Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wanda Sabila Azukhruf

NIM :1811011039

Kelas :A

GAYA KEPEMIMPINAN DAHLAN ISKAN

Sumber : Budi Rahman Hakim dan M.Deden Ridwan, The Next One Biografi
Dahlan Iskan, Arsy Publishing, 2014, Jakarta

Pabichara Khrisna, Sepatu Dahlan, Noura Book Publishing , 2012 ,


Jakarta

https://khoirunnisa06.wordpress.com/2015/04/02/gaya-kepemimpinan-
dahlan-iskan/

1. Biografi

Nama : Dahlan Iskan

Lahir :Magetan, 17 Agutus 1951

Pendidikan :SDN Desa Bukur, Jiwan, Madiun

Madrasah Tsanawiyah Pesantren Sabilil Muttaqien, Takeran, Magetan

Madrasah Aliyah Pesantren Sabilil Muttaqien, Takeran, Magetan

Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Cabang Samarinda, 2,5 tahun


(DO)
2. Karakteristik Dahlan Iskan

Selalu Membuat Perencanaan Delegasi

Kemampuan untuk Mengajar Keyakinan Diri

Kemampuan untuk Memotivasi Fleksibilitas dan Kesabaran

3. Karakteristik Situasi

KARIR PROFESIONAL

Majalah Tempo Mimbar Masyarakat


Koresponden dan Kepala Biro Reporter
Jatim (1972-1976)
(1976-1982)

Jawa Pos Jawa Pos


Pemimpin Redaksi Chairman & CEO
(1982-1984) (1984-2005)

PLN Menteri BUMN


Direktur Utama Kabinet Indonesia Bersatu II
(2009-2011) (2011- Sekarang)

Hasil Resume:

Dahlan iskan adalah seorang pemimpin yang menjadi wajah baru dalam
jajaran kabinet. Terbuka dengan siapa saja, meskipun menjabat sebagai mentri
BUMN yang merupakan gudangnya duit dan aset namun penampilan dahlan sama
sekali tidak berubah dia masih saja sederhana, apalagi dahlan juga menyatakan
tidak mau menerima gaji sebagai menteri, tidak menempati rumah dinas, tidak
menggunakan mobil dinas, dan fasilitas-fasilitas lainnya. Gaya kepemiminanya yang
khas mendapat tempat tersendiri dihati masyarakat. Ini berarti dahlan iskan
menggunakan gaya kepemimpinan kharismatik.

Gaya kepemimpinan dahlan iskan yang kharismatik juga bisa dibuktikan saat
di dalam perusahaan yaitu Ada relasi interpersonal antara dahlan iskan dan
karyawannya di jawa pos, kedekatan semacam ini akhirnya melahirkan kenyamanan
ketika bekerja dan berinteraksi dengan rekan sekerjanya. Hal ini tidak tidak saja
karena dahlan iskan sebagai seorang pemimpin yang mengenal bawahannya tetapi
adanya interaksi informal yang intens, bahkan saat melakukan rapat dahlan
melakukan hal-hal yang melampaui status quo sehingga membuat tembok antar
atasan dan bawahan tidak tinggi. Misalnya dahlan sering membawakan makan
malam untuk dimakan bersama karyawan-karyawannya, bahkan mengambil
makanan milik karyawan, selain itun beliau juga pernah menjadi supir untuk
mengantar karyawannya dan meminjam uang karyawan untuk membayar ojek atau
taxi yang dipakainya ke kantor.

Dahlan iskan memberikan pengaruh terhadap pengikutnya tidak saja


terhadap motivasi kerja dan relasi yang dalam, namun ada juga ketaatan, kesetiaan,
komitmen, dan pengabdian dari pengikut, hal yang paling penting dari dahlan iskan
sendiri adalah bagaimana pengikutnya memiliki kepercayaan diri umtuk dapat
melakukan lebih dari yang mereka lakukan ini akhirnya membuat jawa pos dapat
mencetak berbagai jurnalis hebat.

Dahlan adalah seorang pemimpin yang selalu penuh hasrat dalam mengejar
tujuan dan visinya, beliau bekerja tanpa mengenal waktu. Suara keras berupa
teriakan-teriakan di kantor merupakan tanda bahwa dahlan dalam keadaan
semangat dan mood yang baik. Keaktifannya dalam bertanya dan menuntut
penguasaan detail pekerjaan pengikut menyiratkan bahwa dahlan selalu penuh
dengan semangat dan antusias serta aktif dalam pekerjaanya, ini sesuai dengan
teori Daft (2008)yang mengatakan bahwa pemimpin karismatik menggunakan emosi
dalam keseharian mereka bekerja,  yang mana membuat mereka terlihat enerjik,
antusias, dan atraktif terhadap orang lain.

Selain itu, Dahlah Iskan dapat dikategorikan sebagai pemimpin yang


menggunakan Gaya kepemimpinan Demokratis. Karena bawahanya diberi prakarsa
dan kebebasan untuk menyampaikan saran, tugas ke bawahanya lebih cenderung
bersifat permintaan daripada instruksi, adanya pujian serta saling percaya dan
menghargai antara pimpinan dan bawahan.

Dahlan Iskan juga menggunakan pendekatan sikap yang lebih menekankan


pada sifat pemimpin seperti kepribadian, motivasi, nilai dan keterampilan yang
menentukan efektivitas pemimpin, yang memang sudah menjadi karakteristiknya.
Dan dianalisis menggunakan Teori deskriptif yaitu menjelaskan tentang proses
kepemimpinan, menjelaskan aktivitas pemimpin yang lazim dan menjelaskan
mengapa perilaku tertentu terjadi dalam situasi tertentu. (Menekankan pada“ apa
yang terjadi”)

Pemimpin seperti Dahlan memang sesuatu yang baru di jajaran kabinet.


Terbuka dengan siapa saja, termasuk soal kiat-kiat dan langkah-langkah strategis
yang akan dilakukan di BUMN. Apalagi, Dahlan juga menyatakan tidak mau terima
gaji sebagai menteri, tidak menempati rumah dinas, tidak menggunakan mobil dinas,
dan fasilitas-fasilitas lain.
Yang luar biasa, menurut saya, Dahlan tidak mau mengenakan pakaian dinas
dan pin menteri. Kenapa luar biasa. Umumnya, kita ini amat bangga dengan pakaian
kebesaran. Apa itu pakaian safari, jas, batik, atau bahkan pakaian sebagai identitas
seorang agamawan, semisal kopyah putih dan serban. Pakaian dinas atau pakaian
kebesaran melambangkan status seseorang. Apalagi, kalau itu dilengkapi dengan
pin Garuda atau bintang-bintang lainnya di pundak dan bahu.

Dahlan iskan memiliki ciri-ciri kepemimpinan yang berpengetahuan luas


(intelektual) ini terbukti dari kelihaiannya dalam mengolah perusahaan sehingga
jawa pos dapat menjadi besar seperti sekarang in, dia memiliki kemampuan
komunikasi yang baik dengan bawahanya saat terjadi masalah dalam perusahaan
dahlan iskan mengajak bawahannya untuk ikut terlibat menyelesaikan masalh
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai