Anda di halaman 1dari 2

Ringkasan Materi Farmasetika

1. Analisis Resep
 Resep yang rasional adalah kunci keberhasilan  Rumus young
terapi yang diberikan dokter kepada pasien  Rumus fried
 Dosis merupakan takaran suatu obat yang  Rumus dilling
dapat dipergunakan atau diberikan kepada o Berdasarkan Berat Badan:
seorang penderita baik untuk obat dalam  Rumus Clark
maupun untuk obat luar dan kecuali  Rumus LPT
dinyatakan lain dosis yang digunakan adalah  Resep untuk racikan:
dosis terapi yaitu suatu dosis tertentu yang  dtd: dosis tiap minum
diharapkan sudah menimbulkan efek  Non-dtd: dosis keseluruhan
terapeutik dengan cara pemberian peroral,  Unsur dalam resep
injeksi, subkutan, rektal, dll.  Aspek Administratif/Skrining resep
 Dosis:  Resep: nama, alamat SIP dokter, tempat
a. Umum: dan tanggal resep dokter, nama obat dan
b. Terapi (Lazim atau Medicinal): sejumlah banyaknya obat yang diminta, bentuk
obat yang memberikan efek terapeutik sediaan, aturan pakai, paraf dokter, nama
c. Maksimal: dosis optimum yang masih pasien, umur pasien, berat badan pasien,
aman digunakan dan memberikan efek alamat pasien, tanda tangan dokter bila
terapeutik takaran obat lebih dari takaran maksimum
d. Minimum: dosis minimum yang masih (>100%)
dapat memberikan efek terapeutik  Copy Resep: nama dan alamat apotek,
e. Toksik: dosis yang menyebabkan nama apoteker, SIPA dan SIA, nama
keracunan dolter yang menulis resep, tanggal
f. Lethal: dosis yang dapat menyebabkan penulisan dan pembuatan resep, nama
kematian obat, banyak obat, det(sudah diambil
 Dosis awal adalah dosis untuk memulai terapi semua), ne-det (belum diserahkan), did
sehingga dapat mencapai konsentrasi (telah diserahkan setengahnya)
terapeutik dalam tubuh yang menghasilkan  Istilah:
efek klinik. Contoh obatnya diatabs. o pcc: dibuat sesuai resep asli
 Dosis pemeliharaan adalah dosis obat yang  Aspek Farmasetik/Skrining Farmasetis
diperlukan untuk memelihara dan  Kriteria pengecekan: bentuk sediaan,
mempertahankan efek klinik atau konsentrasi stabilitas obat, inkompatibilitas, cara
terapeutik obat yang sesuai dengan dosis pemberian dan jumlah serta aturan pakai
regiment.  Aspek Klinis/Skrining farmakologi
 Perhitungan Dosis:  Menganalisis kesesuaian dosis
 Dosis dewasa, biasanya  Pemeriksaan etiket: putih (obat oral dan
 Dosis anak injeksi), biru (obat luar dan elixir)
 Berdasarkan Umur:

2. Peracikan Sediaan Pulvis, Pulveres dan Kapsul
 Pulvis  Kaolin dan bahan mineral lain yang
 Campuran kering bahan obat atau zat kimia digunakan untuk serbuk tabur harus bebas
yang dihaluskan. Oral/luar yang diserahkan bakteri Clostridium tetani
dalam bentuk tak terbagi  Cara mencampur serbuk:
 Oral -> obat tidak poten. Contoh laksansia,  Digerus terlebih dahulu
antasida, makanan diet (penakaran  Jangan mencampur obat berkhasiat
dilakukan pasien dengan mudah dan masih keras dalam mortir dalam keadaan
aman). tidak diencerkan untuk mencegah obat
 Syarat bubuk: halus, kering, homogen tertinggal dalam pori-pori dinding
 Serbuk tabur harus bebas butiran kasar mortar kemudian encerkan dengan
(untuk obat luar) bahan lain, setelah homogen masukan
bahan lain
 Dimulai dari berat jenis (BJ) yang  Campuran kering bahan obat atau zat kimia
ringan dulu yang dihaluskan. Oral/luar yang diserahkan
 Obat yang jumlah dan volumenya dalam bentuk serbuk terbagi
sedikit dimasukin terlebih dahulu  Dosis yang < 80% dari DM harus
 Pastikan homogen. Beri warna obat ditimbang satu persatu.
yang berlainan warna diaduk  Dosis diturunkan jika melewati DM
bersamaan  Contoh kasus resep yang tidak rasional:
 Jangan menggerus sekaligur
 Aturan pembuatan:
 Serbuk tanpa zat berlemak, ayakan no.
100 atau B40
 Bagian zat lemak tertinggal pada
ayakan dapat dibasahi dengan eter dan
dicampur dengan sebagian serbuk
yang telah diayak, kemudian diayak
lagi. Berlaku untuk ichtiyol
 Bahan harus dihomogenkan terlebih
dahulu sebelum diayak.
 Cara membuat serbuk tabur yang
mengandung :
o Melarutkan zat aalam pelarut mudah
menguap.  Rumus Young digunakan ketika tidak
o Tambahkan sebagian talk diketahui dosis spesifik
o Diaduk  Contoh perhitungan dosis non dtd:
o Ditambahkan bahan lainnya
 Cara membuat serbuk tabur yang
mengandung paraffin pada padat, vaselin
atau cera flava:
o Dicairkan diatas penangas air dan
dicampur sedikit demi sedikit dengan
talk
 Ichtiyol diencerkan dulu dengan aether cum
spiritus lalu dikeringkan dengan talk
bertahap. Massa yang melekat pada dinding
mortar dilepas dengan spatel atau kertas 
film  Kapsul
 Pulveres

3.

Anda mungkin juga menyukai