Anda di halaman 1dari 3

Nama: Putri Riza Ummami

Prodi: S1 Gizi

Dosen Pengampu : Drs.

NIM : 1902031046

I.
a. Lipid berasal dari kata Lipos (bahasa Yunani) yang berarti lemak. Secara definisi,
lemak adalah senyawa organik yang terdapat di alam dan sukar larut dalam air, tetapi
mudah larut dalam pelarut organik nonpolar, misalnya hidrokarbon atau eter.
b. Esterifikasi pembentukan lemak adalah proses yang dilakukan pada pengolahan lemak
menjadi minyak dengan cara esterifikasi/transerifikasi. Reaksi esterifikasi adalah suatu
reaksi antara asam karboksilat dan alkohol membentuk ester. Turunan asam karboksilat
membentuk ester asam karboksilat.
c. Dan pada akhirnya pada tahap 6, ester yang berproton melepaskan protonnya. Tahap
ini adalah kebalikan tahap 1.

Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Asam
penyusun lemak disebut asam lemak. Asam lemak yang terdapat di alam adalah asam
palmitat (C15H31COOH), asam stearat (C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH),
dan asam linoleat (C17H29COOH). Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga
molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida.

 Gliserol + asam palmitat gliseril tripalmitat

H2C – COH H2C – O – CO – C15H31

| |

HC – OH + 3 C15H31COOH HC – O – CO – C15H31

| |

H2C – OH H2C – O – CO – C15H31

 Gliserol + asam stearate gliseril tristearat

H2C – OH H2C – O – CO – C17H35

| |

HC – OH + 3 C17H35COOH HC – O – CO – C17H35

| |
H2C – OH H2C – O – CO – C17H35

d. Menentukan kadar lemak dalam pangan dengan cara Proses pengujian kadar lemak
dapat dilakukan dengan metode :
1.   Metode Ekstraksi Soxhlet
2.   Metode Babcock
3.    Metode Gerber
4.    Metode Instrumental : metode dielektrik, metode kolorimetri, metode pengukuran
densitas
       tapi [aling sering menggunakan Metode ekstrasi soxhetisasi adalah metode
pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan
berulang-ulang menggunakan pelarut tertentu,s ehingga semua komponen yang
diinginkan tersiolaso.

II. A. penentuan kadar abu  adalah dengan mengkondisikan semua zat organik pada suhu
yang tinggi, yaitu sekitar 500-600oC, kemudian zat hasil pembakaran yang tertinggal
ditimbang. Jumlah sampel yang akan diabukan ditimbang sejumlah tertentu
tergantung pada macam bahannya.
B. penentuan kadar air dengan pengeringan adalah penguapan air yang ada dalam
bahan dengan jalan pemanasan. Kemudian dilakukan penimbangan terhadap bahan
hingga berat konstan yang mengindikasikan bahwa semua air yang terkandung dalam
bahan sudah teruapkan semua. 
C. Dalam penentuan protein, seharusnya hanya nitrogen yang berasal dari protein saja
yang ditentukan. Akan tetapi hal tersebut sulit dilakukan karena kandungan senyawa
lain memiliki jumlah yang cenderung sedikit. Penentuan jumlah N total ini dikatakan
sebagai representasi jumlah protein yang akan dicari. Kadar protein hasil dari analisis
kadar protein metode Kjeldahl ini dengan demikian sering disebut sebagai kadar
protein kasar (crude protein).
D. Kadar lemak yang terdapat di bahan pangan dapat dilakukan dengan mengekstraksi
lemak. Namun mengekstrak lemak secara murni sangat sulit dilakukan, sebab pada
waktu mengekstraksi lemak, akan terekstrak zat-zat yang larut dalam lemak seperti
sterol, phospholipid, asam lemak bebas, pigmen karotenoid, khlorofil, dan lain-
lain. Sifat-sifat dari lemak dapat diidentifikasi dengan beberapa metode. Penetapan
kadar lemak dan komponen lipid dilakukan dengan tujuan agar praktikan dapat
mengetahui kadar lemak yang terkandung dalam suatu bahan pangan. Metode yang
digunakan tergolong dalam metode ekstraksi kering yaitu metode Soxhlet dan
ekstraksi basah.
III. Antioksidan merupakan molekul yang mampu memperlambat atau mencegah
proses oksidasi molekul lain. Oksidasi adalah reaksi kimia yang dapat
menghasilkan radikal bebas, sehingga memicu reaksi berantai yang dapat
merusak sel. Antioksidan seperti tiol atau asam askorbat (vitamin C) mengakhiri
reaksi berantai ini. Kegunaan- nya adalah ebagai senyawa-senyawa yang
melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika berkaitan
dengan penyakit, radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun
faktor eksternal lainnya. ntioksidan banyak digunakan dalam suplemen makanan
dan telah diteliti untuk pencegahan penyakit seperti kanker atau penyakit jantung
koroner. Meskipun studi awal menunjukkan bahwa suplemen antioksidan dapat
meningkatkan kesehatan, pengujian lanjutan yang lebih besar termasuk beta-
karoten, vitamin A, dan vitamin E secara tunggal atau dalam kombinasi yang
berbeda menunjukkan bahwa suplementasi tidak berpengaruh pada tingkat
kematian. Contohnya juga pengawet seperti makanan, kosmetik dan bensin.

Anda mungkin juga menyukai