Anda di halaman 1dari 7

ISSN : 2580-0078 Vol. 3 No.

2 (Okober, 2019)

HUBUNGAN USIA, JENIS KELAMIN DAN LAMA MENDERITA DIABETES


DENGAN KEJADIAN NEUROPATI PERIFER DIABETIK

(Relationship Between Age, Gender and Duration Of Diabetes Patients With The
Incidence Of Diabetic Peripheral Neuropathy)

Mildawati, Noor Diani, Abdurrahman Wahid

ProgramUStudi IlmuUKeperawatan, FakultasUKedokteran, UniversitasULambung Mangkurat,UJl.


A.UYani KM.U36 Banjarbaru,U70714

Email korespondensi: mildawati.da@gmail.com

ABSTRAK
Diabetes melitus terus-menerus mengalami peningkatan jika tidak ditangani dengan baik akan
mengakibatkan komplikasi. Komplikasi yang paling sering yaitu neuropati yang menyebabkan kesemutan,
nyeri, mati rasa, atau kelemahan pada kaki dan tangan yang dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin dan
lama menderita diabetes.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia,cjenis kelamin,cdanclama
menderitacdiabetes denganckejadian neuropaticperifer diabetik.uPenelitian korelasional menggunakan
pendekatan cross sectional, pengambilan sampel menggunakan teknik convinience sampling berjumlah 83
orang. Instrumen yang digunakan yaitu kuesionercMichigan NeuropathycScreening Instrumentc(MNSI).
Analisis data menggunakan chi-square. Hasil penelitian terdapatchubungan antarafusia denganfkejadian
neuropatiiperiferfdiabeticf(p value 0,001, α=0,05). Adaihubungan antaraijenis1kelamin1dengan1kejadian
neuropati1perifer1diabetik1(p value 0,043, α=0,05) dan Ada hubungan antara lama menderita diabetes
dengan kejadian neuropati perifer diabetic (p value 0,001 α=0,05). Disarankan penderita diabetes melakukan
deteksi dini dalam pencegahan terjadinya komplikasi neuropati sehingga mampu meningkatkan kualitas
hidup penderita diabetes.

Kata kunci: Neuropati,iusia, jenisikelamin, lamaimenderita

ABSTRACT
Diabetes mellitus increase constantly if it is not treated properly and will lead to complications. The most
frequent complication is neuropathy which causes tingling, pain, numbness,ior weaknessiin theilegsiand arms
that may be influenced by age, sex and duration of diabetes. The purpose of this research aimed to
relationship of age, sex, and duration of diabetic with the incidence of diabetic peripheral neuropathy.
Correlational research used a cross sectional approach, sample was derived from 83 people using
convenience sampling technique. The instrument used is a the Michigan Neuropathy Screening Instrument
(MNSI) questionnaire. Data were analyzed using chi-square. The result found that there is a relationship
between age and theiincidence of diabeticiperipheral neuropathy (p value 0.001, α = 0.05). Furthermore,
there is a relationship between gender and the incidenceiof diabeticiperipheralineuropathyi(p value 0.043, α
= 0.05) and there is a relationship between the duration of diabetes with the incidenceiof diabeticiperipheral
neuropathy (p value 0.001 α = 0.05). It is recommended that diabetic patients make early detection to prevent
theioccurrence of neuropathic complications so that the quality of life for diabetic patients will be increase.

Keywords: Neuropathy, Age, Gender, Duration of diabetes

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 31
ISSN : 2580-0078 Vol. 3 No. 2 (Okober, 2019)

PENDAHULUAN oleh 54% penderita diabetes melitus yang dirawat


di RSCM pada tahun 2011 diiringi dengan
Diabetes melitus menjadi masalah umum retinopatiUdiabetikUdanUproteinuriaU(Riskesdas,
kesehatan masyarakat dimana terjadi peningkatan 2013).
terus-menerus baik didunia,unegara maju Komplikasiukronis yang banyakuterjadi pada
ataupununegara berkembang. Diabetes melitus penderita diabetes adalah neuropati diabetik
yaitu kumpulan penyakit metabolik dengan ciri seperti infeksiyberulang, ulkusuyang tidak
keadaaan kadar gula dalam darah tinggi kunjungusembuh danuamputasi jari atau kaki.
(hiperglikemia) yang diakibatkan karena Keadaan ini akan mengakibatkan angka kesakitan
ketidaknormalan sekresi insulin, fungsi insulin dan kematian semakin bertambah (Hermayudi,
ataupun keduanya. Keadaan hiperglikemia terus- dkk. 2017).. Neuropati mengarah kepada
menerus berkaitan dengan terjadinya kerusakan sekumpulan penyakit yang mengenai semua
dalam kurunawaktu yang lamaaatau tidak tipeusaraf sepertiusaraf sensorik,umotorik
berfungsinya organ-organ tubuh seperti mata, danuotonom sertauyang paling umumuditemui
jantung, ginjal, pembuluh darah serta saraf padautubuh bagianuperifer atauudisebut dengan
(Hermayudi, dkk. 2017). DiabetikuPeripheral Neuropathyu(DPN)u(Alport &
Menurut WHO (2016) diabetes meningkat 4 kali Sander,2012). Jika terjadi gangguan sensorik
lipat dari 108 juta pada tahun 1980 menjadi dapat mengakibatkan hilangnya sensasi atau
sekitarb422 jutaTorang dewasaUmengalami merasa kebas, rasa kebas akan bisa membuat
diabetes pada tahun 2014. Hal ini didukung oleh trauma pada penderita diabetes sering tidak
IDF (2017) jumlah orang dewasa yang mengalami diketahui. Gangguan motorik mengakibatkan
diabetes sebanyak 424,9 juta orang yang diduga pengecilan pada otot (atrofi), deformitas kaki,
mengalami peningkatan sebanyak 628,6 juta berubahnya biomekanika kaki dan penyebaran
orang ditahun 2045. Menurut PERKENI (2015) tekanan akan terganggu yang mengakibatkan
Indonesia mengalami peningkatan jumlah meningkatnya kejadian ulkus. Gangguan otonom
penderita diabetes mulai 7,6 juta orang tahun 2013 mengakibatkan terjadinya ekskresi keringat
menjadi 9,1 juta orang penduduk ditahun 2015 dan menurun pada kaki sehingga kulit kaki menjadi
menduduki peringkat ke-5 penyakit terbanyak di kering, terbentuk fisura dan kapalan (callus) (Deli
dunia yang menduduki urutan ke-4 penyakit G, et. al., 2014)
terbanyak di Indonesia dan Provinsi Kalimantan Faktor risiko yang mempengaruhi munculnya
Selatan menduduki peringkat ke-12 yang memiliki komplikasi neuropati diabetik ialah lama menderita
prevalensi terbanyak menderita diabetes melitus diabetes, usia, jenis kelamin, hasil cek gula darah
dari 33 provinsi yang ada diseluruh Indonesia sewaktu, riwayat merokok penyakit penyerta dan
(Riskesdas,2013). Kalimantan Selatan mengalami amputasi (Khana R, 2016). Dimana komplikasi
kenaikan total penderita diabetes melitus mulai yang signifikan yang dapat mempengaruhi
11.009 orang ditahun 2016 menjadi 41.117 orang neuropati perifer yaitu usia, jenis kelamin dan lama
ditahun 2017 menduduki peringkat ke-3 penyakit menderita diabetes. Seseorang memasuki usia
terbanyak di Kalimantan Selatan dan sebanyak rawan mengalami komplikasi diabetes yakni
341 orang meninggal dunia pada tahun 2017 yang sesudah berusiao40Ttahun (Herrera-
disebabkan oleh diabetes (Dinkes Kalsel,2018) Rangel,Uet.ual.,t2014). Sesuai dengan penelitian
Jika diabetes melitus tidak diatasi dengan benar bahwa usia lebih dari 40 tahun memilik
dapat menyebabkan timbulnya banyak komplikasi resikoT6ukali lebih besar terkena penyakit
yang terjadi. Komplikasi diabetes melitustterdiri diabetes tipe 2 (Zahtamal R, 2007)
dari kroniktdan akut. Komplikasi Komplikasi diabetes melitus dengan neuropati
kronikTterbagiTmenjadiTkomplikasi1makrovaskul dapat menyerang penderita diabetes dari berbagai
er dan1mikrovaskuler. Komplikasi2makrovaskuler usia yang disebabkan karena faktor degeneratif
seperti penyakit2jantung koroner,2penyakit yaitu fungsi tubuh manusia yang semakin
pembuluh darah otak dan penyakit pembuluh menurun, khususnya kemampuan dari sel β
darahuperifer.uSedangkan2komplikasiumikrovask pankreas dalam menghasilkan insulin. Jenis
uler3sepertiTretinopati,3nefropatiUdanUneuropati kelamin dapat mempengaruhi timbulnya neuropati
(Lathifah,2017). Menurut IDF (2015) Tipe diabetik dimana jenis kelamin perempuan 2 kali
neuropatiubanyak terjadiuyaitu neuropatiuperifer lebih besar memiliki resiko terjadinya komplikasi
yang mampu mempengaruhi saraf-saraf di kaki. dibandingkan laki-laki (Yuhelma, dkk. 2015).
Komplikasi tertinggi terjadi neuropati yang dialami Secara hormonal, estrogen mengakibatkan

32
ISSN : 2580-0078 Vol. 3 No. 2 (Okober, 2019)

perempuan lebih sering terkena neuropati karena


penyerapanuiodium diuusus tergangguusehingga Tabel 1. Distribusi frekuensi jumlah responden
prosesupembentukan mielinusaraf tidakuterjadi. berdasarkan usia, jenis kelamin danqlama
Hormon testosterone menyebabkanulaki- menderitaqdiabetes melitusqdi RSUD Ulin
lakiulebih sedikitumengalami diabetesumelitus tipe Banjarmasinqpada bulanqAgustus – Oktober
2udaripadauperempuan (Kruse J, 2011). 2018 (n=83)
Semakinulama seseorangimengalamiidiabetes Variabel (n) (%)
Usia
maka semakin besar risiko komplikasi dan angka Dewasa Muda (18-44 Tahun) 24 28,9
kejadianuneuropatiudiabetikusemakinubesaru(Le Dewasa Tengah (45- 65 Tahun 38 45,8
Mone et. al., 2011). Rata-rata neuropati diabetik Dewasa Akhir (> 65 Tahun) 21 25,3
Jumlah 83 100
sudah mengalami diabetes melitus selama 10 Jenis Kelamin
tahun. Lama menderita diabetes lebihudariu10 Laki-Laki 24 28,9
tahun memilikiuresiko 19 kali lebih tinggi Perempuan 59 71,1
Jumlah 83 100
dibandingkan pasien dengan diabetes kurang dari Lama0Menderita Diabetes
10utahun (Betteng R, dkk, 2014). Sedangkan < 1 Tahun 15 18,1
faktor lain seperti kondisi penyakit penyerta atau 1 – 5 Tahun 33 39,8
> 5 Tahun 35 42,2
darah tinggi tidak berkaitan secara signifikan Jumlah 83 100
dengan neuropati perifer diabetik (Smeltzer et
al,2010). Hasilupenelitian lain jugaumenunjukkan Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa
tidakuada hubunganubermakna antara perilaku usia responden yang paling banyak terdapat pada
merokok denganudiabetes (Soheilykhah S, 2014). rentang dewasa tengah (45-65 tahun) yaitu
Berdasarkan studi pendahuluan dari rekam sebanyakq38qorangq(45,8%).qJenisqkelaminqre
medis, jumlah penderita diabetes yang rawat jalan sponden yang palingqbanyak yaituqberjenis
di poli sub spesialis metabolik endokrin pada tahun kelaminqperempuanqsebanyakq59 orang (71,1%)
2017 sebanyak 608 orang dan meningkat menjadi dan lama menderita diabetes yang paling banyak
421 orang dari bulan Januari-April 2018. Hasil yaitu > 5 tahun sebanyak 35 orang (42,2%).
wawancara dari 10 penderita diabetes melitus
didapatkan data 6 dari 10 menyatakan sering Tabel 2. Rata-rata usia dan lama menderita diabetes
merasa kesemutan, kebas, kram di daerah tangan responden di RSUD Ulin Banjarmasin pada
dan kaki, kulit kaki yang kering, terkadang merasa bulan Agustus–Oktober 2018 (n=83)
nyeri pada tangan dan kaki serta nyeri dapat Variabel Rerata Min-maks
Usia (tahun) 53,13 31 – 72
bertambah pada malam hari hingga dapat Lama menderita diabetes (tahun) 5,30 1 – 12
mengganggu aktivitas sehari-hari penderita
diabetes melitus. Berdasarkan penelitian menunjukkan rata-rata
usia responden 53 tahun dengan usia minimal 31
METODE PENELITIAN tahun dan usia maksimal 72 tahun. Sedangkan
untuk lama menderita diabetes rata-rata 5 tahun
Penelitian ini dirancang menggunakan dengan minimal lama menderita 1 tahun dan
penelitian korelasional dengan pendekatanucross maksimal 12 tahun.
sectional.uPopulasiudalamupenelitianuini yaitu
semuaupasien menderitaudiabetes melitus yang Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan neuropati
datang berobat dipoli sub spesialis endokrin perifer diabetik di RSUD Ulin Banjarmasin
metabolik. Teknikqpengambilan sampelqyang pada bulan Agustus – Oktober 2018 (n=83)
digunakanqdalamqpenelitianqiniqadalahqconvinie Variabel Frekuensi (n) Persentase (%)
nce sampling denga jumlah 83 orang. Instrumen Neuropati 44 53,0
dalam penelitian ini yaitu karakteristik responden Tidak neuropati 39 47,0
seperti usia, jenis kelamin dan lama menderita Jumlah 83 100
diabetes dan kuesioner Michigan Neuropathy
Screening Instrumen. Penelitianqdilakukan pada Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa
tanggalq30 Agustus – 2qOktober 2018. q penderita diabetes yang mengalami neuropati
sebanyak 44 orang (53%). Sedangkan penderita
diabetesqyangqtidakqmengalamiqneuropatiqseba
nyak 39 orang (47%).
HASIL DAN PEMBAHASAN

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 33
ISSN : 2580-0078 Vol. 3 No. 2 (Okober, 2019)

Tabel 4 Hubungan usia dengan neuropati perifer InformationqClearinghouse Diagnosis


diabetik di RSUD Ulin Banjarmasin pada ofqDiabetesqMelitus,2002)
bulan Agustus – Oktober 2018 (n=83)
Status Neuropati Tabel 5. Hubungan jenis kelamin dengan neuropati
Tidak Total P perifer diabetik di RSUD Ulin Banjarmasin
Usia Neuropati value
Neuropati
pada bulan Agustus – Oktober 2018 (n=83)
n % n % N % Status Neuropati
Dewasa muda Jenis
5 20,8 19 79,2 24 100 Neuropati Tidak Total P
(18-44 tahun) Kelamin Neuropati value
Dewasa
tengah (45-65 20 52,6 18 47,4 38 100 0,001 n % Nn % %
tahun) Laki-laki 9 37,5 15 62,5 24 100
0,043
Dewasa akhir Perempuan 35 59,3 24 40,7 59 100
19 90,5 2 9,5 21 100 Jumlah 44 53 39 47 83 100
(>65 tahun)
Jumlah 44 53 39 47 83 100
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa bahwa terdapatqhubungan antaradjenis kelamin
terdapatqhubungan antaraqusia dengan dengandkejadiandneuropatidperiferddiabetikdden
kejadianqneuropati periferqdiabetik denganqarah gan nilai P value 0,043 dengan arah hubungan
hubunganqpositifqyangqberartiqsemakinqbertam positif yang berarti apabila seseorang berjenis
bahnya usia seseorang maka semakin tinggi risiko kelamin perempuan maka semakindtinggi risiko
terjadinyaqneuropati periferqdiabetik. Dari hasil terjadinya dneuropatid perifer ddiabetik. Hasil
penelitian padaq21qorang yangqberusia penelitian menunjukkandbahwa perempuandlebih
lebihqdari 65qtahun, terdapat 19 orang (90,5%) banyak mengalami neuropati sebanyak 35 orang
mengalami neuropati dari total 21 orang penderita (59,3%) dari total 59 perempuan. Sedangkan
diabetes yang berusia lebih dari 65 tahun. untukdjenis kelamindlaki-laki lebihdbanyakdtidak
Sedangkan untuk usia dewasa muda (18-44 mengalami neuropati sebanyak 15 orang (62,5%)
tahun)ulebihqbanyakqyangqtidakqmengalamiqne dari total 24 orang yang berjenis kelamin laki-laki.
uropati sebesar 19 orang (79,2%) dan juga hasil penelitian menunjukkan jenis kelamin yang
didapatkan 5 orang (20,8%) yang mengalami paling besar yaitu perempuan sebesar 59 orang
neuropati dari total 24 orang. Rata-rataqusia (71,1%) dan yang paling sedikit yaitu laki-laki
penderitaqdiabetes dalamqpenelitian iniqyaitu sebesar 24 orang (28,9%) hal ini karena perilaku
berusia 53 tahun dengan usia paling rendah yaitu kesehatan antaradlaki-lakid dandperempuan
31 tahun dan usia tertinggi yaitu 72 tahun. Dari umumnya wanita lebih memperhatikan dan peduli
hasil penelitian ini membuktikan bahwaqsemakin pada kesehatan mereka dan lebih sering
bertambahnyaqusiaqmakaqresikoqterjadinyaqko melakukan pengobatan daripada laki-laki
mplikasi neuropatiqsemakinqmeningkat. Namun, (Darusman,2009). Penelitian ini menyatakan
hal ini tidak menutup kemungkinan kejadian bahwa perempuan lebih banyak yaitu sebesar 29
neuropati perifer dapat dirasakan penderita orang (60,4%) dan laki-laki sebanyak 19 orang
diabetes yang masih muda (Bansal D et al, 2014 (39,6%) (Sa’adah Nur,2016). Hal ini didukung oleh
Komplikasiqdiabetes melitusydengan neuropati penelitian Windasari (2015) bahwa perempuan
dapatqdialami penderitaqdiabetes dariqberbagai lebih banyak yaitu sebanyak 28 orang (68,3%) dan
usiaq(Betteng R, dkk, 2014). Usia seseorang yang laki-laki sebanyak 13 orang (31,7%).
lebih dari 30 tahun akan mengalami perubahan Perempuan memiliki drisiko lebihdtinggi
fisiologis yang mampu menurunkan fungsi tubuh menderitadkomplikasi neuropati berkaitan dengan
seseorang (Smeltzer, et. al., 2010). Neuropati paritas dan kehamilan, di mana keduanya ialah
perifer sering ditemukan sesudah seseorang faktor risiko terjadinya penyakit diabetes melitus
menempuh usia 50 tahun (Soheilykhah S,2014). (InternasionaldAssociationdfor thedStudy ofdPain,
Hasil penelitian mengungkapkan dari 1788 2015)..Hasil penelitian menyatakan bahwa
diabetisi sebanyak 90% mengalami neuropati komplikasi neuropati pada penderita diabetes lebih
perifer dengan usia 40-79 dengan rerata usia banyak pada perempuan (63%) daripada laki-laki
penderita diabetes 55,5 tahun (Nyamu A,2011). (37%) (Al-rubeaan et.al., 2015). Jenis kelamin
Hal iniqsesuaiqdengan penelitianqlain yang perempuan cenderung lebih beresiko mengalami
menemukan prevalensi DPN (diabetic peripheral penyakit diabetes melitus berhubungan dengan
neuropaty) sebanyak 47.5% terjadi pada diabetisi indeks masa tubuh besarddan sindrom siklus haid
berusia 50-59 tahun (NationalqDiabetes serta saat manopause yang mengakibatkan
mudah menumpuknya lemak yang mengakibatkan

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 34
ISSN : 2580-0078 Vol. 3 No. 2 (Okober, 2019)

terhambatnya pengangkutan glokusa kedalam sel dimana semakin lama menderita diabetes maka
(
Trisnawati SK & Setyorogo S,2013). resiko terjadinya komplikasi semakin tinggi.
Penelitian lain menyatakan bahwa kejadian Penelitian menunjukkan rerata lama menderita
neuropati pasien diabetes melitus lebih banyak DM pada kelompok neuropati (+) sebesar 6,46
terjadi pada penderita diabetes yaitu perempuan tahun dan kelompok neuropati (-) sebesar 2,41
dengan usia dari 45 sampai dengan 65 tahun, dan tahun (Putra,2011). Hal ini ditunjang dengan
telah lamadmenderita diabetesdmelitus selama penelitian didapatkan bahwa komplikasi muncul
satu sampai satu setengah tahun (Khana, R,2016). setelah penyakit berjalan 10-15 tahun karena lama
Namun,4hal4ini4tidak4sesuai4dengan menderita diabetes melitus tipe 2 mengakibatkan
penelitian4lain4 yang4 menyatakan4bahwa4laki- glukosa dalam darah menumpuk secara terus
laki4lebih4berisiko 24kali lipat mengalami4luka menerus sehingga terjadi komplikasi
kaki4daripada wanita4dimana karena laki-laki (Permana,2016). Hasil4penelitian lain juga
merokok4dan4minum4alkohol4sehingga4mampu mendukung4bahwa lama waktu4seseorang
merusak syaraf4(National4Diabetes Information mengalami diabetes melitus seiring dengan
Clearinghouse4Diagnosis4of4Diabetes4 Melitus. komplikasi4yang akan muncul, artinya jika
2002). seseorang semakin4lama4mengalami diabetes
melitus maka akan semakin tinggi pula kejadian
Tabel 6 Hubungan lama menderita diabetes dengan komplikasi4yang dialami oleh pasien (Herrera-
neuropati perifer diabetik di RSUD Ulin Rangel, et.al.,2014). Hal ini tidak sesuai dengan
Banjarmasin pada bulan Agustus – Oktober penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan
2018 (n=83) dengan kejadian neuropati perifer diabetic yang
Status Neuropati
Tidak Total P
menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara
Neuropati umur4dan lama menderita4diabetes melitus
Usia Neuropati value
n % n % N % (Suyanto,2016).
< 1 tahun 1 6,7 14 93,3 15 100
1– 5 tahun 11 33,3 22 66,7 33 100 0,001 PENUTUP
> 5 tahun 32 91,4 3 8,6 35 100
Jumlah 44 53 39 47 83 100 Responden penderita diabetes sebagian besar
usia dewasa tengah dengan rata-rata usia
responden 53 tahun. Sebagian besar berjenis
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa
kelamin perempuan sebanyak 60 orang (69,8%)
terdapat hubungan antara lama menderita
dengan kebanyakan lama menderita >5 tahun
diabetes4dengan4 kejadian4neuropati4 perifer
dengan rata-rata lama menderita 5 tahun. Dari
diabetik4dengan arah4hubungan positif4yang
hasil penelitian terdapat hubungan antara usia (p
berarti4semakin lama4menderita diabetes4maka
value 0,001), jenis kelamin (p value 0,043) dan
semakin4tinggi risiko4terjadinya neuropati4perifer
lama lama menderita diabetes (p value
diabetik. Rata-rata lama menderita diabetes pada
0,001).dengan kejadian neuropati perifer diabetik.
penelitian4 ini4 yaitu4 54tahun4 dengan4 lama
menderita diabetes yang paling rendah yaitu 1
DAFTAR PUSTAKA
tahun dan yang paling tinggi 12 tahun. Responden
Alport & Sander, 2012. Clinical approachto
dengan lama menderita diabetes lebih dari45
peripheral neuropathy: anatomic localization
tahun4dari 35 orang4sebanyak 32 orang4 (91,4%)
and diagnostic testing. Diabetes Care,
yang4mengalami4neuropati sedangkan4yang
Volume 18 - Issue 1: 13-38.
tidak4mengalami neuropati sebanyak 34orang
(8,6%)4dan responden yang mengalami neuropati Al-rubeaan K, Derwish M Al, Ouizi S, Youssef AM.
kurang dari 1 tahun lebih banyak tidak mengalami Diabetic foot complications and their risk
neuropati sebanyak 14 orang (93,3%) dari 15
factors from a large retrospective cohort
orang responden. Namun, masih terdapat ada study. US National Library of Medicine
yang mengalami neuropati pada lama menderita National Institutes of Health. 2015 May 6;
kurang dari 1 tahun sebanyak 1 orang (6,7%). Hal 10(5)
ini4tidak4menutup kemungkinan4bahwa
seseorang yang mengalami diabetes kurang 1 Bansal D et al, 2014. Prevalence and risk factors
tahun dapat mengalami neuropati. Hal dapat of development of peripheral diabetic
dinyatakan bahwa lama menderita diabetes dapat
mempengaruhi terjadinya komplikasi neuropati

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 35
ISSN : 2580-0078 Vol. 3 No. 2 (Okober, 2019)

neuropathy in type 2 diabetes mellitus in a Berkala Epidemiologi, Volume 5 Nomor 2,


tertiary care setting. Mei 2017, hlm. 231-239. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya,
Betteng R, dkk, 2014. Analisis faktor risiko Jawa Timur, Indonesia
penyebab terjadinya diabetes melitus tipe 2
pada wanita usia produktif di Puskesmas LeMone et al. 2011. Medical surgical nursing
Wawanosa. Jurnal e-Biomedik, Volume 2, critical thinking in client care. Pearson
Nomor 2, Juli 2014 Education. 1(4): 170-81.

Darusman, 2009. Perbedaan Perilaku Pasien National Diabetes Information Clearinghouse.


Diabetes Mellitus Pria dan Wanita dalam Diagnosis of Diabetes Melitus. 2002.
Mematuhi Pelaksanaan Diet. Berita Kedokte (Diakses pada 1 April 2018).
ran Masyarakat Vol. 25 No.1. Maret 2009.
Nyamu A, 2011. Risk factors and prevalence
Deli G, Bosnyak E, Pusch G, Komoly S, Feher G. neuropathy diabetic at kenyatta national
Diabetic neuropathies: diagnosis and hospital, Nairobi. East Afr Med J [Internet].
management.Neuroendocrinology.2014;98( 2011;55.
4):267–80.
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 2015.
Dinkes Provinsi Kalsel, 2018. Angka Kejadian Konsensus Pengendalian Dan Pencegahan
Diabetes Melitus di Kalimantan Selatan. Diabetes Melitus Melitus Tipe 2 di Indonesia,
PB. Jakarta: PERKENI
Hermayudi, dkk. 2017. Metabolik Endokrin Untuk
Mahasiswa Kesehatan dan Umum. Permana, H., 2016. Komplikasi Kronik dan
Yogyakarta: Nuha Medika. Penyakit Penyerta Pada Diabetesi. Artikel
ilmiah. Jurnal ilmiah. Division of
Herrera-Rangel, et al. 2014. The Influence of Endocrinology and Metabolism Department
Peripheral Neuropathy, Gender, and Obesity of Internal Medicine Padjadjaran University
on the Postural Stability of Patients with Type Medical School. Hasan Sadikin Hospital.
2 Diabetes Mellitus. Journal of Diabetes Bandung
Research, 2014.
Putra, B. F. 2011. Hubungan Antara Terjadinya
Internasional Association for the Study of Pain, Neuropati Sensorik Diabetik Dengan
2015. Epidemiology of neuropathic pain : Lamanya Menderita Diabetes Melitus Tipe 2.
how common is neuropathic pain, and what SKRIPSI. Fakultas Kedokteran Universitas
is its impact ? neuropathic pain. Muhammadiyah Surakarta

International Diabetes Federation (IDF), 2015. IDF Riset Kesehatan Dasar, 2013. Badan Penelitian
Diabetes Atlas seventh edition 2015 dan Pengembangan Kesehatan, Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
International Diabetes Federation (IDF), 2017. IDF
Diabetes Atlas Eighth edition 2017 Sa’adah, Nur. 2016. Hubungan keyakinan
kemampuan diri (self-efficacy) terhadap
Khana, R, 2016. Gambaran Neuropati Perifer perilaku perawatan kaki pada pasien
Pada Diabetesi di Wilayah Kerja Puskesmas diabetes melitus. Thesis. FKIK UMY
Kedungmundu Semarang. Skripsi. Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro Smeltzer, SC, Bare, BG, Hinkle, J & Cheever, KH
2010, Brunner and Suddarth’s: Textbook of
Kruse J, 2011. What to do about Neuropathy. medical-surgical nursing (12th ed.),
Reversing Disease for Lippincott Wiliams & Walkins, Philadelphia.
optimalhealth.(Diakses 1 April 2018).
Soheilykhah S, 2014. Prevalence of peripheral
Lathifah, N.L, 2017. Hubungan Durasi Penyakit neuropathy in diabetic patients.5(3):107–13.
Dan Kadar Gula Darah Dengan Keluhan
Subyektif Penderita Diabetes Melitus. Jurnal

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 36
ISSN : 2580-0078 Vol. 3 No. 2 (Okober, 2019)

Suyanto, 2016. Faktor-Faktor yang Berhubungan


dengan Kejadian Neuropati Perifer Diabetik.
Nurscope. Jurnal Keperawatan dan
Pemikiran Ilmiah. 2 (6). 1-7. Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Islam Sultan
Agung Semarang

Trisnawati, SK & Setyorogo, S 2013, Faktor risiko


kejadian diabetes melitus tipe 2 di
Puskesmas kecamatan Cengkareng Jakarta
Barat tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan,
volume 5, nomor 1, pp. 6-11

Windasari, N, N. 2015. Pendidikan kesehatan


dalam meningkatkan kepatuhan merawat
kaki pada pasien diabetes melitus tipe II.
Muhammadiyah journal of nursing 2.1: 79-
90.

World health organization (WHO), 2016. Global


Report On Diabetes. WHO Library
Cataloguing-in-Publication Data: France.

Yuhelma, dkk. 2015. Identifikasi dan analisis


komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular
pada pasien diabetes melitus. Skripsi ilmiah,
Riau: program study ilmu keperawatan
Universitas Riau

Zahtamal, R, 2007. Hubungan antara umur


dengan kejadian DM tipe 2 pada pasien yang
dirawat di RSUD Arifin Achmad Provinsi
Riau

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 37

Anda mungkin juga menyukai