Kelompok 4 :
(Lachman, 1998)
Durasi Frekuensi
Durasi pelaksanaan media fill ditentukan berdasarkan pertimbangan atas durasi operasi pengolahan aseptis yang
sebenarnya.
Bila pengolahan aseptik menggunakan pengisian secara manual atau simulasi secara berkala, durasi proses
simulasi tersebut dilakukan tidak boleh kurang dari durasi yang dibutuhkan untuk proses manufaktur terbaik
yang dapat mensimulasikan cemaran yang ditimbulkan oleh operator.
Pada lyophilizasi vial tidak boleh dibekukan dan tindakan pencegahan harus diambil untuk memastikan media
tetap dalam keadaan aerobik untuk menghindari penghambatan pertumbuhan dari mikroorganisme.
(Lachman, 1998)
Kapasitas Media Fill
Simulasi media fill harus menyerupai dengan kondisi produksi komersial dan juga harusakurat dalam menilai
potensi kontaminasi setiap batch komersial.
Jumlah unit yang diisi selama proses simulasi harus didasarkan pada resiko kontaminasi untuk suatu proses dan
cukup akurat mensimulasikan kegiatan yang mewakili proses pabrikasi.
Kapasitas media fill untuk setiap kali produksi adalah berkisar 5.000 hingga 10.000 unit. Untuk operasi dengan
ukuran produksi di bawah 5.000, jumlah media yang diisi dengan unit harus setidaknya sama dengan ukuran
maksium batch yang dilakukan dalam processing line.
(Lachman, 1998)
Line Speed
Setiap media fill harus dievaluasi dengan single line speed, dan kecepatan yang dipilih harus dikalibrasi.
Memakai line speed yang tinggi sering menjadi pilihan yang paling tepat dalam evaluasi proses manufaktur,
sedangkan memakai line speed yang lambat biasanya untuk mengevaluasi proses manufaktur dari produk obat
steril, wadah, atau penutupnya di daerah aseptis yangterpapar dalam waktu lama.
(Lachman, 1998)
Kondisi Lingkungan
Media fill harus cukup menyerupai operasi manufaktur yang sebenarnya.
Penilaian tidak akurat dihasilkan oleh media fill yang terpapar udara berlebihan dan juga dari kualitas mikroba,
atau kontrol produksi dan persiapan pembuatan media fill.
Jumlah personel yang berlebihan dapat menyebabkan kondisi lingkungan yang tidak aseptik.
(Lachman, 1998)
Media
Pemilihan media pertumbuhan baik anaerobik ataupun aerobik, harus dapat mendorong pertumbuhan bakteri
gram positif dan gram negatif, serta kapang-khamir.
Persyaratan pertumbuhan unit dari hasil inokulasi adalah jumlah koloni < 100 koloni.
Jika tidak memenuhi, kontaminasi yang ditemukan selama simulasi tetap harus diselidiki dan media fill diulang.
Proses produksi disimulasikan menggunakan media dan kondisi yang mengoptimalkan deteksi kontaminasi
mikrobiologi.
(Lachman, 1998)
Inkubasi dan Unit Media Fill
Inkubasi bertujuan untuk mengetahui apakah media tersebut dapat digunakan untuk menumbuhkan kultur
bakteri.
Ketentuan kondisi inkubasi adalah sebagai berikut:
1. suhu taSuhu inkubasi terletak pada rentang 20-35 oC dan dijaga pada ±2,5 oC dari rget
2. Inkubasi dilakukan selama tidak kurang 14 hari. Jika temperatur inkubasi yang digunakan pada dua suhu
maka inkubasi dilakukan selama 7 hari pada setiap temperatur.
(Lachman, 1998)
Interpretasi Hasil
Proses simulasi harus diamati oleh bagian QC, dan unit terkontaminasi
harus dihubungkan dengan waktu aktivitas yang telah disimulasikan
selama proses pembuatan media fill.
Dokumentasi media fill dapat berfungsi sebagai acuan untuk
mengidentifikasi kerja dari personel yang menyimpang dan juga dapat
mempengaruhi proses aseptik.
Mikroorganisme harus diidentifikasi setiap spesiesnya. Penyelidikan
seharusnya dilakukan survei terhadap kemungkinan penyebab
kontaminasi.
(Lachman, 1998)
Daftar Pustaka
Lachman, L. et.all. 1998. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Jakarta: UI Press