Neli Putri
Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang
e-mail: putri_neli@ymail.com
Abstract: Writing is one of language skills that should be acquired by Arabic students. It may be difficult for
students to learn Arabic because it is one foreign languages. Many students get difficulties in writing in Arabic
language because they should pay attention to imlaiyah structure in writing words to sentences. It is very danger
If the students write a verse of Alquran and hadist incorrectly. Indeed, the understanding of structure of Arabic in
writing should be taken in to account as importance skill by Arabic and Islamic education students.
Abstrak: Menulis merupakan salah satu bentuk keterampilan yang diharapkan dari pembelajaran bahasa Arab.
Bahasa Arab sebagai bahasa asing, maka tidak mustahil bagi seseorang akan menemui kesulitan dalam
mempelajarinya dan kesalahan dalam menulisnya. Penulisan bahasa Arab harus memperhatikan kaidah imlaiyah
mulia dari penulisan kata hingga kalimat. Penulisan kata yang salah akan berpengaruh kepada perubahan makna.
Apabila kalimat yang ditulis berupa ayat atau hadis, maka akan sangat berakibat fatal bahkan bisa menyesatkan.
Jadi pengetahuan tentang kaidah-kaidah menulis bahasa Arab harus dipahami dan dikuasai dengan baik oleh
pendidik agama Islam dan bahasa Arab.
173
Neli, Problematika Menulis Bahasa Arab | 174
3- akhir jamak taksir (yaitu bentuk kata Allah atau rabb, seprti kata: , ﻟﻌﻨﺔ, ﻧﻌﻤﺔ,رﺣﻤﺔ
yang menyatakan banyak tetapi tidak ﻣﺮﺿﺎة
beraturan), seperti : أﻏﻄﯿﺔ, ﺳﻌﺎة, ﻗﻀﺎة, Selanjutnya keberhasilan seseorang da-
إﺧﻮة, دﻋﺎة, lam menulis banyak dipengaruhi oleh factor,
4- akhir shighat mubalaghah, seperti: baik faktor intern maupun ekstern. Terampil
ﻋﻼّﻣﺔ, ﻓﻜّﺎرة, ﻓﮭّﺎﻣﺔ atau pandai menulis tidak terlepas dari proses
b) Ta Mabsuuthah/Thawilah/Mamdudah belajar mengajar. Apabila pembelajarannya
()ت dapat diikuti dengan baik maka hasilnya akan
Ta' ini jika berhenti dalam baik, sebaliknya jika pembelajarannya kurang
mengucapkannya maka bunyinya adalah baik maka hasil kurang baik juga. Namun dalam
“t”. Huruf ta' adakalanya menjadi bagian PBM dapat dipahami bahwa adanya hasil yang
pembentuk kata yang sifatnya asli, seperti beragam adalah suatu yang wajar karena tidak
kata: اﻣﻮات ﻣﻮت, ﺻﻮت,اﺻﻮات dan ada semua anak mempunyai kemampuan sama,
yang menjadi tambahan, seperti kata: seperti halnya dalam menulis Arab ini. Apabila
ﻣﺴﻠﻤﺎت, ﺟﺘﻤﻌﺎتHuruf ta' ditulis mabsuuth anak didik sudah mempunyai pengetahuan dasar
(terhamapar) biasanya digunakan untuk dan sudah dapat pengalaman belajar menulis
menunjukkan kata perempuan (mu’annas) maka kesalahan yang dilakukan tidak akan
yang dinamakan dengan Ta’ ta’nis banyak seperti yang dialami oleh anak yang
Sakinah pada fi’il madhi, seperti kata: belum pernah/ punya pengalaman sama sekali.
ْطﻠﻌﺖ . Lebih lanjut letak-letaknya Penyebab kesalahan dalam menulis Arab ini
terdapat pada: khususnya dipengaruhi oleh banyak factor.
1. akhir kata fi'il, isim (yang merupkan Diantara sebab-sebab kesalahan
huruf asli), seperti: ﺳﻜﺖ,ﺻﻤﺖ menulis (imlaiyyah) dilihat dari beberapa faktor
ﺑﯿﺖ,ھﺎت,ھﯿﮭﺎت (Khathir dkk,1989:294)
2. kata-kata yang berbentuk jamak (plural) 1. Faktor yang berkaitan dengan bahasa Arab
untuk perempuan yang sebelumnya sendiri.
terdapat alif tambahan, seperti: ,طﺎﻟﺒﺎت Bahasa Arab merupakan bahasa yang paling
ِ طﺎوﻻت,ﻣﺪرﺳﺎت unik dan bahasa yang paling kaya dibanding
i. 3. kata ganti (dhamir), dengan bahasa-bahasa yang ada di dunia.
seperti: ِأﻧﺖ,أﻧﺖ Mulai dari huruf-hurufnya, bentuk hurufnya,
3. akhir nama-nama asing (ajnabiy), seperti: perobahan-perobahan bentuk kata dari satu
زرادﺷﺖ, ﺑﻮﻧﺎﺑﺮت, ﻣﺎروت,ھﺎروت kata menjadi beberapa kata baru lain yang
4. akhir kata bentuk banyak tidak beraturan mempunyai makna tersendiri pula, sehingga
(jamak taksir) yang bentuk tunggalnya dikatakan bahwa bahasa Arab mempunyai
diakhiri dengan ta' mabsuuthah, seperti: ciri-ciri dan kharakter tersendiri, diantaranya
ﻧﺒﺎت:ﻧﺒﺎﺗﺎت,ﺑﯿﺖ:ﺑﯿﻮت, اﺑﯿﺎت,وﻗﺖ: أوﻗﺎت seperti:
5. kata-kata yang diakhiri dengan ta' dan a. Ada huruf-huruf yang sama bentuk dan
sebelumnya huruf ya' dan waw sukun, dibedakan bunyinya dengan berbedanya
seperti : ﻋﻔﺮﯾﺖ, ﻛﺒﺮﯾﺖ, ﺑﯿﺮوت,ﻋﻨﻜﺒﻮت titik contohnya huruf :”ba, ta,
Selain ketentuan di atas terdapat tsa”’,”ja,ha, kha”, “dal, dzal”,”ra,
penulisan ta' yang diluarnya, seperti ditemukan zal”, “sin, syin”, shad, dhadh”,tha,
dalam al-Quran kata-kata yang seharusnya dha”, ain, ghain”
diakhirnya ditulis dengan ta' marbuuthah tetapi b. Ada huruf-huruf yang berdekatan tempat
ditulis dengan ta' mabsuuth, seperti : إﻣﺮأةjika keluarnya dalam pengucapan
disandarkan kepada nama suami maka ta' ditulis (makhrajnya) dan berbeda bentuknya
dalam bentuk mabsuuthah, seperti kata-kata: contoh antara bunyi dzal, zal,tsa, sin,
إﻣﺮأت ﻋﻤﺮان, إﻣﺮأت ﻓﺮﻋﻮن, إﻣﺮأت اﻟﻌﺰﯾﺰ. Selain syin,shad,ha kecil, ha besar, qaf, kaf
kata-kata di atas juga ada kata-kata lain yang c. Ada perbedaan penulisan karena
ditulis ta' marbuthnya dengan ta' mabsuutah berbedanya suara yang dibunyikan
dengan ketentuan jika disandarkan kepada kata antara panjang dan pendek, adanya
177 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 2 Juli 2012, hlm. 173-179
istilah fashal dan washal yaitu kapan 4. Faktor metode pembelajarannya. Metode
penulisan sebuah kata boleh di sambung merupakan faktor yang cukup menentukan
atau dipisah dengan kata –kata lain. untuk mendapatkan hasil yang baik karena
d. Ada undang-undang penulisannya (kai- apabila cara atau metode belajarnya tidak
dah imlak) baik dan tidak jelas maka hasil yang
e. Adanya perbedaan ejaan yang biasa diharapkan tidak akan terwujud. Apabila
digunakan dengan ejaan yang terdapat di yang diharapkan anak terampil dalam
mushhaf, seperti ditemukannya istilah menulis maka guru harus memilih metode
ziyadah dan hazaf (penambahan dan yang cocok untuk pembelajarannya, dan
pengurangan huruf) pada penulisan. tidak mungkin memilih metode belajar
f. Ada kaidah khusus terkait nahu dan yang tidak ada unsur praktek/penerapan dan
sharaf. demontrasinya dari guru yang mengajar,
Mengenali bahasa yang akan serta latihan yang memadai. Jika tidak
ditulis adalah sangat penting karena dari memperhatikan hal ini maka tujuan belajar
tulisan yang kita tulis diharapkan orang lain tidak akan tercapai, sekalipun guru yang
bisa membacanya dan mengerti. mengajar menguasai teori secara sempurna
2. Faktor yang berkaitan dengan dan menyampaikan kepada siswanya.
kemampuan personilnya, seperti anak ragu Mahmud Yunus mengatakan bahwa “me-
dan tidak dapat membedakan bunyi atau tode lebih penting dari pada materi”, artinya
suara huruf yang berdekatan makhrajnya, metode yang digunakan oleh guru menjadi
dan lemahnya alat indra (termasuk mata, kunci untuk pencapaian hasil belajar.
tangan untuk menulis, mulut sebagai alat Senada dengan penjelasan di atas
ucap dan berbicara). Di sisi lain juga karena bahwa untuk mendapatkan hasil tulisan Arab
anak tidak dapat mengingat atau yang benar dan baik terhindar dari kesalahan si
menangkap apa yang sudah diajarkan penulis harus mengetahui dan menguasai tata
dengan baik karena rendah/lemahnya cara penulisannya serta kaidah bahasa yang
tingkat kecerdasan. Di samping itu, jarang terkait dengannya seperti kaidah imlak sendiri
latihan menulis tersebut baik di sekolah dan kaidah bahasa Arab (nahu dan sharaf).
atau di rumah. Latihan yang kontiniu itu Kesalahan dalam menulis dapat menyebabkan
sangat penting karena merupakan usaha rusaknya makna yang dimaksud atau orang
perbaikan dan peningkatan mutu dan tidak mengerti apa maksud yang ditulis.
kualitas hasil kerja atau sebuah Ahli bahasa mengemukakan bahwa di
keterampilan. antara kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam
3. Faktor guru yang kurang menguasai menulis yang penting diperhatikan adalah:
teknik-teknik penulisan aksara Arab, dan 1. Membedakan antara bunyi suara huruf yang
kurang memberikan perhatian kepada mirip atau berdekat, seperti antara: ظ, ذ/ذ,ث
siswa, serta tidak melakukan upaya /ظ, ث/ص, س/ ط, ت/ ض, د/ د,ت/ ز, س/ ط, ت/
perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan ك, ق/ ھـ, ح/ع, أ/ خ,غ.
yang ditemukan pada tulisan anak. Guru Apabila sebuah kata menggunakan salah
adalah faktor yang sangat menentukan satu diantara huruf yang hampir sama bunyi
berjalannya dan terjadinya proses belajar suaranya maka boleh jadi akan ditulis bukan
yang baik sehingga memperoleh hasil yang huruf yang dimaksudkan, seperti kata:
baik juga. Di samping itu, guru juga harus اھﺪﻧﺎاﻟﺼ ﺮاط اﻟﻤﺴ ﺘﻘﯿﻢ jika si penulis salah
menguasai materi apa yang akan diajarkan, dengar maka akan ditulis إﺣﺪ ﻧﺎاﻟﺴﺮاط اﻟﻤﺼﻄﻘﯿﻢ
jika berupa keterampilan maka otomatis dia Jadi pendengaran yang baik sangat
harus menguasai teori dan prakteknya atau membantu dalam menulis jika dibacakan
juga harus terampil lebih dahulu, sehingga atau disebutkan oleh orang lain.
dapat terhindar dari kesalahan-kesalahan 2. Penulisan hamzah washal dan hamzah
dalam menerapkannya pada anak didik. qatha’, jika si penulis tidak mengetahui
perbedaan pemakaian kata-kata yang
Neli, Problematika Menulis Bahasa Arab | 178
menggunakan hamzah qataha’ maka bisa 13. Tidak menuliskan huruf pada sebuah kata
jadi akan menulisnya dengan hamzah sedangkan dia harus ditulis sekalipun tidak
washal atau sebaliknya. ada diucapkan, seperti penambahan waw
3. Kelalain penulis dalam memberi tanda pada kata ﻋﻤﺮوdan alif pada kata : ﻋﻠﻤﻮا
hamzah pada kata yang diawali dengan 14. Menulis huruf nun di belakang kata yang
hamzah qatha’, padahal satu sisi menulis bertanwin, karena dalam membacanya yang
hamzah tersebut penting untuk membedakan muncul diakahir adalah bunyi nun mati,
dengan kata yang diwali dengan hamzah seperti kata: ُ ﻋﺎﻟﻢditulis dengan ﻋﺎﻟﻤﻦ
washal. 15. Tidak menambahkan alif pada yang nasab
4. Penulisan hamzah yang berada pada tengah dengan fathah, seperti kalimat: ُإنّ ﻣﺤﻤ ﺪا ذﻛ ﻲ
kata atau akhir kata. Karena dalam kaidah kata muhammad dibaca “muhammadan”
imlak penulisan hamzah yang berada pada dengan ketentuan diakahirnya harus
posisi tersebut berbeda bentuk atau ditambahkan alif (disebut juga alif tanwin
rumahnya, seperti kata , ﺷﻰء, ﺟﺎء, رءوس,ﺳﺄل nasab), jadi tidak ditulis seperti: ً ﻣﺤﻤﺪ.
ﻧﺸﺄ 16. Menambahkan alif pada akhir kata kata
5. Penulisan alif mamdudah dan alif maqsurah yang nasab yang seharusnya tidak
pada akhir kata . Seperti kata اﻟﻔ ﺘﻰtidak ditambahkan alif tanwin dibelakangnya,
boleh ditulis dengan alif mamdudah : اﻟﻔﺘﺎ seperti ً ﻣﻌﻠّﻤﺔtidak ditulis ًﻣﻌﻠّﻤﺘﺎ
6. Menghazafkan (menghilangkan) huruf lam 17. Memisahkan kata-kata yang wajib
pada alif lam sebelum huruf syamsiah. Ini bersambungan, seperti: , ﺣﯿﺜﻤ ﺎ, ﻛﻠّﻤ ﺎ, ﻗﻠّﻤ ﺎ,طﺎﻟﻤ ﺎ
disebabkan bunyi lam lebur apabila ﺣﯿﻨﻤﺎ, رﯾﺜﻤﺎ, ( ﺳﯿّﻤﺎKhuliy,1982:135-37)
sesudahnya diiringi oleh salah satu huruf Demikianlah penjelasan tentang
syamsiah, seperti kata; اﻟﺸ ﻤﺲakan ditulis kesalahan-kesalahan yang banyak terlihat dalam
اﺷّﻤﺲini disebabkan karena bunyi huruf lam menulis Arab. Penulis melihat bahwa sumber
pada alif lam syamsiah tidak ada diucapkan kesalahan tersebut didominasi karena kurangnya
ketika dibaca. pengetahuan si penulis tentang kaidah atau
7. Tidak membuang huruf hamzah pada kata aturan menulis aksara Arab secara rasam
yang seharusnya dibuang, seperti kata اﺑﻦ imla’iy.
pada kata ﻣﻌﺎوﯾﺔ ﺑﻦ أﺑﻰ ﺳﻔﯿﺎن Akan tetapi di sisi lain pengetahuan
8. Penulisan ta’ marbuthah dan ta’ mabsuthah terkait kata mufradat Arab, nahu dan sharaf juga
pada akhir kata, seperti kata ٌ ﺟﺎﻣﻌ ﺔakan sangat penting. Karena kecenderungan yang
ditulis menjadi ٌﺟﺎﻣﻌﺖ terlihat dalam menulis Arab si penulis sering
9. Tidak membuang alif pada kata-kata yang mengabaikan keterkaitannya dengan cabang
seharusnya dibuang. Hal ini terjadi karena ilmu bahasa Arab lainnya, sehingga berakibat
kata-kata tersebut dibaca panjang hanya pada kesalahan. Ini berarti bahwa dengan
dalam pengucapan tidak dalam tulisan, dibekalinya seseorang dengan pengetahuan
seperti kata-kata: , ذﻟﻚ, ھﺬه, ھﺬا, ﻟﻜﻦ,ّ ﻟﻜﻦ, إﻟﮫ,ﷲ yang komprehensif tentang tata cara menulis
طﮫ Arab dan kaidah bahasa Arab itu sendiri
10. Tidak membuang huruf alif lam pada sebuah kesalahan dalam menulis dapat diminimalisir.
kata yang dimasuki atau didahului oleh lam Dengan demikian inilah diantara faktor yang
ibtida’, seperti: ُ اﻟﻠّﮭْﻮ+ َ لmaka penulisannya sangat menentukan bisa atau tidaknya seseorang
menjadi : ﻟﻠّﮭﻮ dalam menulis Arab, di samping ada faktor
11. Penulisan kata yang dibaca dengan idgham, metode, guru, dan lainnya yang ikut
seperti : ﻣ ﻦ ﻣ ﺎ رزﻗﻨ ﺎھﻢkata yang bergaris mempengaruhi berhasil atau tidaknya menulis
dibaca dengan meleburkan bunyi nun Arab.
kepada mim, maka yang terdengar adalah Kegiatan penting lain yang harus
huruf mim bertasydid. dilakukan jika ingin mendapatkan sebuah
12. Memisahkan penulisan kata yang harusnya keterampilan menulis adalah latihan secara terus
bersambungan, seperti kata; ﻟﻤّﺎ,أﻣّﺎ menerus sekalipun dalam waktu yang singkat.
Tanpa latihan atau hanya dengan satu kali
179 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 2 Juli 2012, hlm. 173-179