Anda di halaman 1dari 9

NAMA : AKBAR OKTO ANUGRAH

NIM : 031016995

HAK ASASI MANUSIA

LATAR BELAKANG

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia sejak manusia masih
dalam kandungan sampai akhir kematiannya. Di di dalamnya tidak jarang menimbulkan
gesekan-gesekan antar individu dalam upaya pemenuhan HAM pada dirinya sendiri. Hal inilah
yang kemudian bisa memunculkan pelanggaran HAM seorang individu terhadap individu
lain,kelompok terhadap individu, ataupun sebaliknya.

Setelah reformasi tahun 1998, Indonesia mengalami kemajuan dalam bidang penegakan HAM
bagi seluruh warganya. Instrumen-instrumen HAM pun didirikan sebagai upaya menunjang
komitmen penegakan HAM yang lebih optimal. Namun seiring dengan kemajuan ini,
pelanggaran HAM kemudian juga sering terjadi di sekitar kita. Untuk itulah kami menyusun
makalah yang berjudul “Contoh Kasus Pelanggaran Hak asai Manusia di Indonesia”,untuk
memberikan informasi tentang apa itu pelanggaran HAM.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah  di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai
berikut.

Apa Pengertian Pelanggaran Hak Asasi Manusia ?

  Apa sajafaktor – faktor penyebab pelanggaran Hak Asasi Manusia?

Apa contoh dari kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia ?

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan faktor-faktor yang memengaruhi kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia

di Indonesia. mendeskripsikan contoh – contoh kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang
pernah ada di Indonesia.

MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian ini dapat dibedakan menjadi manfaat teoretis dan manfaat praktis

MANFAAT TEORETIS

Secara teoretis penelitian ini dapat memberikan manfaat terhadap para penduduk di Indonesia,
khususnya memajukan penduduk di Indonesia menjadi modern khususnya yang berhubungan
dengan perkembangan zaman agar tidak melanggar Hak Asasi Manusia.

MANFAAT PRAKTIS

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang kasus –
kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia dan pemahaman tentang pengaruh pelanggaran Hak
Asasi Manusia.

LANDASAN TEORI

Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat
kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Tuhan yang harus dihormati, dijaga, dan
dilindungi. Sedangkan hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga
keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan
perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusiamenjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara
individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.

Kasus-Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia Menurut Pasal 1 Ayat 6 No. 39 Tahun 1999 yang
dimaksud dengan pelanggaran hak asasi manusia setiap perbuatan seseorang atau kelompok
orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang
secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan
mekanisme hukum yang berlaku. Pada tingkatan operasional, berbagai perencanaan program
nasional telah dicanangkan untuk menangani masalah pelanggaran HAM pada anak antara lain
penghapusan bentuk-bentuk terburuk pekerja anak, penghapusan perdagangan perempuan
dan anak, penghapusan eksploitasi seksual komersial pada anak, penanganan terhadap anak
jalanan. Namun berbagai peraturan perundang-undangan yang ada terhadap anak itu belum
dapat memberikan jaminan bagi peningkatan kualitas anak Indonesia. Banyaknya faktor yang
menghambat implementasi peraturan perundang-undangan di lapangan menunjukkan bahwa
masalah pembinaan kualiatas anak merupakan masalah yang kompleks. Faktor yang
menghambat pengimplementasian ketentuan tersebut dapat bersifat internal maupun eksternal.
Untuk dapat mengentaskan anak-anak dari kondisi demikian, yang perlu dilakukan pertama-
tama adalah: kenali masalah yang terdapat di dalam lingkungan terdekat anak, yaitu keluarga.

Fungsi perlindungan atau proteksi kepada anak merupakan salah satu fungsi yang penting
karena dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa aman dan kehangatan dalam keluarga. Bila
fungsi ini dapat dikembangkan dengan baik, keluarga akan menjadi tempat perlindungan yang
aman secara lahiriah dan batin bagi seluruh anggotanya. Namun, selain fungsi perlindungan
keluarga juga memiliki fungsi ekonomi. Fungsi itu menjadi pendukung kemampuan kemandirian
keluarga dan anggotanya dalam batas-batas ekonomi masyarakat, bangsa, dan negara dimana
keluarga itu hidup. Apabila dikembangkan dengan baik fungsi ini dapat memberikan kepada
setiap keluarga kemampuan untuk mandiri dalam bidang ekonominya, sehingga mereka dapat
memilih bentuk dan arahan sesuai kesanggupannya.

Dengan berkembangnya waktu, fenomena pekerja anak banyak berkaitan erat dengan dengan
alasan ekonomi keluarga (kemiskinan) dan kesempatan memperoleh pendidikan. Pendapatan
orangtua yang sedikit tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarga sehingga memaksa
mereka untuk bekerja. Di lain pihak, biaya pendidikan di Indonesia yang masih tinggi telah pula
ikut memperkecil kesempatan untuk mengikuti pendidikan.

Perbenturan kepentingan antara kedua fungsi inilah yang kadang menimbulkan dilema bagi
keluarga yag kehidupan ekonominya kurang membahagiakan. Di satu sisi, keluarga harus
mampu memberikan perlindungan kepada anggotanya, termasuk anak-anak. Namun di sisi lain,
adanya fungsi ekonomi juga telah menuntut para anggotanya untuk ikut memberikan
sumbangan agar kebutuhan hidup keluarga dapat terpenuhi, yaitu dengan bekerja. Karena itu
tidak heran jika kemudian muncul fenomena pekerja anak.
Fenomena pekerja anak di Indonesia pada awalnya banyak berkaitan dengan tradisi atau
budaya membantu orangtua, yang banyak dianut oleh masyarakat Indonesia pada umunya.
Ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan mengapa anak dilatih untuk bekerja. Pertama,
sebagian orangtua masih beranggapan bahwa memberi pekerjaan kepada anak-anak
merupakan upaya proses pembelajaran agar anak mengerti arti tanggung jawab. Kedua
tindakan itu juga dapat melatih dan memperkenalkan anak kepada dunia kerja. Ketiga, untuk
membantu meringankan beban kerja keluarganya. Bahkan lebih parah lagi, saat ini fenomena
pekerja anak masih ditambah dengan munculnya fenomena anak jalanan di kota-kota besar,
yang makin menambah kompleksnya permasalahan. Jika kita menyusuri jalan-jalan di sekitar
Jakarta, dengan mudah kita akan mendapatkan anak-anak usia sekolah yang mengamen atau
sekedar meminta-minta di lampu merah. Tidak jarang pula kita menemukan mereka di dalam
bis-bis kota. Mereka kemudian dikenal dengan sebutan ‘anak jalanan’. Entah sebutan itu cocok
atau tidak untuk mereka. Sebagaimana anak-anak lain, anak jalanan juga menginginkan hidup
normal. Mereka anak kita juga yang membutuhkan tempat untuk tinggal, rasa aman, nyaman,
dan ingin diterima oleh masyarakat.

Fenomena anak jalanan merupakan ekses lingkaran setan kemiskinan bangsa Indonesia.
Kendala yang dihadapi mobilitas anak-anak itu cukup tinggi. Anak-anak yang dibimbing di
rumah singgah, setelah keluar, kadang kembali menjadi anak-anak jalanan. Sebab, kebutuhan
ekonomi tidak terelakkan. Sayangnya, perhatian kepada anak-anak terkesan digelar pada
momen-momen tertentu saja. mereka yang hidup di jalanan sebagai, pengamen, pedagang
asongan, pengemis, dan pelacur. Paru-paru mereka tidak hanya menghirup kerasnya udara
yang mengandung timbal dan karbon monoksida tapi juga menghisap asap kekerasan purba
langsung dari akarnya.

Secara, struktural negara bisa disalahkan sebagai penyebab buruknya kondisi anak-anak di
negeri ini. Karena negara sebagai pemegang kekuasaan membuat kebijakan yang sering tak
berpihak pada masyarakat bawah. Kebijakan itu menyebabkan orang miskin yang makin
terbelenggu dan tidak berdaya. Kemiskinan menjadi satu faktor pemicu terjadinya pelanggaran
hak asasi manusia (HAM) pada anak. Anak dalam keluarga miskin mengalami subordinasi
ganda, yaitu ada supremasi dari yang kaya dan orang dewasa. Hak anak bisa dilanggar karena
dia anak-anak dan miskin.

Menyalahkan negara sebagai satu-satunya pihak yang bertanggung jawab tak secara otomatis
membawa kehidupan anak menjadi lebih baik. Kita semua, tanpa disadari, telah menjadi orang
dewasa, para orang tua yang merangkap sebagai eksekutor bagi anak-anak kita sendiri. Algojo
yang menghukum anak secara tidak proporsional. Hukuman yang menghabiskan seluruh energi
kehidupan dan masa depan anak-anak dalam bayang-bayang trauma jalanan, dan debu
peperangan.

PEMBAHASAN

Pengertian pelanggaran Hak Asasi manusia

Menurut Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun 1999 yang dimaksud dengan pelanggaran hak asasi
manusia adalah  setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara,
baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan
memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang
berlaku.

Menurut UU no 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, Pelanggaran HAM adalah setiap
perbuatan seseorang atau kelompok orng termasuk aparat negara baik disengaja atau kelalaian
yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut Hak Asasi
Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak
didapatkan, atau dikhawatirksn tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan
benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

 Dengan demikian pelanggaran HAM merupakan tindakan pelanggaran kemanusiaan baik


dilakukan oleh individu maupun oleh institusi negara atau institusi lainnya terhadap hak asasi
individu lain tanpa ada dasar atau alasan yuridis dan alasan rasional yang menjadi pijakanya.

A . Faktor – faktor penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) disebabkan oleh faktor – faktor berikut :

Faktor internal, yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari diri pelaku
pelanggar HAM, diantaranya adalah:
Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri.

Sikan ini akan menyebaabkan seseorang untuk selalu mennuntutkan haknya, sementara
kewajibabannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyi sikap seperti ini, akan
menghalalkan segala cara supaya haknya bisa terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapan
melanggar hak orang lain

B . Rendahnya kesadaran HAM.

Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran HAM berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau
tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak asasi yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu
itu berakibat muncul perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap hak asasi manusia

C . Sikap tidak toleran

Sikap ini akan menyebabkan munculnya saling tidak menghargai dan tidak menghormati atas
kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada akhirnya akan mendorong orang untuk
melakukan diskriminasi kepada orang lain.

Faktor eksternal, yaitu faktor – faktor di luar diri manusia yang mendorong seorang atau
sekelompok orang melakukan pelanggaran HAM, diantaranya sebagai berikut:

D . Penyalahgunaan kekuasaan

Di Masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan disini tidak hanya
menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk – bentuk kekuasaan lain yang
terdapat di masyarakat.

E . Ketidaktegasan aparat penegak huku,

Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran HAM, tentu
saja akan mendorong timbulya pelanggaran HAM lainnya.

F . Penyalahgunaan teknologi

Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi bisa juga memberikan
pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan.

G . Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi


Kesenjangan menggambarkan telah terjadinya ketidakseimbangan yang mencolok didalam
kehidupan masyarakat.

CONTOH KASUS – KASUS PELANGGARAN HAM

Di Indonesia, meskipun pemerintah telah mengeluarkan peraturan perundangan – undangan


mengenai HAM, namun pelanggaran HAM tetap selalu ada baik yang dilakukan oleh
pemerintah maupun olej masyarkat sendiri.

Berikut ini beberapa contoh kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia :

A . Kasus Trisakti dan Semanggi

Kasus pelanggaran HAM Trisakti dan Semanggi ini erat berkaitan dengan gerakan reformasi
pada 1998 lalu. Dipicu oleh krisis ekonomi pada tahun 1997 dan tindakan KKN pada masa
kepemimpinan Presiden Soeharto, maka terjadilah gerakan reformasi besar-besaran yang
dipelopori oleh mahasiswa. Para mahasiswa pun melakukan demo yang berujung pada bentrok
fisik dengan aparat. Hal inilah yang akhirnya menyebabakan tewasnya 4 mahasiswa dari
Universitas Trisakti akibat tembakan peluru aparat. Sedangkan tragedi Semanggi terjadi 6 bulan
kemudian pada 13 November 1998 yang menewaskan 5 mahasiswa. Dua peristiwa ini memicu
kerusuhan di seluruh wilayah Indonesia. Kerusuhan dan kekerasan pun terjadi di mana-mana
dan menewaskan ribuan warga. Peristiwa kerusuhan Mei 1998 ini pun dicatat sebagai salah
satu tahun kelam sejarah bangsa Indonesia.

B . Kasus Marsinah

Kasus pelanggaran HAM Marsinah terjadi pada tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Kasus ini berawal
dari unjuk rasa dan pemogokan yang dilakukan buruh PT.CPS. Marsinah dan 12 buruh lain
menuntut kepada perusahaan untuk mencabut status PHK pada mereka. Namun berselang 5
hari kemudian, Marsinah ditemukan tewas di hutan Wilangan, kota Nganjuk dalam keadaan
yang mengenaskan.

 C . Kasus Bom Bali


Kasus Bom Bali juga menjadi salah satu kasus pelanggaran HAM terbesar di Indonesia.
Peristiwa ini terjadi pada 12 November 2002, di mana terjadi peledakan bom oleh kelompok
teroris di daerah Legian Kuta, Bali. Total ada 202 orang yang meninggal dunia, baik dari warga
lokal maupun turis asing mancanegara yang sedang berlibur. Akibat peristiwa ini, terjadi
kepanikan di seluruh Indonesia akan bahaya teroris yang terus berlangsung hingga tahun-tahun
berikutnya.

D . Kasus Pembunuhan Munir

Kasus pembunuhan Munir merupakan salah satu pelanggaran HAM di Indonesia yang
kasusnya belum terselesaikan hingga akhirnya ditutup. Munir Said Thalib bukan sembarang
orang, dia adalah seorang aktivis HAM yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran
HAM. Ia meninggal pada tanggal 7 September 2004 di dalam pesawat Garuda Indonesia dalam
perjalanan menuju kota Amsterdam di Belanda. Banyak yang menganggap bahwa Munir
meninggal karena dibunuh atau diracuni oleh suatu kelompok tertentu. Sayangnya hingga kini
kasus kematian Munir ini belum jelas dan kasusnya sendiri akhirnya ditutup.

E . Peristiwa Tanjung Priok

Kasus pelanggaran HAM di Indonesia lain pernah terjadi di wilayah Tanjung

Priok, Jakarta Utara. Kasus ini murni pelanggaran HAM. Bermula ketika warga sekitar Tanjung
Priok, Jakarta Utara melakukan demonstrasi beserta kerusuhan karena adanya upaya
pemindahan makam keramat Mbah Priok untuk kepentingan lain. Hal ini lalu mengakibatkan
bentrok antara warga dengan kepolisian dan anggota TNI yang mengakibatkan sebagian warga
tewas dan luka-luka.

KESIMPULAN

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap individu
mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa
Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain. Dalam kehidupan bernegara HAM
diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM
baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara
akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan
melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan
HAM.

 SARAN

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan
dinjak-injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita

DAFTAR PUSTAKA

Fuad Mahfuddin. (2014, 18 Maret). Makalah Pelanggaran Ham. Diperoleh 23 Agustus 2014,


dari http://fuadmahfuddin13.wordpress.com/2014/03/18/makalah-pelanggaran-ham/

Hanya Sekedar Blog. (2:54 AM). Hak Asasi Manusia. Diperoleh 23 Agustus 2014,
dari http://hanyasekedarblogg.blogspot.com/2013/05/hak-asasi-manusia.html

Cepat Lambat. (2013, Oktober). Contoh Kasus Pelanggaran Ham Indonesia. Diperoleh 23


Agustus 2014, dari http://cepatlambat.blogspot.com/2013/10/contoh-kasus-pelanggaran-ham-
indonesia.html

Lentera Kecil. (2013, 1 November). Penulisan Daftar Pustaka Dari Internet. Diperoleh 23
Agustus 2014, dari http://cepatlambat.blogspot.com/2013/10/contoh-kasus-pelanggaran-ham-
indonesia.html

Halimi, Muh dan Dadang Sumdawa. 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai