No bp : 1811011039
Kelas :A
Alergi : Perubahan reaksi pada host bila terjadi kontak kedua dengan agent
Agent : IgE yg berikatan dengan reseptor disebut immediate hypersensitivity.Ditandai oleh
reaksi reaksi alergi segera setelah kontak dengan antigen (alergen).
Etiologi : Faktor internal dan eksternal
Patogenesis :
Manifestasi psikologik : reaksi ansietas dan skizofrenia ada hubungannya dengan susu
cereal,kacang-kacangan.
Diagnosa
Anamnesa :
o Jenis makanan yg dimakan,selang timbulnya gejala,jumlah makanan yg dimakan
o Macam makanan,umunya makanan yg dimasak,kurang alergenitas dibanding
dengan yg mentah
o Apakah ada menggunakan pengawet,gejala dapat timbul ½ - 48 jam sesudah makan
o Pemeriksaan fisik : mencari tanda0tanda alergi,adanya urtikaria,asma dan gejala
gastrointestinal dan sebagainya
Pemeriksaan laboratorium :
o Adanya peningkatan kadar eosinofil dan IgE spesifik dalam darah menunjukan
adanya alergi
o Tes kulit: tes gores untuk mencari alergen penyebabnya
o Tes intradermal nilainya terbatas,berbahaya
o Tes hemaglutinin dan antibody presipitat tidak sensititf
o Biopsies usus
Tes klinik alergi
o skin test
o skin prick test, kontak alergen langsung pd kulit→IgE berikatan dengan sel mast
pada kulit (CTMC) → Pelepasan mediator
o skin patch test
o provocative test
Pencegahan : pencegahan primer, sekunder, tertier
o sayur mayur → pengganti buah,daging sapi atau kambing sebagai pengganti telur
ayam dan ikan
o pemberian ASI
Pendekatan terbaru : probiotik (preparat sel mikroba atau komponen mikroba yg dapat
mempertahankan kesehatan melalui kegiatan yg dilakukan dalam flora usus)
Penatalaksaan alergi :
o non farmakologis : hindari alergen
o hiposensitisasi-desensitisasi
o pemberian injeksi ekstrak alergen mulai dengan dosis rendah
Farmakologi
o antihistamin
o steroid dosis rendah
o pengikat reseptor permukaan sel mast→tidak terjadi degranulasi
o isoprenalin
o sodium kromoglikat