kolaborasi tersebut dengan Perguruan Tinggi dan Kemendikbud RI dengan
mengakomodasi. Kebutuhan belajar online para mahasiswa nantinya paket data akan segera
dapat digunakan untuk mengakses di seluruh Indonesia.

Dari peningkatan dan pemfokusan pada lini bisnis yang merupakan produk (output)
inilah yang digunakan untuk menilai penganggarannya sehingga dapat menilai kinerja
manajernya.

Kemampuan PT Telkom dalam meningkatkan pertumbuhan laba diikuti dengan kinerja


yang semakin baik dalam menekan biaya operasional. Secara umum, operasional Telkom bagus
dan sudah baik, namun perlu segera penanganan, restrukturisasi untuk investasi ke anak
perusahaan agar tidak terjadi beban dan balik menjadi penunjang kinerja saham PT Telkom.

Dari penyusunan anggaran yang menggunakan metode Bottom Up dan Top Down dari
divisi regional sudah baik dan Laporan pertanggungjawabannya juga sudah dapat dikatakan bisa
mencerminkan penilaian kinerja pusat manajer dengan baik. Hal itu bisa dilihat dari kerjasama
tim penyusunan anggaran dengan bagian/ fungsi- fungsi lain yang terkait dalam pelaksanaan
program kerja perusahaan. Namun, sudah seharusnya PT Telkom tidak hanya berpedoman
pada anggaran saja, dan perlu menetapkan batas varians dan ukuran kinerja tiap pusat
pertanggungjawaban agar agar pengukuran kinerja lebih objektif dan terjadi kondisi
peningkatan insentif untuk mendorong prestasi manajer dan pekerja terutama di masa
pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,

Conclusion
Pusat pertanggungjawaban pada PT Telkom adalah pusat biaya dan pusat laba yang
digunakan sebagai alat ukur penilaian kinerja manajer. Pusat laba pada PT Telkom adalah salah
satu divisi regional yang dikepalai oleh manager access area, yang menggunakan sistem
penganggaran biaya operasional dan memiliki tanggung jawab penuh dan desentralisasi atas
kegiatan bisnis yang dilakukan di masing-masing daerah pusat pertanggungjawaban. Pada masa
pandemic Covid-19, PT Telkom tidak terlalu terpengaruh baik dari kinerja maupun kondisi
keuangannya. Namun tetap ada beberapa kendala seperti contohnya masalah customer
service. Menanggapi hal ini, PT Telkom melakukan fokus dan penguatan pada lini bisnis yang
memiliki profitabilitas tinggi sehingga mampu mempertahankan penganggaran yang baik dan
menghasilkan penilaian kinerja manajer pusat pertanggungjawaban yang tetap baik.

Anda mungkin juga menyukai