Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA MANAJER PADA PT.

ASTRA ARGO LESTARI

Oleh : Venny Emiliana Tuuk (1801270070)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kinerja manejer pada PT. Astra Agro Lestari. Analisis
laporan keuangan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan analisis rasio profitabilitas . Rumasalah pada
pembahasan ini adalah : “Bagaimana kinerja manejer PT. Agro Astra Lestari ditinjau dari laporan
keuangan. Metedoligi yang digunakan pada pembahasan ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif.
Tujuan dari pembahasan ini adalah agar kita dapat mengetahui bagaimana kinerja menejer pada PT.Argo
Astra Lestari

Kata Kunci : Laporan Keuangan, Rasio Profitabilitas

yang diberikan pada analisa tersebut, artinya


BAB I penafsiran atau hasil analisa laporan keuangan suatu
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan usaha perusahaan dapat


tercermin dari laporan keuangan yang dibuat oleh
manajemen perusahaan. Pada prinsipnya laporan perusahaan akan tergantung pada kedudukan
keuangan merupakan informasi yang dapat dan kepentingan masing-masing pihak terhadap
membantu manajer, kreditur dan investor dalam perusahaan yang bersangkutan.
menilai kinerja suatu perusahaan. Penilaian PT. Agro Astra Lestari adalah produsen minyak
kinerja perusahaan perlu dilakukan untuk kelapa sawit terkemuka di Indonesia yang berdiri
mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan yang sejak 33 tahun lalu dan berkantor pusat di Jakarta,
berguna untuk kepentingan para pemegang saham dengan komitmen untuk selalu menghasilkan
maupun bagi manajemen perusahaan. Penilaian produk minyak sawit (CPO)berkualitas tinggi untuk
kinerja perusahaan ini juga dapat digunakan memenuhi kebutuhan pasar, baik di dalam mapun
sebagai dasar pengambilan keputusan strategis luar negeri.
perusahaan dalam meningkatkan daya saing Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
perusahaan dan mengevaluasi kelemahan- tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
kelemahan perusahaan. ”Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai
Laporan keuangan yang dibuat oleh Kinerja pada
perusahaan harus lah dianalisa dan ditafsirkan PT. Agro Astra Lestari
sehingga dapat memberikan informasi yang
bermanfaat bagi pihakpihak yang berkepentingan. 1.2 Rumusan Masalah
Dalam menganalisa laporan keuangan, masing- Berdasarkan uraian latar belakang masalah
masing pihak mempunyai kepentingan yang yang telah diuraikan di atas, maka penulis membuat
berbeda-beda. Perbedaan kepentingan akan rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana
membawa perbedaan dalam menganalisa laporan kinerja manejer PT. Agro Astra Lestari ditinjau dari
keuangan dan perbedaan dalam tekanan-tekanan laporan keuangan.
1.3 Tujuan Penelitian kepada pihak yang membutuhkan tentang laporan
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah kondisi suatu perusahaan dari sudut angk-angka
untuk mengetahui Bagaimana kinerja manajer PT. dalam suatu moneter.
Astra Agro Lestari ditinjau dari laporan keuangan. Dalam upaya membangun pondasi bagi
akuntansi dan melaporkan keuangan, profesi
1.4 Manfaat Penelitian akuntansi telah mengindentifikasi sekelompok
1. Bagi Penulis, peneliti ini diharapkan dapat tujuan dari laporan keuangan oleh perusahaaan
memberikan manfaat untuk memperoleh bisns, pelaporan keuangan harus menyediakan
pemahaman yang lebih mendalam mengenai informasi Yang berguna bagi investor serta kreditor.
analisis laporan keuangan dan penilaian
kinerja manajer keuangan perusahaan. b. Keterbatasan laporan keuangan
2. Bagi perusahaan, penelitan ini diharapkan Menurut PAI (Prinsip Akuntansi Indonesia) sifatdan
dapat menjadi masukan dalam merumuskan keterbatasan laporan keuangan adalah sebagai
kebijakan serta tindakan –tindakan berikut:
selanjutnya berhubungan dengan penggunaan 1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu
analisis laporan keuangan. merupakan laporan atas kejadian yang telah
3. Bagi Pihak lain, sebagai informasi yang dapat lewat.
digunakan untuk bahan penelitian bagi yang 2. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan
berminat dalam bidang yang serupa. dimasukkan untuk memenuhi kebutuhan
pihak tertentu.
1.5 Batasan Masalah dan Originalitas 3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak
Terkait dengan luasnya lingkup permasalahan luput dari penggunaan tafsiran dan sebagai
dan keterbatasan waktu dalam penelitian yang pertimbangan
dilakukan berkaitan dengan analis laporan keuangan 4. Akuntansi hanya melaporkan informasi
ini, maka penulis membatasi penelitian ini pada PT. yang material.
Agro astra 5. Laporan keuangan disusun dengan
Penelitian ini merupakan replikasi dari menggunakan istilah-istilah teknis dan
penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti pemakai laporan diasumsikan memahami
sebelumnya yaitu penelitian ini Ika Diana Vitria , bahasa teknis akuntansi dan sifat dari
Nanik Sofiyati, Sulistyowati Ningsi. informasi yang dilaporkan.
BAB II 6. Adanya sebagai alternatif metode akuntansi
Landasan Tiori yang dapat digunakan menimbulkan variasi
dalam pengukuran sumber-sumber
2.1 Deskripsi Tiori ekonomis dan tingkat kesuksesan antar
2.1.1 Pengertian analisis perusahaan.
Menurut Najmudin (2011:64) Analisis adalah 7. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta
penguraian sejumlah unsur pokok dan penelaah yang tidak dapat dikuantifikasiakan
setiap unsur dan hubungan antara unsur tersebut umumnya diabaikan.
dengan tujuan untuk memperoleh pengertian yang
tepat dan pemahaman artia secara keseluruhan. C. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
2.1.2 Pengertian Laporan Keungan Karakteristik kualitatif laporan keuangan
Menurut Brigham dan Houston (2010:84) merupakan ciri khas yang membuat informasi
laporan keungan adalah beberapa lembar kertas dalam laporan keuangan tersebut berguna bagi para
dengan angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
penting juga untuk memikir aset-aset nyata yang Karakteristif kualitatif laporan keuangan ini
berada dibalik angka tersebut. melimputi karateristik dapat dipahami, relepan,
a. Tujuan laporan keuangan keandalan, dan dapat dibandingkan.
Menurut Irham Pahmi(2013:5) tujuan laporan
keungan adalah untuk memberikan informasi 1. Dapat Dipahami
2. Relevan 2.1.7 Tujuan Penilai Kinerja
3. Keandalan
4. Dapat dibandingkan 1) Mengetahui keterampilan dan kemampuan
D. Jenis Laporan Keuangan karyawan
Menurut Dwi Prastowo (2011:17) dua jenis 2) Sebagai dasar perencanaan bidang
laporan keuangan yang umumnya dibuat oleh setiap kepegawaian khususnya penyempurnaan
perusahaan adalah neraca dan laporan keuangan. kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja
1. Neraca 3) Sebagai dasar pengembangan dan
2. Laporan Laba-Rugi pendayagunaan karyawan seoptimal
3. Laporan perubahan modal mungkin, sehingga dapat diarahkan jenjang
4. Laporan arus kas atau rencanakariernya, kenaikan pangkat
5. Catatan atas laporan keuangan dan kenaikan jabatan
4) Medorong terciptanya hubungan timbal
balik yang sehat antara atasan dan bawahan
2.1.3 Pengertian Analisis Laporan Keuangan 5) Mengetahui kondisi organisasi secara
Menurut Najmudin (2011:64) analisis laporan keseluruhan dari bidang kepegawaian,
keungan adalah suatu proses penguraian data khususnya kinerja karyawan dalam bekerja
(informasi) yang terdapat dalam laporan keuangan 6) Secara pribadi, karyawan mengetahui
menjadi komponen-komponen tersendiri,menelaah kekuatan dan kelemahannya sehingga dapat
setiap komponen, dan memelajari hubungan antara memacu perkembangannya.
komponen tersebut dengan mengunakan teknik 7)
analisis tertentu agar diperoleh pemahaman yang 1. Hasil Penelitian yang Relevan
tepat dan gambar yang komprehensif tentang Hasil penelitian terdahulu yang relevan
informasi tersebut. dengan penelitian ini adalah:
1) Sulistyo Wati Ningsih (2006) Penelitian yang
2.1.5 Pemakai Laporan keungan dilakukan berjudul’’ Analisis Laporan
Ada beberapa pihak yang selama ini dianggap Keuangan untuk menilai kinerja keuangan
memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan pada PT. Asra
suatu perusahaan, yaitu: Internasional Tbk’’. Variabel yang
a) Kreditur digunakan adalah variabel likuiditas,
b) Investor aktivitas, leverage, profitabilitas. Tahun
c) Karyawan yang diteliti mulai tahun 2001-2005.
d) Bapepam Sedangkan hasil analisisnya menunjukkan
e) Underwriter bahwa rasio likuiditas fluktuasi di karenakan
f) Konsumen untuk current ratio selama 5 tahun.
g) Pemasok Cenderung semakin menurun dengan nilai
h) Pemerintah 998.4%, 130.13%, 119.67%, 102.57%,
101.73%. Dari Quick Ratio juga cenderung
2.1.6 pengertian kinerja menurun dengan nilai 69%, 98.77%,
Menurut Lijan Poltak Sinambelan (2012:8) 96.91%, 77.38%, 75.67%. Sedangkan dari
kinerja merupakan implentasi dari tori cash rasio menunjukkan nilai 39.27%,
keseimbangan, yang mengatakan bahwa seorang 65.94%, 68.78 %, 45%, 30.2%. Dari Debt to
akan menunjukkan prestasi yang optimal apabila ia Equity Ratio nilainya 8.5%, 2.6%, 1.1%,
mendapatkan manfaat dan terdapat adanya 0.5%. Sedangkan dari Time Interest Earned
rangsangan dalam pekerjaannya secara adil dan nilainya 1.5%, 16.5%, 10.5%, 15.9%,
masuk akal. 19.4%. Nanik
Sofiyanti(2005)
Penelitian yang dilakukan berjudul’’Analisis
Rasio Keuangan Sebagai Salah Satu Alat
Untuk Menilai Kinerja Keuangan Variabel
yang digunakan adalah variabel likuiditas, 1.3 Teknik Pengumpulan Data
leverage, aktivitas, profitabilitas dan nilai
pasar dengan menggunakan metode time Pengumpulan data merupakan
series analisis. Tahun yang diteliti mulai proses pengadaan data untuk
tahun 20002004. Lili Dwi Suryani (2006) keperluan penelitian. Pengumpulan data adalah
prosedur sistematika dan standar untuk memperoleh
Penelitian yang dilakukan berjudul’’Analisis
data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data
Laporan Keuangan Perusahaan pada PT.
pada penelitian ini menggunakan metode
Indofood Sukses Makmur, Tbk. Variabel
sebagai berikut:
yang digunakan adalah variabel likuiditas,
leverage, aktiva, propitabilitas, dengan a) Dokumentasi merupakan metode pengumpulan
menggunakan metode time series analisis. data dengan cara melihat dan menggunakan
Tahun yang diteliti mulai tahun 1990-2005. laporan-laporan dan catatan yang ada di
Dari analisis profitabilitas. Secara umum perusahaan. Data yang dikumpulkan
cenderung menurun karena disebabkan oleh meliputi data tentang struktur organisasi
tingkat penjualan semakin menurun karena perusahaan, deskripsi jabatan, laporan
persaingan dengan industri lain yang keuangan,
memiliki harga murah.
1.4 Teknik Analisis Data
Dalam melakukan analisis terhadap data
yang telah dikumpulkan, penulis menggunakan
metode analisis deskriptif, yaitu dengan cara
mengumpulkan data dan dilakukan dengan
BAB III menggambarkan dan menjelaskan sesuatu yang
METODE PENELITIAN berhubungan dengan penelitian yang dilakukan
kemudian diuraikan secara sistematis dan diambil
1.1 Objek Penelitian suatu kesimpulan.
Objek penelitian ini adalah PT. Agro
Astra Lestari yang merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang perkebunan dan pabrik
pengolahan kelapa sawit.

1.2 Jenis dan Sumber Data


Jenis penelitian yang dilakukan BAB IV
adalah deskriptif, dimana penelitian ini akan HASIL DAN PEMBAHASAN
mengambarkan fenomena atau karakteristik
data yang sedang berlangsung pada saat 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
penelitian ini dilakukan atau selama kurun waktu
tertentu. Pada bab ini penulis akan menjelaskan hasil
Sumber data yang digunakan dalam penelitian dan pembahasan yang menggunakan
penelitian yaitu data sekunder, di mana data metode analisis kuantitatif, yaitu data yang berupa
sekunder merupakan data yang penulis peroleh angka-angka yang menunjukkan jumlah atau
sudah dalam bentuk jadi tanpa diolah terlebih banyaknya sesuatu. Adapun data-data yang
dahulu. Data yang digunakan adalah data digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
deskriptif, yaitu dengan cara mengumpulkan data laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) PT.
dan dilakukan dengan menggambarkan dan Astra Agro Lestari dari tahun 2011 sampai 2013.
menjelaskan sesuatu yang berhubungan dengan
penelitian yang dilakukan kemudian diuraikan Laporan keuangan adalah laporan tertulis
secara sistematis dan diambil suatu kesimpulan. yang memberikan informasi kuantitatif tentang
posisi keuangan dan perubahan-perubahannya, hasil
yang dicapai selama periode tertentu,
menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahan, Harga 6.837.674, 7.206.837, 8.593.064,
dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan Pokok 00 00 00
sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan Pejualan
tersebut.. Penjuala 10.772.582 11.564.319 12.674.999,0
n , 00 , 00 0
Dalam penelitian ini, penulis menganalisis
% 36,52 37,68 32,20
laporan keuangan PT. Astra Agro Lestari untuk
Dari perhitungan di atas, menunjukkan
mengetahui kinerja perusahaan tersebut. Analisis
bahwa pada PT. Astra Agro Lestari pada tahun
yang dilakukan oleh penulis untuk mengetahui
2011 sampai 2013 menghasilkan tingkat marjin
kinerja perusahaan PT. Astra Agro Lestari adalah
laba kotor ( Gross Profit Margin) masing-masing
menggunakan rasio profitabilitas.
pada tahun 2011 sebesar 36,52%, pada tahun 2012
4.1.1 Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) sebesar 37,68%, dan pada tahun 2013 sebesar
32,20% dari penjualan yang dicapai, artinya setiap
Rasio ini mengukur efektivitas manajemen penjualan Rp. 1,00 pada tahun 2011, 2012, dan
secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar 2013 menghasilkan harga pokok penjualan
kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam masing-masing sebesar Rp. 0,3652, Rp. 0,3768,
hubungan dengan penjualan maupun investasi. dan Rp. 0,3220.
Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik
nilai perusahaan tersebut, menggambarkan Dari tahun 2011 ke tahun 2012, Rasio marjin
kemampuan memperoleh keuntungan dalam suatu laba kotor mengalami kenaikkan. Kenaikan ini
perusahaan. Rasio profitabilitas yang digunakan terjadi karena tingkat kenaikan harga pokok
perusahaan menurut Irham Fahmi (2011:108) pnjualan sebesar Rp 5,398 lebih tinggi
adalah: dibandingkan dengan tingkat kenaikan penjualan
yang hanya sebesar Rp 7,349.
1. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Rasio ini memperlihatkan hubungan antara Dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami
penjualan dan beban pokok penjualan. Rasio ini penurunan rasio marjin laba kotor sebesar
juga mengukur kemampuan sebuah perusahaan Rp19,23. Penurunan harga pokok penjualan
untuk mengendalikan biaya persediaan atau biaya menurun karena penjualan yamg dihasilkan
operasi barang maupun untuk meneruskan kenaikan perusahaan lebih kecil dari tahun lebih
harga lewat penjualan kepada pelanggan. sebelumnya, akan tetapi beban pokok penjualan
Gross Profit Margin = mengalami penurunan sebesar 32,20%. Penurunan
– Rasio marjin laba kotor dari tahun 2012 ke tahun
x 100%
2013 menunjukkan bahwa kinerja perusahaan juga
menurun.
Tahun 2011 = x 100%
2. Rasio pendapatan terhadap penjualan (Net Profit
= 36,52 Margin)
Rasio ini disebut juga dengan rasio
Tahun 2012= pendapatan terhadap penjualan. Marjin laba bersih
= 37,68 sama dengan laba bersih dibagi dengan penjualan
bersih. Marjin laba yang tinggi lebih disukai
Tahun 2013= karena menunjukkan bahwa perusahaan
mendapatkan hasil yang baik yang melebihi harga
= 32,20 pokok penjualan.
Laba setelah pajak ini dianggap sebagai laba
Tabel 4.1
bersih. Karena itu di beberapa literatur ditemukan
Margin Laba Kotor (Gross profit Margin) jika earning after tax ditulis dengn net profit atau
Tahun 2011, 2012, 2013 laba bersih.
(dalam Rupiah)
Tahun 2011 2012 2013
besar dari pada tahun sebelumnya penurunan hanya
Net Profit Margin = x
sebesar 9,60%. Kinerja perusahaan mengalami
100%
penurunan Pengembalian investasi (Return on
Investment) .Pada beberapa referensi lainnya rasio
Tahun 2011 = pengembalian investasi ini juga ditulis dengan
= 23,19 return on Invesment
(ROI). Investasi tersebut sebenarnya sama dengan
aset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan
Tahun 2012 =
oleh suatu perusahaan.
= 21,79
Return on
Tahun 2013 = Invertment
= x
= 15,01
100%
Tabel 4.2
Rasio pendapatan terhadap penjualan(Net Tahun 2011 =
Profit
Margin) = 24,48
Tahun 2011, 2012, 2013
(dalam Rupiah) Tahun 2012 =

= 28,66
Tahun 2011 2012 2013
Laba 2.498.565, 2.520.266, 1.903.088,
Tahun 2013 =
Setelah 00 00 00
Pajak = 12,71
Penjuala 10.772.582 11.564.319 12.674.999
n , 00 , 00 , 00 Tabel 4.3
% 23,19 21,79 15,01 Rengembalian investasi (Return on Invesment)
Tahun 2011, 2012, 2013
(dalam Rupiah)
Dari data diatas dapat dilihat bahwa
perusahaan pada tahun 2011 sampai dengan tahun Tahun 2011 2012 2013
2013 memiliki rasio pendapatan terhadap penjualan Laba 2.498.565 2.520.266 1.903.088
masing-masing sebesar 23,19%, 21,79%, dan Setelah
15,01%, artinya setiap penjualan Rp 1,00 pada tahu Pajak
2011, 2012, dan 2013 perusahaan menghasilkan Total 10.204.495 12.419.820 14.963.190
laba setelah pajak masingmasing sebesar Rp 0,2319, Aset
Rp 0,2179, dan Rp 0,1501.
% 24,48, 00 28,66, 00 12,71, 00
Dari rasio pendapatan terhadap penjualan dari
tahun 2011 ke tahun 2012 perusahaan mengalami Dari data diatas dapat dilihat bahwa
penurunan. Penurunan ini terjadi karena tingkat perusahaan pada tahun 2011 sampai dengan tahun
penurunan laba setelah pajak sebesar 2013 memiliki ROI masing-masing sebesar
1,140%.menurun dibandingkan tingkat kenaikan 24,48%, 28,66%, dan 12,71%, artinya setiap total
penjualan sebesar 7,349%. aset Rp 1,00 pada tahun 2011, 2013 dan tahun
2013 menghasilkan laba setelah pajak masing-
Dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 masing sebesar Rp 0,2448, Rp 0,2866 dan Rp
mengalami penurunan rasio lagi sebesar 24,48%. 0,1271.
Hal ini karena perusahaan pada tahun 2013
mengalami penurunan laba setelah pajak yang lebih
Dari tahun 2012 ke tahun 2013 ROI yang 27,91 dan 19,23 ekuitas yang digunakan. Pada
dimiliki perusahaan mengalami penurunan sebesar tahun 2011 setiap penggunaan modal sendiri Rp
24,48% hal ini karena perusahaan pada tahun 2013 1,00 perusahaan mengalami laba setelah pajak
mengalami penurunan laba setelah pajak yang sebesar Rp 0,3069, sedangkan pada tahun 2012 dan
lebih besar dari pada penurunan total aset yang tahun 2013 dari setiap menggunakan modal sendiri
sebesar 20,47%. Kinerja perusahaan mengalami Rp 1,00 mengalami laba bersih masing-masing
penurunan karena ROI menurun disebabkan karena sebesar Rp 0,2791 dan Rp 0,1923.
laba setelah pajak perusahaan lebih besar daripada Dari tahun 2012 sampai tahun 2013
penurunan total aset. perusahaan mengalami penurunan ROE. Dilihat dari
3. Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on nilai ekuitas dari kedua tahun ini tidak terlalu
Equity (ROE)) signifikan perbedaannya tetapi jika lihat dari laba
Rasio ini disebut juga dengan laba atas setelah pajak yang dihasilkan cukup tinggi dari
equity. Di beberapa referensi disebut juga dengan 2012 ke tahun 2013, dan penurunan laba setelah
rasio total asset turnover atau perputaran aset. pajak inilah yang menyebabkan angka rasio pada
Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan tahun 2013 jauh lebih kecil dari tahun 2012. Dilihat
mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk dari penurunan rasio ROE ini menunjukkan bahwa
mampu memberikan laba atas ekuitas. kinerja perusahaan dari tahun 2011 ke tahun 2013
mengalami penurunan.
Return on Equity = x
100% 3.2 Pembahasan
Pada tahun 2011 sampai tahun 2012 PT. Astra
Tahun 2011 = Agro Lestari mengalami perkembangan atau
peningkatan sedangkan pada tahun 2013 mengalami
= 30,69 penurunan dari tahun sebelumnya. Sehingga untuk
mengetahui perkembangan tersebut maka laporan
Tahun 2012 = keuangan untuk mengukur keberhasilan PT. Astra
Agro Lestari pengelola dapat menggunakan rasio
= 27,91 Profitabitas, dalam rasio ini terdapat empat rumus
gross profit margin, net profit margin, return on
Tahun 2013 = invesment, retunt on equity.
= 19,23 Tabel 4.5
Tabel 4.4 Penilaian Kinerja dilihat dari Rasio
Laba atas Equity (Return on Equity) Profitabilitas
Tahun 2011, 2012, 2013 Dari tahun 2011, 2012, dan 2013
(dalam Rupiah) (dalam %)

Tahun 2011 2012 2013 Tahu Marji Rasio Pengembalia Laba


Laba 2.498.565, 2.520.266, 1.903.088, n n Pendapata n Investasi Atas
Setelah 00 00 00 Laba n Equit
Pajak Kotor Terhadap y
Modal 8.139.615, 9.029.179, 9.894.602, Penjualan
Sendiri 00 00 00 2011 36,52 23,19 24,48 30,69
% 30,69 27,91 19,23 2012 37,68 21,79 28,66 27,91
2013 32,20 15,01 12,71 19,23
Dari rasio di atas dapat diketahui bahwa
perusahaan memiliki rasio laba atas equity dari
tahun 1. Margin Laba Kotor
2011 sampai ke tahun 2013 masing sebesar 30,69%,
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa peningkatan, pada tahun 2013 perusahaan
Pada tahun 2011 kinerja marjin laba kotor kembali mengalami penurunan.
meningkat, tahun 2012 meningkat dari tahun 4. Laba atas ekuitas perusahaan pada tahun 2011,
sebelumnya, pada tahun 2013 kinerja marjin laba 2012 dan 2013 mengalami penurunan yang
kotor menurun dari tahun sebelumnya. sangat pesat.
2. Rasio Pendapatan Terhadap Penjualan Pada
tahun 2011 kinerja rasio pendapatan terhadap 5.2 Saran
penjualan meningkat, tahun 2012 kinerja dilihat Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran
dari rasio pendapatan terhadap penjualan yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :
menurun dari tahun sebelumnya, pada tanun 1. Hendaknya perusahaan dapat lebih
2013 kinerja dilihat dari rasio pendapatan meningkatkan kinerjanya, khususnya kinerja
terhadap penjualan penurunan semakin tajam. 3. keuangannya agar tahun-tahun mendatang dapat
Pengembalian Investasi lebih baik lagi sehingga dapat menambah
Pada tahun 2011 kinerja dilihat dari kepercayaan pihak ekstern terhadap perusahaan.
pengembalian investasi meningkat, tahun 2012 2. Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan
dilihat semakin meningkat dari tahun kerjasama yang baik dalam melakukan pekerjaan
sebelumnya, pada tahun 2013 kinerja dilihat dari di perusahaan agar terciptanya kinerja yang baik
pengembalian investasi penurunan semakin dalam perusahaan.
rendah.
4. Laba atas Equity DAFTAR PUSTAKA
Pada tahu 2011 kinerja dilihat dari laba atas Asri Martha, Aulia. 2007. Analisis Laporan
equity meningkat semakin tajam, dilihat dari tahun Keuangan Untuk Menilai Kinerja.
2012 kinerja laba atas equity menurun, apalagi Bandung: Alfabeta
pada tahun 2013 kinerja dilihat dari laba atas equity
penurunan semakin turun. Brigham, Houston. 2010. Dasar-Dasar Manajemen
Dilihat dari rasio profitabilitas kinerja yang Keuangan, Jakarta: Salemba Empat
paling meningkat pada tahun ke tahun yaitu marjin Dwi Prastowo. 2011. Analisis Laporan Keuangan.
laba kotor. Yang paling menurun dilihat pada Jakarta: Salemba Empat
pengembalian investa. Lili M, Sadeli. 2010. Dasar-Dasar Akuntansi,
BAB V Jakarta: Bumi Aksara
PENUTUP Hadri Mulya. 2013. Memahaman Akuntansi Dasar.
5.1 Kesimpulan Jakarta:Penerbit Mitra.
Dalam uraian di atas penulis dapat Ikatan Akuntan indonesia. 2012. Standar Akuntansi
menyimpulkan untuk menilai kinerja perusahaan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
penulis menggunakan rasio profitabilitas, dalam
Irham Fahmi. 2011. Analisis Laporan Keuangan.
rasio profitabilitas terdapat beberapa rumus yaitu,
Bandung: Alfabeta
marjin laba kotor, rasio pendapatan terhadap
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan.
penjualan, rasio pengembalian investasi, laba atas
Jakarta: Bumi Aksara
ekuitas.
Najmudin. 2011. Manajemem Keuangan dan
1. Margin laba kotor perusahaan selama dua tahun
pada tahun 2011 dan tahun 2012 mengalami Aktualisasi Syar’iyyah Modern. Jakarta: Andi
kenaikan. Pada tahun 2013 perusahaan
mengalami penurunan. Lijan Poltak Sinambelan. 2012. Kinerja pegawai.
2. Rasio pendapatan terhadap penjualan perusahaan Jakarta: Bumi Aksara
pada tahun 2011 meningkat, pada tahun 2012 Lili Dwi Suryani. 2006. Analisis Laporan
dan tahun 2013 dua tahun terakhir mengalami Keuangan. Bandung: Alfabeta
penurunan. Rivei dan Ella. 2009. Manajemen Sumber Daya
3. Rasio pengembalian investasi perusahaan selama Manusia. Jakarta: Salemba Empat
tahun 2011 dan tahun 2012 mengalami
Ryan Ariefiansyah. 2012. Analisis Laporan
Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat
Harahap Sofyan Syafri. 2004. Laporan Keuangan.
Jakarta:Bumi Aksara
Subramanyam Jonh J, Wild. 2011. Analisis
Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar.


Jakarta: Salemba Empat
Sedarmayanti. 2013. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Editor: Ali S. Mifka
Silfani Inanda. 2007. Analisis Rasio Keuanga
Sebagai Salah Satu Alat Untuk Menilai
Kinerja. Medan

Wibowo. 2013. Manajemen Sumber Daya


Manusia.
Jakarta: Salemba Empat
http://ccaccounting.wordpress.com/2012/10/27/tuju
andan-manfaat-analisis-laporan-keuangan/Empat.

Anda mungkin juga menyukai