3b - Kelompok 2 - Askep Ketidakberdayaan Gerontik
3b - Kelompok 2 - Askep Ketidakberdayaan Gerontik
KETIDAKBERDAYAAN
Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan
Masalah Ketidakberdayaan”. Dokumentasi asuhan keperawatan ini disusun untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Keperawatan Gerontik. Kami berharap semoga
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca, khususnya
mahasiswa keperawatan.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik yang
membangun dari pembaca agar dapat memperbaiki asuhan keperawatan ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II KONSEP DASAR.......................................................................................4
A. Konsep Lansia...............................................................................................4
B. Konsep Penyakit Stroke Non Hemoragic (SNH)........................................10
C. Konsep Masalah Ketidakberdayaan............................................................12
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................15
A. Kasus...........................................................................................................15
B. Pengkajian...................................................................................................17
C. Diagnosa keperawatan................................................................................41
D. Intervensi keperawatan...............................................................................42
BAB IV PENUTUP...............................................................................................46
A. Kesimpulan.................................................................................................46
B. Saran............................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................47
BAB I
PENDAHULUAN
1
dengan
bertamb
ahnya
usia
harapan
hidup,
maka
jumlah
lansia
juga
akan
bertamb
ah pada
tahun
2020,
yaitu
sekitar
28.882.8
79
(11,34%
) jiwa
dari
total
pendudu
k
Indonesi
a
(Agustin
, Keliat
&
Mustika
sari.,
2015).
Indonesi
2
DI Yogyakarta (13,04) Jawa Timur (10,40%) dan Jawa Tengah (10,34%)
(Suarni, Wakhid & Choiriyyah., 2018).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mendeskripsikan tentang masalah ketidakberdayaan pada lansia dan
asuhan keperawatan yang dapat dilakukan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui definisi, klasifikasi, karakteristik, ciri-
ciri, tipe, tugas perkembangan, dan permasalahan pada lansia.
b. Mahasiswa mampu mengetahui definisi dan tanda gejala pada
penyakit stroke non hemoragic.
c. Mahasiswa mampu mengetahui definisi, penyebab, batasan
karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakberdayaan.
d. Mahasiswa mampu mengetahui asuhan keperawatan pada lansia
dengan ketidakberdayaan diantaranya pengkajian, diagnosa
keperawatan yang mungkin muncul dan rencana asuhan
keperawatannya.
BAB II
KONSEP DASAR
A. Konsep Lansia
1. Definisi lansia
A. Kasus
Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 Desember 2020. Tn. S berusia 40 tahun,
golongan darah O, tinggi 170 cm dan berat badan 60 kg. Tn. S tinggal
bersama istrinya Ny. P berusia 35 tahun bersama 3 anaknya yang beralamat di
Sanggrahan, Kulon Progo. Nomor telepon Ny. P 087738097***. Tn. S
betubuh besar, tinggi, warna kulit sawo matang, bola mata hitam, rambut
hitam bercampur putih. Tn. S merupakan perokok berat dengan kebiasaan
merokok 16 batang perhari dan gemar mengkonsumsi kopi. Tn. S adalah
seorang guru di salah satu sekolah, namun sejak 3 tahun yang lalu Tn. S tidak
lagi menjadi seorang guru dikarenakan menderita penyakit stroke. Sejak saat
itu Ny. P menggantikan peran suaminya bekerja sebagai pembantu rumah
tangga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Penyakit yang diderita Tn. S
membuatnya tidak dapat menggerakan sebagian tubuhnya yaitu anggota tubuh
sebelah kanan, Tn. S tampak tremor. Tn. S mengalami perubahan dalam
hidupnya semenjak menderita penyakit stroke. Tn. S harus bedrest total dan
sudah tidak mampu berjalan, maupun memegang benda apapun dengan
anggota geraknya yang sebelah kanan. Ketika Tn. S ingin keluar di sekitar
rumah harus menggunakan kursi roda dan di dorong oleh anak atau istrinya.
Tn. S tidak dapat berbicara dengan jelas semenjak terkena stroke, ketika
tetangganya menjenguk Tn. S sering menangis dan mengatakan tidak ingin
dijenguk karena malu. Tn. S sering diam melamun dan terlihat sangat sedih
dengan penyakit yang dialaminya. Hasil pengkajian indeks Katz C : fungsi
kognitif Tn. S mengalami penurunan, sering terlihat bingung. Hasil skor
pengkajian MMSE : 20. Tn. S bisa menyebutkan hari, tanggal, bulan, dan
tahun yang benar saat ditanya. Tn. S mengatakan sedang berada dirumahnya
dan saat ditanya nomor telepon Tn. S menjawab 081329433***. Tn. S
mengatakan lahir tahun 1980. Tn. S mengatakan nama kecil ibunya adalah
Sumi. Tn. S mengatakan lulus SD pada tahun 1986, lulus SMP tahun 1989,
lulus SMA tahun 1992, dan lulus kuliah tahun 1996. Tn. S mengatakan merasa
tidak berguna karena tidak dapat melakukakan perannya sebagai kepala
keluarga. Tekanan darah Tn. S 160/90 mmHg, nadi 60x/menit, pernapasan 23
x/menit, dan suhu 36,2ºC.
B. Pengkajian
LAMPIRAN 1
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP LANSIA
19
Keterangan:
: Meninggal
: Klien
: Garis keturunan
E. RIWAYAT REKREASI
Hobby / Minat :-
Keanggotaan Organisasi :-
Liburan Perjalanan :-
F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterapi : Perawat, Dokter Fisioterapi
Jarak dari rumah : 2 Km
Rumah Sakit : 2,5 Km
Klinik : 1 .Km
Pelayanan Kesehatan dirumah :-
Makanan yang dihantarkan : Rendah Garam
Perawatan sehari-hari yang dilakukan : Personal Hygiene, fisioterapi, dan
keluarga pemenuhan kebutuhan biologis
pasien (makan, minum, eliminasi,
mandi, berpakaian)
:-
Lain-lain
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan Ritual :-
Yang Lainnya :-
H. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun : Klien menderita Stroke
yang lalu
Status kesehatan umum selama 5 tahun : Klien tidak pernah dirawat di RS
21
yang lalu dan menderita penyakit serius
Provokative / paliative :-
Quality / Quantity :-
Region :-
Severity Scale :-
Timming :-
OBAT-OBATAN :
Piracetam 1ampul/8jam IV
Furosemid 1 ampul/12 jam IV
Digoxin 1mg/24 jam IV
Spironolakton 100 mg/ 24 jam Oral
Nasal kanul
Ranitidin 1 ampul / 12 jam IV
Mecobalamin 1 ampul/ 12 jam IV
Piracetam 800 mg/12 jam Oral
Bethahistine 6 mg/8jam Oral
Obat-obatan :-
Makanan : Rendah Garam
Faktor Lingkungan :-
Nutrisi : Klien makan sehari 2-3x namun dengan porsi yang tidak
banyak hanya 3-5 sendok
Eliminasi : BAK sehari 3-4 kali dan BAB 1 kali sehari namun kadang
tidak teratur
Aktivitas : Klien hanya berbaring di tempat tidur, mobilitas dibantu
oleh keluarga
Istirahat & Tidur : Jam tidur klien sehari ± 5 jam
Personal : mandi 2 kali dilap dan dibantu keluarga
Hygiene Seksual :-
Rekreasi :-
Psikologis
Persepsi Klien : Pasien merasa dirinya tidak dapat menjadi tulang punggung
keluarga yang baik
: Tn. S mengatakan merasa tidak berguna karena tidak dapat
Konsep Diri
melakukakan perannya sebagai kepala keluarga.
: defensive
Mekanisme
Pertahanan Diri
K. STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL
L. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium : -
2. radiologi :-
LAMPIRAN 2
INDEKS KATZ
SKORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali kontinen
C Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi
D Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian
E Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian, kekamar kecil
F Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian, kekamar kecil, berpindah
G Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut
25
LAMPIRAN 3
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ)
SKORE
+ - No. PERTANYAAN JAWABAN
+ 1. Tanggal berapa hari ini ? 27 Desember 2020
+ 2. Hari apa sekarang ini ? Minggu
+ 3. Apa nama tempat ini ? Rumah
+ 4. Berapa nomor telpon Anda ? 081329433***
4.a. Dimana alamat Anda ?
(tanyakan bila tidak memiliki telpon)
- 5. Berapa umur Anda ? Tn. S mengatakan tidak ingat
+ 6. Kapan Anda lahir ? Tahun 1980
- 7. Siapa Presiden Indonesia sekarang ? Tn. S mengatakan tidak tahu
- 8. Siapa Presiden sebelumnya ? Tn. S mengatakan lupa
+ 9. Siapa nama kecil ibu Anda ? Tn. S mengatakan nama kecil ibunya adalah Sumi
- 10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 Tn. S mengatakan tidak tahu
dari setiap angka baru, semua secara menurun
?
6 4 Jumlah Kesalahan Total
KETERANGAN :
1. Kesalahan 0 – 2 Fungsi intelektual utuh
2. Kesalahan 3 – 4 Kerusakan intelektual Ringan
3. Kesalahan 5 – 7 Kerusakan intelektual Sedang
4. Kesalahan 8 – 10 Kerusakan intelektual Berat
LAMPIRAN 4
MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)
Menguji Aspek - Kognitif dari Fungsi Mental
REGISTRASI
Nama 3 Obyek (1 detik untuk mengatakan masing-masing) tanyakan klien ke 3 obyek setelah anda telah
3 1 mengatakan. Beri 1 point untuk tiap jawaban yang benar, kemudian ulangi sampai ia mempelajari ke 3 nya
jumlahkan percobaan & catat. Percobaan : ……………………
PERHATIAN & KALKULASI
Seri 7's ( 1 point tiap benar, berhenti setelah 5 jawaban, berganti eja kata ke belakang) ( 7 kata dipilih eja dari
1
5 belakang)
MENGINGAT
3 2 Minta untuk mengulangi ke 3 obyek diatas, beri 1 point untuk tiap kebenaran.
BAHASA
Menyebutkan 2 benda (2 point)
6
9
30 20 Nilai Total
KETERANGAN :
Nilai Maksimum 30 (Nilai 21 / kurang indikasi ada kerusakan kognitif perlu penyelidikan lanjut)
LAMPIRAN 5
INVENTARIS DEPRESI BECK
(Penilaian Tingkat Depresi Lansia dari Beck & Decle, 1972)
SKORE URAIAN
A KESEDIHAN
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih/galau
0 Saya tidak merasa sedih
B PESIMISME
3 Merasa masa depan adalah sia-sia & sesuatu tidak dapat membaik
2 Merasa tidak punya apa-apa & memandang ke masa depan
1 Merasa kecil hati tentang masa depan
0 Tidak begitu pesimis / kecil hati tentang masa depan
C RASA KEGAGALAN
3 Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan
1 Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Tidak merasa gagal
D KETIDAK PUASAN
3 Tidak puas dengan segalanya
2 Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 Tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Tidak merasa tidak puas
E RASA BERSALAH
3 Merasa seolah sangat beuruk / tidak berharga
2 Merasa sangat bersalah
1 Merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Tidak merasa benar-benar bersalah
I KERAGU-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
L KELETIHAN
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah biasanya
M ANOREKSIA
3 Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya
KETERANGAN :
PENILAIAN
0-4 Depresi Tidak Ada / Minimal
5-7 Depresi Ringan
8 - 15 Depresi Sedang
16 + Depresi Berat
Tahap I
1. Apakah klien mengalami susah tidur?
Ya Tidak
Lanjutkan ke tahap 2 bila minimal ada satu jawaban “ya” pada tahap I
1. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan.
Ya Tidak
36
4. Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter?
Ya Tidak
Jika ada minimal satu jawaban “ya” maka masalah emosional (+)
LAMPIRAN 8
Berg balance scale (BBS) merupakan skala untuk mengukur keseimbangan static dan dinamik secara objektif, yang terdiri dari 14 item
tugas keseimbangan (balance task) yang umum dalam kehidupan sehari-hari.
No Item keseimbangan Skor (0-4)
1. Duduk ke berdiri 4 = dapat berdiri tanpa menggunakan tangan dan menstabilkan
independen. 3 = mampu berdiri secara independen menggunakan tangan.
2 = mampu berdiri menggunakan tangan setelah mencoba.
1 = perlu bantuan minimal untuk berdiri atau
menstabilkan 0 = perlu asisten sedang atau maksimal
untuk berdiri.
2. Berdiri tanpa 4 = dapat berdiri dengan aman selama 2 menit.
penunjang 3 = mampu berdiri 2 menit dengan
pengawasan.
2 = dapat berdiri 30 detik yang tidak dibantu/ditunjang.
1 = membutuhkan beberapa waktu untuk mencoba berdiri 30 detik yang tidak dibantu.
0 = tidak dapat berdiri secara mandiri selama 30 detik
3. Duduk tanpa penunjang 4 = bisa duduk dengan aman dan aman selama 2 menit
3 = bisa duduk 2 menit dengan pengawasan
2 = mampu duduk selama 30
detik 1 = bisa duduk 10 detik
0 = tidak dapat duduk tanpa penunjang
4. Berdiri ke duduk 4 = duduk dengan aman dengan menggunakan minimal tangan
3 = mengontrol posisi turun dengan menggunakan tangan
2 = menggunakan punggung kaki terhadap kursi untuk mengontrol posisi turun
1 = duduk secara independen tetapi memiliki keturunan yang tidak terkendali
0 = kebutuhan membantu untuk duduk.
38
3 = dapat mentransfer kebutuhan yang pasti aman dari tangan
2 = dapat mentransfer dengan pengawasan
1 = membutuhkan satu orang untuk membantu
0 = membutuhkan dua orang untuk membantu atau mengawasi
6. Berdiri dengan mata 4 = dapat berdiri 10 detik dengan aman
tertutup 3 = dapat berdiri 10 detik dengan pengawasan
2 = mampu berdiri 3 detik
1 = tidak dapat menjaga mata tertutup 3 detik tapi tetap aman
0 = membutuhkan bantuan agar tidak jatuh
7. Berdiri dengan kaki 4 = mampu menempatkan kaki bersama-sama secara independen dan berdiri 1 menit aman
rapat 3 = mampu menempatkan kaki bersama-sama secara independen dan berdiri 1 menit dengan pengawasan
2 = mampu menempatkan kaki bersama-sama secara mandiri tetapi tidak dapat tahan selama 30 detik
1 = memerlukan bantuan untuk mencapai posisi tapi mampu berdiri 15 kaki bersama-sama detik
0 = memerlukan bantuan untuk mencapai posisi dan tidak dapat tahan selama 15 detik
14. Berdiri dengan satu 4 = mampu mengangkat kaki secara independen dan tahan> 10 detik
kaki 3 = mampu mengangkat kaki secara independen dan tahan 5-10 detik
2 = mampu mengangkat kaki secara independen dan tahan ≥ 3 detik
1 = mencoba untuk angkat kaki tidak bisa tahan 3 detik tetapi tetap berdiri secara independen.
0 = tidak dapat mencoba kebutuhan membantu untuk mencegah jatuhnya.
Total score = 56
Interpretasi
0-20 = harus memakai kursi roda (wheelchair bound)
21-40 = berjalan dengan bantuan
41-56 = mandiri/independen
LAMPIRAN 9
ANALISA DATA
1 2 3
1. DS :
a. Klien mengatakan merasa sedih karena
klien merasa tidak ada perubahan pada
sakitnya walaupun sudah berobat selama ini
b. Klien mengatakan untuk melakukan apapun
sebagin besar bergantung kepada
keluarganya
c. Klien mengatakan malu dengan keadaannya
sekarang
d. Klien mengatakan tidak bias melakukan
Ketidakaberdayaan
aktivitas sehari-hari selain makan
e. Klien mengatakan merasa bosan karena
klien tidak dapat melakukan aktivitas lain
seperti sebelum sakit
f. Klien mengatakan tidak tau obat mana saja
yang harus dikonsumsi karena biasa
disiapkan oleh istrinya
DO :
a. Klien tampak sedih saat menceritakan
masalahnya
b. Klien tampak sering termenung
2. DS :
a. Klien dan keluarga mengatakan mandi 2
kali sehari namun hanya di lap dan dibantu
oleh keluarga
Defisit Perawatan Diri
b. Klien dan keluarga mengatakan makan 2-3
kali sehari makan sendiri dengan tanan
kirinya namun kadang juga disuapi
seringnya dengan lauk yang berkuah
41
sehingga mudah dalam menelan
c. Klien dan keluarga mengatakan BAB setip
hari 1x namun kadnag juga 2 hari sekali
dalam pemenuhan kebutuhan dibantu oleh
keluarga dengan menggunakan pispot
d. klien dan keluarga mengatakan BAk setiap
hari ± 3-4 kali sehari
e. klien mengatakan belum keramas
DO :
a. Pakaian klien tampak lusuh
b. Rambut klien tampak tidak tertata rapi
c. Klien tampak kusam
d. Aktivitas klien dibantu oleh keluarga
3. DS :
a. Klien mengatakan belum dapat berbicara
dengan jelas
b. Klien mengatakan kesusahan jika harus
berbicara terlalu Panjang Gangguan Komunikasi Verbal
DO :
a. Klien tampak pelo
b. Klien tampak tidak dapat berbicara dengna
lancar
PRIORITAS MASALAH
C. Diagnosa keperawatan
1. Defisit Perawatan Diri
2. Ketidakberdayaan
3. Gangguan Komunikasi Verbal
D. Intervensi keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 Defisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan Bantuan perawatan diri
keperawatan diharapkan masalah (1800)
defisit perawatan diri dapat teratasi 1. Monitor kemampuan 1. Kemandirian
dengan kriteria hasil : diri secara mandiri membantu pasien
Perawatan diri (0300) menjalani situasi
1. Pasien terbebas dari bau badan yang dihadapi
2. Dapat melakukan tindakan
ringan tanpa bantuan 2. Dorong kemandirian 2. Aspek positif
3. Memperlihatkan penampilan pasien terkait tindakan membantu
yang rapi ringan meningkatkan
percaya diri
43
Koping (1302) faktor-faktor yang memperberat
1. Mampu menggunakan dapat menimbulkan keadaan
strategi koping yang efektif ketidakberdayaan
2. Mampu beradaptasi dengan
perubahan hidup dan 2. Beri penjelasan kepada 2. Pegetahuan yang
ketidakmampuan fisik yang pasien tentang proses didapatkan akan
terjadi penyakit membangun
3. Pasien mampu semangat untuk
mengungkapkan penerimaan kesembuhan
diri
4. Menjalani pengobatan 3. Berikan penguatan 3. Dukungan yang
dengan taat positif dan dukungan positif dapat
emosi untuk mengubah meningkatkan
perilaku kesadaran akan
perubahan perilaku
5. Kolaborasikan dengan
ahli terapis terkait 5. Terapi bicara
rencana terapi bicara membantu
mempercepat
proses pemulihan
berbicara pasiien
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dari asuhan keperawatan dengan ketidakberdayaan, penulis mengajukan
saran :
1. Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan pelayanan asuhan
keperawatan dapat memberikan terapi yang sesuai dengan kebutuhan
pasien khususnya pasien dengan masalah psikososial seperti
ketidakberdayaan, serta memberikan promosi kesehatan tentang
peningkatan harapan di fase usia lanjut.
2. Bagi masyarakat dan keluarga
Diharapkan keluarga dengan anggota keluarga lansia untuk
memperhatikan masalah yang mungkin timbul pada usia lansia termasuk
masalah terkait psikologis.
47
DAFTAR PUSTAKA