Anda di halaman 1dari 7

Tujuan Pembelajaran : Menganalisis laporan kegiatan usaha pengolahan

makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani

Laporan Kegiatan Usaha Makanan

1. Pengertian Laporan Kegiatan Usaha Makanan


Membuat laporan kerap kali dilakukan dalam mengerjakan tugas laporan
peraktek atau laporan kegiatan yang ditugaskan oleh guru di sekolah. Laporan
harus mempunyai format penulisan yang baik. Selain itu, isi yang mudah
dipahami sudah menjadi keharusan agar pembaca mengerti apa yang dimaksud
dalam isi laporan tersebut, sehingga pembaca akan antusias membacanya.

Laporan adalah segala sesuatu, baik itu peristiwa ataupun kegiatan yang
dilaporkan dan dapat berbentuk lisan ataupun tertulis berdasarkan fakta atau
peristiwa yang terjadi.
Ada beberapa jenis laporan, seperti laporan perjalanan, laporan penelitian, dan
laporan perjalanan.
Hakikatnya, laporan perjalanan adalah cerita tentang perjalanan yang kita
lakukan. Didalamnya termasuk laporan non-formal karena tidak menggunakan
sistematika standar laporan resmi.
Laporan kegiatan makanan khas daerah dibuat dalam bentuk proposal.
Proposal yang dibuat pada laporan kegiatan makanan bermanfaat untuk
beberapa hal seperti berikut.
a. Membantu wirausaha untuk mengembangkan usahanya serta menguji
strategi serta hasil yang diharapkan dari sudut pandang pihak lain
(investor)
b. Membantu wirausaha untuk berpikir secara kritis dan obyektif atas
bidang usaha yang akan dijalankan
c. Sebagai alat komunikasi dalam pemaparan dan meyakinkan gagasan
kepada pihak yang lain
d. Membantu meningkat kan keberhasilan para wirausaha

2. Menganalisis Laporan Kegiatan Usaha


Laporan adalah alat pemberitahuan dari suatu tim kerja yang disusun dengan
lengkap, sistematis, serta kronologis.
Laporan adalah suatu keterangan akan suatu peristiwa atau perihal yang ditulis
berdasarkan berbagai data, fakta, dan keterangan yang melingkupi peristiwa
atau perihal tersebut.

Laporan tentang peristiwa atau hal-hal yang bersifat penting atau resmi biasanya
disampaikan dalam bentuk tulisan.
Menganalisis laporan artinya melakukan suatu kajian atau penelitian terhadap
suatu laporan.
Hal-hal yang dianalisis dalam laporan dapat berupa isi peristiwa, kronologi
waktu, kelengkapan data, kebahasaan, dan bentuk laporan.

Dalam menganalisis laporan yang perlu diperhatikan hal-hal berikut.


a. Menyimak laporan secara saksama, agar dapat menangkap informasi
yang disampaikan secara utuh dan lengkap serta terperinci.
b. Memahami isi laporan dari bentuk, isi, maupun kebahasaan.
c. Menguraikan secara detail atau rinci pokok-pokok isi laporan.
d. Melakukan pengecekan pada setiap hal yang dilaporkan secara detail dan
cermat.
e. Tidak mencampuradukkan fakta (sesuatu yang bersifat objektif) dan opini
atau pendapat (sesuatu yang cenderung bersifat subjektif).
f. Melakukan kajian pada kebenaran atau ketepatan hasil laporan tersebut.
g. Memberikan pandangan atau pendapat pada laporan berdasarkan suatu
teori atau definisi (referensi).

3. Membuat Laporan Kegiatan Usaha Makanan


Laporan kegiatan usaha merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh
wirausahawan untuk mengembangkan semua unsur yang relevan, sehingga
orang luas tertarik untuk menjalin kerjasama.

Sebuah laporan harus memiliki format yang baik dan benar, serta harus
mengandung sifat-sifat seperti di bawah ini:
a. Mengandung imaginasi
b. Laporan harus sempurna dan lengkap
c. Laporan harus disajikan secara menarik

Dalam pembuatan laporan kegiatan usaha ada sistematika yang bisa dijadikan
pedoman seperti terlihat berikut.
 Cover
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 Daftar Tabel
 Daftar Gambar
 Daftar Lampiran
 Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan Kegiatan
C. Kegunaan Kegiatan
D. Kajian Teori
 Bab II. Isi Utama Laporan
A. Rencana kegiatan
B. Proses Pelaksanaan Kegiatan
C. Laporan Keuangan
 Bab III. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
B. Saran
 Daftar Pustaka (Daftar sumber-sumber dari buku, majalah, koran, dan
lain-lain)
 Lampiran-Lampiran (catatan-catatan yang kita peroleh selama kegiatan
seperti daftar harga bahan-bahan pembuat produk, dan lain-lain
4.KOMPONEN LAPORAN KEGIATAN USAHA (LENGKAP)
No Glosarium Pengertian/Penjelasan
1. Likuiditas kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk
memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta
lancarnya. Peran likuiditas adalah sebagai media untuk melakukan
operasional bisnis dan dapat memudahkan perusahaan di bidang
lembaga keuangan.

Manfaat dari mengetahui tingkat likuiditas bagi perusahaan yaitu, untuk


membantu proses analisis serta interpretasi kondisi keuangan jangka
pendek. Jadi, dengan mengetahui tingkat likuiditas, perusahaan dapat
memperbaiki kondisi keuangan saat diketahui ada hal yang membuat
kinerja bisnis kurang maksimal dan efisien.

Rasio likuiditas

A. Rasio lancar : kemampuan perusahaan dalam menggunakan


aktiva lancar yang dimiliki untuk membayar kewajiban serta utang
lancar.

B. Rasio cepat : kemampuan perusahaan dalam melunasi utang


jangka pendek.

C. Rasio kas : kemampuan perusahaan dalam membayar utang


jangka pendek menggunakan uang kas yang dimiliki.

D. Rasio perputaran kas : perputaran kas yang menunjukkan angka


relatif antara jumlah penjualan dengan modal kerja

E. Rasio modal kerja : rasio modal kerja pada total aset


menunjukkan tingkat likuiditas perusahaan dari jumlah aktiva serta
posisi modal kerja

2. Solvabilitas kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya.


Kemampuan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi
seluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang
dimilikinya.

Tujuan dan manfaat :

A. Menganalisis status perusahaan dan kemampuannya dalam


memenuhi kewajibannya pada pihak ketiga dan mengetahui status
perusahaan dengan melihat keseimbangan antara jumlah modal dan
aktiva tetap yang dimiliki.

C. Mencari tahu berapa besarnya rupiah dari modal sendiri yang


akan digunakan sebagai jaminan pembayaran utang jangka panjang.

D. Untuk melihat sejauh mana pengaruh utang yang ditanggung


perusahaan terhadap pengelolaan aktiva yang ada.

Jenis-jenis :

1. Debt to Asset Ratio : digunakan untuk membandingkan berapa


besarnya aktiva perusahaan dengan jumlah utang secara total.

2. Debt to equity ratio : perbandingan yang menunjukkan total utang


dengan ekuitas atau modal bersih yang dimiliki perusahaan setelah
membayarkan semua kewajibannya.

3. Tangible asset debt coverage : untuk mengetahui perbandingan


antara utang jangka panjang yang ditanggung perusahaan dengan
aktiva tetap berwujud.
3. Rentabilitas Perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang
menghasilkan laba tersebut

Tujuan :

1. Sebagai indikator efektifitas manajemen

2. Suatu alat untuk membuat proyeksi laba perusahaan

3. Sebagai alat pengendalian manajemen

Jenis² :

1. Rentabilitas ekonomi (RE) : perbandingan antara laba usaha


dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk
menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase.

2. Rentabilitas modal sendiri : kemampuan perusahaan dengan modal


sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan

4. Nota/buku Buku yang berisi catatan pembelian dengan uang tunai


pembelian tunai
5. Nota/buku Buku yang berisi catatan barang yang tersedia
persediaan barang
6. Barang Tersedi Barang/benda yang siap untuk diperjualbelikan
a untuk Dijual
7. Aktiva Lancar jenis aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu dekat, biasanya
satu tahun.

Kelompok aktiva lancar :

1. Kas (uang tunai yang digunakan untuk biaya operasional)

2. Investasi (surat-surat berharga)

3. Piutang wesel (tagihan perusahaan kepada pihak lain yang


dinyatan dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur dalam suatu
undang-undang)

4. Persediaan (barang-barang yang belum terjual)

5. Persekot (pembayaran yang diterima dimuka)

6. Piutang dagang (tagihan kepada pihak lain(pelanggan atau


kreditor)

7. piutang penghasilan (penghasilan yang masih harus diterima)

8. Ekuitas hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua


kewajiban dalam neraca.
Elemen :

1. Modal disetor : jumlah uang yang disetorkan oleh pemegang saham


yang umumnya dibagi menjadi modal saham dan disagio saham.

2. Laba tidak dibagi : Modal ini merupakan kumpulan dari laba


tahun-tahun sebelumnya yang tidak dibagi sebagai dividen.

3. Modal penilaian kembali

4. Modal sumbangan : modal yang timbul akibat sebuah perusahaan


memperoleh aktiva yang berasal dari sumbangan.

5. Modal lain-lain : cadangan laba tidak dibagi seperti cadangan


untuk ekspansi, cadangan penurunan harga persediaan, cadangan
pelunasan obligasi dan sebagainya.

9. Liabilitas hutang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan
pada masa datang pada pihak lain.

Jenis ²:

1. Liabilitas jangka pendek : Utang Dagang, Utang Wesel, Beban yang


Perlu Dibayarkan, Penghasilan yang Ditangguhkan, Pendapatan
Diterima di Muka, Utang Gaji, Utang Dividen, Utang Pajak.

2. Liabilitas jangka panjang : Utang Bank, Utang Hipotik, Utang


Obligasi, Kredit Noveltasi,Utang Subduersi, Utang Sewa Dana

Utang Pemegang Saham, Utang Sewa Jangka Panjang

3. Modal : nilainya diperoleh dari selisih antara total aset dengan


utang

10. Laba selisih dari pendapatan di atas biaya-biayanya dalam jangka waktu
(perioda) tertentu.

kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan


atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari
semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha
selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue)
atau investasi pemilik
11. Rugi jumlah pengeluaran atau biaya yang lebih besar dibandingkan
dengan pendapatan yang diterima atau selisih antara penerimaan
dan biaya yang bernilai negatif
12. Faktur suatu dokumen komersial yang merinci transaksi antara pembeli dan
penjual. merinci ketentuan kesepakatan serta memberikan informasi
tentang metode pembayaran yang tersedia.

Fungsi :

1. Bukti pungutan bagi pengusaha kena pajak yang akan


menyerahkan barang kena pajak maupun jasa kena pajak.

2. Sebagai bukti pembayaran PPN yang akan dilakukan oleh pembeli


Barang Kena pajak maupun Jasa Kena Pajak kepada Pengusaha
Kena Pajak.

3. Sebagai sarana mengkreditkan Pajak Masukan bagi Pengusaha


Kena Pajak yang dapat membeli Barang Kena Pajak.

4. Bukti pungutan pajak (PPN atau juga PPn BM) karena impor BKP
yang akan digunakan oleh Direktorat Jenderal Bea atau Cukai.

Jenis ² :

1. Faktur biasa : faktur yang umum digunakan dalam transaksi yang


akan bersifat sederhana dalam kehidupan sehari-hari maupun juga
dalam traksaksi jual beli.

2. Faktur proforma : bersifat sementara yang akan diberikan sebelum


penyerahan barang secara keseluruhan.

3. Faktur konsuler : faktur yang dapat dibuat khusus untuk


melakukan perdagangan luar negeri maupun ekspor impor.

13. SITU izin yang diberikan kepada perorangan, perusahaan, badan untuk
memperoleh tempat usaha sesuai dengan tata ruang wilayah yang
diperlukan dalam rangka penanaman modal.

14. SIUP Surat I Izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan.

15. AMDAL suatu proses studi formal yang digunakan untuk memperkirakan
dampak terhadap lingkungan oleh rencana kegiatan proyek

Sumber :

https://segalaserbaserbi.blogspot.com/2020/04/pengertian-laporan-kegiatan-usaha-dan.html

https://helpyourtask.blogspot.com/2020/05/komponen-laporan-kegiatan-usaha-lengkap.html

Anda mungkin juga menyukai