OLEH;
KELOMPOK 5
Pusat pertanggungjawaban adalah bagian atau unit organisasi yang dipimpin oleh seorang
manajer yang bertanggungjawab terhadap unit yang dipimpinnya.Ukuran prestasi pada dasarnya
mengukur efektivitas dan efisiensi organisasi dalam melaksanakan strateginya. Efektivitas diukur
berdasarkan kaitan antara keluaran pusat pertanggungjawaban dengan tujuan atau target yang
ditetapkan, sedangkan efisiensi sebagai perbandingan antara keluaran dengan masukan pusat
pertanggungjawaban. Prestasi setiap pusat pertanggungjawaban diukur berdasarkan biaya dan
atau pendapatan.Berdasarkan hal tersebut, pusat pertanggungjawaban dapat dikelompokkan
menjadi pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi.
PUSAT BIAYA
Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang oleh sistem pengendalian manajemen
masukannya diukur dalam satuan moneter, sedangkan keluarannya tidak diukur dalam satuan
moneter. Sebagai contoh yaitu bagian produksi. Di samping bertanggungjawab atas
kualitas output, bagian produksi juga bertanggungjawab atas biaya produksi, tetapi tidak
bertanggungjawab atas nilai keluaran. Alasan lain untuk tidak mengukur keluaran pusat biaya
adalah kesukaran dalam mengukur keluaran pusat biaya tersebut. Contohnya bagian keuangan,
bagian akuntansi, bagian personalia dan bagian penelitian dan pengembangan.
1. Biaya teknis
Merupakan biaya yang jumlahnya berhubungan erat dengan volume kegiatan. Misalnya,
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
2. Biaya kebijakan Merupakan biaya yang jumlahnya tidak berhubungan dengan besarnya
volume kegiatan.
Berdasarkan jenis biaya tersebut, pusat biaya dibedakan menjadi dua, yaitu :
Pusat biaya teknis adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya dapat ditentukan dengan
pasti karena biaya tersebut berhubungan erat dengan volume kegiatan pusat biaya tersebut.
Contohnya yaitu bagian produksi dan bagian pengiriman.
Efisiensi pusat biaya diukur dengan jalan menghitung jumlah masukkan yang diperlukan untuk
menghasilkan satu unit keluaran. Efektifitas pusat biaya tercemin oleh kualitas keluaran pada
tingkat produksi yang direncanakan, dan ketepatan waktu dalam mencapai tingkat produksi yang
direncanakan.
Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya tidak berhubungan erat
dengan volume kegiatan pusat biaya tersebut. Contohnya yaitu bagian akuntansi, bagian
personalia, dan bagian penelitian dan pengembangan. Contoh biaya yang tidak erat berhubungan
dengan volume kegiatan adalah gaji pegawai, dan biaya depresiasi berbagai alat kantor atau
laboratorium.
Oleh karena dalam pusat biaya kebijakan sebagian besar biayanya tidak berhubungan erat
dengan volume kegiatan, maka efisiensinya sulit diukur. Efektivitas bagian penelitian dan
pengembangan dapat diukur dengan jalan membandingkan antara realisasi dan rencana
menciptakan produk baru ataupun peningkatan teknologi.
Di dalam pusat biaya kebijakan terjadi ketidakselarasan antara tujuan perusahaan dan tujuan
pribadi. Sebagai contoh misalnya akan diadakan perlengkapan yang diperlukan departemen
akuntansi. Oleh karena manajer akuntansi mempunyai hobi komputer, sehingga dia
menginginkan hardware komputer dengan spesifikasi yang tinggi, komputer berkecepatan
tinggi, dan laser printer beresolusi tinggi, sehingga dia dapat menghasilkan laporan
berpenampilan canggih. Jika keinginan manajer dipenuhi, dia akan memperoleh kepuasan
pribadi, tetapi sesungguhnya perusahaan tidak memerlukan laporan berpenampilan canggih.
Peliknya kedua masalah tersebut, kesulitan dalam mengukur output dan kurangnya keselarasan
cita-cita akan langsung berdampak pada ukuran dan kesejahteraan perusahaan. Dalam bisnis
kecil dan menengah, manajemen tingkat atas memiliki hubungan yang erat dengan unit stafnya
dan dapat menentukan melalui observasi apa yang mereka kerjakan, dan apakah unit tersebut
berimbang dengan biayanya. Dan dalam bisnis dengan laba kecil, tanpa memandang ukurannya,
beban kebijakan selalu dikendalikan secara ketat. Tetapi, dalam bisnisb yang besar, manajemen
senior tidak dapat mengetahui, maupun mengevaluasi, aktivitas dari semua stafnyadan jika
perusahaan tersebut cukup menguntungkan, ada godaan untuk menyetujui permintaan staf untuk
selalu menambah anggaran.Pusat pendukung sering membebankan pusat tanggung jawab lain
atas layanan yang disediakan.
PENYUSUNAN ANGGARAN
Anggaran yang diajukan untuk pusat administrative maupun pusat pendukung biasanya terdiri
dari suatu daftar pos-pos beban, dengan usulan anggaran dibandingkan dengan seluruh beban
actual pada tahun berjalan.
Pengendalian pusat biaya dilakukan melalui anggaran dan pelaporan. Penggunaan anggaran
sebagai alat pengendali pusat biaya teknis tidak menimbulkan kesulitan karena ada hubungan
erat antara masukan dan keluarannya. Sebagai contoh, kalau untuk memproduksi sebuah produk,
bagian produksi memerlukan biaya variabel Rp. 1.000,- maka untuk menghasilkan 100 buah
produk, biaya variabel bagian produksi tersebut seharusnya Rp. 100.000,-.
PUSAT PEMASARAN
Merupakan aktivitas pemasaran yang terdapat dua jenis aktivitas yang berbeda dikelompokan di
bawah pusat pemasaran, dengan pengendalian yang berbeda satu sama lain.
2. Aktiivtas Pemasaran
Aktivitas pemasaran adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh pesanan. Aktivitas-aktivitas ini meliputi uji pemasaran, pembentukan, pelatihan,
dan pengawasan terhadap tenaga kerja (sales force), perikalan, dan promosi penjualan~yang
seluruhnya memiliki karakteristik-karakteristik yang menimbulkan permasalahan pengendalian
manajemen.
Teknik-teknik pengendalian yang bisa diterapkan terhadap aktivitas-aktivitas logistik, secara
garis besar tidak dapat diterapkan terhadap aktivitas-aktivitas pemasaran. kegagalan ini
mengarah pada keputusan-keputusan yang tidak tepat.
Anggaran fleksibel yang disesuaikan terhadap perubahan volume penjualan tidak dapat
dipergunakan untuk mengendalikan biaya penjualan yang terjadi sebelum penjualan terlaksana.
Anggaran beban pemasaran sebagai persentase dari penjualan yang di anggarkan, tetapi hal
tersebut tersebut dilakukan bukan karena volume penjualan mengakibatkan munculnya beban
pemasaran, namun lebih berdasarakan keyakinan bahwa semakin tinggi volume penjualan, maka
semakin banyak yang banyak yang dapat dikeluarkan oleh perusahaan itu untuk periklanan.
PUSAT PENDAPATAN
Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang keluarannya diukur dalam rupiah,
sedangkan masukannya tidak dihubungkan dengan keluarannya. Contohnya yaitu bagian
pemasaran. Contoh biaya yang sulit dihubungkan dengan pendapatan adalah biaya penelitian
pemasaran, pengumpulan informasi tentang pesaing, iklan dan hubungan masyarakat.
Pada dasarnya kegiatan pusat pemasaran dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu ; kegiatan untuk
mendapatan pesanan dan kegiatan untuk memenuhi pesanan. Dua kegiatan inisangat berlainan
sifatnya, sehingga memerlukan cara pengendalian yang sangat berbeda.Kegiatan untuk
memperoleh pesanan merupakan kegiatan pemasaran yang sebenarnya. Kegiatan ini mempunyai
karakteristik sebagai berikut :
1. Keluaran pusat pemasaran dapat diukur secara kuantitatif, namun sulit untuk mengukur
efektifitas kegiatan untuk memperoleh pesanan karena lingkungan yang dihadapi pusat
pemasaran tidak dapat dikendalikan oleh manajer yang bersangkutan.
2. Pengukuran prestasi manajer pusat pemasaran tidak dapat dilakukan hanay dengan melihat
apakah manajer tersebut telah mengeluarkan biaya sesuai dengan yang telah dianggarkan.
Prestasi manajer pusat pemasaran lebih banyak dilihat dari sudut seberapa jauh target pemasaran
dilampaui, bukan dari sudut biaya pemasaran yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan
anggaran biayanya.
Kegiatan untuk memenuhi pesanan meliputi penyerahan barang dari perusahaan ke pembeli
dan penagihan piutang dari pembeli tersebut. Cara pengendalian kegiatan ini sama dengan cara
pengendalian pusat biaya teknik dan pusat biaya kebijakan dalam departemen produksi.
LATIHAN SOAL
JAWABAN
1. Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang oleh sistem pengendalian manajemen
masukannya diukur dalam satuan moneter, sedangkan keluarannya tidak diukur dalam
satuan moneter. Sebagai contoh yaitu bagian produksi
2. Di dalam pusat biaya kebijakan terjadi ketidakselarasan antara tujuan perusahaan dan
tujuan pribadi. Sebagai contoh misalnya akan diadakan perlengkapan yang diperlukan
departemen akuntansi. Oleh karena manajer akuntansi mempunyai hobi komputer,
sehingga dia menginginkan hardware komputer dengan spesifikasi yang tinggi,
komputer berkecepatan tinggi, dan laser printer beresolusi tinggi, sehingga dia dapat
menghasilkan laporan berpenampilan canggih. Jika keinginan manajer dipenuhi, dia akan
memperoleh kepuasan pribadi, tetapi sesungguhnya perusahaan tidak memerlukan
laporan berpenampilan canggih.
3. Pusat biaya teknis adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya dapat ditentukan
dengan pasti karena biaya tersebut berhubungan erat dengan volume kegiatan pusat biaya
tersebut. Contohnya yaitu bagian produksi dan bagian pengiriman.
Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya tidak
berhubungan erat dengan volume kegiatan pusat biaya tersebut
4. Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang keluarannya diukur dalam
rupiah, sedangkan masukannya tidak dihubungkan dengan keluarannya.
5. 1. Keluaran pusat pemasaran dapat diukur secara kuantitatif, namun sulit untuk mengukur
efektifitas kegiatan untuk memperoleh pesanan karena lingkungan yang dihadapi pusat
pemasaran tidak dapat dikendalikan oleh manajer yang bersangkutan.
2. Pengukuran prestasi manajer pusat pemasaran tidak dapat dilakukan hanay dengan
melihat apakah manajer tersebut telah mengeluarkan biaya sesuai dengan yang telah
dianggarkan. Prestasi manajer pusat pemasaran lebih banyak dilihat dari sudut seberapa
jauh target pemasaran dilampaui, bukan dari sudut biaya pemasaran yang telah
dikeluarkan dibandingkan dengan anggaran biayanya.